KAYU A. Pendahuluan
Pengertian kayu disini ialah sesuatu bahan, yang diperoleh dari hasil pohonpohon di hutan, yang merupakan bagian dari pohon tersebut, setelah diperhitungkan bagian-bagian mana yang lebih banyak dimanfaatkan untuk sesuatu tujuan penggunaan. Baik berbentuk kayu pertukangan, kayu industri maupun kayu bakar. Kayu merupakan hasil hutan dari kekayaan alam, merupakan
bahan
mentah
yang
mudah
diproses
untuk
dijadikan
barang sesuai kemajuan teknologi. Kayu memiliki beberapa sifat sekaligus, yang tidak dapat ditiru oleh bahan-bahan lain. Pada bangunan a.
SNI
03-3527-1994,
Pasal
(4)
Penggolongan
Kayu
dibagi dalam 3 (tiga) golongan pemakaian yaitu:
4.1 Kayu bangunan structural Ialah kayu bangunan yang digunakan untuk bagian struktural bangunan danpenggunaannya memerlukan perhitungan beban
b.
4.2 Kayu bangunan non-strukturalIalah kayu bangunan yang digunakan dalam begian bangunan, yangpenggunaannya tidak memerlukan perhitungan beban.
c.
4.3 Kayu bangunan untuk keperluan lain Ialah kayu bangunan yang tidak termasuk kedua penggolongan butir 4.1;dan 4.2; tersebut diatas, tetapi dapat dipergunakan sebagai bahanbangunan penolong ataupun bangunan sementara.
B.
Karakteristik Kayu Kayu adalah salah satu bahan bangunan yang sudah lama dikenal oleh masyarakat
dan
merupakan
dipergunakan, termasuk berfungsi
sebagai
bahan bahan
yang
sangat
konstruksi
sering
bangunan,
yang
sebagai struktur dan non struktur bangunan.Di Indonesia terdapat
banyak sekali jeniskayu dari banyaknya jenis pohon yang dihasilkan sebagai hasil yangmempunyai
sifat-sifat
yang
berbeda.
Setiap
jenis
tumbuhan memiliki hasil kayu yang berbeda sifat-sifat nya (kayu), sehingga dalam pemilihan atau penentuan jenis untuk tujuan penggunaan sesuai dengan yang diinginkan, apakah untuk konstruksi (struktur), apakah itu digunakan sebagai perabot, atau sebagai bahan untuk kebutuhan seni non struktur. Bahan konstruksi kayu yang berasal dari pohon, dikenal antara lain sebagai papan,
balok
persegi,
balok
bulat,
multiplek,
bahkan
bentuk
lain
hasil rekayasa industri banyak dijual di pasaran. Kayu adalah bahan alam yang tidak homogen,
yang dipengaruhi oleh pola pertumbuhan batang dan
kondisi lingkungan pertumbuhan, karakteristik, sifat fisis dan sifat mekanis kayu berbeda pada arah longitudinal, radial, dan tangensial. Perbedaan ketiga arah kayu dapat dilihat potongan tampang kayu pada arah longitudinal, radial, dan tangensial, mempengaruhi kekuatan kayu, kekuatan
pada arah
longitudinal lebih besar dibandingkan dengan arah radial maupun tangensial. Berikut adalah gambar susunan potongan kayu, yang diambil dari potongan sebuah pohon, sebelum diolah menjadi bahan konstruksi.
Gbr 1. 2 Potongan Arah Serat Kayu Pemilihan dan penggunaan kayu untuk suatu tujuan, memerlukan pengetahuan tentang sifat-sifat kayu, pemilihan jenis kayu yang tepat serta tersedia berdasarkan sifat-sifat yang dibutuhkan, bila jenis kayu yang dibutuhkan pada suatu konstrukksi tidak diperoleh jenis kayu, dapat dipilih jenis kayu lainnya yang sesuai sifat serta karakteristiknya. Penggantian jenis kayu lain berdasarkan penggantian jenis kayu lain apabila jenis yang bersangkutan sulit didapat pada lokasi pekerjaan konstruksi bangunan yang akan atau sedang dilaksaakan. Pada masa lalu perancangan konstruksi
kayu dilakukan secara dan coba-coba tanpa menggunakan perhitungan mekanika, sehingga pemanfaatan kayu menjadi kurang optimal dan cenderung boros. Pada zaman sekarang ini melalui
analisis
konstruksi, analisis dan perencanaan dengan
perhitungan mekanika yang detail, perencanaan konstruksi kayu dapat dilakukan secara tepat dan rasional, dengan demikian, pemakaian kayu menjadi lebih efektif dan ekonomis. 1.
Sifat dan karakteristik Sifat
kayu
mempunyai dari
arah
tidak
kayu terlepas
dari
sifat
“pohon”,
yang
serat vertikal dan sifat arah radial, dimana kayu tersusun
dinding sel-sel senyawa kimia,
berupa selulosa dan hemiselulosa.
Bahan kayu bersifat anisotrofik yaitu memperlihatkan sifat-sifat yang berlainan jika diuji menurut tiga arah utamanya (longitudinal, tangensial, dan radial), dan Kayu merupakan satu bahan yang bersifat higroskopik yaitu dapat kehilangan atau bertambah kelembabannya akibat perubahan kelembaman dan suhu udara di sekitarnya. Sifat kayu yang tidak terlepas dari sifat pohon, dapat dilihat dari karakteristik pohon yang dijadikan kayu sebagai bahan konstruksi, dimana bagian bagian dari pohon terdiri dari kulit, kambium, gubal kayu, hati,lingkaran tumbuh dan jari jari kayu. Berikut
ini adalah dapat dilihat
potongan bagian bagian dari sebuah pohon.
Gbr 1. 3 Bagian Bagian Pohon Kayu sebagai bahan konstruksi, dalam prakteknya memiliki kelebihan dan kekurangan bila
dibandingkan dengan bahan konstruksi lain,
seperti baja,
beton plastic dan lain lain. Kayu sebagai bahan konstruksi memiliki beberapa kelebihan seperti;
Berat Jenis (BJ), Keawetan Alami, Warna, Higroskopik,
Berat, Kekerasan dan lain-lain.
1) Kayu memiliki Berat Jenis (BJ) ringan, sehingga berat sendiri struktur menjadi ringan 2) Kayu mudah didapat 3) Kayu mudah dikerjakan, menggunakan alat sederhana 4) Kayu memiliki nilai estetika yang tinggi 5) Kayu dapat dibudidayakan, sebagai bahan dari alam, 6) Kayu dikenal lebih aman terhadap bahaya gempa Berat Jenis
atau BJ kayu, merupakan bagian penting dari sifat kayu, BJ
Kayu berkisar 0,20 sampai 1,28. Makin berat kayu itu, umumnya makin kuat pula kayunya, semakin ringan BJ jenis kayu, akan berkurang pula kekuatannya. Berat jenis kayu diperoleh dari perbandingan antara berat suatu volume kayu tertentu dengan volume air yang sama pada suhu standar. Kayu sebagai bahan yang bersumber dari kekayaan alam, mudah diperoleh di mana mana, sepanjang alam masih tumbuh pohon tentu bahan kayu akan selalu
ada,
dan
sebagai sumber diadakan
pohon
dapat
kekayaan
dibudidayakan. alam
Kayu
disebut
juga
yang dapat diperbaharui, atau
lagi (renewable resoucces).Keberadaan kayu di alam berbeda
dengan bahan material lain ,seperti bahan tambang misalnya, dalam sejarah keberadaban manusia telah menggunkan kayu sebgai bahan bakar dan bahan konstruksi, tetapi sampai seka\rang masih tetap eksis. Demikian juga dengan sifat bahwa Kayu mudah dikerjakan; kayu dikenal mudah dikerjakan, dapat dibentuk dan diproses dengan alat sederhana, menjadi berbagai bentuk yang di inginkan. Salah yang
satu
sifat
khusus
kayu
adalahmemiliki
nilai
estetika
tinggi; terutama dari teksturnya, demikian juga perpaduan antara tekstur
serta warna kayu menghasilkan corak yang indah dan tidak ditemui pada bahan lain. Jenis dan bentuk tekstur kayu dapat didapat dari jenis pohonnya, seperti kayu jati, sonokeling, pinus yang memiliki tekstur halus dan banyak diminati orang.Demikian juga dengan warna kayu, beraneka macam warna seperti kuning, keputih-putihan, coklat muda, coklat tua, kehitam-hitaman, kemerahmerahan dan lain sebaginya.Hal ini disebabkan oleh zat-zat pengisi warna dalam kayu yang berbeda-beda.Warna suatu jenis kayu dapat dipengaruhi oleh faktor tempat di dalam batang, umur pohon dan kelembaban udara. Kekurangan Kayu antara lain adalah;
a) Sifatnya kurang homogen; b) Mudah dipengaruhi oleh iklim/cuaca.; c) Lendutan dapat terjadi pada keadaan kelembaban d) Mudah terserang
serangga,
jamur
dan
e) Adanya cacat-cacat bawaan dan cacat
tinggi;
cacing
alam,
laut;
seperti : mata kayu
dan pecah-pecah; dan f) Mudah terbakar. 2.
Pemeriksaan kayu Kayu merupakan bahan alam, dan kayu merupakan bahan bangunan yang banyak digunakan orang, baik dari sudut kemudahan mendapatkan, kemudahan mengolah menjadi produk industri maupun rumah tangga, dan atas pertimbangan lain. Dari aspek kekuatan, kayu cukup kuat dan dari aspek kemudahan,
bahan kayu
mudah dikerjakan,
disambung
dengan
alat
relatif sederhana, kemudian kayu merupakan bahan yang dapat didaur ulang dan ramah lingkungan. Pemeriksaan kayu secara kasat mata (visual) dapat dilakukan, untuk mendapatkan kualitas bahan kayu yang baik.Kualitas bahan kayu dapat kita kenali dari mulai cacat pohon, maupun cacat dari hasil gergajian.Sering kita jumpai cacat produk kayu gergajian baik yang disebabkan kesalahan akibat olah
dari
jamur
produk
kayu,
dan kandungan air
serangan
hama.
cacat
karena
yang
kayu
berlebihan,
busuk, lapuk
karena karena
Untuk mengetahui kualitas kayu dapat dilakukan
dengan berbagai cara,yaitu pengujian visual (tanpa alat),pengujian dengan memakai alat di laboratorium maupun di luarlaboratorium.Sebagai bahan konstruksi, maupun untuk digunakan pemeriksaan
kayu
dapat
di
kondisinya lurus, bengkok,
sebagai
lihat
bahan
perabot,
dari kondisi fisik, bagaimana
cacat, dan bagaimana warna maupun
penampilan fisik, dari ukuran yaitu panjang, lebar, tebal dan kelurusan. Pemeriksaan ukuranpanjang, lebar dan tebal dapat diukur dengan alat meteran,
dalam
hal
ukuran
dikenal
adanya
toleransi
besarnya penyimpangan dari ukuran nominal yang masih diperkenankan.
yaitu
Tabel 1. 1 Ukuran kayu berdasar penggunaan Jenis
Tebal
Penggunaan Lis dan Jalusi
Papan
Reng dan kaso
Balok
3.
Lebar (mm)
(mm) 10
10,30,40,50, 60, 80
15
30,40,50,60,80,100,120,150,
20
40, 50,60,80, 100, 120
20
150, 180,200,220,250
30
180,200,220,250,300
40
180,200,220,250
20
30
30
,40,60,80, 100, 120.
35
30,40,60,80,100,120,150
50
70,80,100,120,130,
150
180,200,220,250
80
100,120,130,150,180,200,20,250
100
100, 120, 130, 150, 180,
Keawetan kayu Kayu sebagai bahan konstruksi memiliki kelemahan, yaitu tentang keawetan, untuk mencegah kerusakan kayu, perlu adanya pengawetan. Kerusakan kayu umumnya dikarenakan adanya serangan jamur
serangan serangga,
dan perusak lain. Tujuan usaha pengawetan kayu, adalah
untuk menambah umur pakai kayu lebih lama terutama kayu yang dipakai sebagai bahan bangunan (konstruksi), aksesoris.Metode pengawetankayu yang kita
maupun
sebagai
perabot
atau
sudah dikenal luas oleh penduduk
merupakan seperti perendaman, laburan, rendaman panas serta dingin,
dan saat ini dikenal dengan juga sistem
vacuum.
Dalam dunia konstruksi dikenal istilah keawetan dan kekuatan, hal ini berhubungan
dengan
hasil penelitian,
kelas
berbagai
kayu. macam
Oleh
para
ahli
sesuai
kekuatan dan keawetan
dengan biasanya
berhubungan, dimana biasanya kayu keras dan kuat terhadap konstruksi lebih awet dari kayu yang kurang kuat. Sebagi contoh kita ambil jenis
kayu
kelas awet satu, biasanya tahan terhadap basah, dan biasanya serangga seperti rayap jarang mau memakannya, kayu ini dikenal seperti kayu jati, kayu sonokeling, kayu besi, dan lain sebagainya. Berikut beberapa klasifikasi keawetan kayu. Kelas Awet Kayu, dikategorikan ke dalam beberapa kelas; 1. Kelas awet I (sangat awet), misal: kayu Jati, Sonokeling 2. Kelas awet II (awet), misal: kayu Merbau, Mahoni 3. Kelas awet III (kurang awet), misal: kayu Karet, Pinus 4. Kelas awet IV (tidak awet), misal: kayu Albasia 5. Kelas awet V (sangat tidak awet) Tabel 1. 2 Kelas Awet Kayu Berdasarkan Umurnya KELAS AWET
I
II
III
Selalu berhungan dengan tanah lembab.
IV Sangat
8 tahun
5 tahun
3 tahun
pendek
20
15
10
tahun
tahun
tahun
Kayu ditempatkan
tidak
tidak
sanga t
beberapa
ditempat terlindung.
terbat as
terbat as
lama
tahun
tidak
tidak
tidak
terbat as
terbat as
terbat as
V Sangat pendek
Kayu tidak terlindungterhadap angin dan iklim, tetapi dilindungi terhadap air.
beberapa tahun
sangat pendek
pendek
Kayu ditempatkan ditempat terlindung tapi dirawat, di cat, dsb. Kayu termakan / terserang rayap
tidak
jarang
agak cepat
20 tahun
sangat cepat
tahun
sangat cepat
Tabel 1. 3 Ukuran lebar dan tebal nominal kayu bangunan Untuk semua jenis pemakaian
Tabel 1. 4 Ukuran lebar dan tebal nominal kayu bangunan Untuk penggunaan pada bangunan rumah dan gedung
Tabel 1. 5 Kelas keawetan kayu
4. Sifat Mekanik Kayu Dalam menggunakan kayu sebagai bahan bangunan, seperti tiang, balok induk, kuda-kuda, gording dan bahan konstruksi lain perlu adanya perhitungan matematis yang berhubungan dengan kekuatan konstruksi. Perhitungan matematis tersebut, berkaitan dengan sifat mekanik kayu, dimana dalam mekanika tersebut dikenal istilah tegangan dan regangan, tegangan
adalah
perhitungan distribusi gaya per unit luas, sedangkan renggangan perhitungan perubahan panjang per unit panjang bahan. Kemudian kekuatan lentur atau Modulus of Elasticity (MoE) adalah suatu nilai yang konstan dan merupakan perbandingan antara tegangan dan regangan dibawah batas proporsi, dan menurut kollman dan Cote (1968) kekuatan lentur patah atau Modulus of Rupture (MoE)
merupakan sifat mekanis kayu yang
berhubungan
dengan kekuatan kayu yaitu ukuran kemampuan kayu untuk menahan beban atau gaya luar yang bekerja padanya dan cenderung merubah bentuk dan ukuran kayu.
Tabel 1. 6 Konstruksi Kuda Kuda Kayu Kekuatan tekan atau keteguhan tekan (Compression stregth) suatu jenis kayu adalah kekuatan kayu untuk menahan muatan jika kayu itu dipergunakan untuk tujuan tertentu. Dalam hal ini dibadakan dua macam tekan, yaitu tekan tegak lurus arah serat dan yekan sejajar arah serat.Keteguhan tekan tegak lurus serat menentukan ketahanan kayu terhadap beban.Keteguhan ini mempunyai hubungan juga dengan kekerasan kayu dan keteguhan geser.Keteguhan tekan tegak lurus arah serat pada semua kayu lebih kecil dibandingkan keteguhan sejajar arah serat. Kekuatan kayu
tarik (Tension
Strength)
kayu,
adalah
kekuatan
untuk menahan gaya-gaya yang berusaha menarik kayu, dikenal
dua
macam kekuatan tarik yaitu, kekuatan tarik sejajar arah serat dan kekuatan tarik tegak lurus arah serat. Dalam perhitungan mekanika kekuatan tarik terbesar pada kayu ialah kekuatan tarik sejajar arah serat.
Kekuatan tarik tegak lurus arah
serat lebih kecil daripada kekuatan tarik sejajar arah serat.
Tabel 1. 7 Gaya-gaya Tekan, Tarik dan Lengkung pada Serat Kayu Kemudian dalam ilmu konstruksi kayu, dikenal juga istilah keteguhan geser, yaitu
ukuran kekuatan kayu dalam hal kemampuannya menahan gaya-gaya yang
membuat
suatu
bagian
kayu
tersebut
bergeser
kebagian
lain
di
dekatnya. Dalam hubungan ini dibedakan tiga macam keteguhan yaitu, keteguhan geser sejajar arah serat, keteguhan geser tegak lurus serat, dan keteguhan geser miring. Keteguhan geser tegak lurus arah serat jauh lebih besar dari pada keteguhan geser sejajar arah serat. Keteguhan
lengkung
(lentur),
berusaha
melengkungkan
gaya-gaya yang beban
adalah
kekuatan kayu
atau
untuk
menahan
untuk
menahan
mati maupun hidup selain beban pukulan. Terdapat dua macam keteguhan
yaitu; Keteguhan lengkung statik, yaitu kekuatan kayu menahan gaya yang mengenainya secara perlahan-lahan, dan
keteguhan lengkung pukul, yaitu
kekuatan
yang
kayu
menahan
gaya
mengenainya
secara
mendadak.Kekakuan tahan, adalah kemampuan kayu untuk menahan perubahan bentuk atau lengkungan.Keuletan adalah kemampuan kayu untuk menyerap sejumlah tenaga yang relatif besar atau tahan terhadap kejutan- kejutan atau tegangan-tegangan yang berulang-ulang yang melampaui batas proporsional serta mengakibatkan perubahan bentuk yang permanen dan kerusakan sebagian. Kekerasan adalah kemampuan kayu untuk
menahan gaya yang membuat takik
atau lekukan atau kikisan (abrasi), bersama-sama dengan merupakan
suatu
ukuran
tentang
ketahanan kayu.
keuletan,
kekerasan
C. Kayu Hasil Olahan Pohon merupakan penghasil kayu, dari bahan kayu tersebut dapat diolah lagi menjadi produk lain.Di Indonesia kayu dikenal dalam berbagai bentuk, ada kayu balok utuh, papan, balok maupun dalam bentuk kayu olahan, dengan ukuran tebal, lebar dan panjang yang bervariasi. Perkembangan teknologi yang semakin canggih sekarang ini memberikan peluang untuk memproduksi berbahan dasar kayu yang lebih variatif, baik itu ombinasi dengan bahan lain maupun teknologi finishing yang ebih kreaif lagi. Dengan teknologi maju sekarang, kayu olahan sudah dibuat dengan finishing yang sesuai dengan permintaan pasar, produkolahan yang berasal anak-anak, Sekarang
benda-benda ini banyak
selain produk kayu olaha di atas, dari
kayu,
seperti
furniture, peralatan sekolah, perusahaan
mainan
dan lain-lain.
industri produk kayu yang yang
memproduksi bahan bangunan dengan kombinasi bahan kayu dengan bahan lain, sehingga menghasilkan karya yang inovatif yang memeiliki corak dan warna yang menarik. Berikut adalah produk kayu olahan yang terbuat dari kayu, antara lain: 1.
Kayu Lapis / Plywood
2.
Kayu Gergajian/Sawntimber
3.
Kayu Serpih/Chip
4.
Kayu Bentukan/Moulding
5.
Veneer
6.
Blockboard
7.
Furniture
8.
Kertas
9.
Pulp
10. Komponen bangunan / kayu bangunan 11. Papan Partikel/Particle Board 12. Papan Serat 13. Papan Semen Kayu hasil olahan dari limbah bangunan, yaitu kayu sisa bangunan dengan keuletan dan kemauan sekarang ini jug dapat diolah menjadi berbagai bahan yang bermanfaat. Kayu bekas bangunan yang sudah tidak terpakai dapat berubah menjadi suatu hasil karya yang unik dan menarik serta memiliki nilai jual tinggi.Limbah bangunan dari kayu, dapat diciptakan menjadi sebuah kerajinan
tangan yang menarik dan memiliki nilai ekonomi yang tinggi. Perabot dan beberapa furniture di dalam rumah menggunakan bahan kayu hasil olahan, perabot seperti meja, almari, lain
saat
ini
banyak
dibuat
dari
bed, backdrop, tv cabinet, dan lainproduk
kayu
lapis.
Kayu
lapis,
seperti namanya, terbuat dari beberapa lapisan lembaran kayu yang direkatkan, yang diolah dari berbagai jenis kayu.
Hasil kayu
olahan
tersebut
dapat
berupa partikel atau serbuk kayu maupun serat kayu seperti partikelboard, dapat pula berbentuk lapisan-lapisan kayu seperti plywood/multipleks, dan pengolahan dengan proses kimiawi seperti MDF (Medium Density Fiberboard). Proses pembuatan dari pohon menjadi kayu olahan terbilang sangat efisien dengan memanfaatkan
hampir
seluruh
bagian
dari
pohon
menjadi
olahan. Segala bagian dari pohon seperti kulit kayu, sisa
kayu
potongan serbuk
kayu, batang, ranting dsb dapat di proses menjadi kayu. Penggunaan bahan kayu lapis memang lebih murah dibandingkan dengan kayu solid, dimana semakin hari stok kayu solid semakin sedikit yang mengakibatkan harga yang melambung tinggi. Pembuatan kayu dalam ukuran lebar yang besar, tentu membutuhkan batang pohon yang besar, ini membuat harga kayu akan menjadi tinggi. Berbeda dengan material kayu olahan, yang lebih murah dan ekonomis sebagai bahan alternatif pembuatan furniture untuk interior rumah seperti wardrobe, kitchen set dan sebaginya.Namu demikian kayu olahan memiliki kekuatan lebih rendah dibandingkan kayu solid, karena dibuat teknik
perekatan mekanik dan
semakin banyak
kimiawi.
dipakai sebagai alternatif
Sekarang pembuatan
menggunakan
ini kayu
olahan
bahan bangunan,
furniture, dan bahan seni, kayu olahan jenis multipleks yang baik dapat bertahan lebih dari 10 tahun, tergantung dari kondisi ruangan dan cuaca
Beberapa keuntungan yang diperoleh dari penggunaan kayu lapis jika dibandingkan dengan penggunaan kayu lain adalah: a) Susut pada arah memanjang dan melebar jauh lebih kecil, sehingga merupakan bahan yang memiliki stabilitas dimensi yang lebih baik, b) Memungkinkan penggunaaan lembaran-lembaran papan yang lebih besar, c) Memungkinkan penggunaan lembaran-lembaran papan berbentuk kurva, d) Ringannya kayu lapis hingga memudahkan perlakuan kayu lapis pada pembuatan-pembuatan bentuk tertentu, dan e) Memungkinkan mendapat efek nilai dekoratif yang lebih luas.
1) Multiplek Multipleks, adalah produk kayu hasil olahan yang terbentuk dari beberapa lapisan lembaran kayu, lembaran-lembaran tersebut direkatkan dengan tekanan
tinggi
dan
menggunakan
perekat
khusus.Kayu lapis yang terdiri dari lebih dari tiga lembar lapisan dipasaran disebut dengan sebutan Gbr 1. 4 Multipleks
multipleks, sedangkan kayu lapis yang terdiri dari tiga lembar kayu disebut namanya tripleks.
Ketebalan kayu lapis bervariasi, mulai dari 3mm, 4mm, 9mm, dan 18mm dengan ukuran penampang standart yaitu 120cm x 240cm. Kayu lapis bisa digunakan sebagai material untuk perabot, furniture, seperti kitchen set, tempat tidur, lemari, atau meja.
2) MDF (Medium Density Fiberboard) Kayu MDF merupakan material kayu olahan yang tidak tahan terhadap air dan kelembapan, bahan
ini
terbuat
kayu
dengan
bahan
dari campuran bubur kimia
tertentu,
cara
pembuatannya mirip dengan kayu partikel. Untuk daerah-daerah yang memiliki kelembapan tinggi, sebaiknya tidak menggunakan kayu MDF. Gbr 1. 5 Medium Density Fiberboard Finishing kayu MDF bisa dilakukan dengan lapisan irisan kayu tipis ( veneer ), pelapis kertas (tacon, supercon,dll ), melamik ataupun duco. Keunggulan dari MDF adalah permukaannya yang halus dan tidak berpori membuat proses finishing jauh lebih praktis dibandingkan proses finishing pada jenis kayu lainnya, kelebihan lainnya adalah, MDF dapat dilengkungkan, karena serbuk kayunya lebih lembut daripada partikel.namun ada juga kelemahannya yaitu harga yang relatif lebih mahal.
3)
Blockboard Blockboard, adalah istilah yang dipakai untuk bahan
berupa
kayu.Yang
lembaran
dibuat
dari
seperti papan
balok-balok
kayu
berukuran 4cm-5cm dipadatkan menggunakan mesin,
setelah
sehingga
hasil
itu
diberi pelapis,
akhirnya
berupa
lembaran seperti papan kayu.
Gbr 1. 6 Blokboard
Blockboard memiliki dua pilihan ketebalan, 15mm dan 18mm, harganya pun cenderung lebih murah dibandingkan kayu solid.Board yang sering digunakan di industri mebel di indonesia yaitu teak-block, yang sesungguhnya adalah multipleks di mana lapisan terluarnya adalah kayu jati, namun di bagian dalam adalah kayu luna,
ini akan menambah nilai kayu tersebut, karena pola kayu yang
adalah
kayu
memungkinkan
jati.Teknologi lapisan
kayu
yang untuk
ada direkatkan
di-jual.
saat
ini,
telah
pada
bahan
yang
ringan, seperti aluminium dan juga PVC sehingga penampilannya tetap kayu, tetapi ringan. Demikian juga untuk menambah kekuatan aggregate, antara lain memasukkan bahan kimia tambahan ke dalam campuran aggregate, dengan demikian bahan tsb akan mampu tahan air sehingga bisa dipakai di luar ruangan. Ukuran
blockboard
bermacam
macam,
dipasaran
dapat
dijumpai
seperti ukuran tebal 0,9 – 1,8 cm, dan panjang-lebar; 122 x 244 cm. Terdiri dari satu lapis lembaran kayu yang dilapis 2 lembar kayu yang lebih tipis. Umumnya lapisan luar blockboard mempunyai tebal antara 0,5-2mm. Lapisan blockboard mempunyai serat yang bermacam-macam, mulai dari serat kayu biasa (umum dikenal dengan tripleks), serat jati (bermacam bentuk serat juga), berlapis melaminto (lapisan putih licin yang biasa digunakan untuk papan tulis yang memakai
alat
spidol),
dan
serat-serat
lain
dengan
berbagai
corak/motif. Bagian tengah blockboard yang mempunyai dimensi paling besar biasanya menggunakan kayu akasia dan meranti, karena bentuknya yang solid, bahan blockboard tidak bisa dilengkungkan.
4)
Partikel Board Partikel serbuk-serbuk
board, kayu
merupakan kasar
dicampur dengan bahan kimia campuran
tersebut
yang khusus,
kemudian
disatukan dengan lem dan dikeringkan dengan suhu tinggi Gbr 1. 7 Partikel Board
kemudia di press
sehingga berbentuk lembaran.
Furniture berbahan partikel biasanya menggunakan lapisan tempel; seperti HPL, Decosit, Takonsit, dsb.Saat ini penggunaan bahan partikel sangat banyak, biasanya
digunakan
untuk
furnitur-furniture
siap
rangkai
yang
tersebar pada toko-toko meubel.Beda dengan blockboard dan multipleks, bahan partikel tidak bisa menggunakan finishing semprot (melamin dan duco), secara kualitas/kekuatan pun jauh dibawah blockboard dan multipleks, kepadatan partikel berkisar 160-450 kg/m3. 5)
Teakwood Teakwood,
adalah
lembaran
berupa
corak
kayu jati, dimensi panjang, lebar dan tebal seperti multiplek dan blockboard, teakwood biasanya untuk melapisi kedua bahan tersebut. Gbr 1. 8 Taekwood Fungsi dari teakwood adalah memberikan corak pada blockboard atau multipleks, dan corak teakwood bermacam-macam, dan biasanya teakwood dilapiskan pada blockboard yang akan menggunakan finishing melamin, sehingga serat kayu jatinya kelihatan. Jika anda pernah melihat papan tulis berwarna putih, dengan alat tulis spidol, maka itulah melaminto. Melaminto, dengan permukaan yang halus dan licin biasanya juga digunakan untuk lapisan blockboard atau multipleks yang akandifinishing duco. Permukaan melaminto yang sudah halus memudahkan dalam
proses
finishing.
Jika
tidak
menggunakan
melaminto
(misal
tanpa lapisan atau menggunakan teakwood) maka proses menjadi lama, karena harus
mendempul
dan mengamplas beberapa kali
yang
memakan
waktu.
Dengan menggunakan melaminto, tahap pendempulan dan pengamplasan bisa sangat tereduksi waktunya.
1.
Pemeriksaan Kayu Olahan Untuk mendapatkan kualitas kayu hasil olahan yang baik, berbagai cara pemeriksaan dapat
dilakukan; mulai dari pengiriman, pemeriksaan dokumen,
pemeriksaan fisik, dan sampai pada penyimpanan, agar kayu tetap dalam kondisi baik. Kayu olah umumnya menggunakan perekat lem, sebaiknya perhatikan lembar demi lembar kayu olahan, terjamin tidak terkelupas lemnya. Pemeriksaan secara visual (tanpa alat) kayu hasil olahan secara kasat mata dapat dilihat, dari mulai cacat dari pabrik, Cacat karena pengerjaan mesin (machine defect) cacat dalam proses transportasi, cacat karena jamur atau terendam air, kesemua itu akan menjadikan mutu kayu olahan menjadi berkurang.
Proses transportasi dan penyimpanan yang
kurang
baik,
akan menjadikan kayu hasil olahan melengkung, hal tersebut perlu diperhatikan juga proses
dalam
penyimpanan
kemungkinan
pemeriksaan. atau mobilisasi
kayu
akan
Oleh kayu
karena tidak
itu,
menutup
melengkung. Demikian juga karena arah
serat kayu, penyusutan bisa membuat kayu berubah bentuk.Pemeriksaan kayu hasil olahan, selain melihat faktor fisik, baik pabrikan, kelurusan, dan tidak
itu warna, kehalusan
cacat, selain itu untuk pemeriksaan panjang,
lebar, dan tebal dapat menggunakan meteran untuk pemeriksaan ukuran. Kualitas kayu hasil olahan dapat dilihat pada permukaan luarnya, hal ini dikarenakan lapisan luar berhubungan dengan keadaan lapisan muka dan lapisan
belakang
dalam
hal
cacat
alami
dan
cacat
teknis.
Cacat
alami terjadi atau terdapat pada kayu lapis yang disebabkan oleh
faktor alami, cacat teknis, terjadi atau terdapat pada kayu lapis yang disebabkan oleh faktor teknis mutu
lapisan
luar
atau
proses
pengolahan. pemeriksaan
dilakukan secara visual dan untuk mengetahui ukuran
cacat digunakan meteran untuk setiap mutu ada kriteria mengenai cacat alami dan kerusakan/cacat teknis, baik Pemeriksaan
cacat kayu
olahan
kualitatif
maupun
kuantitatif.
yang bersifat kualitatif adalah cacat yang
tidak bisa dinyatakan dengan angka, dan cacat yang bersifat kuantitatif adalah cacat yang kriterianya dapat dinyatakan dengan angka. Pemeriksaanberbagai macam
cacat
alami
dan kerusakan/cacat teknis pada setiap
standar tidak selalu sama, namun ada persamaan dalam hal cacat yang penting seperti mata kayu, lubang gerek, perubahan warna, sisipan, tambalan dan permukaan kasar.
BETON A. Pendahuluan
Beton adalah campuran
bahan bangunan yang terdiri dari agregat mineral
kerikil, pasir, semen dan air. Bahan bangunan beton akan mengering setelah pencampuran,
dan
menjadi
padat
karena
air
menguap,
semen
berhidrasi, mengelem komponen lainnya bersama dan akhirnya membentuk material seperti-batu. Beton digunakan untuk membuat struktur bangunan, fondasi, jalan dan jembatan. Di dalam beton, agregat merupakan bahan pengisi yang netral. Dilihat dari asal bahan, agregat terdiri dari dua macam, yaitu agregat batuan alam dan agregat buatan,
untuk agregat batuan alam, berdasarkan
ukurannya terbagi 2 macam,yaitu agregat halus (pasir) dan agregat kasar (kerikil atau kricak/batu pecah). Pekerjaan adukan beton dapat dikerjakan dengan mengatur gradasi dari agregat,
gradasi
agregat
yang
baik
akan
menghasilkan
beton
dengan kualiatas baik. Susunan beton yang baik akan menghasilkan kualitas beton yang baik. Oleh karenanya mutunya akan banyak tergantung kondisi material pembentuk ataupun pada proses pembuatannya, untuk itu kualitas bahan dan proses pelaksanaannya harus dikendalikan agar dicapai hasil yang optimal. Dalam konstruksi beton dikenal istilah mutu dengan symbol “K”, dimana K XXX menyatakan karakteristik dari kuat tekan beton yang digunakan. Karakteristik beton
beda-beda,
tergantung
perbandingan
150 artinya kuat tekan betonnya 150 kg / cm2
campurannya, seperti ; K -
dan K- 300 artinya kuat tekan
betonnya 300 kg / cm2 , dan seterusnya. Beton mutu K - 150 juga kira-kira setara dengan mutu beton fc' 15 MPa atau kuat tekan 15 MPa / m2, untuk kuat tekan beton ini, tergantung
campurannnya
mendapat
terutama semen dan air,
misalnya untuk membuat beton dengan mutu K - 225, kira-kira butuh perbandingan campuran antara semen : pasir : agregat kasar : dan air sebesar 1 : 2 : 3 : 0.5 B. Campuran Beton 1.
Batu Beton Bahan beton berupa agregat kasar, yaitu batu pecah, alam adalah pula
utuh,
sebagai
dan batuan
bebatuan batu
bahan
kecil
granit yang
agregat
alam
kasar,
yang
dan biasanya
batu beton atau kerikil atau terdiri
dipecah.
diambil
dari
dari
Kerikil sungai,
batuan (gravel) dan
ada
dipecahkan. Ukuran kerikil yang selalu digunakan
ialah antara 2 mm dan 75 mm. Selain untuk bahan beton, kerikil sering digunakan dalam pembangunan badan untuk
jalan, dan sebagai batu campuran
sirtu. Batu kerikil, dapat dibedakan atas; kerikil galian, kerikil sungai
dan kerikil pantai.Kerikil galian biasanya mengandung zat-zat seperti tanah liat, debu, pasir danzat-zat organik.Kerikil sungai dan kerikil pantai biasanya bebas dari zatzatyang tercampur, permukaannya licin dan bentuknya lebih bulat, kerikil alam yang kasar akanmenjamin pengikatan adukan lebih baik. Terdapat beberapa jenis batu kerikil yang sudah dikenali, yakni: 1) Kerikil tepi 2) Kerikil pantai 3) Cadas teluk 4) Cadas tumbukan 5) Kerikil tumbukan 6) Kerikil murni 7) Kerikil sisa 8) Kerikil Piemonte 9) Kerikil gunung 10) Kerikil sungai Batu pecah
atau disebut juga kricak(Split Stone / Batu Split/ Batu
Pecah), adalah agregat kasar yang diperoleh dari batu alamyang dipecah, berukuran 5-70 mm. Proses panggilingan biasanyadilakukan dengan mesin pemecah batu (crusher).Batu
beton atau split untuk betonmempunyai bentuk
bervariasi sesuai dengan kebutuhan pekerjaan dalam membuat sebuah konstruksi bangunan. Istilah bentuk atau tipe batu split untukb Beton disebutkan sesuai ukurannya dalam
ukuran
centi
di
pasaran
ada
1-2,
2-3,
dan
3-4
meter. Sebagai contoh jika kita akan mengerjakan
konstruksi bangunan sebuah tiang atau kolom cor beton dengan ukuran 20 cm x 30 cm atau 30 cm x 30 cm kita bisa menggunakan batu split ukuran terbesar yaitu tipe
3-4, tetapi jika kita akan mengerjakan pengecoran kolom praktis
yang hanya berukuran 10 cm x 10 cm maka sebaiknya kita menggunakan ukuran yang paling kecil yaitu tipe 1-2. Menurut ukurannya, batu beton jenis spilt/kricak dapat dibedakan atas; a.
Ukuran butir : 5 - 1 0 mm disebut spilt/kricak halus,
b.
Ukuran butir : 10-20 mm disebut spilt/kricak
c.
Ukuran butir : 20-40 mm disebut spilt/kricak kasar,
d.
Ukuran butir : 40-70 mm disebut spilt/kricak kasar sekali.
sedang,
Gbr 2. 1 Batu Beton (Kerikil/Spilt) Pada umumnya yang dimaksud dengan agregat kasar adalah agregat dengan besar butir lebih dari 5 mm, sebagai bahan adukan beton, maka agregat kasar harus diperiksa baik secar visual dan bila perlu menggunakan laboratorium pengujian, untuk mutu beton khusus. Bahan betin agregat kasar harus terdiri dari butir-butir keras dan tidak berpori, agregat kasar yang mengandung butir- butir pipih hanya dapatdipakai, apabila jumlah butir-butir pipih tersebut tidak melebihi 20%dari berat agregat seluruhnya. Butir-butir agregat kasar harus bersifatkekal, artinya tidak pecah atau hancur oleh pengaruh- pengaruhcuaca.Agregat kasar tidak boleh mengandung lumpur lebih dari 1%, ditentukan terhadap berat kering, dan juga 2.
tidak boleh mengandung zat-zat yang dapatmerusak beton.
Pasir Pasir adalah agregat halus bahan beton, agregat halus adalah butiran halus yang
memiliki
kehalusan
02-6820-2002 , agregat maksimum
4,75
halus
2mm adalah
–
5mm,
agregat
dan dengan
menurut SNI besar
butir
mm, agregat halus merupakan agregat yang besarnya
tidak lebih dari 5 mm, sehingga pasir dapat berupa pasir alam atau berupa pasir dari pemecahan batu yang dihasilkan oleh pemecah batu. Sementara itu, menurut SNI 1737- 1989-F , agregat adalah sekumpulan butir-butir batu pecah, kerikil, pasir,atau mineral lainnya baik berupa hasil alam maupun hasil buatan. Pasir adalah bahan batuan halus, terdiri dari butiran dengan ukuran 0,14-5 mm, didapat dari basil desintegrasi batuan alam (natural sand)atau dengan memecah (artificial sand). Sebagai bahan adukan, baik untuk spesi maupun beton, maka agregat halus harus diperiksa secara lapangan.
Persyaratan agregat halus secara umum menurut SNI 03-6821-2002 adalah sebagai berikut: a) Agregat halus terdiri dari butir-butir tajam dan keras. b) Butir-butir
halus bersifat kekal, artinya tidak pecah atau hancur
oleh pengaruh cuaca. Sifat kekal agregat halus dapat di uji dengan larutan jenuh maksimum
garam.
bagian
Jika
dipakai
natrium
sulfat
yang hancur adalah 10% berat. Sedangkan jika
dipakai magnesium sulfat c) Agregat halus tidak boleh mengandung lumpur lebih dari 5% (terhadap berat kering), jika kadar lumpur melampaui 5% maka pasir harus di cuci Gradasi agregat adalah distribusi ukuran butiran dari agregat. Bila butir-butir agregat mempunyai ukuran yang sama (seragam) volume pori akan besar. Sebaliknya bila ukuran butir-butirnya bervariasi akan terjadi volume pori yang kecil. Hal ini karena butiran yang kecil mengisi pori diantara butiran
yang besar, sehingga pori-porinya sedikit, dengan kata lain
kemampatannya tinggi. Pada agregat untuk pembuatan beton diinginkan suatu butiran yang berkemampatan tinggi, karena volume pornya sedikit maka bahan pengiat yang dibutuhkan juga sedikit. Menurut SK SNI T-15-1990-03 , kekasaran pasir dapat dibedakan menjadi empat kelompok menurut gradasinya, yaitu : 1) Pasir Kasar 2) Pasir Agak Kasar 3) Pasir Agak Halus 4) Pasir Halus Pemeriksaan
pasir,
sebagai
bahan
bangunan,yaitu
dengan
cara
penggenggaman, dilakukan denngan mengambil pasir dengan kelembaban agak tinggi atau dalam kondisi agak basah (tapi jangan terlalu basah), lalu digenggam kuat-kuat dan dilepas. Jika tetap menggumpal maka kadar lumpur cukup tinggi, kandungan lumpur juga dapat terlihat di telapak tangan. Kemudian
dengan
cara penenggelaman
pasir dilakukan
dengan
menggenggam pasir lalu memasukkan tangan ke dalam air jernih, lalu dibuka dan
digerak-gerakkan
perlahan,
dan
akan
terlihat
partikel
lumpur
yang terpisah dari pasir. Jika terdapat partikel yang mengambang atau mengapung, maka perlu dicurigai kandungan organik yang cukup tinggi pada
pasir. Berikut ini dapat dilakukan pemeriksaan lapangan dengan cara sederhana. Pemeriksaan kandungan bahan organik agregat halus (pasir) di lapangan; a)
Masukkan pasir dalam gelas atau botol bening
b)
Campurkan larutan soda api 3%
c)
Aduk atau kocok, lalu diamkan 24 jam
jika larutan menjadi berwarna coklat tua, mengindikasikan kandungan organik dalam agregat cukup tinggi, Indikasi kandungan organik juga dapat terlihat jika pasir ditenggelamkan dalam air jernih, yaitu apabila terlihat partikel mengambang
Pemeriksaan kandungan lumpur agregat halus (pasir) di lapangan ada beberapa cara, yaitu; a)
Peremasan atau penggosokan (tidak terukur)
b)
Penggenggaman (tidak terukur)
c)
Penenggelaman pasir di air jernih (tidak terukur)
d)
Pengocokan (terukur)
Tiga pemeriksaan sederhana pertama merupakan pemeriksaan tidak terukur, yang hanya
dilakukan
untuk
pemeriksaan
cepat ketika
menerima
material atau melakukan inspeksi cepat. Cara peremasan atau penggosokan dilakukan dengan mengambil pasir kering udara atau sedikit lembab lalu diremas-remas dengan satu tangan atau digosok di antara dua telapak tangan, lalu dilihat partikel yang menempel di telapak tangan, menunjukkan perkiraan kadar lumpur yang terkandung dalam pasir. 3.
Semen (Portland Cement/PC) Semen adalah
zat
bata, batako, maupun bahan sendiri "memotong
yang
bangunan lainnya.
berasal dari bahasa menjadi
digunakan latin
untuk Sedangkan
caementum ,
merekat batu, kata yang
semen artinya
bagian- bagian kecil tak beraturan". Sejarah
menceritakan bahwa fungsi semen sejak zaman dahulu, pertama kali ditemukan di zaman Kerajaan Romawi, tepatnya di Pozzuoli, dekat teluk Napoli, Italia. Bubuk itu lantas dinamai pozzuolana. Semen, sebelum mencapai bentuk seperti sekarang,
perekat dan penguat bangunan
ini
percampuran batu
abu vulkanis.Sejarah menjelaskan dalam
kapur dan
awalnya
perkembangan peradaban manusia khususnya kerap
mendengar
cerita
merupakan
dalam
hasil
hal bangunan,
tentu
tentang kemampuan nenek moyang merekatkan
batu-batu raksasa hanya dengan mengandalkan zat putih telur, ketan atau lainnya. Semen Portland (sering disebut sebagai OPC, dari Ordinary Portland Cement) adalah jenis yang
paling
umum
dari semen dalam
penggunaan
umum
di seluruhdunia karena merupakan bahan dasar beton, plesteran semen, dan sebagian
besarnon-nat
khusus.
Ini
adalah
bubuk
halus
yang
diproduksi dengan menggiling klinker semen Portland (lebih dari 90%), jumlah terbatas kalsium sampai
sulfat
(yang
mengontrol
waktu
yang
ditetapkan)
dan
5% bagian kecil sebagaimana diizinkan oleh berbagai standar. Sejarah
Semen Portland dikembangkan dari semen alami yangterbuat di Inggris pada awal abad kesembilan belas, dan namanya berasal darikemiripannya dengan batu Portland, jenis bangunan batu yang digali di Isle of Portland di Dorset, Inggris. Penggunaan yang paling umum untuk semen Portland adalah dalam produksi beton, adalah material komposit yang terdiri dari agregat kerikil, pasir, semen, dan air. Sebagai bahan konstruksi, beton dapat dicetak dalam hampir semua bentuk yang diinginkan, dan sekali mengeras, dapat menjadi elemen struktur. Penggunaan Semen Portland (PC) juga digunakan dalam mortar, yaitu campuran air
saja.
Adonan
campuran
semen
dengan
prinsipnya,
kekuatan
beton
denga
air dicampur dalam beberapa
jam dapat mengeras, dan semakin lama akan semakin Pada
pasir
sempurna
kekerasannya.
akan terus meningkat perlahan-lahan
selama air tersedia untuk hidrasi lanjutan, beton biasanya kering setelah normalnya 21 hari, dan lama kelamaan akan mencapai titik kekerasan maksimal. Semen portland diklasifikasikan dalam lima tipe yaitu : 1) Tipe I (Ordinary Portland Cement); Semen Portland untuk penggunaan umum yang
tidak
memerlukan
persyaratn
khusus
seperti
yang dipersyaratkan pada tipe-tipe lain.Tipe semen ini paling banyak diproduksi dan banyak dipasaran 2) Tipe
II
(Moderate
penggunaannya
sulfat
memerlukan
resistance); ketahanan
Semen
Portland
terhadap
sulfat
yang
dalam
atau
panas
hidrasi sedang. Tipe II ini mempunyai panas hidrasi yang lebih rendah dibanding semen Portland Tipe I. Pada daerah–daerah tertentu dimana suhu agak tinggi, maka untuk mengurangi penggunaan air selama pengeringan agar tidak terjadiSrinkege (penyusutan) yang besar perlu ditambahkan sifat moderat
“Heat of hydration”. Semen Portland tipe II ini disarankan untuk dipakai pada bangunan seperti bendungan, dermaga dan landasan berat yang ditandai adanya kolom-kolom dan dimana proses hidrasi rendah juga merupakan pertimbangan utama
3) Tipe
III
(High
Early
Strength);
Semen
Portland
yang
dalam
penggunaannya memerlukan kekuatan yang tinggi pada tahap permulaan setelah pengikatan terjadi.Semen tipe III ini dibuat dengan kehalusan yang tinggi blaine
biasa mencapai 5000 cm2/gr dengan
nilai C3S nya
juga
tinggi. Beton yang dibuat dengan menggunakan semen Portland tipe III ini dalam
waktu
24
jam
dapat
mencapai
kekuatan
yang
sama
dengan kekuatan yang dicapai semen Portland tipe I pada umur 3 hari, dan dalam umur 7 hari
semen Portland tipe III ini kekuatannya menyamai beton
dengan menggunakan semen portlan tipe I pada umur 28 hari 4) Tipe IV (Low Heat
Of
Hydration); Semen Portland yang
dalam
penggunaannya memerlukan panas hidrasi rendah. Penggunaan semen ini banyak ditujukan untuk struktur Concrette (beton) yang massive dan dengan volume yang besar, seprti bendungan, dam, lapangan udara. Dimana kenaikan temperatur dari panas yang dihasilkan selama periode pengerasan diusahakan seminimal mungkin sehingga tidak terjadi pengembangan volume beton yang bisa menimbulkan cracking (retak). Pengembangan kuat tekan (strength) dari semen jenis ini juga sangat lambat jika dibanding semen portland tipe I 5) Tipe
V
(Sulfat
penggunaannya
Resistance memerlukan
Cement);
Semen
ketahanan
Portland
tinggi
yang
terhadap
dalam sulfat.
Semen jenis ini cocok digunakan untuk pembuatan beton pada daerah yang tanah dan airnya mempunyai kandungan garam sulfat tinggi seperti: air laut, daerah tambang, air payau dsb.
Tabel 2. 1 Karakter Semen dan Penggunaannya NO
JENIS
KARAKTER
APLIKASI
SEMEN 1
PENGGUNAAN
I
2
II
Waktu ikat awal ± 120 menit.
Normal, tidak memerlukan persyaratan
Waktu ikat akhir ±300 menit
khusus
Waktu ikat = PC tipe I
Moderate sulfate
Panas hidrasi sedang
resistance, misal untuk konstruksi bawah tanah
3
III
Komposisi kimia setara dgntipe I
High early strength, untuk struktur yg
Butiran partikel jauh lebih halus
memerlukan kekuatan awal yang tinggi
4
IV
Panas hidrasi rendah
Low heat of hydration, digunakan untuk struktur dengan massa beton yang besar misalnya graving dam
5
V
Perkembangan kuat tekan lebih lambat
High sulfate resistance,
dibanding tipe I
digunakan untuk konstruksi yg
Waktu ikat awal ± 240 menit
memerlukan ketahanan yg tinggi terhadap
Waktu
serangan sulfat
ikat
akhir = 480 menit
Pemeriksaan mutu semen, mungkin tidak perlu kita bicarakan disini, karena secara standar
setiap
produksi
semen
telah
mengalami
pengawasan
uji
mutu
dari
pabrik.setidaknya, bila tidak ada enyimpangan dalam transportasi, setiap semen yag dikirim dalam bentuk kemasan tertutup dari toko, dijamin pasti sudah mutu
yang
standar.
Jadi
perlu
diawasi
dan
melewati
uji
diperiksa adalah campuran beton,
dari material semen, pasir dan spilt. Untuk konstruksi bangunan sederhana, seperti bangunan rumah tinggal, ruko, gedung pertemuan, jalan beton, pemeriksaan semen dilapangan sangat jarang dilakukan, karena semen portland yang beredardi pasaran sudah melalui pengawasan yang ketat dari mulai instansi perindustrian, perdagangan dan pengawasan mutu produk di Indonesia.
C. Adukan Beton Perlu
diketahui kekuatan beton sangat bervariasi sesuai dengan komposisi
yang digunakan. Menurut SNI 7394 -2008 tentang Tata Cara Perhitungan Harga Satuan Pekerjaan Beton Untuk Konstruksi Bangunan Gedung.Selain komposisi teknikadukan adonan beton juga mempengaruhi kualitas beton itu sendiri. Adukan beton dapat dilakukan dengan beberapa 2 cara,yaitu; pengadukan manual dan pengadukan dengan molen. Cara pengadukan beton secara manual adalah sebagai berikut; 1.
Lakukan pencampuran bahan beton di atas bak dengan dasar lantai dari papan kayu atau dari pasangan yangdiplester, ini dilakukan agar kotoran atau tanah tidakmudah tercampur;
2.
Lakukan
pencampuran
dan
pengadukan
di
tempat
terlindung
atap,
terlindung dari panas matahari dan hujan; 3.
Lakukan pencampuran adonan dengan perbandinganvolume. Yang lazim digunakan di lapangan adalah denganmembuat kotak takaran untuk perbandingan volume pasir, semen,dan kerikil/spilt;
4.
Lakukan
urutan
semen kerikil/spilt diaduk air
pencampuran dituangkan
sampai merata. sesuai
adukannya dalam
Setelah
bak adukan
yaitu
pasir
dengan
pengaduk
kemudian
merata,
tuangkan
kebutuhan, aduk sampai campuran merata dan sesuai dengan
persyaratan.
Gbr 2. 2 Adukan Beton Untuk pengadukan menggunakan molen, prinsip dasarnya sama dengan pengadukan secara manual, hanya proses pencampuran bahan adukan beton dilakukan di dalam molen yang terus menerus berputar.Hasil adukan beton dengan menggunakan molen lebih baik dan lebihmerata dibandingkan dengan proses
pengadukan secara manual atau tangan. Pengadukan beton
secara manual, agar
mencapai mutu yang baik, disyaratkan sebagai berikut; 1.
Lakukan pengadukan beton dengan mesin pengaduk(molen), mesin pengaduk sebaiknya dilengkapi dengan alat-alat yangdapat mengukur dengan tepat jumlah agregat, semen, dan airpencampur;
2.
Kontrol kekentalan adukan beton terus menerus dengan jalan memeriksa slumppada setiap campuran beton yang baru, besarnya slumpdijadikan petunjuk
untuk
menentukan
jumlah
air
pencampur
yangtepat
sesuai dengan faktor air semen yang diinginkan; 3.
Lakukan waktu pengadukan bergantung pada kapasitas molen, volume adukan, jenis dan susunan butir agregat, dan nilai slump, secara umum, waktu pengadukan minimal dua-tiga menit setelah semua bahan-bahan dimasukkan ke dalam molen, dan setelah selesai, adukan beton harus memperlihatkan susunan warna yang merata. Untuk memperoleh hasil maksimal mutu beton, tidak kalah penting dari hal hal yangtelah dibicarakan di atas adalah tentang pelaksanaan pengecoran beton. Saran dalam pelaksanaan pengecoran dijelaskan sebagai berikut ini; a) Pastikan pengecoran beton harus dapat mengisi semua ruangan cetakandengan padat dan dapat membungkus tulangan; b) Lakukan adukan beton ditusuk-tusuk dengan sepotong kayu, bambu atau besi, untuk menghasilkan beton yang padat dan tidak keropos, selama proses pengecoran berlangsung, dan juga bagian cetakandipukul-pukul dengan palu dari kayu, untuk keperluan pemadatan, pada pengecoran beton dapat juga di pakai alat penggetar (vibrator). Pemakaian alat penggetar
tersebut harus dilakukan dengan hati-hati agar tidak mengenai
bajatulangan yang dapat mengubah kedudukan tulangan; c) Lakukan pembuatan pembatas atau mistar pengukur ketebalan untuk pengecoran lantai yang luas, tebal lantai dapat ditentukandengan membuat mistar pengukur ketebalan yang terbuat darikayu dan diberi kaki, bagian bawah mistar pengukur dibuat rata dantingginya sama dengan tebal lantai yang dicor, pada waktupengecoran telah mencapai tebalnya, mistar pengukur dapatdi pindah tempatnya; d) Lakukan pengecoran terus menerus sampai selesai, bila hal tersebut tidak memungkinkan,
pengecoran
dapat
dihentikan
padatempat-
tempat tertentu yang tidak membahayakan, dengan membuat sambungan cor yang sesuai dengan persyaratan teknis.
1.
Pekerjaan Pengecoran Beton Pekerjaan pengecoran beton, adalah kegiatan melaksanakan penuangan adukan
beton
menjadi
wujud
bangunan.
Pembentukan
wujud
bangunan sesuai gambar rencana, dikerjakan dengan mengerjakan bagian bagian bangunan,
untuk
pekerjaan
beton seperti
pembuatan
pondasi,
pembuatan sloof, pembuatan ring balok, lantai dan lain sebagainya. Pembuatan beton dengan bentuk yang diinginkan, dibantu dengan cetakan beton, atau istilah tukang disebut dengan bekisting. Berikut ini diberikan pedoman pelaksanaan pengecoran beton, yaitu: 1)
Persiapan; a) Lakukan pemeriksaan posisi beton decking dan atau kaki tulangan apakah telah dapat memberikan kepastian posisi tulangan tidak akan berubah selama dan setelah proses pengecoran dilakukan b) Lakukan pemeriksaan sudut-sudut dan sambungan dari acuan beton, apakah
terdapat
celah
yang
dapat
mengakibatkan
keluarnya
air semen. Bila ditemukan, celah agar segera ditutup
c) Lakukan pemeriksaan kekokohan dari acuan beton apakah mampu menahan beban dari adukan beton yang belum mengeras (untuk menghindarkan lendutan akibat beban adukan) d) Sambungan,
permukaan
berhubungan dengan permukaan
kasar
hasil
beton
lama
pengecoran
yang harus
nantinya mempunyai
dan telah disapu dengan spesi adukan semen
yang sesuai dengan campuran beton baru e) Periksa mix design campuran beton yang akan dipergunakan, batasan proporsi takaran campuran sesuai kebutuhan. f)
Periksa kelayakan alat penggetar (internal atau external vibrator)
g) Periksa peralatan tremie atau drop bucket untuk pengecoran di bawah air h) Periksa kebersihan area yang akan di cor dari kotoran – kotoran yang ada i)
Permukaan sebelah dalam acuan yang nantinya menempel dengan beton harus dibasahi dengan air atau diolesi minyak yang tidak meninggalkan bekas
2)
Pelaksanaan Pengecoran Beton a) Lakukan pengecoran hanya diperbolehkan pada siang
hari, kecuali
diizinkan dilaksanakan pada malam hari b) Pengecoran tidak boleh dilakukan pada kondisi cuaca seperti berikut 1) Hujan, air hujan langsung mengenai area pengecoran 2) Temperature melebihi 30° C 3) Lengas nisbi dari udara kurang dari 40% 4) Tingkat
penguapan
(pengecoran
masih
melampaui
dapat
dilakukan
1,0
kg/m2/jam
dengan
penambahan
admixture yang sesuai dengan kondisi tempat pekerjaan) c) Pengecoran
dilakukan
pengadukan
segera
setelah
selesai
dan sebelum beton mulai mengeras
d) Pengecoran beton harus dilanjutkan tanpa berhenti sampai dengan sambungan konstruksi (construction joint) yang telah disetujui sebelumnya atau sampai pekerjaan selesai. Hal ini dimaksudkan agar tercapainya homogenitas beton secara keseluruhan untuk menjamin sifat kedap air e) Jarak jatuh bebas ke dalam cetakan harus pada ketinggian kurang dari f)
150
cm,
apabila
melebihi
dapat
menyebabkan
segregasi
spesi beton. Serta tidak diperkenankan menimbun beton dalam jumlah banyak
di
suatu
tempat
dengan
maksud
untuk
kemudian
meratakannya sepanjang acuan g) Lakukan
slump
test
(test
kekentalan
adukan
beton)
selama pelaksanaan pengecoran untuk menjamin agar nilai air semen tetap sesuai dengan mix design h) Lakukan
pemadatan
dengan
menggunakan
alat
penggetar
(internal atau external vibrator). Hal ini dilakukan agar semua sudut-sudut terisi , sela-sela di antara dan di sekeliling tulangan terpenuhi tanpa menggeser kedudukan tulangan tersebut membuat agar permukaan menjadi
rata
dan
halus,
gelembung-gelembung udara
dan
Cacat
bisa ditimbulkan dari hal ini adalah
beton
yang
mengisi
mengeluarkan semua
rongga.
terbentuknya sangkar kerikil. 3)
Perawatan Beton Perawatan beton adalah pekerjaan menjaga agar mutu beton yang dihasilkan baik, dengan menjaga permukaan beton segar selalu lembab, sejak adukan beton dipadatkan sampai beton dianggap cukup keras. Kelembaban permukaan beton itu harus dijaga untuk menjamin proses hidrasi semen berlangsung dengan sempurna.
Kelembaban permukaan beton menambah beton lebih tahan cuaca, dan lebih kedap air.
Setelah dilakukan pengecoran, langkah yang baik agar mutu beton
terjamin, seperti membasahai permukaan beton bekisting,
menutup
beberapa
cara
permukaan
perawatan
beton
beton
sebelum
bila hujan
yang
pembongkaran
daang.
Selanjutnya
biasa dilakukan dan untuk dapat
dipedomani,antara lain yaitu; a) Lakukan
perawatan
setelah
beton
mulai
mengeras
dengan
menyelimutinya dengan bahan yang dapat menyerap air. Lembaran bahan harus dibuat jenuh dalam waktu paling sedikit 3 hari. Perawatan beton juga dapat dilakukan dengan uap ataupun secara chemical. b)
Apabila digunakan acuan kayu, acuan tersebut harus dipertahankan basah pada setiap saat sampai dibongkar.
c) Lalu lintas ataupun penambahan beban selain beban sendiri tidak diperkenankan sampai beton berumur 7 hari setelah pelaksanaan pengecoran. d)
Pada lantai beton yang difungsikan sebagai lantai aus harus dirawat setelah permukaannya mulai mengeras dengan cara ditutup oleh lapisan lembab setebal 5 cm paling sedikit 21 hari.
Waktu pembongkaran biasanya 28 hari setelah selesai pengecoran, setelah masa waktu itu barulah dikatakan beton itu kering atau masak. Pada bagian- bagian konstruksi di mana akibat pembongkaran cetakan dan bekisting akan bekerja beban-beban
yang
lebih
tinggi
daripada
beban
rencana,
maka cetakan
dan bekisting dari bagianbagian konstruksi itu tidak boleh dibongkar selama keadaan tersebut tetap berlangsung. Kemudian bagian-bagian konstruksi yang keropos harus segera diperbaiki dengan melakukan penambalan. Selama 24 jam sesudah selesai dicor, beton harus dilindungi terhadap pengaruh hujan lebat, air mengalir, getaran. Selama duabelas hari setelah dicor harus dilindungi terhadap panas matahari. Cara perlindungannya adalah dengan menutup permukaan beton, menggunakan pasir basah, menutup dengan karung-karung basah, atau menyirami dengan air secara periodik. Langkah selanjutnya adalah, melakukan evaluasi terhadap pengecoran beton, dimana kegiatan ini adalah pasca pengecoan, yang pengecoran
yang
dilakukan.
Beberap
fungsinya
pedoman
daan
memeriksa hasil langkah
yang dapat
dilakukan sebagai evaluasi pengeoran, yaitu; a)
Periksa permukaan beton hasil pengecoran, hasil pengamatan dan penyebabnya, perhatikan kondisi beton, seperti;
1) Perhatikan adanya retak 2) Pori besar,akibat bahan (batu,kayu, dll) 3) Permukaan berpasir b)
Tes uji sampel beton dilakukan untuk setiap mutu beton dan untuk setiap jenis komponen struktur yang dicor terpisah pada tiap hari pengecoran. Setiap pengujian minimum harus mencakup empat benda uji, dengan maksud sebagai berikut : 1) Benda uji pertama di uji/test pembebanan kuat tekan sesudah 3 hari 2) Benda uji kedua di uji/test pembebanan kuat tekan sesudah 7 hari 3) Benda uji ketiga di uji/test pembebanan kuat tekan sesudah 14 hari 4) Benda uji keempat di uji/test pembebanan kuat tekan sesudah 28 hari
2.
Pekerjaan Bekisting Beton Pekerjaaan beton yang membutuhkan bentuk, dikerjakan membutuhkan bekisting (cetakan) dan tiang acuan (perancah) merupakan pekerjaan yang membutuhkan ketelitian, walaupun sifatnya konstruksinya sementara. Bekisting ialah suatu konstruksi sementara yang di dalamnya atau di atasnya dapat di stel baja tulangan dan sebagai wadah dari adukan beton yang dicorkan sesuai dengan bentuk yang kita dikehendaki. Cetakan
beton
harus
dapat
menahan
berat
baja
tulangan,
adukan beton
yang dicorkan, pekerja-pekerja pengecor beton dan lain sebagainya, sampai beton mengeras, sehingga dapat menahan berat sendiri dan sebagian dari beban kerja. Pada cetakan/bekisting biasanya terdiri dari bidang-bidang bagian bawah dan samping, papan-papan harus dipikul oleh gelagar-gelagar acuan, sedangkan gelagar acuan itu harus di dukung oleh tiang-tiang acuan. Gelagar acuan dan tiang acuan adalah suatu konstruksi sementara, yang gunanya untuk mendukung cetakan beton.
Gbr 2. 3 Bekisting Dari Kayu
Ada beberapa persyaratan dalam dari konstuksi bekisting 1) Kuat, kayu
mendesain suatu struktur, yang harus dipenuhi
untuk pekerjaan beton, yaitu:
yaitu bagaimana kekuatan/kokoh material bekisting tidak
2) Kaku,
seperti balok
patah ketika menerima beban yang bekerja.
syarat
bekisting
kekakuan
yaitu
bagaimana
tidak mengalami perubahan bentuk
sehingga tidak
meterial
atau deformasi,
ada perubahan bentuk desain beton.
3) Stabil; Syarat tabilitas konstruksi bekisting harus terpenuhi, dimana balok bekisting
dan tiang/perancah
goyang,
dan
tidak
runtuh
tiba-tiba
akibat gaya yang bekerja. Pekerjaan adonan beton yang dicorkan sesuai dengan bentuk yang dikehendaki, kekokohan bekisting maupun
perancah harus dapat menahan
berat seluruh beban yang diakibatkan oleh konstruksi tersebut, baik itu beban sementara dan tetap. DI Jakarta, sering terdengar runtuhnya bangunan konstruksi beton, banyak ahli memperkirakan hal itu terjadi kurang telitinya terhadap pernacah
yang
dipasang.
Bisa
dibayangkan
bahan
bahan
yang dipikul
perancah, sperti besi tulangan, adukan beton yang terdiri dari spilt, pasir semen dan air ditambah lagi pekerja, tentu beban yang ditimbulkan „berat‟.
Gbr 2. 4 Bekisting Dengan Gelagar Untuk pekerjaan beton yang akan difinishing dengan plesteran, papan acuan tidak perlu dihaluskan, tetapi bila pekerjaan beton tidak memerlukan finishing, maka permukaan acuan harus licin. Untuk pekerjaan tersebut biasnya digunakan acuan dari multipleks, plywood, atau pelat baja. Papan acuan dan tiang perancah yang digunakan biasanya dari kayu yang harganya murah dan mudah dikerjakan.Juga dapatdipergunakan pelat-pelat baja, pelat seng bergelombang, plywood danlain
sebagainya. Meskipun acuan dan perancah dibuat dari kayu yangmurah, tetapi kayunya harus cukup baik dan tidak boleh terlalu basah,sebab kayu yang terlalu basah akan mudah melengkung dan pecah.Ukuran papan acuan biasanya adalah tebal 2-3 cm dan lebarnya 1520cm. Untuk perancah biasanya digunakan kasau 4/6 atau 5/7 cm, namunbanyak juga yang menggunakan perancah dari bambu.Perkembangan yang terjadi dewasa ini, banyak digunakan acuan yang telah siap rakit, papan acuan dari pelat baja, sedang perancahnya menggunakan scaffolding frame. Pembongkaran bekisting dan perancah dapat dilakukan dengan syarat bahwa beton telah matang, telah melewati masa kekerasan.Cara pembongkaran cetakan dan bekisting dilakukan
sebagai berikut, bekisting
dan perancah hanya
boleh dibongkar apabila bagian konstruksi tersebut telah mencapai kekuatan yang cukup untuk memikul berat sendiri dan beban-beban pelaksanaan yang bekerja padanya.
Gbr 2. 5 Scafolding Frame 2.
Lantai Keramik Keramik pada awalnya berasal dari bahasa Yunani, keramikos yang artinya suatu bentuk dari tanah liat yang telah mengalami proses pembakaran. Lantai keramik atau ubin keramik adalah bahan penutup (finishing) lantai dari bahan keramik.Tujuan penutup
pemasangan
ubin
keramik
selain
sebagi
lantai adalah menambah kekuatan lantai, mempermudah
pemeliharaan dan kebersihan lantai, serta mendekorasi ruangan.Selain fungsi-fungsi
tersebut,
efek
pemasangan
keramik
lantai
juga
bisa
menghadirkan atmosfer tertentu pada ruangan, tergantung jenis dan corak keramik yang dipilih. Jenis
material keramik
sangat
lazim
digunakan.Keramik
punya
fleksibilitas pakai tinggi dan dapat diaplikasikan pada hampir seluruh bagian rumah.Selain kuat, lantai rumah dari bahan keramik juga tidak membutuhkan pemolesan dan keramik
mudah
adalah
dalam
perawatannya.
Kesan
material
hangat. Saat ini beragam tekstur keramik yang dijual di
pasaran, yang secara visual mirip dengan jenis material lain. Misalnya: keramik bertekstur marmer, granit, kayu, batu, bata dan sebagainya. Hasil produksi pabrik tentang mutu keramik dipasaran dikenal istilah “KW”, banyak toko menyebutnya sebagai singkatan dari “Kwalitas”, artinya dalam (1) satu kotak keramik KW1 berisi keramik kualitas paling baik dan dari pabrik tidak ada kerusakan atau tidak ada yang cacat (reject), dikenal istilah dari mulai KW1, KW2, KW3 dan seterusnya. Kadang kw juga menunjukkan presisi ukuran dan juga kehalusan, misalnya dalam satu kardus/dus kw3 , didapat kualitasnya lebih rendah, seperti warna tidak sama persis sama, ukuran berselisih antara satu dengan lainnya. Jenis keramik yang ada di pasaran berbagai merek, corak serta ukuran, keramik bila dilihat dari penggunaan bahan dan proses pembuatan dikenal dalam dan
dalam
dua
jenis keramik,
yaitu;
keramaik
tradisional
keramik modern.
1) Keramik
Tradisional;
Keramik
tradisional
yaitu
keramik
yang
dibuat dengan manual, dan menggunakan bahan alam, seperti kuarsa, kaolin, yang termasuk keramik ini adalah barang pecah belah (dinnerware), keperluan rumah tangga (tile, bricks), dan untuk industri (refractory). 2) Keramik modern; Keramik modern (Fine ceramics advanced ceramic, engineering
ceramic, techical
halus ceramic) menggunakan (Al2O3,
adalah,
dikenal juga denga istilah keramik
yang
keramik
dibuat
dengan
oksida- oksida logam atau logam, seperti: oksida logam
ZrO2,
MgO,dll).
Penggunaannya
elemen
pemanas,
semikonduktor, komponen turbin, dan pada bidang medis. 3) Berdasarkan perletakkannya, jenis keramik dikenal dalam dua jenis, yaitu: Keramik ke
toko,
biasanya
Interior
dan
dan mencoba akan
keramik
eksterior.
konsultasi
Bila
dengan
anda
belanja
pemilik
took,
membedakan keramik berdasarkan penggunaannya,
keramik tersebut mau digunakan di luar atau di dalam. Hal tersebut lazim ditanyakan, sama halnya kita akan membeli cat tembok, pemilik toko selalu menanyakan penggunaannya. Keramik terlindung
dari
hujan,
dan
interior sinar
senantiasa
matahari langsung, oleh
karena itu biasanya digunakan jenis ubin keramik polos atau dekoratif
sesuai dengan fungsi ruang serta kesan yang diharapkan. Khusus ruang-ruang
interior
peralatan
dengan
kegiatan
menggunakan
yang menghasilkan panas serta adanya bahan-bahan kimia,
seperti laboratorium , dapur dan sebagainya maka gunakan ubin keramik yang resisten terhadap bahan-bahan pewarna, asam-basa, dan lemak, sehingga cairan yang tumpah dilantai dapat dengan mudah dibersihkan dan tidak merusak ubin keramik, serta resisten tinggi terhadap suhu tinggi. Jenis kermaik yang memenuhi kualitas tersebutanata lain keramik yang berglazur dan glossy. Sedang untuk ruang untuk kegiatan basah, seperti kamar mandi, tempat cuci gunakan keramik berglasur dengan tekstur pada permukaannya, sehingga tidak licin pada waktu basah dan mudah dibersihkan Keramik dinding juga lazim dipakai untuk kamar mandi, jenis yang cocok adalah keramik dinding berglasur, kilap yang resisten terhadap bahan-bahan kimia serta mudah dibersihkan.
Gbr 3. 1 Keramik Lantai Keramik Eksterior; Untuk lantai eksterior dan sering kena hujan dan sinar matahari
secara
langsung
disarankan
pilih
jenis
keramik
tahan
perubaha cuaca, ditandai dengan daya serap air rendah, permukaan berglazur, tidak mengkilap (berkesan suram), karena jenis warna kusam tidak sensitive terhadap abrasi/goresan. Jenis keramik untuuk
eksterior dipasaran dikenal dengan
embossed (tidak rata). Khusus untuk tangga baik tangga interior maupun eksterior digunakan ubin khusus yaitu ubin keramik yang tidak licin, seperti keramik bertekstur
atau dapat
dipilih
juga
aksesoris
yang
keramik lantai yang memang
khusus untuk dipasang pada anak tangga, yang bernama bullnose dan stepnose.Tipe ini pada permukaan terdapat granulagranula yang menimbulkan efek anti slip. Sifat Keramik, adapun sifat sifat keramik sebagai bahan bangunan, antara lain yaitu; a) Mudah pecah, Sifat yang umum dan mudah dilihat secara fisik pada keramik jenis tradisional seperti barang pecah belah, gelas, kendi, gerabah dan sebagainya, coba jatuhkan piring yang terbuat dari keramik bandingkan
dengan mudah
piring
dari
logam
atau
melamin,
pasti
keramik
pecah, walaupun sifat ini tidak berlaku pada jenis keramik tertentu,
terutama jenis keramik antara keramik
hasil
sintering;
dan
campuran
sintering
dengan logam;
b) Tahan suhu tinggi Sebagai contoh keramik tradisional yang terdiri dari clay, flint dan feldfar tahan sampai dengan suhu 1200 C, keramik engineering seperti keramik oksida mampu tahan sampai dengan suhu 2000 C.; c) Kekuatan tekan tinggi, sifat ini merupakan salah satu faktor yang membuat penelitian tentang keramik terus berkembang; dan d) Keunggulan keramik antara lain yaitu, kaya akan ragam jenis, corak, tekstur, harga dan bahan pembentuk (batu alam, granit, marmer), kekuatan fisik tinggi (lebih tinggi dari parket), warna tahan sangat lama, serta mudah dalam membersihkannya, permukaannya anti air (daya serap airnya kecil) sehingga mudah dalam pemeliharaan dan cara membersihkan) dan tahan terhadap goresan pisau dan juga tahan panas (api). 2. Pemasangan Lantai Keramik Sebelum memasang lantai keramik diatas dasar adukan beton, ada beberapa hal yang harus diperhatiakn dan dilakukan, yaitu menghitung secara akurat lantai keramik yang dibutuhkan.Kemudian pastikan dasar lantai atau tanah sudah padat dan rata. Pertama tama buatlah gambar desain pola lantai dan lajur pemasangan arah horizontal, vertikal atau diagonal luas ruang untuk membantu menghitung secara detail kebutuhan keramik lebihkan sekitar 5 % untuk persediaan, bila waktu pemasangan pasang ada yang rusak, dan cadangan apabila ada kerusakan dikemudian hari, disebabkan stok terbatas dan selang bebrapa waktu kemungkinan tidak diproduksi lagi. Dan pastikan lantai keramik yang datang dan akan dipasang sesuai kode, ukuran warna yang dipesan. Perlu diperhatikan juga, sebelum memasang keramik ada baiknya di rendam dalam air dulu. Hal ini akan membuat keramik menjadi lebih elastis dan pada saat pemasangan dapat dengan mudah menempel. Perhatikan kualitas keramik. Jika ia keramik kw 1 maka tak ada masalah, namun jika ia merupakan kw 2 atau 3 akan susah memasang untuk presisi. Untuk itu nat keramik harus longgar karena masing-masing keramik memiliki selisih 0,2-0,5 mm, hingga keramik tidak saling bertubrukan. Pemasangan
keramik
sebagai
lantai,
dapat
dilakukan
langkah sebagai berikut; 1) Tumpuk keramik yang akan dipasang dekat dengan pemasangan;
langkah
2) Bilaskan semen yang sudah dicampuri air sedikit ke bawah keramik, hal ini akan membuat daya rekat keramik ke adukan benar-benar lengket. 3) Adukan
dan
benar-benar
permukaan
dasar
lantai
beton
harus
bersih. Adukan harus benar-benar homogen atau semen,
pasir dan air sudah sudah diaduk sehingg benar-benar bercampur dengan baiik dan dasar lantai yang akan dipasang harus bersih dari kerikil, batu atau ganjalan- ganjalan lain yang akan membuat rongga di bawah keramik. 4) 4)
Ketuk keramik yang baru dipasang dan pastikan tidak ada yang
kopong
atau bagian dasar yang berongga. Karena keadaan demikian
akan membuat
keramik lepas di kemudian hari. Periksa apakah
ketinggiannya sudah ditarik 5) 5)
untuk
sama
rata
dengan
benang
yang
menentukan ketinggian lantai.
Nat keramik dipasang belakangan. Jangan pasang semen oker atau
nat pada
sisi keramiksaat itu juga. Biarkan lantai keramik yang telah
terpasang
selama 2 atau 3 hari. Hal ini akan membuat sisa udara yang
mengendap akan keluar melalui bagian nat yang belum ditutup. Setelah itu baru diberi 6) semen nat dan jangan lupa membersihkan nat yang masih kosong dari kotoran yang mengendap. 7) 6)
Amankan areal keramik yang baru dipasang dari lalu lalang orang
selama 8) 2-3
hari.
Jangan
biarkan
lantai
keramik
akan
ambles karena
adukan dibawahnya masih belum kuat untuk dibebani. 9) Periksa hasil pemasangan. Periksa kembali semua lantai keramik yang telah terpasang dengan
memukul atau ketukan-ketukan dengan batang
kayu pada permukaan satu lantai keramik, kemudian lakukan pada lantai keramik berikutnya dan seterusnya. Pastikan dibawah lantai keramik yang terpasang
semuanya padat
terisi adukan dan tidak
ada
yang
kopong. Dalam sebuah areal pemasangan seukuran 3 x 3 m biasanya terdapat 3-5 keramik yang kopong. Untuk itu segera bongkar keramik tersebut dan ulangi pemasangannya. 10) 8) Membuat Jarak Nat; Menggunakan plastik spacer Cara yang lazim digunakan untuk menetukan/mengatur jarak
nat
adalah
dengan
plastic spacer yang banyak dijual di toko-toko keramik. Ukurannya bermacam- macam, memberikan banyak pilihan penentuan lebar nat. Plastic spacer tersebut
ditempatkan
disamping
(atas),
dan
dapat
dengan
muda dilepaskan dan dipasang kembali.
Pemakaiannya sangat fleksibel. Menggunakan papan kayu Cara lain untuk menentukan lebar nat adalah dengan kayu.
Lebar
nat
ditandai
menggunakan
penanda
dari
dengan pensil atau yang lainnya.
Pemakaian dengan cara ini fleksibel sekali tetapi dalam aplikasinya mungkin lebih sulit. Pemasangan keramik dinding biasanya dipergunakan paku yang dipasang benang yang direntangkan dari satu sisi kesisi berikutnya untuk ketepatan pemasnagan dan menyeragamkan lebar nat
ATAP A. Pendahuluaan Atap adalah penutup bagian atas bangunan, yang berfungsi sebagai penutup seluruh ruangan yang ada di bawahnya. Secara arsitektur bentuk atap berpengaruh terhadap keindahan suatu bangunan dan pemilihan tipe atap sebaiknya disesuaikan
dengan
lingkungan
setempat
dan
proporsional
terhadap bangunan pada lingkungan tersebut. Atap harus ditopang konstruksi yang kuat, jenis konstruksi atap tergantung jenis bahan penutup atap dan bentuk atap yang akan digunakan.Jenis penutup atap saat ini banyak ragam baik bahan maupun bentuk, desain serta warna, seperti dikenal secara umum atap terbuat dari beton, atap seng, atap sirap, atap ilalang, atap genteng dan lain sebagainya. Jenis bahan penutup atap merupakan faktor yang sangat mempengaruhi keserasian atap, dalam pemilihan jenis penutup atap ini ada beberapa kriteria yang perlu diperhatikan antara lain seperti kondisi iklim
setempat,
seperti misalnya
untuk daerah panas sebaiknya menggunakan penutpu atap yang menimbulkan efek sejuk seperti memakai atap genteng, bagaimana dengan bentuk keserasian atau fungsi dari bangunan tersebut, kemudian bagaimana dengan ketersediaan bahan penutup atap yang digunakan. Berikut ini adalah pemilihan atap, yang didasarkan atas pilihan karakteristik lokasi dan jenis atap yang digunakan; 1) Atap dari bahan bersifat isolasi terhadap panas, dingin dan bunyi 2) Atap yang berfungsi kedap (rapat) terhadap air hujan dan tidak tembus air 3) Atap yang tahan terhadap perubahan bentuk akibat pergantian cuaca 4) Atap yang memerlukan sedikit perawatan, seperti tidak perlu cat 5) Atap yang tidak mudah terbakar 6) Atap yang memiliki bobot ringan. 7) Atap yang awet dan usian tahan lama. Kemudian mengenai konstruksi rangka atap yang digunakan untuk jenis atap genteng, biasanya digunakan
rangka atap kuda-kuda. Rangka atap kuda– kuda
adalah suatu susunan rangka batang yang berfungsi untuk mendukung beban atap termasuk juga berat sendiri dan sekaligus memberikan bentuk dan jenis penutup pada atap. Pada dasarnya konstruksia kuda–kuda terdiri dari rangkaian batang
yang
membentuk
segitiga,
dengan
mempertimbangkan berat atap
serta bahan penutup atap, maka desain konstruksi kuda–kuda akan berbeda satu sama lain. Setiap susunan rangka batang haruslah merupakan satu kesatuan bentuk yang kokoh yang nantinya mampu memikul beban yang bekerja pada konstruksi
tanpa mengalami perubahan. Beberapa syarat-syarat konstruksi atap yang harus dipedomani antara lain, yaitu; 1) Konstruksi atap harus kuat menahan berat sendiri dan tahan terhadap beban-beban yang bekerja padanya. 2) Pemilihan bentuk atap yang sesuai sehingga menambah keindahan serta kenyamanan bagi penghuninya. 3) Bahan penutup atap harus sesuai dengan fungsi bangunan tersebut, dan tahan terhadap pengaruh cuaca. 4) Sesuai dengan ciri khas arsitektur tradisional bangunan sekitar. 5) Kemiringan atau sudut atap harus sesuai dengan jenis bahan penutupnya. Makin dapat
rapat dibuat
jenis lebih
bahan landai,
penutupnya, seperti
maka kemiringannya
bahan
dari
seng, kaca, asbes
dan lain – lainnya. B.
Jenis Bahan Penutup Atap Jenis bahan penutup atap sekarang ini banyak ragamnya, kita dengan mudah menemukan berbagai macam jenis, merek atau tipe yang ada dipasaran. Saat ini penutup atap merupakan salah satu komponen yang sangat penting dalam sebuah keindahan memiliki
bangunan,
pun terkadang
karena juga
selain perlu
dari
fungsinya,
diperhitungkan.
dari
segi
Penutup
atap
bermacam- macam jenis materialnya, terbuat dari bahan apa dan
bagiaman konstruksi penopangnya, tergantung jenis dan benuknya. Berikut ini kita akan mengulas berbagai digunakan
untuk
macam
material
atap
yang
dapat
penutup bangunan sesuai dengan desain dan
kebutuhannya. 1. Atap Dari Bahan Tumbuhan 1.1 Atap Ilalang (Alang-alang) Pemakaian atap ilalang atau alang-alang untuk
penutup
atap
suatu
bangunan
banyak digunakan dipedesaan. Proses pembuatannya, ilalang
dijalin
setelah
dikeringkan,
sedemikian
Gbr 4. 1 Atap Ilalang (Alang- membentuk sisir,atap ilalang ini alang)
rupa
dipasang pada atap suatu bangunan dengan cara diikat dengan tali bambu atau dijepit
dengan
bahan tanaman, yang
paku.
Ilalang adalah
dalam
lapisan
yang
atap
yang
tumpang
terbuat
dari
tindih. Alang-alang
dalam bahasa Melayu sering disebut ilalang di Sumatera banyak terdapat
di lahan kosong, lahan perkebunan, di kebun, di lahan pertanian atau tegalan, perkembangannya sangat
cepat sebab daya produksinya
secara generatif
maupun vegetatif amat efisien. Atap alang-alang sangat ramah lingkungan karena menghasilkan
limbah yang sangat kecil, dan sampah pasca pemakaiannya
dapat dikembalikan ke alam menjadi sampah organik. Atap alang-alang juga menyerap
panas
matahari
dengan
sangat
ideal
sehingga suhu ruangan
dibawahnya menjadi sangat nyaman,sehingga tidak diperlukan lagi Air Conditioner di dalam ruangan. Jenis atap Ilalang adalah atap yang dipasang pada bangunan yang berbahan alang-alang, atap ilalang disebut juga dengan atap
alang-alang
di daerah
tertentu, atap ini seringkali dipasang untuk membuat suasana yang natural atau memberikan
kesan
alami
pada
bangunan
dan
selain
untuk
atap
bangunan rumah tradional atau rumah yang berada di desa, biasanya sering digunakan pada tempat-tempat yang berhubungan dengan
suasana alami,
seperti estetika pada restauran, villa, gazeboo, hotel atau penginapan untuk memberikan kesan natural dan alami. Adapun keunggulan jenis penutup atap Ilalang, antara lain adalah 1) Mudah ditemukan, terutama di daerah pedesaan, dan bahanIni adalah bahan atap yang paling umum , karena bahan yang tersedia. 2) Ramah lingkungan Kekurangan jenis penutup atap Ilalang, yaitu; 1)
Resiko mencegah kebakaran sangat kecil
2)
Tidak tahan lama
3)
Tidak kedap air
4)
Sangat ringan sehingga tidak kuat menahan angin
1.2 Atap Rumbia Rumbia atau disebut juga (pohon) sagu adalah nama sejenis palma penghasil tepungsagu,
di berbagai daerah di Sumatra dan Sulawesi adalah rumbieu,
rembie, rembi, rembiau, rambia, hambia, humbia, lumbia, rombia, rumpia, dan diMaluku dikenal sebagai ripia, lipia, lepia, lapia, lapaia, hula atau huda, di Jawa, ambulung, bulung, (am) bulu, tembulu (Jw.), bhulung (Md.), dan ki ray. Jadi atap rumbia, adalah atap yang dibuat dari daun rumbia, yang diraju menyerupai sisir
menjadi satu kesatuan yang dapat berfungsi sebagai atap. Atap
Rumbia
kerjakan
merupakan
karya
tradisional
oleh kalangan penduduk di pedesaaan, dan
bahan bakunya semua dari bahan alami rawa-rawa dan di tepi sangat
seni
di
pantai
butuhkan
yang
di
di tepi pantai, karna
yang
dan rumbia biasanya tumbuh di airnya
payau.
Atap
rumbia
oleh masyrakat pedesaan, karna masih bisa terjangkau
dengan ekonomi mereka, tetapi sekarang ini ternyata peminat atap rumbia bukan hanya di pedesaan, melainkan sudah sampai pusat
kota, yang banyak di
gunakan untuk atap gasebo dan rumah makan mewah yang membawa nuansa desa. Proses pembuatan atap rumbia tidaklah mudah, butuh ekstra keras, bahan dikumpul lalu di jahit dengan tangan, kemudian di jemur, dan siap untuk di pasarkan, dan proses ini hanya mengikuti apa yang sudah mereka terapkan, dan itu sudah standarisasi yang diterapkan turun temurun.
Gbr 4. 2 Penutup Atap Rumbia 1.3 Atap Ijuk Penggunaan
atap
ijuk
saat
melambangkan bangunan tradisional, spesial
rumah
dan
yang
ini
karakteristik
membedakan
arsitektur
tradisional dengan arsitektur modern, selain itu atap ijuk suatu makna suasana alami,
Gbr 4. 3 Atap Ijuk
juga mengandung desa
yang
penuh
kedamaian.
Enau atau aren adalah jenis pepohonan palma, seperti kelapa (nyiur) dan merupakan
tanaman
serba
guna.
Tumbuhan
ini
dikenal
dengan
pelbagai nama seperti nau, hanau, peluluk, biluluk, kabung, juk atau ijuk (aneka nama lokal di Sumatra dan semenanjung Malaya); kawung, akol, akel, akere, inru, indu (bahasa-bahasa di Sulawesi); moka, moke, tuwa, tuwak (di Nusa Tenggara), dan lain-lain. Asal muasal kata atap ijuk, karena dibuat dari ijuk pohon aren, yang dihasilkan sebagai Serat berwarna hitam yang dihasilkan dari pohon aren ini memang istimewa, karena bisa bertahan hingga ratusan tahun. Keistimewaan serat
ijuk tidak
hanya terletak
pada
sisi keawetannya
saja,
tidak mudah lapuk oleh asam dan garam air laut.Kita dapat melihat orang- orang Sasak (dan wilayah pesisir di negeri ini) sampai sekarang masih memanfaatkan ijuk, tidak hanya untuk atap, tapi juga untuk tali. Diketahui juga ijuk adalah serat alami yang mampu mencegah kerusakan yang diakibatkan oleh rayap tanah. Sifat ijuk yang elastis, keras, dan tahan air, menyebabkan bahan alami ini sulit dicerna oleh organisme perusak serngga, seperti rayap.Aplikasi seklain
untuk
digunakan
atap
untuk
rumah
keperluan
tempo lain,
penggunaan
dulu, sekarang seperti
ini
ijuk banyak
pembuatan rumah adat,
pembuatan atap untuk villa, pembuatan atap gazebo, dan penggunaan untuk budidaya ikan. Pemeriksaan bahan ijuk yang bagus (berkualitas) untuk atap, dapat dilakukan dengan visual yaitu; 1)
Panjang; tebal
2)
Bahan
ijuk
memiliki
ukuran
ijuk
yang
panjang,
dan tekstur yang lebih kuat.
Lidi; Lidi telah terkelupas dari Ijuk
Biasanya bahan ijuk yang berkualitas, kebayakan di ekspor ke luar negeri. Bahan ijuk dari pohon nira/enau, selain untuk bahan atap, lidinya juga dapat dipakai untuk pembuatan sapu lidi atau bahan lain. Beberapa
keunggulan
menggunakan
ijuk
sebagai
bahan
penutpu
atap, antara lain yaitu; 1)
Sejuk; Bisa memberikan efek sejuk di sekitar bangunan
2) Kesan
Alami;
bangunan 3) Kuat: Tahan lama 4) Ramah Lingkungan
memberi
kesan
alami
dan
tradisional
1.4 Atap Sirap
Atap
sirap
berasal
dari
kayu
keras,
dan kayu awet, seperti kayu jati, belian, onglen dan biasanya dari bahan kayu ulin, dan dikenal juga dengan nama kayu besi atau kayu bulian. Gbr 4. 4 Atap Sirap Di daerah Kalimantan sejak dahulu sudah menggunakan bahan atapsirap, karena kayu ulin berasal dari daerah Kalimantan dan memiliki ketahanan yang sangat baik terhadap perubahan suhu, kelembaban, dan pengaruh air laut. Selain untuk bahan atap, kayu ulin juga sering diapakai sebagai bahan bangunan, seperti konstruksi rumah, jembatan, tiang listrik, bantalan kereta api, dan perkapalan. Bahan atap sirap dibuat dengan cara membelah
kayu yang keras seperti menjadi
lembaran lembaran yang mempunyai ukuran tertentu. Ukuran-ukuran sirap ada beberapa macam seperti : 1.
Ukuran besar : panjang 60 cm, lebar 8 @9 cm dan tebalnya 4 - 5 mm,
atau 1 lembar atap sirap biasanya (p x l x t) = 58 x 6 x 0,3 dan 58 x 6 x 0,5 (cm) 2.
Ukuran kecil : panjang 40 cm, lebar 5 cm dan tebalnya 3 @ 4 mm
Atap sirap dari kayu ulin ini berwarna coklat kehitaman.lembaran tipis tersebut dikemas dalam ikatan, namun lama kelamaan akan berubah menjadi cokelat tua kehitam-hitaman. Kelebihan pengunaan bahan sirap adalah bahannya cukup ringan dan bersifat isolisasi terhadap panas. Kelemahan penggunaan bahan ini pemasangannya cukup sulit sehingga biaya yang akan digunakan akan bertambah dan bila lembaran sirap belum cukup kering sudah di pasang akan berubah bentuk menjadi cekung. Berikut beberapa keunggulan menggunakan Atap Sirap kayu pada bangunan, yaitu;
1)
Bentuknya unik
2)
Mudah didapatkan di pasaran
3)
Harganya relative murah
4)
Kekuatannya 20-50 tahun (sesuai dengan lingkungannya)
Berikut beberapa kekurangan menggunakan Atap Sirap kayu pada bangunan, yaitu; 1)
Jika tidak di proteksi maka air akan cepat menyerap
2)
Rentan terhadap rayap
3)
Serat-serat kayunya terkadang dimakan oleh burung
4)
Kurang kuat terhadap terpaan angin
5)
Tidak
diproduksi
perlembar
sehingga
pemasangannya dibutuhkan waktu yang
dalam
lama
2. Atap Bahan Logam 2.1 Seng Seng (Belanda: zink), atau timah adalah unsur kimia dengan lambang kimia Zn, kimiawi seng
mirip
beberapa
aspek
dengan magnesium,
hal
ini dikarenakan ion kedua unsur ini berukuran hampir sama. Selain itu, keduanya
juga
memiliki keadaan oksidasi +2. Seng merupakan unsur paling melimpah di bumi, dan Gbr 4. 5 Atap Seng Atap
jenis
yang
seng
sebenarnya
dibuat
dari
lembaran
baja
tipis
diberi lapisan zinc (zincalume) secara elektrolisa. Tujuannya untuk
membuatnya menjadi tahan karat. Jadi, kata seng sebenarnya berasal dari bahan pelapisnya. Jenis ini akan bertahan selama lapisan zinc (zincalume) ini belum hilang, yang terjadi sekitar tahun ke-30-an. Setelah itu, atap akan mulai bocor apabila ada bagian yang terserang karat.
Seng adalah salah satu sekian banyak
bangunan yang sering digunakan sebagai penutup atap. Ukuran seng datar digalvanisir
ukuran
tebal
yang
kurang
dari
1
mm
yang
dinyatakan
dengan BWG.Ukuran seng gelombang biasa yang digalvanisir berkisar 760 mm x 1830 mm dengan beberapa macam tebal. Mengenal Sifat fisik seng, Seng merupakan logam yang berwarna putih kebiruan, berkilau, mutu
dan
bersifat diamagnetik.
komersial
tidak
Walau
berkilau,
demikian, seng
padat daripada besi dan berstruktur kristal. Seng terdiri dari
kebanyakan seng sedikit
kurang
logam keras dan
rapuh, seng juga mampu menghantarkan listrik dibandingkan dengan logam-logam lainnya, seng memiliki titik lebur (420 °C) dan tidik didih (900 °C) yang relatif rendah. Jika seng terkena air hujan yang banyak mengandung garam akan mudah
berkarat, lagipula oleh jatuhnya air hujan akan menimbulkan suara yang serta tidak
bersifat
isolasi panas maupun
dingin
artinya
bila udara di luar
panas atau dingin maka dalam ruangan akan terasa lebih panas atau Kelebihannya
bobotnya
ringan,
harganya
murah,
gaduh, dingin.
untuk
memasangannya mudah sekaligus dapat menghemat biaya.
Gbr 4. 6 Penutup Atap Seng Berikut beberapa kelebihan dan kekurangan atap seng, antara lain yaitu; Kelebihan; Pemasangan cepat dan mudah, ringan, penggunaan rangka atap sediki. Kekurangan; Sifatnya yang menahan panas kurang, mudah berkarat, kurang menarik secara penampilan dan mudah terhempas angin, mudah penyok.
2.2 Atap spandek (Spandex) Atap spandek, jenis atap baja yang dibuat sedemikian rupa seperti halnya
seng
gelombang
namun
bedanya
spandek
ini
bentuknya
menyudut.secara prinsip hampir mirip dengan atap seng gelombang biasa, namun karena bentuknya menyudut terkesan lebih manis. hal yang membedakan lain adalah jenis pelapis yang dipakai. Atap seng gelombang memakai lapisan seng sedangkan spandek ini memakai lapisan zinkalume.
Gbr 4. 7 Atap Spandek Pada Bangunan Rumah Atap spandek terdiri dari jenis atap gelombang besar dan gelombang kecil yang banyak diaplikasikan pada bangunan pabrik, perkantoran, gudang, dan jenis atap spandek panjangnya dapat dipesan sesuai dengan permintaan. Bahan dasar yang dipergunakan untuk material Atap Spandek zinc
(zincalume)
baja
lapis
lapis
logam paduan dengan komposisi Aluminium dan Seng. Komposisi ini
memberikan perlindungan cocok zinc
untuk
yang
yang
prima
merupakan sehingga
baja
antara lain,
Atap
lembaran Spandek
berbagai aplikasi bangungan dan manufaktur. Baja lapis
(zincalume)
memiliki lapisan resin jernih yang membuat
permukaannya mudah di cat, mencegah goresan dan bercak tangan, dan lapisan pasivasinya menjamin permukaannya yang keperak-perakan tetap terjaga, tampilannya yang mengkilap memberikan daya dan panas
yang
tinggi.
pantul cahaya
Daya tahan panasnya mencapai 315 derajat
celcius tanpa mengalami perubahan warna pada permukaannya, sehingga sangat cocok dipergunakan untuk atap bangunan gudang, pabrik maupun bangunan yang besar/luas, lapis zinc (zincalume)
memberikan usia pakai 2
hingga 6 kali lebih lama dibandingkan dengan baja lapis Galvanis pada aplikasi yang sama. Untuk lebih memahami, jenis, model dan ukuran ata spandek berikut ini disampakan spandek
yang
ada
data teknis,
bentuk,
ukuran
daari atap
di pasaran. Perlu di ingat, bahwa atap jenis ini tidak
semua toko menjual, oleh karena itu untuk penggunaan perlu pemesanan terlebih dhulu di toko atau agen yang menjualnya. Spesifikasi data atap spandek bermacam macam tergantung pabrik yang memproduksi jenis atap tersebut. DI bawah ini dapat dilihat spesifikasi salah satu atap spandek yang ada di jual di pasaran (sampel produk), yang memiliki panjang 6-7 meter: Bahan : Baja zincalume Tebal
: 0,30 – 0,35 – 0,45 mm, dan 0,50 mm
Panjang : Standar 6-7 meter Lebar : 600mm, 672 mm, 720mm, 730mm, 750mm, 760mm, 780mm,800mm, 30mm, 890mm, 925mm, 935mm, 960mm, 1000mm,1040mm dan 1060mm
Gbr 4. 8 Beberapa Model Atap Spandek (Sampel Produk) Berikut ini dapat dilihat data teknis, spesifikasi tentang ketebalan beserta data berat masing-masing jenis atap spandek per kilogram panjang dan luas, yang diambil dari salah satu produk yang beredar di pasaran. Spesifikasi Atap Spandek “XX” Nama Produk
: “XX”
Bahan Dasar
: Baja Hi-Ten G550, & Baja Soft G300
Sumber Bahan
: Zincalume AZ 150, Abadi AZ 100
Lapis Lindung
: Zinc-Aluminium; Prepainted Zinc-Aluminium 150 gr/m2,
Prepainted Zinc-Aluminium 100 gr/m2
Warna
: Colorbond, Pelangi, Gemilang
Gelombang
: 5 Gelombang
Lebar Effektif
: 750 mm
Tebal standar
: 0.20 mm BMT atau 0.25 mm TCT 0.25 mm BMT atau 0.30 mm TCT 0.30 mm BMT atau 0.35 mm TCT 0.35 mm BMT atau 0.40 mm TCT 0.40 mm BMT atau 0.45 mm TCT 0.45 mm BMT atau 0.50 mm TCT
Panjang
:
Ukuran sesuai kebutuhan, Maksimal 12 m
Tabel 4. 1 Data teknis spandek tebal dan berat
(Thickness after Coated)
3. Atap Genteng 3.1 Genteng tanah tradisional Jenis bahan penutup atap genteng tradisional terbuat dari bahan dasar tanah liat melalui proses percetakan dan pembakaran sampai sempurn, ini disebabkan karena bahan ini mempunyai daya tolak panas, dingin , tahan lama, tidak memerlukan banyka perawatan serta harganya relative murah. Genteng tanah liat tradisional
banyak digunakan pada bangunan-bangunan yang ada
di daerah tropis maupun daerah yang berhawa lembab, di dsa desa di sekitar pulau Jawa jenis penutup atap genteng sudah popular sajk dahulu. Genteng jenis
ini
biasa
sering
disebut
genteng
S
karena
mempunyai penampang pelintang seperti huruf S. genteng S mempunyai ukuran :
1) Panjang
28 – 36 cm
2) Lebar
20 – 25 cm
3) Tebal
0,8 – 1 cm
4) Dalam
4 – 5 cm
Genteng tanah liat membutuhkan rangka untuk pemasangannya, dalam ilmu konstruksi disebut dengan struktur rangka atap atau konstruksi rangka atap, pemasangan genteng ini dipasang pada atap miring.Genteng menerapkan sistem pemasangan
saling mengunci dan mengikat (inter-locking), dan
biasanya
dimulai
pemasangan
dari
paling
bawah.
Warna
dan
penampilan genteng ini akan berubah seiring waktu yang berjalan. Biasanya
akan tumbuh jamur di bagian badan genteng. Adapun keunggulan jenis penutup genteng tanah liat tradisional, antara lain adalah; a) Mudah didapat b) Kuat menahan air hujan c) Murah harganya d) Kedapa air dan anti rayap
Kekurangan
jenis
penutup
atap
genteng
tanah
liat
tradisional,yaitu; a) Mudah ditumbuhi jamur dan lumut b) Mudah retak c) Dalam
pemasangannya
membutuhkan
waktu
yang
lebih
banyak karena bentuknya yang dicetak satu persatu. d) Tidak cocok untuk bangunan didaerah yang bersalju 3.2 Genteng Keramik Bahan dasarnya tetap keramik yang berasal dari tanah lia, namun genteng ini telah mengalami proses finishing yaitu lapisan glazur pada permukaannya. Lapisan ini dapat diberi warna yang beragam dan melindungi genteng dari lumut. Umurnya bisa 20 – 50 tahun.
Aplikasinya sangat cocok untuk hunian
modern di perkotaan, dengan permainan atap genteng berbagai macam model/bentuk atap.
Gbr 4. 9 AplikasiAtap Genteng Keramik Pada Bangunan
Adapun keunggulan jenis penutup Genteng Keramik, antara lain adalah; a)
Bentuknya sudah lebih modern
b)
Kedap air dibandingkan atap tanah liat tradisional
c)
Kuat dibandingkan genteng tanah liat tradisional karena telah melalui proses finshing, dan tahan lama 20-50 tahun
d)
Mengkilat, karena bagian luarnya dicat. Sehingga rumah terlihat apik
f) Sesuaidi daerah panas maupun basah (hujan) g) Ukurannya lebih besar dari genteng biasa sehingga bisa menghemat Kekurangan jenis penutup atap Genteng Keramik, yaitu; a) Dalam
pemasangannya
membutuhkan
waktu
yang
lebih
banyak karena bentuknya yang dicetak satu persatu. b) Tidak cocok untuk bangunan didaerah bersalju c) Terkadang
cat
yang
digunakan
untuk
melapisi
genteng
terkelupas, sehingga pada bagian gentengnya ditumbuhi lumut. 3.3 Genteng Beton Bentuk dan ukurannya hampir sama dengan genteng tanah tradisional, hanya bahan dasarnya adalah campuran utama beton, yaitu campuran semen PC dan pasir, kemudian diberi lapisan tipis yang berfungsi sebagai pewarna dan kedap air.
Sebenarnya atap ini bisa bertahan dalam waktu yang sangat
lama, tetapi lapisan pelindungnya hanya akan bertahan antara 30 tahun hingga 40 tahun.
Gbr 4. 10 Berbagai Tipe Atap Genteng Beton
Bentuk atap beton, hampir sama dengan bentuk genteng pada umumnya,hanya saja
berbagai
produsen
memproduksi
genteng
beton
dengan
spesifikasinya. Untuk aspek komersil, produsen genteng beton membuat cirri dan keunggulan khusus, seperti dirancang khusus dengan bobot yang relatif ringan, warna yang menarik, model atau tipe genteng, seperti tipe S, M, atau tipe plat vertical, plat batu, dan lain lain tergantung produsen yang member nama sesuai dengan karakteristik masing-masing produksi.. Berbagai cara guna menarik dan merangsang konsumen agar membeli genteng beton yang di variasi dengan model cekungan, warna, atau kemudahan pemasangan. Perlu dipahami, bahwa setiap genteng memiliki kelebihan dan kekurangan, begitupun dengan genteng beton, beberapa karakteristik genteng beton yang dapat menjadi panduan pemeriksaan visual, yaitu: 1) Bobot; Genteng beton lebih berat dibandingkan genteng keramik; 2) Presisi; Genteng Beton memiliki tingkat presisi yang lebih baik, dikarenakan proses pembuatan genteng beton tidak mengalami pembakaran sehingga kemungkinan deformasi pada genteng sangat kecil, selain itu desain genteng ini memungkinan proses pemasangan lebih cepat. 3) Harga; Harga genteng beton relatif lebih murah dibandingkan dengan genteng keramik, karena isi/m2 genteng beton lebih sedikit dibandingkan genteng keramik 4) Warna; Warna genteng beton mungkin tidak sekuat warna genteng keramik berglazur, karena genteng beton umumnya mengalami pewarnaan dengan menggunakan cat minyak atau coating, tetapi beberapa produsen ada yang mengklaim dapat menghasilkan coating yang tahan lama. Perbedaan harga karena perbedaan warna genteng hampir tidak ada, hanya kualitas coating/cat yang mebedakan harga dari genteng beton, jadi kita dapat lebih fleksibel menyesuaikan warna dengan selera kita tanpa mengganggu budget awal. 5) Daya serap air; Genteng beton juga lebih mudah/rentan terhadap rembesan untuk pemakaian jangka panjang, apalagi jika coating/cat nya sudah terkelupas, hal ini akan berpengaruh pada beban atap pada saat hujan karena pada kondisi ini daya serap genteng terhadap air sangat tinggi. 6) Model; Model banyak tipe, khususnya model flat lebih cocok dengan desain minimalis, hal in dikarenakan bentuk dan desain genteng ini murni flat dan lebih presisi.
Gbr 4. 11 Spesifikasi Genteng Beton Model M (Sampel) Selain dari karakteristik diatas kita dapat melihat dari sisi proses pembuatan genteng itu sendiri, pada genteng beton yang memiliki bahan dasar campuran beton. yang proses pengeringannya bergantung pada persenyawaan antara semen sebagai perekat dengan campuran beton.
ditambah
dengan
press mesin pada
saat pencetakan yang menjadi faktor utama kepadatan beton dari pada genteng itu sendiri.
Gbr 4. 12 Spesifikasi Genteng Beton Model Flat (Sampel) Beberapa kelemahan, jenis penutup Genteng beton, antara lain adalah; 1) Tidak memiliki proteksi jadi jika terkena hujan dan panas lebih cepat berjamur dan lumut 2) Harganya lumayan mahal 3) Untuk menyusun genteng beton lebih lama 4) Tidak cocok di daerah yang bersalju 5) Bobot, berat sehingga memerlukan rangka atap yang kuat 3.4 Genteng Aspal (Bitumen)
Bahan meterial yang satu ini terbuat dari campuran lembaran bitumen
yaitu
turunan aspal dan bahan kimia lain, di pasaran sering juga genting jenis ini disebut dengan genteng bitumen atau atap bitumen Bahan aspal dikenal sebagai
bahan atau material yang bersifat viskos atau padat, berwarna hitam atau coklat, yang mempunyai daya lekat (adhesif), dan mengandung hidokarbon yang dihasilkan dari minyak bumi (aspal alam) dan terlarut dalam karbondisulfida. Aspal telah digunakan selama ribuan tahun sebagai bahan waterproofing karena sifatnya yang mampu menyesuaikan terhadap fluktuasi suhu, dan
dapat bersifat
sebagai perekat, sebagai filter karna sifat yang cair pada suhu tertentu dapat mengisi rongga yang kosong dan bersifat kedap air (waterproof). Berbeda dengan genteng yang dikenal umum, seperti genteng beton atau tanah liat, genteng aspal masih belum banyak dikenal orang, dan di pasaran juga masih jarang, dan pengguna juga masih sedikit. Genteng ini terbuat dari campuran bubuk kertas, serat organik, resin, dan aspal, genteng ini memiliki bobot lebih ringan dibandingkan dengan genteng tanah liat, beton, atau keramik, bobotnya sekitar 4 kg/m2, tentu lebih ringan dibandingkan dengan atap genteng yang berat satuannya bisa mencapai 4 kg-8 kg. Bobot yang ringan ini dapat menjadi salah satu keunggulan genteng aspal, dengan bobot yang ringan, konstruksi atap pun dihemat.
Selain itu genting ini sangat lentur dan tahan air, karena kita ketahui
bahwa spal berfungsi sebagai waterproofing hingga membuat atap tahan bocor.
Teknik sirap
pemasangan pada umumnya,
pemasangannya sama atau
atap
genting genteng dari
ini aspal
bawah
ke
ini
sama
seperti
adalah
sirap
atas.
Bentuk
memasang versi
genteng
modern, aspal
bitumen bermacam-macam, tergantung pabrik yang produksi, di
pasaran ditemui berbagi bentuk atap bitumen, yaitu; 1)
Atap Bergelombang, bentuknya seperti seng gelombang;
2)
Atap Datar, bentuknya seperti atap sirap, atau berbentuk lembaran;
3)
Atap Genteng, bentuknya seperti atap genteng.
Gbr 4. 15 BentukAtap Genteng Aspal (Bitumen) Model Singel Berbagai pabrik di Indonesia telah memproduksi genteng jenis ini, dengan model,
ukuran serta warna yang beragam. Genteng aspal bitumen ada yang dikombinasi dengan
bahan
berbagai
macam
yang
tujuannya
memperkuat serta
memperindah tampilan, seperti kombinasi material fiber dan aspal, dan kombinasi dengan batuan berwarna yang menghasilkan paduan warna serasi. Prodk genteng
seperti
ini,
menghasilkan
genteng
yang
flexible,
dapat
dipasang dalam berbagai bentuk dan ragam motif. Pemasangan atap dapat dipasang dalam kondisi kemiringan yang ekstrim.Kemudian ada berbagai model juga yang diproduksi oleh pabrikan, seperti model datar bertumpu pada multipleks yang menempel pada rangka, multipelks dan rangka dikaitkan dengan bantuan sekrup. Ada juga model genteng aspal yang dilem ke papan, untuk model Adapun
bergelombang, keunggulan
ia cukup jenis
disekrup
penutup
jenis
kedua,
pada balok gording.
Genteng
Aspal
(bitumen),
antara
dipasang
pada
lain adalah; 1) Kekuatan; Tahan terhadap api, air, suhu dan rayap; 2) Pemasangan;
Kemiringan
pemasangan
dapat
kemiringan yang landai 22,5° sampai 90°, mudah dan praktis pemsngannya; 3) Warna; Memiliki warna yang beragam, serta terlindungai anti pudar dan anti jamur; 4) Bobot; Bobot ringan dibanding genteng keramik dan beton. Beberapa kelemahan, jenis penutup Genteng Aspal (bitumen), antara lain adalah; 1)
Harga mahal;
2)
Sulit didapat di setiap toko;
3)
Tidak cocok digunakan didaerah panas
3.5 Genteng Metal Genteng metal yang pelapis,
metal
terbuat
diproses
degan
lembaran bahan
pada permukaan bagian atas dilapisi
dengan butiran pasir direkatkan,
dari
dan
aspal
yang
kemudian difinishing dengan cat,
dan dibentuk seperti genteng, dengan ukuran Gbr 4. 16 Genteng Metal
tertentu.
Ukuran genteng metal, bervariasi,
ada yang dibuat lebih besar dari genteng
tradisonalt, yakni sekitar 60–120 cm, dengan ketebalan 0,3 mm. Pemasangan genteng ini tidak jauh beda dengan genteng dari tanah liat, karena memiliki ukuran yang lebih lebar maka dapat mempercepat waktu pemasangan pada sebuah bangunan. Genteng jenis ini biasanya memerlukan sekrup untuk pemasangannya agar tidak mudah terbawa angin karena bobotnya yang ringan. genteng
metal
yang
tersedia
sangat
variatif
Pilihan
warna
dan menarik, kombinasi
warna atap dan dinding bangunan dapat menciptakan estetika dan
arsitektur yang indah.
Gbr 4. 17 Komposisi Bahan Genteng Metal (Sampel Pabrikan) Teknik
pemasangan
pemasangan terdapat pada
genteng
genteng
metal
tradisonal
perekatan/pemakuan,
pada
atau
prinsipnya
genteng
dimana
sam
dengan
keramik, biasanya
bedanya dilekatkan
menggunakan genteng ini ditanam pada balok gording rangka atap, menggunakan sekrup. Bentuk lain berupa genteng lembaran.
Pemasangannya tidak jauh
berbeda dengan genteng tanah liat hanya ukurannya saja yang lebih besar. Ukuran yang
tersedia bervariasi,
60-120cm
(lebar), dengan ketebalan
0.3mm dan
panjang antara 1.2-12m.Karena ukurannya lebih lebar dan ber variasi, tentu letak dan kedudukan konstruksi pendukung, seperti reng akan berbeda jaraknya, misalnya untuk ukuran lebar 80 cm dan panjang 77cm akan menyesuaikan. Pemasangan akan lebih cepat, karena lembaran yang lebih luas, penempelan dilakukan dengan cara menempatkan genteng
teknik
di atas reng yang
telah disiapkan, kemudian tempelkan menggunakan paku. Ada pemasangan genteng jenis ini yang lebih praktis,
karena pabrik sudah melengkapi dengan
pengunci khusus atau paku, di samping ukurannya yang lebar dan panjang sesuai
produk/pesanan, akan mempercepat proses pengerjaan. genteng
metal
yang
harus
Pada
pemasangan
diperhatikan adalah bagian atas dan bawah
genteng tidak sama, sehingga perlu diperhatikan posisinya.
Sehingga perlu
diperhatikan pemasangan lembaran pada sayap kanan dengan pemasangan lembaran pada sayap kiri. Cara pemotongan genteng metal hanya dapat dilakukan dengan memakai gunting besi, bagian atas
genteng
dan
lihat
posisi
yang
dipotong
untuk
dimana gording terpasang.
Berikut beberapa keunggulan menggunakan genteng metal pada bangunan, yaitu; 1) Kekuatan; Dilapisi bahan anti karat, pasir dan tahan terhadap api, air, suhu dan rayap; 2) Pemasangan; mudah dan praktis pemasangannya karena berbentuk lembaran perpaduan seng dengan genteng; 3) Warna; Memiliki warna yang beragam dan tahan lama; 4) Bobot; Bobot ringan dibanding genteng tradisonal, keramik dan beton; 5) Teknologi baru yang membuat genteng tidak menimbulkan panas dan tidak mudah terbakar. 6) Dilapisi khawatir
bahan
anti
lumut
sehingga
tidak
perlu
untuk mengecet ulang yang tentunya memerlukan biaya
tambahan
Gbr 4. 18 Aksesoris Bahan Genteng Metal (Sampel Pabrikan) Berikut beberapa kekurangan menggunakan genteng metal pada bangunan, yaitu;
1) Mahal bila dibandingkan dengan bahan genteng tradisonal dan seng; 2) Pemasangan tidak rapi akan menimbulkan efek tambal dan tidak indah dilihat; 3) Kemampuan insulasi panas dan kebisingan yang
ditimbulkan pada
waktu hujan, masih belum sebaik genteng keramik dan genteng beton; 4) Menyerap panas. 4. Atap
Beton Atap beton, adalah plat yang terbuat dari bahan beton atau beton
bertulang, yang difungsikan sebagi atap dan biasanya merupakan atap datar. Banyak
digunakan
pada
rumah-rumah
kontemporer.Atap beton memiliki karena
itu
untuk
pembuatan
bobot
modern
minimalis
yang
berat,
dan oleh
perlu perencanaan oleh ahli untuk
perhitungan konstruksi akibat beban beban yang dipikul serta pengaruh gaya-gaya yang bekerja. Banyaknya kasus runtuhnya konstruksi pembuatan plat beton pada bentangan yang panjang dan luas, dikarenakan yang
kurang
teliti.
Konstruksinya
yang
perencanaan
kuat memungkinkan
untuk mempergunakan atap ini sebagai tempat beraktifitas seperti menjemur pakaian dan bercocok tanam dengan pot atau aktivitas lain yang dapat dipikul oleh konstruksi. Pemsangan plat beton yang difungsikan sebagai lantai, tebal minimum adalah 12 cm, dengan menggunakan tulang besi beton 2 lapis, menggunakan besi beton diameter 10 mm berjarak 10 cm pada lokasi momen maksimum, dan diameter 10 mm berjarak 20 cm pada lokasi momen minimum. Untuk plat beton yang difungsikan sebagai atap, tebal minimum plat adalah 7 cm dengan tulangan besi beton 1 lapis, jarak antara tulangan beton adalah 2 x tebal plat atau 20 cm, diambil nilai yang terkecil, sebagai bahan referensi tebal plat 7 cm maka jarak tulangan 2 x 7 cm = 14 cm, maka yang dipakai berjarak 14 cm. Akan tetapi penerapan dilapangan biasanya menggunakan tulangan pokok diameter 8mm jarak 10 cm, sedangkan tulangan pembagi diameter 6 mm berjarak 10 cm. Kemudian untuk plat konsol (cantilever)
lebar bentang
yang direkomendasikan maksimum 100 cm, bila lebih dari itu sebaiknya struktur dihitung oleh ahli dibidangnya, hal ini untuk mencegah runtuh dan tidak kokohnya plat beton. Kebocoran pada atap beton sering sekali terjadi, untuk itu perlu perencanaan yang teliti dan perlu pengawasan pada pengecoran dan pemakaian waterproofing pada lapisan atasnya. Untuk mencegah kebocoran, keruntuhan, dan berfungsi melindungi ruangan dari panas matahari dan hujan pembuatan
atap beton
harus memenuhi syarat-syarat yaitu yang ditentukan. Dalam hal
ini dalam pelaksanaan pekerjaan bangunan atap merupakan penentu berhasil atau tidaknya pekerjaan atap seperti bocor atau tidaknya bangunan atap. Pelaksanaan pekerjaan atap beton, secara teknis terbuat dari beton bertulang, dimana pekerjaan terdiri dari
dua bagian, yaitu pekerjaan adukan beton dan
pekerjaan pembesian (tulangan) beton. Susunan campuran adukan untuk atap beton harus kedap air, artinya perbandingan campuran yang digunakan biasanya diambil 1 PC : 1 1/2 PS : 2 1/2 KR oleh tukang di lapangan disebut campuran beton kental. Pemakaian air dalam adukan beton untuk bangunan atap hendaknya diambil secukupnya saja artinya paling banyak terbatas pada sifat adukan beton dapat dikerjakan dan tidak boleh memakai air yang berlebih-lebihan yang dapat mengakibatkan adukan beton menjadi sangat cair.
Pada adukan beton yang sangat cair
dapat mengakibatkan beton setelah menjadi keras akan dapat dengan mudah ditembus oleh air. Air yang digunakan untuk adukan beton harus air tawar dan bersih atau memenuhi syarat penggunaan air sebagai campuran beton, demikian pula bahan tambahan pasir dan krikil harus juga bersih dari segala kotoran. Hal ini dimaksudkan agar mutu beton dapat terjamin baik terhadap kekuatan maupun terhadap sifat tahan tembus air (kedap air). 1) Berikut beberapa keunggulan menggunakan Atap Plat Beton, pada bangunan, yaitu; 2) Kekuatan;kekuatannya
sangat
besar,
karena
merupakan
campuran pasir,krikil,semen dan air 3) Bobot; Bobot berat bahan-bahan penyusunnya mudah di dapatkan di pasaran 4) Model atap datar sehingga pada bagian atap bisa dilakukan aktivitas lain (menjemur,menaruh pot,dll) 5) Tahan terhadap hempasan angin 6) Bisa digunakan di daerah panas dan hujan Berikut beberapa kekurangan menggunakan Atap Plat Beton, pada bangunan, yaitu; 1) Harga bahan-bahan lebih mahal 2) Waktu pembuatan dan pengeringannya relative lama 3) Sering terjadi kebocoran pada plat beton, jadi harus di proteksi dengan waterproofing pada bagian atas plat. 4) Jika kurang perawatan maka akan tumbuh jamur dan lumut
5. Atap Kaca Pemakaian atap kaca semakin popular untuk mendapatkan penerangan alami dalam rumah pada siang hari. Biasa dipakai pada bagian rumah yang tidak mendapatkan cahaya langsung dari jendela atau sebagai aksen yang melengkapi design sebuah rumah. Penggunaan atap kaca pada area depan bangunan, atau teras bangunan menjadi area yang modern, sebagai tempat bersantai
dan
menikmati
pemandangan
di
sekitar
tanpa
harus
berpikir tentang cuaca yang ada baik hujan ataupun sinar matahari. Bentuknya pun bermacam macam, ada yang berbentuk lembaran kaca atau genteng kaca sesuai kebutuhan, dan tersedia dalam berbagai warna, walaupun tampaknya kaca bening masih merupakan pilihan terpopuler saat ini. Sebuah atap kaca dengan warna yang terang dapat menambahkan sentuhan individualitas dan gaya untuk, rumah kantor atau toko. Sedangkan untuk model dam macam atap, dapat dipilih jenis serta model atap datar, atap pelana, melengkung, flat memanjang dan kombinasi dengan bahan penutup atap lain yang banyak di jual di pasaran, dan tersedia dalam berbagai ukuran dan gaya permukaan. Penggunaan carport namun
atap
kaca
biasanya
diaplikasikan
pada
atap
atau ruangan yang membutuhkan sinar alami dan cahaya segar, jika
kita
menginginkan
sesuatu
menggunakannya
pada
ruang
lain,
Mengaplikasikan
atap
kaca
pada
yang
seperti kamar
berbeda,
kita
kamar
bisa
mandi.
mandi dapat memberikan
sensasi yang unik, hal lain pastikan bukaan pada kamar mandi dapat mengakomodasi sirkulasi udara yang optimal, juga panas yang masuk melalui atap kaca. Dalam pemasangannya, kita harus memperhatikan beberapa pedoman agar tahan cuaca, gunakan kaca berketebalan minimal 10mm. Konstruksi atap sebaiknya landai, dengan kemiringan sekitar 2-3 derajat, rangka bisa terbuat dari besi pelat siku dengan jarak antar batang penahan kaca sekitar 50cm. Perawatan kaca jenis ini sangat mudah, cukup dengan membersihkannya secara rutin dengan air dan gosok kaca menggunakan lap yang direndam cairan sabun. Berikut
beberapa
keunggulan
menggunakan
bangunan, yaitu; 1)
kedap air
2)
bisa digunakan di daerah panas dan hujan
3)
bagian rumah dapat tersinari matahari secara alami
4)
tidak perlu menyalakan lampu di siang hari
5)
hemat listrik
6)
bebas rayap
Atap
Kaca,
pada
7)
tahan terhadap hempasan angin
8)
mudah didapatkan di pasaran
Berikut
beberapa
keunggulan
menggunakan
Atap
Kaca,
pada
bangunan, yaitu; 1)
jika malam hari tidak bisa di tutup dan tidak akan berguna
2)
harganya mahal
3)
tidak bisa di daur ulang
6. Atap Polycarbonate Atap Polycarbonate dikenal orang di lapangan sebagi canopy, atap ini berbentuk lembaran yang besar sehingga dimungkinkan untuk luasan yang besar tanpa sambungan. Polycarbonate adalah bentuk atap berongga transparan yang biasa digunakan untuk atap garasi,
tempat jemuran, penutup
atap kanopi, gazebo, carport, skylight, bahkan atap jembatan penyeberangan. Perencanaan atap polycarbonate sudah sangat bervariasi dan bisa digabungkan dengan berbagai material lain seperti kayu, Atap
polycarbonate
ini
menjadi
besi,
pilihan
beton untuk
dan sebagainya. membuat
atap
carport karena cepat pemasangannya, murah, dan tidak sulit seperti pembuatan konstruksi atap lainnya. Pada dasarnya konstruksi atap polycarbonate adalah konstruksi atap ringan karena bobot polycarbonate sangat Pemasangan
polycarbonate
mudah
dan
cepat,
ringan.
namun harganya
memang lebih mahal dari atap-atap lainnya. Pemeriksaan
visual
untuk
memilih
kualitas
polikarbonat
(polycarbonate) adalah dengan menekan kuat dengan jari penampang berongga pada lembaran polikarbonat, jika berkualitas jelek maka konstruksi berongga polikarbonat menahan
tekanan
yang
ditekan
tadi
tidak
akan
kuat
jari ('penyok'). Pemeriksaan dengan cara
pada
beberapa merk polikarbonat yang berbeda lebih disarankan lagi anda lakukan test ini pada polikarbonat dengan harga yang termahal dan pada harga yang termurah untuk lebih jelas melihat perbedaannya. Dipasaran beberapa
macam
merk
ada
polycarbonate, diantaranya ; Lexan,
Twinlite, Starlite, Solarlite, Carbolux, Lexan Carboron, GE, Molydex, X-Lite, Cladian Plast, dan masih banyak lagi merk lainnya.
Gbr 4. 19 Bentuk Atap Polycarbonate Berikut
beberapa
keunggulan
menggunakan
Atap
polycarbonate,
pada bangunan, yaitu; 1) Bahan material yang kuat dan kokoh serta ringan 2) Dapat meredam radiasi matahari, dan dapat digunakan di daerah panas dan hujan 3) Flexible, Dicetak dalam bentuk lembaran sehingga dapat dengan mudah dipakai jika luasan yang diperlukannya besar 4) Lebih cepat dalam pemasangannya 5) Mudah didapatkan dipasaran 6) Kedap air 7) Modelnya simple dan elegan untuk penutup atap maupun pagar 8) Tersedia berbagai warna, bahkan ada yang transparan Berikut
beberapa
kekurangan
menggunakan
Atap
polycarbonate,
pada bangunan, yaitu; 1)
Mahal
2)
Digunakan pada bangunan tambahan seperti flapon
3)
Terdapat unsur plastic sehingga sulut di daur ulang.
7. Atap Asbes Asbes atau memiliki kristal, populer
asbestosadalah
serat kristal
campuran
diantaranya
theinhalasi dari serat asbes. di
kalangan
produsen
mineral
asbestiform, Asbes
silikat
yang
fibrosa
tipis
menjadi
semakin
dan pembangun pada saat ini
karena penyerapan suara, kekuatan tarik rata-rata, dan ketahanan terhadap panas, listrik dan kerusakan kimia. Asbes yang digunakan dalam beberapa produk untuk tahan panas, dan di masa lalu digunakan
pada
oven
listrik
dan
kabel
kompor
listrik
untuk perusahaan
insulasi listrik pada suhu tinggi, dan di dalam bangunan untuk yang tahan api dan
isolasi
sifat, kekuatan
tarik fleksibilitas,
dan
ketahanan
bahan kimia.Aplikasi yang lebih modern dari asbes memanfaatkan ketahanan kimia dan sifat penguat serat untuk menghasilkan produk asbes semen yang diperkuat termasuk pipa, lembaran, dan herpes zoster yang digunakan dalam konstruksi bangunan. Beberapa jenis
asbes seperti
aktinolit, amosite, anthophyllite,
crocidolite, tremolite, dan cempaka, dan jenis yang dikenal sebagai amfibol memiliki serat yang sangat kuat dan kaku, dan dapat ber efek pada bahaya kesehatan. Serat asbes Amphibolic dapat menembus jaringan tubuh, terutama di paru- paru, dan akhirnya menyebabkan tumor untuk berkembang.Jenis asbes, chrysotile, dikenal sebagai serpentin. Serat nya jauh lebih lembut dan lebih fleksibel daripada asbes amphibolic, dan efeknya lebih kecil pada jaringan tubuh. Sepertinya saat ini banyak orang sudah mengetahui bahwa atap rumah yang terbuat dari bahan asbes merupakan bahan bangunan yang dapat menimbulkan penyakit, sisi risiko ini menjadi pertimbangan kelemahan atap asbes. Tetapi pertimbangan lain, karena bahan atap asbes mempunyai banyak keuntungan, diantaranya, seperti bahannya ringan, tidak mudah rusak atau jebol, rumah menjadi lebih terasa sejuk karena sifat asbes yang tidak menyerap panas dari matahari dan tentunya juga harganya yang cenderung lebih murah dibandingkan bahan bangunan, kemudian mudah di dapat karena hampir semua toko bahan bangunan menjualnya.
Gbr 4. 20 Konstruksi Rangka Atap Asbes Gelombang Atap dengan
asbes
yang
baik adalah
yang
diproduksi
sesuai
Standar Nasional Indonesia, dan ketetapan perdagangan di
Indonesia, setiap produksi yang standar harus memiliki ciri
logo SNI pada
setiap lembarnya. Pemeriksaan visual atap asbes, seperti permukaan yang licin, warna, bentuk dan keseragaman tidak
cacat
tinggi
warna, bentuk atau
gelombang dan
tinggi
yang
seragam,
gelombang
yang
mempunyai seragam,
bocor.Atap asbes saat ini banyak digunakan untuk
bangunan-bangunan yang luas, maupun bangunan rumah sederhana, seperti gudang, pabrik, sekolah dan rumah rumah di pedesaaan.
Berikut ini adalah contoh spesifikasi atau data teknis, asbes gelombang yang diperoleh dari sample produk sebuah pabrikan. Tabel 4. 2 Data Teknis Atap Asbes Gelombang
Adapun keunggulan jenis penutup atapAsbes, antara lain adalah; 1) Tahan panas 2) Mampu meredam suara 3) Anti rayap 4) Kedap air 5) Mudah didapatkan di pasaran 6) Harganya murah
Kekurangan jenis penutup atap Asbes, yaitu; a.
Terdapat
bahan
mineral
Amosite
dan
crocidolite
yang
dapat menyebabkan penyakit paru-paru b.
Dapat menyebabkan penyakit kulit akibat serat-serat yang ada pada asbes
Tabel 4. 3 Tumpangan Lebar da Penempatan Paku
Tabel 4. 4 Tumpangan Panjang
Gbr 4. 22 Posisi Pemasangan Atap Asbes Gelombang Pada pemasangan seng asbes, semua tumpangan akhir harus terletak diatas gording atau kayu dan paku pancing/sekrup terletak
pada as tumpangan.
Sedangkan tumpangan samping 80 mm satu gelombang, jarak maksimum antara gording dengan gording 1250 mm, tetapi jarak yang sebenarnya tergantung panjang lembaran dan tumpangan akhir yang dikehendaki. Pemasangan gording
kayu
untuk
lembaran
yang
tidak
rangkap digunakan
sekrup galvanisir 90 x 6 mm dengan ring metal yang digalvanisir berbentuk empat
juga
ring
karet.
Bila
lembaran
rangkap
pada segi
digunakan sekrup 100
x 6 mm dengan ring metal dan ring karet sebaiknya ring karet di sekat dengan asbes seal. Pada waktu pengeboran lubang untuk pemasangan sekrup besar
2
mm
dari
pada
diameter
sekrup,
pemasangan
lebih
pada gording
besi menggunakan paku pancing diameter 6 mm. Panjang paku pancing 90 mm lebih panjang dari pada tingginya profil gording dan panjang ulir minimum 40 mm untuk menerima ring dan mur. Disamping itu juga harus menggunakan ring metal segiempat yang di galvanisir dengan ring karet dan asbesseal. Pada pemasangan aksesoris, seperti nok, untuk nok stel gelombang,pasang semua rol dalam dahulu dengan susunan dari kanan kekiri baru kemudian di susun rol
luar
dengan
tumpangan nok
tak
sayap
menghadapkebelahan
perlu dipotong
atap
(mitre cut), kemudian
lain.
Pada
rol dalam
harus terpasang baik, sebelum rol luar, kencangkan sekrup melalui puncak gelombang ke 2 dan 6. Pada Nok stel rata, yang
rata
cocok
untuk
semua
dapat distel sudutnya dengan sayap atap
dengan
kemiringan
sampai 30º.Sangat cocok untuk jurai pada atap piramida, panjang efektif1000 mm, lebar sayap 225 mm, tebal 6 mm. Pemasangan model nok ini harus disekat dengan adukan semen dan pasir, pada jarak 50 mm dari tepi sayap rata nok. Pasang dahulu rol dalam baik-baik baru rol luar kencangkan sekrup melalui puncak gelombang ke 2 dan ke lembaran atap. Pada nok paten gelombang, cara pemasangannya, bahwa pada gelombanggelombang lembaran atap pada kedua belahan harus tepat pada satu jalur. Baris atas harus di mitre cut dalam hubungannya dengan nok patent gelombang. Selanjutnya seperti pada nok yang lain pemasangannya. Pada nok gigi gergaji, ini dapat distel dengan sayap gelombang, sayap vertikal rata dan penutup ujung, nok Ini dapat dipakai untuk atap gigi gergaji kemiringan terbesar 30º. Kemudian panjang efektif sayap bergelombang 1000 mm, panjang efektif sayap rata 1700 mm, lebar sayap bergelombang
300 mm, lebar sayap rata 300 – 450 mm dan
tebal 6 mm.. Memasangnya harus dari sayap yang bergelombang dan harus diskrup ke gording paling sedikit 3 buah perlembar, penutup ujung gergaji ini dibuat disesuaikan terhadap panjangnya sayap rata dari nok gigi gerigi. Pada pemasangan konstruksi penutup asbes, dilakukan pedoman sepert beriktu ini; 1) Penutup saluran bergelombang; Pemasangan Letaknya penutup saluran dibawah deretan atap sehingga lidah menyentuh bagian dalam dinding talang 2) Penutup ujung atas bergelombang; Sekrup dipasang melalui puncak gelombang ke 2 dan ke 6 -Sambungan pada penutup ujung mundur 1 gelombang untuk menghindari penumpukan ketebalan lembaran. 3) Penutup sisi; Digunakan sebagai penghubung dinding vertikal dengan lembaran atap yang arah puncak gelombangnya sejajar dengan dinding vertikal.