DAFTAR ISI Kata Pengantar ……………………………………………………………………………... Daftar Isi ……………………………………………………………………………………
Bab I Pendahuluan 1.1 Latar Belakang …………………………………………………………………………. 1.2 Rumusan Masalah ……………………………………………………………………… 1.3 Tujuan Penelitian ………………………………………………………………………. 1.4 Manfaat Penelitian ……………………………………………………………………...
Bab II Landasan Teori 2.1 Definisi dan pengertian persebaran penduduk …………………………………………. 2.2 Persebaran Penduduk di Indonesia …………………………………………………….. 2.3 Faktor Persebaran Penduduk ………………………………………………………...… 2.4 Dampak Persebaran Penduduk ……………………………………………………….... 2.5 Upaya Mengatasi Persebaran Penduduk yang Tidak Merata …………………………..
Bab III Penutup 3.1 Kesimpulan ……………………………………………………………………………. 3.2 Saran …………………………………………………………………………………... 3.3 Daftar Pustaka ………………………………………………………………………….
Bab I Pendahuluan 1.1
Latar Belakang
Jumlah penduduk di suatu wilayah tidaklah tetap, namun akan selalu berubah (bertambah atau berkurang) sering dengan perjalanan waktu. Pertambahan penduduk terjadi karena angka kelahiran dan angka kematian tidak seimbang, dimana angka kelahiran lebih besar dari angka kematian. Pertambahan penduduk juga dipengaruhi selisih angka penduduk yang masuk dan keluar suatu wilayah. Pertambahan penduduk suatu wilayah berupa angka-angka yang kongkrit dalam pertamahan setiap tahunnya, sedangkan pertumbuhan penduduk berupa besaran prosentasenya saja. Persebaran atau distribusi penduduk adalah bentuk penyebaran penduduk di suatu wilayah atau negara, apakah penduduk tersebut tersebar merata atau tidak. Kepadatan penduduk erat kaitannya dengan kemampuan wilayah dalam mendukung kehidupan penduduknya. Daya dukung lingkungan dari berbagai daerah di Indonesia tidak sama. Daya dukung lingkungan pulau Jawa lebih tinggi dibandingkan dengan pulau-pulau lain, sehingga setiap satuan luas di Pulau Jawa dapat mendukung kehidupan yang lebih tinggi dibandingkan dengan, misalnya di Kalimantan, Papua, Sulawesi, dan Sumatra. Kemampuan suatu wilayah dalam mendukung kehidupan itu ada batasnya. Jadi, meskipun di Jawa daya dukung lingkungannya tinggi, namun juga perlu diingat batas kemampuan wilayah ter sebut dalam mendukung kehidupan.
1.2Rumusan Masalah 1.Apa yang dimaksud dengan persebaran penduduk ? 2.Bagaimanakah persebaran penduduk di Ds.Sumberarum ? 3.Apa saja faktor penyebab persebaran penduduk ? 4.Dampak apa saja yang ditimbulkan dari persebaran penduduk yang tidak merata ? 5.Bagaimanakah upaya mengatasi persebaran penduduk yang tidak merata ?
1.3 Tujuan 1.Mengetahui definisi atau pengertian persebaran penduduk 2.Mempelajari mengenai persebaran penduduk di Ds.Sumberarum 3.Mengerti tentang faktor penyebab persebaran penduduk 4.Memahami dampak yang ditimbulkan dari persebaran penduduk yang tidak merata 5.Memahami upaya untuk mengatasi persebaran penduduk yang tidak merata.
1.4Manfaat Penelitian Menambah wawasan dan pengetahuan tentang persebaran penduduk di Ds.Sumber
Bab II Landasan Teori 2.1Definisi dan pengertian persebaran penduduk Persebaran penduduk secara umum adalah Persebaran atau distribusi penduduk adalah bentuk penyebaran penduduk di suatu wilayah atau Negara. Persebaran penduduk dapat dibagi menjadi dua: 1.Persebaran penduduk berdasarkan geografis Persebaran penduduk secara geografis adalah karakteristik penduduk menurut batas-batas alam seperti pantai, sungai, danau dan sebagainya.
2.Persebaran penduduk berdasarkan administrasi pemerintahan Persebaran penduduk secara administrasi adalah karakteristik penduduk menurut batas-batas wilayah administrasi yang ditetapkan oleh suatu negara, misalnya jumlah penduduk di desa A atau di kecamatan B.
2.2Persebaran Penduduk di Indonesia Persebaran penduduk erat kaitannya dengan tingkat hunian atau kepadatan penduduk Ds.Sumberarum yang tidak merata.. Secara umum, tingkat kepadatan penduduk atau population density dapat diartikan sebagai perbandingan banyaknya jumlah penduduk dengan luas daerah atau wilayah yang ditempati berdasarkan satuan luas tertentu. Kepadatan penduduk dapat dibedakan menjadi tiga macam, berikut ini : 1. Kepadatan Penduduk Berdasarkan Lahan Pertanian. Kepadatan penduduk berdasarkan lahan pertanian dapat dibedakan atas kepadatan penduduk agraris dan kepadatan penduduk fisiologis. 2 Kepadatan penduduk agraris adalah perbandingan antara jumlah penduduk yang bekerja di sektor pertanian dengan luas lahan pertanian 3. Kepadatan penduduk fisiologis adalah perbandingan antara jumlah penduduk total (baik yang bermata pencaharian sebagai petani ataupun tidak) dengan luas lahan pertanian. Kepadatan penduduk di tiap-tiap ds.sumberarum tidaklah sama, hal ini tentu saja menimbulkan permasalahan kependudukan. Permasalahan ini terkait dengan penyediaan sarana dan prasarana sosial, kesempatan kerja, stabilitas keamanan, serta pemerataan pembangunan. Informasi kepadatan penduduk tiap daerah perlu diketahui untuk mengetahui ada tidaknya gejala kelebihan penduduk (overpopulation), untuk mengetahui pusat-pusat aglomerasi penduduk, serta untuk mengetahui penyebaran dan pusat-pusat kegiatan ekonomi maupun budaya. Informasiinformasi tersebut pada akhirnya akan digunakan sebagai dasar perencanaan pembangunan di tiaptiap daerah. Akibat dari tidak meratanya penduduk yaitu luas lahan pertanian di ds. sumberarum semakin sempit. Lahan bagi petani sebagian dijadikan permukiman dan industri. Sebaliknya banyak lahan di luar ds.sumberarum dimanfaatkan secara optimal karena kurangnya sumber daya manusia. Keadaan demikian tentunya sangat tidak menguntungkan dalam melaksanakan pembangunan wilayah dan bagi peningkatan pertahanan keamanan Desa. Faktor-faktor yang menyebabkan tingginya tingkat migrasi ke pulau Jawa, antara lain karena pulau Jawa: a. Sebagai pusat pemerintahan. b. Sebagian besar tanahnya merupakan tanah vulkanis yang subur. c. Merupakan pusat kegiatan ekonomi dan industri sehingga banyak tersedia lapangan kerja. d. Tersedia berbagai jenjang dan jenis pendidikan.
e.
Memiliki sarana komunikasi yang baik dan lancar
2.3Faktor Persebaran Penduduk Persebaran atau distribusi penduduk adalah bentuk penyebaran penduduk di suatu wilayah atau negara, apakah penduduk tersebut tersebar merata atau tidak. Kepadatan penduduk adalah angka yang menunjukkan jumlah rata-ratap penduduk pada setiap Km2 pada suatu wilayah negara. Faktor-faktor yang mempengaruhi penyebaran dan kepadatan penduduk tiap-tiap daerah atau negara sebagai berikut: 1. 2. 3.
Faktor Fisiografis Faktor Biologis Faktor Kebudayaan dan Teknologi Kegunaan mengetahui kepadatan penduduk suatu wilayah adalah : a. Untuk mengetahui persebaran penduduk suatau wilayah b Untuk mengetahui telah terjadi peledakan penduduk disuatu wilayah atau belum yang bersifat menonitor. c. Untuk mengetahui penyebab perbedaan kepadatan penduduk dengan daerah lain disekitarnya. d. Untuk mengetahui pusat-pusat kebudayaan, dimana budaya timbul pada penduduk yang padat dan penduduk makin padat budaya makin tinggi . Persebaran yang tidak merata berpengaruh terhadap lingkungan hidup. Daerah-daerah yang padat penduduknya terjadi eksploitasi sumber alam secara berlebihan sehingga terganggulah keseimbangan alam. Sebagai contoh adalah hutan yang terus menyusut karena ditebang untuk dijadikan lahan pertanian maupun pemukiman. Dampak buruk dari berkurangnya luas hutan adalah: -terjadi banjir karena peresapan air hujan oleh hutan berkurang -terjadi kekeringan -tanah sekitar hutan menjadi tandus karena erosi Daya dukung lingkungan dari berbagai daerah di ds.sumberarum tidak sama. Daya dukung lingkungan pulau Jawa lebih tinggi dibandingkan dengan pulau-pulau lain, sehingga setiap satuan luas di ds.sumberarum dapat mendukung kehidupan yang lebih tinggi. Apabila kemampuan wilayah dalam mendukung lingkungan terlampau dapat berakibat pada terjadinya tekanan-tekanan penduduk. Jadi, meskipun di ds.sumberarum daya dukung lingkungannya tinggi, namun juga perlu diingat batas kemampuan wilayah tersebut dalam mendukung kehidupan.
Faktor penyebab persebaran penduduk yang tidak merata antara lain: 1)Kesuburan tanah, daerah atau wilayah yang ditempati banyak penduduk, karena dapat dijadikan sebagai lahan bercocok tanam dan sebaliknya. 2 Iklim, wilayah yang beriklim terlalu panas, terlalu dingin, dan terlalu basah biasanya tidak disenangi sebagai tempat tinggal
3) Topografi atau bentuk permukaan tanah pada umumnya masyarakat banyak bertempat di daerah datar 4) Sumber air 5) Perhubungan atau transportasi
tinggal
2.4 Dampak Persebaran Penduduk Persebaran penduduk antara kota dan desa juga mengalami ketidakseimbangan. Perpindahan penduduk dari desa ke kota di ds.sumberarum terus mengalami peningkatan dari waktu ke waktu. Urbanisasi yang terus terjadi menyebabkan terjadinya pemusatan penduduk di kota yang luas wilayahnya terbatas. Pemusatan penduduk di kota-kota besar seperti Jakarta, Surabaya, Medan dan kota-kota besar lainnya dapat menimbulkan dampak buruk terhadap lingkungan hidup seperti: 1. Munculnya permukiman liar. 2. Sungai-sungai tercemar karena dijadikan tempat pembuangan sampah baik oleh masyarakat maupun dari pabrik-pabrik industri. 3. Terjadinya pencemaran udara dari asap kendaraan dan industri. 4. Timbulnya berbagai masalah sosial seperti perampokan, pelacuran dan lain-lain
2.5Upaya Mengatasi Persebaran Penduduk yang Tidak Merata Upaya tersebut adalah : 1. Pemerataan pembangunan. 2. Penciptaan lapangan kerja di daerah-daerah yang jarang penduduknya dan daerah pedesaan. 3. Pemberian penyuluhan terhadap masyarakat tentang pengelolaan lingkungan alamnya.
Tujuan pelaksanaan transmigrasi yaitu: a.Meratakan persebaran penduduk di ds.sumberarum b. Peningkatan taraf hidup transmigran. c. Pengolahan sumber daya alam. d. Pemerataan pembangunan di seluruh wilayah ds.sumberarum e. Menyediakan lapangan kerja bagi transmigran. f. Meningkatkan persatuan dan kesatuan bangsa. g. Meningkatkan pertahanan dan kemananan wilayah ds.sumberarum. Untuk mengatasi kepadatan penduduk, pemerintah menggalakkan program transmigrasi. Adapun jenis-jenis transmigrasi yang ada adalah : 1. Transmigrasi umum, yaitu transmigrasi yang biayanya ditanggung pemerintah ditujukan untuk penduduk yang memenuhi syarat. 2 Transmigrasi spontan/swakarsa, yaitu transmigrasi yang seluruh pembiayaannya ditanggung sendiri. Pemerintah hanya menyediakan lahan pertanian dan rumah.
3. Transmigrasi lokal, yaitu transmigrasi yang dilakukan dalam satu wilayah provinsi. 4 Transmigrasi khusus/sektoral, yaitu transmigrasi yang dilakukan karena penduduk terkena bencana alam. 5. Transmigrasi bedol desa, yaitu transmigrasi yang dilakukan oleh seluruh penduduk desa berikut pejabat-pejabat pemerintahan desa. Untuk mengatur kelahiran penduduk, pemerintah menggalakkan program Keluarga Berencana dalam rangka mencapai Norma Keluarga Kecil Bahagia dan Sejahtera (NKKBS). Program KB juga mengarah pada catur warga, yaitu keluarga yang terdiri dari ayah, ibu, dan dua orang anak. Ternyata program KB di Indonesia berhasil sangat baik dan bahkan dijadikan contoh oleh banyak negara untuk mengatasi masalah kependudukan.
BAB III PENUTUP 3.1
Kesimpulan
Persebaran penduduk secara umum adalah Persebaran atau distribusi penduduk adalah bentuk penyebaran penduduk di suatu wilayah atau Negara. Persebaran penduduk dapat dibagi menjadi dua yaitu Persebaran penduduk berdasarkan geografis dan Persebaran penduduk berdasarkan administrasi pemerintahan. Akibat dari tidak meratanya penduduk yaitu luas lahan pertanian di Jawa semakin sempit. Lahan bagi petani sebagian dijadikan permukiman dan industri. Sebaliknya banyak lahan di luar Jawa belum dimanfaatkan secara optimal karena kurangnya sumber daya manusia. Sebagian besar tanah di luar Jawa dibiarkan begitu saja tanpa ada kegiatan pertanian. Keadaan demikian tentunya sangat tidak menguntungkan dalam melaksanakan pembangunan wilayah dan bagi peningkatan pertahanan keamanan negara.
Daya dukung lingkungan dari berbagaidaerah di Indonesia tidak sama. Daya dukung lingkungan pulau Jawa lebih tinggidibandingkan dengan pulau-pulau lain, sehingga setiap satuan luas di Pulau Jawadapat mendukung kehidupan yang lebih tinggi dibandingkan dengan, misalnya diKalimantan, Papua, Sulawesi, dan Sumatra.Kemampuan suatu wilayah dalam mendukung kehidupan itu ada batasnya. Apabilakemampuan wilayah dalam mendukung lingkungan terlampau, dapat berakibatpada terjadinya tekanan-tekanan penduduk. Jadi, meskipun di Jawa daya dukunglingkungannya tinggi, namun juga perlu diingat batas kemampuan wilayah ter sebutdalam mendukung kehidupan. Untuk mengatasi persebaran penduduk yang tidak merata dilaksanakan program transmigarasi.
Tujuan pelaksanaan transmigrasi yaitu Meratakan persebaran penduduk di Indonesia, Peningkatan taraf hidup transmigran, Pengolahan sumber daya alam, Pemerataan pembangunan di seluruh wilayah Indonesia, Menyediakan lapangan kerja bagi transmigran, Meningkatkan persatuan dan kesatuan bangsa, Meningkatkan pertahanan dan kemananan wilayah Indonesia.
3.2
Saran
Penulis menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari kesempurnaan, oleh karena itu kritik dan saran yang bersifat membangun dan dapat menyempurnakan makalah ini sangat penulis harapkan. Semoga makalah ini dapat bermanfaat bagi pembaca.
3.3 Daftar Pustaka Wikipedia bahasa Indonesia, Ensiklopedia bebas http://rafkind.blogspot.co.id/2013/05/persebaran-penduduk-di-indonesia.html https://zaka4share.wordpress.com/2014/10/21/persebaran-penduduk-di-indonesia/
kepulauan