Modul 4 Teknologi Bahan

  • Uploaded by: Patrick R
  • 0
  • 0
  • April 2020
  • PDF

This document was uploaded by user and they confirmed that they have the permission to share it. If you are author or own the copyright of this book, please report to us by using this DMCA report form. Report DMCA


Overview

Download & View Modul 4 Teknologi Bahan as PDF for free.

More details

  • Words: 406
  • Pages: 5
SEJARAH STRUKTUR BAJA Logam sebagai bahan struktur diawali dengan besi tuang tahun 1777-1779 di Inggris, diaplikasikan pada pembuatan jembatan lengkung dengan bentang 30 meter. Perkembangan berikutnya, tahun 1840 penggunaan besi tuang digantikan oleh besi tempa, dan diaplikasikan pada jembatan Britania di selat Menai, Wales yang dibangun tahun 1846-1850. Bersamaan dengan pemakaian besi tuang dan besi tempa, pada tahun 1780 diproduksi besi batang bulat dalam sekala besar. Kemudian diproduksi besi rel kereta api tahun 1820, selanjutnya tahun 1870 dapat diproduksi besi profil I, dan akhirnya di tahun 1890 penggunaan besi tempa diganti oleh baja 1

KEUNTUNGAN DAN KERUGIAN BAJA Keuntungan: 3. Mempunyai ketahanan terhadap tarik yang tinggi 4. Disamping mempunyai ketahanan gaya tarik, juga tahan terhadap gaya desak 5. Berat Struktur secara keseluruhan lebih ringan dibandingkan beton 6. Pondasi bangunan lebih ringan 7. Dimensi lebih ramping 8. Mudah didaur ulang

2

Kerugian: •Mudah karatan •Membutuhkan biaya perawatan yang mahan dan menerus selama umur struktur •Tidak tahan terhadap panas tinggi (kebakaran) •Bentuk tampang terbatas (sesuai pabrik) •Penyambungan membutuhkan alat sambung dan peralatan serta tenaga khusus. SIFAT-SIFAT BAJA STRUKTUR Tercatat sampai tahun 1960, sebagian besar bahan bangunan utama (struktur) terbuat dari baja karbon (carbon steel) dengan sebutan A7 menurut ASTM (American Society of Testing and Materials), dengan tegangan leleh minimum sebesar 33 kip (kip square in) atau sama dengan 227,9 MPa atau sama dengan 2279 kg/cm2 . 3

Baja struktur jenis yang lain adalah seperti, baja paduan (alloy) rendah khusus tahan karat (A242) dan baja yang lebih mudah dilas yaitu baja (A373). Baja struktur yang dipakai di Indonesia, seperti diatur dalam Standar Nasional Indonesia (SNI 03-1729-2002): Tata cara Perencanaan Struktur Baja Untuk Gedung yang dikeluarkan oleh Bdan Standarisasi Nasional (BSN). Beberapa sifat mekanis baja struktur adalah seperti tabel berikut (SNI 031729-2002:11) Jenis Baja

Tegangan Putus Minimum Fu (MPa)

BJ 34 BJ 37 BJ 41 BJ 50 BJ 55

340 370 410 500 550

Tegangan leleh Minimum,fy (MPa) 210 240 250 290 410

Peregangan Minimum (%) 22 20 18 16 13

4

Dari Tabel di atas terlihat bahwa semakin besar nilai yang dibelakang notasi BJ …….., maka berarti mutu bajanya semakin kuat atau tegangan lelehnya semakin besar, tetapi peregangannya semakin kecil, ini berarti semakin tinggi mutu baja sifatnya semakin getas. Sifat-sifat mekanis lainnya yang perlu diketahui adalah sebagai berikut: Modulus Elastis : E = 200.000 MPa Modulus Geser : G = 80.000 MPa Nisbah Poisson : μ = 0,30 Koefisien pemuaian : α = 12 x 106 / co

5

Related Documents


More Documents from "Riza Azis Jabarudin"