Nur Kamila_160210102037_analisis Ktsp Dan K-13.docx

  • Uploaded by: nur kamila
  • 0
  • 0
  • May 2020
  • PDF

This document was uploaded by user and they confirmed that they have the permission to share it. If you are author or own the copyright of this book, please report to us by using this DMCA report form. Report DMCA


Overview

Download & View Nur Kamila_160210102037_analisis Ktsp Dan K-13.docx as PDF for free.

More details

  • Words: 802
  • Pages: 3
Nama

: NUR KAMILA

NIM

: 160210102037

Tugas

: Pengembangan dan Telaah Kurikulum Sekolah

ANALISIS PERBEDAAN DAN PERSAMAAN PEMBELAJARAN KURIKULUM 2006 DAN KURIKULUM 2013 TENTANG MATA PELAJARAN FISIKA Kurikulum adalah program pendidikan yang diberikan oleh suatu lembaga penyelenggaraan pendididikan yang berisi rancangan pelajaran yang akan diberikan kepada peserta didik dalam satu periode jenjang pendidikan. Kurikulum dapat berubah sesuai dengan kebutuhan masyarakat. Di Indonesia, Kementerian Pendidikan Nasional telah membuat perubahan kurikulum beberapa kali, seperti kurikulum 2006 atau KTSP dan kurikulum 2013 atau K-13. Perubahan ini bertujuan untuk mengembangkan kualitas pendidikan di Indonesia. Menurut Muslich, KTSP merupakan kurikulum yang muncul untuk menyempurnakan KBK atau Kurikulu Berbasis Kompetensi. Sedangkan K-13 merupakan kurikulum yang implementasinya masih belum bisa diterapkan diberbagai sekolah, baik itu di daerah kota maupun di daerah yang masih terpencil. Berikut adalah analisis dari kedua kurikulum tersebut: 1. Perbedaan Kurikulum 2006 dengan Kurikulum 2013 Secara Umum:: a. Pada KTSP Standar Isi ditentukan terlebih dahulu melaui Permendiknas No 22 Tahun 2006. Setelah itu ditentukan SKL (Standar Kompetensi Lulusan) melalui Permendiknas No 23 Tahun 2006. Sedangkan Pada K-13 SKL (Standar Kompetensi Lulusan) ditentukan terlebih dahulu, melalui Permendikbud No 54 Tahun 2013. Setelah itu baru ditentukan Standar Isi, yang bebentuk Kerangka Dasar Kurikulum, yang dituangkan dalam Permendikbud No 67, 68, 69, dan 70 Tahun 2013. b. Selanjutnya di KTSP lebih menekankan pada aspek pengetahuan. Sedangkan pada K-13 aspek kompetensi lulusan terdiri atas keseimbangan soft skills dan hard skills yang meliputi aspek kompetensi sikap, keterampilan, dan pengetahuan. c. Kemudian pada KTSP di jenjang SD tematik terpadu untuk kelas I-III, Sedangkan K-13 di jenjang SD tematik terpadunya untuk kelas I-VI. d. Pada KTSP jumlah jam yang diberikan sedikit, kemudian jumlah mata pelajarannya justru lebih banyak. Sedangkan pada K-13 jumlah jam pelajaran per minggu lebih banyak dan jumlah mata pelajaran lebih sedikit dibandingkan KTSP.

e. Standar Proses pada KTSP terdiri dari Eksplorasi, Elaborasi, dan Konfirmasi. Sedangkan pada K-13 proses pembelajaran menggunakan pendekatan saintifik atau 5M diantaranya mengamati, menanya, mencoba, menalar, dan mengkomunikasikan. f. Pada KTSP pelajaran TIK (Teknologi Informasi dan Komunikasi) sebagai mata pelajaran, sedangkan pada K-13 mata pelajaran TIK digunakan sebagai media pembelajaran. g. Standar penilaian pada KTSP lebih dominan pada aspek pengetahuannya saja, sedangkan pada K-13 lebih kepada 3 aspek yaitu kognitif, afektif, dan psikomotorik. h. Kemudian pada kegiatan pramuka dalam KTSP bukanlah kegiatan wajib, sedangkan pada K-13 pramuka termasuk ekstrakurikuler yang diwajibkan. i. Pada KTSP pendidikan menengah atas (SMA) penjurusan dilakukan ketika siswa kelas XI, sedangkan pada K-13 penjurusan dilakukan ketika awal masuk sekolah menengah atas (SMA). 2. Persamaan Kurikulum 2006 dan Kurikulum 2013 a. Dalam proses pembelajaran sebenarnya KTSP dan K-13 memiliki proses pembelajaran yang sama akan tetapi pada K-13 menekankan pada pendekatan scientific sedangkan pada KTSP lebih menekankan pada pendekatan inquiry, yang pada hakikatnya tidak berbeda secara signifikan dari pendekatan scientific. Karena pendekatan inquiry dalam proses pembelajaran juga berdasarkan pengamatan, pengalaman, diskusi, yang bermuara pada penyimpulan, yang tahapannya persis sama dengan pendekatan yang diistilahkan dengan pendekatan scientific. b. Dalam mata pelajaran masih ada beberapa mata pelajaran pada K-13 yang sama seperti pada KTSP. c. Untuk struktur kurikulumnya baik pada KTSP atau pada K-13 sama-sama dibuat atau dirancang oleh pemerintah yaitu oleh Depdiknas. 3. Analisis pada proses KTSP dan K-13 Berdasarkan uraian diatas dapat dipahami bahwa: a. Pada KTSP proses pembelajaran lebih fokus terhadap pengetahuan atau aspek kognitifnya saja, sedangkan pada K-13 lebih menyeimbangkan antara aspek kognitif, afektif dan psikomotorik. b. Untuk aspek standar isinya jumlah mata pelajaran pada KTSP lebih banyak dibanding dengan K-13. Contoh pada sekolah dasar (SD) yang awalnya 10 mata pelajaran menjadi 6 mata pelajaran saat menggunakan Kurikulum 2013, dengan diterapkannnya K-13

tersebut ksususnya pada sekolah dasar dimana penambahan jam bertambah 4 jam dalam satu minggu. c. Sedangkan pada standar prosesnya KTSP menggunakan pembelajaran yang berpusat pada guru, atau biasa disebut dengan TCL. Berbeda dengan K-13 yang lebih berpusat kepada siswanya atau biasa disebut SCL, sedangkan guru hanya sebagai fasilitator. d. Ditinjau dari standar penilaian, KTSP lebih ke kognitifnya saja tidak terlalu mementingkan prosesnya. Berbeda dengan K-13 yang lebih menyeimbangkan antara nilai proses dan kognitifnya. 4. Meninjau Mata Pelajaran Fisika Jika ditinjau dari pembelajaran fisika terdapat perbedaan yang signifikan antara penggunaan KTSP dan K-13. Pada KTSP guru yang berperan aktif di dalam kelas, misalkan dalam pembelajaran fisika guru hanya menggunakan tipe penerangan rumus-rumus yang membahas tentang penerapannya pengerjaan soal setelah itu pemberian tugas kepada siswa. Jadi, pada KTSP lebih menerapakan pembelajaran yang berpusat pada guru (Teachear Centered Learning). Untuk Penilaian pada KTSP dalam pembelajaran fisika lebih kepada ujian akhir sebagai penentu kelulusan. Sedangkan dengan penerapan pelajaran fisika pada K-13, siswa yang harus aktif di dalam kelas dimana guru hanya sebagai fasilitator saja dengan cara memberikan gambaran terlebih dahulu supaya siswa ikut aktif. Jadi pada K-13 lebih diterapkan pembelajaran yang berpusat pada siswa (Student Centered Learning). Dan untuk penilaian K-13 lebih mengutamakan prosesnya terlebih dahulu, kemudian baru ke kognitif atau pada test pengetahuannya.

Related Documents


More Documents from ""