Nutrisi Ternak Perah.docx

  • Uploaded by: Reinhard Berman Limbong
  • 0
  • 0
  • May 2020
  • PDF

This document was uploaded by user and they confirmed that they have the permission to share it. If you are author or own the copyright of this book, please report to us by using this DMCA report form. Report DMCA


Overview

Download & View Nutrisi Ternak Perah.docx as PDF for free.

More details

  • Words: 1,566
  • Pages: 4
KULIAH 1 

      

NUTRISI TERNAK PERAH

    

  

  

 

Mayoritas sapi perah berasal dari eropa: Holstein >>> belanda Ayrshire >>> skotlandia Brown swiss >>> swiss Guernsey >>> guernsey Jersey >> jersey, inggris Cattle (perancis kuno > chattle) = kepunyaan Produksi susu tertinggi : FH. Produksi lemak tertinggi : jersey Keju mozarela >>> dari kerbau swiss Awalnya sapi punya 3 fungsi (daging, kerja, susu). Sampai abad 14 susu domba yang populer, tapi setelahnya susu sapi yang populer Mesin pasteurisasi pertama (1895). Susu UHT pertama (1948) Fase penyebaran sapi perah di indonesia : jaman kolonial belanda (akhir abad 19-1940). Pasca kolonial (1950-now) Pada jaman penjajahan belanda : Perusahaan besar Susu dijual secara langsung Perusahaan milik asing Masyarakat punya sapi tapigak boleh diperah Setelah kemerdekaan: Sapi perah dimiliki peternakan rakyat Skala usaha kecil Konsumsi susu indonesia = 2 terendah setelah cambodia Kontribus susu nasional >>> 18% (99% ada di pulau jawa) Rata-rata peternak punya 6 ST Kalau hijauan terbatas : peningkatan penggunaan konsentrat > biaya pakan ningkat > pendapatan turun Kepemilikan sapi perah tertinggi di jawa timur, terendah di jogja tapi persentase sapi laktasinya tinggi. Total produksi susu tertinggi : jawa timur Rataan produksi tertinggi : jawa barat Pada kurva laktasi, puncak produksi berada di bulan ke-2 Bangsa sapi perah : ayshire, guernsey, brown swiss, holstein, jersey, milking shorthorn Pakan sapi perah Hijauan >>> rumput, legume, limbah pertanian Konsentrat Suplemen >> mineral mix, cattle mix, Ca, garam, mineral super Yang mempengaruhi ketersediaan pakan: musim, curah hujan, musim panen, populasi ternak. Tipologi usaha ternak perah : pakan, ternak, pasar Pemberian pakan: 2-3 kali/hari Hijauan = 10% BB Konsentrat = ½ produksi susu Kualitas susu Kalau kebanyakan konsentrat : susu encer, kurang lemak Kalau kebanyakan hijauan : produksi susu rendah dengan susu yang sangat kental. Kekurangan nutrien menyebabkan metabolic disorder Kekurangan kalsium menyebabkan milk fever : kelumpuhan

KULIAH 2  

 





 

Pet animal : hewan bisa tumbuh dengan baik sehingga kesehatan terjaga Ternak : untuk produksi komersial Tujuan pemberian pakan: (memenuhi kebutuhan) Pertumbuhan (hidup pokok) Produksi susu Reproduksi Bergerak Body storage Prinsip pemberian pakan sapi perah : 25% breeding, 20% management, 55%feeding Kelebihan sapi perah Mampu mengkonversi serat menjadi energi Mampu memanfaatkan NPN Mampu mensintesis vit B dan K Pendapatan harian Pertambahan BB cukup tinggi Kelemahan sapi perah : Produsen metan tinggi >>> saponin dan tanin dapat menurunkan metanogen Rawan ketosis Membuang protein kualitas tinggi Siklus pada sapi perah : Laktasi pertama umur 2 tahun Lama laktasi 10 bulan 2 bulan masa kering Calving interval 12 bulan Periode laktasi 10 kali Puncak produksi bulan ke 1-2 Bulan ke 3-4 BB sapi nurun Pada kondisi awal laktasi : Konsumsi turun 15-18% >>> karena: milk fever, nasality problem, recovery Produksi naik Kurus Peningkatan konsumsi setelah minggu 12 Konsumsi BK tegantung : bobot hidup, produksi susu, manajemen, sejarah, kekurangan air Kebutuhan nutrien utama : BK : kalau kurang produksinya turun Protein : kalau kerkurangan gak bikin produksi turun. ½-2/3 keb. Protein berasal dari mikroba, jadi bisa kalau di kasih hijauan doang. Energy : penggerak aktivitas metabolisme Ca : penting untuk prtumbuhan dan produksi susu P : kunci metabolisme tubuh. Ca:P = 2:1 – 1:2 Vitamin : B K disintesis di rumen, C d sintesis di jaringan, E dari pakan, D dari matahari Air : 1 liter susu butuh 4-5 liter air

   



KULIAH 4   



  

KULIAH 3     

Susu dihasilkan oleh kelenjar mamary Pemerahan yang tidak tuntas menyebabkan mastitis jumlah air yang diserap tergantung laktosa >>> mempengaruhi volume susu sel sekretori : mengkonversi nutrien dalam darah menjadi nutrien dalam susu lemak susu berasal dari karbohidrat dan serat kasar

penggunaan lemak tidak boleh terlalu banyak (>4%) very low density lipoprotein : kolesterol jahat meningkatkan volume susu : konsentrat cukup, serat seimbang, lemak dan karbo seimbang. Sintesis laktosa : tergantung proses glukoneogenesis dalam hati. Mempengaruhi volume susu ( propionat diubah menjadi glukosa. Masuk ke darah. Masuk ke sel sekretori diubah menjadi galaktosa. Dalam aparatus golgi, glukosa ditambahkan dengan galaktosa membentuk laktosa) Sintesis protein : diatur oleh DNA ( asam amino hasil pencernaan fermentatif protein masuk ke darah dan di bawa ke sel sekretori dan diubah menjadi kasein dalam kelenjar mamary) Sintesis lemak : tergantung prekursor ketogenic (lemak diubal menjadi triacylgliserida. Dalam dinding kapiler diubah lagi menjadi monogliserida dan gliserol dan FFA. Semuanya dibawa ke sel sekretori untuk diubah menjadi lemak susu di dalamkelenjar mamary) Dalam pakan mengandung lemak, karbo, dan protein. Lemak diubah menjadi LCFA membentuk lemak susu. Karbohidrat diubah menjadi asetat, laktat, propionat. Asetat diubah menjadi SCFA membentuk lemak susu. Propionat diubah menjadi laktosa dalam susu. Bakteri protein menggunakan

Komposisi susu : air, protein, lemak, laktosa, mineral (Ca dan P) Protein : Fermentable : ampas tahu Non fermentable : bungkil kedelai (by pass) Faktor yang mempengaruhi produksi susu Individu/spesie Breed Nutrient intake Panjang laktasi Frekuensi pemerahan Umur Periode laktasi Lingkungan Kondisi tubuh Kesehatan Periode laktasi Laktasi 1 2 3 naik, optimal di laktasi 3, setelahnya menurun Laktasi 4 5 6 nuutrien butuh 25% lebih tinggi Periode laktasi umumnya 305 hari Calving interval optimal = 346-360 hari Kawin paling lambat pada bulan ke 3 setelah beranak Semakin lama diperah akan mengalami kerusakan sel sekretori Persistensi : penurunsn produksi setelah masa puncak 90-100 hari setelah beranak (periode kritis) : mempersiapkan pedet yang sehat (no milk fever, no retained placenta). Selama periode kritis untuk menjaga kesehatan : minimumkan stres, beri makan secukupnya

KULIAH 5  

Proporsi ideal : 60% sapi laktasi, 30% sapi dara, 10% pedet Permasalahan untuk spai anakan: Kualitas pakan rendah Manajemen buruk







   

     

Sanitasi buruk Kesehatan buruk Perbedaan sapi muda (pre ruminant) dengan sapi dewasa: Sapi muda: Rumen retikulum belum berkembang Abomasum 2x RR Papil belum berkembang Esophagus : sistem saluran tertutup >> esophageal groove Pakan cair Kebutuhan nutrien dari susu (glukosa darah 100-110 mg) Sapi dewasa RR sempurna Abomasukm = 1/10 RR Papil sempurna Esophagus : saluran terbuka Pakan : padat Keb. Nutrien dari pakan (glukosa darah 40-60 mg) Pencernaan pedet : makanan masuk mulut > esphagus > esophageal groove > omasum > abomasum > usus halus (rumen by passing). Protein di buatan padatan oleh rennin biar bisa dicerna pepsin di abomasum, hasilnya berupa asam amino yang diserap di duodenum. Lemak jenuh dicerna di duodenum. Laktosa di cerna menjadi glukosa di usus. Cara pemberian susu (bobot lahir 50kg) Minggu 1 = 8% Bobot lahir Minggu 2 = 9% Bobot lahir Minggu 3 = 10% Bobot lahir Minggu 4 = 8% Bobot lahir Minggu 5 = 5% bobot lahir Kolostrum : tinggi protein, vitamin (esp A), mineral dan antibodi Efektif sampai hari ke-3 Tujuan pemberian rumput : inokulasi mikroba, adaptasi, menstimulasi pertumbuhan rumen Konsentrat dikenalkan dengan cara diolesin ke mulut (kalau konsumsi udah 1 kg, bisa di sapih) Milk replacer : diberikan diumur 3-5 minggu. Mengandung antibiotik (chloratetracycline, oxytetracycline). Bisa meningkatkan BB Digunakan selama 3 bulan Bahan : susu skim, whey, lemak susu, serealia Nutrien : protein 20%, lemak 12%, Sk < 0,25% Ada antibiotik untuk meningkatkan : selera makan, vigorus, PBB, efisiensi pakan 2 tipe pakan untuk pedet: Liquid feed >>> kolostrum Solid feed >>> creep feed Belbely : perut buncit akibat penggunaan serat kasar terlalu tinggi Penyapihan >>> dilakukan kalau pedet sudah makan ransum calf starter 0,5-0,7 kg dengan BB minimal 55-60 kg Kualitas calf starter : fresh, palatable, cracked/rolled Tujuan pemberian calf starter : cepet disapih, menurunkan resiko diare, mengurangi biaya pakan Pedet jangan dikasih silase karena belum bisa memanfaatkan asam dan NPN KULIAH 6



Produksi susu ditentukan oleh : Individu Spesies



Bangsa Konsumsi : 1 kg susu dibutuhkan 0,5 kg konsentrat. Kebanyakan konsentrat > efisiensi turun Lama laktasi : produksi susu menurun setelah 1 tahun > untuk recovery Milking time Animal and udder health BCS Frekuensi pemerahan Periode laktasi Lingkungan Umur Laktasi dipengaruhi oleh proses fisiologis dan biokimia tubuh

KULIAH 7 

   

 

Komposisi susu: Air >>> terlarut di dalamnya mineral inorganik. Ditentukan oleh kadar laktosa Lemak >> dari hijauan menghasilkan asetat sehingga meninngkatkan lemak susu. Ditentukan oleh pakan. Menentukan rasa susu. Campuran dari triacygliserol+AL jenuh (palmitat) + AL tak jenuh (oleat). Asam lemak pada lemak susu berantai pendek (C8 10 12). Protein >>> ditentukan oleh genetik. Bentuknya : kasein (tertinggi), b-globulin (tinggi ke-2) Patogen mikroorganisme >>>> susu yang baik kandungan bakterinya < 1 juta SNF (solid non fat) Residu antibiotik Laktosa >> menentukan volume susu. Terbentuk dari glukosa dan galaktosa Mineral >>> jumlah besar : Ca, P, Mg, Cl, Na. Vitamin >> diserap langsung dari darah Laktasi : proses produksi melalui konversi nutrien Sumber sumber senyawa penyusun susu Sebagian besar di sintesa di dalam kelenjar susu dari prekursor di dalam darah Sebagian kecil di serap langsung di darah dan di transfer ke susu Asam lemak susu berasal dari produk pencernaan dari endogenous asetat cadangan tubuh. Komposisi susu bervariasi tergantung : Faktor nutrisi : konsumsi energi, proteiin, lemak, mineral, proporsi hijauan, konsumsi konenstrat Faktor non nutrisi : semakin banyak sisa susu yang tidak terperah > sel sekretori akan hancur > produksi berikutnya menurun. Lemak susu sensitif terhadap penyakit, kalau protein susu stabil. Lemak susu rendah karena : kandungan serat di BM rendah, sehingga propionat naik Periode laktasi pendek karena : Manajemen pemerahan tidak baik Siklus laktasi tidak terjaga Penyakit Pakan gak cukup

Siklus laktasi

Related Documents


More Documents from "anggi"

Laporan Teklab 1.docx
May 2020 17
Brachiaria.pdf
December 2019 9
Kemkes-01.pdf
October 2019 32
Aaaa.docx
October 2019 17