No. 8.doc

  • Uploaded by: Andi Ahmad Rizal Anmurazul
  • 0
  • 0
  • December 2019
  • PDF

This document was uploaded by user and they confirmed that they have the permission to share it. If you are author or own the copyright of this book, please report to us by using this DMCA report form. Report DMCA


Overview

Download & View No. 8.doc as PDF for free.

More details

  • Words: 391
  • Pages: 3
Tabel 5

Indikasi Spirometri 2

Diagnostik Untuk mengevaluasi gejala, tanda atau tes laboratorium abnormal Untuk mengukur efek penyakit pada fungsi paru Untuk layar berisiko individu memiliki penyakit paru Untuk menilai risiko pra-operasi Untuk menilai prognosis Untuk menilai status kesehatan sebelum memulai aktivitas fisik berat program

Monitoring Untuk menilai intervensi terapeutik Untuk menggambarkan perjalanan penyakit yang mempengaruhi fungsi paru-paru Untuk memantau orang terkena agen merugikan Untuk memantau efek samping obat dengan toksisitas paru diketahui

Penurunan nilai evaluasi Untuk menilai pasien sebagai bagian dari program rehabilitasi Untuk menilai risiko sebagai bagian dari evaluasi asuransi Untuk menilai orang karena alasan hukum

Kesehatan masyarakat Survei epidemiologi Penurunan persamaan referensi Penelitian klinis (PFT2)

Caranya : 1. Pointer vitalometer disesuaikan dengan tanda nol 2. Aktivitas gagang vitalometer itu terhubung ke mulut pasien 3. Pasien diminta untuk mengeluarkan napas biasanya ke spirometer setelah inspirasi normal melalui hidung untuk merekam volume tidal 4. Pointer disesuaikan kembali lagi ke nol. 5. The subjek diminta untuk mengeluarkan napas paksa ke spirometer pada akhir berakhirnya normal setelah inspirasi biasa melalui hidung dan mencatat volume cadangan ekspirasi 6. Pointer telah disesuaikan kembali lagi ke nol. 7. Pasien diminta untuk membuat inspirasi dalam melalui hidung dengan mulut di mulut, sekarang lubang hidung ditutup dengan tangannya sendiri dan diminta untuk mengeluarkan napas secara paksa untuk maksimum melalui mulut ke spirometer. Kapasitas vital direkam. 8. Prosedur di atas diulang tiga kali dengan jarak 2 menit interval di antara dan nilai tertinggi dilaporkan.

Volume Ekspirasi Pertama satu detik pertama FEV1 (Forced Expiratory Volume in one second) atau VEP1 adalah volume maksimal udara dari ekspirasi paksa pada satu detik pertama, inspirasi penuh. VEP1 menurun pada keadaan dimana nilai VEP1 berada di bawah normal (=/> 70%). Bila nilai VEP1 < 70% terjadi pada penyakit paru obstruktif, yaitu bronkitis kronis, emfisema dan asma bronkial. FVC (Force Vital Capacity) adalah volume maksimal udara dihembuskan dengan maksimal upaya paksa dari inspirasi maksimal. 2 % FEV1 dapat dicari menggunakan rumus :

Kapasitas Vital Kapasitas vital (VC =Vital Capacity) adalah jumlah udara maksimum yang dapat dikeluarkan seseorang dari paru, setelah terlebih dahulu mengisi paru secara maksimum dan kemudian mengeluarkan sebanyak-banyaknya 6

Kapasitas Vital (KV) paru-paru menurun pada keadaan dimana nilai KV berada dibawah normal (=/> 80%). Bila nilai KV < 80% terjadi pada penyakit paru restriktif, yaitu TBC paru, skoliosis, pleuritis, tumor paru, dan lumpuhnya otot-otot pernapasan. % VC dapat dicari menggunakan rumus :

Related Documents

No
November 2019 45
No
November 2019 45
No
October 2019 38
No
November 2019 53
No
November 2019 47
No
August 2019 46

More Documents from "hasan"