Nama.docx

  • Uploaded by: Anonymous UxS2v1
  • 0
  • 0
  • June 2020
  • PDF

This document was uploaded by user and they confirmed that they have the permission to share it. If you are author or own the copyright of this book, please report to us by using this DMCA report form. Report DMCA


Overview

Download & View Nama.docx as PDF for free.

More details

  • Words: 629
  • Pages: 3
Nama

: Riza Hanina

NIM

: 4151111082

Program Studi

:Pendidikan Matematika

Jurusan

:Matematika

OUTLINE PENELITIAN A. JUDUL Implementasi

Pendekatan

Pembelajaran

Konstektual

Untuk

Meningkatkan

Kemampuan Representasi Matematik Pada Materi Himpunan di Kelas VII SMP N 30 Medan Tahun Ajaran 2018/2019. B. LATAR BELAKANG Matematika merupakan salah satu unsur dalam pendidikan.Matematika memiliki peranan penting dalam pengembangan kemampuan berfikir ,memecahkan masalah dan tantangan kemajuan ilmu pengetahuan teknologi. seperti yang diungkapkan Hasratuddin (2015:36) bahwa matematika merupakan salah satu ilmu yang sangat penting dalam kehidupan sehari-hari maupun menunjang pembangunan sumber daya manusia serta memuat sarana berpikir untuk menumbuhkembangkan sarana berpikir logis,sistematis,objektif,kritis dan rasional serta sangat kompeten membentuk kepribadian seseorang sehingga perlu dipelajari setiap orang dan harus dibina sejak dini. Melihat pentingnya belajar matematika,maka siswa harus memiliki pemahaman yang baik dalam

menyelesaikan

permasalahan

matematika.Departemen

Pendidikan

dan

Kebudayaan (2013) telah menyatakan bahwa salah satu tujuan pembelajaran mata pelajaran matematika di sekolah adalah agar peserta didik memiliki kemampuan memecahkan masalah yang meliputi kemampuan memahami masalah ,merancang model matematika,menyelesaikan model dan menafsirkan solusi yang diperoleh.

Menurut National Council of Teacher of Mathematics 2000 ( Yusniawatika,2011:106) menetapkan bahwa terdapat 5 keterampilan proses yang perlu dimiliki siswa melalui pembelajaran matematika yang tercakup dalam standar proses,yaitu : 1) Pemecahan masalah (problem solving) ; 2) Penalaran dan pembuktian (reasoning and proof) ; 3)

Komunikasi

(communicationi);

4)

Koneksi

(connection)

dan

5)

Representasi

(representation). Salah satu masalah yang dihadapi dunia pendidikan di Indonesia adalah masalah lemahnya proses pembelajaran ( Sanjaya ,2013 : 1). Pada umumnya pembelajaran yang digunakan oleh guru adalah pembelajaran konvensional yang cenderung berpusat pada guru,berjalan

searah,dan

kurang

melibatkan

siswa

aktif

dalam

belajar

mengajar.Sementara pembelajaran matematika dalam kurikulum 2013 menekankan para proses pencarian pengetahuan. Oleh karena itu , perlu diterapkan salah satu model pembelajaran yang dapat membantu siswa mampu mempresentatif kan materi matematika dengan cermat dan tepat.Kemampuan merepresentasikan gagasan matematika perlu dikembangkan dalam setiap kegiatan pembelajaran di kelas. Kemampuan representasi matematis tidak berkembang atau rendah yang disebabkan oleh jarangnya siswa dalam membuat representasi sendiri, siswa cenderung meniru pemecahan masalah yang guru ajarkan melaporkan bahwa kebanyakan guru masih konvensional dalam mengajar seperti ceramah, memberi contoh soal dan meminta siswa mengerjakan soal dari buku teks. Kemampuan representasi yang rendah akan membuat kemampuan pemecahan masalah matematis menjadi kurang sehingga masalah itu susah untuk

dipecahkan.Kemampuan

representasi

matematis

penting

dimiliki

untuk

mengembangkan kognisi seseorang meningkatkan pemahaman konsep, komunikasi matematis, dan pemecahan masalah matematis serta menyatukan pelajaran matematika dengan pemecahan masalah.Oleh karena itu, kemampuan representasi matematis menjadi salah satu tujuan di dalam banyak Negara.Untuk mengatasi masalah di atas diperlukan suatu pendekatan pembelajaran yang tepat. Suatu pembelajaran bermakna dan efektif yang bisa mengaitkan antara materi pelajaran dengan kehidupan sehari-hari agar matematika tidak abstrak adalah pembelajaran dengan pendekatan kontekstual ,sedangkan lingkungan yang digunakan sebagai media pembelajaran akan membuat siswa menjadi lebih menguasai apa yang dipelajari dan membuat belajar menjadi fleksibel. Teori Pembelajaran kontekstual merupakan suatu pembelajaran yang mengaitkan pelajaran dengan dunia nyata sehingga siswa dapat memahami ide-ide matematika, siswa termotivasi dan lebih minat belajarserta membuat siswa puas dengan hasil belajarnya. DIKNAS 2002 menyatakan bahwa ada 7 komponen utama dalam pembelajaran kontekstual

yaitu:

Konstruktivisme

Menemukan

(Inquiry),

Masyarakat

(Constructivism), belajar

(Learning

Bertanya

(Questioning),

Community),

Pemodelan

(Modeling), Refleksi (Reflection), dan Penilaian sebenarnya (Authentic Assessment).

C. RUMUSAN MASALAH 1. Bagaimana penerapan pendekatan pembelajaran konstektual terhadap peningkatan kemampuan representasi matematik siswa ? 2. Bagaimana ketuntasan belajar matematika siswa melalui pendekatan pembelajaran berbasis konstektual ?

D. TUJUAN PENELITIAN Berdasarkan rumusan masalah tersebut diatas maka yang menjadi tujuan penelitian ini adalah : 1. Untuk mengetahui kemampuan representasi siswa setelah diterapkan pendekatan konstektual di kelas VII SMP Negeri 30 Medan Tahun Ajaran 2018/2019. 2. Untuk mengetahui ketuntasan belajar matematika siswa melalui diterapkan pendekatan pembelajaran konstektual.

Medan, 17 Januari 2019 Diketahui,

Disetujui,

Ketua Prodi Dik Mat

Dosen Pembimbing Skripsi

Drs.Zul Amry, M.Si NIP. 19600707 198703 1 002

Prof.Dr. Mukhtar,M.Pd NIP. 19590807 198303 1 033

Mahasiswa

Riza Hanina NIM. 4151111082

More Documents from "Anonymous UxS2v1"