BAB I KONSEP DASAR AKUNTANSI PERBANKAN
1.1 DEFINISI AKUNTANSI PERBANKAN Akuntansi
Perbankan
didefinisikan
sebagai
tata
cara
pencatatan,
pengklasifikasian, dan pengikhtisaran data transaksi perbankan serta seni penyajian informasi keuangan pada berbagai pihak yang berkepentingan terutama Regulator, Counter Party, Investor dan Nasabah 1.2 KERANGKA KONSEPTUAL AKUNTANSI PERBANKAN Industri perbankan adalah highly regulated industry, dan akuntansi perbankan tidak luput dari kewajiban untuk tunduk pada regulasi terkait penyajian informasi keuangan dari beberapa regulator. Khusus untuk Perlakuan akuntansi yang mencakup pencatatan dan penilaian atas transaksi kegiatan usaha bank wajib mengikuti Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan (PSAK) Perbankan dan Pedoman Akuntansi Perbankan Indonesia (PAPI). Perkembangan industri perbankan kerap menyebabkan para penyusun laporan keuangan bank khususnya para akuntan menghadapi situasi pelaporan atau penyajian informasi yang tidak atau belum diatur oleh regulasi yang telah ada. Dalam hal ini timbul resiko munculnya berbagai intepretasi pelaporan atau penyajian informasi. Untuk memigitasi hal tersebut, maka Akuntansi Perbankan mengenal Kerangka Konseptual (Conceptual Framework) yang hendaknya dipahami dengan baik oleh para penyusun dan pengguna Laporan Keuangan Bank.. Kerangka Konseptual menetapkan berbagai konsep yang mendasari penyusunan dan penyajian informasi keuangan untuk berbagai pengguna. Tujuan yang diharapkan khusus bagi para penyusun laporan keuangan bank adalah ketika mereka dihadapkan pada situasi sebagaimana disebutkan diatas, maka tidak timbul berbagai inteprestasi, sehingga tujuan Laporan Keuangan Bank dapat terwujud tanpa hambatan berarti. Conceptual Framework ini tersaji pada Gambar I .:
PENDIDIKAN VOKASI AKUNTANSI FEB UNIVERSITAS PADJADJARAN
1
AKUNTANSI PERBANKAN
Level 3 : Tujuan Pokok Akuntansi Perbankan Level 2: Elemen dan Kualitas Informasi Level 1: Pedoman Pelaksanaan
Level 3 membahas tujuan utama Akuntansi Perbankan yakni memberi informasi bagi berbagai pihak yang berkepentingan melalui laporan keuangan. Para pihak tersebut umunnya berkepentingan dengan keputusan mereka mengenai penyediaan dana yang dibutuhkan oleh Bank. Level 1 adalah berisi panduan mengenai Asumsi dan Prinsip Akuntansi Perbankan, detail sebagai berikut: 1. Asumsi Akuntansi Perbankan a. Asumsi Kelangsungan Usaha Bank harus menyusun laporan keuangannya atas dasar kelangsungan usahan (Going concern), dimana manajemen memerhatikan semua informasi masa depan, paling sedikit (namun tidak dibatasi untuk) dua belas bulan dari akhir periode pelaporan. b. Asumsi Dasar Akrual Bank menyusun laporan keuangan atas dasar akrual, kecuali laporan arus kas. Bank mengakui pos-pos sebagai aset, liabilitas, ekuitas, pendapatan dan beban (unsur-unsur laporan keuangan) ketika pos-pos tersebut memenuhi definisi dan kriteria pengakuan untuk unsuf-unsur tersebut.
PENDIDIKAN VOKASI AKUNTANSI FEB UNIVERSITAS PADJADJARAN
2
AKUNTANSI PERBANKAN
2. Prinsip Akuntansi Perbankan a. Materialitas dan Agregasi Bank menyajikan secara terpisah kelompok pos sejenis yang material, Bank menyajikan secara terpisah pos yang mempunyai sifat atau fungsi berbeda kecuali pos tersebut tidak material. Materialitas didefinisikan sebagai kelalaian dalam mencantumkan atau kesalahan dalam mencatat pos-pos laporan keuangan jika, baik secara sendiri-sendiri maupun betsama-sama, dapat mempengaruhi keputusan ekonomi pengguna laporan keuangan b. Konsistensi Penyajian Penyajian dan klasifikasi pos-pos dalam laporan keuangan antar periode harus konsisten c. Saling Hapus (offsetting) Bank tidak boleh melakukan saling hapus atas aset dan laibilitas atau pendapatan dan beban, kecuali disyaratkan atau diijinkan oleh suatu PSAK. d. Informasi Komparatif Bank
menyajikan
informasi
komparatif
dengan
menyajikan minimal dua laporan posisi keuangan, dua laporan untuk tiap jenis laporan lainnya, dan catatan atas laporan keuangan' Level 2 membahas elemen informasi keuangan dan kualitas informasi dari laporan keuangan. Detail sebagai berikut: Kualitas Informasi 1.
Karakteristik Kualitatif Fundamental 1) Relevansi 1. Nilai Prediktif 2. Nilai Konfirmasi 3. Materialitas 2) Representansi Tepat 1. Lengkap 2. Netral 3. Bebas dari kesalahan
Elemen Informasi Keuangan 1. 2. 3. 4. 5.
Aset Kewajiban Pendapatan Beban Modal
PENDIDIKAN VOKASI AKUNTANSI FEB UNIVERSITAS PADJADJARAN
3
AKUNTANSI PERBANKAN
Kualitas Informasi 2.
Elemen Informasi Keuangan
Karakteristik Kualitatif Peningkat 1) Keterbandingan 2) Keterverifikasian 3) Ketepatwaktuan 4) Keterpahaman Informasi yang berkualitas adalah informasi tersebut harus relevan dan
merepresentasikan secara tepat apa yang akan direpresentasikan. Kegunaan informasi keuangan dapat ditingkatkan jika informasi tersebut terbanding (comparable), terverifikasi (verifiable), tepat waktu (timely), dan terpaham (understandable). Keterbandingan, keterverifikasian, ketepatwaktuan, dan keterpahaman adalah karakteristik kualitatif yang meningkatkan kegunaan informasi yang relevan dan direpresentasikan secara tepat. Karakteristik kualitatif peningkat juga dapat membantu dalam menentukan mana diantaru dua cara yang harus digunakan untuk menggambarkan suatu fenomena jika keduanya dianggap stlma-sama relevan dan direpresentasikan secara tepat.
Kualitatif Fundamental
Representasi Tepat Waktu
Relevansi
Nilai Prediktif
Nilai Konfirmasi
Materialitas
Lengkap
Netral
Bebas dari Kesalahan
1.3 POS – POS NERACA 1.3.1 ASET 1. Kas
PENDIDIKAN VOKASI AKUNTANSI FEB UNIVERSITAS PADJADJARAN
4
AKUNTANSI PERBANKAN
Adalah uang kartal yang ada dalam kas berupa uang kertas dan uang logam, yang dikeluarkan oleh Bank Indonesia yang menjadi alat pembayaran yang sah di Indonesia. Termasuk pula dalam pengertian kas adalah uang kertas dan uang logam asing yang masih berlaku milik bank. 2. Penempatan Pada Bank Indonesia Adalah penempatan/tagihan bank baik dalam rupiah maupun valuta asing kepada Bank Indonesia, misalnya giro, FTO (Fine Tuning Operation) dan Fasbi (Fasilitas Bank Indonesia). Penempatan dana tersebut tersebut dicatat sebesar nilai nominal dikurangi dengan diskonto yang belum diamortisasi (carrying value). 3. Penempatan Pada Bank Lain Adalah penempatan tagihan atau simpanan milik bank dalam rupiah dan valuta asing pada bank lain baik bank yang melakukan kegiatan operasional di Indonesia maupun di luar Indonesia. Saldo rekening penempatan pada bank lain tidak boleh dikompensasi dengan saldo rekening kewajiban kepada bank lain, meskipun terhadap bank yang sama. 4. Tagihan Spot dan Derivatif Adalah tagihan yang merupakan potensi keuntungan yang timbul dari selisih positif antara nilai kontrak dengan nilai wajar dari suatu transaksi spot dan derivatifpada tanggal laporan keuangan. 5. Surat Berharga Adalah semua surat pengakuan hutang jangka pendek dan jangka panjang baik dalam rupiah maupun valuta asing yang diterbitkan oleh bank atau pihak ketiga bukan bank yang dibeli atau dimiliki oleh bank, termasuk Sertifikat Bank Indonesia (SBI), obligasi yang dimiliki oleh bank yang berasal dari program rekapitalisasi bank urnurn, wesel ekspor, dan wesel Surat Kredit Berdokumen Dalam Negeri (SKBDN). 6. Surat Berharga yang Dijual dengan Janji Dibeli Kembali (Repo)
PENDIDIKAN VOKASI AKUNTANSI FEB UNIVERSITAS PADJADJARAN
5
AKUNTANSI PERBANKAN
Adalah Surat Berharga yang dijual oleh bank dengan janji untuk dibeli kembali sesuai dengan harga yang telah disepakati. Akun ini merupakan reklasifikasi dari akun Surat Berharga 7. Tagihan atas Surat Berharga yang Dibeli dengan Janji Dijual Kembali (Reverse Repo) Adalah tagihan bank kepada bank lain dan pihak ketiga bukan bank yang berasal dari kontrak pembelian surat berharga dengan janji dijual kembali (reverse repo). 8. Tagihan Akseptasi Adalah tagihan bank kepada bank lain dan pihak ketiga bukan bank yang timbul karena akseptasi wesel atas dasar L/C berjangka. 9. Kredit Yang Diberikan Adalah semua penyediaan uang atau tagihan yang dapat dipersamakan dengan itu dalam rupiah dan valuta asing, berdasarkan persetujuan atau kesepakatan pinjam meminjam antara bank dengan Bank lain dan Pihak Ketiga Bukan Bank, termasuk pembelian surat berhatga yang disertai dengan Note Purchase Agreement (NPA), pengambilalihan tagihan dalam rangka anjak piutang, cerukan simpanan (giro bersaldo debet/overdraft), tagihan kepada nasabah karena transaksi perdagangan yang telatr jatuh waktu belum diselesaikan oleh nasabah yang bersangkutan, uang muka/kredit kepada pegawai bank yang harus dibayar kembali oleh pegawai yang bersangkutan, dan kredit yang diberikan dalam rangka penerusan kredit dan dalam pemberian kredit tersebut bank menanggung risiko tidak tertagihnya Kredit (executing) 10. Penyertaan Adalah penanaman dana bank dalam bentuk saham atau akte notarial (recipes) baik dalam rupiah maupun valuta asing pada bank lain, perusahaan lembaga keuangan bukan bank dan perusahaan selain lembaga keuangan dalam rangka restrukturisasi kredit. Saham yang dimiliki dalam rangka penyertaan tidak untuk diperjualbelikan. 11. Cadangan Kerugian Penurunan Nilai Aset Keuangan
PENDIDIKAN VOKASI AKUNTANSI FEB UNIVERSITAS PADJADJARAN
6
AKUNTANSI PERBANKAN
Adalah cadangan yang wajib dibentuk bank sesuai PSAK mengenai instrumen keuangan dan PAPI. 12. Aset Tidak Berwujud Adalah aset non moneter yang dapat diidentihkasi dan tidak mempunyai wujud fisik serta dimiliki untuk digunakan dalam menghasilkan atau menyerahkan barang atau jasa, disewakan kepada pihak lainnya, atau untuk tujuan administratif 13. Aset Tetap dan Inventaris Adalah aset non moneter yang dapat diidentihkasi dan tidak mempunyai wujud fisik serta dimiliki untuk digunakan dalam menghasilkan atau menyerahkan barang atau jasa, disewakan kepada pihak lainnya, atau untuk tujuan administratif 14. Aset Hak Guna Adalah aset identifikasian yang pemanfaatannya dikuasai oleh bank sebagaimana diatur dalam PSAK terkait sewa 15. Properti Terbengkalai Adalah aset tetap dalam bentuk properti yang dimiliki bank tetapi tidak digunakan untuk kegiatan usaha bank yang lazim (abandoned property) sebagaimana diatur dalam ketentuan Regulator mengenai penilaian kualitas aktiva bank umum. 16. Aset Yang Diambilalih Adalah aset yang diperoleh bank baik melalui pelelangan maupun diluar pelelangan berdasarkan penyerahan secara sukarela oleh pemilik agunan atau berdasarkan kuasa untuk menjual di luar lelang dari pemilik agunan dalam hal debitur tidak memenuhi kewajibannya kepada bank. 17. Rekening Tunda (Suspense Account) Adalah transaksi yang tujuan pencatatannya tidak teridentifikasi atau tidak didukung dengan dokumentasi pencatatan yang memadai sehingga tidak dapat direklasifikasi dalam akun yang seharusnya 18. Cadangan Kerugian Penurunan Nilai Aset Lainnya
PENDIDIKAN VOKASI AKUNTANSI FEB UNIVERSITAS PADJADJARAN
7
AKUNTANSI PERBANKAN
Cadangan Kerugian Penurunan Nilai Aset Lainnya adalah cadangan yang wajib dibentuk bank dalam hal terjadi penunrnan nilai atas aset tidak berwujud, aset tetap dan inventaris, properti terbengkalai, dan rekening tunda. 19. Sewa Pembiayaan Adalah piutang atau tagihan yang timbul dari sewa pembiayaan yaitu sewa yang mengalihkan secara substansial seluruh risiko dan manfaat yang terkait dengan kepemilikan suatu aset kepada pihak penyewa (lessee), sesuai PSAK mengenai sewa. 20. Aset Pajak Tangguhan Adalah jumlah pajak penghasilan terpulihkan (revocable) pada periode mendatang sebagai akibat adanya perbedaan temporer yang boleh dikurangkan dan sisa kompensasi kerugian sesuai PSAK mengenai pajak penghasilan 21. Rupa-Rupa Aset Adalah aset yang tidak dapat digolongkan ke dalam salah satu dari akun aset 1 sampai dengan 20 di atas, termasuk Commemorative coin dan commemorative note yang dikeluarkan oleh Bank Indonesia. 1.3.2 KEWAJIBAN 1. Giro Adalah simpanan dalam rupiah dan valuta asing milik pihak ketiga bukan bank yang penarikannya dapat dilakukan setiap saat dengan menggunakan cek, surat perintah pembayaran lainnya atau dengan cara pemindah bukuan, termasuk kredit yang diberikan bank yang bersaldo kredit dan giro yang diblokir untuk tujuan tertentu, misalnya giro yang diblokir dalam rangka escrow account dan setoran jaminan. 2. Tabungan Adalah simpanan dalam rupiah dan valuta asing milik pihak ketiga bukan bank pada bank yang penarikannyahanya dapat dilakukan menurut syarat-syarat tertentu yang disepakati, tetapi tidak dapat ditarik dengan cek atau alat yang dapat dipersamakan dengan itu, termasuk
PENDIDIKAN VOKASI AKUNTANSI FEB UNIVERSITAS PADJADJARAN
8
AKUNTANSI PERBANKAN
simpanan berjangka yang telah jatuh waktu namun belum ditarik oleh pemiliknya. 3. Simpanan Berjangka Adalah deposito berjangka, deposit on call dan sertifikat deposito dalam rupiah dan valuta asing milik pihak ketiga bukan bank yang penarikannya dapat dilakukan menurut suatu jangka waktu tertentu sesuai dengan perjanjian. 4. Kewajiban pada Bank Indonesia Adalah seluruh fasilitas yang diterima oleh bank dari Bank Indonesia. Pada akun ini, dimasukkan antara lain, pelimpahan KLBI dalam rangka penerusan kredit yang belum disalurkan kepada nasabah, dan penarikan kembali KLBI tersebut dari nasabah namun belum ditarik oleh Bank Indonesia 5. Kewajiban pada Bank Lain Adalah seluruh fasilitas yang diterima oleh bank dari Bank Indonesia. Pada akun ini, dimasukkan antara lain, pelimpahan KLBI dalam rangka penerusan kredit yang belum disalurkan kepada nasabah, dan penarikan kembali KLBI tersebut dari nasabah namun belum ditarik oleh Bank Indonesia 6. Kewajiban Spot dan Derivatif Adalah kewajiban yang merupakan potensi kerugian yang timbul dari selisih negatif antara nilai kontrak dengan nilai wajar dari suatu transaksi spot dan derivatif pada tanggal laporan keuangan 7. Kewajiban Atas Surat Berharga yang Dijual dengan Janji Dibeli Kembali (Repo) Adalah jumlah kewajiban bank dalam rupiah dan valuta asing kepada bank dan pihak ketiga bukan bank yang berasal dari kontrak penjualan surat berharga dengan janji dibeli kembali (repo), termasuk SBI yang dijual kepada Bank Indonesia dengan syarat dibeli kembali (repo). 8. Kewajiban Akseptasi
PENDIDIKAN VOKASI AKUNTANSI FEB UNIVERSITAS PADJADJARAN
9
AKUNTANSI PERBANKAN
Adalah kewajiban bank kepada bank dan pihak ketiga bukan bank yang timbul sebagai akibat akseptasi wesel atas dasar L/C berjangka. 9. Surat Berharga yang diterbitkan Adalah surat pengakuan hutang jangka pendek dan jangka panjang dalam rupiah dan valuta asing baik atas nama maupun atas unjuk yang diterbitkan oleh bank yang dibeli atau dimiliki oleh bank dan pihak ketiga bukan bank. 10. Pinjaman yang Diterima Adalah pinjaman dalam rupiah dan valuta asing yang diterima bank dari bank dan pihak ketiga bukan bank, termasuk pinjaman yang diterima bank dalam rangka penerusan kredit tetapi belum disalurkan kepada nasabah dan penempatan bank pada bank lain dalam bentuk giro yang bersaldo kredit. 11. Setoran Jaminan Adalah setoran yang diterima bank dari pihak ketiga bukan bank secara tunai dalam rupiah dan valuta asing untuk keperluan suatu transaksi, misalnya dalam rangka memperoleh bank garansi atau pembukaan LC 12. Kewajiban Pajak Tangguhan Adalah jumlah pajak penghasilan terutang (payable) untuk periode mendatang sebagai akibat adanya perbedaan temporer kena pajak. 13. Liabilitas Sewa Adalah kewajiban yang timbul sebagai akibat bank memiliki atau menguasasi aset hak guna sebagaimana diatur dalam PSAK sewa 14. Rupa – rupa Kewajiban Adalah kewajiban lainnya yang tidak dapat dimasukkan atau digolongkan ke dalam salah satu dari 1 sampai dengan 13 kewajiban diatas, 15. Kepentingan Minoritas (Minority Interest) Adalah bagian hasil usaha dan bagian aset neto dari anak perusahaan yang tidak dimiliki, baik secara langsung maupun tidak langsung oleh bank sebagai induk perusahaan Modal Pinjaman
PENDIDIKAN VOKASI AKUNTANSI FEB UNIVERSITAS PADJADJARAN
10
AKUNTANSI PERBANKAN
16. Modal Pinjaman Adalah penerbitan surat berhar ga dan/ atau pinj aman yang diterima dalam rupiah dan valuta asing yang memenuhi seluruh persyaratan untuk dapat diperhitungkan sebagai komponen modal sebagaimana diatur dalam ketentuan yang berlaku mengenai kewajiban penyediaan modal minimum dan telah memperoleh persetujuan dari Regulator
1.3.3 EKUITAS 1. Modal Disetor a. Modal Dasar Adalah jumlah yang tercantum dalam anggaran dasar bank. Bagi bank yang berbentuk koperasi, modal dasar merupakan simpanan pokok, simpanan wajib dan simpanan lain yang memiliki karakteristik yang sama dengan simpanan pokok atau simpanan wajib. Bagi bank yang sepenuhnya merupakan cabang dari bank yang berkantor pusat di luar Indonesia (kantor cabang bank asing, misalnya Bank C-Jakarta) maka yang dimasukkan ke dalam akun ini adalah nilai lawan modal dasar menurut kurs konversi Bank Indonesia pada saat modal tersebut diterima. b. Modal yang Belum disetor Adalah jumlah modal atau simpanan pokok dan simpanan wajib yang belum disetorkan. c. Saham yang dibeli kembali (treasury stock) Adalah saham yang telah dikeluarkan dan diperoleh kembali oleh bank. Saham yang dibeli kembali disajikan sebesar nilai nominal
saham
yang
bersangkutan,
dalam
hal
bank
menggunakan metode nilai nominal (par value method) sesuai PSAK mengenai akuntansi ekuitas 2. Tambahan Modal Disetor a. Agio
PENDIDIKAN VOKASI AKUNTANSI FEB UNIVERSITAS PADJADJARAN
11
AKUNTANSI PERBANKAN
Adalah selisih lebih setoran modal yang diterima bank sebagai akibat harga saham yang melebihi nilai nominalnya, termasuk perhitungan faktor penambah atau pengurang yang timbul dari transaksi perolehan kembali saham (treasury stock), sesuai PSAK mengenai akuntansi ekuitas. Saham yang dibeli kembali dilaporkan sebesar nilai nominal saham yang bersangkutan. b. Disagio Adalah selisih kurang setoran modal yang diterima bank sebagai akibat harga saham yang lebih rendah dari nilai nominalnya, termasuk perhitungan faktor penambah atau pengurang yang timbul dari transaksi perolehan kembali saham (treasury stock), sesuai PSAK mengenai akuntansi ekuitas. c. Modal Sumbangan Adalah modal yang diterima bank dari bank lain dan pihak ketiga bukan bank yang berasal dari sumbangan. Modal Sumbangan disajikan dalam rupiah. Dalam hal modal sumbangan diterima dalam valuta asing, disajikan menurut kurs konversi Bank Indonesia pada saat modal sumbangan tersebut diterima. d. Penyesuaian akibat penjabaran laporan keuangan Adalah selisih kurs sebagai akibat adanya penjabaran laporan keuangan kantor cabang bank di luar negeri. e. Pendapatan Komprehensif lainnya 1)
Keuntungan, adalah potensi keuntungan yang
berasal dari peningkatan nilai wajar aset keuangan, transaksi lindung nilai atas arus kas (cash flow hedge), transaksi lindung nilai atas investasi neto (net investment hedge), dan lainnya. 2)
Kerugian, adalah potensi kerugian yang berasal
dari penunrnan nilai wajar aset keuangan, transaksi lindung nilai atas arus kas (cash flow hedge), transaksi
PENDIDIKAN VOKASI AKUNTANSI FEB UNIVERSITAS PADJADJARAN
12
AKUNTANSI PERBANKAN
lindung nilai atas investasi neto (net investment hedge) dan lainnya f. Tambah Modal Disetor Lainnya Tambahan modal disetor selain a sampai dengan e. Penyajian untuk Faktor Penambah dan Faktor Pengurang tidak dilakukan secara offsetting. 1) Faktor Penambah Antara lain penerbitan waran dan opsi saham (swap option), termasuk opsi saham yang diterbitkan melalui program kompensasi manajemer/pegawai berbasis saham (ESOP/MSOP). 2) Faktor Pengurang
g. Dana Setoran Modal Adalah dana yang telah disetor penuh oleh pemegang saham atau calon pemegang saham untuk tujuan penambahan modal namun belum didukung dengan kelengkapan persyaratan untuk dapat digolongkan sebagai modal disetor seperti pelaksanaan rapat umum pemegang saham maupun pengesahan anggaran dasar dari instansi yang berwenang. 3. Selisih Penilaian Kembali Aset Tetap Adalah selisih penilaian kembali (revaluasi) atas aset tetap milik bank, sesuai PSAK mengenai aset tetap dan PSAK mengenai properti investasi. 4. Selisih Restrukturisasi Entitas Sepengendali Adalah selisih antara harga pengalihan dengan nilai buku setiap transaksi restrukturisasi antara entitas sepengendali, sesuai PSAK mengenai akuntansi restrukturisasi entitas sepengendali. 5. Cadangan Adalah cadangan yang dibentuk menurut ketentuan anggaran dasar dan atau kepufusan pemilik atas dasar keputusan Rapat Umum
PENDIDIKAN VOKASI AKUNTANSI FEB UNIVERSITAS PADJADJARAN
13
AKUNTANSI PERBANKAN
Pemegang Saham (RUPS), sesuai Undang Undang tentang Perseroan Terbatas a. Cadangan Umum Adalah cadangan yang dibentuk dari penyisihan jumlah tertentu dari laba bersih. b. Cadangan Khusus Adalah cadangan yang dibentuk dari penyisihan jumlah tertentu dari laba bersih untuk tujuan tertentu 6. Laba/Rugi Adalah laba atau rugi baik tahun-tahun lalu maupun tahun berjalan, sebelum dibagikan kepada pemegang saham dalam bentuk deviden. 1.4 REKENING ADMINISTATIF Yang dimaksud dengan rekening administratif adalah transaksitransaksi rupiah dan valuta asing yang pada tanggal laporan belum secara efektif menimbulkan perubahan harta dan utang serta beberapa catatan penting. 1. Tagihan Komitmen i
Fasilitas pinjaman yang belum ditarik Yang dimasukkan ke dalam rekening ini adalah fasilitas pinjaman yang diperoleh bank dan belum ditarik yang berasal dari bank lain maupun pihak ketiga bukan bank.
ii Posisi pembelian spot dan derivatif yang masih berjalan Yang dimasukkan ke dalam rekening ini adalah jumlah nilai transaksi pembelian spot dan derivatif dengan bank atau pihak ketiga bukan bank yang pada tanggal laporan belum diselesaikan. iii Tagihan Komitmen Lainnya Yang dimasukkan ke dalam rekening ini seluruh tagihan komitmen yang tidak dapat digolongkan ke dalam rekeningrekening di atas. 2. Kewajiban Komitmen i
Fasilitas kedit yang belum ditarik
PENDIDIKAN VOKASI AKUNTANSI FEB UNIVERSITAS PADJADJARAN
14
AKUNTANSI PERBANKAN
Adalah fasilitas kredit yang masih disediakan oleh bank bagi nasabah dan belum ditarik. -
Committed, adalah kelonggaran tarik yang tidak memenuhi
kriteria
sebagai
uncommitted
sebagaimana dimaksud dalam ketentuan yang berlaku mengenai penilaian kualitas aset bank umum. -
Uncommitted mengacu pada ketentuan yang berlaku mengenai penilaian kualitas aset bank umum
ii Irrevocable LC yang masih berjalan Adalah seluruh irrevocable L/C yang telah diterbitkan / dibuka oleh bank untuk kepentingan nasabah, namun belum direalisasikan . iii Posisi Penjualan Spot dan Derivatif yang masih berjalan Adalah jumlah nilai transaksi penjualan spot dan derivatif dengan bank atau pihak ketiga bukan bank yang pada tanggal laporan belum diselesaikan. iv Kewajiban Komitmen Lainnya Adalah seluruh kewajiban komi en bank yang tidak dapat digolongkan ke dalam rekening-rekening kewajiban komitmen di atas. 3. Tagihan Kontijensi i
Garansi Yang Diterima Adalah nilai jaminan garansi baik dalam rupiah maupun valuta asing yang diterima oleh bank untuk suatu transaksi yang pada tanggal laporan masih berjalan (outstanding).
ii Pendapatan Bunga dalam penyelesaian Adalah tagihan bunga atas penyediaan dana yang telah mengalami penurunan nilai yang dihitung berdasarkan kontrak. Adapun Tagihan bunga yang telah diakui (accrue) dalam periode berjalan dan belum melampaui tenggat waktu pembayaran bunga disajikan sebagai rupa-rupa aset.
PENDIDIKAN VOKASI AKUNTANSI FEB UNIVERSITAS PADJADJARAN
15
AKUNTANSI PERBANKAN
4. Kewajiban Kontijensi i
Garansi Yang Diberikan Adalah nilai jaminan/garansi baik dalam rupiah maupun valuta asing yang diterbitkan oleh bank untuk kepentingan nasabah
yang
pada
tanggal
laporan
masih
berjalan
(outstanding). ii Kewajiban Kontijensi Lainnya Adalah seluruh kewajiban kontinjensi bank yang tidak dapat digolongkan ke dalam rekening di atas 5. Rekening Adminisitratif Lainnya i
Penerusan Kredit Adalah baki debet (outstanding) kredit baik dalam rupiah maupun valuta asing yang disalurkan oleh bank yang dananya berasal dari pihak lain, dan atas penyaluran kredit tersebut bank tidak menanggung risiko.
ii Aset Produktif yang dihapusbuku a. Aset Produktif berupa Kredit b. Aset Produktif dihapusbuku yang berhasil dipulihkan atau berhasil ditagih c. Aset Produktif yang dihapusbuku lainnya iii Aset Produktif yang dihapus tagih Adalah seluruh aset produktif yang telah dihapustagih oleh bank. Perlu diketahui bahwa dalam pelaksanaan hapus buku dan hapus tagih bank wajib memenuhi ketentuan Regulator dan peraturan perundang-undangan lain yang berlaku.
1.5 POS – POS LABA/RUGI 1. Pendapatan Bunga Adalah pendapatan bunga dalam rupiah dan valuta asing dari penanaman yang dilakukan oleh bank baik pada penduduk maupun bukan penduduk, misalnya penempatan pada bank lain, surat berharga, dan kredit yang diberikan atau pada kantor pusat atau kantor cabang lainnya (bank
PENDIDIKAN VOKASI AKUNTANSI FEB UNIVERSITAS PADJADJARAN
16
AKUNTANSI PERBANKAN
yang sama) yang melakukan kegiatan operasional di Indonesia dan di luar Indonesia. 2. Beban Bunga Adalah beban bunga dalam rupiah dan valuta asing dari kewajiban bank baik kepada penduduk maupun bukan penduduk, seperti beban bunga yang timbul dari kewajiban pada bank lain, kewajiban kepada pihak ketiga bukan bank, surat berharga yang diterbitkan, pinjaman yang diterima, dan kewajiban kepada kantor pusat atau kantor cabang lainnya (bank yang sama) yang melakukan kegiatan operasional di Indonesia dan di luar Indonesia. 3. Pendapatan Operasional Selain Bunga Adalah semua pendapatan dalam rupiah dan valuta asing yang diperoleh dari kegiatan yanglazim sebagai usaha bank diluar bunga, antara lain: a. Peningkatan Nilai Wajar Surat Berharga b. Keuntungan Penjualan Surat Berharga c. Keuntungan Penjualan Kredit d. Penurunan Nilai Wajar Kewajiban keuangan, yakni potensi keuntungan yang belum terealisasi yang timbul dari selisih negatif antara nilai wajar kewajiban keuangan pada tanggal laporan dan nilai wajar kewajiban keuangan tersebut pada saat pengakuan awal. pengakuan awal. e. Keuntungan transaksi spot dan derivatif f. Deviden g. Komisi / provisi / fee dan administrasi h. Koreksi Cadangan Kerugian Penurunan Nilai i. Koreksi atas Penyisihan Penghapusan Transaksi Rekening Administratif 4. Beban Operasional Selain Bunga Adalah semua beban dalam rupiah dan valuta asing yang dikeluarkan atas kegiatan yang lazim sebagai usaha bank diluar bunga, termasuk: a. Penurunan Nilai Wajar surat berharga b. Kerugian Penjualan surat berharga
PENDIDIKAN VOKASI AKUNTANSI FEB UNIVERSITAS PADJADJARAN
17
AKUNTANSI PERBANKAN
c. Kerugian penjualan kredit d. Kenaikan nilai wajar kewajiban keuangan, yakni potensi kerugian yang belum terealisasi yang timbul dari selisih nilai positif antara nilai wajar kewajiban keuangan pada tanggal laporan dan nilai wajar keuangan tersebut pada saat pengakuan awal e. Kerugian transaksi spot dan derivatif f. Kerugian
dari
penyertaan
dengan
equity
method,
komisi/provisi/fee dan administrasi. g. Premi asuransi h. Kerugian Penurunan Nilai Aset Keuangan i. Penyisihan Penghapusan Transaksi Rekening Administratif j. Penyisihan Kerugian Risiko Operasional k. Penyusutan dan amortisasi l. Kerugian Restrukturisasi kredit m. Kerugian Penurunan Nilai Aset Lainnya n. Kerugian Terkait Risiko Operasional o. Tenaga Kerja p. Pendidikan dan Pelatihan q. Penelitian dan Pengembangan r. Sewa s. Promosi t. Pajak (tidak termasuk pajak penghasilan) u. Pemeliharaan dan perbaik v. Pengadaan barang dan jasa 5. Pendapatan Non Operasional 6. Beban Non Operasional 7. Penerimaan Transfer Laba/Rugi
PENDIDIKAN VOKASI AKUNTANSI FEB UNIVERSITAS PADJADJARAN
18
AKUNTANSI PERBANKAN
1.6 Sifat Dan Keterbatasan Laporan Keuangan Bank Laporan keuangan yang telah disusun dan disajikan berdasarkan prinsip akuntansi yang berlaku memiliki sifat dan keterbatasan yaitu : 1. Laporan keuangan bersifat historis, yang menunjukkan transaksi dan peristiwa yang telah lampau 2. Bersifat umum, baik dari sisi informasi maupun manfaat bagi pihak pengguna. Biasanya informasi khusus yang dibutuhkan oleh pihak tertentu tidak dapat secara langsung dipenuhi semata-mata dari laporan keuangan saja. 3. Tidak luput dari penggunaan berbagai pertimbangan dan taksiran. 4. Hanya melaporkan informasi yang material. 5. Bersifat konservatif dalam menghadapi ketidakpastian. Apabila terdapat beberapa kemungkinan yang tidak pasti mengenai penilaian suatu pos, maka dipilih alternatif yang menghasilkan laba bersih atau nilai aset yang paling kecil. 6. Lebih menekankan pada penyajian transaksi dan peristiwa sesuai dengan substansi dan realitas ekonomi dan bukan hanya bentuk hukumnya (formalitas). 7. Adanya berbagai alternatif metode akuntansi yang dapat digunakan sehingga menimbulkan variasi dalam pengukuran sumber daya ekonomis dan tingkat kesuksesan antar-bank.
PENDIDIKAN VOKASI AKUNTANSI FEB UNIVERSITAS PADJADJARAN
19