Negotiation Skill.docx

  • Uploaded by: kata berquotes
  • 0
  • 0
  • June 2020
  • PDF

This document was uploaded by user and they confirmed that they have the permission to share it. If you are author or own the copyright of this book, please report to us by using this DMCA report form. Report DMCA


Overview

Download & View Negotiation Skill.docx as PDF for free.

More details

  • Words: 974
  • Pages: 5
MATERI KELOMPOK 5 KOMUNIKASI INTERPERSONAL “NEGOTIATION SKILL” A. Pengertian Negosiasi Menurut kamus Oxford, negosiasi adalah suatu cara untuk mencapai suatu kesepakatan melalui diskusi formal. Secara umum, negosiasi merupakan suatu proses saat dua pihak mencapai perjanjian yang dapat memenuhi kepuasan semua pihak yang berkepentingan dengan elemen-elemen kerja sama dan kompetisi. B. Tujuan Negosiasi 1. Berunding untuk mencapai kesepakatan bersama antara satu pihak (kelompok atau organisasi) dengan pihak yang lain (kelompok atau organisasi) lain dalam suatu proses tawar menawar. 2. Untuk mengatasi atau menyesuaikan perbedaan. 3. Untuk memperoleh sesuatu dari pihak lain (yang tidak dapat dipaksakan). 4. Untuk menyelesaikan sengketa atau perselisihan pendapat. 5. Untuk mencapai kesepakatan yang dapat diterima kedua belah pihak dalam melakukan transaksi. C. 7 Kemampuan Negosiasi yang Harus Dikuasai 1. Menguasai komunikasi verbal dan non-verbal Kemampuan komunikasi verbal dan non-verbal merupakan kunci terpenting dalam negosiasi. Seorang negosiator haruslah memiliki kemampuan untuk berkomunikasi dengan jelas dan efektif agar maksud yang ingin disampaikan dapat dipahami dengan baik oleh pihak lawan. Kita harus berhati-hati, karena komunikasi yang kurang jelas dapat menimbulkan kesalahpahaman yang akan merubah situasi negosiasi. 2. Kemampuan menganalisis masalah dan menemukan solusinya Tidak hanya pintar dalam berkomunikasi, seorang negosiator yang efektif harus mampu untuk menganalisis sebuah masalah dan menetukan kepentingan dari tiap pihak yang terlibat. Memahami masalah dengan jelas dapat membuat Kita lebih mudah dalam menemukan solusi atas masalah tersebut. Setelah melakukan analisis

masalah, Kita akan mampu mengidentifikasi isu-isu, ketertarikan pihak yang terlibat, serta tujuan akhirnya. 3. Persiapan yang cermat Sebelum memulai proses negosiasi, seorang negosiator yang baik harus melakukan persiapan terlebih dahulu. Persiapan yang baik dapat menjadi penentu dalam sebuah hasil negosiasi. Tentukanlah hasil apa yang ingin Kita capai dalam negosiasi ini. Dengan begitu, Kita dapat menyadari apakah negosiasi telah berjalan seperti yang diharapkan atau tidak. Sehingga, Kita dapat mengetahui kapan waktunya untuk berhenti atau masih perlu menekan lebih jauh. Selain itu, Kita juga dapat melakukan persiapan dengan cara melakukan riset sederhana untuk mengetahui latar belakang perusahaan atau seseorang secara online. Informasi ini dapat Kita manfaatkan untuk membangun keakraban atau membuat topik obrolan yang menyenangkan, sehingga situasi negosiasi menjadi lebih kondusif. 4. Mendengarkan lawan bicara secara aktif Untuk menjadi negosiator yang baik, Kita perlu berlatih untuk mendengarkan lawan bicara secara aktif. Maksudnya adalah memahami apa yang disampaikan oleh lawan bicara secara verbal maupun non-verbal. Dengan mendengarkan dan memahami maksud sebenarnya dari apa yang disampaikan oleh pihak lain membuat Kita dapat melakukan analisis masalah dengan lebih akurat, sekaligus memikirkan solusi yang paling tepat untuk kedua belah pihak. Dengarkan dan perhatikan dengan baik apa yang dikatakan oleh pihak lain, jangan sampai Kita mendominasi percakapan. 5. Cerdas dalam mengontrol emosi Kontrol emosi merupakan hal yang sangat penting dalam sebuah proses negosiasi. Pihak yang tidak sanggup mengatur emosinya, seringkali akan menjadi pihak yang menyesali keputusan atau ucapannya saat negosiasi berakhir. Walaupun terkadang negosiasi dapat berjalan dengan alot dan membuat frustasi, seorang negosiator

yang baik akan menjaga emosinya tetap terkontrol selama proses negosiasi berlangsung.

6. Tunjukkan komitmen Untuk memastikan bahwa negosiasi yang Kita lakukan telah efektif, Kita perlu meyakinkan pihak lain bahwa kedua belah pihak memiliki komitmen untuk berpartisipasi dalam kesuksesan negosiasi. Tunjukkanlah bahwa Kita peduli terhadap keberhasilan negosiasi tanpa mengesampingkan keinginan dan kepentingan pihak lawan. Kita perlu menunjukkan komitmen ini melalui kata-kata, kontak mata dan bahasa tubuh agar pihak lawan percaya akan komitmen Kita. 7. Ketahui gaya negosiasi pihak lawan Proses dan hasil dari negosiasi tentunya akan ditentukan oleh kedua belah pihak. Oleh sebab itu, Kita harus pintar dalam mempelajari karakteristik pihak lawan. Kenali tipe dan sifatnya, apakah pihak lawan Kita termasuk ke dalam tipe yang to the point dan tidak suka negosiasi terlalu panjang, atau termasuk ke dalam tipe yang banyak akal atau hard player. Dari sini Kita kemudian dapat menyesuaikan gaya negosiasi yang akan digunakan. D. Hambatan Dalam Bernegosiasi dan Solusinya Menurut William Ury dan Roger Fisher menyebutkan bahwa ada lima kendala utama yang dihadapi para negosiator dalam negosiasi, yaitu: 1. Reaksi Kita (Your Reaction) Bila kita tertekan, secara manusiawi terdapat kecenderungan bereaksi secara emosional untuk membalas serangan. Reaksi kita ini yang dapat mengakibatkan negosiasi berakhir tanpa mendapatkan keputusan apapun. Untuk itu sikap kita sebagai negosiator haruslah memisahkan antara diri kita dengan emosi, agar kita dapat berpikir dengan jernih dan netral. 2. Emosi Mereka (Their Emotions) Emosi dari negosiator pihak lain yang negatif baik itu tidak kooperatif ataupun selalu mempertahankan posisinya tanpa mau mendengarkan pihak

lain. Sikap negosiator pihak lain ini biasanya berprinsip bahwa dalam negosiasi selalu ada pihak yang “dimakan” dan yang “memakan”. 3. Posisi Mereka (Their Positions) Negosiator pihak lain yang bersikukuh pada posisinya, seringkali memancing kita untuk menolak posisi mereka. Sikap demikian dapat memperkeruh keadaan karena negosiator pihak lain bisa saja semakin mempertahankan posisi mereka. Pemecahannya adalah dengan melakukan pendekatan dengan menanyakan kenapa mereka ingin mempertahankan posisi itu, agar para pihak dapat mengerti maksud dan keinginan masing masing pihak dan bisa dicari jalan tengahnya. 4. Ketidakpuasan Mereka (Their Satisfactions) Hasil negosiasi yang telah disepakati terkadang tidak menimbulkan kepuasan bersama. Untuk itu, sebelum mencapai kesepakatan sebaiknya para pihak harus yakin bahwa negosiator pihak lain telah yakin dengan kesepakatan yang akan dibuat. Terdapat dua hal penting untuk mengatasi ketidakpuasan mereka, yaitu identifikasi dan penuhi kepentingan dan kebutuhan mereka, terutama kebutuhan dasar sebagai manusia. Kebutuhan dasar manusia tercermin dalam teori segitiga kepuasan (triangle of satisfaction) yang terdiri dari kebutuhan substantif, psikologis dan prosedural. 5. Kekuatan Mereka (Their Power) Seringkali pihak lawan melihat negosiasi sebagai suatu proses yang bertujuan menciptakan win-lose solution. Apabila negosiator pihak lain berpikiran bahwa mereka harus menang, kita seharusnya memberikan sedikit pencerahan dengan menyakinkan mereka bahwa biaya yang akan dipikul sangatlah besar apabila kesepakatan dalam negosiasi tidak tercapai dan yakinkan kembali bahwa tujuan dalam negosiasi adalah untuk tercapainya kesepakatan yang memenuhi kepuasan bersama.

E. KESIMPULAN Sama seperti skill lainnya, kemampuan negosiasi juga tidak dapat langsung Kita kuasai hanya dengan membaca teorinya. Kita harus berlatih dan terus belajar dari

pengalaman negosiasi sebelumnya. Dengan begitu, perjalanan Kita menuju kesuksesan tentunya akan semakin lancar.

Related Documents

Negotiation
May 2020 18
Negotiation
December 2019 40
Negotiation
December 2019 38
Negotiation
November 2019 36
Negotiation
November 2019 49
Negotiation Skills
November 2019 31

More Documents from "raju"