Mp Asi.docx

  • Uploaded by: Medan Bellyna
  • 0
  • 0
  • April 2020
  • PDF

This document was uploaded by user and they confirmed that they have the permission to share it. If you are author or own the copyright of this book, please report to us by using this DMCA report form. Report DMCA


Overview

Download & View Mp Asi.docx as PDF for free.

More details

  • Words: 13,441
  • Pages: 86
MP ASI Kenapa MPASI harus 6 bulan?? 25 Mei 2014 pukul 6:27

Banyak sekali pertanyaan dan kritik yang timbul mengenai pemberian MPASI di usia < 6 bl. Bahkan banyak dari kita tidak pernah tahu mengapa WHO & IDAI mengeluarkan statement bahwa ASI eksklusif (ASI saja tanpa tambahan apapun bahkan air putih sekalipun) diberikan pada 6 bl pertama kehidupan seorg anak. Kemudian setelah umur 6 bulan anak baru mulai mendapatkan MPASI berupa bubur susu, nasi tim, buah, dsb.

Alasan menunda pemberian MPASI

Mengapa harus menunda memberikan MPASI pada anak sampai ia berumur 6 bl ?! Kalo jaman dulu (baca : sebelum diberlakukan ASI eksklusif 6 bl) umur 4 bl aja dikasih makan bahkan ada yg umur 1 bl. Dan banyak yang berpendapat gak ada masalah apa-apa tuh dg anaknya.

Satu hal yg perlu diketahui bersama bahwa jaman terus berubah. Demikian juga dengan ilmu & teknologi. Ilmu medis juga terus berkembang dan berubah berdasarkan riset2 yg terus dilakukan oleh para peneliti. Sekitar lebih dari 5th yg lalu, MPASI disarankan diperkenalkan pada anak saat ia berusia 4 bl. Tetapi kemudian beberapa penelitian tahun2 terakhir menghasilkan banyak hal sehingga MPASI sebaiknya diberikan >6bl.

Mengapa umur 6 bl adalah saat terbaik anak mulai diberikan MPASI ?!

1.

Pemberian makan setelah bayi berumur 6 bulan memberikan perlindungan

besar dari berbagai penyakit.

Hal ini disebabkan sistem imun bayi < 6 bl belum sempurna. Pemberian MPASI dini sama saja dg membuka pintu gerbang masuknay berbagai jenis kuman. Belum lagi jika tidak disajikan higienis. Hasil riset terakhir dari peneliti di Indonesia menunjukkan bahwa bayi yg mendapatkan MPASI sebelum ia berumur 6 bl, lebih banyak terserang diare, sembelit, batuk-pilek, dan panas dibandingkan bayi yg hanya mendapatkan ASI eksklusif. Belum lagi penelitian dari badan kesehatan dunia lainnya.

2.

Saat bayi berumur 6 bl keatas, sistem pencernaannya sudah relatif

sempurna dan siap menerima MPASI.

Beberapa enzim pemecah protein spt asam lambung, pepsin, lipase, enzim amilase, dsb baru akan diproduksi sempurna pada saat ia berumur 6 bl.

3.

Mengurangi resiko terkena alergi akibat pada makanan

Saat bayi berumur < 6 bl, sel2 di sekitar usus belum siap utk kandungan dari makanan. Sehingga makanan yg masuk dapat menyebabkan reaksi imun dan terjadi alergi.

4.

Menunda pemberian MPASI hingga 6 bl melindungi bayi dari obesitas di

kemudian hari. Proses pemecahan sari2 makanan yg belum sempurna.

Pada beberapa kasus yg ekstrem ada juga yg perlu tindakan bedah akibat pemberian MPASi terlalu dini. Dan banyak sekali alasan lainnya mengapa MPASI baru boleh diperkenalkan pada anak setelah ia berumur 6 bl.

Masih banyak yg mengenalkan MPASI < 6 bl

Kalo begitu kenapa masih banyak orangtua yg telah memberikan MPASI ke anaknya sebelum berumur 6 bl ? Banyak sekali alasan kenapa ortu memberikan MPASI < 6 bl. Umumnya banyak ibu yg beranggapan kalo anaknya kelaparan dan akan tidur nyenyak jika diberi makan. Meski gak ada relevansinya banyak yg beranggapan ini benar. Kenapa ? Karena belum sempurna, sistem pencernaannya harus bekerja lebih keras utk mengolah & memecah makanan. Kadang anak yg menangis terus dianggap sbg anak gak kenyang. Padahal menangis bukan semata2 tanda ia lapar.

Belum lagi masih banyak anggapan di masyarakat kita spt ortu terdahulu bahwa anak saya gak papa tuh dikasih makan pisang pas kita umur 2 bl. Malah sekrg jadi orang.

Alasan lainnya juga bisa jadi juga tekanan dari lingkungan dan gak ada dukungan spt alasan di atas. Dan gencarnya promosi produsen makanan bayi yg belum mengindahkan ASI eksklusif 6 bl.

Aturan MPASI setelah 6 bulan : Karena < 6 bl mengandung resiko

Sekali lagi tidak mungkin ada saran dari WHO & IDAI jika tidak dilakukan penelitian panjang. Lagipula tiap anak itu beda. Bisa jadi gak jadi masalah utk kita tapi belum tentu utk yg lain. Misalkan, ilustrasinya sama spt aturan cuci tangan sebelum makan. Ada anak yg dia tidak terbiasa cuci tangan sebelum makan. Padahal ia baru bermain2 dengan tanah dsb. Tapi ia tidak apa2. Sedangkan satu waktu atau di anak yg lain, begitu ia melakukan hal tsb ia langsung mengalami gangguan pencernaan karena kotoran yg masuk ke makanan melalui tangannya. Demikian juga dengan pemberian MPASI pada anak terlalu dini. Banyak yang merasa ”anak saya gak masalah tuh saya kasih makan dari umur 3 bulan”.

Sehingga hal tsb menjadi ”excuse” atau alasan utk tidak mengikuti aturan yg berlaku. Padahal aturan tsb dibuat karena ada resiko sendiri. Lagipula penelitan ttg hal ini terus berlanjut. Saat ini mungkin pengetahuan dan hasil riset yg ada masih terbatas dan ”kurang” bagi beberapa kalangan. Tapi di kemudian hari kita tidak tahu. Ilmu terus berkembang.

Dan satu hal yg penting. Aturan agar menunda memberikan MPASi pada anak 6 bulan bukan hanya berlaku utk bayi yg mendapatkan ASI eksklusif. Tetapi juga bagi bayi yg tidak mendapatkan ASI (susu formula atau mixed).

Semuanya akan kembali kepada ayah & ibu. Jika kita tahu ada resiko dibalik pemberian MPASI < 6 bl, maka mengapa tidak kita menundanya. Apalagi banyak sekali penelitian & kasus yang mendukung hal tsb.

Apapun keputusan ibu & ayah, apakah mau memberikan MPASi < 6 bl ataupun > 6bl, alangkah baiknya dipertimbangkan dg baik untung ruginya bagi anak, bukan bagi orang tuanya. Sehingga keputusan yg diambil adalah yg terbaik utk sang anak.

Resiko pemberian MPASI terlalu dini (Dirangkum & ditulis bebas oleh Luluk Lely Soraya I, 26 March 2005)

Sumber : •

Solid Food in Early Infancy increases risk of Eczema, from original

source : Fergusson DM et al Early solid feeding and recurrent childhood eczema: a 10-year longitudinal study Pediatrics 1990 Oct;

Mengenalkan MPASI Setelah Bayi Berusia 6 Bulan

Anda mulai bisa memperkenalkan MPASI (Makanan Pendamping Air Susu Ibu) kepada bayi Anda setelah ia berusia 6 bulan. Hingga usianya 6 bulan, asupan terbaik untuknya adalah ASI Eksklusif. Ketika bayi sudah siap menerima MPASI, biasanya ia akan memberikan “sinyal”, alias tandatanda, diantaranya: 

Kekuatan kepala: ia sudah bisa menahan kepalanya dalam posisi tegak dengan stabil.



Untuk bisa menyimpan makanan dalam mulutnya untuk kemudian ditelan, bayi harus mulai berhenti menggunakan lidahnya untuk mendorong makanan keluar dari mulutnya.



Duduk dengan baik sambil bersandar: untuk bisa menelan dengan baik, tentu saja bayi harus sudah bisa duduk dengan tegak, walaupun dengan bersandar.



Pada sebagian bayi, seringkali mereka akan terlihat “kelaparan”, walaupun sudah 8-10 minum ASI/Sufor dalam sehari.



Mulai tertarik dengan makanan Anda Baca juga artikel terkait tentang makanan pertama bayi dan tuntunan membuat makanan bayi sendiri. Hal yang perlu diperhatikan dalam pengenalan MPASI adalah sebagai berikut:

1. MPASI diberikan sedikit demi sedikit, misalnya 2 -3 sendok pada saat pertama, dan jumlahnya bisa ditambah seiring perkembangan bayi, agar terbiasa dengan teksturnya. 2. Pemberian MPASI dilakukan di sela-sela pemberian ASI dan dilakukan secara bertahap pula. Misalnya untuk pertama 1 kali dalam sehari, kemudian meningkat menjadi 3 kali dalam sehari. 3. Tepung beras sangat baik digunakan sebagai bahan MPASI karena sangat kecil kemungkinannya menyebabkan alergi pada bayi. Tepung beras yang baik adalah yang berasal dari beras pecah kulit yang lebih banyak kandungan gizinya.

4. Pengenalan sayuran sebaiknya didahulukan daripada pengenalan buah, karena rasa buah yang lebih manis lebih disukai bayi, sehingga jika buah dikenalkan terlebih dahulu, dikhawatirkan akan ada kecenderungan bayi untuk menolak sayur yang rasanya lebih hambar. Sayur dan buah yang dikenalkan pun hendaknya dipilih yang mempunyai rasa manis. 5. Hindari penggunaan garam dan gula. Utamakan memberikan MPASI dengan rasa asli makanan, karena bayi usia 6-7 bulan, fungsi ginjalnya belum sempurna. Untuk selanjutnya, gula dan garam bisa ditambahkan tetapi tetap dalam jumlah yang sedikit saja. Sedangkan untuk merica bisa ditambahkan setelah anak berusia 2 tahun. 6. Untuk menambah cita rasa, MPASI bisa menggunakan kaldu ayam, sapi, atau ikan yang Anda buat sendiri, serta bisa juga disertakan berbagai bumbu seperti daun salam, daun bawang, seledri. 7. Jangan terlalu banyak mencampur banyak jenis makanan pada awal pemberian MPASI, namun cukup satu per satu saja. Berikan dulu dalam 2-4 hari untuk mengetahui reaksi bayi terhadap setiap makanan yang diberikan, untuk mengetahui jika ia memiliki alergi terhadap makanan tertentu. 8. Perhatikan bahan makanan yang sering menjadi pemicu alergi seperti telur, kacang, ikan, susu dan gandum. 9. Telur bisa diberikan kepada bayi sejak umur 6 bulan, tetapi pemberiannya bagian kuning terlebih dahulu, karena bagian putih telur dapat memicu reaksi alergi. 10. Madu sebaiknya diberikan pada bayi usia lebih dari 1 tahun karena madu seringkali mengandung suatu jenis bakteri yang bisa menghasilkan racun pada saluran cerna bayi yang dikenal sebagai toksin botulinnum (infant botulism). 11. Pengolahan MPASI harus higienis dan alat yang digunakan juga diperhatikan kebersihannya. Tahapan pengenalan MPASI: Mulai usia 6 bulan Tekstur makanan : semi cair. Mulailah dengan makanan lunak seperti biskuit yang diencerkan pakai air atau susu. Kenalkan pula bubur susu dalam jumlah sedikit demi sedikit. Bubur susu sebaiknya dibuat sendiri dari tepung beras yang dicampur dengan ASI atau susu formula. Untuk pengenalan rasa, selingi dengan tepung beras merah, kacang hijau, atau labu kuning. Mulai pemberian sayuran yang dijus, kemudian buah yang dhaluskan atau di jus. Sayur dan buah yang disarankan yaitu: zicchini, pisang, pir, alpukat, jeruk.

Pemberian ASI atau susu formula di selang seling waktu makan utama.Untuk kebutuhan susu/cairan dihitung dari kebutuhan cairan per usia dan berat badan bayi. Kebutuhan cairan pada usia bayi trimester pertama sekitar 150cc/hari/berat badan.Trimester kedua sebesar 125cc/kg BB/hr dan trimester ketiga 110 cc/kg BB/hr.Contoh usia 12 bulan bb 10 kg, kebutuhan cairan sebesar 110 cc x 10 kg = 1.100 cc Mulai usia 7 bulan Perkenalkan dengan tekstur yang lebih kasar (semi padat) yaitu bubur tim saring. Coba terus seandainya bayi menolak atau muntah karena tahapan ini harus dilaluinya. Jika tidak nanti bayi akan malas mengunyah. Perhatikan asupan zat besi seperti hati sapi karena di usia ini cadangan zat besi bayi mulai berkurang. Setelah secara bertahap pemberian tim saring, bayi bisa dikenalkan dengan nasi tim tanpa disaring. Jenis sayur dan buah yang disarankan: asparagus, wortel, bayam, sawi, bit, lobak, kol, mangga, blewah, timun suri, peach. Bisa juga ditambahkan ayam, sapi, hati ayam/sapi, tahu, tempe. Mulai usia 9 bulan Mulai dikenalkan dengan bubur beras atau nasi lembek, lauk pauk dengan sayuran seperti sup. Pada usia lebih dari 1 tahun, anak sudah bisa mengkonsumsi makanan keluarga. Contoh Jadwal Pemberian MPASI Sebagai acuan, untuk memberikan MPASI kepda si kceil, Anda bisa melihat jadwal di bawah ini. Jadwal ini bukan acuan baku lho, hanya untuk memberikan gambaran. Silahkan sesuaikan dengan kondisi buah hati Anda… Untuk Bayi Usia 6-7 bulan: 06.00 : ASI/ susu formula. 08.00 : biskuit yang diencerkan dengan air/ASI/susu formula. 10.00 : buah. 12.00 : bubur susu. 13.00 : ASI/ susu formula. 14.00 : biskuit yang diencerkan dengan air/ ASI/ susu formula. 16.00 : ASI/ susu formula.

18.00: Bubur susu. 19.00 : ASI/susu formula. Untuk Bayi Usia 7-8 bulan: 06.00 : ASI/ susu formula. 08.00 : biskuit/ bubur susu. 10.00 : buah. 12.00 : bubur saring. 13.00 : ASI/ susu formula. 14.00 : bubur susu. 16.00 : ASI/ susu formula. 18.00 : bubur saring. 19.00 : ASI / susu formula. Untuk Bayi Usia 9-12 bulan: 06.00 : ASI/ susu formula. 08.00 : bubur susu. 10.00 : buah. 12.00 : bubur tim/ nasi lembek. 13.00 : ASI/ susu formula. 14.00 : bubur susu/ biskuit/ snack. 16.00 : ASI/ susu formula. 18.00 : Nasi tim/ nasi lembek. 19.00 : ASI/ susu formula. Apa Tanda Si Kecil Sudah Kenyang? Berikut tanda-tanda yang bisa menjadi ukuran ketika bayi Anda kenyang… 1. Duduk bersandar di kursinya 2. Berpaling setiap kali Anda sodorkan makanan 3. Mulai memainkan makanan atau sendoknya 4. Tidak mau membuka mulutnya Written on 01/11/2014 AT 8:11 PM by KESMAS Public Health Home » Pemberian MP-ASI

Pemberian MP-ASI Filed under PUBLIC HEALTH{NO COMMENTS} Pengertian dan Fungsi Makanan Pendamping ASI MP ASI merupakan makanan bayi kedua yang menyertai pemberian ASI. Makanan pendamping ASI merupakan makanan yang diberikan pada bayi yang telah berusia 6 bulan atau lebih karena ASI tidak lagi memenuhi kebutuhan gizi bayi. Pemberian makanan pendamping ASI harus disesuaikan dengan usia balita. Pemberian makanan pendamping ASI harus bertahap dan bervariasi dari mulai bentuk bubur kental, sari buah, buah segar, makanan lumat, makanan lembek dan akhirnya makanan padat. Makanan pendamping ASI diberikan pada bayi di samping ASI. Fungsi Makanan Pendamping ASI antara lain untuk mengenalkan jenis makanan baru, mencukupi kebutuhan nutrisi yang tidak lagi dapat dipenuhi oleh ASI, membentuk daya pertahanan tubuh dan perkembangan sistem imunologis terhadap makanan maupun minuman. MPASI juga dapat melatih perkembangan bayi (motorik maupun emosional), karena bayi usia 6 bulan sudah menunjukkan tanda-tanda siap makan yang telah didukung oleh perkembangan fisik seperti kekuatan leher dalam menopang kepala, sudah berusaha untuk duduk, sudah mulai mengigit benda yang digenggamnya. Bayi juga sudah mempunyai respon motorik halus dan kasar. Pengaturan makanan baik untuk pemeliharaan, pemulihan, pertumbuhan, serta aktifitas fisik. Hal tersebut harus diperhatikan, mengingat ssia 0-24 bulan merupakan masa pertumbuhan dan perkembangan yang pesat, sehingga sering diistilahkan sebagai peride emas sekaligus periode kritis. Menurut Depkes RI (2006), periode emas dapat diwujudkan apabila pada masa ini bayi dan anak memperoleh asupan gizi yang sesuai untuk tumbuh kembang optimal. Sebaliknya apabila bayi dan anak pada masa ini tidak memperoleh makanan sesuai kebutuhan gizinya, maka periode emas akan berubah menjadi periode kritis yang akan mengganggu tumbuh kembang bayi

dan

anak,

baik

pada

saat

ini

maupun

masa

selanjutnya.

Menurut Azwar (2000) beberapa pemberian MP-ASI yang kurang baik meliputi: 1. Pemberian MP-ASI yang terlalu dini atau terlambat, dimana pemberian MP-ASI sebelum bayi berumur 6 bulan dapat menurunkan konsumsi ASI dan gangguan pencernaan/diare dan jika pemberian MP-ASI terlambat (bayi sudah lewat usia 6 bulan) dapat menyebabkan hambatan pertumbuhan anak; 2. Pemberian MP-ASI pada periode umur 6 – 24 bulan sering tidak tepat dan tidak cukup baik kualitas maupun kuantitasnya. Frekuensi pemberian MP-ASI dalam sehari yang kurang akan berakibat kebutuhan gizi anak tidak terpenuhi; 3. Pemberian MP-ASI sebelum ASI pada usia 6 bulan, dimana pada periode ini zat-zat yang diperlukan bayi terutama diperoleh dari ASI. Memberikan MP-ASI terlebih dahulu

berarti kemampuan bayi untuk mengkonsumsi ASI berkurang yang berakibat menurunnya produksi ASI, hal ini dapat berakibat anak menderita kurang gizi. Makanan Pendamping ASI

Makanan Pendamping ASI a.

Pengertian Makanan pendamping ASI adalah makanan tambahan yang diberikan kepada bayi setelah bayi berusia 6 bulan sampai bayi berusia 24 bulan. Jadi selain makanan pendamping ASI, ASIpun harus tetap diberikan kepada bayi, paling tidak sampai usia 24 bulan, peranan makanan pendamping ASI sama sekali bukan untuk menggantikan ASI melainkan hanya untuk melengkapi ASI jadi dalam hal ini makanan pendamping ASI berbeda dengan makanan sapihan diberikan ketika bayi tidak lagi mengkonsumsi ASI (Krisnatuti, 2008:14). 9

Makanan pendamping ASI adalah makanan tambahan yang diberikan pada bayi setelah usia 6 bulan. Jika makanan pendamping ASI diberikan terlalu dini (sebelum usia 6 bulan) akan menurunkan konsumsi ASI dan bayi bisa mengalami gangguan pencernaan. Namun sebaliknya jika makanan pendamping ASI diberikan terlambat akan mengakibatkan bayi kurang gizi, bila terjadi dalam waktu panjang (Hendras, 2010). Standar makanan pendamping ASI harus memperhatikan angka kecukupan gizi (AKG) yang dianjurkan kelompok umur dan tekstur makanan sesuai perkembangan usia bayi (Azrul, 2003). b.

Tujuan pemberian makanan pendamping ASI Tujuan pemberian makanan pendamping ASI. Pemberian makan pendamping ASI akan memberikan manfaat yang baik untuk bayi, karena pemberian makanan pendamping ASI memiliki tujuan sebagai berikut : ( Djitowiyono, 2010:43-44 ).

1)

Melengkapi zat gizi ASI yang sudah berkurang.

2)

Mengembangkan kemampuan bayi untuk menerima bermacam- macam makanan dengan berbagai rasa dan bentuk.

3)

Mengembangkan kemampuan bayi untuk mengunyah dan menelan.

4)

Mencoba adaptasi terhadap makanan yang mengandung kadar energi tinggi .

c.

Macam-macam makanan pendamping ASI Secara umum ada dua jenis MP-ASI (Aminah, 2010) yaitu :

1)

MP ASI pabrik yaitu MP ASI hasil pengolahan pabrik yang biasanya sudah dikemas /instan, sehingga ibu tinggal menyajikan atau mengolah sedikit untuk diberikan kepada bayi.

2)

MP ASI lokal yaitu MP ASI buatan rumah tangga atau hasil olahan posyandu, dibuat dari bahan-bahan yang sering ditemukan disekitar rumah sehingga harganya terjangkau. Sering juga disebut MP ASI dapur ibu, karena bahan-bahan yang akan dibuat makanan pendamping ASI di olah sendiri.

d.

Syarat-syarat makanan pendamping ASI. Makanan tambahan untuk bayi harus mempunyai sifat fisik yang baik yaitu rupa dan aroma yang layak. Selain itu, dilihat dari segi kepraktisan, makanan bayi sebaiknya mudah disiapkan dengan waktu pengelohan yang singkat. Makanan pendamping ASI harus memenuhi persyaratan khusus tentang jumlah zat-zat gizi yang diperlukan bayi seperti protein, energi, lemak, vitamin, mineral dan zat-zat tambahan lainnya (Krisnatuti, 2008:18). Dengan kerteria sebagai berikut:

1)

Memiliki nilai energi dan kandungan protein yang tinggi.

2)

Memiliki nilai suplementasi yang baik serta mengandung vitamin dan mineral yang cocok.

3)

Dapat diterima oleh alat pencernaan yang baik.

4)

Harga relatif murah.

5)

Sebaiknya dapat diproduksi dari bahan-bahan yang tersedia secara lokal.

6)

Bersifat pada gizi.

7)

Kandungan serat kasar atau bahan lain yang sukar dicerna dalam jumlah yang sedikit kandungan serat kasar yang terlalu banyak justru akan mengganggu pencernaan bayi.

e. 1)

Gangguan Pemberian MP-ASI Terlalu Dini Bayi lebih sering menderita diare. Hal ini disebabkan cara menyiapkan makanan yang kurang bersih juga karena pembentukkan zat anti oleh usus bayi yang belum sempurna.

2)

Bayi mudah alergi terhadap zat makanan tertentu. Keadaan ini terjadi akibat usus bayi yang masih permeabel, sehingga mudah dilalui oleh protein asing.

3)

Terjadi malnutrisi atau gangguan pertumbuhan anak. Bila makanan yang diberikan kurang bergizi dapat mengakibatkan anak menderita KEP (Kurang Energi Protein) dan dapat terjadi sugar baby atau obesitas bila makanan yang diberikan mengandung kalori yang terlalu tinggi.

4)

Produksi ASI menurun, karena bayi yang sudah kenyang dengan MP-ASI tadi, maka frekuensi menyusu menjadi lebih jarang, akibatnya dapat menurunkan produksi ASI.

5)

Tingginya solute

load dari

MP-ASI

yang

diberikan,

sehingga

dapat

menimbulkan

hiperosmolaritas yang meningkatkan beban ginjal. f.

Dampak Pemberian MP-ASI Terlalu Dini 1)

a)

Risiko jangka pendek

Pengenalan makanan selain ASI kepada diet bayi akan menurunkan frekuensi dan intensitas pengisapan bayi, yang akan merupakan risiko untuk terjadinya penurunan produksi ASI.

b)

Pengenalan serealia dan sayur-sayuran tertentu dapat mempengaruhi penyerapan zat besi dari ASI sehingga menyebabkan defisiensi zat besi dan anemia.

c)

Resiko diare meningkat karena makanan tambahan tidak sebersih ASI.

d)

Makanan yang diberikan sebagai pengganti ASI sering encer, buburnya berkuah atau berupa sup karena mudah dimakan oleh bayi. Makanan ini memang membuat lambung penuh, tetapi memberi nutrient lebih sedikit daripada ASI sehingga kebutuhan gigi/nutrisi anak tidak terpenuhi.

e)

Anak mendapat faktor pelindung dari ASI lebih sedikit, sehingga resiko infeksi meningkat.

f)

Anak akan minum ASI lebih sedikit, sehingga akan lebih sulit untuk memenuhi kebutuhan nutrisi anak

g)

Defluk atau kolik usus yaitu istilah yang digunakan bagi kerewelan atau tangisan yang terus menerus bagi bayi yang dipercaya karena adanya kram di dalam usus.

2)

Risiko jangka panjang a) Obesitas

Kelebihan dalam memberikan makanan adalah risiko utama dari pemberian makanan yang terlalu dini pada bayi. Konsekuensi pada usia-usia selanjutnya adalah terjadi kelebihan berat badan ataupun kebiasaan makan yang tidak sehat. b) Hipertensi Kandungan natrium dalam ASI yang cukup rendah (± 15 mg/100 ml). Namun, masukan dari diet bayi dapat meningkat drastis jika makanan telah dikenalkan. Konsekuensi dikemudian hari akan menyebabkan kebiasaan makan yang memudahkan terjadinya gangguan/hipertensi.

c) Arteriosklerosis Pemberian makanan pada bayi tanpa memperhatikan diet yang mengandung tinggi energi dan kaya akan kolesterol serta lemak jenuh, sebaliknya kandungan lemak tak jenuh yang rendah dapat menyebabkan terjadinya arteriosklerosis dan penyakit jantung iskemik. d) Alergi Makanan Belum matangnya sistem kekebalan dari usus pada umur yang dini dapat menyebabkan alergi terhadap makanan. Manifestasi alergi secara klinis meliputi gangguan gastrointestinal, dermatologis, gangguan pernapasan sampai terjadi syok anafilaktik (Cox, 2006). g.

Yang harus diperhatikan dalam menentukan makanan pendamping ASI sebagai berikut : 1)

Umur bayi

Metabolisme anak sebenarnya tidak sama dengan metabolisme orang dewasa, hanya anakanak lebih aktif perkembangannya, sehingga untuk itu diperlukan bahan ekstra. Lebuh muda usia seorang anak maka lebih banyak zat makanan yang diperlukan untuk tiap kilogram berat badannya (Azrul, 2003) 2)

Berat badan bayi

Berat badan yang lebih maupun kurang dari pada berat badan rata-rata untuk umur tertentu merupakan faktor untuk menentukan jumlah zat makanan yang harus diberikan supaya pertumbuhan berjalan sebaik-baiknya (Azrul, 2003). 3)

Suhu lingkungan

Suhu tubuh dipertahankan pada 36,50c– 300c untuk metabolisme yang optimum. Dengan adanya perbedaan suhu antara tubuh dan lingkungannya, maka tubuh melepaskan sebagian panasnya yang harus diganti dengan hasil metabolisme (Azrul, 2003).

4)

Aktifitas

Tiap aktifitas memerlukan energi. Makin banyak aktifitas yang dilakukan maka makin banyak energi yang dibutuhkan (Azrul, 2003). 5)

Keadaan sakit

Pada keadaan sakit, seperti adanya infeksi terhadap metabolisme yang berlebihan dari pada asam amino dan lagi pula suhu tubuh meninggi, kedua-duanya memerlukan makanan yang tidak boleh dilupakan (Azrul, 2003). h.

Tanda-tanda Bayi Sudah Siap Diberikan MP-ASI 1)

Mempunyai kontrol yang baik terhadap kepala dan leher.

2)

Sudah bisa duduk sendiri

3)

Menunjukkan ketertarikan terhadap makanan.

4)

Lidah tetap di dalam saat sendok dimasukkan ke dalam mulutnya. 5)

Terbiasa pada tekstur dan makanan baru

6)

Menggapai makanan atau benda lain, meraih dan memasukkannya ke dalam mulut.

7)

Memindahkan sendok dari satu tangan ke tangan yang lainnya

8)

Bila sudah kenyang, bisa menunjukkannya dengan cara memalingkan kepala atau dengan menutup mulut rapat-rapat. (Almatseir, 2001)

i.

Waktu Pemberian MP-ASI Makanan pendamping ASI harus mulai diberikan ketika bayi tidak lagi mendapat cukup energi dan nutrient dari ASI saja. Untuk kebanyakan bayi, makanan tambahan mulai di berikan pada

usia 6 bulan. Pada usia ini otot dan saraf di dalam mulut bayi cukup berkembang untuk memamah. Sebelum usia 4 bulan, bayi akan mendorong makanan keluar dari mulutnya karena mereka belum bisa mengendalikan gerakan lidahnya dengan baik (WHO, 2003) j.

Alasan MP-ASI Diberikan Pada Usia ≥ 6 Bulan 1) ASI adalah salah satu makanan dan minuman yang dibutuhkan oleh bayi sampai berumur 6 bulan 2) Menunda makanan padat sampai bayi berumur 6 bulan dapat menghindarkan dari berbagai risiko penyakit 3) Menunda pemberian makanan padat memberikan kesempatan pada sistem pencernaan bayi untuk berkembang menjadi lebih matang 4) Menunda pemberian makanan padat memberikan kesempatan pada bayi agar sistem yang dibutuhkan untuk mencerna makanan padat dapat berkembang dengan baik 5) Menunda pemberian makanan padat mengurangi risiko alergi makanan 6) Menunda pemberian makanan padat membantu melindungi bayi dari anemia karena kekurangan zat besi 7) Menunda pemberian makanan padat membantu melindungi bayi dari risiko terjadinya obesitas di masa datang 8) Menunda pemberian makanan padat membantu para ibu untuk menjaga kesedian ASI 9) Menunda pemberian makanan padat membantu jarak pada kelahiran bayi 10) Menunda pemberian makanan padat membuat pemberiannya menjadi lebih mudah (Dian, 2006). Diposkan oleh Bidan Nopri, S.ST di 21.52

Gizi seimbang Gizi seimbang Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas Belum Diperiksa Gizi seimbang[1] adalah susunan makanan sehari–hari yang mengandung zat-zat gizi dalam jenis dan jumlah yang sesuai dengan kebutuhan tubuh, dengan memerhatikan prinsip keanekaragaman atau variasi makanan, aktivitas fisik, kebersihan, dan berat badan (BB) ideal[2]. Di Amerika Serikat dan beberapa negara lain, prinsip Gizi Seimbang divisualisasi berupa “piramida” Gizi Seimbang. Tidak semua negara menggunakan piramida, tetapi disesuaikan dengan budaya dan pola makan setempat. Misalnya, di Thailand dalam bentuk piramida terbalik sebagai “bendera”, dan di China sebagai “pagoda” dengan tumpukan rantang. Para pakar gizi yang bergabung dalam Yayasan Institut Danone Indonesia (DII) bersama para penulis dari Tabloid Nakita (Kompas-Gramedia), mengadaptasi piramida sesuai dengan budaya Indonesia, dalam bentuk tumpeng dengan nampannya yang untuk selanjutnya akan disebut sebagai “Tumpeng Gizi Seimbang” (TGS).* TGS dirancang untuk membantu setiap orang memilih makanan dengan jenis dan jumlah yang tepat, sesuai dengan berbagai kebutuhan menurut usia (bayi, balita, remaja, dewasa dan usia lanjut), dan sesuai keadaan kesehatan (hamil, menyusui, aktivitas fisik, sakit).

Tumpeng Gizi Seimbang, oleh Yayasan Institut Danone Indonesia Tumpeng Gizi Seimbang (TGS) menggambarkan 4 prinsip Gizi Seimbang (TGS)[3] meragakan 4 prinsip Gizi Seimbang (GS): aneka ragam makanan sesuai kebutuhan, kebersihan, aktivitas fisik dan memantau berat badan ideal. TGS terdiri atas beberapa potongan tumpeng: satu potongan besar, dua potongan sedang, dua potongan kecil, dan di puncak terdapat potongan terkecil. Luasnya potongan TGS menunjukkan porsi makanan yang harus dikonsumsi setiap orang per hari. TGS yang terdiri atas potongan-potongan itu dialasi oleh air putih. Artinya, air putih merupakan bagian terbesar dan zat gizi esensial bagi kehidupan untuk hidup sehat dan aktif. Dalam sehari, kebutuhan air putih untuk tubuh minimal 2 liter (8 gelas). Setelah itu, di atasnya terdapat potongan besar yang merupakan golongan makanan pokok (sumber karbohidrat). Golongan ini dianjurkan dikonsumsi 3—8 porsi. Kemudian di atasnya lagi terdapat golongan sayur dan buah sebagai sumber vitamin dan mineral. Keduanya dalam potongan yang berbeda luasnya untuk menekankan pentingnya peran dan porsi setiap golongan. Ukuran potongan sayur dalam PGS sengaja dibuat lebih besar dari buah yang terletak di sebelahnya. Dengan begitu, jumlah sayur yang harus dilahap setiap hari sedikit lebih besar (3-5 porsi) daripada buah (2—3 porsi). Selanjutnya, di lapisan ketiga dari bawah ada golongan protein, seperti daging, telur, ikan, susu dan produk susu (yogurt, mentega, keju, dan lain-lain) di potongan kanan, sedangkan di potongan kiri ada kacang-kacangan serta hasil olahan seperti tahu, tempe, dan oncom. Terakhir dan menempati puncak TGS makanan dalam potongan yang sangat kecil adalah minyak, gula, dan garam, yang dianjurkan dikonsumsi seperlunya. Pada bagian

bawah tumpeng terdapat prinsip Gizi Seimbang lain, yaitu pola hidup aktif dengan berolahraga, menjaga kebersihan dan pantau berat badan. Karena prinsip gizi seimbang didasarkan pada kebutuhan zat gizi yang berbeda menurut kelompok umur, status kesehatan, dan jenis aktivitas, maka satu macam TGS tidak cukup. Diperlukan beberapa macam TGS untuk ibu hamil dan menyusui, bayi dan balita, remaja, dewasa, dan usia lanjut. Sejarah Gizi Seimbang[sunting | sunting sumber] Gizi terjemahan dari bahasa Inggris "Nutrition" dan “nutrition science”. Meskipun belum resmi ditetapkan oleh Lembaga Bahasa Indonesia, istilah Gizi dan Ilmu Gizi telah dipakai oleh Prof.Djuned Pusponegoro, dalam pidato pengukuhannya sebagai guru besar ilmu penyakit anak di Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia tahun 1952[4]. Tahun 1955 , Ilmu Gizi resmi menjadi mata kuliah di Fakultas Kedokteran UI, dan tahun 1958 secara resmi dipakai dalam pidato pengukuhan Prof.Poerwo Soedarmo [5] sebagai Guru Besar Ilmu Gizi pertama di Indonesia, di Fakultas Kedokteran UI. Sejak itu sampai sekarang banyak Fakultas Kedokteran , Fakultas Pertanian , Fakultas Teknologi Pangan, Fakultas Kesehatan Masyarakat telah mendirikan Bagian atau Departemen Ilmu Gizi. Tahun 1965 di Jakarta diresmikan Akademi Gizi dari Departemen Kesehatan, yang sampai sekarang tersebar di hampir semua propinsi di Indonesia sebagai Pendidikan Politeknis Kesehatan Jurusan Gizi . Pengesahan kata Gizi sebagai terjemahan resmi dari Nutrition dan Nutrition Science[6], diperoleh pada akhir tahun 50an dari Prof DR. Haryati Soebadio seorang dosen, ahli bahasa, dan sebagai direktur Lembaga Bahasa Indonesia Fakultas Sastra UI . Prof.DR.Soebadio, menjelaskan tentang akar bahasa Indonesia kebanyakan dari bahasa Arab dan Sanksekerta. Kata Inggris Nutrition dalam bahasa Arab di sebut GHIZAI, dan dalam bahasa Sanksekerta SVASTAHARENA. Keduanya artinya sama, makanan yang menyehatkan. Atas petunjuk tersebut Prof.Poerwo Soedarmo, ketika itu masih menjabat sebagai Kepala Lembaga Makanan Rakyat Kementerian Kesehatan dan Direktur Akademi Gizi Kementerian Kesehatan, bapak gizi Indonesia memilih kata GIZI sebagai terjemahan resmi kata nutrition, yang sejak tahun 1952 kata GIZI itu sudah dipakai dikalangan ilmu

kedokteran dan kesehatan masyarakat. Sedang kata SVASTAHARENA di pakai dalam lambang organisasi PERSAGI,[7] sampai sekarang. 
 Ilmu Gizi dapat diartikan sebagai ilmu pengetahuan yang mempelajari " Proses Makanan sejak masuk mulut sampai dicerna oleh organ-organ pencernakan, dan diolah dalam suatu sistem metabolisme menjadi zat-zat kehidupan (zat gizi dan zat non gizi) dalam darah dan dalam sel-sel tubuh membentuk jaringan tubuh dan organ-organ tubuh dengan fungsinya masing-masing dalam suatu sistem, sehingga menghasilkan pertumbuhan (fisik) dan perkembangan (mental) , kecerdasan, dan produktivitas sebagai syarat dicapainya tingkat kehidupan sehat, bugar dan sejahtera." Ilmu gizi publik adalah ilmu gizi yang diaplikasikan untuk kesejahteraan publik (masyarakat luas) dengan tidak sengaja mengkaitkannya dengan masalah kesehatan masyarakat, tetapi juga dengan masalah-masalah ekonomi, kemiskinan, pertanian, lingkungan hidup, pendidikan , kesetaraan gender, dan masalah-maslah pembangunan manusia lainnya. Secara pendek dan populer ilmu gizi sering diartikan sebagai ilmu yang mempelajari hubungan makanan dengan kesehatan. Sementara itu pada saat yang bersamaan fakultas kedokteran hewan IPB menterjemahkan Animal Nutrition sebagai nutrisi makanan ternak. Dengan demikian nutrisi lebih banyak di pakai untuk makanan ternak sedangkan gizi resmi di pakai di fakultas kedokteran dan semua lembaga gizi. 
 Dulu kita mengenal pedoman makan berslogan “4 Sehat 5 Sempurna” (4S5S) yang dipopulerkan oleh Prof. Poerwo Soedarmo, , pada tahun 1950-an. Namun, sejak tahun 1990-an, pedoman tersebut dianggap tak lagi sesuai dengan perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi gizi. Hal ini juga sesuai dengan adanya perubahan pedoman “Basic Four” di Amerika Serikat—yang merupakan acuan awal 4S5S pada masa itu—menjadi “Nutrition Guide for Balance Diet”. Di Indonesia, “Nutrition Guide for Balance Diet” diterjemahkan menjadi “ Pedoman Gizi Seimbang” (PGS)[8]. Pada konferensi pangan sedunia tahun 1992 di Roma dan Genewa, yang diadakan oleh FAO, dalam rangka menghadapi beban ganda masalah gizi di negara berkembang, antara lain ditetapkan agar semua negara berkembang yang semula menggunakan

pedoman sejenis “Basic Four” memperbaiki menjadi “Nutrition Guide for Balance Diet”. Indonesia menerapkan keputusan FAO tersebut dalam kebijakan Repelita V tahun 1995 sebagai PGS dan menjadi bagian dari program perbaikan gizi. Namun, PGS kurang disosialisasikan sehingga terjadi pemahaman yang salah dan masyarakat cenderung tetap menggunakan 4S5S. Baru pada tahun 2009 secara resmi PGS diterima oleh masyarakat, sesuai dengan Undang-Undang Kesehatan No. 36 tahun 2009 yang menyebutkan secara eksplisit “Gizi Seimbang” dalam program perbaikan gizi. Perbedaan Empat Sehat Lima Sempurna dengan Gizi Seimbang[sunting | sunting sumber] Sesuai dengan prinsip Gizi Seimbang, pola makan berdasarkan "Pedoman Gizi Seimbang" (PGS) tidak dapat berlaku sama untuk setiap orang. Tiap golongan usia, status kesehatan, dan aktivitas fisik, memerlukan PGS yang berbeda sesuai kondisi masing-masing. Hal ini berbeda dengan pola makan berdasarkan slogan "4 sehat 5 sempurna" (4S & 5S) yang berlaku bagi semua orang di atas dua tahun. Tak jelas bagaimana pedoman yang mengelompokkan makanan hanya ke dalam 4 kelompok secara kualitatif itu dapat menjadi acuan untuk memenuhi kebutuhan berbagai golongan masyarakat. Pada saat slogan 4S5S diciptakan tahun 1950-an, diasumsikan bahwa kebiasaan makan masyarakat makin sehat sehingga berbagai masalah kesehatan karena kekurangan dan kelebihan gizi dapat dicegah dan dikurangi. Asumsi ini ternyata tidak terwujud, baik di Indonesia maupun negara-negara lain, termasuk negara asal 4S5S di AS. Oleh karena itu pedoman 4S5S sejak awal tahun 1990-an secara internasional telah digantikan oleh pedoman yang lebih rinci yang disebut PGS dengan alasan sebagai berikut. Pertama, 

Susunan makanan yang terdiri atas 4 kelompok ini, belum tentu sehat, bergantung apakah porsi dan jenis zat gizinya sesuai dengan kebutuhan. Contoh, jika pola makan kita sebagian besar porsinya terdiri atas sumber karbohidrat (nasi), sedikit sumber protein, sedikit sayur dan buah sebagai sumber vitamin, maka pola makan tersebut tidak dapat dianggap sehat. Sebaliknya, jika pola makan kita terlalu banyak

sumber lemak dan protein seperti hidangan yang banyak daging dan minyak atau lemak, tetapi sedikit sayur dan buah, maka pola makan itu tak dapat dianggap sehat. 

Selain jenis makanan, pola makan berdasarkan PGS menekankan pula proporsi yang berbeda untuk setiap kelompok yang disesuaikan atau diseimbangkan dengan kebutuhan tubuh. PGS pun memperhatikan aspek kebersihan makanan, aktivitas fisik, dan kaitannya dengan pola hidup sehat lain.

Kedua, 

Susu bukan "makanan sempurna" seperti anggapan umum selama ini. Dengan anggapan itu banyak orang, termasuk kalangan pemerintah, menganggap susu merupakan "jawaban" atas masalah gizi[9]. Sebenarnya, susu adalah sumber protein hewani yang juga terdapat pada telur, ikan dan daging.



Oleh karena itu di dalam PGS, susu ditempatkan dalam satu kelompok dengan sumber protein hewani lain. Dari segi kualitas protein, telur dalam ilmu gizi dikenal lebih baik dari susu karena daya cerna protein telur lebih tinqggi daripada susu.

Ketiga, 

Slogan 4S5S yang dipopulerkan oleh Prof. Poerwo Soedarmo, Bapak Gizi Indonesia, pada tahun 1950-an dianggap tak lagi sesuai dengan perkembangan iptek gizi, seperti halnya slogan "Basic Four" di Amerika yang merupakan acuan awal 4S5S pada masa itu. "Basic Four" dari AS yang diciptakan tahun 1940-an bertujuan mencegah pola makan orang Amerika yang cenderung banyak lemak, tinggi gula, dan kurang serat. Namun, setelah dievaluasi tahun 1970-an, ternyata slogan tersebut tidak memperbaiki pola makan penduduk Amerika, yang disertai dengan meningkatnya penyakit degeneratif terkait gizi. Sejak itu, slogan "Basic Four" diperbarui dan disempurnakan menjadi "Nutrition Guide for Balance Diet" dengan visual piramida.



Di Indonesia "Nutrition Guide for Balance Diet" diterjemahkan menjadi PGS yang juga menggunakan visual piramida. Berbeda dengan Nutrition Guide AS yang berlaku untuk usia di atas 2 tahun, di Indonesia PGS berlaku sejak bayi dengan memasukkan ASI eksklusif sebagai Gizi Seimbang.

Pada konferensi pangan sedunia yang diadakan oleh FAO tahun 1992 di Roma dan Genewa, antara lain ditetapkan agar semua negara berkembang yang semula menggunakan slogan sejenis "Basic Four" memperbaiki menjadi "Nutrition Guide for Balance Diet". Keputusan FAO tersebut diterapkan di Indonesia dalam kebijakan Repelita V tahun 1995 sebagai PGS dan menjadi bagian dari program perbaikan gizi. Namun, PGS kurang disosialisasikan sehingga terjadi pemahaman yang salah dan masyarakat cenderung tetap menggunakan 4S5S. Baru pada tahun 2009 secara resmi PGS diterima masyarakat, sesuai dengan Undang-Undang Kesehatan No 36 tahun 2009 yang menyebutkan secara eksplisit "Gizi Seimbang" dalam program perbaikan gizi.

pa Itu Gizi Seimbang ?

|

Sehat dan Bugar, berkat gizi seimbang, dari Institut Danone Indonesia, 2011

Gizi Seimbang adalah susunan makanan sehari–hari yang mengandung zat-zat gizi dalam

jenis

dan

jumlah

yang

sesuai

dengan

kebutuhan

tubuh,

dengan

memerhatikan prinsip keanekaragaman atau variasi makanan, aktivitas fisik, kebersihan, dan berat badan (BB) ideal. Di Amerika Serikat dan beberapa negara lain, prinsip Gizi Seimbang divisualisasi berupa “piramida” Gizi Seimbang. Tidak semua negara menggunakan piramida, tetapi disesuaikan

dengan budaya dan pola makan setempat. Misalnya, di Thailand dalam bentuk piramida terbalik sebagai “bendera”, dan di China sebagai “pagoda” dengan tumpukan rantang. Dalam buku ini, para pakar gizi yang bergabung dalam Yayasan Institut Danone Indonesia (DII) bersama para penulis dari Tabloid nakita (Kompas-Gramedia), mengadaptasi piramida sesuai dengan budaya Indonesia, dalam bentuk tumpeng dengan nampannya yang untuk selanjutnya akan disebut sebagai “Tumpeng Gizi Seimbang” (TGS).* TGS dirancang untuk membantu setiap orang memilih makanan dengan jenis dan jumlah yang tepat, sesuai dengan berbagai kebutuhan menurut usia (bayi, balita, remaja, dewasa dan usia lanjut), dan sesuai keadaan kesehatan (hamil, menyusui, aktivitas fisik, sakit). Tumpeng Gizi Seimbang (TGS) menggambarkan 4 prinsip Gizi Seimbang : Aneka ragam sesuai kebutuhan, kebersihan, aktivitas fisik, dan memantau berat badan ideal.

Sejarah Perkembangan Gizi Seimbang di Indonesia*)

|

Tumpeng-Bentuk Visual Gizi Seimbang Indonesia

Oleh

:

Guru

Besar

(Em),

Soekirman

Fakultas

Ekologi

Manusia,

IPB

Direktur, Yayasan Kegizian untuk Pengembangan Fortifikasi Pangan Indonesia (KFI) *) Disajikan pada workshop Gizi Seimbang, Kementerian Kesehatan, 27 Januari 2014 Pendahuluan Pedoman Gizi Seimbang adalah suatu produk perkembangan ilmu pengetahuan yaitu ilmu gizi ("nutrition science") dan ilmu pangan ("food science"). August Comte (1798-1857) mengatakan

bahwa

untuk

mendalami

ilmu

pengetahuan

perlu

dipelajari

sejarah

perkembangannya. Alasannya karena ciri ilmu pengetahuan adalah selalu berubah dan berkembang sesuai dengan hasil penelitian. "Mereka yang malas mempelajari sejarah perkembangan

ilmu

pengetahuan,

biasanya

ketinggalan

dalam

mengikuti

pesatnya

kemajuan ilmu ...." --demikian Comte. Oleh karena gizi seimbang adalah bagian dari ilmu gizi,

maka

konsep

gizi

seimbang

juga

terus

berubah

dan

berkembang.

Negara yang pertama menyusun semacam pedoman gizi adalah Amerika Serikat. Pedoman ini lahir dari pemikiran Wilbur Atwater (1844-1907), seorang PhD kimia pertanian. Dia mendirikan semacam Balai Percobaan Pertanian (BPP) di USA. Dalam jabatannya sebagai direktur pertama BPP dia melakukan banyak penelitian terapan di bidang pertanian. Antara lain analisa tentang kandungan zat gizi bebagai bahan makanan. Karena itu dia dikenal sebagai penemu atau penyusun pertama Daftar Komposisi Bahan Makanan (DKBM) di USA. Dengan DKBMnya Atwater merintis pendidikan gizi (nutrition education) dikalangan masyarakat

petani.

Dari

gagasan

Atwater

tercipta

berbagai

pedoman

gizi

yang

dikembangkan oleh Departemen Pertanian Amerika (USDA) sampai sekarang. Di Amerika segala kebijakan pendidikan gizi berada dibawah Departemen Pertanian. Dalam aplikasinya dikerjakan Dari

bersama

Basic

Four,

dengan

Empat

Sehat

Lima

Departemen Sempurna,

ke

Kesehatan. Gizi

Seimbang

Pada awal perkembangannya tahun 1930an, ilmu gizi hanya mengenal 3 zat gizi utama, yaitu protein, karbohidrat dan lemak, ketiganya sumber energi. Baru kemudian ditemukan vitamin dan mineral. Atas dasar DKBM hasil penelitian BPP, USDA menyusun Pedomanan Makanan ("Food Guide") dengan mengelompokkan bahan makanan atas dasar sumber zat gizinya. Di tahun 1930an USDA mengelompokkan menjadi 12 kelompok makanan. Tahun 1940an dikecilkan menjadi 7 kelompok, dan tahun 1956 menjadi 4 kelompok yang di Amerika dikenal sebagai "Basic Four Food Guide". Pedoman ini sejak tahun 1950an diikuti oleh banyak negara lain dengan Basic Fournya masing-masing, termasuk Indonesia dengan Empat

Sehat

Lima

Sempurnanya.

Tahun 1970 hasil survei gizi di Amerika menunjukkan bahwa pola makan orang Amerika ternyata tidak berubah bahkan cenderung lebih buruk, yaitu tinggi garam, dan

rendah

serat.

tinggi lemak, tinggi gula,

Tidak ada keseimbangan antara asupan energi dari

makanan yang masuk dengan pengeluaran energi. Susunan makanan demikian memicu timbulnya kegemukan. Akibatnya jumlah orang yang gemuk dan gemuk sekali (obis) dengan dampak negatifnya terus meningkat di USA. Disimpulkan bahwa pedoman "Basic Four"

yang

dipakai

sejak

tahun

1940an

Sejak itu USDA bekerjasama dengan US Department of Health

ternyata

tidak

efektif.

merancang pedoman yang

lebih komprehensif dalam wadah Piramida. Tiap 5 tahun dievaluasi , pesan dan bentuk logo atau iconnya dimodifikasi. Seringnya pergantian bentuk dan pesan Piramida yang diterbitkan oleh USDA ini dipicu oleh banyaknya kritik dari berbagai kalangan akademik tentang Piramida. Kecaman yang banyak dimuat dalam web adalah dari Dr.Walter Willet dari Harvard University yang keluar buku tandingannya " Eat, Drink, and be Healthy" dengan PIRAMID Willetnya.

Kritik lain tentang piramid adalah terlalu ruwet dan tidak

efektip untuk mencegah kegemukan. Dikala terjadi perdebatan pakarnya,

Piramida antara para

situasi ini dimanfaatkan oleh para beberapa "expert" secara perorangan

menerbitkan buku-buku food guide untuk menurunkan berat badan. Yang terkenal diantaranya : Atkin Diet, Food Combining, Tiger Diet dan lain-lain dengan teorinya sendiri-

sendiri. Mungkin karena banyaknya kritikan dan tekanan makin meningkatnya masalah kegemukan di USA,

Tahun 2011 USDA mengeluarkan food guide terbaru dan paling

sederhana

yaitu

MyPlate.

Begitu keluar MyPlate sudah bermunculan kritiknya diweb. Banyak yang mengarapkan MyPlate yang amat sederhana dan praktis ini dapat menurunkan prevalensi kegemukan. Bagaimana di negara lain? Dari web searching dan dipertemuan-pertemuan internasional, terakhir di

ICN XX

GranadaSpanyol

September 2013,

khususnya di

Asia

masuh

mempertahankan piramidnya masing-masing dengan ciri budaya lokalnya seperti di Cina dan korea dengan pagodanya, Jepang dengan gansingannya, dan lai-lain. Icon tumpeng gizi seimbang Indonesia yang dipresentasikan pada Asian Congress of Nutrition di Singapore 2012,

mendapat

apresiasi

Evolusi

banyak

negara

Food

karena

kekhasan

Indonesianya.

Guide

Amerika

Dalam 100 tahun ini USDA telah menerbitkan 9 Pedoman Makanan/Pedoman Gizi. 1916-

Food

19171943-

How Basic

To

Seven

1956 1979

For :

Young Select

A

Day's

-

Guide

1992 2005

For

Good

Basic to

-

Foods

Pattern

-

Children

Better

Diet

Food MyPyramid

Four :

Food

Guide Food

Eating Pyramid Pyramid

Guide

System

2011 - MyPlate Tumpeng-Bentuk Visual Gizi Seimbang Indonesia

Tumpeng Gizi Seimbang (TGS) meragakan 4 prinsip GS : aneka ragam makanan sesuai kebutuhan, kebersihan, aktivitas fisik dan memantau berat badan ideal. TGS terdiri atas beberapa potongan tumpeng: satu potongan besar, dua potongan sedang, dua potongan kecil, dan di puncak terdapat potongan terkecil. Luasnya potongan TGS menunjukkan porsi makanan yang harus dikonsumsi setiap orang per hari. TGS yang terdiri atas potonganpotongan itu dialasi oleh air putih. Artinya, air putih merupakan bagian terbesar dan zat gizi esensial bagi kehidupan untuk hidup sehat dan aktif. Dalam sehari, kebutuhan air putih untuk tubuh minimal 2 liter (8 gelas). Setelah itu, di atasnya terdapat potongan besar yang merupakan golongan makanan pokok (sumber karbohidrat). Golongan ini dianjurkan dikonsumsi 3—8 porsi. Kemudian di atasnya lagi terdapat golongan sayur dan buah sebagai sumber vitamin dan mineral. Keduanya dalam potongan yang berbeda luasnya untuk menekankan pentingnya peran dan porsi setiap golongan. Ukuran potongan sayur dalam PGS sengaja dibuat lebih besar dari buah yang terletak di sebelahnya. Dengan begitu, jumlah sayur yang harus dilahap setiap hari sedikit lebih besar (3-5 porsi) daripada buah (2—3 porsi). Selanjutnya, di lapisan ketiga dari bawah ada golongan protein, seperti daging, telur, ikan, susu dan produk susu (yogurt, mentega, keju, dan lain-lain) di potongan kanan, sedangkan di potongan kiri ada kacang-kacangan serta hasil olahan seperti tahu, tempe, dan oncom. Terakhir dan menempati puncak TGS makanan dalam potongan yang sangat kecil adalah minyak, gula, dan garam, yang dianjurkan dikonsumsi seperlunya. Pada bagian bawah

tumpeng terdapat prinsip Gizi Seimbang lain, yaitu pola hidup aktif dengan berolahraga, menjaga kebersihan dan pantau berat badan. Selain itu, buku ini dilengkapi juga dengan contoh anjuran pembagian makanan dan set hidangan per hari untuk setiap golongan umur, Daftar Bahan Penukar, Angka Kecukupan Gizi yang dianjurkan untuk berbagai golongan umur untuk beberapa zat gizi, dan daftar IndeksMassa Tubuh (IMT). Karena prinsip gizi seimbang didasarkan pada kebutuhan zat gizi yang berbeda menurut kelompok umur, status kesehatan, dan jenis aktivitas, maka satu macam TGS tidak cukup. Diperlukan beberapa macam TGS untuk ibu hamil dan menyusui, bayi dan balita, remaja, dewasa, dan usia lanjut. Buku ini akan menguraikan pengertian dan empat prinsip dari Gizi Seimbang yang disesuaikan dengan kebutuhan berbagai kelompok tersebut.

erbedaan Empat Sehat Lima Sempurna dengan Gizi Seimbang | English

Melanjutkan uraian di edisi sebelumnya tentang definisi gizi seimbang, sejarahnya, „windows of opportu

masalah gizi, uraian di bawah ini akan melihat perbedaan antara prinsip 4 sehat 5 sempurna dengan

Sesuai dengan prinsip Gizi Seimbang[1], pola makan berdasarkan "Pedoman Gizi Seimbang" (PGS) ti

untuk setiap orang. Tiap golongan usia, status kesehatan, dan aktivitas fisik, memerlukan PGS yang

masing-masing. Hal ini berbeda dengan pola makan berdasarkan slogan "4 sehat 5 sempurna" (4S & semua

orang

di

atas

dua

Tak jelas bagaimana pedoman yang mengelompokkan makanan hanya ke dalam 4 kelompok secara ku

acuan untuk memenuhi kebutuhan berbagai golongan masyarakat. Pada saat slogan 4S5S diciptakan tahu

bahwa kebiasaan makan masyarakat makin sehat sehingga berbagai masalah kesehatan karena kekura

dapat dicegah dan dikurangi. Asumsi ini ternyata tidak terwujud, baik di Indonesia maupun negara-nega

asal 4S5S di AS. Oleh karena itu pedoman 4S5S sejak awal tahun 1990-an secara internasional telah d yang

lebih

rinci

yang

disebut

PGS

dengan

alasan

Pertama, 

susunan makanan yang terdiri atas 4 kelompok ini, belum tentu sehat, bergantung apakah po

sesuai dengan kebutuhan. Contoh, jika pola makan kita sebagian besar porsinya terdiri atas su

sedikit sumber protein, sedikit sayur dan buah sebagai sumber vitamin, maka pola makan terseb

sehat. Sebaliknya, jika pola makan kita terlalu banyak sumber lemak dan protein seperti hidang

dan minyak atau lemak, tetapi sedikit sayur dan buah, maka pola makan itu tak dapat dianggap se 

Selain jenis makanan, pola makan berdasarkan PGS menekankan pula proporsi yang berbeda unt

disesuaikan atau diseimbangkan dengan kebutuhan tubuh. PGS pun memperhatikan aspek kebers fisik, dan kaitannya dengan pola hidup sehat lain. Kedua, 

susu bukan "makanan sempurna" seperti anggapan umum selama ini. Dengan anggapan itu b

kalangan pemerintah, menganggap susu merupakan "jawaban" atas masalah gizi. Sebenarny protein hewani yang juga terdapat pada telur, ikan dan daging. 

Oleh karena itu di dalam PGS, susu ditempatkan dalam satu kelompok dengan sumber protei

kualitas protein, telur dalam ilmu gizi dikenal lebih baik dari susu karena daya cerna protein tel susu. Ketiga, 

slogan 4S5S yang dipopulerkan oleh Prof. Poerwo Soedarmo, Bapak Gizi Indonesia, di tahun 19

sesuai dengan perkembangan iptek gizi, seperti halnya slogan "Basic Four" di Amerika yang meru

pada masa itu. "Basic Four" dari AS yang diciptakan tahun 1940-an bertujuan mencegah pola ma

cenderung banyak lemak, tinggi gula, dan kurang serat. Namun, setelah dievaluasi tahun 19

tersebut tidak memperbaiki pola makan penduduk Amerika, yang disertai dengan meningkatn terkait gizi. Sejak itu, slogan "Basic Four" diperbarui dan disempurnakan menjadi "Nutrition dengan visual piramida. 

Di Indonesia "Nutrition Guide for Balance Diet" diterjemahkan menjadi PGS yang juga mengg

Berbeda dengan Nutrition Guide AS yang berlaku untuk usia di atas 2 tahun, di Indonesia PGS be memasukkan ASI eksklusif sebagai Gizi Seimbang.

Pada konferensi pangan sedunia yang diadakan oleh FAO tahun 1992 di Roma dan Genewa, antara lain

negara berkembang yang semula menggunakan slogan sejenis "Basic Four" memperbaiki menjadi "Nu Diet". Keputusan FAO tersebut diterapkan di Indonesia dalam kebijakan Repelita V tahun 1995 sebagai

dari program perbaikan gizi. Namun, PGS kurang disosialisasikan sehingga terjadi pemahaman yang cenderung

tetap

menggunakan

Baru pada tahun 2009 secara resmi PGS diterima masyarakat, sesuai dengan Undang-Undang Kesehatan menyebutkan secara eksplisit "Gizi Seimbang" dalam program perbaikan gizi. [1] Gizi Seimbang adalah susunan makanan sehari-hari yang mengandung zat-zat gizi dalam jenis

dengan kebutuhan tubuh, dengan memerhatikan prinsip keanekaragaman atau variasi makanan, aktivit berat badan (BB) ideal.

entingnya Membiasakan Makan Makanan Beraneka Ragam | English

Empat prinsip dasar gizi seimbang mencakup variasi makanan, pola hidup bersih, aktivitas fisik, dan p

ideal. Membangun kebiasaan makan beraneka ragam sebagai penerapan prinsip pertama dari Gizi S

Setiap manusia di mana saja membutuhkan makanan yang beraneka ragam atau bervariasi, karena tak

yang mengandung seluruh zat gizi yang dibutuhkan tubuh, kecuali ASI (air susu ibu) untuk bayi samp beragam

pola

hidangan

makanan,

makin

mudah

terpenuhi

kebutuhan

akan

Selain memerhatikan sumber zat-zat gizi makro yaitu karbohidrat, lemak, dan protein, pola makan

mencakup sumber zat-zat gizi mikro yaitu vitamin dan mineral; dan tentu termasuk air. Pola makan be

secara proporsional keragaman golongan makanan, baik dalam jenis maupun jumlah sesuai den KARBO

sebagai

Sumber

Energi

Karbohidrat dikenal sebagai sumber energi utama bagi tubuh, sehingga digolongkan sebagai makanan po

utama dalam pola makanan Indonesia adalah beras. Di beberapa daerah, selain beras digunakan juga j dan

lain-lain.

Sebagian

masyarakat

juga

menggunakan

mi

dan

roti

yang

dibuat

Karbohidrat terdiri dari zat "dapat dicerna" dalam bentuk zat gula (glukosa "tidak

dapat

dicerna"

dalam

bentuk

Sumber karbohidrat yang baik adalah yang masih mengandung serat. Ada serat yang larut dalam air da

Walaupun keduanya tidak memberikan zat gizi pada tubuh, namun serat memberikan manfaat kesehatan

air dapat mengikat lemak di saluran pencernaan dan membuangnya bersama kotoran, sehingga pad

tingkat kolesterol jahat. Serat ini juga membantu mengatur penggunaan gula oleh tubuh dan menahan tidak

larut

membantu

mendorong

sisa

makanan

melewati

saluran

pencernaan

dan

me

Pada prinsip Gizi Seimbang konsumsi gula dibatasi, karena itu pada Tumpeng Gizi Seimbang (TGS) gu

Konsumsi makanan bergula berlebihan mendorong timbulnya kegemukan dan segala akibatnya sepe menetapkan

rentang

konsumsi

Apakah

konsumsi

karbohidrat

sebesar

Lemak

45-65

pers

harus

Lemak juga merupakan sumber energi. Di dalam makanan, lemak berfungsi sebagai pelezat makanan se

lebih menyukai makanan berlemak. Lemak mebantu tubuh menyerap vitamin A, D, E dan K dan sebagai p tubuh. Kita mengenal lemak "jahat" dan lemak "baik". Lemak jahat terdiri atas asam

lemak jenuh yang

kolesterol "jahat" (LDL), sedangkan lemak baik terdiri atas asam lemak tak jenuh - umumnya men (HDL).

Lemak jenuh umumnya terdapat pada terdapat pada gajih (lemak daging), jeroan, otak, mentega, marga

Dalam bentuk makanan, yang tinggi kadar lemaknya antara lain semua jenis tart yang terbuat dari ba rendang

daging,

soto

jeroan,

gulai

otak

dan

berbagai

masakan

lain

yang

Lemak tak jenuh terdapat pada minyak goreng terbuat dari biji-bijian seperti jagung, kacang tanah, kede

matahari. Minyak jenis ini sebaiknya digunakan sehari-hari. Minyak goreng yang banyak digunakan di I sawit dan minyak kelapa. Keduanya adalah sumber lemak jenuh, kecuali minyak kelapa murni yang di

VCO (Virgin Coconut Oil). Kacang juga merupakan sumber lemak tak jenuh, serat dan fitosterol. Wala kacang

relatif

lebih

tinggi,

lemak

ini

Fitosterol, adalah senyawa menyerupai kolesterol yang banyak ditemukan dalam sayuran, kacang-kacan

kacangan. Fitosterol tidak diproduksi dalam tubuh. Jadi, satu-satunya sumber fitosterol adalah maka

fungsi yang sama sebagai kolesterol dalam tubuh. Merupakan komponen penting membran sel dan d

hormon seksual dan asam empedu. Pola makan yang kaya fitosterol dikenal dapat mengurangi kolesterol Di sisi lain, pola makan berdasarkan makanan hewani (daging, telur dll) memberikan kontribusi ke

Dalam TGS makanan sumber lemak diletakkan pada puncak TGS karena dianjurkan penggunaan seper

dapat mendorong terjadinya kegemukan serta berbagai masalah kesehatan pembuluh darah dan jantun darah

yang

PROTEIN

melebihi

Memberikan

Berbagai

Manfaat

Protein terdiri dari asam amino. Diantaranya ada yang esensial karena tidak bisa dihasilkan oleh tubuh da dari

makanan.

Selebihnya

dapat

diproduksi

oleh

hati

bila

komponen

yang

Protein memberikan banyak manfaat bagi tubuh. Yang pertama dan y

bertanggungg jawab untuk pertumbuhan dan pemeliharaan semua sel dan struktur tubuh, seperti tula

dan rambut. Protein juga merupakan unsur utama enzim; yang membantu banyak reaksi kimia da

pencernaan. Protein juga merupakan bagian dalam produksi hormon seperti insulin, hormon tiroid, es

Protein untuk makanan kita bisa berasal dari nabati, seperti kedelai dan kacang2an, atau berasal dar daging,

susu

dan

olahannya

serta

Dengan kedelai sebagai pengecualian, hanya protein hewani yang mengand dan dalam jumlah cukup.

Adapun makanan nabati (sumber protein nabati) mengandung asam-as

lengkap, kecuali bila kacang-kacangan dikonsumsi secara kombinasi/bervariasi,12 sesuai dengan prinsip Oleh

sebab

Vitamin

itu,

dan

camilan Mineral

yang -

terdiri Walau

atas

berbagai

Hanya

jenis

Diperlukan

kacang-kacangan Sedikit

tergo

namun

Vitamin dan mineral adalah zat gizi mikro yang memperlancar proses pemb

biologis lainnya yang diperlukan untuk mempertahankan kesehatan. Ada banyak vitamin dan mineral y

ada beberapa yang masih menjadi masalah kesehatan masyarakat. Masalah kekurangan vitamin dan min

utama yang banyak dialami negara berkembang, termasuk Indonesia. Vitamin-vitamin yang men

masyarakat adalah vitamin A, berbagai vitamin B, khususnya folat, vitamin B1, B2, dan B 12, sedangk

menjadi masalah kesehatan masyarakat adalah yodium, zat besi, dan zat seng. Jenis mineral lain s

merupakan masalah bagi sekelompok orang yang secara klinik terkait dengan risiko penyakit, tetapi bu masyarakat.

Vitamin

dan

mineral

terutama

banyak

terdapat

dalam

s

Untuk mempertahankan kandungan vitamin dan mineral, sayur sebaiknya di

mentah setelah dicuci bersih atau setengah matang sebagai salad atau lalapan. Masyarakat, teru kekurangan vitamin A antara lain karena sayur umumnya merupakan makanan yang kurang disukai

sebab itu di dalam TGS, sayuran dan buah-buahan dianjurkan dikonsumsi sesering mungkin tiap har

sumber protein hewani adalah juga sumber vitamin dan mineral penting khususnya vitamin A, zat bes

dibutuhkan ibu hamil. Hanya saja vitamin yang berasal dari makanan hewani relatif lebih mahal da Air

Air merupakan zat gizi dan unsur yang paling berlimpah dalam tubuh. Makin muda seseorang, makin

dalam tubuhnya. Janin mengandung air dalam tubuhnya. Janin mengandung air kira-kira 98%, tubuh bay orang dewasa 50-65%. Air penting untuk kehidupan dan kondisi masing-masing sel, serta unsur setiap

untuk kehidupan dan kondisi masing-masing sel, serta unsur setiap cairan tubuh. Air penting untuk fungs

suhu tubuh, "bantal" sistem saraf, cairan otak dan sumsum tulang belakang. Air diperlukan untuk melaku

penting pencernaan dan metabolisme. Kebutuhan air untuk menjaga keseimbangan air dapat dipengar

fisik, suhu, pola makan dan status kesehatan (seperti saat hamil dan menyusui), serta demam . Pada m air yang dikonsumsi minimum 2 liter atau 8 gelas per hari.

harbiyani Midwifery of Yogyakarta

Menu SKIP TO CONTENT



HOME



ABOUT

GIZI SEIMBANG BAGI BALITA sebagai tugas GIZI dalam KEBIDANAN POSTED ON MAY 6, 2013 BY HARRBIYYANI

0 GIZI SEIMBANG BAGI BALITA Disusun Untuk Memenuhi Tugas Mata Kuliah Gizi Dalam Kebidanan

Disusun Oleh: Kelompok 1 Semester II

AKADEMI KEBIDANAN YOGYAKARTA YOGYAKARTA 2013

LEMBAR PERSETUJUAN GIZI SEIMBANG PADA BALITA Praktikum Mata Kuliah Gizi Dalam Kebidanan

Telah disetujui untuk diambil penilaian di depan penguji Pada Tanggal 6 Mei 2013

Disusun Oleh: Kelompok 1 Semester II

Mengetahui, Pembimbing

(……………….)

KATA PENGANTAR

Puji syukur kami panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa, yang telah memberikan rahmat serta hidayah-Nya sehingga penyusunan makalah ini dapat di selesaikan. Makalah ini disusun sebagai tugas mata kuliah dengan judul ”Gizi Seimbang Bagi Balita”. Terima kasih disampaikan kepada pembimbing kami ibu Eni Retna Ambarwati, S.Si.T yang telah membimbing dalam penyusunan makalah ini. Tak ada gading yang tak retak begitu pula dengan makalah kami yang tidak sempurna, maka dari itu kami sangat mengharapkan kritik dan saran yang membangun makalah ini menjadi lebih baik. Demikianlah makalah ini kami susun semoga bermanfaat bagi semua.

Yogyakarta, April 2013

Penulis

DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL………………………………………………………………………………… i HALAMAN PERSETUJUAN…………………………………………………………………. ii KATA PENGANTAR……………………………………………………………………………… iii

DAFTAR ISI…………………………………………………………………………………………… iv BAB I PENDAHULUAN………………………………………………………………………… 1 A. Latar Belakang……………………………………………………………………….. 1 B.Tujuan…………………………………………………………………………………….. 2 C. Manfaat………………………………………………………………………………….. 2 BAB II TINJAUAN TEORI………………………………………………………………………. 3 A.Konsep Dasar Gizi Balita………………………………………………………… 3 B.Faktor-aktor yang mempengaruhi gizi balita…………………………… 3 C.Kebutuhan Nutrisi Bagi Balita………………………………………………… 6 D.Contoh Menu Seimbang Balita………………………………………………. 17 BAB III PEMBAHASAN…………………………………………………………………………. 19 BAB IV PENUTUP………………………………………………………………………………… 22 A. Kesimpulan……………………………………………………………………………. 22 B.Saran………………………………………………………………………………………. 23 DAFTAR PUSTAKA LAMPIRAN

BAB I PENDAHULUAN

1. A. Latar Belakang

Secara umum masalah gizi di Indonesia terutama Kekurangan Energi Protein (KEP) merupakan salah satu masalah kesehatan anak yang menjadi problem khusus. Angka kejadian tertinggi terjadi pada anak dibawah usia 5 tahun (Anonim, Kompas, Mei 2005). Hal ini juga dikarenakan anak–anak berumur (0–5 tahun balita) adalah termasuk golongan masyarakat rentan gizi (Sediaoetama,1999). Beberapa literatur mengungkapkan, bahwa penyebab yang mengakibatkan terjadinya kurang gizi pada balita adalah kurangnya pengetahuan orang tua akan bahan makanan yang bergizi serta tidak mengerti bagaimana cara memberi makan yang benar sehingga asupan gizi kurang.

Ditunjang dengan kemiskinan keluarga, faktor kepadatan penduduk serta faktor sosial budaya dan infeksi (Kartasapoetra &Marsetyo, 2002). Tingkat pendidikan atau pengetahuan ibu banyak menentukan sikap dan perilakunya dalam menghadapi berbagai masalah, misalnya dalam pemberian makanan pada anak antara lain meliputi kualitas makanan, kuantitas makanan, saat dan jadwal pemberian makanan serta cara memberikan makanan, termasuk didalamnya membujuk anak untuk makan.Kekurangan gizi pada anak balita sejak lahir hingga 3 tahun akan sangat berpengaruh terhadap kualitas sel otaknya. Gizi kurang pada usia dibawah 2 tahun akan menyebabkan sel otak berkurang 15 –20 %, sehingga anak yang demikian, kelak kemudian hari akan menjadi manusia dengan kualitas otak 80– 85 %, dan apabila nantinya harus bersaing dengan anak lain yang berkualitas otak 100 % akan menemui banyak hambatan (Dinkes Jatim, 2005). Pengetahuan dan sikap ibu yang kurang tentang makanan bergizi, bisa terlihat dengan perilaku ibu yang tidak sesuai dengan kesehatan, diantaranya anak tidak diperbolehkan makan protein dari hewani jika ada luka, Ibu tidak mau atau kurang sabar didalam membujuk anak untuk mau makan. Bagi ibu yang habis melahirkan ada larangan makan dengan menggunakan lauk dari protein hewani dan tidak boleh makan sayur atau minum terlalu banyak, karena akan berakibat Air Susu Ibu akan berbau amis dan lukanya tidak cepat sembuh ( Wiryo,2002). Oleh karena itu dalam mencegah kasus ini, kami memberikan program penyuluhan kepada satu keluarga yang ada di Prancak Glondong tentang gizi pada balita.

1. B. Tujuan 1. Tujuan umum

Mahasiswa mampu melakukan penyuluhan kepada keluarga tentang gizi balita 1. Tujuan khusus 1. Mahasiswa mampu membuat satuan acara penyuluhan 2. Mahasiwa mampu membuat leaflet tentang gizi pada balita 3. Mahasiswa mampu menyusun menu gizi seimbang bagi balita 4. C. Manfaat 1. Keluarga mendapat pengetahuan tentang gizi seimbang pada balita 2. Mahasiswa mendapat pengalaman penyuluhan langsung di masyarakat

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

1. A.

Konsep Dasar Gizi Balita

2. Pengertian Status Gizi

Status gizi adalah keadaan tubuh yang merupakan hasil akhir darikeseimbangan antara zat gizi yang masuk ke dalam tubuh dan utilisasinya(Sediaoetama, 2010). Status gizi adalah ekspresi dari keadaan keseimbangan dalam bentukvariabel tertentu atau perwujudan dari nutriture dalam bentuk variabel tertentu(Supariasa, dkk, 2007). Balita adalah anak dengan usia dibawah 5 tahun dengan karakteristik pertumbuhan yakni pertumbuhan cepat pada usia 0-1 tahun dimana umur 5 bulan BB naik 2 kali BB lahir dan 3 kali BB lahir pada umur 1 tahun dan menjadi 4kali pada umur 2 tahun. Pertumbuhan mulai lambat pada masa pra sekolah kenaikan BB kurang lebih 2 kg per tahun, kemudian pertumbuhan konstan mulai berakhir. (Soetjiningsih, 2001).

1. B. Faktor-faktor yang mempengaruhi status gizi balita

Ada beberapa faktor yang sering merupakan penyebab gangguan gizi, baik langsung maupun tidak langsung. Sebagai penyebab langsung gangguan gizi khususnya gangguan gizi pada bayi dan balita adalah tidak sesuai jumlah giziyang mereka peroleh dari makanan dengan kebutuhan tubuh mereka. Beberapa faktor yang yang secara tidak langsung mendorong terjadinya gangguan gizi terutama pada anak balita anatar lain (Proverawati, 2010)

a. Pengetahuan Dalam kehidupan masyarakat sehari-hari sering terlihat keluarga yang sungguhpun berpenghasilan cukup akan tetapi makanan yang dihidangkan seadanya. Dengan demikian kejadian gangguan gizi tidak hanya ditemukan pada keluarga yang berpenghasilan kurang akan tetapi juga pada keluarga yang berpenghasilan cukup. Keadaan ini menunjujkkan bahwa ketidaktahuan akan faedah makanan bagi kesehatan tubuh menjadi penyebab buruknya mutu gizi makanan keluarga, khususnya makanan balita. Masalah gizi karena kurangnya pengetahuan dan ketrampilan dibidang memasak akan menurunkan konsumsi makan anak, keragaman bahan dan keragaman jenis makanan yang mempengaruhi kejiwaan misalnya kebebasan. b. Persepsi Banyak bahan makanan yang sesungguhnya bernilai gizi tinggi tetapi tidak digunakan atau hanyak digunakan secara terbatas akibat adanya prasangka yang tidak baik terhadap bahan makanan itu. Penggunaan bahan makanan itu dianggap dapat menurunkan harkat keluarga. jenis sayuran seperti genjer, daun turi, bahkan daun ubi kayu yang kaya akan zat besi, vitamin A dan protein, dibeberapa daerah masih dianggap sebagai makanan yang dapat menurunkan harkat keluarga. c. Kebiasaan atau pantangan Berbagai kebiasaan yang bertalian dengan pantang makanan tertentu masih sering kita jumpai terutama di daerah pedesaan. Larangan terhadap anak untuk makan telur, ikan atau daging hanya berdasarkan kebiasaan yang tidak ada datanya dan hanya diwarisi secara dogmatis turun temurun, padahal anak itu sendiri sangat memerlukan bahan makanan seperti guna keperluan pertumbuhan tubuhnya. 1. Kesukaan jenis makanan tertentu

Kesukaan yang berlebihan terhadap suatu jenis makanan tertentu atau disebut sebagaifaddisme makanan akan mengakibatkan tubuh tidak memperoleh semua zat gizi yang diperlukan.

e. Jarak kelahiran yang terlalu rapat Banyak hasil penelitian yang membuktikan bahwa banyak anak yang menderita gangguan gizi oleh karena ibunya sedang hamil lagi atau adik yang baru telah lahir, sehingga ibunya tidak dapat merawat secara baik. Anak Dibawah usia 2 tahun masih sangat memerlukan perawatan ibunya, baik perawatan makanan maupun perawatan kesehatan dan kasih sayang. f. Sosial ekonomi Keterbatasan penghasilan keluarga turut menentukan mutu makanan yang disajikan. Tidak dapat disangkal bahwa penghasilan keluarga turut menentukan hidangan yang disajikan untuk keluarga sehari-hari, baik kualitas maupun jumlah makanan. g. Penyakit infeksi Infeksi dapat menyebabkan anak tidak merasa lapar dan tidak mau makan. Penyakit ini juga menghabiskan sejumlah protein dan kalori yang seharusnya dipakai untuk pertumbuhan.

1. C.

Kebutuhan nutrisi bagi balita

Kebutuhan giziyang harus dipenuhi pada masa balita diantaranya energi dan protein.kebutuhan energi sehari anak untuk tahun pertama kurang lebih 100-120 Kkal/kg berat badan. Untuk tiap 3 bulan pertambahan umur,kebutuhan energi turun kurang lebih 10 Kkal/kg berat badan.Energi dalam tubuh diperoleh terutama dari zat gizi karbohidrat,lemak,dan juga protein. Kebutuhan nutrisi balita merupakan prioritas utama dalam mencukupi kebutuhan gizinya setiap hari. Nutrisi yang diperlukan oleh balita tentu akan sangat berperan penting dalam menunjang pertumbuhannya hari demi hari. Masa balita merupakan dimana masa transisi di usia 1-2 tahun,

dan untuk memenuhi nutrisi balita dimulai dengan makan makanan padat, menerima rasa serta tekstur makanan yang baru ia coba. Pertumbuhan balita tentunya sangat ditunjang dengan asupan nutrisi yang sehat dan bergizi dari berbagai makanan. Bagi usia balita dibutuhkan 1000-1400 kalori per hari, namun tergantung dari usia, besar tubuh, serta tingkat aktivitas si kecil. Jumlah kebutuhan nutrisi balita pada setiap anak tentu saja berbeda-beda dan tidak perlu menyesuaikan dengan jumlah yang dibutuhkan, namun yang terpenting anda harus tetap memberikan nutrisi yang bervariasi setiap harinya demi menunjang pertumbuhannya. Berikut jumlah rata-rata kebutuhan nutrisi balita yang dibutuhkan setiap harinya berdasarkan Piramida Panduan Makanan pada balita usia 2-3 tahun : 1. Biji padi-padian

Jumlah yang dibutuhkan per hari pada balita usia 2 tahun: 3 ons (85 gram).Jumlah yang dibutuhkan per hari pada balita usia 3 tahun: 4-5 ons (110-140 gram). Contoh makanan dan cara penyajian: 1 ons sama dengan 1 potong roti, 1 gelas takar sereal siap saji, atau 1/2 gelas takar nasi atau jenis pasta yang telah matang. 1. Sayuran

Jumlah yang dibutuhkan per hari pada balita usia 2 tahun: 1 gelas takar.Jumlah yang dibutuhkan per hari pada balita usia 3 tahun: 1,5 gelas takar. Contoh makanan dan cara penyajian: untuk memastikannya bisa menggunakan gelas takar. Sajikan sayuran yang telah halus, dipotong hingga kecil dan dimasak sampai matang untuk mencegah anak tersedak. 1. Buah-buahan

Jumlah yang dibutuhkan per hari pada balita usia 2 tahun: 1 gelas takar.Jumlah yang dibutuhkan per hari pada balita usia 3 tahun: 1,5 gelas takar. Contoh makanan dan cara penyajian: untuk memastikan jumlahnya gunakan gelas takar. Pisang dengan panjang 20-23 cm sama dengan 1 gelas takar. 1. Susu

Jumlah yang dibutuhkan per hari pada balita usia 2 tahun: 2 gelas (400 ml).Jumlah yang dibutuhkan per hari pada balita usia 3 tahun: 2 gelas (400 ml). Contoh makanan dan cara penyajian: 1 gelas sama dengan seperti 1 gelas susu, 1 1/2 ons (45 gram) keju alami, atau 2 ons (60 gram) keju yang sudah diproses. 1. Daging dan kacang-kacangan

Jumlah yang dibutuhkan per hari pada balita usia 2 tahun: 2 ons (65 gram).Jumlah yang dibutuhkan per hari pada balita usia 3 tahun: 3-4 ons (85-115 gram). Contoh makanan dan cara penyajian: 1 ons sama dengan 1 ons (300 gram) daging ayam atau ikan, 1/4 gelas takar kacang-kacangan matang atau 1 butir telur.

Selain kebutuhan nutrisi di atas, lengkapi juga balita dengan asupan 500 miligram kalsium per hari. Jumlah nutrisi tersebut sangat mudah didapatkan jika Anda memberikan sedikitnya dua gelas susu per hari. Balita sangat membutuhkan kalsium serta vitamin D, dimana sangat penting untuk membangun tulang yang kuat. Kebutuhan nutrisi lainnya seperti 7 miligram zat besi juga dibutuhkan oleh balita setiap harinya. Sumber makanan bisa diperoleh dari nasi, daging, ayam, ikan, kacang-kacangan, tahu serta makanan yang kaya akan vitamin C seperti brokoli, tomat, jeruk, dan strawberry yang dapat meningkatkan serapan zat besi di dalam tubuh. 1. Pemberian nutrisi pada anak harus tepat, artinya:

a) Tepat kombinasi zat gizinya, antara kebutuhan karbohidrat, protein, lemak, vitamin, mineral serta kebutuhan cairan tubuh anak, yaitu 1-1,5 liter/hari. b) Tepat jumlah atau porsinya, sesuia yang diperlukan tubuh berdasarkan Angka Kecukupan Gizi (AKG) harian. c) Tepat dengan tahap perkembangan anak, artinya kebutuhan aklori anak berdasarkan berat badan dan usia anak.

Kebutuhan nutrisihariananakusia 1-3 tahun (1000 kkal) Nutrisi

Kebutuhan/Hari

Setara dengan….

Vit A

400 ug

Wortel (50 gram)

Vit D

200 IU

Susu (470 ml atau 2 cangkir)

Vit K

15 ug

2 tangkai asparagus (20 gram)

Vit B1 (Thiamin)

0,5 mg

Kentang rebus (150 gram)

Vit B2 (Riboflavi)

0,5 mg

Telur rebus (55 gram)

Vit B3 (Niacin)

6 mg

Dada ayam (50 gram)

Vit B6 (piridoksin)

0,5 ug

Fillet salmon (90 gram)

Vit B12

0,9 ug

1 butir telur rebus

AsamFolat

150 ug

3 kuntum brokoli (35 gram)

Kalsium

500 mg

Susu (290 ml)

Magnesium

60 mg

1 mangkuk buah labu (245 gram)

ZatBesi

8 mg

Daging sapi (170 gram)

Zinc

7 mg

Kacang tanah (100 gram)

Selenium

17 ug

Tuna (20 gram)

Natrium

0,8 g

Garam (1/2 sendokteh)

1. Kandungan Zat Gizi yang Diperlukan Bagi Bayi dan Balita :

a) Protein Dua jenis protein yaitu: protein hewani, yang didapati dari daging hewan (telur,susu,daging) dan protein nabati (tempe,tahu) yang didapat dari tumbuh-tumbuhan. Nilai gizi protein hewani lebih besar dari protein nabati dan lebih mudah diserap oleh tubuh. Walaupun demikian, kombinasi penggunaan protein nabati dan hewani sangat dianjurkan. Fungsi Protein:

1) Penunjang pertumbuhan Protein merupakan bahan padat utama dari otot organ dan glandula endoterm. Merupakan unsur utama dari matriks tulang dan gigi,kulit,kuku,rambut,sel darah dan serum. 2) Pengaturan proses tubuh Mengatur keseimbangan air dan elektrolit dalam tubuh. Protein juga mempertahankan ketahanan terhadap mikroorganisme yang mengadakan invasi karena antibody bersifat protein. 3) Energi Protein merupakan sumber energi potensial, setiap gram menghasilkan sekitar 4 kkal. Jika protein digunakan untuk energi maka tidak akan dipakai untuk kebutuhan sintesis. Sumber protein: ASI, susu formula, sereal atau gandum, telur, tahu, tempe, ikan, dan daging. b) Karbohidrat Karbohidrat adalah sumber tenaga bagi anak, Bayi yang baru mendapat asupan makanan dari ASI. Pada anak yang lebih besar yang sudah mendapat makanan tambahan pendamping ASI, karbohidrat dapat diperoleh dari makanan yang mengandung tepung seperti: bubur susu, sereal,roti,nasi tim atau nasi. Apabila tidak mendapatkan asupan karbohidrat yang memadai untuk menghasilkan energi, tubuh akan memecah protein dan lemak cadangan dalam tubuh Fungsi Karbohidrat: Hampir semua karbohidrat pada akhirnya digunakan untuk memenuhi kebutuhan energi tubuh. Beberapa karbohidrat yang ada digunakan untuk sintesis dari sejumlah senyawa pengatur. 1) Energi Setiap gram karbohidrat yang dioksidasi rata-rata menghasilkan 4 kalori. Sejumlah karbohidrat dalam bentuk glucose akan digunakan secara langsung untuk memenuhi kebutuhan energi jaringan sejumlah kecil akan disimpan sebagai glikogen dalam hepar dan otot dan beberapa akan disimpan sebagai jaringan adipose untuk dikonversi menjadi energi.

Glukose merupakan satu-satunya untuk otak dan jaringan saraf dan harus tersedia dengan mudah. Setiap kegagalan untuk mencatu glukosa dan oksigen untuk oksidasi dengan cepat akan menimbulkan kerusakan otak, terutama pada masa neonatus. Pertumbuhan otak terjadi sangat cepat dalam minggu terakhir kehidupan intrauterine. Karena itu penting diusahakan agar bayi yang dilahirkan sebelum aterm tidak kekurangan glucose sehingga pertumbuhan otak dapat berlanjut, bayi yang kecil untuk umur cenderung mengalami hipoglikemia dan karena itu, berada dalam resiko.

2) Aksi pencadangan protein Tubuh akan menggunakan karbohidrat sebagai protein utama energi,karena itu jika terdapat defisiensi kalor dalam diet, maka akan digunakan jaringan adipose dan protein.

3) Pengaturan metabolisme lemak Diperlukan sejumlah karbohidrat dalam diit sehingga oksidasi lemak dapat berlangsung dengan normal. Jika karbohidrat dalam diit terbatas, maka lemak akan di metabolisir lebih cepat daripada penanganan tubuh terhadap produk metabolisme ini. Jika lemak dioksidasi secara tidak lengkap maka akan terbentuk keton. 4) Peranan dalam fungsi gastrointestinal Diduga lactose mempercepat pertumbuhandari bacteria yang digunakan dalam usus kecil. Sejumlah bakteri ini berguna dalam mensintesis vitamin B kompleks dan vitamin K. Laktose juga meningkatkan absorbsi kalium. Sementra selulose, hemiselulose dan pectin tidak menghasilkan zat gizi dalam tubuh, mereka membantu dalam stimulasi aksi peristaltic.Karbohidrat terutama monosakarida, merupakan unsur penting dari banyak senyawa

yang mengatur metabolisme. Sumber karbohidrat: ASI, produk susu, beras, jagung, singkong, buncis, tomat, sayur hijau, dan buah segar. c)

Lemak

Seperti karbohidrat lemak merupakan senyawa karbon ,hydrogen dan oksigen, tetapi proporsi oksigen lebih rendah. Lemak termsuk senyawa minyak-minyakan dan bahan mirip lemak yang mempunyai rasa minyakdan tidak larut dalam air tetapi larut dalam pelarut organic tertentu seperti eter,alcohol dan benzen. Terdapat banyak asam lemak yang ditemukan dalam alam yang berbeda dalam jumlah atom karbon dan ikatan ganda yang dikandungnya. Mereka adalah asam lemak jenuh dan asam lemak tak jenuh. Asam lemak jenuh lebih stabil dan tidak memiliki ikatan rangkap, contoh asam palmitat, stearat yang merupakan unsur utama mentega coklat. Asam lemak tak jenuh yang memiliki dua atau lebih ikatan rangkap yang bereaksi secara berangsur-angsur dengan udara menjadikannya tengik. Fungsi Lemak Fungsi utama lemak adalah untuk memberikan energi setiap setiap gram lemak jika dioksidasi menghasilkan sekitar sembilan kalori. Energi ini secara terus menerus ada dalam simpanan jaringan subkutan dan dalam kavum abdomen. Juga mengelilingi organ dan menyusur sepanjang jaringan adipose. Lemak bertindak sebagai barier dari vitamin A,D,Edan K yang larut dalam air, memberikan rasa makanan yang menyenangkan dan memberi perasaan kenyang karena kecepatan pengosongan dari lambung dikaitkan dengan kandungan lemaknya.Fosfolipid merupakan komponen penting dari struktur membran dan unsur semua sel dan terlibat dalam absorbi dan transpor lemak. Pada dasarnya, lemak tidak banyak dibutuhkan dalam jumlah besar kecuali lemak esensial, yaitu asam linoleat dan asam arakidonat. Pada anak usia nayi sampai kurang lebih 3 bulan, lemak merupakan umber gliserida, dan kolesterol yang tidak dapat dibuat dari karbohidrat. Lemak berfungsi untuk mempermudah absorbsi vitamin yang larut dalam lemak, yaitu: vitamin A,D,E,dan K. Sumber lemak: ASI, susu formula, minyak goreng, margarine, dan daging.

d) Vitamin Vitamin adalah sejumlah zat yang terdapat dalam makanan, yang berfungsi untuk mempertahankan fungsi tubuh (Marlow,D.R.dan Reeding BA,1988) Kekurangan vitamin akan menyebabkan tubuh cepat merasa lelah, kurang nafsu makan, kerusakan pembuluh darah dan sel saraf serta dapat mengurangi ketajaman penglihatan. Vitamin C penting untuk tubuh untuk pembentukan substansi antar sel, meningkatkan daya tahan tubuh dan meningkatkan absorbsi zat besi dalam usus.Vitamin D penting untuk penyerapan dan metabolisme kalsium dan posfor, pembentukan tulang dan gigi. Sumber-sumber vitamin : 1. Vit A : tomat, wortel, sayur-sayuran hijau 2. Vit B : beras merah 3. Vit C : jeruk, jambu biji 4. Vit D : buah dan sayur 5. Vit K : jambu biji

e) Mineral Fungsinya untuk mengaktifkan metabolisme tubuh Mineral antara lain : 1. Kalsium : Susu, tempe, tahu, ikan teri. 2.

Fosfor

: Daging, unggas, ikan, telur, beras.

1. Zat Besi : Hati, daging unggas, ikan, telur, sayuran hijau, kacang-kacangan, biji-bijian. 2. Lodium

: Garam berio

3. Iodium

: garam beriodium, ikan dan hasil laut.

4. Fluor

:air minum, bahan makanan hewani maupun nabati.

1. Makanan Yang Tepat Untuk Bayi dan Balita :

a) Usia 0 – 6 bulan Makanan pertama dan terbaik untuk bayi adalah Air Susu Ibu atau ASI, dan semakin lama seorang bayi mengkonsumsi ASI maka akan semakin baik. Apabila karena sesuatu dan lain hal anda tidak dapat memberikan ASI maka susu rumusan kedelai (soy formula) adalah pilihan yang baik dan mudah diperoleh. Jangan memakai susu kedelai komersial. Bayi memiliki kebutuhan spesial dan memerlukan rumusan kedelai yang dikembangkan untuk kebutuhan tersebut. Tapi tentu saja ASI tetap merupakan makanan terbaik bagi bayi. ASI merupakan makanan yang paling lengkap mengandung zat-zat gizi yang sangat dibutuhkan bayi. Kebutuhan kalori bayi antara 100-200 kkal/kgBB.Berikan ASI sesuai keinginan anak paling sedikit 8 kali sehari, siang maupun malam(ASI saja). b) Usia 6 – 9 bulan Selain ASI berikan makanan pendamping ASI 2 kali sehari. Makanan pendamping ASI adalah bubur tim lumat ditambah kuning telur/ ayam/ ikan/ tempe/ tahu/ daging sapi/ wortel/ bayam/ kacang hijau/ santan/ minyak. Perkenalkan sayur, sayur hendaknya dimasak dan dihaluskan. Kentang, kacang hijau, wortel, dan kacang adalah pilihan pertama yang baik. Kemudian perkenalkan buah, cobalah pisang, alpokat atau apel. Pada umur 8 bulan, kebanyakan bayi sudah dapatmemakancrackers,rotidan cereal kering, juga pada umur 8 bulan, bayi dapat mulai memakan makanan tinggi protein seperti tahu atau kacang yang telah dimasak matang dan dilumatkan.

c) Usia 9 – 12 bulan Selain ASI berikan bubur nasi ditambah kuning telur/ ayam/ ikan/ tempe/ tahu/ daging sapi/ wortel/ bayam/ kacang hijau/ santan/ minyak. Makanan diberikan 3 kali sehari dan bubur susu tidak diberikan lagi. d) Usia 12 – 24 bulan

Berikan ASI sesuai keinginan anak. Berikan nasi lembek yang ditambah telur/ ayam/ ikan/ tempe/ tahu/ daging sapi/ wortel/ bayam/ kacang hijau/ santan/ minyak. Makanan diberikan 3 kali sehari. e) Usia 2 tahun lebih Diberikan makanan yang biasa yang terdiri dari nasi, lauk pauk, sayur dan buah. Makanan tersebut diberikan 3 kali sehari. Kebutuhan kalori kurang lebih 100 kkal/kgBB. Anjuran untuk orangtua dalam pemenuhan kebutuhan nutrisi pada anak usia ini adalah: 1. Ciptakan lingkungan makan yang menyenangkan,misalnya memberi makan sambil mengajaknya bermain. 2. Beri kesempatan anak belajar makan sendiri. 3. Jangan menuruti kecendrungan anak untuk hanya menyukai satu jenis makanan tertentu. 4. Berikan makanan pada saat masih hangat dengan porsi yang tidak terlalu besar. 5. Kurangi frekuensi minum susu, dianjurkan 2x sehari saja.

1. D.

Contoh Menu Seimbang Balita

Berikutadalahsatucontoh menu makanansehatbayiusia 1 – 2 tahun: MakananSehatBayi Tim TahuLezat Bahan : 1. 50 gr wortel yang sudah di parut 2. 50 gr tahu yang sudahdihancurkan 3. 50 gr tepungberasmerah/ putih 4. Garamdapursecukupnya

5. 500 cc air 6. 20 gr daunbayam yang diirishalus 7. 50 gr tomatdiiris kecil-kecil 8. Gulapasirsecukupnya Menu makananbalitausia 2 sampai 5 tahun : 1. Pagi Bubur beras atau roti oles mentega/margarinTelur, daging atau ikan satu gelas susu. 2. Snack; biskuit, kue basah atau es krim. 3. Siang nasi daging, ayam, ikan, telur, tahu atau tempe sayur , tomat,wortel, bayam. 4. Snack; biskuit, kue basah atau es krim. 5. Malam nasi atau roti oles mentega/margarin daging, ayam, ikan, tahu atau tempe sayur – mayur Buah atau puding satu gelas susu contoh menu.

Makanan memegang peranan penting dalam pertumbuhan fisik dan kecerdasan anak. Oleh karenanya, pola makan yang baik dan teratur perlu diperkenalkan sejak dini, antara lain dengan pengenalan jam-jam makan dan variasi makanan.

Gizi seimbang dapat dapat dipenuhi dengan pemberian makanan sebagai berikut : a) Agar kebutuhan gizi seimbang anak terpenuhi, makanan sehari-hari sebaiknya terdiri atas ketiga golongan bahan makanan tersebut.

b) Kebutuhan bahan makanan itu perlu diatur, sehingga anak mendapatkan asupan gizi yang diperlukannya secara utuh dalam satu hari. Waktu-waktu yang disarankan adalah: 1. Pagi hari waktu sarapan. 2. Pukul 10.00 sebagai selingan, tambahkan susu. 3. Pukul 12.00 pada waktu makan siang. 4. Pukul 16.00 sebagai selingan 5. Pukul 18.00 pada waktu makan malam. 6. Sebelum tidur malam, tambahkan susu. 7. Jangan lupa kumur-kumur dengan air putih atau gosok gigi.

Contoh Pola Jadwal Pemberian Makanan Menjelang Anak Usia 1 Tahun. Perlu diketahui, jadwal pemberian makanan ini fleksibel (dapat bergeser, tapi jangan terlalu jauh) 1. Pukul 06.00 : Susu 2. Pukul 08.00 : Bubur saring/Nasi tim 3. Pukul 10.00 : Susu/Makanan selingan 4.

Pukul 12.00 : Bubur saring/Nasi tim

5. Pukul 14.00 : Susu 6. Pukul 16.00 : Makanan selingan 7. Pukul 18.00 : Bubur saring /nasi tim 8. Pukul 20.00 : Susu

BAB III PEMBAHASAN

Dari wawancara yang kami lakukan dengan keluarga bapak Ponidi dan ibu Tri Sartini,yang bertempat tinggal di Prancak Glondong RT 7 keluarga bapak Ponidi dan Ibu Tri Sartini mempunyai anak berusia 2,5 tahun yang bernama Tasya Rahmadhani. Tasya adalah anak kedua dari dua bersaudara,Tasya mempunyai kakak laki-laki yang berusia 8 tahun. Bapak Ponidi beserta istrinya bekerja di tempat pak RT membuat tahu. Saat ibunya bekerja Tasya ikut ke tempat kerja,jadi ibunya bekerja sambil mengurus anaknya. Ibu Tri Sartini bercerita kepada kami terakhir dia memberikan ASIkepada Tasya saat berumur 2 tahun,sebelumnya ibu Tri Sartini memberikan ASI eksklusif kepada anak keduanya Tasya. Ibu Tri Sartini tidak kesulitan dalam memilih makanan, karena Tasya suka makanan apa saja yang dihidangkan. Dalam satu kali makan ibu Tri Sartini menghidangkan nasi, sayur, lauk berupa tahu, tempe, kadang telur tetapi untuk buah ibu Sartini jarang menghidangkannya. Walaupun Ibu Sartini sibuk bekerja ia tidak pernah lupa memasak untuk anak-anaknya. Jika Tasya susah makan ibu Sartini memberikan susu kental, agar Tasya tetap mendapatkan asupan gizi. Walaupun ibu Tri Sartini sudah tidak memberikan ASI, ia tetap memberikan susu formula untuk anaknya. Tasya paling suka dengan sayur bayam dan wortel. Tasya makannya sedikit tetapi sering bahkan sehari bisa empat kali makan. Menurut cerita dari Ibu Tri Sartini walaupun ia sudah memasak Tasya masih saja membeli jajan yang ada diwarung seperti, tempura, sosis, chiki-chiki, dan ibu tidak pernah melarang anaknya jajan diluar karena jika dilarang anaknya marah dan menangis. Menurut Ibu Tri Sartini makanan yang dikonsumsi oleh Tasya sudah cukup untuk pertumbuhannya. Jika tidak sibuk Ibu rutin pergi keposyandu terakhir saat penimbangan berat badan Tasya 11 kg. Dalam pemberian ASI eksklusif ibu Tri Sartini sudah sesuai dengan teori, yang dianjurkan oleh WHO dan UNICEF sampai umur 2 tahun. Karena, dalam satu penelitian menunjukan bahwa beberapa zat imun meningkat jumlahnya dalam ASI ditahun kedua sehingga memberikan perlindungan yang lebih besar bagi anak. Belum lagi kandungan gizinya pada tahun kedua setiap 448 ml ASI memenuhi kebutuhan anak 29% dari kebutuhan energinya, 43% dari kebutuhan proteinnya, 36% dari kebutuhan kalsium, 75% dari kebutuhan vitamin A, 76% kebutuhan asam folat, 94% kebutuhan vitamin B12 dan 60% dari kebutuhan vitamin C.( WHO dan UNICEF, 2009 ) Dalam teori berat badan ideal usia 2 tahun yaitu 12, 4 kg, tetapi pada Tasya belum memenuhi berat badan ideal karena berat badannya 11 kg. Tetapi, bukan berarti Tasya kekurangan gizi. Menurut teori Tasya juga sudah memenuhi kebutuhan vitamin A karena Tasya sangat senang makan sayur-sayuran hijau, seperti bayam, kangkung, dan sebagainya. Walaupun Tasya makannya sedikit tetapi sering sehari bisa sampai 4 x dan itu sudah mencukupi gizi yang dibutuhkan Tasya. Itu berarti sesuai dengan teori yang dijelaskan bahwa Anak Usia 2 tahun lebih

diberikan makanan yang terdiri dari nasi, lauk pauk, dan buah. Makanan tersebut diberikan 3 x sehari. ( Depkes RI, 2008) Kesenjangan yang temukan dalam wawancara dengan Ibu Tri Sartini yaitu, Tasya masih saja membeli jajan yang ada diwarung seperti, tempura, sosis, chiki-chiki. Padahal menurut teori mengkonsumsi jajanan yang sembarangan dapat mengganggu kesehatan dan perkembangan anak. Karena berdasarkan hasil survey badan pengawas obat dan makanan (BPOM) pada tahun 2007 terhadap 4500 sekolah di Indonesia 45% jajanan yang dijual tercemar bahaya pangan mikrobiologis. Berbagai zat yang terkandung pada makanan yang dijual oleh para pedagang diantaranya zat pewarna, boraks, formalin, dan zat-zat berbahaya lainnya.( BPOM RI, 2007 ) Kesenjangan yang kedua yang kami temui adalah ibu Tri Sartini kurang dalam memberikan asupan gizi yang mengandung vitamin, separti buah-buahan segar. Pada hal dilihat dari teori bahwa balita itu harus memperoleh asupan gizi yang banyak mengandung karbohidrat, lemak, dan vitamin. ( Sediaoetama, 2010)

BAB IV PENUTUP

1. A. Kesimpulan

Dari uraian diatas dapat disimpulkan bahwa:

Gizi seimbang pada balita sangat diperlukan karena pada masa itu anak memerlukan gizi yang cukup untuk pertumbuhannya. Dengan penyusunan makalah ini mahasiswa mampu membuat satuan acara penyuluhan, menyusun menu balita, dan juga membuat leaflet untuk balita. Satuan acara penyuluhan dibuat oleh mahasiswa untuk memperlancar jalannya penyuluhan agar baik dan benar sesuai dengan yang diharapkan, dan dengan adaya leaflet diharapkan ibu lebih mengerti apa yang disampaikan. Contoh menu seimbang yang diberikan mahasiswadiharapkan ibu mampu memberikan gizi seimbang pada anaknya.

B.Saran 1. Bagi Keluarga Keluarga sebaiknya selalu memperhatikan asupan gizi anak, karena gizi itu sangat mempengaruhi proses pertumbuhan anak terutama kecerdasan otak anak. Oleh karena itu, pola makan yang baik dan teratur perlu diperkenalkan sejak dini, sehingga anak selalu dalam kondisi sehat karena nutrisi yang dibutuhkan tercukupi. 1. Bagi mahasiswa

Diharapkan untuk mahasiswa dapat memahami apa masalah gizi yang sering terjadi pada masyarakat, sehingga saat terjun langsung ke masyarakat mahasiswa sudah menguasai dan bisa menerapkannya dengan baik.

DAFTAR PUSTAKA

Sediaoetama, 2010, Ilmu Gizi untuk mahasiswa dan profesi. Jakarta, Dian Rakjat Soetjiningsih, 2001, Tumbuh Kembang Anak, Jakarta, EGC Proverawati, 2010, Buku Ajara Gizi untuk Kebidanan, Yogjakarta, Nuha Meidka Suhardjo, 1992, Pemberin Makanan pada Bayi dan Anak, Jakarta, kanisius Melinda, 2011, Kebutuhan Nutrisi Balita, http://www.melindahospital.com, Tgl 090413 jam 11:30 Kurniadi Rizki, 2012, materi penyuluhan kesehatan tentang gizi balita,http://asuhankeperawatanonline.blogspot.com, Tgl 100413 jam 19:00

LAMPIRAN

SATUAN ACARA PENYULUHAN

MATERI PENYULUHAN PENYULUH AUDIENS

:Gizi Seimbang Bagi Balita : Mahasiswa AKBIDYO

:Keluarga Bapak Ponidi dan Ibu Tri Sartini

HARI/TANGGAL/JAM

:

WAKTU LOKASI

: :RT. 7 RW PrancakGlondong

1. TUJUAN INSTRUKSIONAL UMUM

Setelah mengikuti penyuluhan tentang gizi balita diharapkan keluarga terutama ibu mampu mengetahui dan memenuhi kebutuhan gizi pada anak balita. 1. TUJUAN INSTRUKSIONAL KHUSUS

Setelah mengikuti penyuluhan ibu diharapkan akan mampu : 1. Menyebutkan pengertian gizi 2. Menyebutkan tiga kandungan zat gizi yang diperlukan oleh balita. 3. Menyebutkan dua sumber-sumber protein, karbohidrat, dan lemak. 4. MATERI 1. Pengertian gizi 2. Pengertian balita 3. Kebutuhan nutrisi untuk balita 4. Dampak kekurangan gizi pada balita 5. Faktor-faktor yang mempengaruhi gizi balita

6. Contoh menu balita

1. PENDEKATAN 1. Berkunjung kerumah ibu untuk menanyakan kesediaaanya untuk dilakukan penyuluhan dan pengkajian tentang gizi seimbang bagi balita 2. Berkunjung untuk melakukan kesepakatan kapan dilakukannya pengkajian tentang gizi seimbng bagi balita. 3. METODE

Metode yang digunakan adalah ceramah dan diskusi. 1. MEDIA

Menggunakan media leaflet, menu gizi untuk balita. 1. MATERI PENYULUHAN

No

Materi

AUDIENS

metode

ceramah

1.

Memberi salam dan perkenalan

Menjawab salam

2.

Menjelaskan tentang gizi seimbang pada balita

Mendengarkan dan memperhatikan penjelasan.

3.

Memberikan kesempatan bertanya pada keluarga

Bertanya tentang apa yang belum dimengerti dari penjelasan yang diberikan. diskusi

4.

Menjawab pertanyaan

Ceramah

ceramah Mendengarkan dan

media

waktu

5 menit Leflet dan menu gizi untuk balita

15 menit

10 menit 10 menit

memperhatikan.

5.

Mengevaluasi pengetahuan ibu tentang materi yang disampaikan dan menyimpulkan materi yang disampaikan dan memberi salam

Mendengarkan, mendengarkan, dan menjawab salam.

ceramah

JUMLAH TOTAL WAKTU

10 menit 50 menit

1. EVALUASI 1. Apakah pengertian gizi untuk balita?

Gizi balita adalah elemen yang terdapat dalam makanan yang dapat dimanfaatkan secara langsung oleh tubuh, yang berguna untuk pertumbuhan balita. 1. Faktor-faktor apa saja yang mempengaruhi gizi pada balita? 1. Pengetahuan 2. Persepsi 3. Kebiasaan 4. Kesukaan makanan tertentu 5. Jarak kelahiran yang terlalu rapat 6. Sosial ekonomi 7. Penyakit infeksi 8. Apa saja kebutuhan gizi untuk balita 1. Zat tenaga 2. Zat pembangun 3. Zat pengatur

1. DAFTAR PUSTAKA

Sediaoetama, 2010, Ilmu Gizi untuk mahasiswa dan profesi. Jakarta, Dian Rakjat Proverawati, 2010, Buku Ajara Gizi untuk Kebidanan, Yogjakarta, Nuha Meidka

MATERI PENYULUHAN KESEHATAN TENTANG GIZI BALITA 1. A. Pengertian

Gizi adalah elemen yang terdapat dalam makanan dan dapat dimanfaatkan secara langsung oleh tubuh sepert karbohidrat, protein, lemak, vitamin, mineral dan air.Balita adalaha anak yang berada rentang usia 0-5 tahun pada usia ini otak anak mengalami pertumbuhan yang sangat pesat dikenal dengan istilah masa keemasan, maka dari itu diperlukan gizi yang cukup untuk memenuhi pertumbuhan dan perkembangan balita. 1. B. Kebutuhan gizi untuk balita 1. Zat Tenaga

Zat gizi yang mengahasilkan tenaga atau energi adalah karbohidrat, lemak dan protein. Bagi balita tenaga diperlukan untuk melakukan aktivitasnya serta pertumbuhan danperkembangannya.oleh karena itu, kebutuhan zat gizi sumber tenaga balita relatif lebih besar daripada orang dewasa.zat tenaga bisa didapat dari beras, jagung, gandum, kentang,sagu dan juga roti. 1. Zat Pembangun

Protein sebagai zat pembangun bukan hanya untuk pertumbuhan fisik dan perkembangan organorgan tubuh balita, tetapi juga menggantikan jaringan yang sudah rusak. Zat pembangun ini terdapat protein hewani ( kacang-kacangan, tempe, dan tahu ). 1. Zat pengatur

Zat pengatur berfungsi agar organ-organ dan jaringan tubuh termasuk otak dapat berjalan seperti yang diharapkan, serta untuk memberikan perlindungan maksimal kepada tubuh dari serangan

penyakit. Zat pengatur dapat diperoleh dari semua sayur-sayuran dan buah-buahan yang mengandung vitamin dan mineral, seperti jeruk, pepaya, wortel, sawi dan bayam. 1. C. Dampak kekurangan gizi 2. Gagal tumbuh yang membuat terhambatnya pertumbuhan fisik sehingga anak tumbuh kecil dan pendek. 3. Menyebabkan gangguan kecerdasan 4. Menurunnya daya tahan tubuh yang dapat meningkatkan risiko kesakitan dan kematian. 5. D. Contoh Menu Balita 6. Bangun tidur

Minum jus jeruk manis 1. Makan pagi ( 30 menit setelah minum jus)

Omlet nasi, telur kocok, dan sayuran iris kecil-kecil. 1. Makan Siang

Nasi, sup sayur, perkedel

DOKUMENTASI

Gambar 1.1 Perkenalan

Gambar 1.2 Saat Wawancara

Gambar 1.3 Pemberian Bingkisan

Gambar 1.4 Ibu Tri Sartini dan Tasya SHARE THIS: 

Twitter1



Facebook

 Related

BAYI TABUNG sebagai tugas ETIKOLEGAL DALAM KESELAMATAN PASIEN IKM - DASAR VISI DAN MISI PEMBANGUNAN KESEHATAN AKSES UNTUK MEMPEROLEH HASIL REKAM MEDIS

Leave a Reply

POST NAVIGATION ← PERKEMBANGAN KESEHATAN MASYARAKAT DI KABUPATEN BANTUL BAYI TABUNG SEBAGAI TUGAS ETIKOLEGAL DALAM KESELAMATAN PASIEN →

Search

Recent Posts 

kuesioner tentang pengetahuan tablet fe dalam mencegah anemia pada bumil



GONORHOE penyakit menular seksual



TUGAS KOMUNIKASI *BU ISYE



IKM – DASAR VISI DAN MISI PEMBANGUNAN KESEHATAN



BAYI TABUNG sebagai tugas ETIKOLEGAL DALAM KESELAMATAN PASIEN

Archives 

April 2014



June 2013



May 2013



March 2013



December 2012

Categories 

Uncategorized

Meta 

Register



Log in



Entries RSS



Comments RSS



WordPress.com CREATE A FREE WEBSITE OR BLOG AT WORDPRESS.COM. THE LOVEBIRDS THEME.

Follow

Follow “harbiyani” Get every new post delivered to your Inbox. Join 2,420 other followers Sign me up

Build a website with WordPress.com

F. PE MBE RIAN

PENG HAR

GAA N

1. SASA RAN

:Petugas , Penyulu

h, Kader dll

2. TUJU AN

:Utk memoti vasi &

meningk atkan kegiatan

Related Documents

Mp
June 2020 46
Mp
July 2020 29
Mp
October 2019 74
Mp
November 2019 72
Mp
May 2020 42
Mp
May 2020 38

More Documents from ""

Sppd Peserta.xlsx
December 2019 35
Berita Acara Home Visit.doc
December 2019 24
Mp Asi.docx
April 2020 15
Kata Pengantar.docx
December 2019 13
Daftar Pustaka.docx
December 2019 15
Bahasa Indonesia 3.docx
December 2019 18