5. Identifikasi resiko pada pelayanan depo rumah farmasi rawat jalan
Bagaimana cara melakukan managemen resikonya Manajemen resiko adalah suatu cara dalam mengorganisir suatu resiko yang akan dihadapi baik itu sudah diketahui maupun yang belum diketahui atau yang tak terpikirkan yaitu dengan cara memindahkan resiko kepada pihak lain, menghindari resiko, mengurangi efek negatif resiko, dan menantang sebagian atau semua konsekuensi resiko tertentu. Resiko yang melekat dari tindakan pelayanan kesehatan adalah bahwa dalam pelayanan kesehatan yang diukur adalah upaya yang dilakukan (inspaning verbentenis), bukanlah hasil akhirnya (resultante verbintennis). IFRS merupakan salah satu komponen penting dalam pelayanan kesehatan. Setiap kegiatan pelayanan yang dilakukan di Instalasi Farmasi pasti mengandung resiko, baik yang sudah diketahui maupun yang belum diketahui. Oleh karena itu, dengan manajemen resiko, diharapkan kerugian yang ditimbulkan dari ketidakpastian dapat dikurangi bahkan dihilangkan untuk kelangsungan pelayanan kesehatan khususnya di Instalasi Farmasi Rumah Sakit
risiko adalah suatu proses mengidentifikasi, mengukur risiko, serta membentuk strategi untuk mengelolanya melalui sumber daya yang tersedia. Strategi yang dapat digunakan antara lain mentransfer risiko pada pihak lain, mengindari risiko, mengurangi efek buruk dari risiko dan menerima sebagian maupun seluruh konsekuensi dari risiko tertentu. Menurut Djojosoedarso (2003,p. 2) manajemen risiko merupakan berbagai cara penanggulangan risiko. Dan menurut Peltier (2001, p. 224), manajemen risiko merupakan proses mengidentifikasi risiko, mengukur untuk mengurangi risiko.
Sedangkan, menurut Dorfman (2004, p. 8) manajemen risiko merupakan proses logik yang digunakan oleh perusahaan bisnis dan individual. Oleh karena itu dapat disimpulkan bahwa setiap orang harus selalu berusaha untuk mencegah terjadinya resiko, artinya bahwa adanya upaya untuk meminimumkan resiko yang terjadi. Dan pencegahan resiko tersebut dapat dilakukan dengan berbagai cara. Pengelolaan dari pencegahan resiko inilah yang kita sebut sebagai manajemen risiko. Program manajemen risiko dengan demikian mencakup tugas-tugas, seperti (1) Mengidentifikasi risiko-risiko yang dihadapi; (2) Mengukur atau menentukan besarnya risiko tersebut; (3) Mencari jalan untuk menghadapi atau menanggulangi risiko; (4) Menyusun strategi untuk memperkecil ataupun mengendalikan risiko; (5) Mengkoordinir pelaksanaan penanggulangan risiko serta mengevaluasi program penanggulangan risiko yang telah di buat.