Negara yang Cinta Dunia dan Takut Mati Mengambil teknologi, Sains, dan kedokteran dari orang-orang Barat itu Wajib. Jadi bukan untuk yang ada hubungannya dengan pemerintahan mayoritas Muslim. Ini negara luar negeri, karena memang negerinya orang Kafir. Soekarno sudah meninggal, hidupnya adalah di alam Qubur selama ini (40 tahun) tidak berguna darinya dunia ini lagi, justru Ia kemungkinan besar celaka, karena tindakan para pengikutnya, dosa-dosanya pengikutnya justru ditimpakan kepadanya. Setiap Muslim, mereka berusaha untuk sesuatu yang sudah ditakdirkan. Contohnya: Khilafah (kekhalifahan) umat Muslim yang sudah dijanjikan Rasulullah Shalallahu ’alaihi Shalawatu wa Sallam, yang akan datang di dekat hari Kiamat. Dan kemenangan-kemenangan umat Islam sudah di Sunnahkan atau ditakdirkan oleh Allahu Tabaraka Ta’ala. Umat Yahudi dulu di Kafirkan oleh yang namanya kefanatikan dan penyembahan terhadap keturunan dan tanah air. Umat Kristen dulu di Kafirkan oleh yang namanya kefanatikan dan penyembahan terhadap keluarga ’Iisa ’alaihi Salaam (Yeshua) dan terhadap kaum Shalih dari Nashara. Justru pertanyaannya, apakah umat Kafir bisa menghadapi manusiamanusia yang berukuran setinggi 30 meter dari Adam ’alaihi Salaam dan yang lebih rendah, yaitu dari kaum Muslim di masa lalu. Selama 60 tahun, Indonesia telah berkhianat kepada nenek moyangnya yang fanatik Islam dan senantiasa tidak memedulikan fakta bahwa selama Indonesia berdiri, tidak pernah ada Syari’at Islam di negerinya. Kendati selalu ada partai fanatik Islam sejak tahun 1945-an. Justru Syari’at Islam bukanlah sistem Diktator ataupun Demokrasi. Ini (Syari’at Islam) merupakan sistemnya Allah dan Rasul-Nya serta Ulim Amri.
Assalamu manit taba’al huda (Semoga kedamaian, kesejahteraan dan keselamatan dari segala aib bagi manusia bagi yang mengikuti petunjuk). Assalamu’alaikum wa rahmatullahi wa barakaatuh (Semoga kedamaian, kesejahteraan dan keselamatan dari segala aib bagi manusia, dan kasih sayang kepada Allah dan keberkahan dari-Nya agar dicurahkan kepada kalian).
Assalamu manit taba’al huda (Semoga kedamaian, kesejahteraan dan keselamatan dari segala aib bagi manusia bagi yang mengikuti petunjuk). Assalamu’alaikum wa rahmatullahi wa barakaatuh (Semoga kedamaian, kesejahteraan dan keselamatan dari segala aib bagi manusia, dan kasih sayang kepada Allah dan keberkahan dari-Nya agar dicurahkan kepada kalian).