Nur Aini C 301 16 164 Teori Akuntansi

  • Uploaded by: Nur Aini
  • 0
  • 0
  • October 2019
  • PDF

This document was uploaded by user and they confirmed that they have the permission to share it. If you are author or own the copyright of this book, please report to us by using this DMCA report form. Report DMCA


Overview

Download & View Nur Aini C 301 16 164 Teori Akuntansi as PDF for free.

More details

  • Words: 1,338
  • Pages: 10
TEORI AKUNTANSI PENGERTIAN TEORI AKUNTANSI

NUR AINI C 301 16 164

JURUSAN AKUNTANSI FAKULTAS EKONOMI UNIVERSITAS TADULAKO

BAB I PENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG Akuntansi merupakan kegiatan mengidentifikasikan, mencatat, serta mengkomunikasikan peristiwa-peristiwa ekonomi dalam suatu organisasi. Salah satu unsur vital dalam mengkomunikasikan peristiwa-peristiwa ekonomi

adalah

kemampuan

akuntan

untuk

menganalisis

dan

menginterprestasikan informasi yang telah dilaporkan. Dalam melaksanakan suatu praktik akuntansi yang baik, kita tidak hanya mempelajari akuntansi secara praktik saja. Karena dibalik praktik yang selama ini kita lakukan terdapat asumsi dasar, gagasan, konsep, serta penjelasan yang semuanya terangkum dalam teori akuntansi. Tujuan dari teori akuntansi itu sendiri adalah menyajikan suatu dasar dalam memperkirakan atau menjelaskan kejadian maupun perilaku yang terjadi dalam akuntansi.

B. RUMUSAN MASALAH 1. Apa pengertian teori akuntansi? 2. Apa arti penting teori akuntansi? 3. Bagaimana pengembangan akuntansi? 4. Bagaimana perspektif teori akuntansi? 5. Bagaimana peran riset akuntansi

BAB II PEMBAHASAN A. TEORI AKUNTANSI DAN PERUMUSANNYA Vernon Kam (1986) mengemukakan fungsi dari adanya teori akuntansi sebagai berikut: 1. Menjadi pegangan bagi lembaga penyusun standar akuntansi menyusun standarnya. 2. Memberikan kerangka rujukan untuk menyelesaikan masalah akuntansi dalam hal tidak adanya standar resmi. 3. Menentukan batas dalam hal melakukan “judgement” dalam penyusunan laporan keuangan. 4. Meningkatkan pemahaman dan keyakinan pembaca laporan terhadap informasi yang disajikan laporan keuangan. 5. Meningkatkan kualitas dapat diperbandingkan. Vernon Kam (1986) menganggap bahwa teori akuntansi adalah suatu system yang komprehensif, dimana termasuk postulat dan teori yang berkaitan dengannya. Dia membagi unsur teori dalam beberapa elemen, yaitu postulat atau asumsi dasar, definisi, tujuan akuntansi, prinsip atau standar, dan prosedur atau metode-metode. Dari penjelasan maka teori akuntansi dapat kita rumuskan sebagai berikut: Teori akuntansi adalah suatu konsep definisi dalil yang menyajikan secara sistematis gambaran fenomena akuntansi yang menjelaskan hubungan antara variabel dengan variabel lainnya dalam struktur akuntansi dengan maksud dapat menjelaskan dan meramalkan fenomena yang mungkin muncul. Hendriksen menilai teori akuntansi sebagai satu susunan prinsip umum akan dapat:

1. Memberikan kerangka acuan yang umum dari mana praktek akuntansi dinilai. 2. Teori akuntansi yang dirumuskan tidak akan mampu mengikuti perkembangan ekonomi ,sosial,teknologi dan ilmu pengetahuan yang demikian cepat. Oleh karena itu tepatlah kesimpulan ahmed belkaoui yang menyatakan bahwa tidak ada teori akuntansi yang lengkap apada setiap kurun waktu. Oleh karena itu teori akuntansi harus juga mencakup semua literatur akuntansi yang memberikan pendekatan yang berbeda-beda satu sama lain. American Accounting Association’s Committe On Concepts and Standard For External Reports yang menyebutkan bahwa : 1. Tidak ada teori akuntansi keuangan yang lengkap yang mencakup dan memenuhi keinginan semua keadaan dan waktu dengan efektif oleh karenanya. 2. Di dalam literatur akuntansi keuangan yang ada bukan teori akuntansi tetapi kumpulan teori yang dapat dirumuskan mengatasi perbedaanperbedaan persyaratan yang diinginkan para pemakai laporan keuangan. Untuk perumuan teori akuntansi memang tidak dapat hanya mengandalkan teori akuntansi ansich, harus menggunakan literatur akuntansi dan disiplin ilmu lain yang relevan. Namun teori akuntansi merupaka instrumen yang sangat penting dalam menyusun dan memverifikasi prinsip akuntansi yang digunakan dalam penyusunan laporan keuangan untuk disajikan pada para pemakainya.

B. ARTI PENTING TEORI AKUNTANSI Praktik akuntansi bersifat dinamik dan selalu menghadapi masalah-masalah praktik dan profesional. Teori akuntansi merupakan unsur yang penting dalam mengembangkan dan memajukan praktik akuntansi. Teori akuntansi menjadi landasan untuk memecahkan masalah-masalah akuntansi secara bernalar yang secara etis dan ilmiah dapat dipertanggung jawabkan. Pemecahan masalah akuntansi dengan taktik cerdik atas dasar pengalaman saja dapat disamakan dengan pemecahan masalah dengan coba-coba atau coba dan ralat. Praktik akuntansi yang baik dan maju tidak akan dapat dicapai tanpa suatu teori yang baik

yang

melandasinya.

Teori

merupakan

unsur

yang

penting

dalam

mengembangkan dan memajukan praktik akuntansi. Kemajuan profesi dan pengetahuan akuntansi hanya dapat dicapai dengan kerja sama yang harmonis antara praktis dan akedemisi (pendidik). C. PENGEMBANGAN AKUNTANSI Akuntansi dipandang dari dua sisi pengertian yaitu sebagai pengetahuan profesi (keahlian) yang dipraktikan di dunia nyata dan sebagai suatu disiplin pengetahuan yang diajarkan di perguruan tinggi. Akuntansi sebagai rangkaian prosedur, metode, dan teknik tanpa memperhatikan teori dibalik praktiknya apabila dari segi profesi. Akuntansi dipandang sebagai pelaksanaan dan penerapan standar untuk menyusun seperangkat laporan keuangan. Prinsip Akuntansi Berterima Umum (PABU) memberikan pedoman yang lebih luas daripada standar akuntansi karena tidak semua perlakuan akuntansi secara eksplisit diatur dalam standar akuntansi. Pada akedemis, akuntansi sebagai dua bidang kajian yaitu bidang praktik dan teori. Bidang praktik berkepentingan dengan masalah bagaimana praktik dijalankan sesusai dengan PABU dan bidang teori berkepentingan dengan penjelasan, deskripsi,

dan argument yang dianggap melandasi praktik akuntansi yang semuanya dicakup dalam suatu pengetahuan yang disebut teori akuntansi. D. PERSPEKTIF TEORI AKUNTANSI Pemahaman teori akuntansi dapat dicapai dengan mengidentifikasi teori akuntansi atas dasar tataran semiotika. Tataran semiotika menunjukkan bahwa perekayasa akuntansi berteori pada tiga tataran, yaitu semantik, sintaktik, dan pragmatik dalam rangka menghasilkan suatu struktur pelaporan keuangan dalam negara tertentu. Dengan demikian, teori akuntansi dapat dibedakan atas dasar sasaran bahasan dan pemahaman menjadi teori akuntasi sematik, sintaktik, dan pragmatik. 1. Teori Akuntansi Semantik Teori akuntansi ini menekankan pembahasan pada masalah penyimbolan dunia nyata (kegiatan perusahaan) ke dalam tanda-tanda bahasa akuntansi sehingga orang dapat membayangkan kegiatan fisis perusahaan tanpa harus secara langsung menyaksikan kegiatan tersebut. Teori ini berusaha untuk menemukan dan merumuskan makna-makna penting pelaporan keuangan. Oleh karena itu, teori ini banyak membahasan pendefinisian makna elemen (objek), pengidentifikasian atribut atau karakteristik elemen sebagai bahan pendefinisian, dan penentuan jumlah rupiah (pengukuran) sebagai salah satu atribut. Pendefinisian merupakan langkah penting dalam teori semantik karena kesalahan pemaknaan mempunyai implikasi penting dalam pengoperasian akuntansi. Jadi, teori akuntansi semantik berkepentingan dengan pelambangan dan penafsiran objek akuntansi untuk menghasilkan informasi semantik yang bermakna bagi pemakai laporan. Agar komunikasi akuntansi efektif, penyampaian informasi semantik tidak dapat dipisahkan dengan informasi sintaktik.

2. Teori Akuntansi Sintaktik Teori akuntansi ini adalah teori yang berorientasi untuk membahas masalahmasalah tentang bagaimana kegiatan-kegiatan perusahaan yang telah disimbolkan secara semantik dalam elemen-elemen keuangan dapat diwujudkan dalam bentuk statement keuangan. Teori sintaktik meliputi hubungan antara unsur-unsur yang membentuk struktur pelaporan keuangan atau struktur akuntansi dalam suatu negara, yaitu manajemen, entitas pelapor (pelaporan), pemakai informasi, sistem akuntansi, dan pedoman penyusunan laporan. 3. Teori Akuntansi Pragmatik Teori akuntansi ini memusatkan perhatiannya pada pengaruh informasi terhadap perubahan perilaku pemakai laporan. Dengan kata lain, teori ini membahas reaksi pihak yang dituju oleh informasi akuntansi. Informasi akuntansi dikatakan bermanfaat apabila informasi tersebut benar-benar digunakan dalam pengambilan keputusan oleh pemakai yang dituju. Kebermanfaatan informasi akan menentukan keefektifan pencapaian tujuan pelaporan keuangan. Teori pragmatik membahas berbagai hal dan masalah yang berkaitan dengan pengujian kebermanfaatan informasi baik dalam konteks pelaporan keuangan eksternal maupun manajerial. Teori pragmatik akan banyak berisi pengujianpengujian teori tentang hubungan antara variabel akuntansi dengan variabel perubahan atau perbedaan perilaku pemakai. Karena teori pragmatik pada umumnya adalah perilaku manusia dalam kaitannya dengan informasi, teori ini sering diklasifikasi sebagai akuntansi keperilakuan. Pembidangan teori atas dasar tataran atau level semiotika sebenarnya tidak dimaksudkan untuk memisahkan pembahasan teori secara kaku dan tegas tetapi lebih untuk menggambarkan perbedaan orientasi. Bila dikaitkan dengan pembidangan

positif-normatif, teori sintaktik dan semantik pada umumnya bersifat normatif sedangkan teori pragmatik lebih bersifat positif. E. PERAN RISET AKUNTANSI Teori akuntansi dikembangkan agar pengetahuan akuntansi menjadi sejajar dengan pengetahuan ilmiah yang lain. Teori akuntansi di sini akan berisi hipotesishipotesis tentang variabel-variabel yang berkaitan dengan pelaku ekonomi

dan

perilaku pasar modal yang diteorikan. Terdapat tiga aspek penting yang saling berkaitan yang melandasi pengembangan akuntansi, yaitu riset, pendidikan, dan praktik. Riset merupakan bagian penting dalam pengajaran akuntansi yang tidak hanya mencakup penelitian empiris (positif) tetapi juga meliputi penelitian analitis dalam bentuk artikel atau makalah akademik (normatif). Praktik akuntansi akan mengalami perkembangan yang pesat dan memuaskan apabila terjadi interaksi antara ketiga aspek tersebut.

BAB III KESIMPULAN Teori akuntansi merupakan suatu konsep yang memberikan gambaran fenomena akuntansi. Tujuan teori akuntansi menyajikan suatu dasar dalam memperkirakan atau menjelaskan kejadian dan perilaku yang terjadi dalam akuntansi. Akuntansi dipandang dari dua segi pengertian yaitu pengetahuan profesi (keahlian yang dipraktikan dalam dunia nyata) dan sebagai suatu disiplin pengetahuan yang diajarkan di perguruan tinggi. Teori akuntansi merupakan unsur yang penting dalam melakukan serta mengembangkan praktik akuntansi. Praktik akuntansi tidak dapat berjalan baik apabila tidak dilandasi teori akuntansi yang baik pula. Pemahaman teori akuntansi dapat dicapai dengan mengidentifikasi teori akuntansi atas dasar tataran semiotika.

DAFTAR PUSTAKA Harahap, sofyan syafri. 2007. “Teori Akuntansi edisi revisi”. Jakarta: Grafindo Suwardjono. 2005. Teori Akuntansi. Yogyakarta. BPFE

Related Documents


More Documents from "abdurrahman"

Makalah Agama Ketuhanan.docx
November 2019 51
Cover Aspak.docx
April 2020 33
Jerman.docx
November 2019 48
File (2).pdf
April 2020 36
Gosdp.docx
April 2020 40