NAMA : SISKA DARMAYANTI NIM : 16.01.031.085 KONSENTRASI : M. PEMASARAN TANDA TANGAN
NAMA : YUSTILIA DWIMARTINI NIM : 16.01.031.102 KONSENTRASI : M. PEMASARAN TANDA TANGAN
NAMA : SUSILA DEWI NIM : KONSENTRASI : M. PEMASARAN TANDA TANGAN
NAMA : NIM : KONSENTRASI : M. PEMASARAN TANDA TANGAN
NAMA : NIM : KONSENTRASI : M. PEMASARAN TANDA TANGAN
NAMA : NIM : KONSENTRASI : M. PEMASARAN TANDA TANGAN
DAFTAR ISI ENVIRONMENT SCANNING A.1. ANALISIS KINERJA DAN POSTUR STRATEJIK A.1.1. PENJELASAN KINERJA SAAT INI A.1.2. Analisis Kinerja Keuangan Perusahaan A.1.3. STRATEGIC POSTURE A.1.4. Corporate Governance, Business Ethic & CSR A.2. ANALISIS LINGKUNGAN EKSTERNAL A.2.1. Analisis Fungsi Bisnis A.2.2. Value Chain Analysis A.2.3. Tangible & Intangible Resources Analysis A.3. ANALISIS LINGKUGAN EKSTERNAL A.3.1. Analisis Lingkungan Makro A.3.2. Analisis Lingkungan Makro A.4. ANALISIS SITUASIONAL PERUSAHAAN A.4.1. Strategic Factor Analysis Summary (SFAS) A.4.2. Review of Mission and Objectives B1. PEMETAAN STRATEGI PERUSAHAAN B1.1. Strategi Korporasi B.1.2. Strategi Bisnis B.1.3 Strategi Fungsional B.2. Penentuan Alternatif Strategi B.2.2 BCG Matrix B.2.3 GE MATRIX B.3. Alternatif Strategy Pro-Contra B.4. Rangking Strategi Terpilih C. Implementasi Strategi C.1 Organisasi Pelaksana Program
C.1.1 Bagan Organisasi C.1.2 Job Description C. 2 Penjadwalan Pelaksanaan Program C.2.1 Programs to be implemented D Evaluasi Pengendalian Strategi D.1 Pengukuran Kuantitatif D.2 Pengukuran Kualitatif D.3. Balanced Score Card E. LAMPIRAN
A.ENVIRONMENT SCANNING A.1. ANALISIS KINERJA DAN POSTUR STRATEJIK
A.1.1. PENJELASAN KINERJA SAAT INI PT Hero Supermarket Tbk adalah pioneer modern retail di Indonesia yang berdiri sejak tahun 1971 di Jakarta dan tumbuh menjadi perusahaan yang memiliki format bisnis Supermarket, hipermarket, kesehatan & kecantikan, dan perabotan rumah tangga terkemuka di Indonesia. Lini Bisnis: Hero
Supermarket
menawarkan
pengalaman
berbelanja
yang
berkualitas,
menghadirkan pilihan produk yang beragam, keunggulan harga dan layanan pelanggan. Produk yang premium, produk lokal yang segar serta produk eksklusif dengan merek internasional menjadi keunggulan utama Hero Supermarket. Giant menawarkan berbagai macam produk dengan harga terjangkau. Giant memiliki dua format yaitu Giant Ekstra, Giant Ekspres yang mengutamakan efisiensi serta kenyamanan berbelanja di berbagai lokasi strategis. Guardian menawarkan berbagai macam produk perawatan kesehatan, dan kecantikan serta produk personal care dengan tenaga spesialis yang akan membantu pelanggan dalam memberikan saran yang tepat dan pelayanan yang terbaik. IKEA menawarkan berbagai produk home furnishing yang terjangkau dan unik. IKEA berusaha untuk meningkatkan kehidupan sehari-hari konsumennya dengan menggabungkan fungsi, kualitas, desain dan harga, didukung oleh komitmen yang kuat untuk keberlanjutan. IKEA memiliki visi "untuk menciptakan kehidupan sehari-hari yang lebih baik bagi banyak orang". PT Hero Supermarket Tbk ("HERO Group") menyelenggarakan Paparan Publik Tahunan di IKEA Alam Sutera, dengan agenda paparan mengenai kinerja perseroan ("Public Expose") tahun 2018. Bahasan utama dalam Paparan Publik Tahunan 2018 adalah PT Hero Supermarket Tbk telah merekrut sejumlah eksekutif baru yang berpengalaman dan memulai Program Perubahan (Change Program) yang komprehensif untuk mengubah dan memperbaiki bisnis Makanan sambil terus mengembangkan bisnis Non-Makanan agar dapat meningkatkan kinerja perseroan secara keseluruhan.
Seiring berjalannya waktu, HERO Group tumbuh dan berkembang dalam membangun jaringan bisnisnya serta berinovasi dalam rangka memenuhi kebutuhan serta pola konsumsi masyarakat. Perseroan saat ini mengoperasikan empat unit bisnis yaitu Hero Supermarket, Giant, Guardian dan IKEA. Hingga Semester 1 tahun 2018, Perseroan telah mengoperasikan 447 toko yang terdiri dari 59 Giant Ekstra, 99 Giant Ekspres, 31 Hero Supermarket, 257 Guardian dan 1 IKEA. Presiden Direktur PT Hero Supermarket Tbk, Patrik Lindvall mengatakan, “Perseroan menjalankan strategi yang berbeda-beda untuk setiap format gerai. Misalnya pada bisnis Makanan, Giant meluncurkan program Harga Teman sebagai salah satu dari strategi perusahaan untuk menawarkan harga yang lebih murah untuk pelanggan. Program ini menawarkan harga terbaik bagi pelanggan, lebih dari 600 produk favorit pelanggan ditawarkan dengan harga lebih murah. Strategi berbeda diterapkan untuk Hero Supermarket, dimana perseroan terus melakukan branding sebagai supermarket premium dengan mengedepankan kualitas produk dan pelayanan yang baik.”
A.1.2. Analisis Kinerja Keuangan Perusahaan Liquidity Rasio Liquidity rasio
merupakan
rasio
yang menggambarkan
kemampuan
perusahaan memenuhi kewajiban/hutang jangka pendek. Yang terlihat selama tiga tahun terakhir
pada current rasio yaitu mengalami penurunan yang artinya
kemampuan perusahaan dalam membayar kewajiban jangka pendeknya dikatatakan tidak baik, dikarenakan pada tahun 2017 current liabilities mengalami peningkatan.
Leverage Rasio Leverage rasio merupakan rasio yang digunakan untuk mengukur sejauh mana aktiva perusahaan dibiayai dengan utang. Leverage rasio perusahaan mengalami peningkatan, tingginya nilai leverage ini buruk, karena akan membebani kewajiban perushaan. Tingginya nilai leverage disebabkan karena meningkatnya debt perusahaan dan long-term debtnya. Activity Rasio Activity rasio (rasio aktivitas) merupakan rasio yang digunakan untuk mengukur efektivitas perusahaan dalam menggunakan aktiva yang dimiliki perusahaan. Yang terlihat disini aktivitas perusahaan jelek. Kita dapat melihat kalau aktivitas perusahaan buruk pada fixed asset turnover dan total asset turnover mengalami penurunan. Profitability Rasio Profitability rasio (rasio profitabilitas) merupakan rasio yang digunakan untuk menilai seberapa kemampuan perusahaan dalam mencari keuntungan. Yang terjadi pada profitabilitas perusahaan sangat rendah sampai menimbulkan nilai mines (-) yang artinya perusahaan mengalami kerugian.
Tabel Kinerja Keuangan Ratio
Current ratio
Year
Interpretasi
2015
2016
2017
1.21
1.43
1.27
Pada current ratio ini, kita dapat melihat bahwa pada tahun 2015 ke tahun 2016 terjadi kenaikan yang artinya
perusahaan
mampu
hutang
jangka
membayar pendeknya
dengan
baik.
Sedangkan, pada tahun 2016 ke 2017 mengalami penurunan yang artinya
aset
jangka
pendek
perusahaan
tidak
membayar
mampu
hutang
jangka
pendeknya dengan baik. Quick ratio
0.42
0.43
0.46
Pada quick ratio ini perusahaan mampu membayar hutang jangka pendeknya dengan mengunakan asset jangka pendek dengan lebih baik. Sebab pada 3 tahun terakhir ini selalu mengalami peningkatan.
Cash ratio
0.06
0.09
0.11
pada cash ratio kita dapat melihat sejauh mana perusahaan mampu membayar utang jangka pendek dengan mengunakan kas dan surat berharga yang dimiliki seperti yang terjadi pada tahun 2015 ,2016 dan 2017 mengalami peningkatan, yang dimana perusahaan mampu memanfaatkan
kas
dan
surat
berharga yang ada untuk melunasi hutangnya. Cash turn over 19.97
16.16
23.99
ratio
Pada Cash turn over ratio ini kita dapat mengukur seberapa banyak penjualan yang dihasilkan oleh setipa rupiah kas perusahaan. Dan yang terjadi pada perusahaan Hero selama tiga tahun terakhir ini tidak membaik karena pada tahun 2016 mengalami
penurunan
pada
penjualan. Inventory net
to 3.74
working
capital rasio
2.32
2,79
Inventory to net working capital rasio ini mengukur kemampuan perusahaan
dalam
membiayai
persediaan dari modal kerja bersih
yang tersedia, yang terlihat pada hasil 3 tahun terakhir ini perjadi penurunan
pada
tahun
2016.
Kemudian,
pada
tahun
2017
perusahaan
mengalami
kenaikan
dalam
sedikit
membiayai
persediaan dari modal kerja bersih yang ada. Debt to asset 0.03
0.27
0.29
rasio
Debt
to
asset
rasio
ini
menunjukkan berapa banyak dana pinjaman
yang
sudah
dimanfaatkan untuk membiayai asset perusahaan, pada tiga tahun terakhir
ini
kenaikan
selalu
yang
mengalami
artinya
rasio
perusahaan tidak baik. Debt to equity 0.54
0.37
0.42
rasio
Debt to equity rasio menunjukkan perbandingan perusahan
total
hutang
dengan
modal
perusahaan, yang terlihat disini rasio perusahaan pada tahun 2015 dan 2016 mengalami penurunan yang
artinya
leverage
yang
ditanggung perusahaan lebih kecil. Tetapi, pada tahun 2017 rasio perusahaan mengalami kenaikan yang
artinya
leverage
yang
ditanggung perusahaan bertambah. Long-term
0.04
0.01
0.03
Rasio ini menunjukkan seberapa
debt to equity
banyak hutang jangka panjang
rasio
perusahaan dibandingkan dengan modal perusahaan dan yang terjadi pada
tiga
tahun
terakhir
mengalami ke tidak stabilan rasio perusahaan yang artinya kinerja perusahaan kurang baik. Time interest
Time
earned
mengukur
seberapa
baik
atau coverage
perusahaan
membayar
bunga
rasio
berdasarkan kas yang dihasilkan
rasio
interest
oleh
earned
kegiatan
rasio
operasional
perusahaan. Fixed
charge
Fixed charge coverage ratio ini
coverage ratio
mengukur kemampuan perusahaan dalam memenuhi semua kewajiban pembayaran tetap perusahaan.
Receivable
24.23
53.57
36.31
turnover
Receivable untuk
turnover
mengukur
digunakan
berapa
lama
penagihan piutang selama satu priode. Disini kita melihat bahwa tahun 2015 dan 2017 kondisi perusahaan saat itu tidak baik karena pada tahun tersebut rasio rendah . Inventory
5.34
6.97
8.06
turnover
Inventory
turnover
digunakan
untuk mengukur berapa kali dana yang ditanam pada sediaan yang berputar Disini
selama terjadi
suatu kenaikan
menunjukan
priode. yang
meningkatnya
kemampuan
perusahaan
dalam
memanfaatkan dana yang ditanam pada sediaan. Working capital over
3.47 turn
4.85
5.12
Working
capital
turn
over
digunakan untuk mengukur atau menilai keefektifan modal kerja
perusahaan
selama
periode
tertentu. Yang terlihat selama 3 tahun terakhir ini kemampuan perusahaan dalam memanfaatkan modal kerja untuk meningkatkan penjualan sangat baik. Fixed
assets 2.24
2.93
2.70
turnover
Fixed assets turnover digunakan untuk mengukur berapa kali dana yang ditanamkan dalam aktiva tetap
berpurtar
dalam
suatu
periode tertentu. Yang terlihat disini perusahaan tidak mampu memanfaatkan dana yang telah ditanam Total
assets 1.36
1.83
1.77
turnover
Total assets turnover digunakan untuk mengukur perputaran semua aktiva
yang
dimiliki
perusahaan.
Rasio
oleh
ini
juga
digunakan untuk mengukur berapa jumlah penjualan yang diperoleh dari tiap rupiah aktiva. dan yang terlihat
disini
yaitu
terjadinya
penurunan yang dimana kurangnya kemampuan
perusahaan
dalam
memanfaatkan aktiva yang ada. Average
Average
payment
payment
mengambarkan
period
perusahaan
period
ini
kemampuan
dalam
membayar
pembelian kreditnya. Gross margin
profit 0.23
0.26
0.26
Gross profit margin merupakan perbandingan antara penjualan bersih dikurangi dengan harga
pokok
penjualan
dan
kemudian dibagi dengan tingkat penjualan. Yang terlihat pada rasio ini yaitu terjadinya peningkatan yang artinya terjadi peningkatan terhadap
tingkat
laba
kotor
perusahaan.
Return
on -3.82
0.02
-0.02
investment
Return on investment merupakan rasio yang menunjukan hasil atas jumlah aktiva yang digunakan dalam
perusahaan.
Penurunan
yang terjadi disini menunjukkan bahwa perusahaan tidak mampu menaikkan
pengembalian
asset
perusahaan. Return
on -5.89
0.02
-0.04
equity
Return on equity merupakan rasio yang digunakan untuk mengukur laba bersih sesudah pajak dengan modal sendiri. Penurunan yang terjadi
disini
menggambarkan
posisi pemilik perusahaan buruk. Earning
per
Earning per share merupakan rasio
share
yang digunakan untuk mengukur keberhasilan
manajemen dalam
mencapai
keuntungan
bagi
pemegang saham. Net margin
profit -2.80
8.82
-0.01
Net profit margin merupakan rasio yang digunakan untuk mengukur laba bersih sesudah pajak dan dibandingkan
dengan
volume
penjualan. Penurunan yang terjadi menyatakan
bahwa
mengalami kerugian.
perusahaan
Operating
Oprating profit margin merupakan
profit
kemampuan
margin
menghasilkan keuntungan operasi
perusahaan
dalam
dibandingkan dengan penjualan yang dicapai.
Return
on -3.82
0.02
assets
-0.02
Return on assets merupakan kemampuan
perusahaan
secara
keseluruhan dalam menghasilkan keuntungan dibandingkan dengan jumlah keseluruhan aktiva. Yang terlihat
pada
rasio
ini
yaitu
terjadinya penurunan yang artinya perusahaan mengalami kerugian.
A.1.3. STRATEGIC POSTURE A.1.3.1. Current Vision Menjadi peritel terkemuka di Indonesia dalam segi pelayanan dan penciptaan nilai jangka panjang bagi pemegang saham.
A.1.3.2. Current Mission Meningkatkan nilai investasi pemegang saham melalui keberhasilan komersial dengan menarik pelanggan dan meningkatkan daya saing yang mantap.
A.1.3.3. Current Objectives A.1.3.4. Current Strategies Dalam upaya mewujudkan misi perusahaan, manajemen menetapkan strategi korporat, strategi bisnis serta kebijakan usaha sebagai berikut:
Strategi korporat Dalam upaya mencapai target dan sasaran kinerja perusahaan, strategi korporat yang dipilih adalah : kombinasi stabilitas dan pertumbuhan dengan memantapkan usaha bahan makanan maupun usaha non bahan makanan yang menguntungkan. Strategi bisnis Memantapkan usaha pokok melalui peningkatan produktivitas dan overall cost leadership untuk memperoleh harga pokok produksi kompetitif dan menghasilkan produk dengan mutu sesuai permintaan pasar Aliansi usaha untuk meningkatkan kinerja usaha pokok dan mengembangkan usaha pendukung secara selektif Mengembangkan sumber energi alternatif yang bersumber dari lingkungan industri sendiri
A.1.3.5. Current Policies Adapun kebijakan yang diterapkan untuk mendukung keberhasilan strategi perusahaan antara lain:
Mengimplementasikan nilai-nilai perusahaan di setiap lini;
Meningkatkan manajemen organisasi agar lebih professional dan efisien, serta memperkuat semua fungsi dan elemen organisasi;
Mendorong para pemegang saham, Dewan Komisaris dan Direksi, untuk mengadopsi nilai moral yang tinggi serta kepatuhan pada peraturan perundangan yang berlaku dalam setiap pengambilan keputusan dan tindakan;
Meningkatkan kesadaran para pemangku kepentingan mengenai tanggung jawab sosial (CSR);
Mewujudkan kepuasan bagi seluruh pemangku kepentingan; dan
Menguatkan penerapan kode etik dan budaya perusahaan agar melekat pada setiap tindakan yang dilakukan oleh seluruh karyawan.
A.1.4. Corporate Governance, Business Ethic & CSR A.1.4.1. Corporate Ggovernance Tata Kelola Perusahaan Yang Baik/Good Corporate Governance (GCG) adalah struktur dan mekanisme pedoman yang mengatur pengelolaan perusahaan sehingga menghasilkan nilai ekonomi jangka panjang yang berkelanjutan bagi para pemegang saham
maupun pemangku kepentingan. Pemahaman dan penerapan prinsip-prinsip tata kelola perusahaan yang baik dapat berkontribusi dalam peningkatan kinerja perusahaan.
HERO Group senantiasa berupaya untuk menerapkan prinsip dasar GCG yaitu transparansi, akuntabilitas, kemandirian, pertanggungjawaban dan kewajaran dalam setiap praktik usahanya. Sebagai perusahaan yang bergerak di sektor ritel, sisi operasional usaha lebih kompleks dan dinamis memerlukan tata kelola dan pedoman kerja yang dapat menjadi dasar bagi para karyawan dalam pencapaian kinerja yang maksimal. Penerapan Tata Kelola Perusahaan tercermin dalam aktivitas operasional sehari-hari dan akan memberikan manfaat untuk seluruh pemangku kepentingan, terutama untuk konsumen. Struktur tata kelola dan kebijakan perusahaan dibuat sebagai pedoman dengan berlandaskan pada nilai-nilai etik dan peraturan perundangan yang berlaku. Di HERO Group tergambar melalui bagan sebagai berikut:
Road Map GCG Perusahaan Dalam mendukung tercapainya visi dan misi Perusahaan, pelaksanaan Tata Kelola Perusahaan dilakukan secara sistematis dan berkesinambungan sehingga menjadi pedoman praktis yang dapat dijadikan acuan oleh Perseroan dalam melaksanakan GCG. Perusahaan telah menyusun pilar implementasi GCG dalam menyiapkan infrastruktur yang dibutuhkan dalam melakukan penyesuaian dinamika dan perkembangan pengelolaan usaha di masa mendatang.
Rencana Pengembangan GCG Penguatan infrastruktur dan soft struktur GCG
Konsistensi dan pertumbuhan penetapan GCG
GCG sebagai budaya
Penerapan GCG HERO Group mengacu pada pedoman Komite Nasional Kebijakan Governance (KNKG) yang didirikan pada 30 November 2004 berdasarkan Keputusan Menteri Koordinator Perekonomian RI No. KEP-49/M.EKON/11/ TAHUN 2004 Tentang Komite Nasional Kebijakan Governance (KNKG) yang diperbarui dengan keputusan Menko Bidang Perekonomian RI No.: KEP-14/M.EKON/03/ TAHUN 2008 tentang Komite Nasional Kebijakan Governance (KNKG).
A.1.4.2. Business Ethic 1. Integritas (Jujur dan Dapat Dipercaya) Tentunya setiap perusahaan menerapkan integritas sebagai dasar dalam setia kegiatan usaha. Siapapun yang ada dalam sebuah perusahaan harus menaati setiap hukum yang telah diterapkan di dalam perusahaan. 2. Penghargaan Berkat konsistensi dalam implementasi program CSR, HERO Group berhasil meraih beberapa penghargaan baik skala nasional maupun internasional di sepanjang tahun 2017, diantaranya:
Most Valued Business Indonesia 2017 Pada 28 Agustus 2017, PT Hero Supermarket Tbk menerima penghargaan Most Valued Brand atas prestasinya dalam proses penilaian bagi manajemen, karyawan dan stakeholder yang telah menunjukkan standar tertinggi pada semua tujuh bidang nilai-nilai penting; Keberlanjutan, Praktek Bisnis Terbaik, Karyawan yang Baik, Keselamatan dan Keamanan, Layanan Pelanggan, Ramah Lingkungan dan Brand Value.
The 9th IICD Corporate Governance Conference and Award 2017 - Top 50 of Mid Market Capitalization Public Listed Companies Pada 16 November 2017, PT Hero Supermarket Tbk mendapatkan penghargaan Top 50 of Mid Market Capitalization Public Listed Companies pada IICD Corporate Governance Conference and Award 2017.
The 9th IICD Corporate Governance Conference and Award 2017 - Best Non Financial Sector Pada kesempatan yang sama, yaitu 9th IICD Corporate Governance Conference and Award 2017, PT Hero Supermarket Tbk juga meraih penghargaan terbaik untuk sektor Non-Finansial.
Indonesia PR of The Year 2017 - The Best Corporate Owned Media 2017 (Hero Supermarket) The Fresh Food People Magazine, majalah yang dikelola oleh Hero Supermarket menjadi pemenang pada Indonesia PR of The Year dalam kategori The Best Corporate Own Media 2017. Penghargaan ini diberikan oleh Majalah Mix pada 1 Nopember 2017.
Finance Asia – Asia’s Best Company 2017
PT Hero Supermarket Tbk (HERO Group) terpilih sebagai salah satu peraih penghargaan Asia’s Best Companies 2017 kategori Best Small-Cap yang merupakan ajang penghargaan internasional tingkat Asia, yang berlangsung 15 Agustus 2017. Ajang penghargaan yang diselenggarakan oleh majalah Finance Asia ini diawali dengan penilaian yang dilakukan oleh para investor dan analis terhadap performa perusahaan besar yang ada di berbagai negara Asia, seperti China, Hong Kong, Filipina, Taiwan, Thailand, Indonesia, India dan Malaysia.
Indonesia WOW Brand 2017 – Bronze Champion Kategori Hypermarket (Giant) Giant meraih penghargaan Bronze Champion untuk kategori Hypermarket dalam Indonesia WOW Brand 2017 yang dilaksanakan pada 9 Maret 2017. Penghargaan yang diberikan oleh MarkPlus, Inc ini mengacu pada hasil riset yang didasarkan pada konsep Marketing 4.0., yang menyelaraskan lima aspek utama, yakni Aware – Appeal – Ask – Act – Advocate. Hasil dari riset ini membandingkan antara Advocate dengan Awareness yang menghasilkan BAR (Brand Advocacy Ratio).
9th Annual Global CSR Awards 2017 Kategori Indonesia Best Country CSR Excellence Melengkapi raihan penghargaan pada acara 9th Annual Global CSR Awards 2017, HERO Group juga meraih penghargaan Platinum untuk kategori Best Country CSR Excellence Award yang diselenggarakan oleh The Pinnacle Group International. Kategori ini merupakan penghargaan terbaik untuk keunggulan CSR secara menyeluruh untuk masing-masing negara.
9th Annual Global CSR Awards 2017 Kategori CSR Leadership Global CSR Awards 2017 merupakan program penghargaan paling bergengsi di Asia untuk Corporate Social Responsibility, yang akan memberikan penghargaan kepada perusahaan yang memberikan produk, layanan, ataupun program inovatif kelas dunia. Pada 29 Maret 2017, PT Hero Supermarket Tbk meraih penghargaan Platinum untuk kategori CSR Leadership, yang diberikan kepada individu atau organisasi yang telah berkontribusi dalam mempromosikan semua aspek Tanggung Jawab Sosial Perusahaan, termasuk lingkungan, kemitraan masyarakat, pendidikan, dan kemiskinan.
3. Tanggung jawab terhadap konsumen Sebagai perusahaan ritel yang menyediakan solusi dalam kebutuhan berbelanja, keberhasilan HERO Group tidak terlepas dari kepercayaan pelanggan dan masyarakat.
Oleh karenanya, dalam menjalankan kegiatan usaha penjualan yang mencakup seluruh kebutuhan rumah tangga, mulai dari bahan kebutuhan pokok, sayuran, buahbuahan, makanan kering, obat-obatan, produk perawatan kecantikan, produk kesehatan, hingga perabotan rumah tangga, HERO Group menerapkan manajemen kendali mutu terpadu, melalui system pengendalian mutu yang ketat, sistem pergudangan, penyimpanan, hingga pelayanan pelanggan yang berstandar tinggi.
Kesehatan dan Keselamatan Konsumen HERO Group senantiasa menjaga dan mengutamakan mutu dari produk yang dijual. Pemasok selalu dipilih dengan teliti dan harus melalui serangkaian seleksi, serta harus bisa menjamin produknya berstandar kualitas sesuai dengan permintaan HERO Group.
Penanganan Keluhan Pelanggan Keluhan pelanggan merupakan dinamika dalam operasional ritel modern. Bagi HERO Group, mendengar masukan dari setiap pelanggan merupakan nilai yang dapat membangun perusahaan menjadi lebih baik lagi. HERO Group telah menyiapkan beberapa saluran komunikasi untuk memudahkan pelanggan mendapatkan informasi hingga menyampaikan keluhan serta masukan bagi perusahaan.
4. Tanggung jawab terhadap keternagakerjaan, kesehatan dan keselamatan kerja HERO Group sangat menyadari bahwa Sumber Daya Manusia (SDM) merupakan aset penting dalam menjalankan kegiatan usaha serta mempertahankan posisinya di pasar yang semakin kompetitif. HERO Group memiliki komitmen untuk melakukan pengelolaan SDM yang berfokus pada peningkatan kualitas dan kompetensi. HERO Group juga selalu berusaha untuk sepenuhnya menegakkan peraturan terkait ketenagakerjaan, kesehatan, dan keselamatan kerja, dengan tujuan meminimalkan dampak yang tidak diinginkan dari setiap praktik bisnis HERO Group.
Kesetaraan Gender dan Kesempatan Kerja
Pendidikan dan Pelatihan
Tingkat Perpindahan (Turnover) Karyawan
Pelatihan Kesehatan dan Keselamatan Kerja
Program Kesehatan Karyawan
Kecelakaan Kerja
Pelatihan Disaster Recovery Plan
5. Tanggung jawab terhadap lingkungan hidup Dalam menjalankan bisnisnya, HERO Group juga senantiasa berusaha untuk berkontribusi dalam pelestarian lingkungan. melaksanakan kegiatan CSR di bidang lingkungan, HERO Group dibekali dengan program utama yang berisi kegiatankegiatan terencana terkait tindakan pencegahan pencemaran lingkungan, pengolahan limbah, serta program pelestarian dan pemanfaatan energi secara efektif. Adapun program-program yang dimiliki HERO Group secara rinci yaitu:
Pengelolaan Sampah (Waste Management)
Penghematan Energi
6. Tanggung jawab terhadap social kemasyarakatan selain berorientasi pada bisnis, HERO Group juga senantiasa berusaha untuk dapat memberikan manfaat dan kontribusi positif terhadap masyarakat sekitar. Pembinaan terhadap masyarakat yang dapat berdampak pada meningkatnya kesejahteraan dan bergeraknya ekonomi mikro menjadi salah satu fokus dalam pelaksanaan tanggung jawab sosial perusahaan HERO Group. Kontribusi ini secara nyata dapat dilihat dalam program yang diberikan kepada petani binaan dan juga Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM) yang bertujuan untuk meningkatkan daya saing dan membuka akses pasar bagi para pelaku bisnis kecil.
Kontribusi Sosial dalam Pengembangan Ekonomi Masyarakat
Kontribusi Sosial dalam Pengembangan Kesehatan Masyarakat
Kontribusi Sosial dalam Pembangunan Pendidikan
Kontribusi Sosial dalam Pelestarian Lingkungan
7. Bantuan kemanusiaan HERO Group melalui HERO Peduli selalu berusaha untuk menjadi yang terdepan dalam memberikan bantuan kemanusiaan, khususnya yang berhubungan dengan kebencanaan, selama tahun 2017 HERO Group telah berkontribusi untuk memberikan bantuan kemanusiaan berupa pengobatan gratis, penyembuhan trauma serta pemberian makanan dan obat-obatan di lokasilokasi berikut:
Peduli Bangli
Peduli Pengungsi Gunung Agung Bali
Giant Peduli Pacitan
A.1.4.3. Corporate Social Responsobilities
People 1. Meningkatkan kemampuan masyarakat dalam peningkatan ekonomi 2. Memjamin kesehatan baik untuk karyawan maupun konsumen 3. Memberikan pelatihan dalam pembangunan pendidikan
Planet 1. Melakukan pengolahan sampah 2. Penghematan energy
Profit 1. Membangun usaha yang siap melayani kebutuhan masyarakat seperti dalam hal kebutuhan pokok rumah tangga, kesehatan, dan lain-lain.
A.2. ANALISIS LINGKUNGAN INTERNAL A.2.1. Analisis Fungsi Bisnis A.2.1.1. Operation Perseroan menjalankan empat merek bisnis yang dibagi menjadi dua segmen bisnis ritel utama, yaitu bisnis Makanan dan Non-Makanan. Pada sektor Makanan, bisnis Perseroan terdiri dari Hero Supermarket dan Giant, sementara pada sektor Non-Makanan, kegiatan usaha terdiri dari Guardian dan IKEA. HERO Group memiliki dua merek utama pada bisnis Makanan untuk memenuhi kebutuhan rumah tangga sehari-hari konsumen pada segmen pasar yang berbeda, yaitu Hero Supermarket dan Giant. Hero Supermarket telah berkembang untuk memenuhi kebutuhan konsumen yang mengutamakan pengalaman berbelanja, kualitas produk yang sangat baik, dan sentuhan terbaik dari cita rasa local dan internasional. Sementara format supermarket dan hypermarket merek Giant memberikan kenyamanan berbelanja dan keunggulan harga dalam menawarkan beragam produk bagi mayoritas konsumen Indonesia. Secara umum, segmen bisnis Makanan berkontribusi sebesar 83% pada pendapatan bersih Perseroan yang didominasi oleh merek Giant.
A.2.1.2. Marketing
Bisnis non makan ( IKEA dan GUARDIAN INDONESIA) masih menjadi produk penjualan tertinggi dibandingkan dengan bisnis makanan pada hero group. Pada tahun 2017, terjadi peubahan pola konsumsi masyarakat namun hal ini tidak menjadikan penurunan secara holistic pada setiap segmen di industry ritel. Justru mampu mendorong peningkatan kinerja baik dari sisi penjualan maupun profitabilitas. Hal ini dikarenakan pada bisnis non makanan telah melakukan perbaikan strategi bisnis tidak hanya di internal namun juga eksternal. Sehingga penjualan bisnis non makanan tumbuh sebesar 10% menjadi Rp2.174 miliar pada tahun 2017. Sebaliknya, peralihan pola konsumsi masyarakat yang menurunkan consumer confidence berdampak negatif pada segmen bisnis makanan. Pada tahun 2017, bisnis makanan mengalami penurunan penjualan sebesar 7% menjadi Rp10.859 miliar karena penjualan like-for-like yang negatif akibat melemahnya kinerja supermarket dan hypermarket. Hero group tengah mengkaji strategi bisnis makanan untuk mengidentifikasikan langkah – langkah yang perlu diambil untuk mengatasi penurunan pola kinerja serta meraih peluang pertumbuhan dan tengah melakukan beberapa inisiatif untuk meningkatkan penjualan di bisnis makanan termasuk meninjau kembali aktifitas promosi dan tingkat daya saing perseroan. Saat ini Hero Group tenngah bekerja sama dengan GO-JEK yang telah di mulai pada kuartal ke empat 2017, hal ini di tujukan agar pelanggan dapat dengan mudah mengakses toko melalui platform dan juga Hero Goup tengah berinvestasi untuk menhidupkan kembali Hero Supermarket yang membidik kalangan atas melalui program revitalisasi tokoh.
A.2.1.3. Financing Laba/rugi usaha tahun 2017 Sebagai bentuk peningkatan kebijakan strategis di segmen keuangan, di tahun 2017 Perseroan melakukan penurunan nilai aset guna menjaga serta memperkokoh fundamental bisnis di masa mendatang. Sebagai bentuk konsekuensi dari sisi keuangan, di tahun 2017 Perseroan melakukan pencadangan yang berimplikasi pada angka Rugi sebelum pajak sebesar Rp251,65 miliar dan Rugi tahun berjalan sebesar Rp191,40 miliar.
Implikasi terhadap penurunan nilai aset diseimbangkan dengan kondisi keuangan Perusahaan yang semakin sehat di tahun 2017. Dengan kebijakan tersebut, di tahun 2017 dan di tahun mendatang HERO Group dapat meminimalisasi beban operasional serta melakukan peremajaan terhadap persediaan. Investasi baru Perubahan pola konsumsi masyarakat di tahun 2017 masih menjadi faktor utama yang mempengaruhi kinerja pendapatan usaha. Perolehan pendapatan usaha di tahun 2017 tercatat sebesar Rp13,03 triliun mengalami penurunan sebesar 4,7% dari tahun 2016 yang tercatat sebesar Rp13,68 triliun. Penurunan pendapatan terjadi pada penjualan like for like pada segmen makanan. Meski demikian, pertumbuhan penjualan like for like masih tercatat positif pada segmen Non-Makanan melalui merek bisnis Guardian dan IKEA.
A.2.1.4. Research and Development A.2.1.5. Management Information System
A.2.2. Value Chain Analysis
A.2.3. Tangible & Intangible Resources Analysis
No
Apakah sumberdaya atau kapabilitas organisasi memiliki criteria sebagai berikut:
1
Tangible resources
V
R
I
N
Daya saing
Financial
Cash account
Yes
No
No
No
CP
Piutang
Yes
No
No
No
CP
Kapasitas meminjam
Yes
No
No
No
CP
pabrik Yes
No
No
No
CP
lokasi Yes
Yes
No
No
TCA
Kemoderenan dan fasilitas
Physical
Kestrategian
pabrik
Kecanggihan mesin
Yes
No
No
No
CP
Rahasia dagang
Yes
Yes
No
No
TCA
Proses produksi yang Yes
Yes
Yes
Yes SCA
Yes
Yes
Yes
Yes SCA
kekayaan Yes
Yes
Yes
Yes SCA
inovatif
tecknological
Patent
Hak
atas
intelektual
Merek dagang
Yes
No
No
No
CP
Keefektipan
Yes
No
No
No
CP
system Yes
No
No
No
CP
system Yes
No
No
No
CP
R
I
N
Daya
perencanaan strategis
organisational
Keunggulan pengendalian
Keunggulan evaluasi
2
Intangible resorces
V
saing Pengalaman
dan Yes
No
No
No
CP
untuk Yes
No
No
No
CP
kapabilitas
Human
Kemampuan
resources
dipercaya
Keefektifan tim kerja
Yes
No
No
No
CP
Keterampilan
Yes
No
No
No
CP
Keahlian ilmiah
Yes
Yes
No
No
TCA
& Keahlian teknis
Yes
Yes
No
No
TCA
Penciptaan ide kreatif
Yes
Yes
No
No
TCA
Nama merk
Yes
Yes
No
No
TCA
Reputasi (pemasok)
Yes
Yes
No
No
TCA
Reputasi (pelanggan)
Yes
Yes
No
No
TCA
Keandalan produk
Yes
Yes
Yes
Yes SCA
Kinerja mutu produk
Yes
No
No
No
CP
V
R
I
N
Daya
manajerial
Innovation creativity
Reputation
3
Organizational capability
saing Adaptability to Pelayanan pelanggan yg Yes consumer
No
No
No
CP
Yes
No
No
No
CP
produk Yes
No
No
No
CP
unggul
Kapabilitas pengembangan
prouk
yg unggul
Product
Keinovatifan
development
dan jasa
proces
HRM
Kemampuan merekrut dan
untuk Yes
No
No
No
CP
memotivasi
mempertahankan
modal SDM
A.3. ANALISIS LINGKUGAN EKSTERNAL
Analisis lingkungan eksternal bisnis mengidentifikasikan peluang-peluang yang bila dimanfaatkan dapat memberikan kesempatan besar bagi perusahaan untuk maju dan hambatan – hambatan yang dapat menjadian caman bagi prusahaan untuk maju, adapun teknik analisa yang digunakan untuk memahami kondisi dan situasi pada lingkungan eksternal bisnis diantaranya adalah :
A.3.1. Analisis Lingkungan Makro Lingkungan makro mempengaruhi kinerja dan bisnis ritel pada perusahaan, lingkungan makro ini tidak dapat ditagani atau diatur oleh prusahaan karena sifatnya adalah eksternal yang meliputi ekonomi, teknologi, politikdan hokum serta social budaya.
A.3.1.1. Lingkungan Politik & Regulasi
Pasar modern semakin berkembang dengan pesat, sejalan dengan kebutuhan manusia yang semakin meningkat khususnya masyarakat yang tinggal di perkotaan. Perkembangan pasar modern iniperlumen dapat perhatian serius dari pemerintah supaya terjadi persaingan yang sehat antara ritel modern dan ritel tradisional.
Persaingan industry riel di Indonesia menjadi lebih petat sejak industry di Indonesia dibuka untuk investor asing pada tahun 1998, para peritelan asing dengan kekuatan pada manajemen dan keuangannya menjadi ancaman serius bagi para peritel local.
Hal ini tentunya akan berdampak bagi kesejahteraan para karyawan, yang akhirnya dapat meningkatkan pelayanan kepada konsumen.
Pemberlakuan UU No.22 Tahun 2000 terkait dengan otonomi daerah diperkirakan akan mendorong terjadinya distribusi pendapatan yang lebih merata dibandingkan saat ini. Dengandemikian di masadepan.
A.3.1.2. Lingkungan Ekonomi Tekanan inflasi berupa peningkatan harga jual produk dan biaya – biaya pokok seperti listrik, telepon dan transportasi akan menurunkan daya beli dari konsumen di Indonesia. Penurunan daya beli ini bagi Reteile harus diperlakukan sebagai satu peluang untuk dapat memenangkan persaingan.
A.3.1.3. Lingkungan Sosial & Budaya
Social dan budaya yang terjadi dimasyarakat memiliki hubungan dan pengaruh besar terhadap perkembangan bisnis, social dan budaya yang terjadi antara lain dengan bertambahnya jumlah rumah tangga, sehingga jumlah penduduk juga akan bertambah. Pertambahan penduduk akan berpengaruh terrhadap pola konsumsi dan kebutuhan terhadap barang – barangkonsumsi. Pertumbuhan jumlah penduduk juga menyebabkan prubahaan demografi yaitu semakin meningkatnya kemugkinan penduduk terutama pada daerah pinggiran kota. Perubahan tersebut memberikan peluang kepada pelaku bisnis untuk berusahaan memenuhi kebutuhan masyarakat yang semakin meningkat tersebut.
A.3.1.4. Lingkungan Teknologi
Teknologi merupakan salah satu unsur penting dalam suatu industry yang selalu mengalami perkembagan. Perkembangan ini menurut perusahaan selalu mengikuti perkembangan teknologi dan melalukan inovasi, baik prusahaan yang bergerak dalam bidang produksi maupun prusahaan jasa agar dapat bersaing dalam sebuah industry. Teknologi computer saat ini bukan suatu hal yang baru dalam sebuah industry. Penggunaan computer dapat membantu pekerjaan dengan lebih mudah, akurat efektif dan efisien. Sehingga prusaan Heru ini bias ada pengawasan terhadap stok barang yang dikenal dengan nama Electronical data Procesing (EDP) serta memudahkan kegiatan pemasaran suatu produk yang dihasilkan suatu industry. Pemesanan dan pengiriman barang biasa dilakukan dari tempat yang jauh dan konsumen dapat dijangkau akan lebih luas. Melalui perkembangan
teknologi, transaksi keuangan dapat dilakukan dari tempat yang berbeda dengan memanfaatkan fasilitas online.
A.3.1.5. Lingkungan Lainnya (misalnya ekologi)
Factor Strategis
Bobot
Rating
Skor
Keterangan
0,2
3,5
0,7
Perkembangan system yang
Eksternal A. Peluang(O) 1. System
dapat
diubah
menjadi
dapat diubah menjadi lebih
lebih fleksibel
fleksibel dapat memudahkan perusahaan untuk melakukan semua
kegiatan
dalam
mudah
dalam
perusahaan 2. Perkembangan teknologi
0,3
4
1,2
yang
Lebih melakukan
cukup pesat Total peluang(O)
0,5
1,9
B. Ancaman(T) 1. Perubahan
pola
0,3
3,5
1,05
Data badan pusat statistik
konsumsi
mempublikasikan
bahwa
masyarakat
sepanjan tahun 2017 terjadi
Indonesia
fluktuasi
pada
tingkat
konsumsi rumah tangga, hal inilah
yang
pelemahan
membuat daya
beli
melambat diangka 4,93% 2. Banyaknya virus
0,2
4
0,8
Mengakibatkan
melemanya
yang menyerang
system keamanan computer
system yang tidak
perusahaan
update Total ancaman(T)
0,5
1,5
Total Skor (O-T)
1
3,4
A.3.2. Analisis Lingkungan Makro A.3.2.1. Customer (Market) Analysis Secara garis besar yang menjadi konsumen dari perusahaan ialah business lainya dengan kata lain busines to business selain itu juga melayani untuk konsumen atau busines to consumer. A.3.2.2. Competitor (Industry) Analysis A.3.2.2.1. Industry Analysis A.3.2.2.2. Strategic Groups
Tinggi
PT HERO Harga
Rendah
Rendah
Tinggi
A.3.2.2.3. Key Success Factor Analysis (KSFA)
Key Success Factor
Weight
PT HERO
PT
PT
SUPERMARKET
RAMAYANA
MATAHARI
Rating
Weighted Score
Strategi
0,1
Management
0,1
Cost
0,1
LESTARI
DEPARTEME
SENTOSA
N STORE
Rating
Weight
Rating
ed
ed
Score
Score
management Businesproce
0,1
s Restrukturasi
0,1
Pengadaan
0,1
Pengelolaan
0,1
SDM Perspektifdin
0,1
amis Pelestarian
0,1
lingkungan Pembinaan
0,1
lingkunganso sial TOTAL
1,00
A.3.2.3. Collaborator (Supplier) Analysis A.3.2.3.1. Supply Chain Analysis Konsumen
Pemasok 1. Hero 2. Giant 3. Guardian
PT HERO SUPERMARKET
Weight
1. Toko pedia 2. Shopee 3. Lazada
4. Ikea
A.3.2.3.2. Industry Value Chain Analysis
Nama jenis
Nama pemasok
Nama distributor
Nama pengecer
1. PT dusdusan
Toko, warung
pemasok PT HERO
1. Hero
SUPERMARKET 2. Giant
Nama jenis
dotcom retailindo
3. Guardian
2. PT juragan batam
4. Ikea
3.
Nama pemasok
Nama distributor
Nama pengecer
Nama pemasok
Nama distributor
Nama pengecer
pemasok PT
MATAHARI
DEPARTEMENT STORE
Nama jenis pemasok PT RAMAYANA LESTARI SENTOSA
A.4. ANALISIS SITUASIONAL PERUSAHAAN A.4.1. Strategic Factor Analysis Summary (SFAS)
Factor strategic
Bobot
Rating
Skor
Durasi S
Tersedia seperangkat 0,10 computer dan printer
4
0,4
M
Keterangan L
untuk
mendukung
kinerja. SDM
dengan 0,15
4
0,6
kualifikasi
bidang
0,15
4,5
0,675
0,15
4,5
0,675
System dapat diubah 0,12
3,5
0,42
3
0,3
3,5
0,455
3
0,3
informasi
dan
komunikasi
cukup
baik. Tersedia akses penunjang internet yang baik. Perkembangan teknologi web yang cukup pesat.
menjadi
lebih
fleksibel Perubahan
pola 0,10
konsumsi masyarakat Indonesia Banyaknya menyerang
virus 0,13 system
yang tidak update. System
berjalan 0,10
kurang
fleksibel
karena berbasis DOS. Total
1
3,825
A.4.2. Review of Mission and Objectives
B1. PEMETAAN STRATEGI PERUSAHAAN
Corporate strategy
Growth
competitive
Strategi bisnis
Strategi fungsional
Cooperative
Marketing
Diversification
Cost leadership
Alliance
Finance Opration HRM
Strategi yang saat ini dilakukan oleh PT HERO SUPERMARKET GROUP adalah strategi pertumbuhan (growth strategy). Strategi pertumbuhan merupakan strategi yang dirancang untuk mencapai peningkatan di dalam pertumbuhan penjualan, asset, profit, dan kombinasi dari hal-hal tersebut. Strategi pertumbuhan terdiri dari dua jenis kategori strategi yaitu strategi konsentratsi (concentration strategy) dan strategy diversifikasi (diversification strategy). Strategi konsentrasi yaitu keputusan perusahaan untuk memproduksi satu macam lini produk saat itu di industri, sedangkan strategi diversifikasi adalah keputusan perusahaan untuk memproduksi lini produk yang beragam sehingga perusahaan meghadapi persaingan dari industri yang berbeda pula. Pada tahun 2015, 2016, dan 2017 , PT HERO memfokuskan diri untuk mengembangkan core business perusahaan tidak hanya terpaku kepada bahan makanan dan non-makanan ,tetapi juga mulai merambah ke industry lainnya. PT HERO menjalankan strategi korporasi berupa strategi direksional untuk growth dengan diversification (unrelated/conglomerate). Dalam pelaksanaan strategi bisnisnya, PT HERO menerapkan dua strategi baik competitive strategy dengan cost leadership dan cooperative strategy dengan strategic alliance. Sementara itu untuk strategi fungsional, PT HERO menerapkan strategi empat fungsi bisnis, baik keuangan, pemasaran, operasi, dan SDM.
B1.1. Strategi Korporasi B.1.1.1 Growth/Expansion Strategy Stategi utama yang akan ditempuh oleh PT HERO SUPERMARKET adalah strategi pertumbuhan (growth). Hal ini dimungkinkan karena PT HERO SUPERMARKET saat ini mempunyai kekuatan dalam bidang usaha dan adanya peluang yang dapat dimanfaatkan untuk pertumbuhan dan perkembangan PT HERO SUPERMARKET. Melalui strategi pertumbuhan ini PT HERO SUPERMARKET menekankan pengembangan usahanya baik
dibidang makanan maupun makanan, mengingat sampai tahun berikutnya pasar masih terbuka.
B.1.2. Strategi Bisnis B.1.2.2. Review Strategi Generik Porter
PT HERO SUPERMARKET menerapkan kedua strategi bisnis secara bersamaan, baik competitive strategy dalam usaha memperluas pangsa pasar dan dalam mengendalikan biaya dan ongkos yang ketat di dalam industry sejenis maupun cooperative strategy dengan melakukan aliansi pada beberapa perusahaan pemasok maupun distributor.
B.1.2.2.1 Competitive Strategy
Perusahaan menerapkan competitive strategy khususnya untuk formulasi strategi eksisting bisnis PT HERO SUPERMARKET adalah strategi keunggulan biaya menyeluruh (Cost leadership) yaitu strategi keunggulan biaya rendah yang ditujukan untuk pasar luas. Strategi generik ini dipilih untuk meningkatkan produktivitas dan efisiensi, sehingga dihasilkan produk dengan biaya produksi yang mampu bersaing di pasar. Melalui strategi ini Perusahaan lebih memperhatikan pesaing dari pada pembeli dan berusaha untuk mampu bersaing dengan harga jual murah.
B.1.2.2.2. Cooperative Strategy
PT HERO SUPERMARKET menerapkan strategi kerjasama (cooperative strategy) untuk meraih keunggulan bersaing dalam industry melalui kemitraan dengan perusahaan sejenis. PT HERO SUPERMARKET melakukan Aliansi usaha untuk meningkatkan kinerja usaha pokok dan mengembangkan usaha pendukung secara selektif. Aliansi usaha ini dilakukan PT HERO SUPERMARKET sesuai dengan adanya perubahan selera konsuman. Perkembangan alisansi dengan industry makanan dan non-makanan sebagai pengguna memutuskan saluran distribusi menjadi lebih pendek supaya lebih dekat dengan konsumen. Aliansi ini juga memungkinkan untuk terjadinya pemasaran langsung (direct marketing) sehingga perusahaan mendapatkan nilai tambah di mata masyarakat.
B.1.3 Strategi Fungsional B.1.3.1. Marketing Strategy B.1.3.2. Financial Strategy B.1.3.3. Operations Strategy
B.1.3.4. HRM Strategy
Jelaskan strategi yang dilakukan perusahaan dalam hal Pengadaan SDM (rekrutmen dan seleksi), proses pengembangan dan pemeliharaan SDM. Jelaskan peran pihak eksternal serta aplikasi strategi tersebut di perusahaan. Sejalan dengan makin besarnya tantangan yang dihadapi perusahaan untuk terus tumbuh dan berkembang dalam lingkungan yang semakin kompleks, manajemen telah merencanakan program pengebangan karyawan secara terstruktur dan berkelanjutan. Berbagai pendidikan dan latihan, seminar dan lokakarya dilakukan, baik secara sendiri (in house training) maupun secara bekerja sama dengan pihak-pihak lain seperti Lembaga Pendidikan UNPAD (Universitas Padjajaran). Untuk menciptkan fairness dan kompetisi yang sehat di antara para karyawan, pengisisan formasi untuk jabatan manajerial selalu diawali dengan assessment centre yang diikuti oleh kandidat yang memenuhu persyaratan. B.1.3.5. Other Functional Strategy B.2. Penentuan Alternatif Strategi
Penentuan alternative strategi
IFAS\EFAS
Peluang (O) 1. System
Ancaman (T) dapat
diubah 1. Perubahan
menjadi lebih fleksibel 2. Perkembangan yang cukup pesat
teknologi
konsumsi
pola masyarakat
Indonesia 2. Banyaknya
virus
menyerang
system
yang tidak update Kekuatan (S)
Strategi SO :
Strategi ST :
1. Tersedia seperangkat
Expand (O2,S3-S1)
No change (S3,T2)
computer dan printer
Difersivication (O1,S2)
Profit S2,T1)
Strategi WO :
Strategi WT :
untuk mendukung kinerja. 2. SDM dengan kualifikasi bidang informasi dan komunikasi cukup baik 3. Tersedia akses penunjang internet yang baik Kelemahan (W) 1. System kurang
berjalan Intensify (W1,O1)
Cooperative (T2,W1)
fleksibel Consentric (W2,O2)
Pause (T1-T2,W2)
karena basis DOS 2. Kurangnya SDM yang memelihara
system
berjalan
B.2.2 BCG Matrix
B.2.3 GE MATRIX B.3. Alternatif Strategy Pro-Contra B.4. Rangking Strategi Terpilih rasio yang diukur
indikator
FORECA
TARGE
Operational
strategic
kinerja
ST
T
Strategy
planning
LIQUIDITY RATIO
current ratio
1,27
quick ratio
0,46
cash ratio
0,11
cash turn over
23,99
inventory to net 2,97 working capital
LEVERAGE RATIO
debt
asset 0,29
to
ratio
to 0,42
debt equityratio
long term debt to 0,03 equity ratio
times
interest
earned
ACTIVITY RATIO
receivable
turn 36,31
over
average collecting period
inventiry
turn 8,06
over
working capital 5,12
turn over
fix
asset
turn 2,70
over
total asset turn 1,77 over
PROFITABILITY RATIO
gross
profit 0,26
margin
ROI
-0,02
ROE
-0,04
net
profit -0,01
margin
C. Implementasi Strategi C.1 Organisasi Pelaksana Program C.1.1 Bagan Organisasi
C.1.2 Job Description Adapun uraian tugas dari masing-masing jabatan pada struktur organisasi PT. Hero Supermarket Tbk. akan dijelaskan sebagai berikut: 1. RUPS (Rapat Umum Pemegang Saham) Membuat anggaran dasar. Mengangkat dan memberhentikan dewan komisaris dan direktur. Menetapkan arah, sasaran, dan tujuan jangka panjang perusahaan. 2. Board of Commisioner Menentukan garis besar kegiatan perseroan. Memberikan petunjuk kerja pada direksi setelah mendapat persetujuan dari RUPS.
Mengawasi kegiatan perusahaan secara keseluruhan. Memberi nasehat-nasehat kepada pihak manajerial di bawahnya. 3. Chief Executive Officer Menentukan
dan menetapkan strategi, tujuan utama
dan kebijaksanaan
pengembangan usaha. Menyiapkan rencana dan anggaran serta aliran kas keuangan perusahaan. Menetapkan
permodalan anggaran dan aliran kas keuangan perusahaan.
Menetapkan tugas, tanggung jawab dan wewenang setiap pejabat yang berada di bawah pimpinannya. Memberikan bimbingan dan pengarahan umum, saran-saran dan perintah kepada bawahan dalam rangka pelaksanaan tugas masing- masing bawahan. Mengawasi jalannya perusahaan dan mengadakan perubahan- perubahan yang diperlukan sejalan dengan kebutuhan akan perkembangan perusahaan. Mengkoordinasikan kegiatan unsur organisasi agar dapat berjalan lebih efisien dan efektif sesuai dengan tujuan yang telah ditetapkan sebelumnya. Menentukan pengambilan keputusan terakhir untuk intern perusahaan dan untuk mewakili nama perusahaan. 4. Corporate Secretary and Legal Mengatasi masalah yang berkaitan dengan hukum seperti mengurus ijin bangunan Hero, mengadakan kerja sama dengan pihak kontraktor. 5. Internal Auditor Memeriksa system dan prosedur yang dilaksankan serta keakuratan data-data yang dibuat oleh masing-masing divisi yang terkait dalam perusahaan. 6. Human Resources Director Bertanggung jawab atas program-program kegiatan kepegawaian. 7. Employment Manager Bertanggung jawab mengurus kegiatan perusahaan, penempatan, penilaian prestasi kerja dan pemberhentian karyawan. 8. Training and Development Manager Bertanggung jawab atas pelatihan dan pengembangan karyawan. 9. Office Manager Logistik → Mengatur perlengkapan dan prasarana operasional. Service → Mengatur pengiriman barang dan keberadaan kendaraan operasional. 10. Compensation and Human Resources Administration Manager
Bertanggung jawab atas kesejahteraan karyawan dan menangani praktek kerja lapangan karyawan. 11. Finance Director Mengawasi pemasukan dan pengeluaran uang kas dan uang di bank. Menyetujui anggaran keuangan tiap bagian. Meminta laporan keuangan setiap bulan serta meneliti penyimpangan yang terjadi pada tiap anggaran keuangan tersebut. Bertindak sebagai penghubung kepada pihak ketiga, khususnya mengenai laporan pajak dan perbankan. Bertanggung jawab kepada direktur pengelola. 12. Finance Manager Bertanggung jawab atas pengeluaran keuangan perusahaan yang menyangkut pada kebijaksanaan penggunaan dana atas segala kegiatan usaha. Merencanakan sumber-sumber keuangan. Mengatur pengalokasian dan penggunaan dana-dana. Bertanggung jawab untuk memberi informasi keuangan dan hasil produksi. 13. Accounting Manager Bertanggung jawab atas kegiatan pencatatan, penggolongan, peringkasan dan penyajian laporan keuangan perusahaan. 14. Payroll Manager Bertanggung jawab atas pembayaran gaji karyawan. 15. Regional Accounting Manager Bertanggung jawab atas kegiatan akuntansi untuk cabang-cabang di luar wilayah Jabotabek. 16. Merchandise and Marketing Director Bertanggung jawab atas keseluruhan kegiatan pemasaran produksi. Memperkenalkan produk baru. Melaksanakan survei pasar atas produk. Merencanakan dan menyelenggarakan semua kegiatan pemasaran dan penjualan hasil produksi. Menyelenggarakan semua kegiatan penelitian dan pengembangan pemasaran. 17. Fresh Food General Manager Bertanggung jawab terhadap pengadaan barang dagang dalam bentuk makanan segar untuk supermarket.
18. Grocery General Manager Bertanggung jawab terhadap pengadaan barang dagang dalam bentuk grocery untuk supermarket. 19. Marketing General Manager Bertanggung jawab terhadap pengadaan program promosi dalam rangka peningkatan penjualan. 20. Food Service General Manager Bertanggung jawab dalam mengontrol kelayakan suatu barang yang akan dijual. 21. Distribution and Logistic General Manager Bertanggung jawab atas kegiatan pendistribusian dan logistik perusahaan. 22. Operation Director Bertanggung jawab atas kegiatan pendistribusian dan logistik perusahaan. Mengawasi pelaksanaan aktivitas perusahaan yang telah ditentukan. Memutuskan pembukaan outlet baru pada Chief Executive Officer. 23. Regional Operation 1 Manager Bertanggung jawab atas kegiatan operasional untuk supermarket Hero dalam wilayah Jabotabek. 24. Regional Operation 2 Manager Bertanggung jawab atas kegiatan operasional untuk supermarket Hero dalam wilayah Jabotabek. 25. Regional Operation 3 Manager Bertanggung jawab atas kegiatan operasional untuk supermarket Hero untuk wilayah Jawa dan luar Jawa. 26. Area Manager Store Mengkoordinir semua bagian yang ada dalam semua outlet. Memeriksa laporan dari tiap-tiap bagian yang ada untuk disampaikan pada divisi operasional. Membuat keputusan mengenai keperluan-keperluan supermarket seperti dalam hal jumlah pegawai, penyesuaian harga, mengatur jadwal, promosi, dan lain-lain. 27. Store Manager Bertugas dan berwenang memimpin outlet dan mengkoordinir serta mengawasi pelaksanaan operasional dari semua divisi di supermarket tersebut. 28. General Affairs Director Bertanggung jawab atas hal-hal umum kegiatan perusahaan.
29. Formalities Manager Bertanggung jawab terhadap kegiatan yang bersifat formal seperti kegiatan yang berhubungan dengan lembaga masyarakat. 30. Extern Public Relation Coordinator Bertanggung jawab terhadap kegiatan yang bersifat eksternal, misalnya membina hubungan dengan media massa. 31. Speciality Retail General Manager Bertanggung jawab atas kegiatan diversifikasi produk Hero dalam berbagai bentuk. 32. Mitra Operation Manager Bertanggung jawab atas kegiatan operasional toko Mitra. 33. Star Mart Manager Bertanggung jawab atas kegiatan operasional toko Star Mart. 34. Guardian Manager Bertanggung jawab atas kegiatan operasional toko Guardian. 35. Speciality Brand Manager Bertanggung jawab atas kegiatan operasional toko Speciality Brand. 36. Information Technology General Manager Bertanggung jawab atas kebutuhan teknologi IT pada perusahaan mengembangkan dan menerima laporan perkembangan teknologi IT dari IT development. 37. IT Development Manager Mengembangkan teknologi IT serta melakukan prototyping. 38. IT POS and Support Manager Mengatasi kerusakan maupun kekeliruan yang terjadi pada sistem komputer. Bertanggung jawab atas pentransferan data dari pusat ke cabang atau dari cabang ke pusat. 39. Property and Project General Manager Mengadakan sarana dan prasarana bagi pendirian cabang baru. 40. Site Development Manager Bertanggung jawab terhadap perencanaan, penentuan, lokasi tanah dan bangunan cabang baru. 41. Planning and Design Manager Bertanggung jawab atas perencanaan dan tata desain ruangan. 42. Repair Maintenance Manager
Bertanggung jawab atas kegiatan pemeliharaan dan perbaikan bangunan perusahaan seperti perusahaan listrik, air dan peralatan perusahaan lainnya. 43. Procurement Manager Bertanggung jawab mengatur dan mengkoordinir pengadaan barang-barang untuk melaksanakan kegiatan operasional cabang perusahaan yang baru. 44. Property and Operation Manager Mengatur dan mengawasi pelaksanaan pembangunan cabang yang baru. 45. Lease Marketing Manager Membina hubungan kerja sama dengan pihak lain dalam rangka memanfaatkan kapasitas lebih dari ruangan. 46. Loss Prevention Manager Bertanggung jawab menyelidiki masalah yang menimbulkan kerugian serta mencari tindakan lanjutnya. Adapun uraian tugas dari masing-masing jabatan pada struktur organisasi PT. Hero Supermarket Tbk. akan dijelaskan sebagai berikut: 1. Store Manager Memimpin seluruh kegiatan operasi supermarket. 2. Fresh and Frozen Section Manager, Grocery and Non-Food Section Manager Bertanggung jawab atas kegiatan pemajangan, pemberian harga dan ketersediaan jenis barang dagangan masing-masing. 3. Produce Supervisor, Daily Dairy & Frozen Supervisor, Meat and Fish Supervisor Mengawasi kegiatan pemajangan, proses pemberian harga jual, ketersediaan jenis barang masing-masing. 4. Produce Staff, Daily Dairy & Frozen Staff, Butcher Staff, Fish Staff, Grocery Food Staff, Grocery Non-Food Staff Memajang, memeriksa yang telah kosong/berkurang kemudian mengisi kembali sesuai jenis barang dagangan masing-masing. 5. Receiving and Storage Section Manager Bertanggung jawab untuk mengkoordinir, mengarahkan dan mengawasi kegiatan penerimaan dan penyimpanan barang. 6. Receiving and Storage Supervisor Mengawasi kegiatan penerimaan dan penyimpanan barang. 7. Receiving and Storage Staff
Mengecek dan menerima barang serta meyimpannya dalam gudang. 8. Store Administration Section Manager Bertanggung jawab untuk mengarahkan, mengatur dan mengawasi terhadap semua kegiatan administrasi di dalam supermarket. 9. Finance Administration Supervisor Bertanggung jawab untuk menyiapkan uang kecil untuk kasir, mencetak dan mengecek laporan keuangan, penjualan omset per departemen dan counter, memposting hasil penjualan, membuat laporan petty cash, kupon, mengecek isi brankas dan kupon/voucher barang. 10. Human Resources Administration Bertanggung jawab terhadap absen, jadwal kerja dan cuti karyawan, memberi laporan absensi ke Hero pusat, bekerja sama dengan supervisor memberi penilaian kerja, promosi, mutasi dan rotasi, perhitungan lembur 11. POS Administration Bertanggung jawab terhadap membuat laporan perubahan harga jual, POP (Point of Purchase), bertanggung jawab terhadap pemrosesan faktur, DO, PO, CN (Credit Note), transfer data order ke gudang 12. Supermarket Administration Bertanggung
jawab
mengontrol
pekerjaan
administrasi
POS,
mengecek
administrasi faktur, PO, DO, data labelling, bukti transfer dan CN dan POS. C. 2 Penjadwalan Pelaksanaan Program C.2.1 Programs to be implemented D Evaluasi Pengendalian Strategi D.1 Pengukuran Kuantitatif D.2 Pengukuran Kualitatif D.3. Balanced Score Card E. LAMPIRAN