Notulensi Diskusi Sosiologi Antropologi.docx

  • April 2020
  • PDF

This document was uploaded by user and they confirmed that they have the permission to share it. If you are author or own the copyright of this book, please report to us by using this DMCA report form. Report DMCA


Overview

Download & View Notulensi Diskusi Sosiologi Antropologi.docx as PDF for free.

More details

  • Words: 551
  • Pages: 3
NOTULENSI DISKUSI SOSIO ANTROPOLOGI PENDIDIKAN

Dosen : Dra. Nur Djazifaj Endang Rosdijati M.Si.

Oleh : Wahyu Arya Ruswanto

16504241004

Hendrikus Pradidtya BP

16504241018

Apriana Devi Nur A

16504241020

Nabila Naila Fatin

16504241025

Ade Viyan Surya Aji

16504241028

Prasetyo Budi Sasongko

16504241031

JURUSAN PENDIDIKAN TEKNIK OTOMOTIF FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA 2019

NOTULENSI DISKUSI Tema : Peran pendidikan dalam upaya menciptakan, mengembangkan dan melestarikan kebudayaan untuk memenuhi kebutuhan hidup masyarakat.

1. Peran pendidikan dalam menciptakan kebudayaan. Dalam pengertian yang sederhana dan umum makna pendidikan adalah sebagai usaha manusia untuk menumbuhkan dan mengembangkan potensi-potensi pembawaan baik jasmani maupun rohani sesuai dengan nilai-nilai yang ada dalam masyarakat. Menurut Carter V.Good dalam Dictinary of Education bahwa pendidikan itu mengandung pengertian: a. Proses perkembangan kecakapan seseorang dalam bentuk sikap dan prilaku yang berlaku dalam masyarakatnya. b. Proses sosial dimana seseorang dipengaruhi oleh sesuatu lingkungan yang terpimpin (misalnya sekolah) sehingga ia dapat mencapai kecakapan sosial dan mengembangkan pribadinya. Dan menurut konsep yang dikemukakan oleh Freeman Butt dalam bukunya yang terkenal Cultural History of Western Education bahwa: Pendidikan adalah kegiatan menerima dan memberikan pengetahuan sehingga kebudayaan dapat diteruskan dari generasi ke generasi berikutnya. Jadi manusia yang menjadi sumber utama terciptanya suatu budaya mereka sendiri dan budaya yang mereka ciptakan tersebut dapat dipengaruhi oleh pendidikan yang dimiliki oleh mereka. Maka budaya dari suatu kelompok dengan pendidikan yang sama memungkinkan dapat terciptanya budaya yang serupa dan sebaliknya dengan pendidikan yang berbeda maka dapat tercipta kebudayaan yang berbeda.

2. Peran pendidikan dalam mengembangkan kebudayaan. Adanya pendidikan yang dikelola oleh masyarakat merupakan usaha yang sadar dan sengaja direncanakan guna mengembangkan kemampuan manusia yang lebih baik dengan cara memanusiakan manusia. Hal tersebut menjadi sebuah pondasi guna mengasumsikan bahwa pendidikan dalam proses pembudayaan terutama melalui sekolah. Kebudayaan sendiri memiliki sebuah pengertian yakni seluruh sistem ide, tindakan, dan hasil cipta manusia dalam rangka menjalankan kehidupan bermasyarakat yang dijadikan sebagai

milik manusia atau identitas dalam suatu masyarakat tertentu melalui proses belajar (Koentjaraningrat, 2000: 180). Proses pembudayaan yang mana dilakukan melalui sistem pendidikan pada dasarnya bertujuan untuk mewariskan kebudayaan masyarakat itu sendiri. Jika kebudayaan yang telah ada tidak mampu untuk kita pertahankan maka kebudayaan tersebut mudah hilang apalagi sekarang zaman sudah berkembang menjadi zaman yang merubah masyarakat didalamnya tidak lagi dapat mengenal berbagai hal yang terkait dengan pengetahuan berbagai kebudayaan atau tradisi dari suku bangsa mereka sendiri. Pendidikan dapat mempengaruhi pola kebudayaan yang sudah ada dalam masyarakat dikarenakan meningkatnya tingkat pendidikan masyarakat yang berkembang sehingga juga mempengaruhi pola berfikir, cara pandang dan perilaku.

3. Peran pendidikan dalam melestarikan kebudayaan. Dilihat dari sudut pandang kemasyarakatan, pendidikan merupakan usaha pewarisan nilai-nilai budaya dari generasi tua kepada generasi muda, agar nilai-nilai budaya tersebut tetap terpelihara. Maka sudah jelas bahwa pendidikan dan kebudayaan sangat erat sekali hubugan karena keduanya berkesinambungan, keduanya saling mendukung satu sama lainnya. Dalam konteks ini dapat dilihat hubungan antara pendidikan dengan tradisi budaya serta kepribadian suatu masyarakat betapapun sederhananya masyarakat tersebut. Hal ini dapat dilihat bahwa tradisi sebagai muatan budaya senantiasa terlestarikan dalam setiap masyarakat, dari generasi ke generasi.

Maka dalam diskusi ini, pendidikan mengemban dua tugas utama, yaitu peningkatan potensi individu dan pelestarian nilai-nilai budaya. Manusia sebagai makhluk berbudaya, pada hakikatnya adalah pencipta budaya itu sendiri. Budaya itu kemudian meningkatkan sejalan dengan peningkatan potensi manusia pencipta budaya itu. Pendidikan merupakan faktor yang mempengaruhi kebudayaan dalam berbagai aspek didalamnya seperti penciptaan kebudayaan, pengembangan kebudayaan dan pelestarian kebudayaan.

Related Documents

Sosiologi
November 2019 52
Sosiologi
June 2020 35
Sosiologi
October 2019 56
Sosiologi
December 2019 66
Sosiologi
December 2019 41