My Portofolio Telaah Kurikulum 1.docx

  • Uploaded by: susi erlianti
  • 0
  • 0
  • December 2019
  • PDF

This document was uploaded by user and they confirmed that they have the permission to share it. If you are author or own the copyright of this book, please report to us by using this DMCA report form. Report DMCA


Overview

Download & View My Portofolio Telaah Kurikulum 1.docx as PDF for free.

More details

  • Words: 12,793
  • Pages: 49
“My Portofolio Telaah Kurikulum 1”

Oleh : Susi Erlianti (4401413045) 089652135767/082227745542

JURUSAN BIOLOGI FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM UNIVERSITAS NEGERI SEMARANG 2015

Page | 1

KATA PENGANTAR

Puji syukur penulis panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Pemurah, karena dengan berkat dan karunia-Nya penulis dapat menyelesaikan tugas “Myportofolio Telaah Kurikulum Biologi 1” sesuai dengan yang diharapkan dan tepat pada waktunya. Makalah ini ditulis untuk memenuhi salah satu tugas akhir pada mata kuliah Telaah Kurikulum 1. Dalam menyelesaikan tugas ini, penulis menyadari bahwa sepenuhnya masih banyak kekurangan, akan tetapi atas bantuan semua pihak akhirnya kesulitan-kesulitan tersebut dapat diatasi. Atas bantuan segala pihak, pada kesempatan yang baik ini, penulis mengucapkan terimakasih kepada Bapak Andreas Priyono Budi Prasetyo dan Ibu Endah Peniati selaku dosen pengajar mata kuliah Telaah Kurikulum Biologi dan teman-teman yang telah bekerja sama dan memberikan masukan serta penjelasan kepada penulis. Semoga kumpulan tugas portofolio yang penulis buat ini dapat berguna untuk kita semua dan tak lupa pula kritik dan saran membangun yang penulis harapkan demi sempurnanya tugas-tugas berikutnya.

Semarang, 24 Desember 2015

Penulis

Page | 2

Curriculum Vitae Nama saya Susi Erlianti, biasa dipanggil Susi. Saya berasal dari Rembang atau biasa disebut dengan Kota Garam. Saya lahir tepatnya tanggal 19 April 1995. Sekarang saya sudah berumur 20 tahun dan kini saya sedang menempuh pendidikan di Universitas Negeri Semarang prodi Pendidikan Biologi, jurusan Biologi Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam. Sebelumnya saya telah menamatkan sekolah di SD N Weton, kemudian melanjutkan di SMP N 2 Rembang, dan melanjutkan di SMA N 2 Rembang sebelum akhirnya saya melanjutkan di UNNES. Masuk dijurusan Biologi memang pilihan dan keinginan saya pribadi tanpa adanya unsur paksaan dan karena saya memang menyukai pelajaran Biologi. Saya sendiri bercita-cita untuk menjadi seorang dosen yang nantinya dapat mengampu mata kuliah dibidang Biologi. Hobi saya adalah membaca novel serta menulis karangan seperti cerpen. Saya memiliki motto dalam hidup, dan motto tersebut sangat simpel yaitu “ Tidak Ada yang Tidak Mungkin di Dunia Ini”. Jika kita menginginkan sesuatu asal ada usaha serta doa yang berada di samping kanan dan kiri maka bukan tidak mungkin untuk kita dapat mencapai keinginan tersebut. Dalam mata Kuliah Telaah Kurikulum 1 ini, saya mendapatkan banyak hal yang dapat saya pelajari, diantaranya tentang Kurikulum Berbasis Kompetensi, persamaan dan perbedaan kurikulum dari tahun ke tahun, cakupan materi biologi (membuat peta konsep), main mapping dan peta konsep 2, Mengidentifikasi Materi Biologi Dalam Kurikulum 2013 dalam bentuk peta konsep, Model dan pendekatan pembelajaran dalam konteks k 13 dalam mapel biologi, Pengalaman belajar siswa, Assesment otentik dan membaca scanning. Semoga pembelajaran yang saya dapatkan pada mata kuliah Telaah Kurikulum 1 ini dapat bermanfaat untuk saya kedepannya.

Page | 3

DAFTAR ISI COVER ............................................................................................................1 KATA PENGANTAR ......................................................................................2 CURRICULUM VITAE ...................................................................................3 DAFTAR ISI.....................................................................................................4 KUMPULAN JURNAL REFLEKSI 1.

JURNAL REFLEKSI 1 .................................................................5

2.

JURNAL REFLEKSI 2 ..................................................................7

3.

JURNAL REFLEKSI 3 ..................................................................12

4.

JURNAL REFLEKSI 4 ..................................................................15

5.

JURNAL REFLEKSI 5 ..................................................................18

6.

JURNAL REFLEKSI 6 ..................................................................21

7.

JURNAL REFLEKSI 7 ..................................................................24

8.

JURNAL REFLEKSI 8 ..................................................................27

9.

JURNAL REFLEKSI 9 ..................................................................30

TUGAS TERLAMPIR 1.

SCHOOL WATCHING .................................................................32

2.

PETA KONSEP ............................................................................36

3.

SILENT BOOK..............................................................................37

4.

KOREKSI PETA KONSEP DAN PERBAIKAN .........................38

5.

KESADARAN META KOGNITIF ...............................................41

6.

JAWABAN SOAL TELAAH KURIKULUM 1 BIOLOGI 2015 .44

Page | 4

7. Kumpulan Jurnal Refleksi

Jurnal refleksi 1 Apa yang saya pelajari ? Pada tanggal 18 september 2015, hari itu jam 13.00 sedang berlangsung mata kuliah Telaah Kurikulum Biologi yang diampu oleh Pak Andre. Pada saat pertemuan ke tiga tersebut membahas tentang “Kurikulum Berbasis Kompetensi”. Kurikulum merupakan seperangkat atau sistem rencana dan pengaturan mengenai isi dan bahan pembelajaran yang dipedomani dalam aktivitas belajar mengajar. kurikulum berasal dari istilah curriculum dimana dalam bahasa inggris, kurikulum adalah rencana pelajaran . Sedangkan kompetensi adalah perpaduan dari pengetahuan, keterampilan, nilai dan sikap yang direfleksikan dalam kebiasaan berfikir dan bertindak . sehingga dapat ditarik kesimpulan bahwa Kurikulum Berbasis Kompetensi ialah seperangkat rencana dan pengaturan tentang kompetensi dan hasil belajar yang harus dicapai siswa, dengan penilaian, kegiatan pembelajaran, serta pemberdayaan sumber daya yang tersedia. Terdapat beberapa aspek atau ranah yang terkandung dalam konsep kompetensi yaitu diantaranya Pengetahuan (knowledge), Pemahaman (understanding), Kemampuan (skill), Sikap (attitude),dan Minat (interest). Kurikulum Berbasis Kompetensi sendiri memiliki karakteristik, yaitu Sistem belajar dengan modul, Menggunakan keseluruhan sumber belajar, Pengalaman lapangan, Strategi belajar individual personal, Kemudahan belajar, Belajar tuntas. Prinsip-prinsip yang dipegang oleh KBK dalam pelaksanaan pembelajarannya adalah: Berpusat pada paserta didik , Belajar dengan melakukan, Mengembangkan kemampuan sosial, Mengembangkan keingintahuan, imajinasi, dan fitrah ber-Tuhan, Mengembangkan keterampilan pemecahan masalah, Mengembangkan kreativitas peserta didik, Mengembangkan kemampuan menggunakan ilmu dan teknologi, Menumbuhkan kesadaran peserta didik sebagai warga negara yang baik, Belajar sepanjang hayat, Perpaduan kompetisi, kerja sama, dan solidaritas. Kurikulum Berbasis Kompetensi juga bertujuan untuk memberdayakan sekolah dalam mengembangkan kompetensi yang akan disampaikan kepada peserta didik sesuai dengan kondisi lingkungan. Silabus yang terdapat di Kurikulum Berbasis Kompetensi harus memuat rancangan program pembelajaran satu atau kelompok mata pelajaran yang berisi tentang standar kompetensi dan kompetensi dasar yang harus dicapai oleh siswa, pokok materi yang harus dipelajari siswa serta bagaimana cara untuk mengetahui pencapaian kompetensi dasar yang telah ditentukan. Dengan demikian, silabus dapat dijadikan pedoman bagi guru dalam menyusun rencana pelaksanaan pembelajaran setiap kali melaksanakan pembelajaran. Dalam penyusunan silabus perlu memperhatikan langkah-langkah seperti memahami keseluruhan konteks Kurikulum Berbasis Kompetensi (KBK), menentukan kompetensi dan materi pelajaran, menentukan cara atau metode pembelajaran,menentukan cara dan alat penilaian. Landasan dalam KBK diantaranya Pancasila sebagai landasan filosofis pengembangan kurikulum nasional, TAP MPR No.IV/MPR/1999/BAB IV.E, GBHN (1999-2004) bab V tentang “Arah Kebijakan Pendidikan” dan UU RI No. 22 Tahun 1999 serta peraturan pemerintah No. 25 Tahun 2000, UU No. 20 Tahun 2003 tentang Sisdikna . Apa yang ingin anda ketahui lagi ? Dari materi yang telah saya pelajari, saya ingin tahu lebih dalam mengapa KBK diganti KTSP? Apakah merupakan keputusan politik juga ? Page | 5

Bagaimana anda akan menjawab keingintahuan ini? Saya akan menjawab keingintahuan saya melalui identifikasi dunia pendidikan yang sekarang sedang berjalan di Indonesia serta mencari informasi diinternet guna memperoleh informasi yang lebih jelas. Bagaimana anda tahu bahwa anda sudah puas atas keingintahuan anda? Saya sudah puas terhadap keingintahuan saya berdasarkan jawaban yg sudah saya peroleh, dimana disebutkan dunia pendidikan terus berkembang begitu juga metode dan kurikulum di Indonesia. Dalam buku menurut Anan Z. A (2008:20) penyebab perubahan KBK ke KTSP merupakan penyempurnaan KBK menjadi KTSP disebabkan KBK tidak menunjukkan hasil yang signifikan karena berbagai faktor, diantaranya: konsep KBK belum dipahami benar oleh guru, daftar kurikulum yang terus mengalami perubahan, belum adanya panduan strategi pembelajaran yang mumpuni. Dengan demikian KTSP sebenarnya adalah KBK yang telah dilaksanakan berdasarkan kurikulum 2004, hanya telah mengalami penyempurnaan dengan tujuan agar kelemahan dan kekurangan yang terdapat dalam KBK dapat ditanggulangi, baik dalam tataran perencanaan, pelaksanaan, maupun evaluasi. Apa keunggulan dan kekurangan dari jawaban nomor 4? Menurut saya jawaban nomor 4 meiliki keunggulan dan tidak memiliki kekurangan. Dari jawaban nomor 4 adalah dapat dijelaskan secara rinci mengapa KBK diganti KTSP padahal baru berjalan sekitar dua tahunan disertai faktor-faktor yang mendukung jawabannya, sehingga saya lebih paham dan puas atas jawaban tersebut. Target mingguan? Target mingguan saya adalah mengenal persamaan dan perbedaan kurikulum pada tahun 1978, 1984, 1996, 2004, 2006, dan 2013. Bagaimana cara memenuhi target tersebut? Cara saya dalam memenuhi target tersebut adalah dengan belajar dan mencari informasi tentang persamaan dan perbedaan kurikulum pada tahun 1978, 1984, 1996, 2004, 2006, dan 2013, sehingga saya memiliki gambaran atas target materi saya tersebut. Kata mutiara : “jika tindakan kita menginspirasi banyak orang maka lakukan sebanyak mungkin kebaikan dan belajarlah lebih tekun karena kita adalah jalan penerang dalam jalan impian mereka”. Kata konservasi diri : “jadikanlah karakter kita layaknya air, siapapun, apapun, dan sampai kapanpun akan terus dibutuhkan”.

Page | 6

Jurnal refleksi ke-2 Apa yang saya pelajari di kelas? Pada tanggal 2 Oktober 2015, hari itu jam 13.00 sedang berlangsung mata kuliah Telaah Kurikulum Biologi yang diampu oleh Pak Andre. Pada saat pertemuan ke tiga tersebut membahas tentang “Identifikasi Persamaan dan Perbedaan Kurikulum 1978, 1984, 1994, 2004, 2006, dan 2013”. Kurikulum 1978 Pada dasarnya kurikulum 1978 memiliki karakteristik sebagai berikut :       

pada setiap bidang studi dicantumkan tujuan kurikulum,(berorientasi pada tujuan ) pada setiap pokok bahasan diberikan tujuan instruksional umum yang dijabarkan lebih lanjut dalam berbagai satuan bahasan yang memiliki TIK Dalam proses pembelajaran, guru harus berusaha agar TIK dapat dicapai oleh peserta didik, setelah mata pelajaran atau pokok bahasan tertentu disajikan oleh guru. Dipengaruhi psikologi tingkah laku dengan menekankan kepada stimulus respon (rangsang-jawab) dan latihan (drill). Menganut pendekatan integrative Metode penyampaian prosedur Pengembangan Sistem Instruksional (PPSI). rencana pelajaran setiap satuan bahasan. Sistem yang senantiasa mengarah kepada tercapainya tujuan yang spesifik, dapat diukur dan dirumuskan dalam bentuk tingkah laku siswa. Sedangkan kurikulum 1978 memiliki kekurangan dan kelebihan, diantaranya : Kekurangan kurikulum 1978  Guru dibuat sibuk menulis rincian apa yang akan dicapai dari setiap kegiatan pembelajaran . Kelebihan kurikulum 1978  Menekankan pada pendidikan yang lebih efektif dan efisien dalam hal daya dan waktu, dan menganut sistem yang senantiasa mengarah kepada tercapainya tujuan yang spesifik,dapat diukur dan dirumuskan dalam bentuk tingkah laku siswa.

Kurikulum 1984/ CBSA • • • • • • • •

Pada dasarnya kurikulum 1984 memiliki karakteristik sebagai berikut : Mengusung process skill approach. Berorientasi pada tujuan instruksional Menanamkan pengertian terlebih dahulu sebelum diberikan latihan Pelaksanaan Pendidikan Sejarah Perjuangan Bangsa (PSPB) Menggunakan pendekatan keterampilan proses Materi disajikan berdasarkan tingkat kesiapan atau kematangan siswa. Materi pelajaran menggunakan pendekatan spiral, semakin tinggi tingkat kelas semakin banyak materi pelajaran yang di bebankan pada peserta didik. Pendekatan pembelajaran adalah berpusat pada anak didik; Pendekatan Cara Belajar Siswa Aktif (CBSA) Sedangkan kurikulum ini memiliki kekurangan dan kelebihan, diantaranya : Kekurangan kurikulum 1984 sebagai berikut Banyak sekolah kurang mampu menafsirkan CBSA, suasana kelas terkesan gaduh, guru tak lagi mengajaar model Page | 7

berceramah, jumlah materi yang terlalu banyak tak sebanding dengan waktu yg tersedia, dan mengalami deviasi dan reduksi saat diterapkan secara nasional. Kelebihan kurikulum 1984 sebagai berikut  Siswa aktif terlibat secara fisik, mental, intlektual dan emosional, memperoleh pengalaman belajar (afektif, kognitif dan psikomotorik) secara maksimal, Cara Belajar Siswa Aktif (CBSA) atau Student Active Learning (SAL), posisi siswa ditempatkan sebagai subjek belajar (mengamati sesuatu, mengelompokkan, mendiskusikan, melaporkan).

Kurikulum 1994/ KURNAS • • • • • •

Pada dasarnya kurikulum ini memiliki karakteristik sebagai berikut : Tidak memuat standar kompetensi fokus kepada aspek kognitif Pemadatan materi Bahan ajar yang akan disampaikan oleh guru harus berdasarkan pada TIU dan TIK Bersifat populis Evaluasi pelajaran  teknik paper dan pencil test Sedangkan kurikulum ini juga memiliki kekurangan juga kelebihan, diantaranya : Kekurangan kurikulum 1994  Aspek yang di kedepankan terlalu padat, beban belajar siswa terlalu berat, konsep pengajaran satu arah, pengulangan-pengulangan materi yang dianggap sulit perlu dilakukan untuk pemantapan pemahaman. Kelebihan kurikulum 1994  Penggunaan strategi yang melibatkan siswa aktif dalam belajar, baik secara mental, fisik, dan sosial dan pengajaran dari konkret ke abstrak, dari yang mudah ke hal yang sulit, dari yang sederhana ke yang kompleks. Kemudian kurikulum 1994/ KURNAS yang berbasis pada keilmuwan mengalami perubahan menjadi kurikulum 2000 yang berbasis pada kebudayaan. Pada kurikulum KBK 2000 ini terdapat empat pilar dari UNESCO. Empat pilar tersebut adalah : learning to know, learning to be, learning to do, dan learning to live together.

Kurikulum 2004 • • • • •

Pada dasarnya kurikulum ini memimiliki karakteristik sebagai berikut : kompetenasi Paradigma pembelajaran versi UNESCO Silabus menjadi kewenagan guru Metode pembelajaran PAKEM dan CTL Penilaian memadukan tiga aspek dengan titik berat pada aspek kognitif Tidak ada pemeringkatan prestasi Selain itu juga terdapat kekurangan dan kelebihan dalam kurikulum ini, diantaranya : Kekurangan kurikulum 2004  Kurangnya sumber manusia yang potensial dalam menjabarkan KBK. Kelebihan kurikulum 2004  Dalam pembelajaran adanya komunikasi dua arah antara guru dan siswa, pembelajaran berpusat pada siswa, penggunaan pendekatan dan metode yang bervariasi dan sumber belajar yang bervariasi.

Page | 8

Kurikulum 2006 Kurikulum 2006 ini memiliki karakteristik diantaranya : • Menekankan pada ketercapaian kompetensi siswa baik secara individual maupun klasikal. • Berorientasi pada hasil belajar dan keberagaman. • Penyampaian dalam pembelajaran menggunakan pendekatan dan metode yang bervariasi. • Sumber belajar bukan hanya guru, tetapi juga sumber belajar lainnya yang memenuhi unsur edukatif. • Penilaian menekankan pada proses dan hasil belajar dalam upaya penguasaan atau pencapaian suatu kompetensi. • Terdapat perbedaan mendasar dibandingkan dengan kurikulum berbasis kompetensi sebelumnya (versi 2002 dan 2004).

Kurikulum 2013 • • • • • • • • • • • • •

Kompetensi untuk kurikulum 2013 dirancang sebagai berikut : Isi atau konten kurikulum yaitu KI kelas dan dirinci lebih lanjut dalam KD mata pelajaran. KI--->kompetensi dalam aspek sikap, pengetahuan, dan ketrampilan (kognitif dan psikomotor) Kompetensi Inti adalah kualitas yang harus dimiliki seorang peserta didik untuk setiap kelas melalui pembelajaran KD yang diorganisasikan dalam proses pembelajaran siswa aktif. Kompetensi Dasar (KD) merupakan kompetensi yang dipelajari peserta didik untuk suatu tema untuk SD/MI, dan untuk mata pelajaran di kelas tertentu untuk SMP/MTS, SMA/MA, SMK/MAK. KI dan KD di jenjang pendidikan Dasar ranah sikap jenjang pendidikan menengah  intelektual (kemampuan kognitif tinggi). semua KD dikembangkan untuk mencapai kompetensi dalam KI Silabus dikembangkan sebagai rancangan belajar Dalam silabus tercantum seluruh KD untuk tema atau mata pelajaran Rencana Pelaksanaan Pembelajaran dikembangkan dari setiap KD Mewujudkan pendidikan berkarakter Menciptakan Pendidikan Berwawasan Lokal KD didasarkan pada prinsip akumulatif, saling memperkuat (reinforced) dan memperkaya (enriched) antar mata pelajaran dan jenjang pendidikan (organisasi horizontal dan vertikal).Menciptakan Pendidikan yang ceria dan Bersahabat

Apa yang ingin anda ketahui lagi ? Setelah saya mempelajari materi ini yang masih saya ingin ketahui adalah apakah dengan adanya perubahan kurikulum menjadi kurikulum 2013 ini membawa dampak psikologis untuk anak (siswa)? Bagaimana anda akan menjawab keingintahuan anda ini?

Page | 9

Berdasarkan dari keingintahuan saya tersebut, maka untuk menjawabnya saya perlu mencari informasi dari berbagai media masa seperti internet dan koran dan sebagainya guna memperoleh jawaban atau informasi yang memuaskan. Bagaimana anda tahu, bahwa anda sudah puas atas keingintahuan anda? Jawaban dari keingintahuan saya sudah memuaskan. Dari jawaban tersebut disebutkan Anggota komisi X DPR RI, Abdul Kadir Karding menyayangkan sikap pemerintah yang berubah-ubah. Pelaksanaan kurikulum yang didasarkan atas ketersediaan buku dan jumlah guru yang dilatih dapat menimbulkan dampak psikologis bagi peserta didik. "Bayangkan, kalau ada anak di satu dalam satu jenjang sama tapi ada yang kurikulum baru ada yang kurikulum lama, kasian mereka," katanya. Sebelumnya, Menteri Pendidikan dan Kebudayaan, Mohammad Nuh mengatakan bahwa pelaksanaan kurikulum menyesuaikan dengan ketersedian buku dan jumlah guru yang dilatih. Dengan demikian, sangat terbuka peluang terjadinya diskriminatif pelaksanaan kurikulum 2013. Bisa jadi, ada rombongan belajar (kelas) dalam satu jenjang yang tidak menerapkan kurikulum baru, meski sekolah tersebut ditunjuk untuk menerapkan kurikulum 2013. Menurutnya, hal itu menunjukkan adanya diskriminasi penerapan kurikulum 2013. Dia berpendapat, hal itu terjadi karena pemerintah terlalu tergesa-gesa dan tidak mempersiapkan dengan baik. Selain itu, tidak dapat ditampik bahwa penerapan kurikulum tahun ini juga menimbulkan kecemburuan. "Pemerintah tidak sampai memikirkan bagaimana efek psikologis yang akan terjadi di anakanak dan guru atas kebijakan ini," tegas politikus PKB itu. Disisi lain, Karding memprediksi bahwa penerapan kurikulum yang sangat dipaksakan untuk tahun ini tidak akan memberikan perubahan dalam sistem pendidikan. Melainkan, hanya sebatas proyek yang membuang anggaran. Pasalnya, kunci keberhasilan ada ditangan guru. Sementara, pemerintah hanya memberikan bekal seadanya kepada guru yang akan menerapkan kurikulum baru. "Guru itu kuncinya, tapi mana bisa terjadi perubahan karakter pada anak kalau guru hanya dilatih lima hari. Jangan jadikan guru itu pengajar, tapi pendidik," tegasnya. Perubahan kurikulum oleh pemerintah akan mengurangi beban anak dalam belajar, apalagi dengan metode tematik integratif yang membuat anak tak perlu lagi membawa banyak buku tiap pergi ke sekolah. Namun, pengamat pendidikan, Romo Benny Susetyo, berpikir sebaliknya. Menurutnya, perubahan kurikulum kali ini justru akan menambah beban peserta didik. Pasalnya, integrasi mata pelajaran dengan tema atau mata pelajaran lain ini membuat materi yang diajarkan menjadi bias sehingga butuh penjelasan lebih lanjut. "Contoh saja, belajar mengenai udara. Siswa diminta menjelaskan udara dalam IPA, itu mudah. Tapi, membahasakan udara dalam pelajaran lain itu bagaimana. Pasti akan butuh penjelasan panjang. Jadi, malah makin banyak nanti," kata Romo Benny saat jumpa pers di kantor Indonesia Corruption Watch (ICW), Kalibata, Jakarta, Jumat (15/2/2013). Ia membenarkan bahwa mata pelajaran memang berkurang, tetapi durasi belajarnya bertambah. Hal ini merupakan dampak dari ilmu pengetahuan yang hanya dijelaskan sebagian sehingga membutuhkan penjelasan detail yang memakan durasi belajar lebih lama. "Ini gurunya juga akan bingung jika tidak disiapkan dengan baik. Turunnya kualitas pendidikan di Indonesia ini karena guru tak pernah dilatih dengan baik," ungkap Romo Benny. "Bukan perkara mudah. Salah-salah, anaknya juga jadi bingung dan akibatnya malah merugikan banyak pihak. Kalau sampai kejadian, siapa yang bertanggung jawab," tandasnya. Seperti diketahui, perubahan kurikulum ini bertujuan baik, yaitu mengurangi beban siswa dan guru. Siswa tak lagi perlu membawa banyak buku dan mempelajari mata pelajaran yang menumpuk. Guru juga tak dibebani lagi dengan kewajiban membuat silabus.

Page | 10

Apa keunggulan dan kekurangan dari jawaban nomor 4? Keunggulan jawaban nomor 4 : dari jawaban diatas dijelaskan secara rinci dampak dari kurikulum 2013 kepada anak didik. Kekurangan jawaban nomor 4 : dari jawaban diatas menurut saya terlalu memojokkan pemerintah dalam perubahan menjadi kurikulum 2013. Padahal kurikulum 2013 merupakan Kurikulum Berbasis Kompetensi yang telah disempurnakan.

Target mingguan ? target mingguan saya adalah dapat memahami materi yang telah dijelaskan pada minggu sebelumnya dan memahami materi yang akan dijelaskan berikutnya yaitu seputar mengidentifikasi materi biologi dalam Kurikulum 2013.

Bagaimana cara memenuhi target saya ? Cara saya dalam memenuhi target adalah dengan membuka dan membaca kembali materi terdahulu kemudian mencari informasi tentang materi selanjutnya, sehinnga kita memiliki gambaran tentang materi selanjutnya yang akan dipelajari dan dapat memhami konsep-konsepnya.

KATA INSPIRASI : Jangan menyerah atas impianmu, impian memberimu tujuan hidup. Ingatlah, sukses bukan kunci kebahagiaan, kebahagiaanlah kunci sukses. Semangat ! KATA MUTIARA KONSERVASI DIRI : Menyerahlah jika peluang benar-benar sudah habis. Tapi selagi masih ada satu harapan, Raihlah dengan kerja keras dan anda pasti SUKSES.

Page | 11

Jurnal refleksi ke-3 Apa yang saya pelajari di kelas? Pada tanggal 9 Oktober 2015, hari itu jam 13.00 sedang berlangsung mata kuliah Telaah Kurikulum Biologi yang diampu oleh Pak Andre. Pada saat pertemuan ke tiga tersebut membahas tentang “Mengidentifikasi Materi Biologi Dalam Kurikulum 2013 (peta konsep)”. Inti dari Kurikulum 2013, adalah ada pada upaya penyederhanaan, dan tematikintegratif. Kurikulum 2013 disiapkan untuk mencetak generasi yang siap di dalam menghadapi masa depan. Karena itu kurikulum disusun untuk mengantisipasi perkembangan masa depan, dan ertujuan untuk mendorong peserta didik atau siswa, mampu lebih baik dalam melakukan observasi, bertanya, bernalar, dan mengkomunikasikan (mempresentasikan), apa yang mereka peroleh atau mereka ketahui setelah menerima materi pembelajaran.  -

Biologi dalam Kurikulum 2013 Pembelajaran biologi dalam kurikulum 2013 berbasis scientific, sehingga siswa diharapkan mempunyai keterampilan proses. Pendekatan scientific dalam pembelajaran sebagaimana dimaksud meliputi mengamati, menanya, menalar, mencoba, membentuk jejaring untuk semua mata pelajaran.

Proses pembelajaran menyentuh tiga ranah, yaitu: Sikap (peserta didik tahu mengapa), pengetahuan (peserta didik tahu apa), dan keterampilan (peserta didik tahu bagaimana). Sedangkan langkah-langkah pembelajaran dengan pendekatan saintifik yaitu : 1. Mengamati - Kegiatan Belajarnya mengamati: melihat, membaca, mendengar, menyimak (tanpa atau dengan alat). - Kompetensi yang Dikembangkan melatih kesungguhan, ketelitian, mencari informasi 2. Menanya - Kegiatan Belajarnya : Mengajukan pertanyaan tentang informasi yang tidak dipahami dari apa yang diamati atau pertanyaan untuk mendapatkan informasi tambahan tentang apa yang diamati. 3.      -

4.

Kompetensi yang Dikembangkan Mengembangkan kreativitas, rasa ingin tahu, kemampuan merumuskan pertanyaan. Mengumpulkan informasi atau eksperimen Kegiatan Belajarnya Melakukan eksperimen Membaca sumber lain selain buku teks. Mengamati objek/kejadian Aktivitas Wawancara dengan narasumber Kompetensi yang Dikembangkan Mengembangkan sikap teliti, jujur,sopan, menghargai pendapat orang lain, kemampuan berkomunikasi, menerapkan kemampuan mengumpulkan informasi. Mengasosiasikan/ mengolah Page | 12

-

Kegiatan Belajarnya Mengolah informasi yang sudah dikumpulkan baik terbatas dari hasil kegiatan mengumpulkan/ eksperimen maupun hasil mengamati dan kegiatan mengumpulkan informasi

-

Kompetensi yang Dikembangkan Mengembangkan sikap jujur, teliti, disiplin, taat aturan, kerja keras, kemampuan menerapkan prosedur dan kemampuan dalam menyimpulkan. 5. Mengkomunikasikan - Kegiatan Belajarnya Menyampaikan hasil pengamatan, kesimpulan berdasarkan hasil analisis secara lisan, tertulis, atau media lainnnya. - Kompetensi yang Dikembangkan Mengembangkan sikap jujur, teliti, toleransi, kemampuan berpikir sistematis, mengungkapkan pendapat dengan singkat dan jelas, dan mengembangkan kemampuan berbahasa yang baik dan benar. Kurikulum 2013 integrasi lebih menonjol pada SD dan SMP. Untuk di SMA pembelajarannya tidak hanya berada di ruang hampa yang artinya kita mempelajari satu materi tapi dapat dikaitkan dengan materi lain, misalnya belajar tentang virus, kita tidak hanya mempelajari virus, tetapi bagaimana virus tersebut berdampak pada bidang ekonomi. (cross curiculum). Salah satu contoh integrasi pada mata pelajaran biologi adalah diberikannya materi tentang keselamatan kerja dengan tujuan memberikan pembekalan bagi siswa yang nantinya akan berkecimpung di laboratorium. Apa yang ingin anda ketahui lagi ? Setelah saya mempelajari materi ini yang masih saya ingin ketahui adalah apakah semua guru dapat menerapkan Kurikulum 2013 dengan baik sedangkan banyak guru yang sudah terbiasa dengan materi yang termuat dalam kurikulum sebelumnya? Bagaimana anda akan menjawab keingintahuan anda ini? Berdasarkan dari keingintahuan saya tersebut, maka untuk menjawabnya saya perlu mencari informasi dari berbagai media masa seperti internet dan koran dan sebagainya guna memperoleh jawaban atau informasi yang memuaskan. Bagaimana anda tahu, bahwa anda sudah puas atas keingintahuan anda? Jawaban dari keingintahuan saya sudah memuaskan. Dari jawaban tersebut disebutkan sebagian besar, guru-guru di kelas X SMA sudah menyadari akan arti penting kehadiran Kurikulum 2013. Kendati demikian, secara teknis dalam proses pembelajaran masih ditemukan beberapa permasalahan, terkait dengan pengembangan materi pelajaran yang kontekstual, penerapan strategi/metode pembelajaran yang berbasis saintifik dan penerapan teknik penilaian autentik, terutama dialami oleh guru-guru mata pelajaran yang saat ini belum tersentuh langsung oleh Kebijakan Pendidikan Nasional. Selain itu, masih ada juga sekolah yang belum sanggup mengembangkan pembelajaran dengan memanfaatkan IT untuk mengoptimalkan hasil belajar siswa, baik karena faktor kompetensi guru itu sendiri maupun terbatasnya sarana dan prasarana. Sebagai sebuah inovasi yang sedang disemaikan, perjalanan Kurikulum 2013 ini pasti tidak akan serta-merta berjalan secara sempurna. Oleh Page | 13

karena itu, upaya perbaikan yang berkelanjutan dalam pengelolaan kurikulum di sekolah dan praktik pembelajaran di kelas menjadi penting. Kegiatan pengembangan pengetahuan dan keterampilan guru dalam mengimplemantasikan Kurikulum 2013 perlu terus dilakukan, baik yang difasilitasi oleh sekolah, dinas pendidikan, dan terutama pemerintah pusat. Supervisi pembelajaran seyogyanya menjadi kebutuhan setiap guru dalam rangka perbaikan proses pembelajaran yang dilakukannya dan untuk memastikan diri sebagai seorang pembelajar yang terus berusaha belajar mengasah kemampuan diri. Apa keunggulan dan kekurangan dari jawaban nomor 4? Keunggulan jawaban nomor 4 : dari jawaban diatas dijelaskan secara rinci tentang penerapan/ implementasi dari Kurikulum 2013 oleh guru-guru. Kekurangan jawaban nomor 4 : dari jawaban diatas menurut Kurikulum 2013 terlalu rumit dalam penerapannya, dan penerapan Kurikulum 2013 memberikan dampak psokis tersendiri bagi siswa yang belum siap dan terbiasa dengan materi dan cara pembelajarannya. Target mingguan ? Target mingguan saya adalah dapat memahami materi yang telah dijelaskan pada minggu sebelumnya dan saya ingin lebih memahami materi tentang mengidentifikasi materi biologi dalam Kurikulum 2013 dalam bentuk peta konsep.

Bagaimana cara memenuhi target saya ? Cara saya dalam memenuhi target adalah dengan membuka dan membaca kembali materi terdahulu kemudian mencari informasi tentang materi selanjutnya, sehinnga kita memiliki gambaran tentang materi selanjutnya yang akan dipelajari dan dapat memahami konsep-konsepnya. KATA INSPIRASI : Jangan selalu katakan "masih ada waktu" atau "nanti saja". Lakukan segera, gunakan waktumu dengan bijak. KATA MUTIARA KONSERVASI DIRI : Hidup terlalu singkat jika hanya menyesal. Hidup hanya sekali, namun jika digunakan dengan baik, sekali saja cukup!

Page | 14

Jurnal refleksi ke-4 Apa yang saya pelajari di kelas? Pada tanggal 16 Oktober 2015, hari itu jam 13.00 sedang berlangsung mata kuliah Telaah Kurikulum Biologi yang diampu oleh Pak Andre dan Bu Peni. Pada saat pertemuan tersebut membahas materi minggu lalu tentang Mengidentifikasi Materi Biologi Dalam Kurikulum 2013 dalam bentuk peta konsep. Sebelum materi dimulai diawali dulu dengan pembacaan jurnal refleksi oleh Fitroh Fauzia dan school watching oleh Rizky Zulfa Roihana dengan sangat bagus sekali. Masing – masing dari pembacaan tersebut memiliki nilai penting tersendiri di mana yang terkesan dari pembacaan oleh Saudara Fitroh Fauzia adalah kata mutiaranya yang sangat membangkitkan semangat. Sedangkan dari saudara Rizky Zulfa Roihana yang terkesan adalah keikhlasan dari seorang pendidik yang dengan penuh kecintaan kepada muridnya rela untuk mendidik mereka apapun keadaannya dimana yang ia ceritakan adalag sosok seorang ibunya yang menjadi kepala sekolah di SD yang letaknya jauh dan perjalanan ke lokasi sekolah tidaklah mudah. Pada minggu lalu, Bu Peni memberikan tugas untuk membuat peta konsep dari mata pelajaran biologi SMA, dimana masing-masing anggota kelompok dibagi menjadi orang pertama, orang kedua dan orang ketiga. Kemudian dari masing-masing individu mendapatkan jatah materi biologi SMA sesuai dengan bagiannya masing-masing. Namun setelah perwakilan dari masing-masing anggota kelompok mempresentasikan hasil peta konsepnya didepan kelas, ternyata kami salah dalam menerapkan teori tentang membuat peta konsep itu sendiri. Ternyata dari peta konsep yang kami buat, hanya dalam tahap membaca dan membandingkan dari buku atau sumber yang telah kita baca. Sedangkan tahapan yang benar dalam membuat peta konsep adalah membaca-membandingkan-ucapkan-tulis-ucapkan-baca lagi. Sehingga kami harus meralat peta konsep yang telah kami buat. Perbedaan dari main mapping dengan peta konsep adalah jika main mapping terdapat kata kunci sedangkan peta konsep terdapat kata penghubung. Peta konsep sendiri dapat ditambah atau dikembangkan sesuai dengan kebutuhan. Peta konsep juga dapat digunakan untuk menilai pengalaman dari seseorang. Berikut adalah contoh peta konsep yang telah saya buat dari materi kelas sepuluh semester satu materi Protista:

protista

diklasifikasikan Bergerak sepert sporosit

Protozoa

melliputi Rhizopoda

cilliata

Protista mirip jamur

melliputi

sporozoa sporozoa

Bergerak dengan kaki semu

Protista mirip tumbuhan

pyrrophyta

euglenophyta Euglena viridis

chrysophyta

chlorophyta

rhodophyta Gracillaria sp

oomycotaa

phaeophyta

Page | 15

Bergerak dengan cilia

Amoeba sp

Verticella sp

flagellata

Navicula sp

Sargassum vulgare Piridinium sp

Membelah diri secara binner

Phytium sp

Chara sp

Euglena viridis

menguntung kan

merugikan

Berperan sebagai zooplankton

Entamoeba histolyca parasit pada manusia

menguntung kan

Berperan sebagai produsen pada rantai makanan

merugikan menguntung kan

Beberapa spesies anggota Dinoflagellata memproduksi toksik kuat, yang dapat mengganggu kerja diafragma dan kegagalan bernafas pada Vertebrata

Berperan sebagai dekomposer

Apa yang ingin anda ketahui lagi ? Setelah saya mempelajari materi ini yang masih saya ingin ketahui adalah bagaimana cara mengukur assesment melalui peta konsep?

Bagaimana anda akan menjawab keingintahuan anda ini? Berdasarkan dari keingintahuan saya tersebut, maka untuk menjawabnya saya perlu mencari informasi dari berbagai media masa seperti internet dan koran dan sebagainya guna memperoleh jawaban atau informasi yang memuaskan atau bertanya kepada informan yang dapat memberikan jawaban dari keingintahuan saya tersebut. Bagaimana anda tahu, bahwa anda sudah puas atas keingintahuan anda? Cara saya tahu bahwa saya sudah puas atas jawaban dari keingintahuan saya adalah saya sudah merasa cukup paham tentang bagaimana mengukur assesment peserta didik dengan menggunakan peta konsep tersebut, sehingga nantinya saya dapat menerapkannya kepada anak didik saya nantinya. Apa keunggulan dan kekurangan dari jawaban nomor 4? Keunggulan jawaban nomor 4 : dari jawaban nomor 4, nantinya sebagai calon pendidik saya dapat menerapkannya ke peserta didik karena dengan peta konsep dijadikan cara assesment modern. Kekurangan jawaban nomor 4 : kelemahan dari jawaban diatas adalah nantinya anak dituntut untuk dapat memproduksi sesuatu atau menghasilkan sesuatu dimana mengingat kemampuan tiap peserta didik berbeda-beda. Target mingguan ? Page | 16

Target mingguan saya adalah dapat memahami materi yang telah dijelaskan pada minggu sebelumnya dan saya ingin lebih memahami materi tentang mengidentifikasi pendekatan atau model pembelajaran dalam kurikulum 2013.

Bagaimana cara memenuhi target saya ? Cara saya dalam memenuhi target adalah dengan membuka dan membaca kembali materi terdahulu kemudian mencari informasi tentang materi selanjutnya, sehinnga kita dapat mengaitkan antara materi minggu-minggi lalu dengan materi yang akan dibahas.

Kata-kata Inspirasi : IMPIAN memang tidak menjamin kesuksesan , tapi tanpa Impian jangan pernah Mimpi bisa sukses Kata-kata konservasi diri : Belajar memang Melelahkan, namun akan lebih Melelahkan lagi bila saat ini Kamu tidak Belajar

Page | 17

Jurnal refleksi ke-5 Apa yang saya pelajari? Pada tanggal 23 Oktober 2015, hari itu jam 13.00 sedang berlangsung mata kuliah Telaah Kurikulum Biologi yang diampu oleh Pak Andre. Pada saat pertemuan tersebut membahas tentang “Perbedaan Main Mapping Dan Peta Konsep”. Main mapping merupakan peta pikiran yang lebih umum daripada peta konsep. Dalam bedah kurikulum sendiri dapat dilakukan dengan memahami seluruh KD, kemudian memotong SK dan KD, sebelum dipotong hendaknya dibaca terlebih dahulu. Kurikulum 2013 dikatakan pendekatan tematik, karena apa yang ingin kita capai adalah kompetensi (kerja yang besar) sehingga harus bertema. Cara pembuatan perencanaan tematik sendiri dapat dilakukan dengan menunjuk kurikulum yang berbasis kompetensi, lalu menulis pengalaman belajar, dan melihat peta konsep yang telah dibuat. Contoh dari pengalaman belajar dari siswa adalah siswa mewawancarai kepada petani tentang pestisida. Dalam proses pembelajaran dapat dilakukan dengan menggunakan pendekatan ilmiah. Tahapan-tahapan dari pendekatan ilmiah mencakup : 1. Observasi = menggunakan kelima indra untuk mengumpulkan data baik langsung maupun tidak langsung. 2. Sorting dan grouping = memilah, memilih dan mengelompokkan data atau informasi. 3. Raising question = dilakukan dengan mengajukan pertanyaan. 4. Predicting / making hypothesis = mempridiksi atau membuat jawaban sementara. 5. Recording = mengumpulkan, pengumpulan data. 6. Testing = dilakukan melalui eksplorasi, investigasi dan percobaan. 7. Communicating = melalui komunikasi dalam pengumpulan data. Dalam menciptakan pengalaman belajar hendaknya seperti apa yang ada di peta konsep. Pada hari itu Pak Andre memberikan sebuah donat ke salah satu mahasiswa dan Pak Andre memberikan pertanyaan “darimana anda tahu bahwa donat ini sehat/ masih layak untuk dimakan?”. Dan untuk menjawab pertanyaan tersebut mahasiswa harus melibatkan seluruh panca indranya berdasarkan sciencetific approach.

Apa yang ingin anda ketahui lagi ? Bagaimana menciptakan dinding-dinding sekolah dan ruang-ruang kelas yang mati ini menjadi lebih hidup, menjadi bermakna, dan pada akhirnya dapat menggairahkan nafsu belajar siswa? Bagaimana anda akan menjawab keingintahuan ini? Berdasarkan dari keingintahuan saya tersebut, maka untuk menjawabnya saya perlu mencari informasi dari berbagai media masa seperti internet dan koran dan sebagainya guna memperoleh jawaban atau informasi yang memuaskan. Dari informasi yang saya dapatkan/ peroleh bahwa diperlukan suatu langkah kreatif seorang guru. Hal ini tentunya merupakan suatu langkah inovatif yang pada kenyataannya akan berbeda dengan kondisi realita dan mayoritas yang ada dilapangan saat ini. Pada kebanyakan orang dan pada kebanyakan guru bisa saja kegiatan ini dianggap sebagai kegiatan yang mengada-ada. Namun justru disinilah letak nilai inovatif itu sendiri muncul, sebab kegiatan yang bersifat inovatif akan dirasakan Page | 18

hal yang asing oleh orang lain, sebab hal semacam itu sebelumnya jarang atau bahkan mungkin belum ada. Suasana belajar adalah faktor penentu keberhasilan mencapai sasaran belajar. Prinsip belajar orang dewasa dan anak-anak pada hakikatnya sama, yaitu melalui penjelajahan (eksplorasi) dan suasana hati gembira (fun). Seorang guru idealnya kreatif mendesain lingkungan belajar agar tercipta suasana yang menyenangkan atau dalam istilah Gordon Dryden disebut orkesta lingkunganbelajar. Sedangkan syarat-syarat yang harus diperhatikan oleh seorang guru dalam penggunaan metode pembelajaran agar tepat sasaran adalah sebagai berikut: 1. Metode yang dipergunakan harus dapat membangkitkan motif, minat atau gairah belajar siswa. 2. Metode yang digunakan dapat merangsang siswa untuk belajar lebih lanjut, seperti melakukan inovasi dan ekspotasi. 3. Metode yang digunakan harus dapat memberikan kesempatan bagi siswa untuk mewujudkan hasil karya. 4. Metode yang digunakan harus dapat menjamin perkembangan kegiatan kepribadian siswa. 5. Metode yang digunakan harus dapat mendidik murid dalam tehnik belajar sendiri dan cara memperoleh pengetahuan melalui usaha pribadi. 6. Metode yang digunakan harus dapat menanamkan dan mengembangkan nilai-nilai dan sikap siswa dalam kehidupan sehari-hari. Hal-hal diatas perlu diperhatikan oleh seorang pendidik dalam rangka memilih dan menentukan metode pembelajaran yang akan digunakan, karena kebanyakan pendidik hanya menggunakan satu metode saja yang hal itu akan membuat peserta didik menjadi bosan dan akan mengabaikan proses pembelajaran.

Bagaimana anda tahu, bahwa anda sudah puas atas keingintahuan anda? Dengan informasi yang saya dapatkan tersebut saya merasa puas. Saya menjadi mengerti bagaimana membuat suasana kelas menjadi lebih hidup, dan dapat menerapkan metode yang tepat sasaran kepada siswa sehingga siswa tidak mudah bosan dan mendapatkan pengalaman belajar yang mengesankan dan menyenangkan sehingga pembelajaran dapat berlangsung secara efektif dan efisien. Apa keunggulan dan kekurangan dari jawaban nomor 4 ? Keunggulan dari jawaban nomor 4 adalah kita bisa lebih tau bagaimana memberikan pengalaman belajar dengan menerapkan metode pembelajaran yang tepat sasaran sehingga tercipta pembelajaran yang efektif dan menyenangkan. Kerugian dari jawaban nomor 4 adalah menyulitkan para siswa untuk beradaptasi apabila diterapkan metode lebih dari satu dalam rangka agar siswanya tidak mudah bosan. Target mingguan ? Page | 19

Target mingguan saya adalah mempelajari tentang identifikasi tentang model-model pembelajaran. Bagaimana cara memenuhi target mingguan tersebut? Cara saya memenuhi target mingguan saya adalah dengan mencari informasi dengan mensearching tentang bab yang akan diterangkan minggu depan yaitu “Identifikasi tentang Metode Pembelajaran”

Kata mutiara : The dream begins with a teacher who believes in you, who tugs and pushes and leads you to the next plateau, sometimes poking you with a sharp stick called "truth." ~Dan Rather Kata konservasi : Kesalahan adalah guru terbaik manusia ketika ia cukup jujur untuk mengakuinya dan bersedia untuk belajar dari mereka.

Page | 20

Jurnal refleksi ke-6 Apa yang saya pelajari dikelas ? Pada hari Jumat tanggal 30 Oktober 2015, tepat jam 13.00 berlangsung mata kuliah TelaahKurikulum Biologi yang diampu oleh Pak Andre dan Bu Peni. Perkuliahan pada hari itu dimulai dengan pembacaan school watching oleh saudara Fiky Auliyah Fitri dan Pak Andre menyuruh mahasiswanya untuk dapat mengkaji school watching dengan menjawab pertanyaan yang diberikan oleh Pak Andre meliputi nilai-nilai apa yang terwujud, atmosfer kelas/ sekolah seperti apa yang anda lihat, dan apa yang sebenarnya dipelajari. Kemudin setelah itu pembacaan jurnal mingguan yang dibacakan oleh saudari Mustika Sari. Kemudian setelah itu melanjutkan agenda materi tentang “Desain Pembelajaran dalam Konteks Kurikulum 2013 pada Mata Pelajaran Biologi”. Dalam pendekatan ilmiah meliputi langkah-langkah sebagai berikut: mengamati, menanyai, mengumpulkan informasi, mengasosiasikan, dan mengkomunikasikan. Desain pembelajaran dalam konteks kurikulum2013 pada mata pelajaran biologi meliputi inkuiri yang merupakan kegiatan pembelajaran yang melibatkan secara maksimal seluruh kemampuan siswa untuk mencari dan menyelidiki sesuatu (benda, manusia atau peristiwa) secara sistematis, kritis, logis, analitis sehingga mereka dapat merumuskan sendiri penemuannya dengan penuh percaya diri. Desain yang selanjutnya adalah discovery, yang merupakan suatu prosedur pembelajaran yang menekankan pada belajar mandiri, memanipulasi obyek, melakukan eksperimen atau penyelidikan dengan siswa-siswa lain sebelum membuat generalisasi. Desain yang ketiga adalah Pembelajaran Berbasis Proyek (Project Based Learning=PBL) yang merupakan model pembelajaran yang menggunakan proyek/kegiatan sebagai media. Pembelajaran Berbasis Proyek memfokuskan aktivitas peserta didik untuk melakukan eksplorasi, penilaian, interpretasi, sintesis, dan informasi untuk menghasilkan berbagai bentuk hasil belajar. Desain pembelajaran yang selanjutnya adalah Problem Based Learning yang merupakan pembelajaran yang menggunakan masalah nyata (autentik) yang tidak terstruktur (ill-structured) dan bersifat terbuka sebagai konteks bagi peserta didik untuk mengembangkan keterampilan menyelesaikan masalah dan berpikir kritis serta sekaligus membangun pengetahuan baru. Secara umum, Project Based Learning memiliki perbedaan dengan Problem Based Learning. 

Project Based Learning : - tahapan penyelesaiannya dapat bervariasi - ada produk yang dihasilkan - memerlukan waktu yang lebih panjang.



Problem Based Learning: - tahap penyelesaiannya melalui prosedur khusus - produk yang dihasilkan berupa laporan tertulis atau presentasi. - memerlukan waktu yang lebih singkat

Desain pembelajaran yang selanjutnya adalah Kontekstual Learning, yang merupakan pembelajaran yang mengkaitkan materi pembelajaran dengan konteks dunia nyata yang dihadapi siswa sehari-hari baik dalam lingkungan keluarga, masyarakat, alam sekitar dan dunia kerja, sehingga siswa mampu membuat hubungan antara pengetahuan yang dimilikinya dengan penerapannya dalam kehidupan sehari-hari.

Page | 21

Apa yang ingin anda ketahui lagi ?

Setelah mempelajari materi tersebut, yang masih saya ingin ketahui adalah “Apakah strategi yang tepat untuk mengembangkan intelektual peserta didik dalam upaya penerapan desain pembelajaran di kelas?”.

Bagaimana anda akan menjawab keingintahuan anda ini?

Berdasarkan dari keingintahuan saya tersebut, maka untuk menjawabnya saya perlu mencari informasi dari berbagai media masa seperti internet dan sebagainya guna memperoleh jawaban atau informasi yang memuaskan.

Bagaimana anda tahu, bahwa anda sudah puas atas keingintahuan anda?

Saya menjadi lebih mengerti tentang penerapan desain pembelajaran di dalam kelas. Berdasarkan informasi yang saya dapatkan, disebutkan bahwa Kemampuan intelektual peserta didik dapat terasah dengan pemilihan strategi belajar serta desain pembelajaran yang tepat. Hal seperti ini didahului oleh motivasi dan semangat siswa dalam mengikuti pelajaran. Motivasi dan semangat siswa pertama kali akan muncul apabila guru dapat menyampaikan materi ajar dengan menarik. Misalnya dengan pemilihan media belajar, teknik mengajar, dan metode pembelajaran yang menyenangkan siswa. Pembelajaran yang baik berupaya mengarahkan siswa untuk dapat mengeksplor pengetahuannya berdasarkan hal terkecil yang pernah ia temui, misalnya siswa diajak untuk menggambarkan sebuah kenampakan fisik suatu objek yang pernah ia temui. Dengan demikian pengetahuan siswa akan berkembang. Guru tidak seharusnya memaksa peserta didik yang agak lamban dalam belajar agar serta merta mengikuti proses pembelajaran disekolahnya. Guru juga jangan menghambat peserta didik yang jenius untuk berhenti menunggu pasif teman-temannya yang masih jauh di bawahnya. Dari sini ada penekanan agar guru tetap memperhatikan tingkat kemampuan peserta didik dalam menyerap materi ajar.

Apa keunggulan dan kekurangan dari jawaban nomor 4?

Keunggulan dari jawaban nomor 4 adalah bahwa kemampuan intelektual peserta didik dapat terasah dengan pemilihan strategi belajar serta desain pembelajaran yang tepat, sehingga dapat meningkatkan hasil prestasi siswa.

Page | 22

Kekurangan dari jawaban nomor 4 adalah dimana guru harus mengetahui tingkatan daya serap materi pelajaran tiap anak didiknya, sehingga pembelajaran dikelas dapat berlangsung dengan baik.

Target mingguan?

Target mngguan yang ingin saya ketahui dan pelajari adalah cara mengidentifikasi pendekatan cara penilaian dalam kurikulum 2013.

Bagaimana cara memenuhi target tersebut? Cara saya memenuhi target mingguan saya adalah dengan mencari informasi dengan mensearching tentang bab yang ingin saya ketahui yaitu “Identifikasi Pendekatan Cara Penilaian dalam Kurikulum 2013”.

KATA MUTIARA : “Jika kita menerawang kehidupan pasti akan merasa takkan pernah sanggup untuk menghadapinya, namun jika kita menerawang keilmuan kita akan masuk kedalam kehidupan itu” KATA KONSERVASI : “Seseorang yang berhenti belajar adalah orang lanjut usia, meskipun umurnya masih remaja. Seseorang yang tidak pernah berhenti belajar akan selamanya menjadi pemuda” -Henry Ford

Page | 23

Jurnal refleksi ke-7 Apa yang saya pelajari dikelas ? Pada Jumat 6 November 2015, sore jam 13.00 berlangsung mata pelajaran Telaah Kurikulum Biologi yang diampu oleh Pak Andre dan Bu Peni. Sebelum perkuliahan dimulai seperti biasa dimulai dengan pembacaan jurnal refleksi pertemuan minggu lalu dari salah satu mahasiswa yaitu Khoerunnisa. Setelah pembacaan jurnal, Pak Andre mengumumkan bahwa minggu depan UTS dan Pak Andre memberikan materi-materi apa yang keluar dalam UTS. Setelah itu dijelaskan terdapat dua pola pikir yaitu pola pikir deduksi dan induksi. Pola pikir deduksi merupakan pola piker dari teori dijadikan fakta, sedangkan pola piker induksi merupakan pola piker dari fakta dibuat teori. Kedua pola piker tersebut termasuk kedalam scientific approach. Desain konstruktivisme merupakan sebuah paham yang meyakini, menjelaskan dengan cara mengkonstruksi sendiri pengetahuan. Sedangkan inquiry berbasis pada keingintahuan seorang siswa sehingga memancing mereka untuk bertanya atas keingintahuan tersebut. Authentic assessment sesungguhnya siswa menerima umpan balik langsung sehingga dia menerima hasil pelajaran yang baik. Authentic assessment sering disebut performance basis assessment (melakukan bukan memilih). Authentic assessment dilakukan diawal, ditengah dan diakhir, melebur dalam pembelajaran. Tugas yang diberikannya pun berkaitan dengan real life, sehingga juga disebut alternative assessment. Lima prinsip dari authentic assessment meliputi : 1. 2. 3. 4. 5.

Continuous Integrated Focus on strength Underlining the most significant nature of evaluation Collaboration among teacher, student, parents.

Sedangkan tool/ caranya meliputi : 1. Before : diagram ven 2. During : peta konsep 3. After : portfolio

Sel tumbuhan

Sel hewan

-Lisosom -Sentriol

-Retikulum endoplasma

-Kloroplas -Glioksisom

-Nukleus

Page | 24

Apa yang ingin anda ketahui lagi ? Dari materi yang telah dijelaskan, yang masih saya ingin ketahui adalah Penilaian autentik itu bagaimana? Penilaian autentik menilai siapa? Penilaian autentik itu kapan dilaksanakan?

Bagaimana anda akan menjawab keingintahuan ini? Berdasarkan dari keingintahuan saya tersebut, maka untuk menjawabnya saya perlu mencari informasi dari berbagai media masa seperti internet dan buku-buku yang memiliki sumber terpercaya, dan sebagainya guna memperoleh jawaban atau informasi yang memuaskan. Bagaimana anda tahu, bahwa anda sudah puas atas keingintahuan anda? Cara saya mengetahui apakah sudah puas atau belum adalah ketika saya sudah benar benar paham dengan apa yang membuat saya bingung seputar pertanyaan tersebut. Berdasarkan informasi yang saya peroleh disebutkan bahwa : Penilaian autentik yang pertama adalah penilaian SIKAP. Mengapa penilaian sikap dinomorsatukan? Karena Sekolah Dasar adalah sekolah yang menjadi pondasi pendidikan bagi generasi penerus bangsa. Sikap harus dibangun sejak awal agar nantinya mereka mampu menjadi penerus bangsa yang berbudi luhur. Untuk apa memiliki generasi penerus bangsa yang handal pengatahuannya jika tidak memiliki sikap yang berbudi luhur. Penilaian sikap pada Kurikulum 2013 meliputi penilaian sikap spiritual dan sikap sosial. Sikap spiritual adalah sikap kepada Tuhan, yang tentu saja berisikan penilaian dalam hal ibadah. Sikap sosial adalah sika kepada sesamanya, yang tentu saja berisikan sikap dalam berinteraksi sosial. Penilaian autentik yang kedua adalah penilaian PENGETAHUAN. Kurikulum 2013 mengharapkan peserta didik nantinya mampu menjadi generasi yang hebat pengetahuannya. Untuk mengukur ketercapaian tujuan pembelajaran dalam ranah pengetahuan tentunya diperlukan penilaian. Penilaian pada ranah pengetahuan tentunya bukan lagi sesuatu yang baru bagi para guru karena pada kurikulum-kurikulum sebelumnya, penilaian ini senantiasa diberlakukan. Adanya tes tertulis hasil belajar adalah salah satu bentuk dari penilaian ini. Penilaian autentik yang ketiga adalah penilaian KETERAMPILAN. Siswa Sekolah Dasar selama pembelajaran berlangsung tidak hanya dibekali dengan sikap dan pengetahuan saja. Mereka dibekali dengan keterampilan juga selama pembelajaran diberlangsungkan. Jika keterampilan siswa dibina dalam pembelajaran maka secara otomatis diperlalukan juga penilaiannya. Bentuk penilaian keterampilan tentunya berbeda dengan bentuk penilaian sikap dan keterampilan. Apa keunggulan dan kekurangan dari jawaban nomor 4? Keunggulan jawaban nomor 4 : dari jawaban diatas dijelaskan secara rinci tentang assesment autentic. Page | 25

Kekurangan jawaban nomor 4 : dari jawaban diatas menurut saya pada penilaian pengetahuan bukan hanya adanya tes tertulis, namun juga harus adanya tes non tertulis. Tes non tertulis dapat melatih kecepatan berfikir anak. Target mingguan? Target mingguan saya adalah analisis buku ajar dan sumber belajar lainnya. Bagaimana cara memenuhi target saya ? Cara saya dalam memenuhi target adalah dengan mencari referensi dari buku-buku atau jurnal yang memuat tentang analisis buku ajar dan sumber belajar lainnya, sehingga saya dapat menangkap konsep dari materi tersebut. KATA INSPIRASI : Jangan menyerah atas impianmu, impian memberimu tujuan hidup. Ingatlah, sukses bukan kunci kebahagiaan, kebahagiaanlah kunci sukses. Semangat ! KATA MUTIARA KONSERVASI DIRI : Menyerahlah jika peluang benar-benar sudah habis. Tapi selagi masih ada satu harapan, Raihlah dengan kerja keras dan anda pasti SUKSES.

Page | 26

Jurnal refleksi ke-8 Apa yang saya pelajari di kelas? Jumat,13 November 2015, hari itu jam 13.00 sedang berlangsung mata kuliah Telaah Kurikulum Biologi yang diampu oleh Pak Andredan Bu Peni. Pada saat pertemuan tersebut Pak Andre berhalangan hadir, sehingga tidak jadi UTS dan dilanjutkan materi oleh Bu Peni. Pada hari itu Bu Peni menjelaskan tentang peta konsep. Saat mengajar nanti, sebaiknya mengajarkan siswa untuk membuat peta konsep terlebih dahulu. Dengan peta konsep tersebut, secara umum akan mempermudah siswa dalam memahami materi. Karena dalam peta konsep, pembagian materi cukup jelas, terinci, secara urut, sehingga tidak menimbulkan kebingungan bagi siswa. Dalam membuat peta konsep, tidaklah langsung menuliskan dalam bentuk peta konsep, melainkan melalui pertanyaan-pertanyaan yang memancing, dimana pertanyaan tersebut mengandung jawaban yang nantinya akan ada hubungannya dengan peta konsep yang dibuat. Setelah menerangkan, Bu Peni menugaskan kami untuk membuat lima pertanyaan berdasarkan peta konsep yang telah kami buat. Berikut adalah peta konsep materi Protista milik saya :

protista

Bergerak sepert sporosit

Protozoa

sporozoa cilliata Bergerak dengan cilia

Amoeba sp

Verticella sp

Protista mirip jamur

sporozoa

Rhizopoda

Bergerak dengan kaki semu

Protista mirip tumbuhan

Euglena viridis

flagellata Membelah diri secara binner

pyrrophyta

euglenophyta chrysophyta

chlorophyta

rhodophyta

phaeophyta

Gracillaria sp

Naviculasp

Piridiniumsp

oomycotaa

Sargassumv ulgare

Phytiumsp

Chara sp

Euglena viridis

menguntung kan

merugikan

menguntung kan

merugikan

Page | 27

menguntung kan

Berperan sebagai zooplankton

Entamoeba histolyca parasit pada manusia

Berperan sebagai produsen pada rantai makanan

Beberapa spesies anggota Dinoflagellata memproduksi toksik kuat, yang dapat mengganggu kerja diafragma dan kegagalan bernafas pada Vertebrata

Dari peta konsep tersebut, lima pertanyaan yang telah saya buat adalah :

Berperan sebagai dekomposer

1. Sebutkan pengklasifikasian dari Protista ! 2. Sebutkan masing-masing alat gerak yang dimiliki oleh Protista mirip hewan (Protozoa) ! 3. Apa saja peranan baik menguntungkan maupun merugikan dari setiap pengklasifikasian Protista ? 4. Sebutkan contoh spesies dari Protista mirip tumbuhan ! 5. Jelaskan pembagian dari Protista mirip jamur ! Setelah terbentuk pertanyaan-pertanyaan tersebut akan memudahkan siswa dalam membuat peta konsep. Apa yang ingin anda ketahui lagi ? Setelah saya mempelajari materi ini yang masih saya ingin ketahui adalah bagaimana cara membuat Peta konsep yang benar? Dan apakah peta konsep memiliki kelemahan? Bagaimana anda akan menjawab keingintahuan anda ini? Berdasarkan dari keingintahuan saya tersebut, maka untuk menjawabnya saya perlu mencari informasi dari berbagai media masa seperti internet dan koran dan sebagainya guna memperoleh jawaban atau informasi yang memuaskan. Bagaimana anda tahu, bahwa anda sudah puas atas keingintahuan anda? Cara saya mengetahui bahwa saya sudah puas adalah dengan saya sudah benar-benar paham atas apa yang masih ingin saya ketahui. Saya sudah puas dengan jawaban tersebut. “Dalam membuat peta konsep ada enam langkah yang harus diikuti“ (Da-har, 1989:126). Keenam langkah tersebut adalah (1) menentukan bahan bacaan, (2) menentukan konsepkonsep yang relevan, (3) mengurutkan konsep-konsep itu, mulai dari yang paling inklusif sampai yang paling tidak inklusif atau contoh- contoh, (4) menyusun konsep- konsep itu di atas kertas, mulai dengan konsep yang paling inklusif di puncak ke konsep yang paling tidak inklusif (5) menghu-bungkan konsep yang berkaitan dengan garis-garis penghubung dan memberi kata penghubung pada setiap garis penghubung itu, dan (6) mengembangkan peta kon-sep tersebut, misalnya dengan menambahkan dua atau lebih konsep yang baru ke setiap konsep yang sudah ada dalam peta konsep.Beberapa kelemahan atau hambatan yang mungkin dialami mahasiswa da-lam menyusun peta konsep antara lain: (1) Perlunya waktu yang cukup lama untuk menyusun peta konsep, sedangkan waktu yang tersedia terbatas, (2) Sulit menentukan konsep-konsep yang terdapat pada materi yang dipelajari, (3) Sulit menentukan kata-kata untuk menghubungkan konsep yang satu dengan konsp yang lain. Apa keunggulan dan kekurangan dari jawaban nomor 4? Keunggulan jawaban nomor 4 : dari jawaban diatas dijelaskan secara rinci tentang tahapan pembuatan peta konsep serta disebutkan bahwa peta konsep juga memiliki Page | 28

kelemahan seperti pembuatan peta konsep butuh waktu lama untuk menyusunnya, dan sebagainya. Kekurangan jawaban nomor 4 : dari jawaban diatas memang sulit untuk menentukan kata hubung dalam peta konsep. Karena apabila kata hubung tidak tepat maka antar kalimat tidak saling berhubungan dan tidak bisa membentuk sebuah materi. Target mingguan ? Target mingguan saya adalah dapat memahami materi yang telah dijelaskan pada minggu sebelumnya dan saya ingin lebih memahami materi tentang analisis buku ajaran sumber belajar lainnya.

Bagaimana cara memenuhi target saya ? Cara saya dalam memenuhi target adalah dengan membuka dan membaca kembali materi terdahulu kemudian mencari informasi tentang materi selanjutnya, sehinnga kita memiliki gambaran tentang materi selanjutnya yang akan dipelajari dan dapat memahami konsep-konsepnya.

KATA INSPIRASI : Sebuah negara tidak akan tumbuh besar, jika Guru di negara tersebut tidak tumbuh besar. Sebuah negara tidak akan sejahtera, jika guru mereka tidak sejahtra. Kehebatan sebuah engara tergantung kehebatan guru mereka. . KATA MUTIARA KONSERVASI DIRI : Yang penting bukan bagaimana caramu hidup, Tapi hidup siapa yang kamu ubah dengan hidupmu

Page | 29

Jurnal refleksi ke-9 Apa yang saya pelajari di kelas? Pada tanggal 4 Desember 2015 tepatnya hari jumat berlangsung mata kuliah Telaah Kurikulum Biologi yang diampu oleh Pak Andre dan Bu Peni. Pada pertemuan minggu yang lalu,Bu Peni dan Pak Andre berhalangan untuk hadir, sehingga Pak Andre memberi tugas untuk menganalisis Buku Siswa IPA kelas 7. Analisis buku tersebut memuat tentang komentar dari keterbacaan, pendapat tentang ketercapaian kompetensi siswa, literasi IPA/ keIPAan, dan apakah buku tersebut mendorong anak untuk berfikir atau tidak. Pada hari itu, Pak Andre menanyakan tugas tersebut, dan sedikit membahasnya. Kemudia tak lama, Bu Peni masuk dan memberi materi. Bu Peni menginstruksikan kepada kami untuk mengeluarkan satu buku saja dari dalam tas. Kemudian selanjutnya menginstruksikan untuk mengambil buku kedua yang dibawa. Setelah itu dibuka sepuluh halaman dari isi buku tersebut. Lalu Bu Peni menyuruh untuk membaca sekilas tentang sepuluh halaman tadi selama satu menit pertama. Satu menit yang kedua Bu Peni memberi kesempatan untuk membaca sepuluh halaman tadi. Selanjutnya untuk satu menit yang ketiga setiap mahasiswa berpasangan dan saling menukar informasi tentang apa yang didapat setelah membaca secara singkat tadi. Satu menit selanjutnya Bu Peni menginstruksikan untuk menuliskan apa yang diingat setelah membaca tadi dalam sebuah kata. Untuk menit berikutnya Bu Peni menginstruksikan lagi untuk menulis apa yang dapat diingat setelah membaca. Setelah dua kali menulis, kemudian mahasiswa diajak untuk membandingkan banyaknya kata yang didapatkan pada penulisan pertama dan penulisan kedua. Dan seharusnya jumlah kata pada penulisan yang kedua harus lebih banyak daripada yang pertama. Tapi didapati dua mahasiswa yang jumlah tulisan yang dapat ditangkap dalam membaca yang pertama lebih banyak daripada penulisan yang kedua. Teknik membaca scanning merupakan teknik membaca untuk memperoleh informasi meskipun hanya membaca sekilas. Apa yang ingin anda ketahui lagi ? Setelah saya mempelajari materi ini yang masih saya ingin ketahui adalah bagaimana cara menerapkan penggunaan teknik membaca scanning yang tepat dan benar. Bagaimana anda akan menjawab keingintahuan anda ini? Berdasarkan dari keingintahuan saya tersebut, maka untuk menjawabnya saya perlu mencari informasi dari berbagai media masa guna memperoleh jawaban atau informasi yang memuaskan. Bukan hanya itu, saya juga dapat mencari informasi dari jurnal-jurnal yang terkait dengan membaca scanning tersebut. Bagaimana anda tahu, bahwa anda sudah puas atas keingintahuan anda? Berdasarkan informasi yang telah saya dapatkan disebutkan bahwa dalam membaca scanning diperlukan strategi dengan baik. Strategi yang baik digunakan sebelum teknik scanning dilakukan adalah menentukan informasi spesifik apa yang dibutuhkan dan mengetahui lebih dahulu bagaimana sebuah informasi disusun dan distrukturkan. Materi bacaan yang bisa kita scanning biasanya disusun berdasarkan: 1. Alafabet: materi disusun dalam urutan A-Z (contoh: kamus, buku telepon) 2. Kronologis: materi disusun dalam nomor urut atau urutan waktu (contoh: daftar isi buku/ majalah, jadwal siaran tv) Page | 30

3. Kategori: materi disusun berdasarkan suatu kategori (contoh: jadwal praktek dokter, buku manual kendaraan). Scanning dilakukan dengan menjaga konsentrasi dan perhatian akan suatu kata kunci dari informasi yang kita cari sembari melakukan penelusuran dengan cepat. Dengan mengetahui bagaimana sebuah materi bacaan scanning disusun, maka dapat dengan mudah mengatur arah pergerakan mata dalam pencarian dan penelusuran bacaan. Cara lain untuk membantu efektivitas teknik scanning adalah dengan menggunakan alat bantu berupa jari atau alat tulis yang bisa digunakan dalam memandu pergerakan mata dan menjaga kecepatan telusur yang lebih cepat dan konsisten. Dari penjelasan tersebut saya merasa puas dan paham tentang teknik membaca scanning. Apa keunggulan dan kekurangan dari jawaban nomor 4? Keunggulan dari jawaban nomor 4 adalah dalam membaca menggunakan teknik scanning diperlukan strategi yang baik untuk menentukan informasi spesifik apa yang dibutuhkan dan mengetahui lebih dahulu bagaimana sebuah informasi disusun dan distrukturkan. Kekurangan dari jawaban nomor 4 adalah pada teknik membaca scanning harus dilakukan dengan menjaga perhatian pada suatu kata kunci dari informasi yang dicari sehingga membutuhkan konsentrasi yang tinggi. Target mingguan ? Pada pertemuan hari Jumat tanggal 4 Desember tersebut, merupakan pertemuan terakhir dari mata kuliah Telaah Kurikulum Biologi. Sehingga target mingguan saya adalah dapat memahami dengan jelas materi yang telah saya dapat selama satu semester ini. Sehingga saat mengerjakan UAS dapat dilakukan dengan lancar. Bagaimana cara memenuhi target saya ? Cara saya dalam memenuhi target adalah dengan membaca, serta memahami lagi materi-materi yang telah diajarkan, sehingga dalam mengerjakan soal UAS dapat berjalan lancar. KATA INSPIRASI : Jika Masih Mampu Berjalan, Kenapa Harus Berhenti. Jika Masih Mampu Bertahan, Teruslah Tanpa Henti. KATA MUTIARA KONSERVASI : Pupuklah Semangat Diri Hingga Sukses Menanti

Page | 31

Tugas terlampir

 SCHOOL WATCHING Apa yang kamu lihat ? Pada Sabtu 26 September 2015, saya melakukan pengamatan di SD Negeri Weton kecamatan Rembang kabupaten Rembang yang letaknya tidak jauh dari tempat tinggal saya dan saya juga merupakan alumni siswa di SD tersebut. School watcing ini dilakukan guna memenuhi tugas dari mata kuliah Telaah Kurikulum Biologi. Pada hari itu saya melakukan pengamatan pada pukul 08.00 pagi hari, dimana semua siswa sudah masuk dikelas masing-masing dan sedang berlangsung kegiatan belajar mengajar. Pada hari itu kebetulan ada berita duka dari suami ibu kantin sekolah tersebut meninggal dunia, sehingga sebagian guru melayat kerumah ibu kantin tersebut dan sebagian lagi tetap berada di sekolah untuk mengkondisikan siswa-siswa di kelas. Setelah selesai melayat para guru-guru kembali kesekolah lagi. Tetapi tidak lama setelah itu, guru-guru berkumpul di halaman sekolah dan berbaris rapi dengan mengenakan baju olah raga. Saya masih bingung dengan kegiatan yang dilakukan guru-guru tersebut. Setelah berbaris, ternyata para guru melakukan kegiatan gerak jalan. Saya masih mengamati kegiatan yang dilakukan guru-guru tersebut dengan bingung. Setelah sekitar 30 menit para guru yang melakukan kegiatan gerak jalan tadi kembali lagi ke sekolahan. Kemudian dengan rasa penasaran saya mencoba mendekat dan bertanya langsung dengan guru-guru tersebut. Saya pun disambut baik dengan guru-guru karena saya alumni dari SD tersebut. Setelah saya menyalami guruguru satu persatu, kemudian saya bertanya ke salah satu guru kelas 2 yaitu Bu Ita tentang kegiatan yang dilakukan guru-guru tadi. Bu Ita menyebutkan bahwa yang dilakukan guruguru tadi adalah serangkaian acara untuk memperingati HUT PGRI. Selain gerak jalan ada juga lomba voli dan lomba paduan suara yang dilakukan para guru-guru, lalu saya bertanya kepada Bu Ita, apabila semua guru melaksanakan kegiatan lomba tadi, lalu bagaimana dengan siswanya? Bu Ita menjelaskan kembali, masih ada tiga guru yang ditugaskan untuk mengisi kelas yang kosong. Dimana satu guru diberi tanggung jawab untuk mengisi dua kelas. Kemuadian saya bertanya lagi tentang kurikulum yang sekarang diterapkan di SD tersebut. Ternyata SD Negeri Weton masih menggunakan kurikulum KTSP. Bu Ita menjelaskan lagi, dulu sekolah ini memang sudah menerapkan Kurikulum 2013, tetapi adanya kendala-kendala seperti kurangnya pelatihan mengenai Kurikulum 2013 terhadap guru-guru di SD tersebut, dan penerapan Kurikulum 2013 masih belum maksimal dan masih terdapat banyak kekurangan, sehingga SD tersebut kembali menggunakan KTSP. Pada pukul 08.45, bel tanda istirahat berbunyi, anak- anak berhamburan keluar dan menghampiri pada pedagang jajanan yang ada disekitar sekolah. Setelah lima belas menit, bel istirahat pun berbunyi kembali dan dilanjutkan kegiatan belajar mengajar lagi. Kebetulan saat itu hari Sabtu sehingga sekolah pulang pagi. Namun setelah saya lihat, masih terdapat beberapa siswa yang belum pulang, lalu saya bertanya kepada mereka. Ternyata mereka sedang mengadakan remidial, sehingga mereka pulang terlambat. Selain itu, dilihat dari sarana dan prasarana yang ada di SD Negeri Weton sudah mengalami banyak kemajuan jika dibandingkan dulu waktu saya masih duduk di Sekolah Dasar. Seperti contohnya perpustakaan yang dulu ruangannya bergabung UKS, tetapi sekarang perpustakaan tersebut memiliki ruangan tersendiri dengan buku-buku yang baru dan berkualitas serta tata letak yang rapih. Begitu juga UKSnya yang sudah memiliki ruangan tersendiri, jadi jika ada siswa yang sakit dapat beristirahat tanpa harus terganggu dengan adanya perpustakaan yang letaknya satu ruangan. Seperti sekolah pada umumnya, SD Negeri Weton ini setiap hari Seninnya diadakan upacara, selasa dan jumat dilakukan senam sehat, dan khusus untuk hari jumat ada amal yang Page | 32

dikelilingkan dari kelas satu ke kelas yang lain guna melatih para siswa tentang rasa kepedulian untuk menolong sesama. Apa yang kamu rasakan ? Setelah saya melihat/ melakukan pengamatan terhadap SD Negeri Weton tersebut, saya merasa senang dan puas. Saya merasa senang karena disana saya disambut baik meskipun saya hanya sekedar school watching dan saya merasa puas karena SD Negeri Weton tersebut sudah banyak mengalami kemajuan baik dari segi akademis maupun dari segi sarana-prasarana. Sehingga apabila dibandingkan dengan sekolah-sekolah lain, sekolah ini tidak kalah bagusnya meskipun letaknya di desa. Selain itu dengan adanya kemajuankemajuan tersebut lebih mendorong minat siswa dalam kegiatan belajar menjadi lebih efektif dan efisien. Hal ini mendorong para guru pula untuk lebih meningkatkan kualitas diri dalam mencerdaskan para siswanya dengan semua sarana prasarana yang tersedia, begitu juga saya sebagai calon pendidik menjadi lebih terdorong untuk lebih dan lebih baik lagi menjadi guru yang berkualitas. Apa yang kamu dengar ? Pada waktu saya melakukan school watching, saya melihat banyak ibu-ibu yang sedang menunggui anaknya. Disana saya sedikit bertanya-tanya tentang sekolah tersebut. Mereka berpendapat bahwa semua kegiatan yang mencakup akademis maupun ekstrakurikuler berjalan dengan baik. Saya mendengar dari warga sekitar sekolah bahwa dalam kaitannya kegiatan pramuka dan gerak jalan, sekolah ini selalu mendapatkan juara dalam kegiatan tersebut. Saya juga mendengar bahwa untuk kualitas prestasi akademik dari siswanya, SD ini juga tak kalah bagusnya. Banyak dari siswa yang alumni tersebut dapat melanjutkan ke Sekolah Menengah yang favorit. Hal ini membuktikan bahwa meskipun letak dari SD ini didesa, tetapi kualitasnya tidak kalah dengan SD yang letaknya di kota. Dan juga pihak sekolahan memiliki hubungan yang baik dengan orang tua murid dalam hubungannya dengan proses pembelajaran. Kata mutiara : Orang hebat bisa melahirkan beberapa karya bermutu, tapi guru bermutu bisa melahirkan ribuan orang hebat.

Lampiran dokumentasi :

Page | 33

Foto tampak depan SD Negeri Weton

Foto tampak depan SD Negeri Weton

Page | 34

Foto salah satu kelas di SD Negeri Weton

Foto salah satu siswa SD Negeri Weton dari kelas 5 Page | 35

Protista

PETA KONSEP Dibagimenjadi Bergerak sepert sporosit

Protozoa Dibagimenjadi

Protista mirip tumbuhan

Protista mirip jamur

Dibagimenjadi

sporozoa

Rhizopoda

sporozoa Bergerak dengan kaki semu

cilliata

Euglena viridis

flagellata

Bergerak dengan cilia

Amoeba sp

Verticella sp

pyrrophyta

euglenophyta chrysophyta

oomycotaa

rhodophyta

phaeophyta

Gracillaria sp

Sargassum vulgare

Naviculasp

Piridiniumsp

Membelah diri secara binner

chlorophyta

Phytium sp

Chara sp

Euglena viridis Peranan

Peranan menguntungka n

Berperan sebagai zooplankton

merugikan

Entamoeba histolyca parasit pada manusia

menguntung kan

Berperan sebagai produsen pada rantai makanan

Peranan

merugikan

Beberapa spesies anggota Dinoflagellata memproduksi toksik kuat, yang dapat mengganggu kerja diafragma dan kegagalan bernafas pada Vertebrata

menguntung kan

Berperan sebagai dekomposer

Page | 36

TUGAS SILENT BOOK Analisis Teksbook Kurikulum 2013 1. Analisis keterbacaan Dari teksbook IPA Buku Siswa Kelas VII berdasarkan Kurikulum 2013 tersebut, dapat dilihat memiliki penyususnan kata yang rapih. Kata-kata dalam kalimat yang digunakan tidak mempersulit siswa dalam memahami materi yang terkandung di dalam buku tersebut. Buku tersebut dilengkapi juga dengan kata-kata kunci untuk mempermudah siswa dalam pengenalan kata-kata yang sering muncul pada suatu bab. Ada pula glosarium pada halaman belakang yang memuat suatu pengertian-pengertian tertentu, sehingga siswa dapat membacanya sekaligus menghafal dan memahaminya. Tampilan dari buku tersebut juga menarik. Buku tersebut dilengkapi warna pada gambarnya yang membuat siswa cenderung tertarik untuk membacanya. 2. Pendapat tentang ketercapaian kompetensi siswa Menurut saya dalam buku ini, antara aspek kogitif, afektif, dan psikomotorik seimbang. Materi yang termuat dalam buku tersebut sudah cukup lengkap. Untuk aspek afektifnya sendiri yaitu sikap siwa dalam menerima pelajaran serta sikap mereka dalam menerapkan teori yang mereka dapat dengan percobaan yang akan/telah mereka lakukan. Untuk aspek psikomotoriknya dalam hal ini adalah saat melakukan praktikum/eksperimen. Dengan adanya praktikum, mendorong untuk mengasah ketrampilan mereka dalam menyelesaikan masalah yang dihadapi. 3. Literasi ke-IPAan Didalam buku ini, memuat banyak sekali percobaan-percobaan ilmiah pada setiap babnya. Melihat hal tersebut , berarti buku ini memang sesuai dengan mata pelajarannya yaitu IPA. Disini siswa dituntut lebih banyak bereksperimen untuk menguji teori-teori yang telah didapatkan sebelumnya. Hal ini membuat daya kreasi serta ketrampilan siswa menjadi lebih tinggi. Setelah mereka melakukan eksperimen disediakan juga pertanyaan-pertanyaan yang dapat siswa jawab dengan melihat dari hasil percobaan yang telah mereka lakukan. Dengan seperti itu, setelah siswa mendapatkan teori mereka diharuskan melakukan eksperimen untuk menjawab keingintahuan siswa, setelah itu diberi penguat untuk mengingat dengan menjawab pertanyaan setelah melakukan eksperimen tersebut. Sehingga dengan seperti itu, pelajaran IPA lebih dapat bermakna dan merangsang/melatih siswa untuk dapat menyelesaikan masalah yang dihadapinya . 4. Apakah mendorong siswa untuk berfikir? Menurut saya buku ini jelas mendorong siswa dalam berfikir. Seperti yang sudah dijelaskan, didalam buku tersebut memuat banyak praktikum/percobaan/eksperimen yang harus dilakukan siswa, sehingga mendorong mereka untuk berfikir dalam melakukan eksperimen tersebut, untuk dapat menghubungkan teori yang didapat dengan hasil praktikum yang telah mereka lakukan, serta mendorong mereka untuk berfikir dalam menjawab soal-soal analisis yang berhubungan dengan teori dan praktikum.

Page | 37

protista

KOREKSI PETA KONSEP Dibagimenjadi Bergerak sepert sporosit

Protozoa Dibagimenjadi

Protista mirip tumbuhan

Protista mirip jamur

Dibagimenjadi

sporozoa

Rhizopoda

sporozoa Bergerak dengan kaki semu

cilliata

Euglena viridis

flagellata

Bergerak dengan cilia

Amoeba sp

chrysophyta

chlorophyta

oomycotaa

rhodophyta

phaeophyta

Gracillaria sp

Sargassum vulgare

Naviculasp

Piridiniumsp

Membelah diri secara binner

Verticella sp

pyrrophyta

euglenophyta

Phytium sp

Chara sp

Euglena viridis Peranan

Peranan menguntungka n

merugikan

Berperan sebagai zooplankton

Entamoeba histolyca parasit pada manusia

1. 2. 3. 4. 5.

menguntung kan

Berperan sebagai produsen pada rantai makanan

Peranan

merugikan

Beberapa spesies anggota Dinoflagellata memproduksi toksik kuat, yang dapat mengganggu kerja diafragma dan kegagalan bernafas pada Vertebrata

menguntung kan

Berperan sebagai dekomposer

Pertanyaan Sebutkan pengklasifikasian dari Protista ! Sebutkan masing-masing alat gerak yang dimiliki oleh Protista mirip hewan (Protozoa) ! Apa saja peranan baik menguntungkan maupun merugikan dari setiap pengklasifikasian Protista ? Sebutkan contoh spesies dari Protista mirip tumbuhan ! Jelaskan pembagian dari Protista mirip jamur !

Jawaban 1. Protista dibagi menjadi tiga yaitu protista mirip hewan (protozoa), protista mirip tumbuhan (alga), dan protista mirip jamur. 2. - Rhizopoda bergerak dengan kaki semu - Cilliata bergerak dengan silia - Flagellata bergerak dengan flagel - Sporozoa bergerak seperti sporosit 3. Menguntungkan : Page | 38

-

Berperan sebagai zooplankton Berperan sebagai produsen pada rantai makanan Berperan sebagai dekomposer

Merugikan : 4. 5.

Entamoeba histolyca parasit pada manusia Beberapa spesies anggota Dinoflagellata memproduksi toksik kuat, yang dapat mengganggu kerja diafragma dan kegagalan bernafas pada Vertebrata Phytium sp menyebabkan penyakit busuk pada kecambah tembakau Euglena viridis Naviculasp Piridiniumsp Gracillaria sp Chara sp Sargassum vulgare Protista mirip jamur dibagi menjadi dua yaitu oomycota dan myxomicota.

PENGKOREKSIAN NO KOREKTOR 1 Arriza Kurniawan Yusuf

2

Khoerunnisa

3

Fitri Murdiara Gustianur

4

Fitroh Fauzia

KOREKSI -Rhizopoda bergerak dengan kaki semu. - garis antara peranan dan dibagi mrnjadi pada Protista mirip tumbuhan diberi warna dan diberi spasi biar teratur. - sudah ada semua pertanyaan beserta jawabannya di peta konsep. - Semua jawaban ada di peta konsep. - Peta konsepnya terlalu dekat sehingga susah dimengerti. - Contoh spesiesnya sebaiknya di beri garis bawah. - Peta konsepnya terlalu dekat jaraknya sehingga pembacaan peta konsep butuh ketelitian. - Penulisan contoh spesies diberi garis bawah atau cetak miring. - Peta konsepnya diberi kata penghubung. - Penulisan nama ilmiah perlu diperhatikan. - Di nomor 5, sebaiknya bukan “pembagian” tetapi “pengklasifikasian”.

Page | 39

PERBAIKAN

Protista

terdiri dari

protista mirip hewan

protista mirip jamur

protista mirip tumbuhan

rhizopoda (kaki semu)

cilliata (cilia)

flagelata (flagel)

sporozoa (bergerak seperti sporosit)

oomycota

myxomycota

euglenophyta

pyrrophyta

phaeophyta

chlorophyt

Amoeba sp

Verticella sp

Euglena viridis

Sporozoa sp

Phytium sp

Sporongium sp

Euglena viridis

Piridinium sp

Sargassum vulgare

Chara sp

Page | 40

KESADARAN META KOGNITIF

KESADARAN METAKOGNITIFKU Bacalah dengan seksama setiap pernyataan dan berikan jawaban dengan tanda contreng V pada jawaban saudara, yaitu: SS –bila saudara Sangat Setuju dengan pernyataan; S-bila saudar a Setuju dengan pernyataaan; N -bila saudara netral (50% setuju) dengan pernyataan; TS-bila saudara Tidak Setuju dengan pernyataaan; STS-bila saudara Sangat Tidak Setuju dengan pernyataan

Dalam konteks pelaksanaan perkuliahan, bagaimana pendapat SS S N TS Sanga saudara tentang pernyataan berikut ini: Tidak Setuju 50% t Setuju Setuju Setuju

STS Sanga t Tidak Setuju

1. Saat menghadapi kesulitan, saya mempertimbangkan beberapa jalan keluar yang ada. 2. Saya mempertahankan suatu strategi belajar yang terbukti efektif. 3. Dalam menerapkan target belajar, saya disiplin waktu agar tercapai target. 4. Saya paham kelebihan maupun kekurangan saya. 5. Sebelum berangkat kuliah, saya berpikir tentang apa saja yang saya perlukan agar bisa mengikutinya dengan efektif. 6. Segera setelah selesai kuliah, saya paham tentang hasilnya, kelebihan, dan kelemahan saya. 7. Saya tetapkan dulu target belajar saya, baru kemudian saya kuliah. 8. Saya berusaha elaborasi, jika ada konsep penting untuk diperhatikan 9. Saya tahu informasi yang paling bermanfaat bagi saya. 10. Jika menghadapi kesulitan, saya mempertimbangkan semua kemungkinan solusi, sebelum memutuskan. 11. Saya memahami KULIAH ini (kompetensi yang diharapkan, tujuan, syarat, tugas) dengan baik. 12. Saya memusatkan perhatianku pada KULIAH ini. 13. Saya mempunyai target tertentu pada setiap topik kuliah . 14. Saya mengikuti KULIAH ini dengan baik

    

    

    

    

    

     

     

     

     

     

  

  

  

  

  

Page | 41

15. Saya paham apa yang diharapkan oleh dosen pada saya. 16. Saya paham langkah-langkah KULIAH. 17. Saya menggunakan strategi belajar sesuai dengan situasi. 18. Setelah KULIAH, saya bertanya kepada diri sendiri apakah masih ada alternatif kegiatan lain yang lebih baik sehingga kompetensi lebih tercapai. 19. Saya mampu mengendalikan diri dalam mengikuti KULIAH. 20. Secara periodik saya merenung untuk memahami apa saya pelajari, apa yang ingin saya ketahui, apakah target belajar tercapai. 21. Saya bertanya kepada diri sendiri tentang hal-hal terkait KULIAH sebelum memulai perkuliahan. 22. Saya mempertimbangkan beberapa cara belajar, kemudian menggunakan salah satunya.

   

   

   

   

   

 

 

 

 

 





















SS 23. Saya membuat rangkuman tentang apa yang saya pelajari setelah selesai KULIAH. 24. Saya minta bantuan orang lain jika tidak paham. 25. Saya bisa memotivasi diri saya sendiri, jika memang diperlukan. 26. Saya paham tentang strategi belajar yang saya terapkan. 27. Saya seringkali menganalisis manfaat dari strategi yang saya gunakan. 28. Saya memanfaatkan kekuatan intelektual saya untuk mengatasi kekurangan saya. 29. Saya memusatkan pikiran pada pokok-pokok perkuliahan yang penting. 30. Saya menggunakan contoh dalam menjelaskan. 31. Secara otomatis, saya tahu strategi belajar yang saya gunakan efektif. 32. Secara teratur saya mengambil jedah waktu untuk menata pemahaman. 33. Saya tahu kapan suatu strategi belajar yang saya terapkan tersebut efektif. 34. Jika sudah selesaikan KULIAH, saya bertanya kepada diri sendiri apakah saya sudah mencapai target perkuliahan. 35. Saya membuat gambar (diagram) untuk mempermudah pemahaman siswa.

S

            

N

            

TS

            

STS

            

Page | 42

            

36. Setelah KULIAH, saya bertanya kepada diri sendiri, apakah saya telah mempertimbangkan semua kemungkinan strategi yang ada. 37. Saya berusaha menerjemahkan konsep-konsep dalam perkuliahan kedalam kata-kata sendiri. 38. Jika tidak berhasil, saya mengubah strategi kuliah saya. 39. Saya pahami kompetensi yang diharapkan terlebih dulu agar mudah mengikuti KULIAH. 40. Saya baca ‘kontrak perkuliahan’ secara hati-hati sebelum saya mengikuti KULIAH. 41. Saya bertanya kepada diri sendiri apakah yang sedang saya pelajari ini terkait dengan apa yang saya ketahui sebelumnya. 42. Jika bingung, saya mengevaluasi lagi pelaksanaan KULIAH saya, yang telah saya lakukan. 43. Saya mengatur waktu lagi untuk mencapai tujuan dengan baik. 44. Saya melakukan beberapa langkah kecil dulu sebelum kuliah (menulis catatan perkuliahan, refleksi belajar) 45. Saya pusatkan perhatian kepada target belajar yang besar dulu, baru kemudian target yang lebih kecil.











        

        

        

        

        

terimakasih

Page | 43

JAWABAN SOAL TELAAH KURIKULUM 1 BIOLOGI 2015 1. A. Eksplorasi adalah kegiatan untuk memperoleh pengalaman-pengalaman baru dari situasi yang baru. Dalam kegiatan eksplorasi, guru melibatkan peserta didik dalam mencari dan menghimpun informasi, menggunakan media untuk memperkaya pengalaman mengelola informasi, memfasilitasi peserta didik berinteraksi sehingga peserta didik aktif, mendorong peserta didik mengamati berbagai gejala, menangkap tanda-tanda yang membedakan dengan gejala pada peristiwa lain, mengamati objek di lapangan dan labolatorium. Kegiatan guru dan peserta didik dalam siklus ekplorasi adalah Peserta didik : -

menggali informasi dengan membaca, berdikusi, atau percobaan mengumpulkan dan mengolah data

Guru : -

menggunakan berbagai pendekatan dan media memfasilitasi terjadinya interaksi antarpeserta didik, peserta didik dengan guru, dan peserta didik dengan sumber belajar melibatkan peserta didik secara aktif

B. Elaborasi adalah kegiatan penggarapan secara tekun dan cermat. Dalarn kegiatan elaborasi, guru mendorong peserta didik membaca dan menuliskan hasil eksplorasi, mendiskusikan, mendengar pendapat, untuk lebih mendalami sesuatu, menganalisis kekuatan atau kelemahan argumen, mendalami pengetahuan tentang sesuatu, membangun kesepakatan melalui kegiatan kooperatif dan kolaborasi, membiasakan peserta didik membaca dan menulis, menguji prediksi atau hipotesis, menyimpulkan bersama, dan menyusun laporan atau tulisan, menyajikan hasil belajar. Kegiatan guru dan peserta didik dalam siklus elaborasi adalah Peserta didik : -

melaporkan hasil eksplorasi secara lisan atau tertulis, baik secara individu maupun kelompok menanggapi laporan atau pendapat teman mengajukan argumentasi dengan santun

Guru : -

memfasilitasi peserta didik untuk berpikir kritis, menganalisis, meemcahkan masalah, bertindak tanpa rasa takut memfasilitasi peserta didik untuk berkompetisi

C. Konfirmasi adalah kegiatan pembenaran, penegasan, dan pengesahan. Dalam kegiatan konfirmasi, guru memberikan umpan balik terhadap apa yang dihasilkan peserta didik melalui pengalaman belajar, memberikan apresiasi terhadap kekuatan dan kelemahan hasil belajar dengan menggunakan teori yang dikuasai guru, Page | 44

menambah informasi yang seharusnya dikuasai peserta didik, mendorong peserta didik untuk menggunakan pengetahuan lebih lanjut dari sumber yang terpercaya untuk lebih menguatkan penguasaan kompetensi belajar agar lebih bermakna. Setelah memeperoleh keyakinan, maka peserta didik mengerjakan tugas-tugas untuk mengasilkan produk belajar yang kongkrit dan kontekstual. Guru membantu peserta didik menyelesaikan masalah dan menerapkan ilmu dalam aktivitas yang nyata dalam kehidupan sehari-hari. Kegiatan guru dan peserta didik dalam siklus konfirmasi Peserta didik : -

melakukan refleksi terhadap pengalaman belajarnya

Guru : -

memberi umpan balik positif kepada peserta didik memberi konfirmasi melalui berbagai sumber terhadap hasil eksplorasi dan elaborasi - berperan sebagai narasumber dan fasilitator - memberi acuan agar peserta didik melakukan pengecekan hasil ekplorasi - memberi motivasi kepada peserta didik 2. a. Kompetensi Inti adalah tingkat kemampuan untuk mencapai Standar Kompetensi Lulusan yang harus dimiliki oleh peserta didik pada setiap tingkat, kelas atau program. b. Kompetensi Dasar adalah kemampuan untuk mencapai Kompetensi Inti yang harus diperoleh oleh peserta didik melalui pembelajaran. Kompetensi Dasar adalah konten atau kompetensi yang terdiri atas sikap, pengetahuan, dan ketrampilan yang bersumber pada kompetensi inti yang harus dikuasai peserta didik. Kompetensi tersebut dikembangkan dengan memperhatikan karakteristik peserta didik, kemampuan awal, serta ciri dari suatu mata pelajaran. c. Indikator adalah perilaku yang dapat diukur dan/atau di observasi untuk menunjukkan ketercapaian kompetensi dasar tertentu yang menjadi acuan penilaian mata pelajaran yang mencakup pengetahuan, sikap, dan keterampilan contoh : Standar Kompetensi

Memahami ketentuan hukum Islam tentang pengurusan jenazah.

Kompetensi Dasar

Indikator

o Mampu menjelaskan langkah-langkah/tatacara memandikan jenazah Menjelaskan tatacara pengurusan jenazah

o Mampu menjelaskan tata cara mengkafani jenazah o Mampu menjelaskan tata cara menshalatkan

Page | 45

jenazah o Mampu menjelaskan tata cara menguburkan jenazah

3. Assesment otentik adalah pengukuran yang bermakna secara signifikan atas hasil belajar peserta didik untuk ranah sikap, keterampilan, dan pengetahuan. Istilah asesmen merupakan sinonim dari penilaian, pengukuran, pengujian, atau evaluasi. Istilah autentik merupakan sinonim dari asli, nyata, valid, atau reliabel. Dalam kehidupan akademik keseharian, frasa asesmen autentik dan penilaian autentik sering dipertukarkan. Akan tetapi, frasa pengukuran atau pengujian autentik, tidak lazim digunakan. Beberapa jenis asesmen autentik disajikan berikut ini : a. Penilaian Kinerja, guru dapat melakukannya dengan meminta para peserta didik menyebutkan unsur-unsur proyek/tugas yang akan mereka gunakan untuk menentukan kriteria penyelesaiannya. - Daftar cek (checklist). Digunakan untuk mengetahui muncul atau tidaknya unsurunsur tertentu dari indikator atau subindikator yang harus muncul dalam sebuah peristiwa atau tindakan. - Catatan anekdot/narasi (anecdotal/narative records). Digunakan dengan cara guru menulis laporan narasi tentang apa yang dilakukan oleh masing-masing peserta didik selama melakukan tindakan. Dari laporan tersebut, guru dapat menentukan seberapa baik peserta didik memenuhi standar yang ditetapkan. - Skala penilaian (rating scale). Biasanya digunakan dengan menggunakan skala numerik berikut predikatnya. Misalnya: 5 = baik sekali, 4 = baik, 3 = cukup, 2 = kurang, 1 = kurang sekali. - Memori atau ingatan (memory approach). Digunakan oleh guru dengan cara mengamati peserta didik ketika melakukan sesuatu, dengan tanpa membuat catatan. Guru menggunakan informasi dari memorinya untuk menentukan apakah peserta didik sudah berhasil atau belum. Cara seperti tetap ada manfaatnya, namun tidak cukup dianjurkan. b. Penilaian Proyek, dimaksud berupa investigasi yang dilakukan oleh peserta didik, mulai dari perencanaan, pengumpulan data, pengorganisasian, pengolahan, analisis, dan penyajian data. c. Penilaian Portofolio, merupakan penilaian atas kumpulan artefak yang menunjukkan kemajuan dan dihargai sebagai hasil kerja dari dunia nyata. Penilaian portofolio bisa berangkat dari hasil kerja peserta didik secara perorangan atau diproduksi secara berkelompok, memerlukan refleksi peserta didik, dan dievaluasi berdasarkan beberapa dimensi. d. Penilaian Tertulis, berbentuk uraian atau esai menuntut peserta didik mampu mengingat, memahami, mengorganisasikan, menerapkan, menganalisis, mensintesis, mengevaluasi, dan sebagainya atas materi yang sudah dipelajari. Tes tertulis berbentuk uraian sebisa mungkin bersifat komprehentif, sehingga mampu menggambarkan ranah sikap, keterampilan, dan pengetahuan peserta didik. ANALISIS RPP 4. a. Eksplorasi Page | 46

Kegiatan guru dan peserta didik dalam siklus ekplorasi adalah Peserta didik : -

-

-

Siswa dalam kelompok memperhatikan mengamati tayangan proses pembuatan kultur jaringan. Siswa dalam kelompok mendiskusikan tayangan yang baru saja dilihat dengan panduan Lembar Kerja yang sudah disediakan Guru : Guru menyampaikan garis besar cakupan materi dan penjelasan tentang kegiatan yang akan dilakukan peserta didik untuk menyelesaikan permasalahan atau tugas pada pertemuan ini. Guru membagi siswa dalam kelompok dan kemudian menampilkan beberapa gambar atau video tentang berbagai tanaman hasil kultur jaringan.

b. Elaborasi Kegiatan guru dan peserta didik dalam siklus elaborasi adalah Peserta didik : -

Satu kelompok siswa menjadi pengatur jalannya tanya jawab hasil diskusi. Sebagian kelompok mempresentasikan hasil diskusinya Sebagian kelompok menanggapi presentasi Guru : - Mengarahkan siswa dalam kelompok untuk mendiskusikan tayangan yang baru saja dilihat. - Mengatur kelompok siswa untuk menjadi moderator, mempresentasikan hasil diskusi, memberi tanggapan hasil presentasi dan menyimpulkan hasil diskusi. c. Konfirmasi Kegiatan guru dan peserta didik dalam siklus elaborasi adalah Peserta didik : -

Sebagian kelompok menyimpulkan hasil diskusi Mendengarkan ulasan guru Guru : Memberi ulasan singkat tentang hasil diskusi.

5. A. Kompetensi inti KI 1

:

1. Menghayati dan mengamalkan ajaran agama yang dianutnya

KI 2

:

2. Menghayati dan mengamalkan perilaku jujur, disiplin, tanggung jawab, peduli (gotong royong, kerjasama, toleran, damai), santun, responsif dan proaktif dan menunjukan sikap sebagai bagian dari solusi atas berbagai permasalahan dalam berinteraksi secara efektif dengan lingkungan sosial dan alam serta dalam menempatkan diri sebagai cerminan bangsa dalam Page | 47

pergaulan dunia KI 3

:

KI 4

:

3. Memahami, menerapkan, menganalisis pengetahuan faktual, konseptual, prosedural berdasarkan rasa ingintahunya tentang ilmu pengetahuan, teknologi, seni, budaya, dan humaniora dengan wawasan kemanusiaan, kebangsaan, kenegaraan, dan peradaban terkait fenomena dan kejadian, serta menerapkan pengetahuan prosedural pada bidang kajian yang spesifik sesuai dengan bakat dan minatnya untuk memecahkan masalah 4. Mengolah, menalar, dan menyaji dalam ranah konkret dan ranah abstrak terkait dengan pengembangan dari yang dipelajarinya di sekolah secara mandiri, dan mampu menggunakan metoda sesuai kaidah keilmuan

B. Kompetensi Dasar 1.1Mengagumi keteraturan dan kompleksitas ciptaan Tuhan tentang struktur dan fungsi sel, jaringan, organ penyusun sistem dan bioproses yang terjadi pada mahluk hidup. 2.1 Berperilaku ilmiah: teliti, tekun, jujur terhadap data dan fakta, disiplin, tanggung jawab,dan peduli dalam observasi dan eksperimen, berani dan santun dalam mengajukan pertanyaan dan berargumentasi, peduli lingkungan, gotong royong, bekerjasama, cinta damai, berpendapat secara ilmiah dan kritis, responsif dan proaktif dalam dalam setiap tindakan dan dalam melakukan pengamatan dan percobaan di dalam kelas/laboratorium maupun di luar kelas/laboratorium. 3.3 Menerapkan konsep tentang keterkaitan hubungan antara struktur sel pada jaringan tumbuhan dengan fungsi organ pada tumbuhan berdasarkan hasil pengamatan. 4.3 Menyajikan data tentang struktur anatomi jaringan pada tumbuhan berdasarkan hasil pengamatan untuk menunjukkan pemahaman hubungan antara struktur dan fungsi jaringan pada tumbuhan terhadap bioproses yang berlangsung pada tumbuhan. C. Indikator - Menunjukkan sikap menghayati keteraturan dan kompleksitas sturuktur sel, jarngan, organ penyusun sistem orgaganisme sebagai wujud kebesaran Tuhan dengan melaksanakan tugas dan fungsinya sebagai warga kelas. - Menunjukkan sikap ilmiah teliti, tekun, jujur terhadap data dan fakta, disiplin, tanggung jawab, dan peduli dalam observasi dan eksperimen, berani dan santun dalam mengajukan pertanyaan dan berargumentasi, peduli lingkungan, gotong royong, bekerjasama, cinta damai, berpendapat secara ilmiah dan kritis, responsif dan proaktif dalam dalam setiap tindakan. - Menghubungkan struktur, fungsi dan letak jaringan meristem serta hasil pertumbuhannya. - Menghubungkan sifat totipotensi dengan kultur jaringan. - membuat simpulan tentang kultur jaringan berdasarrkan tayangan gambar atau vidio yang dilihat. 6. . Assesment Otentik No Ranah yang dinilai 1

Afektif

Tehnik

Instrumen

Observasi

Lembar obervasi terlampir Page | 48

2

Psikomotor

Observasi/penilaian diri/sejawat

Lembar terlampir

observasi

Portopolio Produk (carta) 3

Kognitf

Tes tertulis dan tes lisan

Soal tes

7. Pendekatan Saintifik Dalam RPP tersebut pembelajaran juga dilakukan menggunakan pendekatan saintifik. Dimana dalam pembelajaran tersebut siswa diajak untuk melakukan observasi atau pengamatan mikroskopis secara langsung tentang jaringan tumbuhan. Hal ini juga ditunjukkan pada salah satu indikator kompetensi pencapaian yaiutu Menunjukkan sikap ilmiah teliti, tekun, jujur terhadap data dan fakta, disiplin, tanggung jawab, dan peduli dalam observasi dan eksperimen, berani dan santun dalam mengajukan pertanyaan dan berargumentasi, peduli lingkungan, gotong royong, bekerjasama, cinta damai, berpendapat secara ilmiah dan kritis, responsif dan proaktif dalam dalam setiap tindakan. 8. Pendididkan/ pembiasaan nilai-nilai karakter Pembiasaan nilai-nilai karakter yang ditanamkan dalam pembelajaran ini adalah jujur, teliti, kerjasama, tanggung jawab, disiplin, berani dan santun, responsif, kritis, dan proaktif. 9. Cooperative Learning Cooperative learning merupakan pembelajaran yang dirancang untuk membelajarkan kerja sama kelompok dan interaksi siswa. Dalam RPP, guru mengarahkan siswa untuk melakukan diskusi kelompok tentang materi yang sedang dibahas dan mengatur kelompok siswa tersebut untuk menjadi moderator, mempresentasikan hasil diskusi, memberi tanggapan hasil presentasi dan menyimpulkan hasil diskusi. Sehingga dengan pembelajaran tersebut dapat terjadi kerja sama antar siswa dalam kelompok dan dapat terjadi interaksi antar siswa. 10. Pembelajaran Aktif Dalam RPP tersebut, pembelajaran dilakukan secara aktif. Metode pembelajaran yang digunakan adalah Problem Based Learning (PBL). Siswa disajikan suatu permasalahan kemudian guru menugasi siswa untuk berdiskusi agar aktif dalam memecahkan masalah yang sedang mereka hadapi. Kemudian hasil diskusi mereka dipresentasikan ke depan kelas danterdapat sesi tanya jawab apabila materi yang disampaikan kurang jelas, dari penjelasan tersebut dapat diketahui bahwa pembelajaran berlangsung secara aktif.

Page | 49

Related Documents


More Documents from "Raizha Amanda"