No1

  • Uploaded by: Putra Baga Erlangga
  • 0
  • 0
  • October 2019
  • PDF

This document was uploaded by user and they confirmed that they have the permission to share it. If you are author or own the copyright of this book, please report to us by using this DMCA report form. Report DMCA


Overview

Download & View No1 as PDF for free.

More details

  • Words: 1,102
  • Pages: 4
UJIAN AKHIR SEMESTER MATA KULIAH FISIOLOGI KELAS NONREG T.A 2018/2019

DOSEN

: Andri Nugraha, S.Kep.,Ners.,M.Kep

Nama

: Baga Erlangga

NIM

: KHGC18118

Tingkat/Semester

: I/I

1. Jelaskan bagaimana proses peredaran darah dari dan ke jantung dari dalam paru2? Jawaban : 2. Jelaskan bagaimana proses peredaran darah dari dan ke jantung dari dalam seluruh tubuh manusia? 3. Jelaskan bagaimana proses terjadinya ereksi pada system reproduksi pria? Jawaban : Ereksi penis merupakan hasil dari relaksasi otot polos penis yang pada dasarnya dimediasi oleh reflex spinal dan melibatkan proses saraf pusat dan pengintegrasian stimuli taktil Olfaktori Auditori dan mental. (Anderson, 1995) Pada Saat istirahat(Tanpa aktivitas seksual), pembuluhPembuluh darah arteri di daerah Corpora Cavernosa, Serta otot-Otot polos ditrabekel yakni sekitar sinusoid akan mengalami kontraksi (penciutan) Sehingga darah yang masuk kepenis sangat sedikit. Rongga -Rongga sinusoid diCorpora Cavernosa hanya terisi sedikit darah sehingga penis dalam keadaan lembek. Pada ereksi penis dapat terjadi sekurang–kurangnya dua mekanisme, yakni psikogenik dan refleksogenik yang berinteraksi selama aktivitas seksual normal. Ereksi psikogenik diawali Secara sentral sebagai respon terhadap rangsang pendengaran, penglihatan, pembauan atau imaginasi.Ereksi refleksogenik terjadi akibat pacuan pada reseptor sensoris pada penis, yang dengan interaksi spinal, menyebabkan aksi saraf somatic dan parasimpatis. Rangsangan seksualpenerima stimulasi seksual bereaksi dan mengirim pesan kepada system syaraf yang dilanjutkan kehipotalamusmedulla spinalis atau sumsum tulang belakangmelewati nucleus syaraf otonom S2-4jaringan-jaringan erektil di Corpora Cavernosapelepasan neurotransmitter(NO) mengaktifkan guanylyl cyclasemengubah guanosin triphosphat(GTP) menjadi siklik guanosin Monophosphat (cGMP)cGMP membuat otot-otot polos dalam Corpora Cavernosa dan arteriol-arteriol relaksasisehingga seluruh pembuluh darah di Corpora Cavernosa serta sinusoid akan mengalami pelebaran

ataupembesaranSelanjutnya rongga-rongga (sinusoid) penuh dengan darah sehingga penis mulai membesarmenekan pembuluh darah balik(vena) didekatnya sehingga darah tidak bisa keluar dari Corpora Cavernosa dan darah terperangkap d iCorpora Cavernosa dan penis tambah besar sampai kerasSelama proses itu terjadi, impuls seksual terus timbul didalam otak dan terjadi relaksasi otot-otot polos didinding pembuluh darah dan trabekel-trabekel sehingga terjadi dilatesi(pelebaran) pembuluh darah serta pembesaran sinusoid maka penis akan terus mengeras. Pengendalian system ereksi melalui system saraf, tonus otot polos korpus kavernosum dikendalikan oleh proses biokimia yang kompleks ditingkat system saraf perifer dan sentral.Saraf otonom simpatis, parasimpatis,dan saraf somatic mengendalikan tonus otot polos korpus kavernosum dan system vaskulernya melalui hubungan neuro anatomi yang merupakan bagian integral inervasi dari traktus urinarius bawah

4. Jelaskan bagaimana proses terjadinya ejakulasi pada system reproduksi pria? Jawaban : Saat pria telah mencapai titik kepuasan seksual atau orgasme,kerja saraf parasimpatis digantikan oleh saraf simpatis sehingga pembuluh darah kembali mengalami vasokonstriksi dan ruang-ruang darah dalam penis kembali kosong.Pembuluh darah balik, setelah sebelumnya tersumbat, kembali dapat mengantarkan darah Dari jaringan erektil penis kembali ke jantung. Saluran keluar sperma yang mengandung spermatozoa kembali terbuka sehingga sperma dapat dikeluarkan denganbebas. Dengan demikian, puncak dari aktivitas seksual pria, yaitu ejakulasi akan terjadi. Proses ejakulas iberada dibawah pengaruh saraf otonom. Asetilkolin berperan sebagai neurotransmitter ketika saraf simpatis mengaktivasi kontraksi dari leher kandung kemih,vesikula seminalis ,dan vasdeferens.Refleks ejakulasi berasal dari kontraksi otot bulbokavernosus dan ischioka vernosus serta dikontrol oleh saraf pudendus. Jadi ejakulasi terjadi karena mekanisme reflex yang dicetuskan oleh rangsangan pada penis melalui saraf sensorik pudendus yang terhubung dengan persarafan tulang belakang(T12-L2) dan korteks sensorik(salahsatubagianotak).

5. Jelaskan bagaimana proses terjadinya gerak reflex (spontan) dengan gerak yang di sadari pada system syaraf manusia? Jawaban : Mekanisme gerak refleks merupakan suatu gerakan yang terjadi secara tiba-tiba diluar kesadaran kita. Refleks fleksor, penarikan kembali tangan secara refleks dari rangsangan yang berbahaya, merupakan suatu reaksi perlindungan. Refleks ekstensor (polisinaps), rangsangan dari reseptor perifer yang dimuali dari fleksi pada anggota badan yang juga berkaitan dengan

ekstensi anggota badan. Gerak refleks merupakan bagian dari mekanisme pertahanan tubuh dan terjadi jauh lebih cepat dari gerak sadar. Misalnya, menutup mata pada saat terkena debu. Untuk terjadinya gerak refleks maka dibutuhkan struktur sebagai berikut : organ sensorik yang menerima impuls misalnya kulit. Serabut saraf sensorik yang menghantarkan impuls tersebut menuju sel-sel ganglion radiks posterior dan selanjutnya serabut sel-sel akan melanjutkan impuls-impuls menuju substansi pada kornu posterior medulla spinalis. Sumsum tulang belakang menghubungkan antara impuls menuju kornu anterior medulla spinalis. Sel saraf menerima impuls dan mengahntar impuls-impuls ini melalui serabut motorik. Organ motorik melaksanakan rangsangan karena dirangsang oleh impuls saraf motorik. Tubuh kita memiliki bagian tubuh yang berfungsi sebagai penerima rangsang, yaitu alat indera. Bagian tubuh ini disebut reseptor. Reseptor ini memiliki syaraf-syaraf khusus yang bisa mendeteksi rangsangan tertentu. Misalnya:rangsang cahaya pada mata , rangsang sentuhan, suhu, gesekan, rasa sakit pada kulit ,bau pada hidung, rasa pada lidah , suara pada telinga. Setelah itu syaraf-syaraf yang disebut neuron reseptor ini akan mengirimkan sinyal listrik menuju otak. Informasi ini akan diolah sesuai kehendak kita. Kemudian otak akan mengirim respon menuju organ yang disebut efektor. Efektor meliputi : otot, kelenjar, dll. Respon yang dikirim otak ini ada yang dikirim secara otomatis, ada pula yang hanya dikirim bila kita menghendakinya. Lengkung refleks adalah unit dasar kegiatan saraf terpadu yang terdiri dari reseptor, neuron aferen, satu sinaps atau lebih, neuron eferen dan efektor. Lengkung refleks yang paling sederhana disebut monosinaptik, yang hanya mempunyai sinaps tunggal antara neuron aferen dan neuron eferen. Semua lengkung (jalur refleks) terdiri dari komponen yang sama. 1. Reseptor adalah ujung distal dendrit, yang menerima stimulus. 2. Jalur aferen melintas sepanjang sebuah neuron sensorik sampai ke otak atau medulla spinalis. 3. Bagian pusat adalah sisi sinaps, yang berlangsung dalam substansi abu-abu SSP. Impuls dapat ditransmisi, diulang rutenya atau dihambat pada bagian ini. 4. Jalur eferen melintas disepanjang akson neuron motorik sampai ke efektor, yang akan merespons impuls eferen sehingga menghasilkan aksi yang khas. 5. Efektor dapat berupa otot rangka, otot jantung, atau otot polos, atau kelenjar yang merespon. Urutan perambatan impuls pada gerak refleks yaitu: Stimulus pada organ reseptor => sel saraf sensorik => sel penghubung (asosiasi) pada sumsum tulang belakang => sel saraf motorik => respon pada organ efektor. Jalan pintas pada gerak refleks yang memungkinkan terjadinya gerakan dengan cepat disebut lengkung refleks. Macam gerak refleks yaitu refleks otak dan refleks sumsum tulang belakang. Refleks otak terjadi apabila saraf penghubung (asosiasi) terdapat di dalam otak, seperti gerak

mengedip atau mempersempit pupil pada saat ada cahaya yang masuk ke mata. Refleks sumsum tulang belakang terjadi apabila sel saraf penghubung terdapat di dalam sumsum tulang belakang seperti refleks pada lutut Gerak sadar atau gerak biasa adalah gerak yang terjadi karena disengaja atau disadari. Pada gerak sadar ini, gerakan tubuh dikoordinasi oleh otak. Rangsangan yang diterima oleh reseptor (indra) disampaikan ke otak melalui neuron sensorik. Di otak rangsangan tadi diartikan dan diputuskan apa yang akan dilakukan. Kemudian otak mengirimkan perintah ke efektor melalui neuron motorik. Otot (efektor) bergerak melaksanakan perintah otak. Contoh gerak sadar misalnya : menulis, membuka payung, mengambil makanan atau berjalan. Skema gerak sadar : Rangsangan(Impuls)

-->

Reseptor(Indra)

--> Otak --> Saraf motorik --> Efektor (Otot)

-->

Saraf

sensorik

Related Documents

No1
October 2019 39
Icaro No1
June 2020 13
No1 Variablesr2
November 2019 29
Taller No1
October 2019 11
Messenger-no1
April 2020 4
No1.docx
May 2020 3

More Documents from "novita"

No1
October 2019 39
Skreening Penyakit Rsih
October 2019 18
Ptk.docx
June 2020 7
Gamtek Tito Fixx.docx
May 2020 13