Menyusuri pembelajaran sains 44: Mempelajari biosfer Leo Sutrisno Sampai dengan tulisan yang ke-43, kita mejelajahi bagaimana siswa SD mempelajari ’dunia’ benda-benda mati. Dimulai dengan nomor 44 ini, kita akan menyusuri jejak siswa usia SD dalam mempelajari benda-benda hidup, biosfer. Biosfer memiliki dua makna. Makna pertama, biosfer adalah semua makhluk hidup yang berada dalam wilayah tertentu, misalnya di sekitar rumah kita. Makna kedua, biosfer adalah suatu kehidupan artifisial di dalam sebuah bangunan tertentu yang dibuat secara sengaja oleh manusia. Misalnya biosfer di Arizona yang dirancang oleh para ahli AS sebagai tiruan klehidupan di ruang tanpa bobot. Secara ringkas biosfer adalah suatu lingkungan yang mendukung keberlangsungan kehidupan. Orang juga dapat mendefinisikan biosfer sebagai ekosistem yang terdiri dari bumi dan kehidupan yang ada di atasnya. Apa system itu? Semakin lama mengamati dunia sekitar kita semakin menyadari kita bahwa tidak ada yang dapat bekerja dalam situasi terisolasi, terputu ari yang lain Semua benda (tentu juga semua manusia) merupakan suatu bagian dari ’dunia’ yang lebih luas. Semua benda dan semua manusia menjadi bagian dari suatu sistem yang lebih besar. Kita mengenal sistem tata surya, sistem sungai, sistem penanganan sampah, sitem sekolah, sistem penanggulangan bencana alam dsb. Apa arti dari sistem-sistem tersebut. Mari kita lanjutkan peneluruan kita dengan seksama. Tubuh kita memerlukan makanan yang dijual di toko sembako. Kita tidak dapat menuju ke sana tanpa melewati lampu merah, lampu bang-jo. Lampu
merah ini akan tidak berarti kalau tidak ada kehendak setiap pengendara untuk belalu-lintas dengan aman. Kisah ini dapat dilanjutkan secara terus menerus tiada akhir. Tetapi, mari kita berhenti di sini dan melihat apa yang telah ada. 1. 2. 3. 4.
Tubuh kita terdiri atas banyak sistem Toko sembako merupakan bagian dari sistem ekonomi Lampu merah merupakan bagian dari sistem transportasi Kita, toko itu, dan lampu merah merupakan bagian dari suatu ekosistem
Sistem merupakan kumpulan bagian-bagian yang jika digabungkan dengan cara tertentu menghasilkan suatu keseluruhan. Jika kita pergi ke toko sembako itu, semua sistem yang dibutuhkan langsung terkoneksi dan bekerja bersama-sama dalam waktu yang sama. Tata letak barang, pergudangan, pelayan, kasir, dan bahkan tukang parkir langsung terkonenksi. Sistem yang sederhana dan yang rumit terkoneksi secara bersamaan dalam waktu yang sama. Ekosistem Bumi kita merupakan sistem tempat tinggal. Tempat tinggal di Bumi ini disebut biosfer. Biosfer adalah suatu tempat di bumi yang mendukung kehidupan. Biosfer sangat kompleks. Para ahli ekologi dan ilmuwan yang lain membagi-bagi biosfer menjadi bagian-bagian yang lebih sederhana untuk dipelajari. Bagian-bagian kebil dari biosfer ini disebut ekosistem. Walaupun lebih sederhana dari biosfer, sesungguhnya ekosistem juga masih sangat kompleks. Ekosistem adalah interaksi antara organisme dan lingkungannya. Semuanya yang berada di dalam suatu ekosistem terkoneksi satu dengan yang lain dengan cara-cara tertentu. Ekosistem terbagi menjadi dua macam, yaitu: bioti dan abioti. Bioti terdiri makhluk hidup, misalnya: pepohonan, biji-bijian, tupai, tikus,
dll. Abioti terdiri atas benda-benda mati, misalnya: sistem matahari, tanah, udara, air dsb. Ekosistem tidak berdiri sendiri. Suatu ekosistem berkoneksi dengan ekosistem yang lain. Koneksi antar ekosistem itu mungkin sangat kelas mungkin juga tidak. Misalnya, burung walet membuat sarang di geung-gedung yang bertingkat tinggi dan lembab. Itu merupakan ekosistem dari burung walet. Tetapi, gedung-gedung itu juga menjadi tempat tinggal penduduk. Maka, ekosistem burung walet berkoneksi dengan ekosistem perumahan. Dan, cerita ini mulai terjadi di kota Ketapang. Banyak orang beramai-ramai membuat gedung sarang burung walet. Akibatnya, jutaan burung walet hidup berdampingan dengan manusia. Sebelumnya tidak pernah terjadi. Itu berarti ekosistem juga berubah. Perubahan ini kadang berlangsung cepat kadang lambat. Perubahan yang terjadi pada suatu ekosistem berpengaruh pada ekosistem yang lain. Misalnya, di sebuah jalan di kota Ketapang saat ini menjadi ’lokasi’ rumah walet. Sebelumnya, berupa ruko-ruko. Kita dapat mendengar suara burung walet baik yang asli maupun yang tiruan sepanjang hari. Sudah barang tentu, bagi sebagian orang menjadi kurang nyaman. Setiap perubahan pada suatu ekosistem akan berpengaruh pada ekosistem yang lain dan memicu ekosistem itu berubah untuk menyesuaikan. Perubahan semacam ini disebut adaptasi. Ekosistem dan sifat-sifatnya ini sebaiknya dipelajari oleh pada siswa sejak dini untuk menanamkan kesadaran bahwa mereka tidak hidup terisolasi, tetapi berkoneksi dengan yang lain. Perubahan mereka akan berpengaruh pada sistem yang lain. Semuanya selalu berubah, ada yang cepat ada yang lambat. Perubahan yang satu memnyebabkan perubahan pada yang lain. Karena itu, kita perlu selalu sadar. Semoga!