Nanda Lbm 3 Kpdl.docx

  • Uploaded by: Armella Azzahra
  • 0
  • 0
  • July 2020
  • PDF

This document was uploaded by user and they confirmed that they have the permission to share it. If you are author or own the copyright of this book, please report to us by using this DMCA report form. Report DMCA


Overview

Download & View Nanda Lbm 3 Kpdl.docx as PDF for free.

More details

  • Words: 1,320
  • Pages: 5
LEARNING ISSUE 1. Bagaimana karakteristik agen? 2. Apa saja jenis jenis agen ? a. Golongan biologic Yang banyak menimbulkan penyakit adalah mikroorganisme, virus, bacteria, riketsia, dan yang tidak tergolong mikroorganisme adalah cacing, protozoa, yang termasuk tumbuhan adalah jamur b. Golongan gizi Gizi sangat penting artinya untuk kehidupan manusia, untuk mempertahankan hidupnya manusia memerlukan bebrbagai unsure gizi yang sangat diperlukan diantaranya protein, karbohidrat, lemak,vitamin dan mineral. c. Golongan fisik Yang termasuk golongan fisik adalah suhu yang terlalu tinggi atau rendah, suara yang terlalu bising, tekanan udara, kelembaban udara, dan lain lain. d. Golongan kimia Ada beberapa zat kimia yang menyebabkan berbagai penyakit terhadap seseorang, baik yang berasal dari dalam tubuh maupun luar tubuh seseorang e. Golongan mekanik Golongan mekanik sering juga digolongkan ke golongan fisik, tetapi sesungngguhnya golongan mekanik lebih banyak disebabkan oleh karena kelalaian manusia, seperti kecelakaan lalu lintas, pukulan dan sebagainya. (Dasar-Dasar Keperawatan Kesehatan Masyarakat, oleh Drs. Nasrul Effendy)

3. Bagaimana cara penularan agen? 1. Transmisi Langsung Penularan langsung oleh mikroba patogen ke pintu masuk yang sesuai dari pejamu. Sebagai contoh adalah adanya sentuhan, gigitan, ciuman, atau adanya droplet nuclei saat bersin, batuk, berbicara atau saat transfusi darah dengan darah yang terkontaminasi mikroba patogen. 2. Transmisi Tidak Langsung Penularan mikroba patogen yang memerlukan media perantara baik berupa barang/bahan, air, udara, makanan/minuman, maupun vektor. a. Vehicle Borne Sebagai media perantara penularan adalah barang/bahan yang terkontaminasi seperti peralatan makan, minum, alat-alat bedah/kebidanan, peralatan laboratorium, peralatan infus/transfusi. b. Vektor Borne Sebagai media perantara adalah vektor (serangga) yang memindahkan mikroba patogen ke pejamu adalah sebagai berikut:  Cara Mekanis

Pada kaki serangga melekat kotoran/sputum mikroba patogen, lalu hinggap pada makanan/minuman, dimana selanjutnya akan masuk ke saluran cerna pejamu.  Cara Bologis Sebelum masuk ke tubuh pejamu, mikroba mengalami siklus perkembangbiakkan dalam tubuh vektor/serangga, selanjutnya mikroba dipindahkan ke tubuh pejamu melalui gigitan. c. Food Borne Makanan dan minuman adalah media perantara yang cukup efektif untuk menyebarnya mikroba patogen ke pejamu, yaitu melalui saluran cerna. d. Water Borne Tersedianya air bersih baik secara kuantitatif maupun kualitatif, terutama untuk kebutuhan rumah sakit adalah mutlak. Kualitas air yang meliputi aspek fisik, kimiawi, dan bakteriologis diharapkan terbebas dari mikroba patogen sehingga aman untuk dikonsumsi. Jika tidak, sebagai media perantara, air sangat mudah menyebarkan mikroba patogen ke pejamu, melalui pintu masuk saluran cerna atau yang lainnya. e. Air Borne Udara sangat mutlak diperlukan oleh setiap orang, namun adanya udara yang terkontaminasi oleh mikroba patogen sangat sulit untuk dideteksi. Mikroba patogen dalam udara masuk ke saluran nafas pejamu dalam bentuk droplet nuclei yang dikeluarkan oleh penderita saat batuk atau bersin, bicara atau bernafas, melalui mulut atau hidung. Sedangkan debu merupakan partikel yang dapat terbang bersama partikel lantai/tanah. Penularan melalui udara ini umumnya mudah terjadi di dalam ruangan yang tertutup seperti di dalam gedung, ruangan/bangsal/kamar perawatan, atau pada laboratorium klinik. (syahputra, 2014, penyakit infeksi) 4. Bagaimana cara mencegah pertumbuhan agen 5. Bagaimana mekanisme patogenesis Patogenesis merupakan keseluruhan proses perkembangan penyakit atau patogen, termasuk setiap tahap perkembangan, rantai kejadian yang menuju kepada terjadinya patogen tersebut dan serangkaian perubahan struktur dan fungsi setiap komponen yang terlibat di dalamnya, seperti sel, jaringan tubuh, organ, oleh stimulasi faktor-faktor eksternal seperti faktor mikrobial, kimiawi dan fisis. ( Werdhani, 2012, Patofisilogi, diagnosis, dan klasifikasi tuberkulosis) 6. Apa perbedaan maintenance host dan incidental host   

Kontrol terhadap sumbernya = diagnosis dini, terapi, karantina, desinfektan Memutus mata rantai = vehikel transmision (pembersihan sebelum dipakai), vektor transmission, airbone transmission (memakai masker) Proteksi terhadap kelompok yang rentan (imunisasi aktif = kepada bayi yang sensitif terhadap penyakit menular, imunisasi pasif = merangsang pembentukan antibodi

7. Apa faktor pemicu penyebaran penyakit 1. Mikroorganisme agen infeksi Walaupun sebenarnya setiap infeksi dapat diperoleh dari pasien atau staf rumah sakit ada beberapa organisme patogen tertentu yang terutama berkaitan dengan infeksi rumah sakit, dan beberapa jarang menyebabkan infeksi dalam lingkungan lain. Peranan mereka sebagai penyebab infeksi rumah sakit bergantung pada patogenitas atau virulensi (kemampuan dari spesies atau strain menyebabkan penyakit), dan jumlah mereka juga bergantung pada ketahanan pasien. Dan karena banyak pasien di dalam rumah sakit yang resistensinya kurang disebabkan oleh penyakit atau pengobatan mereka. Organisme yang relatif tidak berbahaya pada orang sehat dapat menyebabkan penyakit dalam rumah sakit. 2. Tuan rumah (pasien atau anggota staf) Kerentanan tuan rumah, dan virulensi (derajat patogenitas suatu mikroorganisme). Seseorang pasien dapat memiliki resistensi umum yang lemah,misalnya pada bayi sebelum antibodi terbentuk, dan apabila jaringan yang menghasilkan antibodi belum sempurna dikembangkan atau resistensi lemah mungkin berhubungan dengan suatu penyakit (seperti diabetes atau leukemia yang tidak terkendali atau luka bakar yang parah), atau dengan gizi yang buruk, atau dengan bentuk pengobatan tertentu seperti penggunaan obat-obatan imunosupresif yang diberikan untuk mencegah penolakan organ yang ditransplantasi atau kemoterapi kanker. Resiko infeksi diantara anggota staf melalui kontaminasi dengan darah, dan eksudat (campuran serum, sel atau sel yang rusak keluar dari pembuluh darah ke dalam jaringan biasanya akibat radang), pasien dengan hepatitis B (HBV), dan HIV. Faktor-faktor yang mempengaruhi tingkat toleransi, dan respon tubuh pasien adalah: a. Umur b. Status imunitas penderita c. Penyakit yang diderita d. Obesitas dan malnutrisi e. Orang yang menggunakan obat-obatan immunosupresan, dan steroid f. Intervensi yang dilakukan pada tubuh untuk melakaukan diagnosa dan terapi 3. Lingkungan Tempat ketika pasien ditangani mempunyai suatu pengaruh penting pada kemungkian infeksi yang diperolehnya serta pada sifat infeksinya. Berbagai lokasi rumah sakit yang berbeda mempunyai infeksi tersendiri. Suatu tujuan dalam pengendalian infeksi rumah sakit adalah untuk meminimalkan infeksi dari bahaya mikroba patogen yang didapat di luar rumah sakit. 8. Apa definisi dari portal entry dan portal exit -

Portal of entery : sebuah portal/pintu/ temapt masuk mikroorganisme ke dalam host/penderita.

-

Portal of exit : portal keluar dari reservior , sebuah tempat tempat keluaran mikroorganisme meninggalkan reservoir. (irwandirham, 2012, epidemiologi)

9. Apa saja macam portal entry dan portal exit -

-

Portal of entery : lubang tubuh, selaput lendir, atau luka di kulit. Portal juga hasil dari tabung yang ditempatkan dalam rongga tubuh, seperti kateter urin, atau dari tusukan yang dihasilkan oleh prosedur invansif seperti penggantian cairan intravena. Portal of exit :mikroorganisme dapat meninggalakan mikroorganisme reservior melalui hidung atau mulut ketika seorang bersin atau batuk. Mikroorganisme terbawa oleh tinja juga dapat meninggalkan reservoir usus yang terinfeksi. (irwandirham, 2012, epidemiologi)

Saluran pernapasan atas :  Air liur dari rongga mulut  Bersin  Batuk Saluran pencernaan  

Tinja atau diare dari usus Muntahan



Darah yang terinfeksi

Darah

Saluran urogenital   

Air mani Sekresi vagina Urin yang terinfeksi

Kulit dan selaput lender 

Pembuangan dari lesi (perubahan epidermis kulit) kulit yang terinfeksi dan luka yang terinfeksi (infection control.RMIT.University)

10. Hubungan agen dengan host 11. Hubungan agen dengan lingkungan 12. Apa jenis agen berdasarkan karakteristik 13. SIFAT AGENT a. Viabilitas : kemampuan dapat bertahan hidup dan tumbuh kembali)

b. Reservoir : suatu mekanismeyang kompleks dalam mempertahankan spesiesnya dan membantu bertahan hidup di lingkungannya c. System transmisi : system yang membawa agent/ mentranspor agent dari satu hpst ke host yang lain d. Latensi : perioda interval waktu yang diperlukan oleh agent untuk menjadi infektif, sejak diekskresikan dari tubuh e. Spesifitas : setiap agent hanya dapat menyebabkan satu jenis penyakit f. Selektivitas : agent hidup mempunyai selektivitas atas dasar waktu dan organ target. g. Infektivitas : kemampuan mikroba untuk masuk kedalam tubuh host dan berkembang didalamnya. h. Patogenitas : daya suatu mikroorganisme untuk menimbulkan penyakit pada host. i. Virulensi : kesanggupan organism tertentu untuk menghasilkan reaksi patologis yang berat yang mungkin dapat menyebabkan kematian. Prof.Dr.Nur Nasry Noor, MPH. Pengantar Epidemiologi Penyakit Menular. 2000. Jakarta: PT.Rineka Cipta a. Infeksivitas Besarnya kemampuan mikroba patogen melakukan invasi, berkembang biak dan menyesuaikan diri, serta bertempat tinggal pada jaringan tubuh pejamu. b. Patogenitas Derajat respons/reaksi pejamu untuk menjadi sakit. c. Virulensi Besarnya kemampuan merusak mirkoba patogen terhadap jaringan pejamu. d. Toksigenitas Besarnya kemampuan mikroba patogen untuk menghasilkan toksin, di mana toksin berpengaruh dalam perjalanan penyakit. e. Antigenitas Kemampuan mikroba patogen merangsang timbulnya mekanisme pertahanan tubuh/antibodi pada diri pejamu. Kondisi ini akan mempersulit mikroba patogen itu sendiri untuk berkembang biak, karena melemahnya respons pejamu menjadi sakit. ( syahputra, 2014, penyakit infeksi)

Related Documents

Nanda Lbm 3 Kpdl.docx
July 2020 27
Lbm 3
October 2019 45
Nanda
November 2019 31
Nanda
June 2020 27
Nanda
June 2020 20
Lbm 3.docx
June 2020 13

More Documents from "Resa Fela Afiana"

Nanda Lbm 3 Kpdl.docx
July 2020 27
Master Lbm 4.docx
June 2020 43
Lbm 3 Armella.docx
July 2020 21
Haneda.docx
June 2020 22