Nama.docx

  • Uploaded by: gogo prayogo
  • 0
  • 0
  • December 2019
  • PDF

This document was uploaded by user and they confirmed that they have the permission to share it. If you are author or own the copyright of this book, please report to us by using this DMCA report form. Report DMCA


Overview

Download & View Nama.docx as PDF for free.

More details

  • Words: 983
  • Pages: 5
NAMA

: GOGO PRAYOGO

ROMBEL

: BIOLOGI 2

UTS BIOTEK 2018 JAWABAN. 1. A. Klasifikasi Flafonoid Jika dilihat dari struktur dasarnya flavonoid terdiri dari dua cincin benzen yang terikat dengan 3 atom carbon (propana). Dari kerangka ini flavonoid dapat dibagi menjadi 3 struktur dasar yaitu Flavonoid atau 1,3-diarilpropana, isoflavonoid atau 1,2diarilpropana, dan neoflafonoid atau 1,1-diarilpropana.

B. Flavonoid adalah antioksidan eksogen yang telah dibuktikan bermanfaat dalam mencegah kerusakan sel akibat stres oksidatif. Mekanisme kerja dari fl avonoid sebagai antioksidan bisa secara langsung maupun secara tidak langsung. Flavonoid sebagai antioksidan secara langsung adalah dengan mendonorkan ion hydrogen sehingga dapat menetralisir efek toksik dari radikal bebas. Flavonoid sebagai antioksidan secara tidak langsung yaitu dengan meningkatkan ekspresi gen antioksidan endogen melalui beberapa mekanisme. Salah satu mekanisme peningkatan ekspresi gen antioksidan adalah melalui aktivasi ovdmfbs! gbdups!fszuispje!3!sfmbufe!gbdu ps!3 (Nrf2) sehingga terjadi peningkatan gen yang berperan dalam sintesis enzim antioksidan endogen seperti misalnya gen SOD (tvqfspyjef! ejtnvubtf).

C. Contoh. 1. Daun ubijalar ungu ternyata mengandung fl avonoid cukup tinggi dan dapat menangkap radikal bebas in vitro.14,15 Umbi ubijalar ungu yang ada di Bali juga mengandung flavonoid antosianin cukup tinggi,16 dan berkhasiat sebagai antioksidan serta hipolipidemik pada mencit dan kelinci yang mengalami stress oksidatif.17,18 Untuk mendapatkan umbi diperlukan waktu paling tidak 4 bulan, sedangkan untuk mendapatkan daun diperlukan waktu lebih singkat dan dapat dipanen berkali-kali. Daun ubi jalar ungu lebih mudah disiapkan untuk dikonsumsi dan belum pernah diteliti efeknya sebagai antioksidanserta hipolipidemik secara invivo. Sumber: Sumardika, I,W. Jawi, I,M. 2012. Ekstrak Air DAun Ubijalar Ungu Memperbaiki Profil Lipid Dan Meningkatkan Kadar Sod Dalam Darah Tikus Yang Diberi Makanan Tingggi Kolesterol. Jurnal Ilmiah Kedokteran. 43 no 2 2. Kembang Sepatu Nama simplisia

: Hibiscus rosa-sinensidis Folium, Hibiscus rosasinensidis Radix

Nama Tanaman Asal : Hibiscus rosa-sinensis L. Keluarga

: Malvaceae

Zat berkhasiat

: Lendir, flavonoid, dan zat samak

Penggunaan

: Akar : Batuk, bronkitis, demam, haid tidak teratur, infeksi saluran

kemih,keputihan, pelembut kulit,

radang kemih dan sariawanbisul (obat luar), radang kulit bernanah (obat luar), radang payudara(obat luar) Anti inflamasi, diuretik, analgesik, sedatif, dan ekspectoran. 3. Daun gandarusa mengandung justicin, alkaloida yang agak beracun, saponin, flavonoida, flavonol-3-glikosida, minyak atsiri, luteolin, iso orientin (luteolin-6-Cglikosida), kumarin, iridoid, triterpen atau sterol, kalsium oksalat, garam-garam dari kalium dan tannin (Julian, 2008). Beberapa kandungan kimia tanaman Gandarusa (Justicia gendarussaBurm. F.) Manfaat: Daunnya berkhsiat untuk mengatasi batuk, asma, nyeri lambung, rematik sendi, nyeri pinggang (encok), obat pening dan obat untuk haid yang tidak teratur.

Sumber: Gustina, Y,A. 2017. Analisis Kandungan Flavonoid Pada Berbagai Usia Panen Tanaman Gandarusa (Justicia Gendarussa Burm. F.) Secara Spektrofotometri. Program Studi Pendidikan Biologijurusan Pendidikan Matematika Dan Ilmu Pengetahuan Alam Fakultas Keguruan Dan Ilmu Pendidikan Universitas Sanata Dharma Yogyakarta D. 1. Flavonoid Auron (Aurone) 2. Purslane Ekstract 3. Madu Propolis Hijau 2. A. Jika gen sudah berhasil diisolasi, gen bisa disisipkan atau ditransfer ke dalam genom tanaman menggunakan prosedur transformasi genetik. Karena prosedur transformasi genetik sebagian besar spesies tanaman sudah dioptimalisasi, ketersediaan gen penyandi sifat unggul menjadi faktor penentu kegiatan perakitan varietas unggul menggunakan teknologi DNA rekombinan. B. Gen toleransi terhadap herbisida yang berhasil dikarakterisasi, diisolasi, dan ditransfer ke dalam genom tanaman meliputi gen EPSPS(3-enolpyruvyl shikimate-5–phosphate synthase) gen GOX (glyphosate oxidoreducatuse) untuk toleransi terhadap glifosat dan gen bar untuk toleransi terhadap glufosinat. Enzim EPSPS berperan dalam produksi asam amino fenila lanin, tirosin, dan triptofan. Inaktivasi enzim EPSPS berakibat terhambatnya pertumbuhan atau kematian tanaman. Pada tanaman yang sensitive terhadap glifosat, herbisida tersebut menghambat atau meng - inaktivasi enzim EPSPS sebelah kiri). Isolasi, pemetaan dan karakterisasi sudah dilakukan sehingga diperoleh gen EPSPS yang insensitif terhadap glifosat. Transformasi genetik tanaman untuk mentransfer gen EPSPS insensitif ke dalam genom tanaman menghasilkan tanaman yang toleran terhadap herbisida glifosat. Herbisida

ammonium

glufosinat

dikonversi

oleh

tanaman

menjadi

phosphinothricin (PPT) yang bersifat fitotoksin yaitu menghambat Glutamine synthase. Tanaman transgenik toleran glufosinat berhasil dirakit dengan cara mentransfer gen bar yang menyandikan phosphinothricin N – acetyltransferase (PAT) yang men-detoxify PPT dengan cara mengasetilisasi grup NH2 pada PPT. Gen bar diisolasi dari bakteri Streptomyces hygroscopicus (Thompson et al.,1987). Hinchee et al. (1993) melaporkan tanaman kentang, tembakau, dan tomat PRG toleran terhadap herbisida glufosinat karena

mengekspresikan gen tersebut Penulis (Dr. Setyo Dwi Utomo) melakukan penelitian untuk merakit tanaman kedelai dan jagung toleran terhadap herbisida glufosinat (Utomo,2004; dan Kim et al., 2009). Utomo (2004) dan Marveldani et al., (2007) melaporkan tanaman kedelai PRG yang membawa gen bar. Sumber: Artikel Pemuliaan Tanaman Menggunakan Rekayasa Genetik. Gen – Gen Penyandi Sifat Unggul Dan Tanaman Produk Rekayasa Genetik Yang Membawa Gen Penyandi Sifat Unggul

3. A. Agrobacterium tumefaciens adalah bakteri patogen pada tanaman yang banyak digunakan untuk memasukkan gen asing ke dalam sel tanaman untuk menghasilkan suatu tanaman

transgenik.

Secara

alami, A.

tumefaciens dapat

menginfeksi

tanaman dikotiledon melalui bagian tanaman yang terluka sehingga menyebabkan tumor mahkota empedu (crown gall tumor) B. C. Contoh. 1. Padi. Mengandung provitamin A (beta-karotena) dalam jumlah tinggi. Gen dari tumbuhan narsis, jagung, dan bakteri Erwinia disisipkan pada kromosom padi. 2. Tembakau. Tahan terhadap cuaca dingin. Gen untuk mengatur pertahanan pada cuaca dingin dari tanaman Arabidopsis thaliana atau dari sianobakteri (Anacyctis nidulans) dimasukkan ke tembakau. 3. Tomat. Proses pelunakan tomat diperlambat sehingga tomat dapat disimpan lebih lama dan tidak cepat busuk. Gen khusus yang disebut antisenescens ditransfer ke dalam tomat untuk menghambat enzim poligalakturonase (enzim yang mempercepat kerusakan dinding sel tomat).[16] Selain menggunakan gen dari bakteri E. coli, tomat transgenik juga dibuat dengan memodifikasi gen yang telah dimiliknya secara alami.

4. A. B. 1. Fungsi FOS adalah untuk meningkatkan kekebalan tubuh, meningkatkan jumlah bakteri yang baik, dan membatasi jumlah bakteri patogen yang tidak baik.

2. Fungsi GOS untuk meningkatkan kekebalan tubuh, meningkatkan jumlah bakteri yang baik, dan membatasi jumlah bakteri patogen yang tidak baik. 3. Fungsi Inulin sebagai ‘makanan’ bagi bakteri yang dapat meningkatkan jumlah bakteri baik dan menjaga keseimbangan mikroflora (bakteri baik) dalam usus besar. C. melihat keuntungan dari kombinasi ini adalah meningkatkan daya tahan hidup bakteri probiotik oleh karena substrat yang spesifik telah tersedia untuk fermentasi sehingga tubuh mendapat manfaat yang lebih sempurna dari kombinasi ini.

.

More Documents from "gogo prayogo"

Nama.docx
December 2019 15
Doc1.docx
December 2019 14
Doc1.docx
December 2019 10
Doc1.docx
December 2019 13
Laporan Kkl Feromon.docx
December 2019 24
Tgs 1 Statistik.docx
December 2019 18