PERTUMBUHAN DAN PERKEMBANGAN MANUSIA SEJAK EMBRIO HINGGA USIA 18 TAHUN
Disusun Oleh : Novia Bere Aparicio 1810104438
PROGRAM STUDI PROGRAM SARJANA TERAPAN KEBIDANAN FAKULTAS ILMU KESEHATAN UNIVERSITAS ‘AISYIYAH YOGYAKARTA 2019
KATA PENGANTAR Puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa atas segala rahmatNYA sehingga makalah ini yang berjudul “Pertumbuhan Dan Perkembangan Manusia Sejak Embrio Hingga Usia 18 Tahun” dapat diselesaikan tepat pada waktu yang ditentukan. Tidak lupa penulis juga mengucapkan banyak terimakasih atas bantuan dari pihak yang telah berkontribusi dengan memberikan bantuan baik materi maupun pikirannya. Dan harapan penulis semoga makalah ini dapat menambah pengetahuan dan pengalaman bagi para pembaca, untuk kedepannya dapat memperbaiki bentuk maupun menambah isi makalah agar menjadi lebih baik lagi. Karena keterbatasan pengetahuan maupun pengalaman penulis, penulis yakin masih banyak kekurangan dalam makalah ini, Oleh karena itu sangat mengharapkan saran dan kritik yang membangun dari pembaca demi kesempurnaan makalah ini.
Yogyakarta, Maret 2019
Penulis
DAFTAR ISI Halaman Judul........................................................................................................... Kata Pengantar.......................................................................................................i Daftar Isi..............................................................................................................ii Bab I Pendahuluan..................................................................................................1 A. Latar Belakang.............................................................................................1 B. Tujuan.........................................................................................................1 C. Rumusan Masalah.......................................................................................1 Bab II Isi Dan Pembahasan...................................................................................2 Bab III Penutup.....................................................................................................18 A. Penutup......................................................................................................18 B. Saran...........................................................................................................18 Daftar Pustaka
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Pertumbuhan dan perkembangan merupakan dua proses yang berjalan sejajar dan berdampingan. Jadi proses pertumbuhan dan perkembangan tidak dapat dipisahkan satu dengan yang lain. Setiap makhluk hidup mengalami proses pertumbuhan dan perkembangan. Tumbuh kembang merupakan proses yang berkesinambungan yang terjadi sejak konsepsi dan terus berlangsung sempai dewasa. Dalam proses mencapai dewasa, anak harus melalui berbagai tahap tumbuh kembang (Soetjiningsih, 2013). Pertumbuhan adalah proses pertambahan ukuran yang tidak dapat kembali ke asal (irreversibel), yang meliputi pertambahan volume dam pertambahan massa. Selain disebabkan pertambahan ukuran sel, pertumbuhan juga terjadi karena pertambahan jumlah sel. Perkembangan adalah proses menuju tercapainya kedewasaan. Pada tingkat seluler, perkembangan dapat berupa diserensiasi sel-sel yang baru membelah membentuk jaringan yang menyusun organ tertentu. Pada manusia perkembangan ditandai dengan kematangan organ reproduksi sehingga siap untuk
menghasilkan
keturunan.
Perkembangan
juga
menyebabkan
perkembangan psikis dari usia bayi, anak!anak, dan menjadi dewasa. Proses pertumbuhan dan perkembangan manusia sudah terungkap secara tersirat dalam Al-Qur’an surah Nuh ayat 14 yang berbunyi “Dan sungguh, Dia telah menciptakan kamu dalam beberapa tingkatan (kejadian)”. Artinya bahwa pertumbuhan dan perkembangan tidak dilakukan satu waktu akan tetapi melalui proses dan tahapan-tahapan secara berangsur-angsur. B. Tujuan Untuk mengetahui proses pertumbuhan dan perkembangan yang terjadi pada manusia sejak embrio hingga usia 18 tahun C. Rumusan Masalah Bagaimana proses pertumbuhan dan perkembangan yang terjadi pada manusia sejak embrio hingga usia 18 tahun ?
BAB II PEMBAHASAN A. PROSES PEMBENTUKAN, PERKEMBANGAN EMBRIO MANUSIA Embrio (bahasa Yunani: έμβρυον) yaitu, merupakan sel atau organisme yang hidup pada masa di awal pertumbuhan yang tidak bisa bertahan hidup sendiri. Sebenarnya definisi tentang embrio itu bervariasi, tergantung pada organisme masing-masing. Misal pada manusia, yaitu organisme yang berkembang biak secara seksual, ketika satu sel sperma membuahi ovum, hasilnya adalah satu sel yang disebut zigot yang memiliki seluruh DNA dari kedua orang tuanya. Dalam tumbuhan, hewan, dan beberapa protista, zigot akan mulai membelah untuk menghasilkan organisme multisel. Hasil dari proses ini disebut embrio. Pada manusia, terbentuk embrio (mudhghah) antara umur 3-5 minggu masa kehamilan dan sudah tampak rancangan bentuk alatalat tubuh. Manusia terbentuk diawali oleh pertemuan sebuah sel telur (ovum) dengan sebuah sel sperma (spermatozoa). Pertemuan ini menghasilkan noktah yang disebut zigot. Di dalam perut ibu, zigot lama-kelamaan akan tumbuh berkembang menjadi janin. Pada manusia, proses pertumbuhan janin di dalam perut ibu dibagi menjadi tiga tahap, yaitu pertumbuhan janin trimester pertama, trimester kedua, dan trimester ketiga. Satu trimester itu adalah selama 13 minggu atau kurang lebih tiga bulan. 1. Tahapan Perkembangan janin Trimester Pertama Trimester pertama merupakan waktu pembentukan dan perkembangan pesat dari semua sistem dan organ tubuh bayi. Semua cikal bakal organ penting janin terbentuk di trimester ini. Yang harus diperhatikan benar, kurun waktu ini amat rawan terhadap kemungkinan terjadi kecacatan fatal. a. Bulan Pertama Minggu ke-1 merupakan tahap perkembangan awal janin. Kurang lebih satu jam setelah proses peleburan sel telur dan sel sperma, semua aspek pendukung kehidupan, berupa materi genetic yang disebut gen, saling
dipertukarkan.
Minggu
ini
sebenarnya
masih
periode
menstruasi, bahkan pembuahan pun belum terjadi. Sebab tanggal perkiraan kelahiran si kecil dihitung berdasarkan hari pertama haid terakhir. Proses pembentukan antara sperma dan telur yang memberikan informasi kepada tubuh bahwa telah ada calon bayi dalam rahim. Selama masa ini, yang dibutuhkan hanyalah nutrisi (melalui ibu) dan oksigen. Sel-sel telur yang berada didalam rahim, berbentuk seperti lingkaran sinar yg mengelilingi matahari. Sel ini akan bertemu dengan sel-sel sperma dan memulai proses pembuahan 5 juta sel sperma sekaligus berenang menuju tujuan akhir mereka, yaitu menuju sel telur yang bersembunyi pada saluran sel telur. Walaupun pasukan sel sperma ini sangat banyak, tetapi pada akhirnya hanya 1 sel saja yang bisa menembus indung telur. Pada saat ini kepala sel sperma telah hampir masuk. Kita dapat melihat bagian tengah dan belakang sel sperma yang tidak henti-hentinya berusaha secara tekun menerobos dinding indung telur. Minggu ke-2 pembuahan terjadi pada akhir minggu kedua. 30 jam setelah dibuahi, sel telur akan membelah menjadi dua. Sambil terus membelah, sel telur bergerak di dalam lubang falopi menuju rahim. Setelah membelah menjadi 32, sel telur disebut morula. Sel-sel mulai berkembang dan terbagi kira-kira dua kali sehari sehingga pada hari yang ke-12 jumlahnya telah bertambah dan membantu blastocyst terpaut pada endometrium. Minggu ke-3 sampai usia kehamilan 3 minggu, Ibu mungkin belum sadar jika sedang mengandung. Sel telur yang telah membelah menjadi ratusan akan menempel pada dinding rahim disebut blastosit. Ukurannya sangat kecil, berdiameter 0,1-0,2 mm. Pada minggu ke-4, Darah mulai mengalir dari plasenta ke janin. Plasenta adalah organ sistem sirkulasi antara ibu dan embrio. Melalui plasenta ini, ibu memberi nutriens dan oksigen ke embrio. Tumbuh jari-jari pada tangan, memiliki kaki, paha, dan organ dalam mulai
tumbuh, seperti: lidah, esofagus, dan lambung. Selain itu, ginjal, hati, kantung empedu, dan pankreas berkembang untuk beberapa hari. Paruparu mulai berkembang, kelenjar tiroid, dan lainnya terbentuk. Muka, organ indera, dan organ reproduksi mulai terbentuk, dengan ukuran embrio sekitar 2 hingga 3,5mm, jantung mulai berdenyut dan sistem peredaran darah sudah melaksanakan fungsinya meski masih dalam taraf yang sangat sederhana. Fungsi plasenta bagi janin sangat banyak. Dari menyediakan hormon-hormon yang diperlukan untuk tumbuh kembang dan proses pembedaan sesuai jenis kelamin janin, sampai mensuplai nutrisi dan oksigen. Di samping itu, ia juga berfungsi sebagai alat pernapasan dan pembuangan sisa-sisa metabolism janin. Tahap ini merupakan fase gastrula yaitu tahap pertumbuhan embrio berbentuk mangkuk yang terdiri atas dua sel atau masa embrio dini setelah masa blastula yaitu struktur bulat, hasil pembelahan zigot. Tahap kedua, yang disebut tahap embrio, berlangsung lima setengah minggu. Tahap embrio mulai ketika zigot telah tertanam dengan baik pada dinding rahim. Dalam tahap ini, sistem dan organ dasar bayi mulai terbentuk dari susunan sel. Meskipun bentuk luar masih jauh berbeda dibandingkan manusia dewasa, beberapa bentuk seperti mata dan tangan, bahkan telinga dan kaki mulai dapat dikenali. b. Bulan Kedua Pada minggu ke-5, embrio diperkirakan berukuran antara 5-7 mm. Pembentukan organ-organ tubuh seperti telinga dan alat pencernaan makin sempurna. Pada minggu ke-6, persentase perkembangan embrio sudah lebih besar dibanding dari minggu2 sebelumnya, yaitu 5 mm. Bentuknya melengkung seperti udang. Pada minggu ini kepala dan leher sudah mulai muncul, dan mata yang letaknya masih berjauhan juga sudah ada. Selain itu hidung yang masih berbentuk tonjolan sudah mulai terlihat walaupun masih kecil. Pada minggu ini juga peredaran darah dan organ2 penting tubuh seperti ginjal, hati sistem pencernaan sudah mulai terbentuk Pada minggu ke-7, di minggu ini besarnya embrio seukuran kuku jari kelingking atau 1 cm, tangan sudah mulai
ada dan berkembang dengan cepat. Tonjolan-tonjolan yang di minggu sebelumnya masih tampak pada rangka, pada minggu ini sudah jelas. Pada akhir minggu ke-8, ukuran embrio mencapai kisaran 2731 mm. Secara keseluruhan embrio makin menyerupai bayi dengan taksiran berat sekitar 13-15 gram. Semua organ tubuh juga mulai bekerja, meski belum sempurna. Tubuh yang ringkih ini pun mulai bisa bergerak secara tak teratur, yang jika dijumlahkan rata-rata sebanyak 60 kali gerakan dalam satu jam. Janin di usia dua bulan. Tubuh embrio semakin menyerupai bayi. Cikal bakal mata janin tampak berupa dua bintik hitam. c. Bulan ke tiga Minggu ke-9, perkembangan janin di minggu ini, si embrio ganti nama, jadi janin. Panjang si janin ini sekarang adalah 3 cm dengan berat sekitar 2 gr, dia sudah punya tangan yang besarnya sekacang kapri dan jari sudah mulai terbentuk. Kaki sudah membentuk lutut dan jari. Di minggu ini organ genital sudah mulai terlihat jelas. Minggu ke-10, Panjang janin 4,5 cm dengan berat 5 gr. Rahang atas dan bawah sudah terbentuk dan janin sudah mulai memproduksi air seni. Bentuk janin sudah hampir menyerupai manusia. Darah dan sel-sel tulang mulai terbentuk. Minggu ke-11, organ tubuh sudah terbentuk dengan lengkap dan mulai berfungsi. Panjang sekitar 6 cm, dengan berat 10 gr. Rambut, kuku pada jari tangan dan kaki sudah tumbuh. Janin sudah mulai bergerak dan bisa meluruskan tubuhnya, bahkan mengubah posisinya. Di minggu ke-12, struktur yang telah terbentuk akan terus bertumbuh dan berkembang kian sempurna. Di usia 3 bulan, sistem saraf dan otot janin mencapai tingkat kematangan. Selain bernapas, kini janin juga mulai mampu mencerna makanan. 2. Pertumbuhan Janin Trimester Kedua Pertumbuhan janin di trimester kedua ditandai dengan percepatan pertumbuhan dan pematangan fungsi seluruh jaringan dan organ tubuh. d. Bulan Keempat
Pada minggu ke-13 panjang janin (dari puncak kepala sampai bokong) ditaksir sekitar 65-78 mm dengan berat kira-kira 20 gram. Pada minggu ini, seluruh tubuh janin ditutupi rambut-rambut halus yang disebut lanugo. Pada minggu ke-16, panjang janin mencapai taksiran 12 cm dengan berat kira-kira 100 gram. Refleks gerak bisa dirasakan ibu, meski masih amat sederhana, biasanya terasa sebagai kedutan. Di usia ini, janin juga mulai mampu mengenali dan mendengar suara-suara dari luar kantong ketuban. Termasuk detak jantung ibu bahkan suarasuara di luar diri si ibu, seperti suara gaduh atau teriakan maupun sapaan lembut. Pada bulan keempat, janin sudah peka terhadap suara-suara dari luar perut ibunya. e. Bulan Kelima Pada bulan kelima, berat dan panjang janin semakin semakin meningkat. Pada minggu ke-18 taksiran panjang janin adalah 14 cm dengan berat sekitar 150 gram. Pada minggu ke-21,beratnya sekitar 350 gram dengan panjang kira-kira 18cm. Pada minggu ke-21 ini, berbagai sistem organ tubuh mengalami pematangan fungsi dan perkembangan Pada bulan kelima, janin mulai aktif mencari tahu sekelilingnya. Di usia ini janin mulai aktif mencari tahu apa saja yang terdapat di sekelilingnya, bahkan bagian dari kehidupannya. Dia sering meraba-raba
kantong
amnion
(ketuban)
dengan
kedua
tanganmungilnya. Kalau bosan bermain dengan kantong amnion, janin akan mencoba menyentuh tubuhnya sendiri. 3. Pertumbuhan Janin Trimester Ketiga Pada trimester ketiga, masing-masing fungsi organ tubuh semakin matang. Gerakan janin makin kuat dengan intensitas yang makin sering, sementara denyut jantungnya pun kian mudah didengar.23 f. Bulan Ketujuh Pada minggu ke-29, berat janin sekitar 1250 gram dengan panjang rata-rata 37 cm. Kelahiran bayi prematur mesti diwaspadai karena
umumnya meningkatkan keterlambatan perkembangan fisik maupun mentalnya. Pada minggu ke-32, berat bayi berkisar 1800-2000 gram dengan panjang tubuh 42 cm. g. Bulan Kedelapan Pada minggu ke-33 berat janin lebih dari 2000 gram dan panjangnya sekitar 43 cm. Pada minggu ke-35, secara fisik bayi berukuran sekitar 45 cm dengan berat 2450 gram, Namun yang terpenting, mulai minggu ini bayi umumnya sudah matang fungsi paruparunya. Ini sangat penting karena kematangan paru-paru sangat menentukan kemampuan si bayi untuk bertahan hidup. h. Bulan Kesembilan Pada minggu ke-36,berat bayi harusnya mencapai 2500 gram dengan panjang 46 cm. Pada minggu ke-37, dengan panjang 47 cm dan berat 2950 gram, di usia ini bayi dikatakan siap lahir karena seluruh fungsi organ-organ tubuhnya bisa matang untuk bekerja sendiri. Kepala bayi biasanya masuk ke jalan lahir dengan posisi siap lahir, kendati sebagian kecil di antaranya dengan posisi sungsang. Pada minggu ke38, berat bayi sekitar 3100 gram dengan panjang 48 cm. Meski biasanya akan ditunggu sampai usia kehamilan 40 minggu, bayi rata-rata akan lahir di usia kehamilan 38 minggu. Di usia kehamilan 38 minggu, bayi mencapai berat sekitar 3250 gram dengan panjang sekitar 49 cm. Pada minggu ke-40, panjang bayi mencapai kisaran 45-55 cm dan berat sekitar 3300 gram dan siap dilahirkan. B. PERTUMBUHAN DAN PERKEMBANGAN USIA -5 TAHUN Pertumbuhan dan perkembangan anak merupakan sesuatu yang penting untuk diikuti. Pertumbuhan dan perkembangan meliputi banyak aspek mulai dari perkembangan fisik (berat dan tinggi badan), perkembangan mental, hingga memiliki kemampuan baru di setiap tahapan usia. Sifat Pertumbuhan dan perkembangan anak adalah bertahap serta berurutan, dan perkembangan sebelumnya menjadi dasar bagi selanjutnya. Proses Pertumbuhan dan perkembangan ini penting bagi anak terutama untuk usia 0-5 tahun, karena
apabila ada keterlambatan atau kelainan pada perkembangan anak akan berdampak buruk bagi masa depan anak. Maka dari itu perlu mengetahui tahaptahap perkembangan anak. Cara memantaunya tidak hanya mengukur tinggi badan atau berat badan, tetapi juga memantau kemampuan motorik, bahasa, serta emosi anak. Beberapa tahapan tumbuh kembang anak usia 0 sampai dengan 5 tahun : a) Usia 0-2 bulan Bayi usia 0 sampai dengan 1 bulan biasanya bayi lebih banyak tidur , di saat yang bersamaan indera pendengaran mulai berkembang, indera perasa, penyentuh dan indera penglihatan. Di saat usia 2 bulan Mereka akan mulai melihat warna dan mengembangkan berbagai suara. Dan mereka juga sudah mulai bermain menggunakan otot, dan mata lebih banyak berkedipnya. Tumbuh kembang Bayi terjadi di tahapan yang berbeda beda pada setiap anak. Beberapa anak akan tampak lebih maju dan mulai merangkak lebih awal dari bayi lain. a) Usia 3-4 bulan Pada usia ini, umumnya anak akan mulai mengamati wajah orang dan mengikuti pergerakan benda-benda. Anak juga sudah mulai mengenali orang dan benda yang familiar, tersenyum kepada orang lain, bermain bersama orang lain, meniru gerakan dan ekspresi wajah, menoleh ke arah sumber bunyi, serta mulai mengeluarkan suara ocehan. b) Usia 6-7 bulan Di usia 6-7 bulan, anak akan sudah mulai dapat merespons emosi orang lain dan senang bermain bersama pengasuhnya. Saat dipanggil dengan namanya, anak juga sudah dapat memberikan tanggapan. Selain itu, pada usia ini, umumnya anak mulai menunjukkan rasa penasaran dengan mengamati lingkungan sekitar, berusaha mengambil barang-barang yang diletakkan agak jauh, atau memasukkan benda-benda ke mulut. Secara emosi, anak sudah dapat menunjukkan perasaannya (senang atau tidak) dengan mengeluarkan suarasuara yang khas.
c) Usia 1 tahun Pada ulang tahun pertamanya, anak umumnya sudah dapat mengucapkan kata tunggal seperti mama atau papa. Anak juga senang meniru kata-kata orang lain, merasa malu atau takut dengan orang asing, menangis apabila ditinggal oleh orangtua dan pengasuh, serta sudah dapat menunjuk bendabenda. Jika diminta untuk melakukan hal-hal sederhana, seperti mengambil mainan, anak sudah dapat melakukannya dengan benar. Jika nama sebuah benda disebut, anak sudah dapat menunjuk atau melihat ke arah benda yang dimaksud. d) Usia 2 tahun Anak berusia 2 tahun senang meniru aktivitas dan tindakan orang lain. Ia juga mulai senang bermain bersama dengan teman sebayanya. Perbendaharaan mulai senang bermain bersama dengan teman sebayanya. Perbendaharaan kata semakin bertambah dan sudah mulai dapat merangkai 2-4 kata untuk membentuk sebuah kalimat. Anak pada usia ini juga sudah dapat menyusun benda sesuai bentuk dan warna, mengetahui nama atau panggilan orang dan benda di sekitarnya, serta sudah dapat menjalankan perintah sederhana dengan tepat. e) Usia 3 tahun Di usia 3 tahun, anak sudah dapat menunjukkan rasa sayang dan perhatian terhadap orang di sekitarnya. Anak juga sudah memiliki banyak emosi yang bervariasi, dapat berpakaian sendiri, dapat menyebutkan nama-nama bendabenda di sekitarnya, dapat diajak bercakap-cakap dan memahami isi percakapan dengan cukup baik, serta mulai memahami konsep jumlah. f) Usia 4 tahun. Menginjak usia 4 tahun, anak sudah dapat bekerjasama dengan teman dan lebih senang bermain bersama teman dibandingkan dengan bermain sendiri. Anak juga sudah dapat mengucapkan kalimat panjang, berbicara dengan jelas, memahami konsep sama/berbeda, dapat berhitung, senang berimajinasi, serta mulai dapat menyanyikan lagu-lagu yang dikenalnya.
g) Usia 5 tahun Pada usia ini, anak mulai ingin seperti temannya dan menjadi lebih mandiri. Anak juga mulai suka menyanyi, menari, dan berakting. Saat berbicara, tutur katanya sudah jelas dengan kalimat yang panjang dan berstruktur. Anak juga sudah dapat menulis angka dan huruf serta menggambar bentuk-bentuk geometri. C. PERTUMBUHAN DAN PERKEMBANGAN USIA 6-12 TAHUN (ANAK USIA SEKOLAH) Masa kanak-kanak lanjut (usia 6-12 tahun) adalah periode ketika anakanak dianggap mulai dapat bertanggung jawab atas perilakunya sendiri, dalam hubungannya dengan orang tua mereka, teman sebaya, dan orang lainnya. Usia 6-12 tahun juga sering disebut usia sekolah. Artinya, sekolah menjadi pengalaman inti anak-anak usia ini, yang menjadi titik pusat perkembangan fisik, kognitif, dan psikososial. Usia sekolah merupakan masa anak memperoleh dasar-dasar pengetahuan untuk keberhasilan penyesuaian diri pada kehidupan dewasa dan memperoleh keterampilan tertentu. 1. Pertumbuhan Fisik Kecepatan pertumbuhan pada usia sekolah awal bersifat perlahan dan konsisten sebelum terjadinya lonjakan pertumbuhan pada usia remaja. Anak usia sekolah tampak lebih langsing dibandingkan anak usia prasekolah karena perubahan distribusi dan ketebalan lemak. Peningkatan tinggi badan berkisar 2 inci (5 cm) per tahun, dan berat badan meningkat sekitar 4 sampai 7 pon (1,8 sampai 3,2 kg) per tahun. Banyak anak yang mengalami peningkataan berat badan dua kali lipat, dan sebagian besar anak perempuan mendahului anak laki-laki dalam pertambahan tinggi dan berat badan pada akhir usia sekolah. Pengukuran tinggi dan berat badan tiap tahunnya akan mendeteksi perubahan pertumbuhan yang merupakan gejala timbulnya berbagai penyakit anak. Anak usia sekolah menjadi lebih terkoordinasi karena dapat mengatur otot besar dan kekuatannya yang meningkat. Sebagian besar melakukan keterampilan mototrik kasar
seperti berlari, melompat, menjaga keseimbangan, melempar, dan menangkap saat bermain. Perubahan fisik lainnya juga terjadi pada masa usia sekolah. Pertumbuhan gigi tampak jelas pada masa ini. Gigi permanen pertama atau gigi sekunder muncul pada usia 6 tahun. Pada usia 12 tahun, anak telah kehilangan seluruh gigi primer dan sebagai gigi permanen telah erupsi. Seiring pertumbuhan tulang, tampilan dan postur tubuh juga berubah. Postur anak yang sebelumnya sedikit lordosis dengan penonjolan abdomen
berubah
menjadi
lebih
tegak.
Sangat
penting
untuk
mengevaluasi anak, terutama wanita setelah usia 12 tahun, terhadap adanya scoliosis. Bentuk mata
berubah terjadi karena pertumbuhan
tulang. Hal ini akan meningkatkan ketajaman penglihatan menjadi 6/6. Skrining penglihatan dan pendengaran menjadi lebih mudah karena anak telah memahami dan dapat bekerja sama dengan arahan pemeriksaan. 2. Perkembangan Kognitif Perubahan kognitif memberikan kemampuan untuk berpikir secara logis tentang waktu dan lokasi dan untuk memahami hubungan antara benda dan pikiran. Anak telah dapat membayangkan suatu peristiwa tanpa harus mengalaminya terlebih dahulu. Pikiran anak tidak lagi didominasi oleh persepsi sehingga kemampuan mereka untuk memahami dunia sangat meningkat. Pada usia 7 tahun anak mampu menggunakan simbol untuk melakukan tindakan (aktivitas mental) dalam pikiran dan bukan secara nyata. Mereka mulai menggunakan proses pikir logis dengan materi yang konkret (objek, manusia, dan peristiwa yang dapat disentuh dan dilihat). Anak usia sekolah menggunakan kognisinya untuk memecahkan masalah. Beberapa orang memiliki kemampuan yang lebih baikdibandingkan lainnya karena bakat intelektual, pendidikan dan pengalaman, namun semua anak dapat meningkatkan keterampilan ini. Mereka yang mampu memecahkan masalah dengan baik serta memiliki karakteristik berikut : pandangan positif bahwa masalah dapat diselesaikan dengan usaha, memusatkan perhatiaan pada ketepatan, kemampuan membagi masalah
menjadi bagian-bagian pelajaran, dan kemampuan menghindari tebakan saat mencari fakta. 3. Perkembangan Psikososial Tugas perkembangan pada anak usia sekolah adalah industry versus inferioritas (industry vs inferioritas). Pada masa ini, anak mencoba memperoleh kompetensi dan keterampilan yang dibutuhkan untuk berfungsi kelak pada usia dewasa. Mereka yang direspon secara positif akan merasakan adanya harga diri. Mereka yang memperoleh kegagalan sering merasa rendah diri atau tidak berharga sehingga dapat mengakibatkan penarikan diri dari sekolah maupun kelompok temannya. Hubungan dengan orang tua. Anak mulai mengetahui bahwaorang tua bukan
individu yang sempurna, anak sering berkhayal dan berharap
bahwa orang tua temannya merupakan orang tuanya.Terkadang mereka menganggap dirinya sebagai anak angkat.Mereka bergantung kepada orang tua untuk memperoleh kasih sayang, rasa aman, pedoman, danpengasuhan. Hubungan dengan saudara kandung. Terkadang terdapat konflik antarsaudara di rumah namun saling membela jika berada di lingkungan luar. Adik sering mengidolakan sang kakak, yang akan menimbulkan kompetisi. Dapat timbul perasaan cemburu pada kakak atas perhatian yang diperoleh sang adik. Kakak dapat bersikap otoriter dan terkadang melakukan kekerasan. Hubungan dengan kelompok. Pada tahun pertama sekolah (usia 6-7 tahun), anak bermain bersama tanpa perbedaan jenis kelamin. Pada usia 8 tahun terbentuk kelompok yang tersusun dari sesama jenis kelamin. ‘Geng’ ini memberikan kebebasan bagi anak dari aturan orang tua dan menetapkan bahasa rahasia mereka. Periode ini sering disebut sebagai ‘perkumpulan rahasia’ anak. Anak usia sekolah biasanya memiliki teman dekat sesame jenis. Hubungan ini umumnya bersifat sementara, namun intensitasnya cukup besar dan mencakup diskusi berbagai topik. Konsep Diri. Perasaan anak atas penguasaan tugas merupakan unsur penting dalam membentuk kepercayaan diri. Anak harus memperoleh
umpan balik yang positif dari guru dan orang tua mengenai usahanya. Sangat penting bagi anak untuk membangun keterampilan pada setidaknya satu bidang seperti membaca, berenang. Konsep diri yang positif membuat anak merasa senang, berharga, dan mampu memberikan kontribusi dengan baik. Perasaan sepertiu itu menyebabkan penghargaan diri, kepercayaan diri, dan perasaan bahagia secara umum. Perasaan negatif menyebabkan keraguan terhadap diri sendiri. Ketakutan. Ketakutan terhadap keamanan tubuh (misanya Guntur, anjing, kegelapan, bising, suara-suara) berkurang. Ketakutan akan kekuatan supranatural seperti hantu dan penyihir bertahan dan akan hilang perlahan. Ketakutan baru terhadap sekolah dan keluarga terbentuk. Mereka mengkhawatirkan cemoohan guru dan teman serta penolakan oleh orang tua. Mereka juga mengkhawatirkan kematian dan topik berita seperti peran dan kerusakan lingkungan. Pola Koping. Untuk mengatasi stress, anak usia sekolah menggunakan mekanisme seperti penolakan dan agresi. Beberapa kategori pada anak yang dirawat di rumah sakit adalah inaktivitas (berdiam diri, tidak melakukan aktivitas, dan apatis), orientasi atau precoping (melihat dan mendengar, berjalan dan menjelajah, serta bertanya), bekerja sama (mematuhi perawatan), penolakan (berusaha lari dari situasi atau menyerang perawat secara fisik maupun verbal), dan mengatur (mengambil tanggung jawab terhadap perawatan diri dan menyarankan hal yang dapat dilakukan). Moral. Anak mempelajari peraturan dari orang tua, namun sampai usia 10 tahun mereka masih memiliki keterbatasan dalam hal ini. Mereka masih mementingkan dirinya sendiri dan dapat menggunakan kecurangan untuk menang. Setelah usia 10 tahun, keadilan didasarkan pada balas dendam dan hukuman untuk memperbaiki situasi (misalnya jika anak menghancurkan
suatu
benda,
mereka
harus
membayar
untuk
perbaikannya). Kegiatan Tambahan. Anak usia sekolah terlibat dalam permainan bersama seperti lompat tali, sepak bola, dan kasti. Permainan
menjadikompetitif dan anak sulit menerima kekalahan. Godaan, hinaan, tantangan, dan sensitivitas yang meningkat merupakan karakteristik pada usia ini. Nutrisi. Anak memiliki makanan yang disukai dan dibenci. Dapat terjadi kekurangan gizi pada kelompok usia ini. Anak memiliki selera makan yang besar setelah kegiatan sekolah dan membutuhkan cemilan berkualitas seperti buah dan roti isi. D. PERTUMBUHAN DAN PERKEMBANGAN USIA 13-18 TAHUN Pada masa ini terjadi proses penyempurnaan pertumbuhan fisik dan perkembagngan psikis. a) Stabilitas mulai timbul dan meningkat Stabilitas mulai timbul dan meningkat dalam aspek psikis. Demikian pula stabil dalam minat-minatnya; pemilihan sekolah, jabatan, pakaian, pergaulan dengan sesame ataupun lain jenis. Mereka mulai menunjukkan kemantapan serta tidak mudah berubah pendirian. Proses menjadi stabil ini akan lebih cepat apabila orang tua berperan dengan lebih demokratis. b) Citra diri dan sikap pandang yang lebih realistis Disini remaja mulai menilai dirinya sebagaimana adanya (apa adanya), menghargai miliknya, keluarganya dan orang lain seperti keadaan sesungguhnya. c) Menghadapi masalahnya secara lebih matang Hal ini disebabkan oleh karena kemampuan piker remaja akhir yang telah lebih sempurna dan ditunjang oleh sikap pandangan yang lebih realistis. d) Perasaan menjadi lebih tenang Mereka tidak lagi menampakkan gejala-gejala strom and stress sehingga muncullah suatu ketenangan dalam diri mereka. e) Perubahan Fisik Selama Masa Remaja Periode sebelum masa remaja ini disebut sebagai periode pubertas (ambang pintu masa remaja). pubertas jelas berbeda dengan masa remaja, walopun bertumpang tindih dengan masa remaja awal. PERUBAHAN FISIK CIRI-CIRI REMAJA AWAL(Teenagers)
Terjadi pertumbuhan fisik yang pesat
Dalam jangka 3-4 tahun anak bertumbuh hingga tingginya hampir menyamai tinggi ortu.
Pertumbuhan anggota badan dan otot-otot sering tidak seimbang.
Pada laki-laki mulai memperlihatkan penonjolan otot-otot pada dada, lengan, paha dan betis. Pada wanita mulai menunjukkan mekar tubuh yang membedakannya dengan tubuh kanak-kanak.
Dalam hal kecepatan pertumbuhan, terutama nampak jelas dalam usia 1214 tahun remaja putri bertumbuh demikian cepat meninggalkan pertumbuhan remaja pria.
Dalam masa pertumbuhan ini baik remaja pria maupun remaja wanita cenderung ke arah memanjang dibanding melebar.
Kematangan kelenjar seks pada usia 11/12 th – 14/15 th. Biasanya pertumbuhan itu lebih cepat pada remaja putri dibanding remaja putra.
CIRI-CIRI REMAJA AKHIR
Pertumbuhan fisik remaja relatif berkurang dengan kata lain tidak sepesat dalam masa remaja awal.Bagi remaja pria pada usia 20 th dan remaja wanita 18 th keadaan tinggi badan mengalami pertumbuhan yang lambat.
Mengalami keadaan sempurna bagi beberapa aspek pertumbuhan dan menunjukkan kesiapan untuk memasuki masa dewasa awal. Seperti badan dan anggota badan menjadi berimbang, wajah yang simetris, bahu yang berimbang dengan pinggul. Saat ini, remaja mengalami perubahan fisik (dalam tinggi dan berat badan) lebih awal dan cepat berakhir daripada orang tuanya. Kecenderungan ini disebut trend secular. Sebagai contoh, seratus tahun yang lalu, remaja USA dan Eropa Barat mulai menstruasi sekitar usia 15 – 17 tahun, sekarang sekitar 12 – 14 tahun. Di tahun 1880, laki-laki mencapai tinggi badan sepenuhnya pada usia 23 – 24 tahun dan perempuan pada usia 19 – 20 tahun, sekarang laki-laki mencapai tinggi maksimum pada usia 18 – 20 dan perempuan pada usia 13 – 14 tahun. Trend secular terjadi sebagai akibat dari meningkatnya faktor kesehatan dan gizi, serta kondisi hidup yang lebih baik. Sebagai contoh,
meningkatnya tingkat kecukupan gizi dan perawatan kesehatan, serta menurunnya angka kesakitan (morbiditas) di usia bayi dan kanak-kanak.
Pubertas Pubertas adalah periode pada masa remaja awal yang dicirikan dengan Pubertas adalah periode pada masa remaja awal yang dicirikan dengan perkembangan kematangan fisik dan seksual sepenuhnya. Pubertas ditandai dengan terjadinya perubahan pada ciri-ciri seks primer dan sekunder. Ciri-ciri seks primer memungkinkan terjadinyanya reproduksi. Pada wanita, ciri-ciri ini meliputi perubahan pada vagina, uterus, tube fallopi, dan ovari. Perubahan ini ditandai dengan munculnya menstruasi pertama. Pada pria, ciri-ciri ini meliputi perubahan pada penis, scrotum, testes, prostate gland, dan seminal vesicles. Perubahan ini menyebabkan produksi sperma yang cukup sehingga mampu untuk bereproduksi, dan perubahan ini ditandai dengan keluarnya sperma untuk pertama kali (biasanya melalui wet dream). Ciri-ciri seks sekunder meliputi perubahan pada buah dada, pertumbuhan bulubulu pada bagian tertentu tubuh, serta makin dalamnya suara. Perubahan ini erat kaitannya dengan perubahan hormonal. Hormon adalah zat kimia yang diproduksi oleh kelenjar endokrin, kemudian dilepaskan melalui aliran darah menuju berbagai organ tubuh. Kelenjar seks wanita (ovaries) dan pria (testes) mengandung sedikit hormon. Hormon ini berperan penting dalam pematangan seksual. Kelenjar pituitary (yang berada di dalam otak) merangsang testes dan ovaries untuk memproduksi
hormon
yang dibutuhkan.
Proses
ini
diatur
oleh
hypothalamus yang berada di atas batang otak. Dampak Pertumbuhan Fisik terhadap Kondisi Psikologis Remaja Pertumbuhan fisik yang sangat pesat pada masa remaja awal ternyata berdampak pada kondisi psikologis remaja, baik putri maupun putra. Canggung, malu, kecewa, dll. adalah perasaan yang umumnya muncul pada saat itu. Hampir semua remaja memperhatikan perubahan pada tubuh serta
penampilannya. Perubahan fisik dan perhatian remaja berpengaruh pada citra jasmani (body image) dan kepercayaan dirinya (self-esteem). Ada tiga jenis bangun tubuh yang menggambarkan tentang citra jasmani, yaitu endomorfik, mesomorfik dan ektomorfik. Endomorfik banyak lemak sedikit otot (padded). Ektomorfik sedikit lemak sedikit otot (slender). Mesomorfik sedikit lemak banyak otot (muscular).
BAB III PENUTUP A. KESIMPULAN Berdasarkan isi dalam pembahasan dibab dua dapat disimpulkan bahwa pertumbuhan dan perkembangan merupakan suatu hal yang penting dalam siklus kehidupan manusia. Dimana pertumbuhan dan perkembangan dalam setiap usia memiliki pengaruh yang besar baik pada pada pertumbuhan dan perkembangan dalam usia tersebut maupun usia selanjutnya baik secara fisik maupun secara psikis. B. SARAN Sebagai seorang bidan, penting untuk mengetahui dan memahami mengenai pertumbuhan dan perkembangan seluruh siklus kehidupan manusia sehingga mampu mendeteksi penyimpangan yang mungkin akan terjadi.
DAFTAR PUSTAKA Asrori. 2012. Psikologi Remaja. Jakarta: PT. Bumi Askara Fatimah. 2010. Psikologi Perkembangan Remaja. Bandung: CV. Pustaka Setia Diena. E., Papalia, Dkk. 2013. Human Development. Jakarta: Kencana (terjemahan A.K.Anwar) Muhammad Baitul. 2012. Fase Perkembangan Manusia. Jakarta.PT. Bumi Askara