Notulen Rapat Sosialisasi Pokja.docx

  • Uploaded by: Adi Prasetyo
  • 0
  • 0
  • July 2020
  • PDF

This document was uploaded by user and they confirmed that they have the permission to share it. If you are author or own the copyright of this book, please report to us by using this DMCA report form. Report DMCA


Overview

Download & View Notulen Rapat Sosialisasi Pokja.docx as PDF for free.

More details

  • Words: 1,232
  • Pages: 4
Notulen Kegiatan : Breffing Unit Tanggal :

Materi sosialisasi 1. Melakukan sosialisasi cara pengisian form edukasi secara lengkap meliputi : a. Tingkat pemahaman (sudah memahami, perlu edukasi, hal baru) b. Metode (Diskusi, Demonstrasi, Simulasi, Brosur) c. Material (Leaflet, Booklet, Lembar balik, Audiovisual, Booklet) d. Penerima edukasi (Paraf dan nama) e. Edukator (Paraf dan nama) f. Verifikasi (Sudah memahami, Cukup memahami, Kurang memahami, Ijinkan pasien utk bertanya, Ijinkan pasien utk menjelaskan) g. Tindak lanjut (Sudah mengerti, Re-Edukasi, Re-Demonstrasi)

2. Untuk form edukasi pasien harus diisi secara lengkap dalam berkas RM meliputi : ……………. a. No RM b. Nama c. Tanggal Lahir d. Jenis Kelamin e. Bahasa yang digunakan f. Kebutuhan penerjemah g. Kesediaan menerima edukasi h. Keb. Edukasi ssi hasil assesmen 3. Melakukan sosialisasi mengenai assessment kebutuhan pendidikan pasien dan keluarga, bahwa sebelum melakukan edukasi/ pendidikan pasien, terlebih dahulu perawat melakukan assessment kebutuhan pendidikan pasien sesuai form yang meliputi : a. Kebutuhan edukasi (kalau ada hambatan disebutkan) b. Kebutuhan penerjemah c. Kebutuhan pembelajaran ssi (yang dibutuhkan pasien) 4. Setelah kebutuhan edukasi diketahui, maka edukasi diberikan sesuai dengan kebutuhan edukasi dari hasil assessment. Form edukasi terisi lengkap sesuai dengan kebutuhan edukasi pasien. 5. Edukasi gizi juga diberikan sesuai hasil assessment kebutuhan pendidikan gizi. Form edukasi gizi diberikan dan diisi lengkap dalam RM dan ditandatangani pasien dan keluarga dan petugas. 6. Saat melakukan edukasi kepada pasien, petugas melibatkan pasien dan memberikan kesempatan bertanya, kemudian mengkaji pemahaman pasien terhadap hasil edukasi. Kesemuanya di dokumentasikan lengkap dalam RM 7. Untuk partisipasi pasien dan keluarga dalam pengambilan keputusan pendidikan pasien harus didokumentasikan oleh perawat dan dokter. Pengisian IC tindakan setiap pasien yang

8.

9.

10.

11.

12.

13.

14.

memerlukan tindakan agar diisi lengkap dalam RM, tanda tangan pasien dan keluarga serta petugas baik dokter dan perawat juga harus dilengkapi Bahwa dalam edukasi kepada setiap pasien dan keluarga perawat dan dokter harus menyampaikan tentang hak pasien yang dirawat inap agar pasien dan keluarga dapat berpartisipasi dalam memberikan keputusan pelayanannya dengan pemahaman yang benar. Form edukasi dn form persetujuan tindakan terisi dengan lengkap dan di tdd pasien dan keluarga ( Penjelasan hak dan kewajiban di registrasi rawat inap) Petugas admisi agar menjalankan dan melakukan assessment keyakinan dan dinilai-nilai dan kepercayaan pasien dan keluarga. Form admisi agar terisi dengan lengkap dan di tdd pasien dan keluarga (BLM ada ) Perawat dan dokter agar melakukan penerapan komunikasi efektif lisan melalui telepon dengan readback. Caranya adalah sebagai berikut : SBAR (Situation Backround Assesment Rekomendation) dan Tbak (Tulis Baca konfirmasi ulang) Perawat agar melakukan assessent awal dan assesment ulang pasien resiko jatuh sesuai form. Lalu kemudian semua didokumentasikan dalam RMsecara lengkap baik scoring maupun paraf perawat yang melakukan. Asessment ulang agar dilakukan setiap hari bila terjadi : a. Terjadi perubahan kondisi pasien dalan 24 Jam b. Pindah keruang lain c. Kondisi pasien setelah terjadi perubahan dan rejemen pengobatan yang dapat menempatkan pasien pada resiko untuk jatuh. Hasil score assessment resiko jatuh tidak selesai dari hasil score saja, namun yang paling penting adalah melakukan implementasi langkah-langkah dalam pengurangan resiko jatuh yang meliputi implementasi resiko jatuh scoring rendah, scoring sedang dan scoring tinggi. Hal ini penting agar pasien terhindar dari kemungkinan jatuh dan cidera sehingga tidak ada kejadian KDT atau KNC karena pasien jatuh selama di RS Langkah-langkah pengurangan cidera akibat resiko jatuh dilakukan sesuai form intervensi. Hal tersebut akan dimonitoring oleh kepala unitnya langsung secara berkala di layanan tentang keberhasilan pengurangan cidera akibat jatuh maupun dampaknya tingkat resiko : a. Tidak beresiko (TB) bila skor 0-24 → lakukan perawatan yang baik b. Resiko rendah (RR) bila skor 25-44 → lakukan intervensi pada resiko rendah (lajutkan dlm Form Pencegahan pasang klip kuning dan tanda segitiga utk di ranap, pake pita kuning utk di rajal ) c. Resiko tinggi (RT) bila skor lbh dari 45 →Lakukan intervensi jatuh resiko tinggi Petugas wajib mengetahui mengenai hak dan kewajiban pasien yaitu: HAK a. Memperoleh informasi mengenai tata tertip dan peraturan yang berlaku di RS b. Memperoleh informasi mengenai hak dan kewajiban pasien c. Memperoleh layanan yg manusiawi adil jujur, dan tanpa distriminasi d. Memperoleh layanan yg bermutu yg ssi dgn standar profesi e. Memperoleh layanan yg efektif dan efisien f. Mengajukan pengajuan atas pelyanan yg didapatkan g. Memilih dokter dan kelas perawatan ssi dg pilihannya h. Meminta konsultasi ttg peny. Yg dideritanya kpd dokter lain i. Mendapatkan privasi dan kerahasiaan peny. Yg diderita termasuk data2 rekamedisnya

15.

16.

17.

18.

19.

j. Mendapatkan informasi yg meliputi diagnosadan tata cara tindakan medis k. Memberikan persetujuan atau menolak atas tindakan yg akan dilakukan olh tenaga kes. Thdp peny yg dideritanya. l. Didampingi keluarganya dalam keadaan kritis m. Menjalankan ibadah ssi agama atau kepercayaan yg dianutnya n. Memperoleh keselamatan dan keamanan selama perawatan o. Mengajukan saran demi kemajuan RS. p. Menolak bimbingan rohani yg tdk ssi dgn agamanya q. Menggugat atau menuntut RS apabila memberikan pelayanan tdk ssi standar r. Mengeluhkan pelayanan RS yg tidak ssi dgn standar mll media cetak dan elektronik KEWAJIBAN: a. Memberi informasi yg lengkap dan jujur ttg masalah kesehatannya. b. Mematuhui nasehat dan petunjuk dokter dan dokter gigi c. Mematuhi ketentuan yang berlaku di RS d. Memberi inbalan jasa atas pelayanan yg diterima. Petugas admisi dan perawat saat pasien meneria pelayanan di RS harus dapat menjalankan proses identifikasi dan tindakan yang menghormati nilai-nilai dan kepercayaan pasien dan keluarga (form tersedia) Perawat atau petugas admisi setelah mengetahui harapan dan kebutuhan privasi pasien selama pelayanan dan pengobatan, maka wajib mendokumentasikan dalam Rekam Medis. Hasil tersebut agar menjadi acuan untuk ditindak lanjuti sesuai dengan kebutuhan pasien Setiap perawat dan ppetugas seluruh RS memiliki tanggung jawab dalam proses perlindungan pasien kelompok beresiko. Kelompok beresiko yang harus dilindungi meliputi : wanita, anakanak, lansia Perawat wajib memberikan informasi kepada pasien dan keluarga mengenai hak pasien terutama dalam mengambil keputusan pelayanan. Perawat wajib memastikan pasien telh diberikan edukasi mengenai hal tersebut bila belum, maka memberika edukasi mengenai hak pasien dan keluarga dalam mengambil keputusan pelayanan. Perawat memastikan bahwa setiap tindakan yang memerlukan IC telah disetujui pasien termasuk ketika pasien menolak saat pemberian pelayanan. Perawat saat pengkajian awal wajib melakukan assessment nyeri dan mengisi hasil assessment dalam form assessment. Lengkapi data di RM sesuai form yang disediakan. a. Assesment nyeri: (tanggal dan Waktu/jam) Skala nyeri : 1. Nyeri ringan 1-3 : Tindakan mandiri perawat, jika selama 15-30 mnt blm ada perbaikan, kolaborasi medis 2. Nyeri sedang 4-5 : Kolaborasi medis diberikan analgetik non opioid atau opioid ringan 3. Nyeri berat 7-10 : Kolaborasi medis utk pemberian opioid intravena ditambah adjuvent 4. Apabila nyeri blm teratasi lapor DPJP utk merujuk kepada tim nyeri b. Manajemen nyeri: 1. Non Farmakologi : Relaksasi, massase, Distraksi, Kompres dingin / hangat, akupresur, Imobilisasi, KIE (Komunikasi, Informasi, Edukasi) 2. Farmakologi : Obat analgetik oral, Obat analgetik parental, Opioid

c. Evaluasi nyeri 20. Melakukan sosialisasi kepada petugas tentang pengaruh pribadi budaya dan sosial pada hak pasien untuk melaporkan rasa nyeri serta pemeriksaan dan pengelolaan nyeri secara akurat 21. Melakukan sosialisasi kepada seluruh staf tentang peran mereka dalam mengidentifikasi nilai nilai dan kepercayaan pasien dan keluarganya serta bagaimana nilai dan kepercayaan tersebut dihormati di dalam proses asuhan keperawatan 22. Melakukan sosialisasi kepada staf tentang peran mereka dalam melindungi hak pasien dan keluarga 23. Persetujuan tindakan medis pada pasien anak atau pasien yang tidak mampu memberikan persetujuan dilakukan oleh wali pasien. Perawat memastikan setiap hal tersebut sudah sesuai dilakukan 24. Perawat/ dokter memberikan edukasi kepada pasien dan keluarga tentang alasan penundaan pelayanan dan pengobatan dengan menggunakan form edukasi dan didokumetasikan dalam RM 25.

Related Documents


More Documents from "Puskesmas"