NARKOBA MERUSAK GENERASI BANGSA INDONESIA Oleh : Fahira Nova Firdausiyah (6101418163)
[email protected]
PENDAHULUAN Banyaknya narkotika dan obat-obatan terlarang di Indonesia merupakan masalah yang sangat darurat. Dalam kurun waktu terakhir ini masalah narkoba menjadi marak. Terbukti dengan bertambahnya pengguna narkoba yang semakin hari semakin meningkat dari kalangan artis maupun dari kalangan pelajar/remaja. Masyarakat indonesia, bahkan masyarakat dunia saat ini berada dalam keadaan yang sangat mengakhawatirkan akibat banyaknya pengedaran narkoba secara ilegal. Kekhawatiran ini semakin meningkat karena narkoba telah merambah ke golongan generasi muda bangsa kita. Hal ini sangat berpengaruh terhadap kehidupan bangsa dan negara dimasa yang akan datang. Narkoba mengancam bangsa tanpa membedakan strata, sosial, ekonomi, usia, maupun tingkat pendidikan. Peredaran dan penggunaan narkoba sudah merambah ke berbagai tempat, tidak hanya di perkota saja, tetapi sudah mulai menyentuh daerah pedesaan. Sebagian remaja yang telah mengabaikan nilai-nilai kaidah dan norma-norma serta hukum yang berlaku menjadi salah satu maraknya penggunaan narkoba dikalangan generasi muda. Hingga kini penyebaran narkotika dan obat-obatan terlarang sudah tidak bisa dicegah lagi. Masalah penyalahgunaan narkoba narkoba di Indonesia sudah sangat memprihatinkan. Hal ini disebabkan karena Indonesia adalah negara yang dilalui tranportasi antar negara maupun benua. Dapat diketahui bahwa usia remaja sangat rentan terhadap terpengaruhnya hal-hal negatif termasuk narkoba atau obat-obatan terlarang, jika pergaulannya tidak dapat terkendali oleh orang tua.
PEMBAHASAN Sebelum kita masuk ke pembahasan, sebaiknya kita mengetahui arti dari narkoba dan efek dari narkoba itu apa ?. Narkoba (singkatan dari narkotika, psikotropika, dan bahan adiktif berbahaya lainnya) adalah bahan atau zat yang jika dimasukkan dalam tubuh manusia secara diminum, dihirup, ataupun disuntikkan akan mengubah pikiran, suasana hati, atau perasaan menjadi senang dan mengakibatkan rusaknya jaringan syaraf ditubuh kita jika dikonsumsi secara terus-menerus. Dari efeknya, narkoba bisa di bedakan menjadi 3 yaitu:
Depresan yaitu menekan syaraf pusat dan mengurangi aktifitas fungsional tubuh sehingga pemakai merasa tenang, bahkan membuat pemakai tidur dan tidak tersadarkan diri. Bila pemakaian secara berlebihan bisa mengakibatkan kematian. Jenis narkoba depresan antara lain: opioda, dan berbagai turunannya seperti morphin dan heroin. Stimulan, dapat merangsang fungsi tubuh dan meningkatkan kegairahan serta kesadaran. Jenis stimulan: kafein, kokain, amphetamin. Contoh yang sekarang sering dipakai adalah sabu-sabu dan ekstasi Halusinogen, efek utama dari halusinogen adalah mengubah daya persepsi atau mengakibatkan halusinasi. Yang paling banyak di pakai adalah mariyuana atau ganja.
Narkoba berasal dari 3 jenis tanaman : 1. Opium, apiun, atau candu Opium, apiun, atau candu adalah getah bahan baku narkotika yang diperoleh dari buah candu yang belum matang. Opium merupakan tanaman semusim yang hanya bisa dibudidayakan di daerah pegunungan berkawasan subtropis. Tinggi tanaman itu sekitar 1 meter, berdaun jorong dengan tepi bergerigi. Bunga opium mempunyai tangkai panjang dan keluar dari ujung ranting. Satu tangkai hanya terdiri dari satu bunga dengan kantung bermahkota putih, ungu, dengan pangkal putih serta merah cerah. Buah opium berupa bulatan besar berwarna hijau. 2. Ganja Ganja (Cannabis sativa syn. Cannabis indica) adalah tumbuhan budidaya penghasil serat, namun lebih dikenal sebagai obat psikotropika karena adanya bunga zat tetrahidrokanabinol yang dapat membuat pemakainya mengalami efek euforia (rasa senang berkepanjangan tanpa sebab). Tanaman ganja biasanya dibuat menjadi rokok mariyuana. Tanaman ganja ini tingginya mencapai 2 meter. Berdaun menjari dengan bunga jantan dan betina ada ditanaman berbeda. Bunganya kecil-kecil dalam dompolan di ujung ranting. Ganja hanya bisa tumbuh di pegunungan tropis diketinggian di atas 1.000 meter dpl. Ganja menjadi simbol budaya hippies yang pernah terkenal di Amerika Serikat. 3. Koka Koka adalah sebuah tanaman dalam famili Erythroxylaceae, tumbuhan asli di barat laut Amerika Selatan. Daun koka berisi alkaloidkokain, dasar bagi obat kokain, yang merupakan stimulan kuat. Tanaman ini berbentuk semak duri hitam, dan tumbuh hingga mencapai tinggi 2-3 meter. Cabangnya lurus, dan daunnya berwarna hijau, tipis, gelap, oval, dan runcing diujungnya. Bunganya kecil, dan tersusun dalam kumpulan kecil di tangkai yang pendek, mahkotanya terdiri dari 5 daun bunga kuning
putih, kepala putik berbentuk hati, dan putiknya terdiri dari 3 kerpel yang bersatu membentuk tiga ovarium. Bunganya berubah menjadi beri merah. Tanda-tanda fisik penyalahgunaan narkoba : 1. Kesehatan fisik dan penampilan diri menurun, serta suhu badan tidak beraturan. 2. Jalan sempoyongan. 3. Bicara pelo (cadel). 4. Apatis (acuh tak acuh). 5. Mengantuk. 6. Agresif. 7. Nafas sesak. 8. Denyut jantung dan nadi lambat. 9. Kulit terasa dingin. 10. Nafas lambat atau berhenti. 11. Mata dan hidung berair. 12. Menguap terus menerus. 13. Diare. 14. Rasa sakit di seluruh tubuh. 15. Kejang. 16. Kesadsrsn menurun. 17. Tidak peduli terhadap kesehatan dan kebersihan. 18. Gigi tidak terawat dan keropos. 19. Terdapat bekas suntikan pada lengan atau tubuh lainya. Berbagai upaya untuk mengatasi maraknya pecandu narkoba telah dilakukan. Namun, di indonesia hukum sangat lemah. Bukti bahwa lemahnya hukum di indonesia terhadap narkoba adalah sangat ringan hukumanya bagi pengguna dan pengedarnya. Remaja sebenarnya tidak memiliki tempat yang jelas, mereka sudah tidak termasuk golongan anak-anak, tetapi belum juga dapat diterima secara penuh untuk masuk ke golongan orang dewasa. Remaja berada di antara anak dan orang dewasa, oleh karena itu remaja seringkali dikenal dengan fase “mencari jati diri” atau fase “topan dan badai”. Remaja masih belum mampu menguasai dan memfungsikan secara maksimal fungsi fisik maupun psikisnya. Namun fase remaja merupakan fase perkembangan yang berada pada masa amat potensial, baik dilihat dari aspek kognitif, emosi maupun fisik . (Monks Dkk.1989) Karena itulah bila masa anak-anak dan remaja rusak karna narkoba, maka suram atau bahkan hancurlah masa depannya. Pada masa remaja, justru keinginan untuk mencoba-coba mengikuti trend dan gaya hidup serta bersenang-senang besar sekali. Walaupun semua itu wajar-wajar saja tetapi hal itu sangat berbahaya jika remaja terdorong untuk menyalahgunakan narkoba. Data menunjukan bahwa pengguna narkoba paling banyak adalah dikalangan remaja. Penyalahgunaan narkotika dan obat-obatan terlarang di kalangan remaja ini kian meningkat maraknya penyimpangan perilaku remaja tersebut, bisa membahayakan keberlangsungan hidup suatu bangsa ini di kemudian hari. Karena pemuda / remaja ini sebagai generasi yang di harapkan menjadi penerus bangsa , semaki hari semakin rapuhya remaja di grogoti oleh zat-zat adiktif penghancur syaraf. Sehingga remaja tersebut tidak dapat berfikir jernih. Akibatnya generasi harapan bangsa ini yang tangguh dan cerdas hanya akan tinggal kenangan. Sasaran dari penyebaran narkoba ini adalah kaum muda atau remaja.
Di indonesia ini pecandu narkoba perkembangannya semakin pesat. Para pecandu narkoba itu pada umumnya berusia antara 11 tahun sampai 24 tahun. Yang berarti usia tersebut adalah usia produktif atau usia pelajar. Pada awalnya, pelajar yang mengkonsumsi narkoba biasanya diawali dengan perkenalannya dengan rokok. Karena kebiasaan ngerokok ini sepertinya sudah menjadi hal yang wajar di kalangan pelajaar saat ini. Dari kebiasaan inilah pergaulan terus meningkat, apalagi ketika pelajar tersebut bergabung ke dalam lingkungan orang-orang yang sudah menjadi pecandu narkoba. Awalnya penasaran pengen mencoba gimana rasanya, lalu kemudian mengalami ketergantungan. Dampak negatif bagi penyalahgunaan narkoba dikalangan anak atau remaja:
Perubahan dalam sikap. Sering membolos. Menurunnya kedisiplinan dan nilai-nilai pelajaran. Tidak memperdulikan kesehatan diri . Suka mencuri untuk membeli narkoba.
Dampak narkoba terhadap fisik. Pemakai atau pecandu narkoba akan mengalami perubahan fisik seperti ini :
Berat badannya akan turun secara drastis. Matanya akan terlihat cekung atau merah. Mukanya pucat. Bibirnya menjadi kehitam-hitaman. Tangannya ada bintik-bintik merah. Kurang lancarnya buang air besar maupun kecil.
Dampak narkoba terhadap emosi. Pemakai atau pecandu narkoba akan mengalami perubahan emosi sebagai berikut :
Sangat sensitif. Mudah bosan dengan suatu hal. Jika ditegur atau dimarahi akan menunjukkan sikap membangkang. Emosi tidak stabil. Kehilangan nafsu makan.
Dampak narkoba terhadap perilaku. Pemakai atau pecandu narkoba akan mengalami perubahan perilaku sebagai berikut :
Malas. Sering melupakan apa yang menjadi tanggung jawabnya. Mempunyai sikap acuh tak acuh (tidak peduli). Menjauh dari keluarga. Sering menyendiri. Mengalami gejala batuk dan pilek berkepanjangan. Sering mengalami mimpi buruk. Mengalami gejala nyeri di kepala. Sering menguap ketika di sekolah. Mengalami gejala ngilu pada sendi-sendi di tubuhnya.
Kita tidah bisa menyalahkan sepenuhnya kepada orang tua dari remaja atau anak-anak pengguna narkoba, karena selain dari kurangnya pengawasan orang tua juga karena lingkungan atau teman sepermainannya, lebih tepatnya bisa dikatakan kenakalan remaja. Pengguna, pecandu, pengedar narkoba termasuk golongan kenakalan remaja. Mereka telah melalukan tindakan yang menyimpang dari norma-norma yang berlaku di negara kita Indonesia. Pecandu narkoba di kalangan remaja saat ini sudah sangat melebihi batas kewajaran. Banyak anak remaja sudah mulai melakukan tindak kriminal seperti mencuri, mencopet, dan merampok bahkan menipu karena ia ingin membeli narkoba yang sudah menjadi kebutuhan sehari-harinya. Dan saya pernah melihat teman saya sendiri menjadi pengedar narkoba kepada teman-teman sepermainannya. Faktor lain bahwa remaja menjadi pencandu, pengedar, maupun baru pemakai adalah karena remaja itu sendiri memiliki waktu luang banyak seperti mereka yang tidak bekerja atau menganggur dan masih pelajar kemungkinannya lebih besar untuk melakukan pengedaran narkoba secara ilegal. Demikian juga dari keluarga yang tingkat sosialnya rendah maka kemungkinan besar remaja akan mencari-cari pekerjaan yang cepat dan hasilnya sangat besar dengan salah satunya mengedarkan narkoba ke orang lain yang sangat-sangat berdampak negatif bagi orang tersebut maupun pengedarnya. Pengguna narkoba bagi kalangan remaja sangatlah memprihatinkan bagi negara kita, karena pengguna narkoba di Indonesia tiap tahunnya selalu meningkat dan banyaknya orang yang meninggal karena kasus narkoba. Tentunya semua masalah ini sangat bahaya bagi negara kita karena merusak generasi bangsa kita yang nantinya akan mengganti pemimpin bangsa yang hebat malah rusak karena narkoba. Sebagai orang tua ataupun guru kita harus selalu mengawasi anak-anak didik kita supaya tidak terjerat kasus narkoba di kalangan remaja saat ini. Pergaulan yang salah akan menggakibatkan perilaku anak menjadi menyimpang. Kalau sudah menyimpang siapa yang disalahkan ?. Kita harus sadar apa yang kita lakukan itu benar atau salah. Kita harus bisa memilih teman yang baik dan bergaul dengan orang-orang yang baik. Jangannlah kita mencoba-coba bergaul atau berkumpul dengan orang-orang yang nakal dan tidak jelas apa yang ia lakukan. Bila semakin banyak generasi penerus bangsa yang rusak karena narkoba, maka bangsa kita ini akan semakin menjadi bangsa yang tertinggal. Dapat dilihat dari sudut pandang tertentu, bangsa Indonesia yang sekarang ini sangat darurat narkoba. Sudah begitu, kenapa generasi remaja sekarang tidak sadar bahwa mereka menjadi sasaran yang sangat mudah bagi pengedar narkoba. Remaja dan anak-anak, identik dengan sesuatu yang baru, sesuatu yang menurutnya menarik dan itu patut dicoba. Salah satu yang patut dicoba menurut mereka adalah narkoba. Padahal narkoba, ekstasi, dan sejenisnya itu tidak untuk dicoba-coba. Kerena bila seseorang sekali saja mencobanya, orang tersebut akan menjadi kecanduan narkoba. Karena pada narkoba mengandung zat addictive yang dapat membuat orang awalnya kecanduan lama kelamaan ingin menambah dosis secara terus menerus sehingga bisa over dosis dan menyebabkan kematian.
Persahabatan dikalangan remaja juga dapat menjerusmuskan generasi remaja ke dalam dunia narkoba. Karena memang usia remaja sangat mudah untuk dipengaruhi. Baik itu dari fashion, gaya bicara, sampai ikut-ikutan mencoba narkoba. Dari awalnya dicobai temannya hingga akhirnya menjadi pecandu. Bebarapa kondisi lain yang dapat membuat seseorang mencoba-coba barang haram seperti itu karena salah satunya adalah kurangnya kasih sayang baik dari keluarga mereka, putus cinta, maupun masalah hidup yang menurutnya terlalu berat untuk dijalani. Karena mereka tidak mendapat cukup kasih sayang, dan serasa tidak ada yang membantunya dan merasa tidak mempunyai siapa-siapa lagi. Maka mereka mencari jalan untuk mencari jalan untuk membebaskan diri dengan mengkonsumsi narkoba. Padahal hal ini bukanlah hal yang baik dimata Tuhan maupun hukum yang ada di negara kita Indonesia. Dapat dikenali bila orang yang sudah kecanduan narkoba akan berperilaku bengong, bohong, dan nyolong. Hal ini dikarenakan hidup mereka semua hanya untuk narkoba dan narkoba. Jadi yang dilakukan hanya memikirkan bagaimana bisa mendapatkan narkoba, meskipun dengan bohong ataupun nyolong. Biasanya ketika orang yang telah menghisap narkoba, maka akan mengakibatkan orang tersebut menjadi nge-fly dan merasa senang serta tenang. Kebanyakan mengkonsumsi narkoba, membuat orang mempunyai imajinasi yang luar biasa. Sebagian besar pecandu narkoba tubuhnya kurus kering, karena mereka terlalu banyak berimajinasi. Pengkonsumsian narkoba di kalangan remaja bukan hanya menyebabkan mental dan psikologi seseorang rusak, tapi juga membuat orang yang ada di sekitarnya seperti keluarga dan teman menjadi rusak. Karena memalukan nama kelurga dan selanjutnya, keluarga yang seharusnya mempunyai keinginan yang tinggi supaya anaknya dapat menjadi kebanggaan, hancur masa depannya karena narkoba. Sebaiknya bila sudah mengerti tentang keburukan bahaya narkoba, para remaja tidak malah mencobanya. Remaja normal mempunyai otak untuk berpikir, bahwa apa yang dilakukannya sekarang dapat membawa dampak bagi masa depannya. Karena bila sekali mengkonsumsi narkoba, maka seumur hidup tidak dapat terlepas dari jeratan narkoba. Meskipun seseorang sudah bertobat dan berjanji tidak akan memakai narkoba lagi, tapi biasanya bila ada masalah lagi yang datang menimpanya, orang tersebut memilih narkoba lagi sebagai pelariannya. Terus dan terus, sampai orang tersebut benar-benar sadar atau maut yang menjemputnya terlebih dulu. Peredaran narkoba di Indonesia sudah sangat sulit untuk dikendalikan, karena sudahh semakin banyaknya pengedar narkoba yang sangat pintar dan licik. Aparat negarapun bisa saja menjadi pengedar narkoba. Bukan hal yang tidak mungkin lagi, karena keuntungan yang sangat memuaskan. Apalagi bagi remaja yang masih berstatus pelajar sangat menginginkan hidup foya-foya dengan menjadi pengedar narkoba dan mendapat hasil yang bisa membuat mereka untuk membeli barang-barang yang mereka inginkan seperti tas, sepatu, baju, handphone, dan lainnya.