SIFAT BAHAN HASIL PERIKANAN A. SIFAT MORFOLOGI 1.1. Sifat Morfologi Finfish 1.1.1. Bentuk Tubuh Secara umum bentuk tubuh ikan terbagi menjadi empat jenis yaitu : a. Fusiform atau torpedo, bentuk tubuh ini membantu ikan untuk dapat bergerak cepat dalam air. Golongan ikan scombridae seperti tuna, cakalang, marlin memiliki tubuh berbentuk fusiform. b. Anguilliform atau seperti belut, bentuk tubuh ini memungkinkan ikan bersembunyi di terumbu karang untuk menjebak mangsa. Jenis ikan yang memiliki bentuk tubuh ini adalah ikan malung (belut laut). c. Depressed atau pipih horizontal, bentuk tubuh ini mendukung untuk bersembunyi dengan memendamkan diri dalam pasir di dasar laut, hal tersebut menguntungkan untuk strategi berburu "sit and wait" berdiam menunggu mangsa lewat. Ikan dengan tubuh berjenis ini antara lain golongan ikan pari dan beberapa jenis hiu dasar. d. Compressed atau pipih vertikal, bentuk tubuh ini membuat ikan bergerak lincah, mampu merubah arah gerak dengan cepat dan tiba-tiba. Jenis ikan karang seperti ikan kakak tua, kepe-kepe, surgeonfish umumnya memiliki bentuk tubuh seperti ini.
Gambar 1. Bentuk tubuh ikan 1.1.2. Bagian-bagian Tubuh
Gambar 2. Bagian-bagian tubuh ikan I Bagian tubuh ikan bervariasi, namun bila diamati tampak bahwa tubuh ikan mempunyai suatu pola dasar yang sama yaitu : kepala – badan – ekor. Pada masing-masing bagian utama tersebut didukung oleh struktur yang juga sangat penting. Berikut ini adalah struktur tubuh ikan. 1
a.
b.
Kepala Kepala ikan terletak di bagian anterior tubuh, mulai dari ujung mulut sampai ke bagian akhir tutup insang/kantong insang. Pada bagian kepala terdapat bagian vital yaitu mata, mulut dan insang. Pada umumnya ikan memiliki tipe mulut yang berbeda. Letak dan ukuran mulut sangat bervariasi, tergantung dari lingkungan dan jenis makanan yang dikonsumsi. Tipe mulut ikan yang dimaksud antara lain: - tipe Terminal (mulut ikan terletak diujung depan kepala), - tipe Subterminal (mulut ikan terletak didekat ujung depan kepala), - tipe Superior (mulut ikan terletak diujung bagian atas), dan - tipe Inferior (mulut ikan terletak dibawah kepala).
Gambar 3. Tipe mulut ikan Di bagian kepala juga dilengkapi sungut (barbel) berfungsi sebagai alat peraba dalam mencari makanan dan umumnya terdapat pada ikan-ikan yang aktif mencari makan pada malam hari (nokturnal) atau ikan-ikan yang aktif mencari makan di dasar perairan. Badan Bagian badan ikan melekat kulit, otot daging, dan perut. Ikan dilindungi oleh kulit. Kulit terdiri dari dua bagian, yaitu epidermis dan dermis. Epidermis mengandung sejumlah kelenjar lendir. Dermis tersusun beberapa lapis jaringan pengikat dan sisik terbentuk dari dermis. Antara dermis dan epidermis terdapat sejumlah sel pigmen yang mengandung karotenoid dan melanin. Iridorfor yang menyimpan guanin dan basa purin terdapat antara dermis dan otot. Warna kompleks dari ikan terbentuk oleh refraksi sinar yang melalui kedua lapis, epidermis dan dermis. Berdasarkan bentuknya, sisik ikan dapat dibedakan menjadi: - sisik plakoid, bentuknya meruncing mirip duri halus, terbentuk dari dentin dan dilapisi dengan enamel, sisik ini dimiliki oleh ikan hiu dan pari; - sisik ganoid, berbentuk mirip dengan bangun belah ketupat, dimiliki oleh ikan aligator; - sisik cikloid, berbentuk agak oval dengan adanya garis-garis pertumbuhan, sisik ini dimiliki oleh ikan salmon; - sisik ctenoid, bentuknya agak oval, terdapat garis-garis pertumbuhan, dan bergerigi di salah satu sisinya, dimiliki oleh ikan kakap.
Gambar 4. Bentuk sisik ikan Bagian perut terdapat bermacam-macam sirip. Berdasarkan letaknya, sirip ikan dapat dibedakan sebagai berikut. - Sirip dorsal, terletak di bagian punggung. Beberapa ikan memiliki 2 bahkan 3 sirip dorsal 2
- Sirip adiposa, terletak di belakang sirip dorsal dan bertekstur lunak. Apabila sirip tersebut keras maka disebut sebagai sirip dorsal kedua. - Sirip anal, terletak di bagian belakang anus. - Sirip pelvic, terletak di bawah perut/pinggang. - Sirip pektoral, terletak di belakang operkulum.
- Gambar 5. Bagian-bagian tubuh ikan II Rangka tubuh ikan ditopang oleh tulang-tulang dan tulang rawan yang membujur dari depan ke belakang. Bagian utama rangka adalah tulang belakang yang terdiri dari berpuluh-puluh tulang belakang. Tulang rusuk ikan yang tumbuh pada bagian depan tulang belakang berfungsi untuk menjaga bagian isi perut. Pada beberapa jenis ikan, tulang rusuk ini sangat panjang, tetapi pada beberapa jenis lainnya sangat pendek.
Gambar 6. Penampang melintang tubuh ikan c.
Ekor -
Pada bagian ekor terdapat sirip ekor atau sirip kaudal. Sirip kaudal memiliki 4 tipe sirip yaitu: homocercal, merupakan bentuk pinna caudalis yang berlekuk atau tidak, dan ditunjang oleh jari-jari sirip ekor; diphycercal, merupakan bentuk pinna caudalis yang membulat atau meruncing , simetris dengan ruas vertebrae terakhir tidak mencapai ujung sirip; protocercal, merupakan bentuk pinna caudalis yang tumpul dan simetris dimana columna vertebralis terakhir mencapai ujung ekor; heterocercal, merupakan bentuk pinna caudalis yang simetris dengan sebagian ujung ventral lebih pendek.
Gambar 7. Tipe sirip kaudal ikan 3
1.2. Sifat Morfologi Crustacea
Gambar 8. Hasil perikanan dari kelas Crustacea Tubuh Crustacea bersegmen (beruas) dan terdiri atas chepalotorax (kepala dan dada menjadi satu) serta abdomen (perut). Bagian chepalotorax dilindungi oleh kulit keras yang disebut karapas berbahan zat tanduk atau kitin yang merupakan nitrogen polisakarida (C6H13O5N)x. Pada bagian cephalothorax terdiri dari: a. 1 pasang antena, sebagai perasa dan peraba makanan dan kondisi lingkungan; b. 1 pasang antenula, untuk mencium makanan; c. 1 pasang mandibula, untuk menggigit mangsanya; d. 1 pasang maksilla dan maksilliped, untuk menyaring makanan dan menghantarkan makanan ke mulut; e. 1 pasang kaki capit (celiped) f. 4 pasang kaki jalan (periopods) Bagian perut atau abdomen terdiri dari 6 ruas yang tersusun seperti genting. Pada bagian ini terdapat 5 pasang kaki renang (Pleopod) dan sepasang uropods (ekor samping) yang membentuk kipas bersama-sama telson (1 ekor tengah) yang berfungsi sebagai alat kemudi. 1.3. Sifat Morfologi Mollusca 1.3.1. Kerang-kerangan Kerang merupakan hewan laut yang tak bertulang belakang dari kelompok hewan bertubuh lunak memiliki 2 cangkang (bivalvia). Kerang keras sebagai pelindung tubuhnya. Berikut ini adalah ciri-ciri morlogis jenis kerang ekonomis penting. a. Kerang darah Tegillarca granosa memiliki ciri tubuh tebal dan menggembung, memiliki bagian yang menyerupai rusuk di bagian cangkang. Daging berwarna merah darah.
b. Kerang hijau
Perna viridis memiliki ciri bagian tepi luar cangkang berwarna hijau, bagian tengahnya berwarna coklat, dan bagian dalam berwarna putih keperakan seperti mutiara, bentuk cangkang agak meruncing pada bagian belakang.
c. Kerang bulu
Anadara antiquata memiliki ciri-ciri tubuh yang hampir sama dengan kerang darah/kukur, akan tetapi bagian cangkang memiliki bulu-bulu halus.
4
d. Kerang batik
Paphia undulata memiliki corak warna cangkang yang menyerupai batik dengan warna dasar cangkang yaitu kuning cerah dan agak gelap.
Gambar 9. Hasil perikanan dari jenis kerangkerangan 1.3.2. Cumi-cumi, sotong dan gurita Cumi-cumi (Loligo sp.) Sotong (Sepia sp.) Mempunyai tubuh relatif Mempunyai tubuh relatif pendek lebih panjang, langsing dan menyerupai kantung, ramping, bagian belakang meruncing mata tanpa kelopak, dilapisi (rhomboidal). selaput transparan dan berpori Cangkang terletak di dalam satu. rongga mantel, berwarna Cangkang internal terletak di dalam putih transparan, berbentuk mantel, berwarna putih, berbentuk pena atau bulu, dan terbuat oval dan tebal, serta terbuat dari dari kitin. kapur. Mantel berwana putih Mantel berwarna merah jambu dengan bintik-bintik ungu kehitaman dan diselubungi selaut hingga kehitaman dan tipis. diselubungi selaput tipis Pada kedua sisinya terdapat sirip berlendir. lateral yang memanjang dari ujung Pada kedua sisi bagian dorsal dorsal sampai ventral. mantel terdapat sirip lateral kepalanya besar dengan 8 lengan berbentuk segitiga. dan 2 tentakel panjang yang dapat Kepalanya besar dengan 8 disembunyikan di dalam kantung lengan dan 2 tentakel pada dasar tentakel. panjang. Permukaan lengan Permukaan lengan bagian dalam bagian dalam dilengkapi dilengkapi batil isap (sucker), batil isap (sucker), sedangkan pada tentakel batil isap sedangkan pada tentakel hanya terdapay diujungnya. batil isap hanya terdapay diujungnya.
Gurita (Octopus sp.) Umumnya bentuk tubuh dari gurita agak bulat atau bulat pendek, tidak mempunyai sirip. Pada tubuh bulat itu terdapat tonjolan-tonjolan seperti kutil. Bentuk kepala dari gurita ini sangat jelas dengan sepasang mata yang sangat kompleks. Lengan gurita berjumlah delapan dan dilengkapi dengan selaput renang (membran) yang terletak di celah-celah pangkal lengan. Pada masing-masing lengan dijumpai dua baris kantung penghisap yang tersusun memanjang mulai dari pangkal lengan sampai ke ujung lengan dan tidak memiliki tepian yang menyerupai tanduk. Mulut terletak di bagian kepala yang dikelilingi oleh lengan-lengan. Di bagian bawah dari tubuhnya terdapat lubang-lubang seperti corong yang dinamakan siphon. Siphon ini berguna untuk mengeluarkan air dari dalam tubuhnya.
Gambar 10. Cumi-cumi, sotong dan gurita
1.3.3. Siput Tubuh siput terdiri dari empat bagian utama yaitu kepala, isi perut dan mantel.Pada kepala terdapat dua mata, dua tentakel, sebuah mulut dan sebuah siphon. Siput memiliki badan yang tidak simetris dan mantelnya terletak di bagian depan. Cangkang umumnya berbentuk kerucut, kepala memiliki radula, kaki berukuran besar dan berbentuk pipih yang berfungsi untuk merayap dan melekat. Siput mengalami toris yaitu dimana cangkang, 5
beserta tubuh di belakang kepala yang terdiri dari massa visceral, mantel dan organ mantel memutar 180o yang berlawanan dengan arah jarum jam.
Gambar 11. Morfologi siput 1.4. Sifat Morfologi Coelenterata Salah satu hasil perikanan dari filum coelenterata yang paling terkenal adalah ubur-ubur (cyanea spp.). Secara garis besar bentuk tubuh ubur-ubur dibagi atas bentuk payung dan lengan atau kaki-kaki yang menggantung bebas. Tekstur tubuh seperti gelatin dan mengandung banyak air. Bentuk payung bervariasi, ada yang seperti lonceng atau genta, seperti kubah, terompet atau juga seperti kubus, dan bentuk-bentuk ini dapat di bagi menjadi empat bagian yang sama atau tetramerus simetri. Ukuran atau diameter payung berkisar antara beberapa cm sampai 50 cm bahkan beberapa jenis dapat mencapai 2 m. Bentuk payung sebelah luar atau sebagai atap disebut exumbrella, sebaliknya sebelah dalam yaitu cekungannya disebut subumbrella. Disekeliling tepi payung terdapat suatu bentuk lekukan-lekukan kecil seperti kurva, disebut lappet, yang disokong oleh tentakel dan badan-badan saraf. Dari bagian tengah subumbrella muncul suatu bagian tubuh yang posisinya menggantung, pendek dan berbentuk saluran persegi empat disebut manubrium. Pembukaan pada ujung manubrium disebut mulut yang mengandung beratus-ratus alar penghisap yang kecil-kecil. Tentakel dan organ saraf terdapat disepanjang tepi payung, jumlahnya empat atau kelipatan empat, terletak diantara lappet atau di sekililing tepi subumbrella. Sel-sel penyengat atau nematosis letaknya tersebar pada tentakel, lengan mulut, dan pada permukaan mulut dalam jumlah besar.
Gambar 12. Morfologi ubur-ubur 1.5. Sifat Morfologi Echinodermata Echinodermata termasuk landak laut, teripang dan bulu babi. Bentuk tubuhnya simetris radial dan tidak memiliki kepala. Bulu babi (Diadema saxatile) dan landak laut (Arabcia punctulata) merupakan Echinodermata yang berbentuk bola dan pemukaan tubuhnya berduri panjang. Sementara itu, teripang atau timun laut berbentuk memanjang. Teripang tidak memiliki duri, tetapi mempunyai tentakel berbentuk kaki tabung di sekeliling mulut. Tubuh seperti kulit memanjang dan mengerut.
Gambar 13. Hasil perikanan dari filum echinodermata 6
1.6. Sifat Morfologi Mamalia Air Mamalia Laut-Air merupakan kelompok hewan yang unik. Berbagai jenis mamalia laut memiliki beragam macam ukuran serta bentuk, dari ramping sampai yang gendut berlemak. Salah satu jenis mamalia air adalah cetacea (paus, lumba-lumba dan pesut). Cetacean adalah mamalia yang hidup di lautan, namun kita sudah biasa menyebutnya sebagai Ikan Paus, Ikan Lumba lumba ataupun Ikan Pesut. Walaupun pada kenyataannya mereka benar-benar bukan dari keluarga Ikan. Kata cetacean digunakan untuk menggambarkan semua paus, lumba-lumba dan pesut dalam ordo Cetacea. Kata ini berasal dari bahasa Latin yang berarti cetus "hewan laut besar," dan ketos kata Yunani, yang berarti "rakasa laut". Ordo Cetacea dibagi menjadi 3 grup yaitu sebagai berikut. a. Cetacea dengan ukuran tubuh lebih dari 9 meter disebut Paus Sejati (paus baleen dan paus sperma). b. Paus yang lebih kecil dengan ukuran 4-9 meter termasuk didalamnya paus pembunuh, paus pilot, paus putih, Nawrhal dan Beaked Whale. c. Cetacea yang terkecil yaitu lumba-lumba dan Porpois (pesut), dengan ukuran panjang 1,5-4 meter. Cetacea mempunyai karakteristik sebagai berikut. - Bentuk badan fusiform. - Sirip anterior (flippers) berbentuk seperti dayung (persendian distal dengan pundak tak bisa digerakkan secara bebas). - Tidak terdapat jari atau cakar. - Tidak ada sirip belakang, ekor lateral datar dan menghasilkan fluks horizontal pada ujungnya. Ciri-ciri umum yang terdapat pada Cetacea yaitu mereka memiliki bentuk bagian tubuh yang berbadan dengan kebanyakan mamalia yang lain. Kebanyakan mamalia memiliki lubang hidung yang menghadap ke depan, tetapi Cetacea memiliki lubang hidung di atas kepala. Lebih ke belakang, terdapat cekungan di samping kepala yang merupakan posisi dari kuping namun tidak terdapat daun telinga. Cetacea memiliki leher yang pendek, tidak fleksibel dan pergerakan kepala yang terbatas. Di belakang kepala terdapat lengan depan yang berbentuk seperti sirip tanpa jari dan lengan. Bentuk seperti ikan yang terdapat pada bagian tubuh Cetacea adalah sirip dorsal dan sirip ekor (fluks). Sirip dorsal berguna untuk kestabilan dan pengaturan panas tubuh. Pada beberapa spesies, sirip dorsalnya kecil atau bahkan tidak dijumpai sama sekali. Fluks horizontal terdapat di ujung ekor dan fluks ini ditunjang hanya di bagian tengah oleh bagian akhir tulang ekor (tulang belakang), dan bagian lainnya terdiri dari jaringan non tulang. Mempunyai kelenjar susu yang terletak di sisi bawah tubuh (di ketiak). Betina dapat mengeluarkan susu setelah melahirkan. Bulu cetacea hanya beberapa helai di sekitar tenggorokan dan hilang setelah dewasa. Bulu berperan sebagai termoregulasi (pengatur suhu/mempertahankan suhu tubuh pada tingkat tertentu.
Gambar 14. Mamalia laut (paus) 7
1.7. Sifat Morfologi Alga Morfologi tumbuhan alga tidak memperlihatkan adanya perbedaan antara akar, batang dan daun. Secara keseluruhan tanaman ini memiliki morfologi yang mirip, walaupun sebenarnya berbeda. Tubuh makroalga umumnya disebut tallus. Talus merupakan tubuh vegetatif alga yang belum mengenal diferensiasi akar, batang dan daun sebagaimana yang ditemukan pada tumbuhan tingkat tinggi. Talus makroalga umunya terdiri atas blade yang memiliki bentuk seperti daun, stipe (bagian yang menyerupai batang) dan holdfast yang merupakan bagian talus yang serupa dengan akar. Beberapa jenis makroalga, stipe tidak dijumpai dan blade melekat langsung pada holdfast.
Gambar 15. Morfologi makroalga Bentuk talus makroalga bermacam-macam, antara lain bulat seperti tabung, pipih, gepeng, bulat seperti kantong dan rambut dan sebagainya. Percabangan talus ada yang dichotomous (bercabang dua terus menerus), pectinate (berderet searah pada satu sisi talus utama), pinnate (bercabang dua-dua pada sepanjang talus utama secara berselang seling), ferticillate (cabangnya berpusat melingkari aksis atau sumbu utama dan adapula yang sederhana dan tidak bercabang. B.
SIFAT INDERAWI Ikan yang masih segar mempunyai penampakan cerah dan tidak suram. Keadaan itu dikarenakan belum banyak perubahan biokimia yang terjadi. Metabolisme dalam tubuh ikan masih berjalan sempurna. Pada ikan tidak ditemukan tanda-tanda perubahan warna, tetapi secara berangsur warna makin suram, karena timbulnya lendir sebagai akibat berlangsungnya proses biokimiawi lebih lanjut dan berkembangnya mikroba. Daging ikan segar cukup lentur jika dibengkokkan dan segera akan kembali ke bentuknya semula apabila dilepaskan. Kelenturan itu dikarenakan belum terputusnya jaringan pengikat pada daging, sedangkan pada ikan busuk jaringan pengikatnya banyak mengalami kerusakan dan dinding selnya banyak yang rusak sehingga daging ikan kehilangan kelenturan. Daging ikan yang belum kehilangan cairan daging kelihatan basah dan pada permukaan tubuh belum terdapat lendir yang menyebabkan kenampakan ikan menjadi suram/kusam dan tidak menarik. Setelah ikan mati, beberapa jam kemudian daging ikan menjadi kaku. Karena kerusakan pada jaringan dagingnya, maka makin lama kesegarannya akan hilang, timbul cairan sebagai tetes-tetes air yang mengalir keluar, dan daging kehilangan kekenyalan tekstur. Berikut ini adalah sifat inderawi ikan segar jika dibandingkan dengan ikan yang sudah busuk.
8
C.
SIFAT FISIOLOGIS Komoditas pangan secara umum mempunyai sifat mudah mengalami kerusakan (perisable). Demikian juga dengan ikan, ikan secara alami mengandung komponen gizi seperti lemak, protein , karbohidrat dan air yang sangat disukai oleh mikroba perusak sehingga ikan sangat mudah mengalami kerusakan bila disimpan pada suhu kamar. Ikan yang selalu bergolak pada waktu ditangkap, akan banyak menghabiskan glikogen dalam otot ikan, sehingga glikogen yang tersedia hanya sedikit. Apabila ikan mati maka hasil asam laktat dari perombakan glikogen hanya sedikit, akibatnya daya pengawetan asam laktat dalam otot memperlambat pertumbuhan bakteri menjadi sangat rendah, sehingga ikan mudah rusak. Berbeda dengan daging binatang sebelum dipotong diberi istirahat yang cukup untuk membangun persediaan glikogen. D.
SIFAT KIMIAWI Daging ikan yang dapat dimakan memunyai komposisi seperti pada daging, yang terdiri dari air, protein, lemak dan sedikit mineral, vitamin serta substansi lainnya. a. Protein Di antara sumber-sumber nutrisi, protein merupakan sumber nutrisi yang paling baik. Kandungan protein ikan lebih tinggi dari protein serealia dikacang-kacangan, setara dengan daging, sedikit dibawah telur. Berbeda dengan daging sapi yang kaya dengan asam amino lisin dan histidin, daging ikan unggul dalam kandungan arginin. Apabila dirata-rata kandungan asam aminonya, asam amino esensial daging ikan dapat dikatakan sempurna. b. Lemak Kandungan lemak masing-masing ikan berbeda tergantung jenis ikan, musim dan masa bertelur. Secara raktis semua jenis ikan mengandung lemak lebih rendah daripada daging, kecuali salmon tuurbot, butterfish, lele yang mengandung lemak sekitar 11-20% hampir sama dengan daging. Ikan merupakan sumber lemak yang baik. Ikan dikatakan berlemak tinggi jika mengandung lemak diatas 8%. Kandungan lemak tinggi biasanya ditemukan pada jenis ikan subtropik seperti herring, mackerel, salem dan lain sebagainya. Jenis-jenis asam lemak pada ikan lebih banyak dibanding hewan darat. Lemak daging ikan mengandung asam-asam lemak lemak jenuh dengan panjang rantai C14-C22 dan asam-asam lemak tidak jenuh dengan jumlah ikatan rangkap 1-6. c. Air Secara praktis, semua jenis ikan mengandung air lebih tinggi daripada daging. Kandungan air pada ikan mencapai 70% dari beratnya. d. Karbohidrat Karbohidrat pada finfish sangat rendah bahkan hampir tidak ada. Sementara itu, karbohidrat yang dikandung oleh semua jenis shellfish berbentuk glikogen. Karbohidrat yang dikandung lobster kurang dari 1%, sedangkan remis, oyster dan scallop mengandung karbohidrat sekitar 3-5%. Rasa manis dari bermacam-macam shellfish disebabkan aktifitas enzim yang merombak glikogen menjandi glukosa. Hasil perikanan yang banyak mengandung karbohidrat adalah rumput laut. Karbohidrat yang terdapat pada rumput laut merupakan vegetable gum, yaitu karbohidrat yang banyak selulosa dan hemiselulosa sehingga tidak dapat dicerna seluruhnya oleh enzim di dalam tubuh. Dengan demikian, rumput laut dapat menjadi makanan diet yang mengandung sedikit kalori karena berkadar serat tinggi. e. Mineral Bahan mineral yang terdapat dalam daging ikan mempunyai prosentase sedikit lebih tinggi daripada daging. Mineral yang terdapat dalam shellfish hampir 2 kali lipat daripada yang dikandung oleh finfish. Sementara itu, ikan laut merupakan sumber iodin yang paling baik. f. Vitamin Vitamin A dan D terdapat cukup melimpah dalam lemak ikan, umumnya lebih tinggi dibanding hewan darat. Hati ikan hiu mengandung vitamin A sampai 50000 IU/gram, sedangkan pada beberapa jenis ikan kandungan vitamin D mencapai 20000 IU/gram hingga 45000 IU/gram. Selain kedua vitamin tersebut, terdapat juga 9
beberapa vitamin larut air terutama golongan vitamin B, terkadang daging C pada jumlah yang sangat sedikit. Berikut ini merupakan tabel komposisi kimia beberapa jenis hasil perikanan. Nama Ikan Protein (%) Lemak (%) Abu (%) Tuna 22,00 1,01 1,30 Patin 14,30 1,09 0,74 Udang 16,72 1,30 3,10 Kerang 8,00 1,10 2,30 Rumput laut 17,20 1,90 1,90
ikan juga mengandung vitamin
Air (%) 70,58 82,22 78,00 85,00 40,00
Karbohidrat (% 0,27 0,00 0,40 3,60 39,00
E.
10