NUTRITION DURING LACTATION
OLEH A.A. Santi Dewi Dian Mayasari Ehda Safitri Firda Kalsum Kiyah
PROGRAM STUDI MAGISTER KEBIDANAN FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS BRAWIJAYA 2018
1
NUTRISI SELAMA MENYUSUI
A. Pengertian Ibu Menyusui (Busui) Menyusui adalah proses pemberian susu kepada bayi atau anak kecil dengan Air Susu Ibu (ASI) dari payudara ibu. Bayi menggunakan refleks menghisap untuk mendapatkan dan menelan susu. ASI menyediakan semua nutrisi yang dibutuhkan oleh bayi untuk kesehatan dan tumbuh-kembangnya pada awal-awal kehidupan. Bayi baru lahir atau 0 hari sampai 6 bulan dianjurkan hanya mengkonsumsi ASI saja dan disebut ASI Eksklusif. Dalam pengaturan pola makan ibu menyusui sebetulnya tidak terlalu ketat, yang terpenting adalah makanan yang menjamin pembentukan air susu yang berkualitas dalam jumlah yang cukup untuk memenuhi kebutuhan bayinya. Dalam menyusun menu ibu menyusui yaitu seimbang, sesuai ketentuan dan tidak ada pantangan makanan (kecuali ibu memang alergi bahan makanan tertentu), mudah cerna dan tidak terlalu merangsang pencernaan (Kemenkes, 2017). Manfaat gizi seimbang pada menyusui yaitu : 1. Untuk melakukan aktivitas 2. Melakukan berbagai proses di dalam tubuh 3. Mengembalikan alat-alat kandungan ke keadaan sebelum hamil 4. Sebagai cadangan dalam tubuh 5. Sangat erat kaitannya dengan produksi ASI yang diperlukan untuk pertumbuhan bayi
B. Kebutuhan Energi dan Zat Gizi Pada Busui 1.
Makro a. Energi Secara teori, kebutuhan energi meningkat 500 sampai 600 Kkal perhari selama 1 tahun pertama menyusui. Rekomendasi ini berdasarkan kebutuhan total wanita dewasa dan prosees penyusuan. Penambahan
1
2
kalori diperlukan untuk cadangan lemak, pertumbuhan payudara, pertumbuhan bayi yang disusui dan peningkatan BMR. b. Protein Tambahan protein diperlukan untuk mendukung pertumbuhan payudara dalam pembentukan ASI. Kebutuhan protein selama 1 tahun pertama menyusui bertambah 17 sampai 20 g perhari dari kebutuhan wanita dewasa, jadi sekitar 67 sampai 70 g protein per hari c. Lemak Asam lemak sangat esensial untuk pertumbuhan payudara dan sintesis prostaglandin. Kebutuhan asam lemak esensial meningkat menjadi 4,5% dari total kalori. Kebutuhan lemak dapat dipenuhi 25-30% dari total kalori sesuai dengan keadaan ibu. d. Karbohidrat Kebutuhan karbohidrat dapat ditentukan dengan menghitung sisa kebutuhan kalori setelah dikurangi lemak dan protein. Bentuk karbohidrat perlu diperhatikan apabila ibu mengalami gangguan metabolisme karbohidrat, seperti diabetes. Pada kasus ini perlu digunakan karbohidrat yang rendah glikemik load. 2.
Mikro a. Asam folat Folat berperan dalam sintesis DNA, membuat vitamin ini sangat esensial untuk proses penyusun. Defisiensi folat menyebabkan penurunan laju sintesis DNA dan aktifitas mitosis dalam sel individual. defisiensi folat yang banyak dikenal ialah anemia megaloblastik yang merupakan stase tertinggi defisiensin folat. Folat sebaiknya diberikan pada masa konsepsi. b. Asam askorbat Tambahan Asam askorbat 10 mg/hari dari kebutuhan asam askorbat untuk wanita menyusui. Defisiensi asam askorbat tidak berhubungan dengan outcome penyusunan. Namun beberapa penelitian menunjukan hubungan kadar asam askorbat plasma yang rendah dengan volume ASI. Asam
3
askorbat juga bermanfaat untuk meningkatkan absorbsi besi di usus (Kemenkes, 2017) c. Vitamin dan Mineral Ibu menyusui membutuhkan lebih banyak vitamin dan mineral dari ibu hamil. Kadar vitamin dalam ASI sangat dipengaruhi oleh vitamin yang dimakan ibu, jadi suplementasi vitamin pada ibu akan menaikkan kadar vitamin ASI. Vitamin yang penting dalam masa menyusui adalah vitamin B1, B6, B2, B12, vitamin A, yodium dan selenium. Jumlah vitmain dan mineral adalah 3 porsi sehari dari sayuran dan buah-buahan. Ibu menyusui rentan terhadap kekurangan gizi. Untuk mencegahnya, memerlukan suplemen baik beupa makanan maupun vitamin dan mineral khususnya vitamin A dan zat besi. Jenis Vitamin dan Mineral Zat besi
Sumber Makanan Kuning telur, hati, daging, makanan laut (ikan dan kerang), kacangkacangan dan sayuran hijau Yodium Minyak ikan, ikan laut dan garam beryodium Kalsium Susu, keju, teri dan kacangkacangan Vitamin A Kuning telur, hati, mentega, sayuran, berwarna hijau dan buah berwarna kuning Vitamin C Buah-buahan yang memiliki rasa kecut seperti jeruk, mangga, sirsak, apel, tomat dan sebagainya Vitamin B1 dan B2 Padi, kacang-kacangan, hati, telur, ikan dll Sumber : Waryana (2010) dalam Triyani (2012), Sari (2011)
C. Prinsip Pemberian Makanan Busui Syarat-syarat bagi ibu menyusui antara lain susunan menu harus seimbang, dianjurkan minum 8-12 gelas/hari, menghindari makanan yang banyak bumbu, terlalu panas/dingin, tidak menggunakan alkohol, guna kelancaran
4
pencernaan ibu, dianjurkan banyak makan sayuran berwarna hijau, kuning atau orange. 1. Minuman dan pantangan ibu menyusui Ada beberapa pantangan untuk ibu menyusui yang harus dihindari atau sebaliknya dikurangi selama ibu memberikan ASI kepada bayinya, yaitu : a. Minuman yang mengandung alkohol, harus dihindari karena alkohol dapat disalurkan ke bayi melalui ASI. Kelebihan alkohol akan memberikan dampak yang buruk terhadap perkembangan saraf bayi. Bayi akan tampak lemas, lunglai, mengantuk, dan tidur lebih lama. Selain itu alkohol juga terbukti dapat mengurangi jumlah ASI yang diprosuksi ASI b. Makanan yang berasal dari laut ikan-ikan laut yang besar seperti ikan hiu, ikan tuna, ikan todak dan sejenisnya sebaiknya dikurangi, karena ikan besar ini mengandung mercury yang dapat disalurkan ke bayi melalui ASI. Kelebihan mercury akan memberikan dampak yang buruk terhadap perkembangan saraf bayi. c. Minuman yang mengandung kafein seperti kopi, soda dan teh sebaiknya dikurangi, karena kafein yang terdapat dalam minuman tersebut dapat disalurkan ke bayi melalui ASI. Kafein dapat menyebabkan bayi menjadi susah tidur dan rewel, selain itu juga terbukti dapat menimbulkan iritasi pada saluran pencernaan bayi d. Makanan yang mengiritasi saluran pencernaan seperti kubis, brocoli dan paprika merupakan makanan yang menghasilkan gas dan membuat kembunng, makanya makanan ini menjadi pantangan dan sebaiknya dikurangi selamam ibu menyusui dan dapat menyebabkan pencernaan bayi menjadi tidak nyaman. Selain itu juga buah-buahan yang mengandung situs seperti jeruk, lemom dan sejenisnya serta makanan yang pedas sebaiknya dikurangi karena makanan tersebut dapat menimbulkan iritasi pada saluran pencernaan bayi. e. Makanan yang menimbulkan alergi produk olahan dengan bahan dasar susu, kedelai, gandum,telur, kacang-kacangan, jagung seperti es
5
krim, keju, yogurt dan sejenisnya sebaiknya dikurangi pada saat ibu menyusui karena bahan makanan tersebut juga dapat menimbulkan alergi pada bayi seperti diare, bercak kemerahan, sakit perut dan muntah f. Makanan yang mengurangi produk ASI beberapa dedaunan seperti pepermint, petersely, parsley yang merupakan campuran pada teh, sop, obat-obatan herbal sebaiknya tidak dikonsumsi berlebihan. Karena jika dikonsumsi berlebihan dapat mengurangi produksi ASI (Kemenkes, 2017)
Tabel. 1 Perbandingan angka kecukupan energi dan zat gizi wanita dewasa dan tambahan untuk ibu hamil dan menyusui Menyusui Wanita Ibu No Zat Gizi 0-6 Bulan 7-12 Dewasa Hamil Bulan 1. Energi (kkal ) 2200 285 700 500 2 Protein (g) 48 12 16 12 3 Vitamin A (RE) 500 200 350 300 4 Vitamin D (mg) 5 5 5 5 5 Vitamin E (mg) 8 2 4 2 6 Vitamin K (mg) 6,5 6,5 6,5 6,5 7 Tiamin (mg) 1,0 0,2 0,3 0,3 8 Riboflavin (mg) 1,2 0,2 0,4 0,3 9 Niasin (mg) 9 0, 1 3 3 10 Vitamin B 12 (mg) 1,0 0,3 0,3 0,3 11 Asam Folat (mg) 150 150 50 40 12 Piidoksin (mg) 1,6 0,6 0,5 0,5 13 Vitamin C (mg) 60 10 25 10 14 Kalsium (mg) 500 400 400 400 15 Fosfor (mg) 450 200 300 200 16 Besi (mg) 26 20 2 2 17 Seng (mg) 15 5 10 10 18 Yodium (mg) 150 25 50 50 19 Selenium (mg) 55 15 25 20
6
Tabel 2. Pengaturan makan sehari untuk ibu menyusui Bahan Jumlah Makanan/Penuka porsi Pagi rannya Nasi/Karbohidrat 1½ ½ Daging/lauk 3 1 hewani Tempe/lauk nabati 3½ 1 Sayuran 3½ 1¼ Buah 5 1 Minyak/lemak 6 1 Susu 1 Gula 2 ½ Sumber : Kurniasih (2010)
Selingan pagi ½ 1 1 1
2.400 Kkal Siang Selingan sore 1½ ½ 1 1 1¼ 1 1 -
½ 1 -
Malam 2 1 1 1 1 2 -
Selingan malam 1 1 1
7
DAFTAR PUSTAKA Kemenkes RI, (2017). Gizi Dalam Daur Kehidupan. Bahan Ajar Gizi Susetyowati, (2005). Teori dan Aplikasi Gizi Triyani, E. 2012. Tingkat Pengetahuan Ibu Nifas tentang Gizi Ibu Menyusui di RB Sukoasih Sukoharjo. Surakarta: Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Kusuma Husada.