Monopoli.docx

  • Uploaded by: Yashinta Nur
  • 0
  • 0
  • June 2020
  • PDF

This document was uploaded by user and they confirmed that they have the permission to share it. If you are author or own the copyright of this book, please report to us by using this DMCA report form. Report DMCA


Overview

Download & View Monopoli.docx as PDF for free.

More details

  • Words: 2,371
  • Pages: 10
Yashinta Nur F 20180430025 MONOPOLI Pasar monopoli tidak memiliki pesaing, sehingga dapat memengaruhi harga barang yang dijualnya. Maka, pasar monopoli bisa disebut sebagai pembuat harga (price maker), karena membuat standar harga barang yang dijual menurut standarnya sendiri. Harga barang yang ditentukan oleh suatu monopoli melebihi biaya marginalnya. Misalnya, suatu produk yang diproduksi sebuah perusahaan biaya marginalnya hanya beberapa dollar, untuk setiap tambahan 1 produk. Namun, harga pasarnya bisa berkali-kali lipat biaya marginalnya. Oleh karena itu, tidaklah mengejutkan jika monopoli menjual barangnya dengan harga yang tinggi. Konsumen yang membeli produk dari monopoli tidak mempunyai pilihan selain membayar berapapun harga yang diminta monopoli. Monopoli tidak mampu mencapai tingkat keuntungan yang dikehendaki karena harga yang tinggi mengurangi jumlah pembelian. Meskipun monopoli dapat mengatur pasar, keuntungannya tidaklah tanpa batas. Karena pada perusahaan-perusahaan monopoli tidak ada saingannya, maka hasil pasar dengan adanya monopoli seringkali tidak sesuai dengan keinginan masyarakat. MENGAPA MONOPOLI MUNCUL? Suatu perusahaan disebut monopoli jika perusahaan itu adalah satu-satunya penjual suatu barang dan jika barang tersebut tidak ada substitusinya. Penyebab yang paling mendasar yakni, hambatan untuk masuk, suatu perusahaan monopoli terus menjadi pemain tunggal di pasarnya, karena perusahaan-perusahaan lain tidak mampu masuk ke pasar itu dan bersaing dengannya. Hal ini timbul karena : a. Suatu sumber daya inti hanya dimiliki oleh satu perusahaan. b. Pemerintah memberikan hak eksklusif pada satu perusahaan untuk membuat barang atau jasa tertentu. c. Biaya produksi barang tersebut untuk satu produsen lebih efisien daripada untuk banyak produsen. Monopoli Sumber Daya Cara yang paling sederhana untuk sebuah perusahaan melakukan monopoli yakni dengan memiliki sebuah sumber daya pokok. Suatu perusahaan monopoli memiliki kekuatan pasar yang jauh lenih besar dibandingkan perusahaan apapun di pasar kompetitif. Jika barang yang dijual benar-benar barang kebutuhan, maka perusahaan monopoli dapat meminta harga yang sangat tinggi, meskipun biaya marginalnya rendah. Walaupun begitu, monopoli yang terjadi karena hal ini jarang terjadi. Karena perekonomian yang sebenarnya sangatlah besar, dengan berbagai sumber daya yang dimiliki oleh banyak orang. Banyak barang yang diperdagangkan secara internasional, sehingga ruang lingkupnya pun secara alamiah dari pasar mereka adalah seluruh dunia. Sehingga, hanya sedikit contoh perusahaan yang memiliki sumber daya yang tidak tergantikan. Monopoli yang Diciptakan oleh Pemerintah

Monopoli yang terjadi karena pemerintah telah memberikan hak eksklusif kepada seseorang atau suatu perusahaan untuk menjual barang atau jasa. Biasanya terjdai karena pengaruh politik yang dimiliki calon pemonopoli. Pemerintah bisa memberikan monopoli jika dirasakan sesuai dengan keinginan public. Hak paten dan hak cipta adalah contoh dari monopoli pemerintah yang sesuai dengan keinginan public. Dampaknya yakni memberikan kekuasaan bagi suatu produsen untuk memonopoli pasar, maka harga barang-barang yang diproduksinya akan jauh lebih tinggi jika dijual di pasar kompetitif. Monopoli Alamiah Suatu perusahaan disebut monopoli alamiah jika perusahaan tersebut dapat menyediakan barang atau jasa kepada seluruh pasar yang membutuhkannya dengan biaya yang lebih rendah dari dua atau tiga perusahaan sekaligus. Serta muncul ketika terdapat skala ekonomi di suatu daerah output tertentu yang relevan.

Skala Ekonomi Sebagai Penyebab Monopoli Pada figur ini menunjukkan bahwa biaya total rata-rata dari suatu perusahaan yang memiliki skala ekonomi. Suatu perusahaan tunggal dapat menghasilkan barang sejumlah berapapun dengan biaya minimal. Ketika suatu perusahaan merupakan monopoli alamiah, perusahaan tersebut tidak akan terlalu peduli dengan perusahaan-perusahaan baru yang masuk ke pasar itu dan mengurangi kemampuan monopolinya. Ketika kurva biaya total rata-rata suatu perusahaan terus menurun, perusahaan memiliki sifat monopoli natural. Pada kasus ini, ketika produksi dibagikan pada banyak perusahaan, masing-masing perusahaan akan memproduksi lebih sedikit, dan biaya total rata-rata meningkat. Sehingga, suatu perusahaan dapat memproduksi jumlah berapapun pada biaya yang minimal. BAGAIMANA MONOPOLI MEMBUAT KEPUTUSAN-KEPUTUSAN MENGENAI PRODUKSI DAN HARGA

Monopoli versus Kompetisi Inti perbedaan antara suatu perusahaan kompetitif dan suatu monopoli adalah kemampuan suatu monopoli memengaruhi harga pasar dari barang yang dijualnya. Suatu perusahaan kompetitif terhitung relative kecil terhadap pasar dimana perusahaan tersebut beroperasi, sehingga harus menerima harga sebagaimana diberikan oleh kondisi-kondisi pasar. Sebaliknya, monopoli dapat mengubah harga barangnya dengan menyesuaikan barang yang ditawarkannya pada pasar.

Kurva Permintaan untuk Perusahaan Kompetitif dan Monopoli Pada panel a, kurva permintaan pada pasar kompetitif digambarkan dengan garis horizontal, karena perusahaan kompetitif menjual barang sebanyak yang ia mampu pada tingkat harga ini. Hasilnya, karena perusahaan kompetitif menjual barang yang memiliki banyak substitusi sempurna lainnya, kurva permintaan perusahaan apapun di pasar itu bersifat elastis. Pada panel b, kurva permintaan pada perusahaan monopoli memiliki kemiringan negative atau menurun karena semua alasan yang ada. Jika perusahaan monopoli menaikkan harga barangnya, pembelian barang tersebut akan menurun. Dan jika perusahaan monopoli mengurangi jumlah barangnya, harga barang tersebut akan meningkat. Pendapatan Monopoli Harga (P)

Pendapatan Total (TR=PxQ)

Pendapatan Rata-rata (AR=TR/Q)

Pendapatan Marginal (MR=∆TR/∆Q)

0

$11

$0

-

$10

1

$10

$10

$10

$8

2

$9

$18

$9

$6

3

$8

$24

$8

$4

Jumlah Barang (Q)

4

$7

$28

$7

$2

5

$6

$30

$6

$0

6

$5

$30

$5

$-2

7

$4

$28

$4

$-4

8

$3

$24

$3

Pada tabel ini menunjukkan bahwa pendapatan suatu monopoli bergantung pada jumlah barang yang diproduksi. Dua kolom pertama merupakan skedul permintaan perusahaan monopoli. Jika perusahaan tersebut memproduksi 1 barang, maka harganya adalah $10. Jika memproduksi 2 barang harganya menjadi $9 agar 2 barang tersebut terjual. Jika dibuat grafik maka akan mendapatkan suatu kurva permintaan yang menurun. Pada kolom ketiga menunjukkan pendapatan total perusahaan monopoli. Kolom keempat menunjukkan pendapatan rata-rata perusahaan monopoli, jumlah pendapatan yang diterima perusahaan per satu unit barang yang terjual. Pada kolom terakhir menunjukkan pendapatan marginal dari perusahaan monopoli, yakni jumlah pendapatan yang diterima perusahaan untuk setiap unit barang tambahan yang dijual. Pada tabel ini menunjukkan bahwa pendapatan marginal perusahaan monopoli selalu kurang dari harga barang yang dijualnya. Pendapatan marginal untuk perusahaan monopoli sangat berbeda dengan pendapatan marginal perusahaan kompetitif. Ketika suatu monopoli menaikkan jumlah penjualan barangnya, terjadi dua dampak pada pendapatan totalnya, yakni : a. Efek output : lebih banyak barang yang dijual, Q lebih tinggi. b. Efek harga : harga akan turun, P lebih rendah. Ketika suatu monopoli meningkatkan produksi sebesar 1 unit, harganya harus diturunkan setiap unit yang dijualnya, dan pemotongan harga ini mengurangi pendapatan pada unit-unit yang telah dijualnya. Sehingga, pendapatan marginal suatu perusahaan monopoli lebih kecil daripada harga barang yang dijualnya.

Kurva Permintaan dan Kurva Pendapatan Marginal Perushaan Monopoli Kedua kurva ini selalu berawal pada titik yang sama pada sumbu vertical, karena pendapatan marginal dari unit pertama yang terjual sama dengan harga barang itu. Karena harga pada semua unit harus turun ketika perusahaan monopoli meningkatkan produksinya, maka kurva pendapatan marginal terletak dibawah kurva permintaannya. Sehingga pendapatan marginal selalu kurang dari harga. Pendapatan marginal menjadi negatif jika efek harga pada pendapatan lebih besar daripada efek outputnya. Ketika suatu perusahaan monopoli memproduksi 1 unit tambahan, harganya berkurang sedemikian hingga pendapatan total perusahaan menurun, meskipun perusahaan tersebut menjual lebih banyak. Maksimalisasi Keuntungan

Maksimalisasi Keuntungan untuk Monopoli Jika perusahaan hanya melakukan sedikit produksi, pada Q1. Pada kasus ini, biaya marginal kurang dari pendapatan marginal. Jika perusahaan meningkatkan produksi sebanyak sebanyak 1 unit, pendapatan tambahan akan melebihi biaya tambahan, dan keuntungan akan meningkat. Maka, ketika biaya marginal kurang dari pendapatan marginal, perusahaan itu dapat meningakatkan keungtungan dengan memproduksi lebih banyak lagi. Jika perusahaan melakuakan produksi yang tinggi, pada Q2. Pada kasus ini, biaya marginal lebih besar dari pendapatan marginal. Jika perusahaan mengurangi produksi sebanyak 1 unit, biaya-biaya yang dihemat dapat melebihi pendapatan yang hilang. Maka, jika biaya marginal lebih besar dari pendapatan marginal, perusahaan dapat meningkatkan keuntungan dengan cara mengurangi produksi barangnya. Akhirnya, perusahaan akan membuat tingkat produksinya sedemikian hingga jumlahnya mencapai Qmax, dimana pendapatan marginal sama dengan biaya marginal. Maka, jumlah yang memaksimalkan keuntungan perusahaan monopoli ditentukan oleh potongan antara kurva

pendapatan marginal dan kurva biaya marginal. Perpotongan terjadi pada titik A. Pendapatan marginal untuk monopoli kurang dari harganya, maka P > MR = MC Jika perusahaan monopoli memilih jumlah produksi yang membuat pendapatan marginal sama dengan biaya marginal, perusahaan menggunakan kurva permintaan untuk mendapatkan harga yang konsisten dengan jumlah tersebut. Sehingga harga yang memaksimalkan keuntungan berada pada titik B. Jadi dalam pasar monopoli, harga melebihi biaya marginal. Keuntungan Monopoli Keuntungan = TR-TC Maka dapat dituliskan pula Keuntungan = (TR/Q – TC/Q) x Q TR/Q adalah pendapatan rata-rata, sama dengan harga (P), dan TC/Q adalah biaya total rata-rata (ATC). Maka Keuntungan = (P-ATC) x Q

Keuntungan Perusahaan Monopoli Kotak BCDE, dengan tinggi adalah BC, yakni harga dikurangi biaya total rata-rata, yang merupakan keuntungan dari satu unit barang yang terjual. Lebarnya adalah DC, yakni jumlah barang yang terjual Qmax. Maka, luas daerah kotak ini adalah keuntungan total dari perusahaan. Beban Kesejahteraan dari Monopoli Suatu monopoli menghasilkan alokasi sumber-sumber daya yang berbeda dari pasar kompetitif, hasilnya pasti tidak mampu memaksimalkan kesejahteraan total. Kerugian Beban Baku

Tingkat Produksi yang Efisien Kurva permintaan pada figur ini mencerminkan nilai barang tersebut bagi bagi konsumen, sebagaimana diukur oleh kerelaan mereka untuk membayarnya. Kurva biaya marginal mencerminkan biaya-biaya perusahaan monopoli. Maka, jumlah yang efisien dari segi sosial ditemukan pada saat kurva permintaan berpotongan dengan kurva biaya marginal. Di bawah tingkat ini, nilai barang bagi seorang pembeli marginal melebihi biaya marginal untuk memproduksi barang itu. Di atas tingkat ini, nilai barang terhadap seorang pembeli marginal lebih kecil daripada biaya marginal.

Ketidakefisienan Monopoli Pada figur ini menunjukkan kerugian beban bakunya. Maka, luas daerah segitiga kerugian beban baku ini, yang letaknya di antara kurva permintaan dan kurva biaya marginal, sama dengan

surplus total yang hilang karena penentuan harga monopoli. Karena suatu monopoli mengenakan harga diatas biaya marginal, tidak semua konsumen yang menghargai barang itu di atas biaya produksinya akan membelinya. Maka, jumlah yang diproduksi dan dijual suatu monopoli adalah di bawah tingkat yang efisien secara sosial. Kerugian beban baku ini dipresentasikan oleh luas daerah segitiga di antara kurva permintaan dan kurva biaya marginal. Keuntungan Monopoli : Suatu Beban Sosial? Keuntungan yang diterima dari barang-barang yang telah terjual bukan merupakan masalah. Karena masalah yang sebenarnya berasal dari ketidakefisienan jumlah produksi yang terlampau rendah. Dengan kata lain, jika harga monopoli yang tinggi tidak menghalangi para konsumen membeli barang, surplus produsen akan meningkat dengan jumlah yang sama membuat surplus konsumen turun, sehingga surplus total besarnya sama seperti rancangan. Ada pengecualian jika perusahaan monopoli harus menambah biaya untuk mempertahankan posisi monopolinya. Sehingga perusahaan ini bisa saja menggunakan sebagian keuntungan monopolinya untuk membayar biaya tambahan ini. Jika demikian, kerugian sosial dari monopoli meliputi biaya-biaya tersebut sekaligus kerugian beban baku yang timbul akibat harga yang berada di atas biaya marginal. Kebijakan Publik Mengenai Monopoli Meningkatkan Kompetisi dengan Undang-Undang Antitrust Pemerintah memperoleh kekuasaan atas industri swasta dari undang-undang antitrust, kumpulan peraturan yang dtujukan untuk mengekang kekuasaan monopoli. Undang-undang antitrust adalah ssuatu perjanjian komprehensif mengenai kebebasan perekonomian yang ditujukan untuk memelihara kompetisi yang bebas dan tidak terganggu sebagai prinsip utama perdagangan. Undang-undang ini mengizinkan pemerintah berbagai cara untuk mendukung kompetisi, mengizinkan pemerintah untuk melarang diadakannya merger, mengizinkan juga untuk memecah perusahaan-perusahaan. Serta mencegah perusahaan-perusahaan untuk mengoordinasikan kegiatan-kegiatan mereka dalam cara-cara yang menjadikan pasar kurang kompetitif. Regulasi

Penentuan Harga berdasarkan biaya marginal untuk monopoli alamiah Cara lain yang bisa dilakukan yakni dengan mengatur perilaku para pemonopoli. Solusi ini biasanya menangani monopoli alamiah, dimana harga diatur oleh pemerintah. Misalnya dengan harga yang sama dengan biaya marginal, konsumen akan membeli produk yang memaksimalkan surplus total, dan alokasi sumber-sumber daya akan menjadi efisien. Terdapat dua masalah dengan sistem regulasi harga berdasarkan biaya marginal. Pada figure ini, salah satu penyelesaiannya adalah dengan memberikan subsidi kepada perusahaan monopoli. Pemerintah hanya menutupi kerugian-kerugiannya yang inheren dalam penentuan harga berdasarkan biaya marginal. Tetapi, untuk membayar subsidi pemerintah perlu dananya dari pajak yang melibatkan kerugian beban baku tersendiri. Penyelesaian lainnya yakni, perusahaan yang berusaha menekan biaya-biaya mereka. Karena biaya lebih rendah berarti keuntungan yang lebih tinggi. Namun, jika suatu monopoli teregulasi, para regulator akan mengurangi harga jika biaya-biaya turun, dan perusahaan tidak akan mendapat keuntungan dari biaya yang ditekan tersebut. Pada kenyataannya, regulator mengatasi masalah dengan memberikan wewenang pada perusahaan untuk mengambil sebagian manfaat dari biaya yang lebih rendah dalam bentuk keuntungan yang lebih tinggi. Dimana hal tersebut sudah bukan merupakan regulasi harga berdasarkan biaya marginal. Kepemilikan Publik Kebijakan lainnya yakni kepemikian publik, dimana pemerintah dapat menjalankan monopoli itu sendiri. Jika pemerintah yang menjalankan monopoli memiliki kinerja yang buruk, maka yang menjadi korban adalah konsumen dan pembayar pajak, yang akhirnya meminta pertolongan pada sistem politik. Oknum ini mungkin akan berusaha untuk menghindarkan dilangsungkannya reformasi yang bisa menekan biaya-biaya. Tidak Melakukan Apa-apa Cara-cara yang telah dilakukan biasanya memiliki kelemahan masing-masing, sehingga para ekonom berpendapat bahwa adakalanya pemerintah tidak melakukan apa-apa. Menurut George Stigler menyatakan bahwa perekonomian kompetitif akan menghasilkan pendapatan yang sebesar-besarnya dari sumber daya yang ada. Kenyataannya tidak ada perekonomian yang mampu mewujudkan hal itu. Diskriminasi Harga Perusahaan mencoba menjual barang yang sama kepada konsumen yang berbeda dengan harga yang berbeda pula, meskipun biaya produksi untuk konsumen tersebut tidak memiliki perbedaan. Dan di dalam pasar monopoli ini jika ada perusahaan yang ingin melakukan diskriminasi harga, perusahaan tersebut harus memiliki kekuasaan pasar sehingga para pembeli tetap memilih untuk membeli di perusahaan tersebut. Analitika Diskriminasi Harga Diskriminasi harga dapat memengaruhi kesejahteraan sosial. Adapun diskriminasi harga sempurna, menjelaskan keadaan di mana perusahaan dengan tepat mengetahui kerelaan masing-

masing konsumen untuk membayar barang yang di jualnya. Sehingga dapat menjual ke setiap konsumen dengan harga yang berbeda-beda.

Kesejahteraan dengan dan tanpa diskriminasi harga Dalam panel a, menunjukkan surplus produsen dan surplus konsumen, dimana perusahaan mengenakan satu harga tunggal di atas biaya marginal. Sehingga tidak menggunakan diskriminasi harga. Karena beberapa calon pembeli yang menilai barang di atas biaya marginalnya tidak membeli barang tersebut pada harga yang tinggi, maka monopoli akan menyebabkan kerugian bahan baku. Pada panel b, perusahaan mampu melakukan diskkriminasi harga dengan baik. Di mana masing-masing konsumen yang menilai barang di atas biaya marginal akan membeli barang tersebut dan membayar senilai kerelaannya untuk mendapatkan barang tersebut. Perdagangan yang saling menguntungkan akan terjadi, tidak akan muncul kerugian bahan baku, dan seluruh surplus yang didapatkan dari pasar akan masuk ke produsen monopoli dalam bentuk keuntungan. Kenyataannya diskriminasi tidaklah sempurna. Konsumen tidak masuk ke suatu toko dengan tanda-tanda yang menyatakan kerelaan untuk membayar. Sehingga perusahaan melakukan diskriminasi harga dengan cara membagi-bagi konsumen ke dalam kelompok-kelompok tertentu. Karena setiap kelompok konsumen memiliki kerelaan yang berbeda-beda untuk membayar barang yang dibeli. Contoh-contoh diskriminasi harga a. Tiket pesawat Kursi-kursi di pesawat dijual dengan harga yang berbeda. b. Kupon diskon Sebagian perusahaan menawarkan kupon di majalah dan surat kabar. Pembeli hanya perlu menggunting kupon diskon c. Bantuan keuangan Banyak universitas yang memberikan beasiswa kepada mahasiswa yang membutuhkan d. Diskon jumlah Perusahaan memberikan diskon dengan membedakan harga bagi konsumen yang sama untuk jumlah pembelian yang berbeda.

More Documents from "Yashinta Nur"