Nuning Sugiharti Mp (24022116219).docx

  • Uploaded by: Nuning Sugiharti
  • 0
  • 0
  • April 2020
  • PDF

This document was uploaded by user and they confirmed that they have the permission to share it. If you are author or own the copyright of this book, please report to us by using this DMCA report form. Report DMCA


Overview

Download & View Nuning Sugiharti Mp (24022116219).docx as PDF for free.

More details

  • Words: 4,163
  • Pages: 26
PENGARUH FINANCING TO DEPOSIT RATIO (FDR) TERHADAP PEMBIAYAAN MUDHARABAH PADA PT. BPRS HARUM HIKMAH NUGRAHA GARUT Tria Juwita Purnamasari Abstrak Tulisan ini berisi ringkasan hasil Penelitian yang berjudul

“Pengaruh

Financing to Deposit Ratio (FDR) Terhadap Pembiayaan Mudharabah Pada PT. BPRS Harum Hikmahnugraha Garut”. Metode penelitian yang digunakan adalah metode asosiatif, teknik pengumpulan data yang digunakan penulis adalah penelitian kepustakaan, penelitian lapangan. Teknik pengolahan data yang digunakan penulis adalah analisis regresi sederhana, koefisien korelasi dan koefisien determinasi dengan bantuan program komputer SPSS 20.0 version. Teknik pengujian hipotesis menggunakan uji t, hipotesis yang penulis ajukan adalah “Financing to Defosit Ratio berpengaruh signifikan terhadap Pembiayaan Mudharabah”. Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan, diketahui bahwa pengaruh financing to deposit ratio terhadap pembiayaan mudharabah tidak berpengaruh signifikan. Dengan koefisien korelasi sebesar 0,208 yang artinya memiliki tingkat hubungan “rendah” dan koefisien determinasi sebesar 4,3%. Berdasarkan uji t, thitung
Menurut Undang-undang No. 21 pasal 1 ayat 2 Tahun 2008, “bank adalah badan usaha yang menghimpun dana masyarakat dalam bentuk simpanan dan menyalurkannya kepada masyarakat dalam bentuk kredit dan/ bentuk lainnya dalam rangka meningkatkan taraf hidup rakyat”. Bank bank syariah merupakan bank yang menjalankan kegiatan usahanya berdasarkan prinsip syariah. Produk dan jasa keuangan yang ditawarkan bank syariah harus sesuai dengan syariah dan hukum Islam. Seiring dengan perkembangan bank syariah di Indonesia, Pembiayaan yang disalurkan bank syariah ternyata masih didominasi oleh pembiayaan dengan prinsip jual beli. Fenomena tersebut sama halnya dengan proporsi pembiayaan mudharabah yang disalurkan oleh PT. BPRS Harum Hikmahnugraha Garut selama 5 periode yaitu tahun 2010 sampai tahun 2014 Tabel 1.1 Proporsi Pembiayaan Mudharabah dari Total Pembiayaan yang Disalurkan PT. BPRS Harum Hikmahnugraha Garut Total

Pembiayaan

Pembiayaan

Mudharabah

2010

23.844.830.000

2.760.673.000

11,58

2011

33.224.457.000

3.230.310.000

9,72

2012

36.865.202.000

1.919.290.000

5,21

2013

43.334.501.000

5.529.343.000

12,76

2014

46.239.881.000

7.918.012.000

17,12

Tahun

(%)

Sumber: Laporan Keuangan Tahunan PT BPRS Harum Hikmahnugraha Garut (data diolah kembali:2015) Dari tabel

di atas dapat diketahui bahwa proporsi pembiayaan

mudharabah yang disalurkan hanya sedikit dari total pembiayaan yang disalurkan oleh BPRS Harum Hikmahnugraha Garut. Terlihat pada tahun 2010 pembiayaan mudharabah sebesar 11,58%, tahun 2011 mengalami penurunan mejadi 9,72%, tahun 2012 mengalami penurunan menjadi 5,21%, tahun 2013 mengalami kenaikan menjadi 12,76%, dan tahun 2014 mengalami kenaikan menjadi 17,12%. Berdasarkan data tersebut menunjukkan bahwa pembiayaan mudharabah bukan merupakan pembiayaan utama yang disalurkan oleh PT. BPRS Harum Hikmahnugraha Garut. Hal tersebut tidak sejalan dengan teori yang mengatakan bahwa tujuan bank syariah adalah mendorong dan mempercepat kemajuan ekonomi suatu negara melalui sektor riil melalui pembiayaan berbasis bagi hasil. Untuk mencari solusi atas masalah masih rendahnya jumlah pembiayaan mudharabah yang disalurkan oleh PT. BPRS Harum Hikmahnugraha Garut, peneliti mencari faktor yang mempengaruhi pembiayaan mudharabah tersebut. Berdasarkan latar belakang latar belakang diatas penelitian ini berusaha mengidentifikasi permasalahan sebagai berikut: Bagaimana Financing to Deposit Ratio pada PT. BPRS Harum Hikmahnugraha Garut. Dan bagaimana pembiayaan Mudharabah serta bagaimana pula pengaruhnya Tujuan penelitian ini adalah sebagai berikut: Untuk mengetahui Financing to Deposit Ratio pada PT. BPRS Harum

Hikmahnugraha Garut. Dan untuk

mengetahui Pembiayaan Mudharabahnya Serta untuk mengetahui pengaruhnya

Penelitian ini diharapkan dapat memberikan manfaat untuk memperdalam dan mengaplikasikan teori yang sudah diperoleh, selain itu juga merupakan pelatihan intelektual . Serta diharapkan dapat menambah pengetahuan bagi pembaca ,juga penelitian ini dapat memberikan masukan berupa ide, gagasan atau memberi saran perbaikan yang dapat membantu efesiensi dan efektifitas kerja di BPRS Harum Hikmah nugraha Menurut Totok dan Sigit (2011:153) menyatakan bahwa “bank syariah yaitu bank yang dalam aktifitasnya, baik penghimpunan dana maupun dalam rangka penyaluran dananya memberikan mengenakan imbalan atas dasar prinsip syariah yaitu jual beli dan bagi hasil”. Undang-undang nomor 10 tahun 1998 tentang Perbankan pasal 1 ayat 3 menetapkan bahwa salah satu bentuk usaha bank adalah menyediakan pembiayaan dan atau melakukan kegiatan lain berdasarkan prinsip syariah, sesuai dengan ketentuan yang ditetapkan oleh Bank Indonesia. Menurut pasal 2 Peraturan Bank Indonesia Nomor 09/19/PBI/2007, dijelaskan bahwa dalam melaksanakan kegiatan penghimpunan dana, penyaluran dana, dan pelayanan jasa, bank syariah wajib memenuhi prinsip syariah atau prinsip islam fungsi bank syariah 1) wajib menjalankan penghimpunan dan penyaluran dana masyarakat. 2) dapat menjalankan fungsi sosial dalam bentuk lembaga baitul mal, yaitu menerima dana yang berasal dari zakat, infak, sedekah, hibah, atau dana sosial lainnya dan menyalurkannya kepada organisasi pengelola zakat.

3) dapat menghimpun dana sosial yang berasal dari wakaf uang dan menyalurkannya kepada pengelola wakaf (nazhir) sesuai dengan kehendak pemberi wakaf (wakif). 4) Pelaksanaan fungsi sosial sebagaimana dimaksud pada ayat (2) dan ayat (3) sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan. Veithzal dan Arviyan (2010:765) mengungkapkan Bank Syariah mempunyai 2 peran utama, yaitu: Bank syariah mempunyai dua peran, yaitu Sebagai badan usaha (tanwil), bank syariah mempunyai beberapa fungsi yaitu sebagai manajer investasi, investor, dan jasa pelayanan. Sementara itu, sebagai dana social (mal) untuk penghimpunan dan penyalur zakat, infak, dan sadaqah (ZIS), serta penyaluran qardhul hasan (pinjaman kebajikan). Menurut Muhammad (2011:83) sumber pendapatan bank syariah dapat diperoleh dari: a) Bagi hasil atas kontrak mudharabah dan kontrak musyarakah. b) Keuntungan atas kontrak jual beli. c) Hasil sewa ijarah dan ijarah wa iqtina. d) Fee dan biaya administrasi atau jasa-jasa lainnya. Bank Syariah dalam kegiatan operasionalnya baik penghimpunan dana atau penyaluran dana memiliki beberapa prinsip dasar operasional. Prinsip dasar yang melandasi kegiatan usaha perbankan syariah menurut Undang-Undang No. 7 tahun 1992, yaitu sebagai berikut:

1.

Prinsip Simpanan Murni Wadiah memberikan kesempatan kepada pihak yang kelebihan dana untuk menyimpan dananya dalam bentuk wadiah yang harus dijaga dan dikembalikan kapan saja si penitip menghendaki.

2.

Prinsip Bagi Hasil sistem yang meliputi tata cara pembagian hasil usaha antara penyedia dana (shahibul maal) dengan pengelola dana (mudharib).

3.

Prinsip Jual Beli (Bai) dilaksanakan sehubungan dengan adanya perpindahan kepemilikan barang. Tingkat keuntungan bank ditentukan di muka dan menjadi bagian harga atas barang yang dijual.

4.

Prinsip Sewa (Ijarah) Merupakan akad pemindahan hak guna atau barang dan jasa.

5.

Prinsip Jasa a.

Ar-Rahn (Gadai).

b.

Al-Hiwalah (alih utang piutang).

c.

Al-Qardh (kebajikan) Menurut Munawir (2010:6) “laporan keuangan bersifat historis serta

menyeluruh dan sebagai suatu progress report, laporan keuangan terdiri dari datadata yang merupakan hasil dan suatu kombinasi antara; (1) fakta yang telah dicatat (recorded fact), (2) prinsipp-prinsip dan kebiasaan-kebiasaan di dalam akuntansi (accounting convention and postulate), (3) pendapat pribadi (personal judgment)”

Financing to Deposit Ratio (FDR) Likuiditas merupakan salah satu faktor untuk mengukur tingkat kesehatan suatu bank. Likuiditas suatu bank mempunyai peranan penting dalam keberhasilan pengelolaan bank. Totok dan Sigit (2011:110) menyebutkan beberapa manfaat dari likuiditas yaitu: a) Pemenuhan aturan reserve requirement atau cadangan wajib minimum yang ditetapkan bank sentral\ b) Penarikan dana oleh deposan c) Penarikan dana oleh debitur d) Pembayaran kewajiban yang jatuh temp Dalam mengukur tingkat likuiditas bank dapat menggunakan rasio likuiditas. Menurut Kasmir (2012:129): “Rasio Likuiditas yaitu rasio untuk mengukur komposisi jumlah kredit yang diberikan dibandingkan dengan jumlah dana masyarakat dan modal sendiri yang digunakan”. Salah satu rasio likuiditas yaitu Loan to Deposit ratio (LDR). Lukman (2009:116) menyatakan bahwa, “Loan to Deposit Ratio (LDR) adalah rasio antara seluruh jumlah kredit yang diberikan bank dengan dana yang diterima oleh bank”. Karena dalam perbankan syariah tidak menggunakan kredit (loan) namun menggunakan istilah pembiayaan (financing), sehingga menjadi Financing to Deposit Ratio (FDR). Dalam penelitian Ferial (2013:49) merumuskan bahwa “FDR adalah perbandingan antara pembiayaan yang diberikan oleh bank dengan dana yang diterima oleh bank”. Rasio ini menunjukan salah satu penilaian likuiditas bank dan dapat dirumuskan sebagai berikut:

𝐹𝐷𝑅 =

𝑃𝑒𝑚𝑏𝑖𝑎𝑦𝑎𝑎𝑛 𝑌𝑎𝑛𝑔 𝐷𝑖𝑏𝑒𝑟𝑖𝑘𝑎𝑛 𝑋 100% 𝐷𝑎𝑛𝑎 𝑌𝑎𝑛𝑔 𝐷𝑖𝑡𝑒𝑟𝑖𝑚𝑎 (𝐷𝑃𝐾 + 𝑀𝑜𝑑𝑎𝑙 𝐼𝑛𝑡𝑖)

Berdasarkan Surat Edaran Bank Indonesia No. 26/5/BPPP tanggal 29 Mei 1993, yaitu: “Besarnya Financing to Depost Ratio ditetapkan oleh Bank Indonesia tidak boleh melebihi 110%, yang berarti bank boleh memberikan kredit atau pembiayaan melebihi jumlah dana pihak ketiga yang berhasil dihimpun asalkan tidak melebihi 110%”. Semakin tinggi rasio FDR menunjukan semakin riskan kondisi likuiditas bank, sebaliknya semakin rendah FDR menunjukan kurangnya efektivitas bank dalam menyalurkan pembiayaan. Sebagaimana menurut Lusia, dkk. (2014:4) menjelaskan “Rasio yang tinggi menunjukkan bahwa bank meminjamkan seluruh dananya atau relatif tidak likuid. Sebaliknya, rasio yang rendah menunjukkan bank yang likuid dengan kelebihan dana yang siap untuk dipinjamkan”. Objek Penelitian Perusahaan yang menjadi objek dalam penelitian skripsi ini adalah PT. Bank Pembiayaan Rakyat Syariah (BPRS) Harum Hikmah Nugraha Garut yang berkedudukan di JL.Raya Leles No.2 Kecamatan Leles Kabupaten Garut. Yang merupakan salah satu realisasi dari dikeluarkannya Undang-undang tersebut yang diprakarsai oleh tekad dari tokoh masyarakat Kadungora dan Leles Kabupaten Garut . Selain itu, yang mendasari pendirian adalah adanya keinginan yang kuat dari sebagian anggota masyarakat yang menginginkan sebuah system perbankan yang bebas dari riba atau bunga. Didirikan dihadapan notaris Ny.Dedeh Karyana, S.H., notaris di Garut dengan anggaran dasar berdasarkan Akta no.30 tanggal 31 Agustus 1992 dan

mendapatkan pengesahan dari menteri kehakiman Republik Indonesia No.C211732.HT.01.01.th.93. Kemudian mengalami beberapa kali perubahan anggaran dasar dengan Akta no.30 tanggal 27 September 1993 di buat notaris Ny.Dedeh Karyana, S.H., dan yang terakhir Akta Keputusan Rapat no.22 tanggal 27 Juli 2006 dihadapan Ny.Irdawati Bachtiar, S.H., notaris di Kabupaten Garut, dengan modal dasar Rp. 4.000.000.000,-(empat miliyar rupiah), sedangkan modal disetor Rp. 2.150.000.000,- (dua milyar seratus lima puluh juta rupiah). PT. Bank Pembiayaan Rakyat Syariah mulai beroperasi pada tanggal 14 Juni 1994. Kini perkembangan selama 20 tahun sangat menggembirakan pada tahun 2001, tepatnya bulan Oktober 2001 kantor pusat yang sebelumnya bertempat di Kadungora berpindah ke Leles. Aktivitas Usaha PT. BPRS Harum Hikmahnugraha Garut PT. BPRS Harum Hikmahnugraha Garut merupakan salah satu lembaga keuangan yang system pengoperasiannya berdasarkan pada prinsip syariah. Dengan demikian tentunya aktivitas-aktivitas atau kegiatan usaha banyak berbeda dengan bank konvensional. Selain itu, PT. BPRS Harum Hikmahnugraha Garut termasuk pada kelompok Bank Perkreditan Rakyat (BPR) yang dalam aktivitas usahanya terdapat batasan-batasan atau larangan tertentu yaitu kegiatan yang tidak boleh dilakukan yang telah diggariskan dan hanya boleh aktivitas tersebut dilakukan oleh bank umum.

Adapun produk-produknya sebagai berikut: 1.

Tabungan Mudharabah (tabungan dengan sistem bagi hasil), yang terdiri dari:

2.

a.

Tabungan Mudharabah Harum

b.

Tabungan Mudharabah Pelajar

c.

Tabungan Mudharabah Qurban

d.

Tabungan Mudharabah Haji

Tabungan Wadiah (tabungan berupa titipan), yang terdiri dari: a.

Tabungan Wadiah Debitur

b.

Tabungan Wadiah Amanah

3.

Deposito Mudharabah

4.

Pembiayaan (kredit), terdiri dari: a.

Pembiayaan Murabahah

b.

Pembiayaan Mudharabah

c.

Pembiayaan Musyarakah

d.

Pembiayaan Qardul Hasan

e.

Pembiayaan Ijarah

f.

Pembiayaan Istishna

g.

Pembiayaan Salam

h.

Pembiayaan Hiwalah

5.

Rahn (Gadai Syariah).

6.

Menerima titipan Zakat, Infaq dan Sadaqah.

7.

Menerima pembayaran rekening listrik dan telephone on line.

8.

Menjual pulsa elektrik.

Metode Penelitian

Dalam melakukan penelitian, seorang peneliti harus menentukan metode yang digunakan dalam meneliti objeknya, hal ini untuk mempermudah peneliti dalam tahapan penelitian yang dilakukan. Menurut Sugiyono (2013.a:2): “Metode Penelitian adalah cara ilmiah untuk mendapatkan data dengan tujuan dan kegunaan tertentu”. Adapun metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode penelitian asosiatif dengan pendekatan kuantitatif. Sugiyono (2013.a:36) menyatakan bahwa metode penelitian asosiatif adalah sebagai berikut: “Metode asosiatif adalah metode penelitian yang bertujuan untuk mengetahui hubungan antara dua variabel atau lebih”. Sedangkan yang dimaksud dengan Metode penelitian kuantitatif menurut Sugiyono (2013.a:8) sebagai berikut: “Metode penelitian kuantitatif diartikan sebagai metode penelitian yang berlandaskan pada filsafat positivisme, digunakan untuk meneliti pada populasi atau sampel tertentu, pengumpulan data menggunakan instrument penelitian, analisis data bersifat kuantitatif/statistik, dengan tujuan untuk menguji hipotesis yang telah ditetapkan”. Penelitian ini menggunakan metode penelitian asosiatif, maka dapat diketahui sejauh mana hubungan antara Financing to Deposit Ratio (FDR) sebagai variabel indevenden terhadap pembiayaan mudharabah sebagai variabel devenden.

Operasionalisasi Variabel Penelitian

Berdasarkan judul penelitian ini yaitu: “Pengaruh Financing to Deposit Ratio (FDR) Terhadap Pembiayaan Mudharabah Pada PT. BPRS Harum Hikmahnugraha Garut”, maka variabel penelitian dalam penelitian ini adalah sebagai berikut: 1) Variabel Independen/bebas (X) Menurut Sugiyono (2013.a:39) “variabel independen (bebas) merupakan variabel yang mempengaruhi atau yang menjadi sebab perubahannya atau timbulnya variabel dependen (terikat). Dalam penelitian ini variabel independennya adalah Financing to Deposit Ratio (FDR) , Rumusnya: 𝐹𝐷𝑅 =

𝑃𝑒𝑚𝑏𝑖𝑎𝑦𝑎𝑎𝑛 𝑦𝑎𝑛𝑔 𝑑𝑖𝑏𝑒𝑟𝑖𝑘𝑎𝑛 𝑋100% 𝐷𝑎𝑛𝑎 𝑦𝑎𝑛𝑔 𝑑𝑖𝑡𝑒𝑟𝑖𝑚𝑎 (𝐷𝑃𝐾 + 𝑀𝑜𝑑𝑎𝑙 𝑖𝑛𝑡𝑖)

2) Variabel Dependen/terikat (Y) Menurut Sugiyono (2013.a:39) “variabel dependen (terikat) merupakan variabel yang dipengaruhi atau yang menjadi akibat, karena adanya variabel bebas”. Dalam penelitian ini yang menjadi variabel dependen adalah Pembiayaan Mudharabah. Veithzal dan Arviyan (2010: 687) “Pembiayaan mudharabah merupakan perjanjian antara penanam dana dan pengelola dana untuk melakukan kegiatan usaha tertentu, dengan pembagian keuntungan antara kedua belah pihak berdasarkan nisbah yang telah disepakati sebelumnya”. Rumusnya: Proporsi Pembiayaan 𝑀𝑢𝑑ℎ𝑎𝑟𝑎𝑏𝑎ℎ =

Jenis dan Sumber Data

Total Pembiayaan 𝑀𝑢𝑑ℎ𝑎𝑟𝑎𝑏𝑎ℎ x100% Total Pembiayaan

Jenis data dalam penelitian ini adalah data kuantitatif, yaitu berupa data laporan keuangan yang diantaranya adalah neraca dan laporan laba rugi dari tahun 2010-2014. Dimana data tersebut akan digunakan oleh peneliti untuk mengetahui pengaruh financing to deposit ratio terhadap pembiayaan mudharabah. Teknik Pengumpulan Data 1.

Penelitian Kepustakaan (Library Research) Penelitian kepustakaan menurut Iqbal (2006:5) adalah: “Penelitian yang dilaksanakan dengan menggunakan literatur (kepustakaan), baik berupa buku, catatan, maupun laporan hasil penelitian dari peneliti terdahulu”.

2.

Penelitian lapangan (Field Risearch) Teknik lapangan merupakan penelitian dengan cara melakukan pengamatan langsung pada responden dan objek penelitian dengan menggunakan cara dokumentasi dan wawancara. Metode Analisis Data Teknik analisis data adalah suatu teknik yang digunakan untuk mengolah

hasil penelitian guna memperoleh suatu kesimpulan. Analisis data yang digunakan dalam penelitian ini menggunakan analisis regresi sederhana dan korelasi product moment untuk mengetahui keeratan hubungan antara variabel independen dan variabel dependen. Untuk menguji penelitian ini, teknik pengolahan data yang akan digunakan penulis yaitu uji statistik parametrik dengan menggunakan Software Office SPSS (Statistical Package for the Social Sciences) versi 20. HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

Tabel 4.1 Financing to Deposit Ratio (FDR) Pada PT. BPRS Harum Hikmahnugraha Garut Tahun 2010 - 2014 Total

Dana

yang

Pembiayaan

Diterima Bank

(a)

(b)

Tahun

FDR (%)

Perubahan Keterangan

(C)=(a)/(b)x100% (%)

2010

23.844.830.000 24.047.479.707

99,16

2011

33.224.457.000 40.611.180.740

81,81

(17,35)

Turun

2012

36.865.202.000 47.948.937.068

76,88

(4,93)

Turun

2013

43.334.501.000 51.669.831.443

83,87

6,98

Naik

2014

46.239.881.000 57.367.654.944

80,60

(3,27)

Turun

Sumber: PT. BPRS Harum Hikmahnugraha Garut, 2015 FDR PT. BPRS Harum Hikmahnugraha Garut dari tahun 2010 - 2014 mengalami penurunan kecuali pada tahun 2013 mengalami peningkatan. FDR tertinggi pada tahun 2010 sebesar 99,16% dan FDR terendah pada tahun 2012 sebesar 76,88%. Rata-rata FDR dari tahun 2010 - 2014 sebesar 84,46%. Berdasarkan uraian diatas dapat dinyatakan bahwa rata-rata FDR PT. BPRS Harum Hikmahnugraha Garut dari tahun 2010 - 2014 dalam predikat “sehat”. Pernyataan penulis diatas didasarkan pada Surat Edaran Bank Indonesia No. 6/23/DPNP tahun 2004, yaitu: 75% < Rasio ≤ 85% menempati Peringkat 2, yaitu “sehat”. Artinya mampu membayar semua kewajiban jangka pendeknya dan dapat memenuhi semua permohonan pembiayaan. Pembiayaan Mudharabah pada PT. BPRS Harum Hikmahnugraha Garut

Pembiayaan mudharabah salah satu pembiayaan yang disalurkan oleh PT. BPRS Harum Hikmahnugraha Garut, ini merupakan pembiayaan dengan prinsip bagi hasil, dimana pembiayaan bagi hasil diharapkan dapat membantu suatu kemajuan dalam sektor rill salah satunya dengan pembiayaan mudharabah. Tabel 4.2 Perkembangan Proporsi Pembiayaan Mudharabah dari Total Pembiayaan yang Disalurkan PT. BPRS Harum Hikmahnugraha Garut Tahun 2010-2014 Proporsi Pembiayaan

Total

Mudharabah

Pembiayaan

(a)

(b)

Perubahan

Ket

Pembiayaan Mudharabah

Tahun

(c) = (a)/(b)*100% (Rp)

(Rp)

(%)

(%)

2010

2.760.673.000

23.844.830.000

11,58

-

-

2011

3.230.310.000

33.224.457.000

9,72

(1,85)

Turun

2012

1.919.290.000

36.865.202.000

5,21

(4,52)

Turun

2013

5.529.343.000

43.334.501.000

12,76

7,55

Naik

2014

7.918.012.000

46.239.881.000

17,12

4,36

Naik

Sumber: Laporan Keuangan Tahunan PT. BPRS Harum Hikmahnugraha Garut 2010- 2015 yang telah diolah.

Proporsi pembiayaan mudharabah PT. BPRS Harum Hikmahnugraha Garut dari tahun 2010 - 2014 mengalami kenaikan kecuali tahun 2011 dan 2012

mengalami penurunan. Proporsi pembiayaan mudharabah tertinggi pada tahun 2014 sebesar 17,12% dan pembiayaan terendah pada tahun 2012 sebesar 5,21%, sehingga diperoleh rata-rata pembiayaan mudharabah per tahun sebesar 11,28%. Berdasarkan uraian di atas dapat dilihat bahwa proporsi pembiayaan mudharabah pada dua tahun terakhir yaitu tahun 2013 dan 2014 mengalami kenaikan. yang menandakan dapat memanfaatkan aktiva yang dimiliki berupa dana pihak ketiga yang berhasil dihimpun dari masyarakat Tabel 4.3 Data Financing to Deposit Ratio (FDR) dan Pembiayaan Mudharabah Tahun 2010-2014 Tahun

Financing to Deposit Ratio (X)

Pembiayaan Mudharabah (Y)

2010

99,16

11,58

2011

81,81

9,72

2012

76,88

5,21

2013

83,87

12,76

2014

80,60

17,12

Sumber: Laporan Keuangan Tahunan PT. BPRS Harum Hikmahnugraha Garut 2010- 2015 yang telah diolah. Uji Normalitas Data Uji statistik yang digunakan untuk menguji normalitas residual adalah uji Kolmogorov-Smirnov Tabel 4.4 Hasil Uji One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test

One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test Unstandardized Residual

N

5 Mean

Normal Parametersa,b

0E-7

Std. 4.25401687 Deviation

Most Extreme Differences

Absolute

.215

Positive

.215

Negative

-.182

Kolmogorov-Smirnov Z

.481

Asymp. Sig. (2-tailed)

.975

Sumber: Hasil Output SPSS 20.0 for Windows (Lampiran), 2015 Berdasarakan tabel 4.4 mengindikasikan bahwa data mempunyai distribusi normal, dimana berdasarkan nilai signifikansi Kolmogorov-Smirnov menunjukan nilai lebih besar 0,05 yang mempunyai nilai signifikan 0,0975, maka dapat dinyatakan bahwa data mempunyai distribusi normal.

Histogram

Gambar 4.1 Grafik Histogram Sumber: Hasil Output SPSS 20.0 for Windows (lampiran), 2015 Berdasarkan pengamatan dengan analisa grafik histogram dapat dilihat bahwa pada grafik membentuk pola memuncak ke tengah yang menunjukkan pola distribusi normal pada model regresi memenuhi asumsi normalitas Normal Probability Plot

Gambar 4.2 Grafik Normal Probability Plot Sumber: Hasil Output SPSS 20.0 for Windows (lampiran), 2015

Berdasarkan gambar 4.2 hasil pengamatan dengan analisa grafik normal probability plot di atas dapat dilihat bahwa pada grafik normal probability plot data menyebar disekitar garis diagonal dan mengikuti arah garis diagonal, maka model regresi memenuhi asumsi normalitas. Analisis Regresi Sederhana Tabel 4.5 Hasil Perhitungan Regresi Sederhana Model

Unstandardized Coefficients

(Constant) 1

Financing

to

B

Std. Error

2.387

24.223

.105

.286

Deposit

Ratio Sumber: Hasil Output SPSS 20.0 for Windows (Lampiran), 2015. Y = 2,387+0,105X Persamaan diatas diperoleh dari unstandardized coefficients pada bagian B, dimana 2,387 merupakan angka konstan, sedangkan 0,105 merupakan angka koefisien regresi. Persamaan tersebut mengandung arti bahwa, apabila variabel X (Financing to Deposit Ratio) = 0, maka variabel Y (Pembiayaan Mudharabah) adalah sebesar 2,387. Koefisien arah regresi (b) bernilai positif sebesar 0,105, yang berarti bahwa setiap pertambahan nilai variabel X (Financing to Deposit Ratio) sebesar 1% akan mengakibatkan kenaikan variabel Y (Pembiayaan Mudharabah) sebesar 0,105%.

Analisis Korelasi Sederhana Koefisien korelasi adalah bilangan yang digunakan untuk mengukur derajat hubungan, meliputi kekuatan hubungan dan bentuk/ arah hubungan. Hasil dari korelasi sederhana variabel X (Financing to Deposit Ratio) terhadap variabel Y (Pembiayaan Mudharabah) disajikan dalam tabel 4.6 berikut ini: Tabel 4.6 Hasil Koefisien Korelasi Sederhana Model Summaryb Model R

1

R Square

.208a

Adjusted

.043

R Std. Error of the

Square

Estimate

-.276

4.91212

Sumber: Hasil Output SPSS 20.0 for Windows (Lampiran), 2015. Berdasarkan tabel 4.5 diatas, diketahui nilai R yaitu tingkat hubungan variabel independen (X) dengan variabel dependen (Y). Dari hasil olahan data diperoleh nilai koefisien korelasi sebesar 0,208 artinya hubungan variabel X (Financing to Deposit Ratio) terhadap variabel Y (Pembiayaan Mudharabah) dalam kategori “rendah”. Analisis Koefisien Determinasi Koefisien determinasi digunakan untuk mengetahui seberapa besar pengaruh variabel X (Financing to Deposit Ratio) terhadap variabel Y (Pembiayaan

Mudharabah).

Hasil

dari

koefisien

determinasi

dengan

menggunakan alat bantu (Statistic Package for Sosial Science) SPSS 20.0 for Windows disajikan dalam tabel 4.7 berikut:

Tabel 4.7 Hasil Koefisien Determinasi Model Summaryb Model R

R Square

.208a

1

Adjusted

.043

R Std. Error of the

Square

Estimate

-.276

4.91212

Sumber: Hasil Output SPSS 20.0 for Windows (Lampiran), 2015. Berdasarkan tabel 4.7 diatas, diketahui hasil perhitungan diperoleh nilai R Square sebesar 0,043, hal ini menunjukan bahwa besarnya pengaruh variabel independen yaitu Financing to Deposit Ratio (FDR) terhadap variabel dependen yaitu pembiayaan mudharabah sebesar 4,3%. Pengujian Hipotesis Tabel 4.8 Hasil Perhitungan Uji t Coefficientsa Model

(Constant) 1

Unstandardized

Standardized T

Coefficients

Coefficients

B

Std. Error Beta

2.387

24.223

.105

.286

Sig.

.099

.928

.369

.737

Financing to .208

Deposit Ratio

Sumber: Hasil Output SPSS 20.0 for Windows (Lampiran), 2015.

Hasil penelitian menunjukkan bahwa rata-rata FDR PT. BPRS Harum Hikmahnugraha Garut dari tahun 2010 sampai dengan tahun 2014 dalam predikat “sehat”. Artinya mampu membayar semua kewajiban jangka pendeknya pada saat ditagih dengan aktiva lancar yang dimilikinya dan dapat memenuhi semua permohonan

pembiayaan.

Kemudian,

proporsi

pembiayaan

mudharabah

cenderung mengalami kenaikan setiap tahunnya, hal tersebut menandakan bahwa PT. BPRS Harum Hikmahnugraha dapat memanfaatkan aktiva yang dimiliki berupa dana pihak ketiga yang berhasil dihimpun dari masyarakat. Hasil

uji

regresi

linier

sederhana

menunjukan

persamaan

(Y=2,387+0,105X), artinya bahwa setiap pertambahan nilai variabel X (Financing to Deposit Ratio) sebesar 1% akan mengakibatkan kenaikan variabel Y (Pembiayaan Mudharabah) sebesar 0,105%. Nilai koefisien korelasi sebesar 0,208 artinya hubungan variabel X (Financing to Deposit Ratio) terhadap variabel Y (Pembiayaan Mudharabah) dalam kategori “rendah”. Selanjutnya nilai koefisien determinasi sebesar 0,043, hal ini menunjukan bahwa besarnya pengaruh Financing to Deposit Ratio (FDR) terhadap pembiayaan mudharabah sebesar 4,3% dan sisanya sebesar 95,7% dipengaruhi oleh variabel lain yang tidak diteliti dalam penelitian ini seperti; NPF, tingkat bagi hasil, dan nisbah bagi hasil. Kemudian hasil uji t menunjukan bahwa variabel Financing to Deposit Ratio (FDR) tidak berpengaruh signifikan terhadap pembiayaan mudharabah. Hal tersebut sesuai dengan kondisi PT. BPRS Harum Hikmahnugraha Garut, dimana setiap peningkatan dana yang diterima tidak menjamin

meningkatkan pembiayaan mudharabah, karena pembiayaan yang disalurkan oleh bank masih didominasi oleh pembiayaan murabahah yang setiap tahunnya mengalami kenaikan. Kemudian kondisi tersebut dipengaruhi oleh rendahnya minat nasabah terhadap pembiayaan mudharabah yang disebabkan oleh beberapa hal, yaitu; (1) Produk tersebut mengharuskan masyarakat yang dibiayai melakukan pencatatan dan pembukuan untuk melaporkan Laba/Rugi sementara masyarakat kita masih terbiasa dengan sistem yang serba praktis. (2) Kurang berminatnya terhadap sistem bagi hasil, karena nasabah merasa mendapatkan keuntungan yang sedikit. (3) Transparansi dan kejujuran susah untuk di monitor. Simpulan Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan penulis mengenai pengaruh Financing to Deposit Ratio terhadap Pembiayaan Mudharabah pada PT. BPRS Harum Hikmah Nugraha Garut dari tahun 2010 - 2014 dapat disimpulkan sebagai berikut: 1.

Financing to Deposit Ratio (FDR) PT. BPRS Harum Hikmahnugraha Garut dari tahun 2010 sampai dengan tahun 2014 memperoleh rata-rata rasio dalam peringkat komposit ke-2, yaitu: 75% < Rasio ≤ 85% yang artinya likuiditas suatu bank dalam predikat “sehat”. Hal tersebut menunjukan bahwa PT. BPRS Harum Hikmahnugraha Garut mampu membayar semua kewajiban jangka pendeknya pada saat ditagih dengan aktiva lancar yang dimilikinya dan dapat memenuhi semua permohonan pembiayaan.

2.

Pembiayaan Mudharabah PT. BPRS Harum Hikmahnugraha Garut dari tahun 2010 sampai dengan tahun 2014 mengalami kenaikan. Hal tersebut

menunjukan bahwa PT. BPRS Harum Hikmahnugraha Garut berusaha meningkatkan pembiayaan yang disalurkan kepada masyarakat dengan cara meningkatkan dan memanfaatkan aktiva yang dimiliki berupa dana pihak ketiga yang berhasil dihimpun dari masyarakat. 3.

Financing to Deposit Ratio (FDR) tidak berpengaruh signifikan terhadap Pembiayaan Mudharabah pada PT. BPRS Harum Hikmahnugraha Garut.

Riwayat hidup : Tria lahir di Garut, 20 Mei 1992. Lulusan S1 program Studi Akuntansi Universitas Garut

DAFTAR PUSTAKA Aal Hendri, Ethika, Dan Yeasy Darmayanti (2013), Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Volume Pembiayaan Berbasis Bagi Hasil Pada Perbankan Syariah Di Indonesia, Periode Januari 2008– Desember 2011, Jurnal Akuntansi, Jakarta, tersedia: http://www.google.com, diakses tanggal 5 Februari 2015. Dwi Rahayu Sulistianingrum (2013), Analisis Pengaruh Financing To Deposit Ratio (FDR),Dana Pihak Ketiga (DPK), Sertifikat Bank Indonesia Syariah (SBIS), Dan Non Performing Financing (NPF) Terhadap Return On Asset (ROA), Periode Januari 2009–Desember 2012, Laporan Penelitian Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah, Jakarta, tersedia: http://www.google.com, diakses tanggal 27 Februari 2015. Ferial Nurbaya (2013), Analisis Pengaruh CAR, ROA, DPK Terhadap Pembiayaan Murabahah (Studi Kasus Pada PT. Bank Muamalat Indonesia, Tbk). Universitas Diponegoro, Semarang, tersedia: http://www.google.com, diakses tanggal 25 Maret 2015. Imam Ghozali (2013), Aplikasi Analisis Multivariate dengan Program IBM SPSS 21, Edisi VII, Penerbit BP Universitas Diponegoro, Semarang.

Iqbal Hasan (2006), Analisis Data Penelitian dengan Statistik, Penerbit Bumi Aksara, Jakarta. Kasmir (2012). Manajemen Perbankan, Edisi Revisi, Penerbit PT RajaGrafindo Persada, Jakarta. (2013), Bank dan Lembaga Keuangan Lainnya, Penerbit PT RajaGrafindo Persada, Jakarta. Lukman (2009). Manajemen Perbankan, Edisi Kedua, Penerbit Ghalia Indonesia, Bogor. Lusia Estine Martin, Saryadi , dan Andi Wijayanto (2014), Pengaruh Capital Adequacy Ratio (Car), Loan To Deposit Ratio (Ldr), Non Performing Loan (Npl), Return On Asset (Roa), Net Interest Margin (Nim), Dan Biaya Operasional Pendapatan Operasional (Bopo) Terhadap Pemberian Kredit (Studi Kasus Pada Pd. Bpr Bkk Pati Kota Periode 2007-2012, Journal Of Social And Politic, Diponegoro Hal. 1-1, tersedia: http://ejournal-s1.undip.ac.id/index.php/, diakses tanggal 5 Februari 2015. Muhammad (2005), Manajemen Pembiayaan Bank Syari’ah, Penerbit UPP AMP YKPN, Yogyakarta. (2011), Manajemen Bank Syari’ah, Edisi Revisi, Cetakan ke-2, Penerbit UPP STIM YKPN, Yogyakarta. Munawir (2010), Analisa Laporan Keuangan, Edisi Keempat, Penerbit Liberty, Yogyakarta. (2011), Manajemen Bank Syari’ah, Edisi Revisi, Cetakan ke-2, Penerbit UPP STIM YKPN, Yogyakarta. Nur Gilang Giannini (2013), Faktor Yang Mempengaruhi Pembiayaan Mudharabah Pada Bank Umum Syariah Di Indonesia, Accounting Analysis Journal, Universitas Negeri Semarang Indonesia, tersedia: http://www.google.com, diakses tanggal 19 Februari 2015. Osmad Muthaher (2012), Akuntansi Perbankan Syariah, Edisi Pertama, Penerbit Graha Ilmu, Yogyakarta.

Peraturan Bank Indonesia Nomor 8/22/PBI/2006 tentang Kewajiban Penyedia Modal Minimum BPR Berdasarkan Prinsip Syariah. Peraturan Bank Indonesia Nomor 09/17/PBI/2007 tentang Sistem Penilaian Tingkat Kesehatan Bank Perkreditan Rakyat Bersadarkan Prinsip Syariah Sofyan S Harahaf, Wiroso, dan Muhammad Yusuf (2010), Akuntansi Perbankan Syariah, Penerbit LPFE Usakti, Jakarta. Sri Nurhayati dan Wasilah (2013), Akuntansi Syariah Di Indonesia, Edisi Ketiga, Penerbit Salemba Empat, Jakarta. Sugiyono (2013,a), Metode penelitian kuantitatif, kualitatif, dan R&D, Penerbit Alfabeta, Bandung (2013,b), Statistika Untuk Penelitian, Cetakan Kedua Belas, Penerbit Alfabeta, Bandung Surat Edaran Bank Indonesia Nomor 26/5/BPPP tanggal 29 Mei 1993 tentang Tata Cara Penilaian Tingkat Kesehatan Bank Surat Edaran Bank Indonesia Nomor 06/23/DPNP tanggal 31 Mei 2014 tentang Sistem Penilaian Tingkat Kesehatan Bank Umum Totok dan Sigit (2011), Bank dan Lembaga Keuangan Lain, Edisi Kedua, Penerbit Salemba Empat, Jakarta. Undang-Undang Nomor 10 Tahun 1998 tentang Perbankan Undang-Undang Nomor 21 Tahun 2008 tentang Perbankan Syariah. Veithzal Rivai dan Arviyan Arifin (2010), Islamic Banking, Penerbit Bumi Aksara, Jakarta.

Related Documents

Mp
June 2020 46
Mp
July 2020 29
Mp
October 2019 74
Mp
November 2019 72
Mp
May 2020 42

More Documents from ""