Konsep Perancangan Sistem Alat yang sunggguh-sungguh menghemat tenaga kerja, yang pada akkhirnya yang akan menang. Yang harus anda lakukan ialah melihat kembali sejarah dunia industri. Dan manajemen ilmiah itu sama dengan alat penghemat tenaga kerja. Sejak jaman Taylor, insinyur industri telah memperhatikan perancangan pabrik manufaktur. Pada mulanya, perhatian dipusatkan pada kegiatan di sekitar tempat kerja, dan tipe analisis ini kemudian dikenal sebagai Teknik Tata Cara. Selanjutnya, perhatian juga diarahkan pada kegiatan penataan ruangan untuk berbagai kegiatan di pabrik dan pemindahan bahan dari sebuah stasiun kerja ke stasiun kerja lainnya. Keduanya masing-masing dikenal dengan Tata Letak Fasilitas dan Pemindahan Bahan (Plant Layout and Material Handlings). Seluruh tiga aktivitas diatas Teknik Tata Cara, Tata Letak Fasilitas dan Pemindahan Bahan dikenal sebagai perancangan pabrik (perancangan sistem produksi). Pengertian dan Ruang Lingkup Teknik Tata Cara Kerja Literatur tentang teknik tata cara kerja, kita tidak dapat lepas dari dua nama, yaitu F.W. Taylor dan F.B. Gilberth , dari dua nama tersebut yang mengawali pengembangan ilmu ini yang digabungkan sebagai suatu kesatuan , maka dikenal sebagai Teknik Tata Cara Kerja atau Methods Engineering. A. Pengertian Teknik Tata Cara Kerja Teknik Tata Cara Kerja adalah suatu ilmu yang terdiri dari teknik-teknik dan prinsip-prinsip untuk mendapatkan rancangan (desain) terbaik dari sistem kerja. Teknik-teknik dan prinsip-prinsip ini gunakan untuk mengatur komponenkomponen sistem kerja
yang terdiri dari manusia dengan sifat-sifat dan
kemampuannya, bahan, perlengkapan dan peralatan kerja, serta lingkungan kerja. Teknik Tata Cara Kerja merupakan hasil perpaduan antara teknik-teknik pengukuran waktu dan prinsip-prinsip studi gerakan sebagaimana masingmasing dikembangkan oleh para pemulanya. Yang dicari dengan teknik-teknik dan prinsip-prinsip ini adalah sistem kerja yang lebih baik yaitu memiliki efisiensi dan produktivitas yang setingginya.
PUSAT PENGEMBANGAN BAHAN AJAR-UMB
Arief Suwandi
ALAT UKUR DAN ALAT BANTU
1
B. Ruang Lingkup Teknik Tata Cara Kerja Ruang lingkup ilmu teknik tata cara kerja dapat dibagi kedalam dua bagian besar masing-masing adalah pengaturan kerja dan pengukuran kerja. Pengaturan kerja berisi prinsip-prinsip mengatur komponen-komponen sistem kerja untuk mendapatkan alternatif-alternatif sistem kerja lebih baik.
Disini komponen-
komponen sistem kerja diatur sehingga secara bersama-sama berada dalam suatu komposisi yang baik yaitu dapat memberikan efisiensi dan produktivitas yang setingginya. Jadi pada bagian pengaturan ini kita dipersenjatai dengan prinsip-prinsip yang harus diperhatikan dan diusahakan semaksimal mungkin, yakni prinsip-prinsip pengaturan kerja yang meliputi faktor-faktor manusia, studi gerakan dan ekonomi gerakan. Sedangkan teknik-teknik pengukuran kerja meliputi pengukuran waktu dan tenaga ( gambar 1.2 & 1,3). Penelitian Tata Cara Kerja Penelitian Tata Cara Kerja ialah perancangan rinci stasiun kerja. dan dalam kasus-kasus tertentu mencakup ketergantungan antar stasiun kerja. Dalam tahap perancangan, suatu penaksiran dibuat untuk menghitung waktu yang dibutuhkan untuk menyelesaikan pekerjaan yang diberikan di stasiun kerja tersebut. Selanjutnya setelah pekerja mempelajari tugas-tugasnya dan kondisi yang berpengaruh pada penyelesaian tugas itu telah distabilkan (contoh : tersedia alat-alat dan perkakas kerja. serta pegawai sudah menguasai alatalat dan perkakas kerja tersebut), maka pihak manajemen biasanya akan membutuhkan penelitian yang lebih detil. Melalui pengamatan dan analisis, insinyur industri menentukan waktu standar untuk menyelesaikan suatu pekerjaan serta kelonggaran untuk pekerja itu. Waktu baku ini digunakan untuk menilai hasil pekerjaan pekerja dengan membandingkan jumlah unit yang dihasilkan pada suatu waktu dengan jumlah satuan produk yang seharusnya dihasilkan dengan menggunakan waktu baku. Proses penetapan waktu baku pekerjaan ini dinamakan pengukuran kerja. Istilah “Teknik Tata Cara” memiliki konotasi baik penelitian tata cara kerja maupun pengukuran kerja. yang dimaksud untuk menjawab pertanyaan “ Bagaimana seharusnya pekerjaan dilakukan? “ dan “ Berapa lama waktu yang diperlukan untuk mengerjakan pekerjaan itu ? “. Beberapa pendekatan tradisional dalam teknik tata cara dapat digolongkan kepada “ Metode Peta”. Metode ini berubah sedikit sekali selama 40 tahun terakhir. PUSAT PENGEMBANGAN BAHAN AJAR-UMB
Arief Suwandi
ALAT UKUR DAN ALAT BANTU
2
Pada umumnya, digunakan gambaran grafis atau di mensi pekerjaan dan menyajikan data-data lainnya yang berkaitan di dalamnya. Adapun lambang-lambang yang diusulkan ASME untuk metode peta seperti gambar 2.1. Peta proses operasi telah digunakan selama bertahun-tahun untuk menyajikan urutan pekerjaan dan pemeriksaan untuk membuat sebuah produk lengkap. Gambar 2-2 adalah contoh suatu peta proses operasi. Setelah pembuatan peta proses operasi, maka langkah selanjutnya adalah membuat analisis yang lebih terperinci. Jika peta proses operasi hanya dibatasi pada kegiatan operasi dan inspeksi, pada peta aliran proses ditambahkan kegiatan pemindahan, menuggu, dan penyimpanan dari lokasi sementara. Gambar 2-3 adalah contoh suatu peta aliran proses, Dengan peta aliran proses, analisis berpindah dari inter operasi kepada pemindahan bahan. Penelitian Tata Cara terutama didominasi oleh penelitian tentang kegiatan pemindahan bahan di dalam sebuat stasiun kerja, sementara pemindahan bahan lebih mengarah pada kegiatan pengangkutan bahan antar stasiun-stasiun kerja. Proses produksi sendiri mempunyai dua fungsi utama yaitu perta proses transformasi bahan menjadi produk dan kedua kegiatan pergerakan. Karena pergerakan bahan sama sekali tidak memberikan kontribusi terhadap pertambahan nilai suatu produk, sehingga kriteria utama dalam merancang suatu tata letak fasilitas produksi ialah minimasi ongkos pemindahan bahan. Peta Aliran Proses amat berguna untuk menentukan lintasan bahan dengan jarak terrendah. Pada prakteknya, tenaga kerja bekerja disebuah stasiun kerja, dan bukan di seluruh pabrik. Sehingga rancangan stasiun kerja yang baik akan mempengaruhi produktivitas pabrik. Untuk alasan inilah teknik tata cara kerja dikembangkan untuk menganalisis kegiatan di stasiun kerja. Gambar 2-4 memperlihatkan biometrik umum untuk pekerjaan meja. Tujuan penelitian tata cara kerja ialah mengembangkan metode kerja terbaik supaya pekerja bekerja dengan waktu seminimum mungkin (dengan demikian meminimumkan ongkos). Suatu stasiun kerja ideal akan meminimasi pergerakan di dalam pekerjaan. BUKU ACUAN Hicks “ Industrial Engineering and Management “ Mc Graw Hill Iftikar Z. Sutalaksana , “ Teknik Tata Cara Kerja “ , ITB , Bandung Barnes R. M, “ Motion and Time Study - Design and Measurement of Work “ , John Wiley & Sons .Inc, New York.
PUSAT PENGEMBANGAN BAHAN AJAR-UMB
Arief Suwandi
ALAT UKUR DAN ALAT BANTU
3
PUSAT PENGEMBANGAN BAHAN AJAR-UMB
Arief Suwandi
ALAT UKUR DAN ALAT BANTU
4
Gambar 2.1. Lam bang-lambang yang diusulkun ASME beserta contohcontohnya
PUSAT PENGEMBANGAN BAHAN AJAR-UMB
Arief Suwandi
ALAT UKUR DAN ALAT BANTU
5
Gambar 2. 2. Contoh Peta Proses Operas!
PUSAT PENGEMBANGAN BAHAN AJAR-UMB
Arief Suwandi
ALAT UKUR DAN ALAT BANTU
6
Gambar. 2.3 Contoh Peta AJiran Proses
Gambar
PUSAT PENGEMBANGAN BAHAN AJAR-UMB
Arief Suwandi
2.4. Biometrik Pekerjaan Meja
ALAT UKUR DAN ALAT BANTU
7