Modul 3 Teknologi Bahan

  • Uploaded by: Patrick R
  • 0
  • 0
  • April 2020
  • PDF

This document was uploaded by user and they confirmed that they have the permission to share it. If you are author or own the copyright of this book, please report to us by using this DMCA report form. Report DMCA


Overview

Download & View Modul 3 Teknologi Bahan as PDF for free.

More details

  • Words: 760
  • Pages: 18
PERSYARATAN PELAKSANAAN BETON 1. MUTU BETON Notasi: fc’ = kuat tekan beton yang disyaratkan, MPa fck = kuat tekan beton hasil uji tekan benda uji kubus 150mm fc’r = kuat tekan rata-rata yang dibutuhkan, yang digunakan sebagai dasar pemilihan rancangan campuran beton s = deviasi standar beton, MPa

1

UMUM Beton harus dirancang proporsi campurannya agar menghasilkan beton dengan kuat tekan yang memenuhi syarat. Pada tahap pelaksanaan konstruksi, beton yang sudah dirancang campurannya harus diproduksi sedemikian rupa sehingga memperkecil frequensi terjadinya beton dengan kuat tekan lebih rendah dari fc’ Tingkat kekuatan dari suatu mutu beton dikatakan dicapai bila dipenuhi syarat berikut: a. nilai rata-rata dari semua hasil pasangan hasil uji yang masing-masing terdiri dari 4 hasil kuat tekan tidak kurang dari (fc’ + 0,82 s). b. tidak satupun dari hasil uji tekan (rata-rata dari dua silinder) mempunyai nilai di bawah 0,85 fc’

2

PERKEMBANGAN KUAT TEKAN BETON: Perbandingan kuat tekan beton pada berbagai umur untuk benda uji silinder yang dirawat di laboratorium. Umur beton

3 hari

7 hari

14 hari

21 hari

28 hari

Semen portland type 1

0,46

0,70

0,88

0,96

1,00

3

PERSIAPAN PERALATAN DAN TEMPAT Sebelum penuangan beton dilaksanakan, perlu dilakukan berbagai hal sebagai berikut: a. semua peralatan, pengaduk, pengangkut, dan pemadatan beton harus bersih b. semua ruang yang akan diisi dengan beton harus bersih c. untuk memudahkan pembukaan acuan, permukaan dalam acuan boleh dilapisi dengan bahan khusus seperti lapisan tipis kimia (form release agent), dll.

4

PENAKARAN BAHAN PENYUSUN BETON Dalam pembuatan beton, komposisi campuran bahan penyusun beton harus ditakar menurut perbandingan tertentu agar didapat beton dengan sifat-sifat sebagai berikut: 3.Kelecakan dan konsistensi yang menjamin beton mudah dicorkan ke dalam cetakan tanpa timbul Segregasi dan Bleeding yang berlebihan 2. Ketahanan terhadap pengaruh lingkungan cukup baik 3. Kekuatan tekan beton sesuai rencana Perbandingan campuran dapat dilaksanakan menurut: •Perbandingan volume •. Perbandingan berat 5

PENCAMPURAN BETON Pencampuran beton dapat dilakukan dengan cara yang paling sederhana sampai dengan yang modern, tergantung dari tuntutan mutu beton yang akan diproduksi. Secara garis besar metode pencampuran adalah sebagai berikut: 4.Metode sederhana, yaitu pencampuran dengan manusia Metode ini biasanya dipakai untuk beton non struktur dan volume kecil 2.Metode pencampuran dengan mesin (Portable Concrete Mixer)---- MOLEN Metode ini dipakai pada pencampuran beton mutu sedang dan volume yang tidak terlalu banyak. 6

3.Metode pencampuran dengan mesin di pabrik produksi beton atau beton pra-campur (Ready Mix) Pencampuran beton dilakukan di pabrik beton pra-campur, proporsi campuran dilaksanakan dalam perbandingan berat. Metode ini merupakan metode yang terbaik dibandingkan dengan metode sebelumnya. Jadi metode ini sangat baik untuk produksi beton dalam volume besar dengan mutu tinggi. PENGANGKUTAN BETON Pengangkutan beton dari instalasi pencampur ke tempat pengecoran/pencetakan harus memperhatikan hal-hal sebagai berikut: 6.Pengangkutan harus dilakukan secepat mungkin, agar beton yang dituangkan masih dalam keadaan lecak 2.Segregasi dalam proses pengangkutan harus dikurangi agar tidak terjadi beton yang tidak sergam

7

PENGANGKUTAN BETON Pengangkutan beton dari instalasi pencampur ke tempat pengecoran/pencetakan harus memperhatikan hal-hal sebagai berikut: 3.Pengangkutan harus dilakukan secepat mungkin, agar beton yang dituangkan masih dalam keadaan lecak 2.Segregasi dalam proses pengangkutan harus dikurangi agar tidak terjadi beton yang tidak sergam 3. Pengangkutan harus diorganisir sedemikian sehingga pengecoran tidak terganggu/berhenti karena keterlambatan pengangkutan/pengiriman beton

8

CARA-CARA PENGANKUTAN Berbagai macam cara pengangkutan beton bisa dipakai diantaranya: • Grobak satu roda, kereta dorong • Gerobak (lorries) • Pembawa beton yang digantung dengan rantai dan mempunyai bukaan di bagian bawahnya. • Ban berjalan • Pompa adukan beton dan pencor secara pneumatic

9

PENGECORAN BETON Pengecoran merupakan bagian yang sangat penting untuk mendapatkan beton yang baik. Oleh karena itu diperlukan perencanaan yang baik khususnya dalam hal metode pengecoran, volume pengecoran, arah pengecoran, tempat pemberhentian. Hal-hal yang perlu diperhatikan selama pengecoran: 3. Beton harus ditimbun sedekat mungkin dengan tempat yang akan dicor 2. Beton harus dicor dalam lapis horizontal dengan ketebalan antara 200 mm – 400 mm 3. Beton harus dikerjakan secara merata ke bagian-bagian sekitar tulangan 10

PEMADATAN Selama proses pengecoran harus diikuti dengan pemadatan, pemadatan ini dimaksudkan untuk menghilangkan ronggarongga udara dalam beton sehingga beton menjadi padat. Alat pemadatan yang biasa dipakai dalam pekerjaan beton antara lain: - Alat pemadat tangan - Alat pemadat mesin penggtar (vibrator)

11

PERAWATAN BETON Untuk menjaga proses hidrasi dalam beton dapat berjalan dengan baik, maka suhu beton perlu dijaga. Perawatan beton biasanya dilakukan dengan membasahi permukaan dengan air secara terus menerus mimum selama 7 hari. (SK SNI T-15-1990-03)

12

PUSAT PENAKARAN 13

PORTABLE CONCRETE MIXER

INSTALASI PENAKARAN KERING DAN TRUK PENCAMPUR 14

ALAT ANGKUT KERETA DORONG

ALAT ANGKUT GEROBAK LORRIES

15

ALAT ANGKUT BETON “BUCKET” 16

PENGECORAN PONDASI

PENGECORAN DG. POMPA BETON

17

PEMADATAN BETON DG. VIBRATOR 18

Related Documents


More Documents from "Riza Azis Jabarudin"