PERCOBAAN 2 PENETAPAN KADAR NITRIT DALAM BAHAN PANGAN (METODE SPEKTROFOTOMETRI UV VIS) I.
TUJUAN Menetapkan kadar nitrit dalam bahan pangan secara spektrofotometri UV Visible.
II. PRINSIP Nitrit bebas dalam contoh diekstraksi dengan air panas dan protein terlarut akan terendapkan. Larutan nitrit disaring dan diperlakukan dengan sulfanilamide membentuk garam diazanium yang kemudian bereaksi dengan naftilendramin membentuk warna merah jambu yang dapat diukur dengan spektrofotometri pada panjang gelombang 538 nm. Spektrofotometri UV Visible adalah pengukuran secarapan cahaya di daerah ultraviolet (200 - 350 nm) dan sinar tampak (350 - 800 nm) oleh suatu senyawa. Serapan cahaya ultraviolet atau cahaya visible mengakibatkan transisi elektronik yaitu promosi elektron - elektron dari orbital keadaan dasar yang berenergi rendah ke orbital keadaan tereksitasi berenergi lebih tinggi. Panjang gelombang sinar tampak tergantung pada mudahnya elektron yang tereksitasi sinar yang melewati suatu larutan akan diserap oleh senyawa β senyawa dalam larutan sampel dan sebagian diteruskan. Semakin tinggi konsentrasi sampel maka semakin banyak cahaya yang ditangkap atau diserap.
III. CARA KERJA 1. PembuatanLarutanStandarInduk 100 mg/L Ditimbang Na. Nitrit sebanyak 15 mg
Dimasukkan ke LT 100 mL
Ditera dengan aquadest dan ditera
Dihomogen kan
2. PembuatanStandarIndukKerja Dari larutan standar NaNO3 100mg/L
Dipipet 10 mL ke LT 100 mL
Ditera dengan aquadest
3. PembuatanDeretStandar Larutan induk Natrium Nitrit 10 mg/L
0 mg/L
0,2 mg/L
0,4 mg/L
0 mL
1 mL
2 mL
0,6 mg/L 3 mL
0,8 mg/L 4 mL
+ 25 mL aquadest, +5mL sulfanilamide, +3 mL HCl 4N (Simpan di tempat gelap selama 5 menit)
+1 mL NED (simpan di tempat gelap 3menit)
Di dalam LT 50 mL dan ditera dengan aquadest
4. PREPARASI SAMPEL Ditimbang 10 g sampel kedalam erlenmenyer 250 mL
Ditambahkan 2 mL Zn Asetat dan 2 mL Kalium Ferisianida
Dimasukkan dalam LT 250 mL
Dipipet 5 mL filtrate kedalam LT 50 mL
Ditambahkan 25 mL aquadest, 5 mL sulfanilamide, 3 mL HCl 4N
Ditambahkan 5 mL boraks jenuh dan 100 mL aquadest
Dipanaskan selama 15 menit kemudian didinginkan
Didiamkan selama 30 menit
Ditera dengan aquadest dan disaring
Disimpan dalam tempat gelap selama 5 menit
Ditambahkan 1 mL NED dan simpan dalam tempat gelap selama 3 menit
Ditera dengan aquadest
IV. DATA PENGAMATAN Deret Standar Konsentrasi Larutan (mg/L)
Absorbansi
0
0.0064
0.2
0.2401
0.4
0.4637
0.6
0.6978
0.8
0.9209
Slope
1.1434
Intercept
0.0084
r
0.9999
Sampel Sampel
Bobot (g)
Absorbansi
Fp
Vol LT (mL)
1
10.3849
0.6907
10
250
2
10.3849
0.6585
10
250
V. KURVA KALIBRASI
Absorbansi
Kurva Kalibrasi Nitrit 1 0.9 0.8 0.7 0.6 0.5 0.4 0.3 0.2 0.1 0
0.8, 0.9209
y = 1.1434x + 0.0084 RΒ² = 0.9999
Series1 Linear (Series1)
0
0.2
0.4
0.6
0.8
1
Konsentrasi
IV. PERHITUNGAN 1. Pembuatan Larutan Induk NaNO3 100 mg/L C StandarInduk (mg/L) = Bobot NaNO2 = Bobot NaNO2 =
π΄π ππ2 (
π ) π π΅ππππ‘ ππ3 (ππ) πππ
ππ ππππ2 π πππ πΏπππ’π‘ππ (πΏ)
ππ ππππ2 (
π ) πππ
π ππ π 0,1 πΏ π 100 πππ πΏ
69
46 π/πππ
Bobot NaNO2 = 15 mg
2. Pembuatan Standar Induk Kerja NaNO3
V1 =
100 ππΏ π 10 ππ/πΏ 100 ππ/πΏ
V1 = 10 mL
ππ ) πΏ
π΄π ππ2 (
V1 X C1 = V2 X C2
ππ ) πΏ
π πππ ππππ’π‘ππ (πΏ) π πΆ ππ‘πππππ ππππ’π (
3. Pembuatan Deret Standar a. 0 mg/L V1 X C1 = V2 X C2 V1 =
50 ππΏ π 0 ππ/πΏ 10 ππ/πΏ
V1 = 0 mL b. 0.2 mg/L V1 X C1 = V2 X C2 V1 =
50 ππΏ π 0.2 ππ/πΏ 10 ππ/πΏ
V1 = 1 mL c. 0.4 mg/L V1 X C1 = V2 X C2 V1 =
50 ππΏ π 0.4 ππ/πΏ 10 ππ/πΏ
V1 = 2 mL d. 0.6 mg/L V1 X C1 = V2 X C2 V1 =
50 ππΏ π 0.6 ππ/πΏ 10 ππ/πΏ
V1 = 3 mL e. 0.8 mg/L V1 X C1 = V2 X C2 V1 =
50 ππΏ π 0.8 ππ/πΏ 10 ππ/πΏ
V1 = 4 mL
4. Perhitungan C terukur Deret Standar Y = 0.0084 + 1.1434x a. 0 mg/L Y = A + BX
X=
0.0064 β 0.0084 1.1434
X = - 0.0017 mg/L b. 0.2 mg/L Y = A + BX X=
0.2401 β0.0084 1.1434
X = 0.2026 mg/L c. 0.4 mg/L Y = A + BX X=
0.4637 β0.0084 1.1434
X = 0.3982 mg/L d. 0.6 mg/L Y = A + BX X=
0.6978 β0.0084 1.1434
X = 0.6029 mg/L e. 0.8 mg/L Y = A + BX X=
0.9209 β0.0084 1.1434
X = 0.7981 mg/L
5. Sampel Uji a. Y1 = 0.6907 X1 = X1 =
π1βπ π 0.6907β0.0084 1.1434
X1 = 0.5967
ππ βπΎπ
b. Y2 = 0.6585 X2 = X2 =
π¦2βπ π 0,6585β0,0084 1,1434
X2 = 0,5686
ππ βπΎπ
6. Kadar a. Kadar 1 = Kadar 1 =
πΆπ‘πππ’ππ’π π₯ πΉπ π πππ πππππ‘ ππβ 0,5967 πΏ π₯ 10 π₯ 0,25 πΏ πΎπβ 10,3849 π π₯ 10β3 π
Kadar 1 = 143,6461
ππ βπΎπ
b. Kadar 2 Kadar 2 = Kadar 2 =
πΆπ‘πππ’ππ’π‘ π₯ πΉπ π₯ ππΏπ πππππ‘ ππ 0,5686 βπΏ π₯ 10 π₯ 0,25 πΏ πΎπ 10,3849 π π₯ 10β3 βπ
Kadar 2 = 136,8814
ππ βπΎπ
c. xΜ
kadar xΜ
kadar = xΜ
kadar =
πΎππππ1 + πΎππππ2 2 ππ ππ 143,6461 βπΎπ+ 136,8814 βπΎπ 2
xΜ
kadar = 140,2638
VI.
ππ βπΎπ
PEMBAHASAN Pada percobaan ini, dilakukan uji kadar nitrit pada sampel kornet dengan menggunakan metode spektrofotometri UV-Visible. Dimana diketahui bahwa penambahan nitrit diperbolehkan dalam produk daging, karena, tujuannya sendiri agar menghambat mikroorganisme tumbuh, memberi warna merah pada daging dan juga memberikan cita rasa pada produk daging. Penambahan nitrit memiliki aturan yang sudah ditentukan, pada WHO, penambahan yang diperbolehkan hanya sebesar 8 mg untuk
berat badan 60 kg, pada permenkes RI no.118/Menkes/Per/X/1999 tetang bahan tambahan pangan, penggunaan maksimum pengawet nitrit dalam produk daging olahan ialah sebesar 125 mg/kg dimana diperbaharui dalam peraturan BPOM pada tahun 2013 menyatakan bahwa pemakaian nitrit dalam produk makanan maksimum ialah sebesar 30 mg/kg. penambahan nitrit dibatasi karena apabila nitrit dikonsumsi secara berlebihan, nitrit akan bersifat karsinogenik di dalam tubuh, maka dari itu, penggunaannya harus dipantau untuk kesehatan masyarakat. Dalam percobaan ini dilakukan uji nitrit pada salah satu produk daging olahan dalam bentuk kornet. Dipakai instrument spektrofotometri Visible, karena hasil pengujian akan menghasilkan senyawaan kompleks ketika ditambahkan naftiletildiamin, akan berwarna merah sampai ungu dan dapat diukur pada panjang gelombang 538nm. Pertama tama, ditimbang sampel yang akan diuji seberat 10 gram di dalam Erlenmeyer. Pada saat praktikum, tidak dilakukan penambahan boraks jenuh, ferri sianida dan juga seng asetat, tetapi hanya ditambahkan air yang kemudian Erlenmeyer segera ditutup alumunium foil yang kemudian selanjutnya dilakukan pemanasan selama 15 menit, sesekali dikocok. Setelah selesai, dibiarkan dingin hingga kurang lebih 30 menit. Masukkan ke dalam labu takar 250 mL, tera dengan aqua dest dan dihomogenkan, kemudian dilakukan penyaringan. Hasil filtrate dipipet sebanyak 5 mL ke dalam labu takar 50 mL, ditambahkan 25 mL aquadest dan ditambah sulfanilamide dan juga ditambahkan HCl sebnayak 3 mL dan disimpan dalam tempat gelap selama 10 menit, kemudian ditambahkan NED, simpan kembali ke tempat gelap selama 5 menit. Pada pembuatan deret standar, dibuat deret standar dengan konsentrasi 0, 0,2, 0,4, 0,6, 0,8 ppm. Setelah sampel dan deret standar siap. Dilakukan pembacaaan absorbansi pada deret standar dan sampel. Pada deret standar berturut turut dari konsentrasi terkecil hingga terbesar didapat absorbansi sebesar 0.0064, 0.2401, 0.4637, 0.6978, 0.9209. Dimana didapat intersep
sebesar 0.0084 dan slope sebesar 1.1434 dimana didapat koefisien korelasinya sebesar 0.9999. sengan pada sampel, didapat absorbansi 0.6907 ππ dan 0.6585 sehingga didapat kadar berturut turut sebesar 143,6461 βπΎπ ππ dan 136,8814 βπΎπ dimana setelah dirata ratakan didapat kadar ππ rataannya sebesar 140,2638 βπΎπ yang berarti kadar nitrit yang dipakai masih melampaui batas kadar nitrit maksimum. Sehingga produk yang diujicobakan melanggar batas maksimum yang sudah ditentukan, pada penggunaan yang berlebihan atau terus menerus, produk ini dapat bersifat karsinogenik atau bisa dikatakan tidak aman untuk tubuh.
VII.
KESIMPULAN Pada produk yang telah diuji, kadar nitrit yang didapat sebesar 140,2638 ππ βπΎπ dimana tidak sesuai dengan peraturan batas maksimum penggunaan nitrit sebesar 30 mg/kg. maka produk dinyatakan tidak memenuhi peraturan yang ada dan penggunaan produk baiknya dipertimbangkan lagi.