Modul 3 Pendidikan Anak Di Sd.docx

  • Uploaded by: Nana Lutfy JumAb
  • 0
  • 0
  • November 2019
  • PDF

This document was uploaded by user and they confirmed that they have the permission to share it. If you are author or own the copyright of this book, please report to us by using this DMCA report form. Report DMCA


Overview

Download & View Modul 3 Pendidikan Anak Di Sd.docx as PDF for free.

More details

  • Words: 1,211
  • Pages: 4
MODUL 3 PERKEMBANGAN MORAL DAN SOSIAL PADA ANAK USIA SEKOLAH DASAR KB1 : PERKEMBANAN MORAL PADA ANAK USIA SD A. PENGERTIAN PERILAKU MORAL Perilaku moral berarti perilaku yang menyesuaikan dengan kode moral dari kelompok sosialnya. Moral berasal dari bahasa latin : mores berarti tata karma atau kebiasaan Perilaku moral dikendalikan oleh konsep moral,yakni aturan2 dlm bertingkah laku dimana angota masyarakat berperilaku immoral adalah perilaku yang gagal menyesuaikan pada harapan social. Unmoral adalah perilaku yang tidak menghiraukan harapan dari kelompok sosialnya. B. CARA MEMPELAJARI MORAL Piaget da kolhlberg mengemukakan tahap2 perkembangan moral menurut piaget, antara usia 5 dan 12 th, konsep anak mengenai keadilan sudah tumbeh - Hurlock (1978) mengemukakan bahwa dalam perkembangan moral ada 4 elemen yang harus diketahui, yaitu sebagai berikut : 1. Peran hokum, kebiasaan/tata karma dan aturan dalam perkembangan moral Elemen pertana yang peting dalam bljr menjdi idividu yang bermoral adalah belajar apa yg diharapkan kelompoknya. 2. Peran kata hati dan perkembangan moral Kata hati merupakan control internal (dalam diri) terhadap tingkah laku seseorang Kata hati merupakan sesuatu yg kompleks bagi anak2, oleh karena itu pada awalnya tingkah laku mereka lebih banyak dikotrol oleh lingkungan 3. Peran rasa bersalah dan malu dalam perkembangan moral Dalam perilaku moral, rasa bersalah perlu ada Ausubel (dalam Hurlock,1978) mengemukakan bahwa rasa bersalah merupakan mekanisme psikologis yg penting, dimana perilaku seseorang menjadi sesuai dengan kebudayaanya 4. Peran interaksi social dalam perkembangan moral Interaksi social memegang peran penting dalam perkembangan moral anak karena dapat memberikan dasar2 dari tingkah laku yg diterima masyarakat, memberikan motivasi melalui apa yg diterima dan tdk diterima kelompok Interaksi social pertama yang dialami anak adalah melalui kehidupan di lingkungan keluarganya. Melalu interaksi social anak tidak hanya belajar mengenai kode2 moral tetapi mereka juga berkesempatan untuk belajar mengevaluasi tingkah laku mereka. C. PENGERTIAN DISIPLIN - Tujuan Disiplin adalah membentuk perilaku yg sesuai dgn kelompok sosialnya - Konsep yang memandang disiplin sebagai konsep negatife berarti = hukuman Konsep yang memandang disiplin sebagai konsep positif berarti = adanya pendidikan,bimbingan menetapkan disiplin diri dan control social D. PENTINGNYA DISIPLIN BAGI ANAK - Disiplin akan menambah kebahagiaan, penyesuaian social dan pribadi mereka, - Beberapa kebutuhan anak yang dapat dipenuhi melalui disiplin adalah berikut ini : 1. Disiplin membuat anak2 mempunyai perasaan aman tentang apa yang boleh/tdk boleh dilakukan 2. Anak belajar mengapa pola perilaku tertentu diterima dan mengpa pola prilku lain tdk diterima 3. Melalui disiplin anak2 dibantu untuk hidup sesuai dngn norma2 sosial.

4. Anak2 pun akan mengembangkan kata hati untuk membuat keputusan dan pengendalian dari perilakunya. - Hal2 yg penting dari disiplin untuk anak usia SD ( Hurlock) sebagai berikut : 1. Alat untuk membentuk moral Pengajran baik/buruk perlu ditekankan pada alas an mengapa beberapa pola tingkah laku diterima sementara yang lain tidak, dan penjelsan langsng perlu utk membantu anak memiliki konsep yang lebih luas. 2. Penghargaan Penghargaan memiliki nilai pend yg kuat bg anak jk anak bertingkah laku benar dan dpt memotivasi anak untk menggulang kmbli tungkah laku yg diharapkan. 3. Hukuman Hukuman harus dapat memtivasi anak agar taat pada harapan social dikemudaian hari 4. Konsistensi Dalam menerapkan disiplin hendaknya disesuaikan dengan perkembangan anak. E. PEMBERIAN HUKUMAN DAN PENGHARGAAN - Fungsi hukuman antara lain ; 1. Membatasi anak agar tingkah laku yang tdk diinginkan tidak diulangi 2. Mendidik 3. Motivasi, menghindari terjadinya tingkah lakusosial yg tidak diinginkan. - Bentuk hukuman : 1. Berbentuk hukuman fisik misalnya : pukulan Pemberian penghargaan yaitu memotivasi anak untu mengulangi perilak yg baik yang dpt diterima oleh ligkuangannya. - Fungsi pemberian penghargaan adalah 1. Nilai mendidik karena pemberian penghargaan menunjukkan bahwa tingkah laku anak dalah yang sesuia dengan apa yg diharapkan oleh lingkuanganya 2. Motivasi, agar tingkah laku yg diterima diulang kembali 3. Penguat, untuk tingkah laku yg diterima secara soasial Bentuk Penghargaan berupa non verbal seperti senyuman,pelukan sedangkan bentuk verbal seperti melalui ungkapan rasa puas / menghargai usaha anak F. ARTI AGAMA BAGI ANAK USIA SEKOLAH - Perasaan keagamaan mengerakkan hati seseorang agar ia lebih banyak melakukan perbuatan yang baik oleh kerena itu perlu memperkenalkan agama sejak dini pada anak2 KB 2 : PENYESUAIAN DIRI DAN PENERIMA SOSIAL A. MAKNA PERKEMBANGAN SOSIAL BAGI ANAK USIA SEKOLAH DASAR - Perkembangan social mempunyai arti kemampuan untuk berperilaku sesuai dengan harapan2 kelompok sosialnya - 3 proses sosialisasi antara lain ; 1. Belajar untuk bertingkah laku sesuai dengan cara/norma yg berlaku Setiapkelompok social memiliki dasar mengenai tingkah laku yg perlu dimiliki anggotanya 2. Bermain sesuai dengan peran social yang diharapkan Anak pun belajar mempunyai peran dan memahami peran2 yg ada di lingkngan sekitarnya, diharapkan ada peran social yg diharapkan baik untuk orang tua dan anak maupun guru dan siswa. 3. Mengembangkan sikap2 sosial a. Untuk bersosialisasi anak harus berlatih menyukai orang lain dan aktivitas social b. Hal2 yng penting dari proses sosialisasi adalah bagaimana seseorang anak belajar bersosialisasi dan dapat bergaul, sangat tergantung dari beberapa factor berikut :

a.

b. c. d. c. a. b. c. d. e. d. B. 1. 2.

3. 4. 5. 6. 7. 8.

A. 1. 2.

3. 4. B.

Kesempatan untuk bersosialisasi merupakan hal yg penting karena anak tidak dapat belajar untuk hidup secara social dengan orng lain jika anak meluangkan sebagaian besar waktunya untuk kegiatannya sendiri. Anak perlu mengomunikasikan hal2 yg tidak dipahami dan diminati oleh ornglain Anak hanya akan belajar untuk bersosialisasi jika termotivasi untuk melakukanyya Bagaiman metode efektif yg digunakan untuk belajar bersosialisasi. Hurlock (1978) mengemukakanbeberapa karakteristik kelompok sebaya pada masa usia sd yaitu berikut ini : Kelompk sebaya dapat dekenal dari namanya, misalnya dari dari nama jalan/tempat tinggal Untuk menjaga kerahasian kelompok, acap kali menggunakan kode2 rahasia dlm berkomunikasi Kadang kala untuk menerima anggot abaru diadakan semacam upacar Kelompk sebaya sering bertemu ditempat2 tertentu Kegitan kelompok sebaya biasanya terlibat dalam berbagai kegiatan. Strmmen dkk (1983) bahwa dalam dunia kelompok sebaya memiliki kebiasaan,aktivitas dank ode social tersendiri, dimana anak dapat belajar dengan anak2 lainya POLA-POLA TINGKAH LAKU YANG DAPAT DIPELAJARI DARI ANGGOTA KELOMPOK SEBAYA Hal2 yang diterima maupun tidak diterima secara social Terlalu peka/sensitive Terlalu peka atau sensitive menunjukkan pada kecenderungan untuk mudah merasa sakit hati dan cenderung mengartikan apa yang dikatakan/dilakukan orng lain sebagai permusuhan. Mudah terpengaruh Kompetetisi (persaingan) Hubungan yang baik Tanggung jawab Kesadaran social Kesadaran social merupakan kemampuan untuk memahami arti dari situai social Diskriminasi social Adalah kecenderungan untuk membuat perbedaan antara individu berdasarkan suatu tanda2 tertentu KB 3 : PERKEBANGAN PERAN GENDER PADA ANAK USIA SD PENGETIAN GENDER Gender menunjukkan dimensi social dari menjadi laki-laki atau perempuan. Dua aspek dar gender yg perlu diketahui adalah identitas gender dan peran gender Identitas gender adalah suatu perasaan menjadi laki-laki atau perempuan dimana hal ini kebanyakan diperoleh anak begitu ia berusia 3th Peran gender berisi harapan2 yg menunjukkan bagaiman laki-laki /perempuan harus berpikir, bertingkah laku dan merasakan Stereotype gender artinya sebagi seperangkat keyakina (beliefs) tentang karakteristik yang sesuai menjadi perempuan dan laki2 Berk (2000) mengatakan keluarga,orang tua,guru,mata pelajaran ataupun teman sebaya. Santrock (1992) Pengaruh orang tua Pengaruh kelompok sebaya Kelompok cenderung mencela anak yang terlibat dalam permainan yang tidak sesuai dengan jenis kelminnya Pengaruh sekolah dan guru Pengaruh media masa PERAN GENDER DI USIA SEKOLAH

Pada usia sekolah, anak laki-laki mempunyai identitas peran masculine, sedangkan anak perempuan lebih Androgyny ( yaitu adanya cirri-ciri masculine da feminine pada individu yang sama) C. MENGEMBANGKAN STEREOTYPE NOBGENDER PADA ANAK Untuk mengurangi stereotype gender pada anak2 perlu dilakukan beberapa cara oleh orang tua dan guru

Related Documents


More Documents from "Nana Lutfy JumAb"

Pelangi Di Hari Petang.docx
November 2019 26
Pendidikan Anak Sd.docx
November 2019 23
Celulas
May 2020 21
Moyenag[1]
November 2019 45