Modul 1 Praktikum IPA I. KEGIATAN PRAKTIKUM 1.1 : CIRI-CIRI MAKHLUK HIDUP Makhluk hidup merupakan benda hidup yang selain memiliki ciri atau sifat sebagai benda , juga memiliki sifat atau ciri yang membedakannya dari benda tak hidup. Perbedaan itu terutama tampak pada ciri – ciri fisiologisnya. Ciri makhluk hidup yang membedakannya dari makhluk hidup adalah kemampuan dalam berkembang biak , menerima dan menerima tanggapan terhadap rangsang, dapat tumbuh kembang, perlu makan dan air, melakukan pernapasan.
A. Tujuan Penelitian Mengamati ciri-ciri makhluk hidup yang ada disekitar tempat tinggal. B. Dasar Teori Makhluk hidup adalah makhluk yang memiliki ciri-ciri kehidupan.Ciri-ciri tersebut membedakannya dari benda tak hidup atau benda mati. Ciri-ciri makhluk hidup adalah bernapas,perlu makan,bergerak terhadap rangsang,tumbuh dan berkembang C. Alatdan Bahan 1) Alat-alat tulis 2) Tabel pengamatan 3) Alam sekitar. D. Cara Kerja 1) Menyiapkan alat tulis dan tabel pengamatan yang diperlukan 2) Pergi ke lingkungan sekitar lingkungan tempat tinggal 3) Menemukan lebih kurang 10 mahluk hidup ( 5 hewan dan 5 tumbuhan) 4) Mencatat kesepuluh jenis mahluk hidup tersebut kedalam lembar pengamatan 5) Member tanda cek ( √ ) sesuai dengan cirri – cirri yang telah diamati pada tabel. 6) E. Hasil Pengamatan Berdasarkan temuan makhluk hidup di lingkungan tempat tinggal dan sekitarnya, kami menemukan kurang lebih 10 makhluk hidup.
Tabel 1.1 Hasil Pengamatan Ciri-ciri Makhluk Hidup No
Nama Makhluk Hidup
Gambar
Ciri-Ciri Makhluk Hidup *) 1
2
3
4
5
1
Ayam
√
√
√
√
√
2
Burung Kenari
√
√
√
√
√
3
Ikan Hias
√
√
√
√
√
4
Pohon Mangga
√
√
√
√
√
5
Bunga Anggrek
√
√
√
√
√
6
Tanaman Cabe
√
√
√
√
√
7
Sapi
√
√
√
√
√
8
Kucing
√
√
√
√
√
9
Rumput
10
Tanaman
Putri
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
Malu
*) Keterangan : 1. Bergerak dan Bereaksi Terhadap Rangsang 2. Bernapas 3. Perlu Makan 4. Tumbuh 5. Berkembang
F. Pembahasan Ciri-ciri makhluk hidup: 1. Bernafas Mahluk hidup bernafas untuk bertahan hidup. Ketika bernafas, mahluk hidup mengambil oksigen ( zat asam ) dan mengeluarkan zat asam arang ( karbon dioksida ) serta uap air. 2. Tumbuh kembang Tumbuh
: suatu proses bertambah besarnya ukuran makhluk hidup atau volume dan
penambahan ukuran tidak kembali pada ukuran semula.
Kembang
: proses menuju kedewasaan yang dipengaruhi oleh hormon, nutrisi dan
lingkungan. 3. Perlu makan dan air Setiap mahluk hidup memerlukan makanan. Hal ini bertujuan agar dapat mempertahankan hidup, menghasilkan energi, dan pertumbuhan. Setiap mahluk hidup mempunyaicara berbeda – beda dalam memperoleh makanan. Tumbuhan dapat membuat makanan sendiri melalui proses fotosintesis. Hewan dan manusia tidak dapat membuat makanan sendiri, tetapi tergantung pada mahluk hidup lainnya. 4. Berkembang biak Berkembangbiak adalah cara memperbanyak diri untuk mempertahankan kelestarian jenisnya. 5. Menanggapi rangsang Sesuatu yang ada di luar tubuh mahluk hidup merupakan rangsangan. Rangsangan dapat berupa cahaya, panas, bunyi, dingin, bau, sentuhan, gelap, dan terang. Mahluk hidup memiliki kemampuan menerima dan menanggapi rangsangan. G. Kesimpulan Hewan dan tumbuhan adalah makhluk hidup yang memiliki ciri-ciri sebagai makhluk hidup. Makhluk hidup merupakan benda hidup yang selain memiliki ciri atau sifat sebagai benda, juga memiliki sifat atau ciri yang membedakan dari benda tak hidup adalah dalam hal berkembangbiak, menerima dan member tanggapan terhadap rangsang, dapat tubuh kembang, perlu makan dan air, serta melakukan pernafasan.
H. Jawaban Pertanyaan 1) Iya benar, tumbuhan memenuhi ciri –ciri gerak dan bereaksi terhadap rangsang. Hal ini bisa dibuktikan apabila tanaman putri malu disentuh atau terkena rangsangan, daunnya akan menutup. 2) Persamaan dan perbedaan ciri kehidupan hewan dan tumbuhan No. 1
Persamaan
Perbedaan
Tumbuhan Sama sama Tidak memiliki alat melakukan pernapasan pernapasan khusus Mengambil dan mengeluarkan gas secara pasif
Hewan Umumnya memiliki alat pernapasan khusus Mengambil dan mengeluarkan gas
2
Sama-sama memerlukan makanan dan air
3
Sama-sama dapat tumbuh dan berkembang
4
Sama-sama dapat melakukan perkembangbiakan secara kawin atau tak kawin
5
Sama-sama menerima dan memberikan tanggapan terhadap rangsang
Dapat menyusun makanan sendiri dari zat – zat sederhana yang ada dilingkungannya Makanan diambil dalam bentuk gas dan cair Tumbuh kembang berlangsung selama hidupnya, ada di daerah tumbuh tertentu Bentuk tubuh menyebar dan bercabang, jumlah bagian tubuh tak tentu Pembuahan terjadi di dalam alat perkembanganbiakan betina Umumnya jumlah anak banyak, tidak dipelihara induk dan dilindungi induk Reaksi lambat, terbatas, dan lebih pasif Umumnya menetap atau bergerak sebagian tubuh
II. KEGIATAN PRAKTIKUM 1.2 : GERAK PADA TUMBUHAN A. Tujuan Penelitian 1) Mengamati gerak seismonasti 2) Mengamati gerak niktinasti 3) Mengamati gerak geotropisme negatif pada tumbuhan B. Dasar Teori
secara aktif Makan makhluk hidup lain Makanan diambil dalam bentuk padat dan cair
Masa tertentu serempak pada seluruh bagian tubuh Bentuk tubuh tertentu, jumlah bagian tubuh tertentu.
Pembuahan dapat terjadi di dalam tubuh maupun luar tubuh Umumnya jumlah anak terbatas dipelihara dan dilindungi Reaksi terhadap rangsang cepat, simultan dan aktif Dapat berpindah tempat
Gerak pada tumbuhan tidak mudah
kita amati kecuali beberapa tumbuhan tertentu yang
melakukan niktisasi dan seismonasi. Gerak tubuh pada tumbuhan dibagi atas gerak taksis,nastidan tropisme. C. Alat dan Bahan 1) Seismonasti dan niktinasti a.
Tanaman putri malu
b. Kotak karton atau kardus 1 buah c.
Stop watch atau jam tangan 1 buah
d. Alat-alt tulis dan Penggaris. 2) Geotropisme a. Pot berukuran kecil 2 buah b. Tanah yang subur secukupnya c. Biji cabe d. Air secukupnya D. Cara Kerja 1.
Seismonasti
a. Menyediakan alat dan bahan b. melakukan sentuhan halus hingga sentuhan yang paling kasar terhadap daun – daun putri malu tersebut c. Mencatat hasil pengamatan pada tabel hasil pengamatan 2.
Niktinasti
a. Menyediakan 2 tanaman putri malu b. Memberi tanda A pada tanaman putri malu pertama dan B pada putri malu kedua c. Letakkan tanaman putri malu A di tempat terang dan terbuka d. Sedangkan tanaman putrimalu B ditutup dengan menggunakan kardus yang kedap cahaya dengan hati – hati agar tidak menyentuhnya .Biarkan tertutup selama kurang lebih setengah jam. e. Setelah setengah jam dibuka dengan hati-hati agar tidak tersentuh f. Mengamati yang terjadi pada putri malu B dan membandingkan dengan putri malu A g. Mencatat hasil pengamatan pada tabel pengamatan 3.
Gerak Tropisme (Geotropisme negatif)
a. Membuat dua buah pot tanaman cabe dengan menanam 5 biji cabe dalam setiap pot yang telah diberi lubang pada alasnya b. Memberi label A untuk pot pertama dan B untuk pot kedua c. Meletakkan pot B secara horizontal, sedangkan pot A dibiarkan berdiri dan menyimpan keduanya di tempat terbuka d. Melakukan pengamatan setiap pagi dan sore selama satu minggu e. Menuangkan hasil pengamatan pada lembar kerja
E. Hasil Pengamatan 1. Seismonasti
`
Gambar 2.1. Jenis sentuhan Pada Putri malu Tabel 2.1. Hasil Pengamatan Seismonasti No. Jenis sentuhan 1 Halus 2 Sedang 3 2. Niktinasti
Kasar
Reaksi Daun menutup pelan Daun menutup agak cepat Daun menutup cepat sekali
Keterangan Reaksi lambat Reaksi agak cepat/srentak Reaksi cepat/spontan
Gambar 2.2. Niktinasti pada tanaman putri malu Tabel 2.2. Hasil pengamatan gerak Niktinasti No. 1 2
3.
Putri malu Disimpan di tempat terang Ditutup kardus
Reaksi putri malu Mula-mula Setengah jam kemudian Daun segar tanpa Daun segar tanpa ada menutup yang menutup Daun segar tanpa Daun menutup menutup
Geotropisme Negatif
Gambar 2.3. Geotropisme negatif pada tanaman Tabel 2.3. Hasil pengamatan Geotropisme negatif Jenis Pot A
1 5
B
5
Pengamatan Hari KeKeterangan 2 3 4 5 6 7 5,5 6 6,5 6,9 7,2 7,5 Lurus Ke atas Tumbuh menuju arah 5,5 5,9 6,4 6,8 7,2 7,4 datangnya sinar matahari, batang membengkok ke atas
F. Pembahasan Gerak dan iritabilitas merupakan salah satu ciri makhluk hidup baik hewan maupun tumbuhan. Gerak pada hewan mudah diamati, sedangkan gerak pada tumbuhan tidak mudah diamati, kecuali tumbuhan putri malu yang melakukan niktinasti dan seismonasti. G. Kesimpulan Cepat lambatnya reaksi tumbuhan dalam menanggapi rangsang tergantung pada halus, sedang, dan kasarnya sentuhan. Tumbuhan tumbuh mengikuti arah datangnya sinar (rangsang cahaya). H. JawabanPertanyaan 1) Contoh tanaman lain yang dapat melakukan gerak niktinasti selain putri malu adalah tanaman petai cina dan pohon turi. Karena proses niktinasti banyak terjadi pada tumbuhan berdaun majemuk.Niktinasti terjadi karena sel-sel motor di persendian tangkai daun (anak-anak daun majemuk) atau pulvinus memompa ion K+ dari satu bagian ke bagian lainnya sehingga menyebabkan perubahan tekanan turgor. Menurunnya tekanan turgor ini disebabkan karena pengaruh perubahan suhu. 2) Gerak niktinasti terjadi karena pengaruh perubahan suhu, sedangkan gerak seismonasti terjadi karena pengaruh rangsangan sentuhan.
III. KEGIATAN PRAKTIKUM 1.3 : RESPIRASI PADA MAKHLUK HIDUP
Bernapas berarti memasukkan oksigen dan mengeluarkan karbondioksida. Oksigen diangkut oleh darah ke sel-sel tubuh. Di dalam sel terjadi proses pembakaran bahan-bahan makanan oleh oksigen dan menghasilkan karbondioksida A. Tujuan Penelitian 1) Membuktikan bahwa respirasi memerlukan udara (oksigen) 2) Membuktikan bahwa respirasi menghasilkan karbondioksida. B. Dasar Teori Salah satu ciri makhluk hidup adalah bernapas/melakukan respirasi.Ketika melakukan respirasi/pernapasan, makhluk hidup mengambil oksigen dari lingkungannya dan mengeluarkan karbondioksida serta uap air ke dalam lingkungannya. Oksigen di dalam tubuh makhluk hidup digunakan untuk proses pembakaran (oksidasi), dari proses ini akan dihasilkan energi yang akan digunakan untuk aktivitas hidup. C. Alat dan Bahan 1) Untuk respirasi memerlukan oksigen a.
Botol ukuran kecil 3 buah.
b. Sedotan air kemasan gelas (aqua gelas) 3 buah. c.
Plastisin secukupnya.
d. Kapur sirih secukupnya. e.
Kapas secukupnya.
f.
Jangkrik 1 ekor.
g. Kecambah secukupnya h. Pipet tetes 1 buah. i.
Air yang diberi pewarna merah secukupnya.
2) Untuk respirasi menghasilkan karbondioksida a.
Kapur sirih secukupnya
b. Air secukupnya c.
Botol selai 3 buah
d. Plastisin secukupnya e.
Sedotan limun 6 buah
f.
Spidol 1
D. Cara Kerja
1) Respirasi memerlukan oksigen a. b.
Menyiapkan alat dan bahan yang diperlukan. Memasukkan sedikit kapur sirih ke dalam dasar botol, selanjutnya memasukkan kapas secukupnya.
c.
Masukkan kedelai yang sedang berkecambah kedalam botol yang telah diberi kapur sirih dan kapas pada langkah (2). Kemudian berilah label A pada botol tersebut.
d.
Memasukkan jangkrik ke dalam botol yang telah diberi kapas pada langkah (2).Kemudian berilah label B pada botol tersebut.
e.
Melapisi bagian dekat pangkal sedotan air kemasan dengan segumpal plastisin, kira-kira dapat menyumbat mulut botol, selanjutnya masukkan pangkal sedotan air kemasan yang dilapisi gumpalan plastisin tersebut hingga plastisin menutup mulut botol, sedotan air kemasan menghubungkan udara luar dengan udara di dalam botol.
f. g.
Merapikan plastisin pada mulut botol hingga mulut botol tertutup dengan rapat dan rapi. Memberi label C pada respirometer buatan tanpa menggunakan makhluk hidup (sebagai kontrol).
h.
Menetesi ujung sedotan air kemasan gelas pada setiap respirometer dengan air yang diberi pewarna merah.
i.
Mengamati tetesan air berwarna pada setiap respirometer dengan selang waktu 5 menit selama 5 kali pengamatan.
j.
Menuangkan hasil pengamatan pada lembar kerja (Tabel 3.1)
Gambar 3.1. rangkaian percobaan respirasi memerlukan oksigen 2) Respirasi menghasilkan karbondioksida a.
Menyiapkan alat dan bahan yang diperlukan.
b.
Membuat air kapur jenuh. Larutkan kapur sirih kedalam lebih kurang 250 ml hingga jenuh.
Gambar 3.2. membuat larutan kapur sirih c.
Biarkan air kapur mengendap hingga diperoleh air yang jernih
Gambar 3.3. air kapur sirih mengendap d. Sedotlah air kapur jernih dengan selang plastik kecil e.
Tuanglah air kapur jenuh pada botol (A), (B), (C) dengan ukuran yang sama.
f.
Pasanglah sedotan, plastisin seperti gambar.
perangkat
percobaan
yaitu
Gambar 3.4. rangaian perangkat percobaan Respirasi g.
Hisaplah udara dari botol (A) melalui sedotan limun, gunakan untuk bernapas. Selanjutnya hembuskan napas anda ke botol (B) melalui sedotan limun.
h. Lakukan langkah tersebut berkali-kali hingga air kapur di botol (B) menjadi keruh. i.
Amati kedudukan air berwarna dalam pipa dari sedotan aqua gelas pada setiap respirometer.
j.
Tuangkan hansil pengamatan pada tabel pengamatan.
E. Hasil Pengamatan 1) Pernafasan memerlukan oksigen Tabel 3.1. hasil pengamatan Respirasi membutuhkan oksigen No. Respirometer
Keadaan Air Berwarna pada Respirometer, 5 menit: Pertama
Kedua
Ketiga
Keempat
Kelima
1.
A
0,1
0,2
0,3
0,5
0,5
2.
B
0,4
0,7
0,9
1
1,05
3.
C
0
0
0
0
0
2)
Pernafasan mengeluarkan karbondioksida
Gambar 3.5 percobaan Respirasi menghasilkan Karbondioksida Tabel 3.2. hasil pengamatan Respirasi menghasilkan Karbondioksida Botol Percobaan
Kondisi Mula-Mula
Kondisi Akhir Percobaan
A
Jernih
Jernih
B
Jernih
Keruh
C
Jernih
Keruh
F. Pembahasan a.
Respirasi memerlukan oksigen
1. Berdasarkan hasil pengamatan, kami menemukan bahwa tetesan air berwarna pada respirometer A (yang diisi kecambah) berjalan dari 0 cm menjadi 0,1 cm untuk 5 menit pertama, berjalan kembali menjadi 0,2cm untuk 5 menit kedua, berjalan lagi menjadi 0,3cm setelah 5 menit ketiga, sedangkan untuk 5 menit keempat dan kelima respirometer menunjukkan angka yang sama yaitu 0,5cm. 2. Berdasarkan hasil pengamatan, kami menemukan bahwa tetesan air berwarna pada respirometer B (yang diisi jangkrik) berjalan dari 0 cm menjadi 0,4 cm untuk 5 menit pertama, berjalan kembali menjadi 0,7cm untuk 5 menit kedua, berjalan lagi menjadi 0,9 cm setelah 5 menit ketiga, sedangkan untuk 5 menit keempat 1 cm dan 5 menit kelima respirometer menunjukkan angka 1,05cm. 3. Berdasarkan hasil pengamatan, kami menemukan bahwa tetesan air berwarna pada respirometer C (tanpa diisi makhluk hidup) tidak berjalan dan menunjukkan angka yang sama yaitu 0 ml baik pada waktu 5 menit pertama, kedua, ketiga, keempat maupun kelima. 4. Berdasarkan hasil pengamatan pada Tabel 3.1 dapat kita amati bahwa cairan berwarna pada respirometer yang diisi makhluk hidup dapat berjalan/berpindah tempat hal ini menunjukkan adanya pergeseran/pergerakan udara (oksigen) di dalam respirometer, sedangkan cairan berwarna pada respirometer tanpa makhluk hidup tidak berjalan hal ini menunjukkan tidak adanya pergerakan udara (oksigen) di dalam respirometer. b. Respirasi mengeluarkan Karbondioksida Dari percobaan diatas, kami telah membuat alat pernapasan sederhana yang bertujuan untuk membuktikan bahwa sistem pernapasan manusia menghasilkan gas karbondioksida.
Berdasarkan percobaan yang telahdilakukan, proses pernapasan manusia menghasilkan karbondioksida. Hal ini dibuktikan oleh larutan kapur yang telah di uji yaitu air kapur yang jernih menjadi lebihkeruh setelah ditiup dengan selang atau sedotan.Pada proses pernapasan, oksigen yang dihirup pada saat menarik napas akanberdifusi masuk ke darah dalam kapiler darah yang menyelubungi alveolus. Selanjutnya, sebagian besar oksigen diikat oleh hemoglobin untuk diangkut ke sel-sel jaringan tubuh. Hemoglobin yang terdapat dalam butir darah merah atau eritrosit ini tersusun oleh senyawa hemin atau hematin yang mengandung unsur besi dan globin yang berupa protein. Hasil pernapasan yang dikeluarkan adalah berupa CO2. Sebenarnya reaksi pernapasan berupa pengolahan O2 menjadi energy dan penglepasan CO2 tersebut dilakukan di dalam sel dan terjadi pada bagian yang disebut mitokondria. Udara hasil pernapasan selain CO2 adalah H2O (uap air). Oleh karena itulah, apabila kita mengembuskan napas di kaca akan terbentuk titik-titik air.Pertukaran gas antara oksigen dengan karbondioksida dari atmosfer, yang menyediakan kandungan gas oksigen sebanyak 21% dari seluruh gas yang ada. Oksigen masuk kedalam tubuh melalui perantaraan alat pernapasan yang berada di luar. Pada manusia, alveolus yangterdapat di paru-paru berfungsi sebagai permukaan untuk tempat pertukaran gas. Pada udara pernapasan ada udara yang masuk dan ada udara yang dikeluarkan. Susunan atau komposisi udara yang masuk dan udara yang dikeluarkan dalam pernapasan berbeda-beda. Perbedaan komposisikandungan gas dalam udara terdiri atas nitrogen79,01 %, oksigen 20,95 %, carbondioksida 0,04 % dan sisanya adalah gas- gas lain. Sedangkan komposisi gas yang keluar dari udara yang dipernapaskan terdiri dari nitrogen 79,6 %, oksigen 18,6 %, dan karbondioksida 4,0 %. Manusia membutuhkan suply oksigen secara terus-menerus untuk proses respirasi sel, dan membuang kelebihan karbondioksida sebagai limbah beracun produk dari proses tersebut. G. Kesimpulan Berdasarkan pembahasan tersebut dapat disimpulkan bahwa setiap makhluk hidup pasti melakukan respirasi/pernapasan dan ketika melakukan respirasi, makhluk hidup memerlukan udara (oksigen). Kesimpulan dari hasil percobaan ini adalah dapat dibuktikan bahwa setelah kita menghirup oksigen akan dihembuskan karbon dioksida, hal ini ditunjukkan pada perubahan air kapur yang awalnya jernih kemudian berubah menjadi keruh setelah berikatan dengan karbondioksida. Warna kapur yang keruh itulah yang menjadi bukti nyata hasil dari endapan reaksi air kapur dengan karbondioksida.
H. Jawaban Pertanyaan 1.
Guna kapur sirih dalam percobaan respirasi memerlukan oksigen adalah untuk mengikat sehingga
yang dikeluarkan jangkrik setelah melakukan respirasi/pernapasan bereaksi
dengan kapur sirih. 2.
Tetesan pewarna (eosin) pada alat respirometer (A) bergerak dan (B) tidak bergerak. Hal ini disebabkan karena respirometer (A) diisi dengan makhluk hidup (jangkrik) sedangkan kita semua mengetahui bahwa setiap makhluk hidup melakukan respirasi. Pada saat melakukan respirasi makhluk hidup memerlukan udara (oksigen). Dengan demikian, tetesan pewarna (eosin) pada respirometer (A) bergerak disebabkan karena adanya pergerakan/pergeseran udara (oksigen) di dalam respirometer. Tetesan pewarna (eosin) pada alat respirometer (B) tidak bergerak karena tidak ada makhluk hidup di dalam respirometer sehingga tidak terjadi respirasi di dalamnya akibatnya udara di dalam respirometer (B) tidak bergerak dan tetesan pewarna (eosin) pada respirometer (B) pun tidak ikut bergerak.
3.
Air kapur yang paling keruh didapatkan dpada botol (B), karena pada udara hasil pernapasan dari hisapan udara di botol (A) banyak mengandung CO2. Karena terdapat endapan garam pada air kapur. Ketika air kapur (Ca(OH)2) direaksikan dengan CO2 yang dihasilkan oleh ekspirasi pernapasan kita akan menghasiulkan garam (CaCO3) dan air (H2O). Garam inilah yang menyebabkan air kapur menjadi keruh.
I. Daftar Pustaka Sumardi, Yosaphat.dkk(2009). KONSEP DASAR Di SD. Modul 1.Jakarta : Universitas Terbuka.
KEGIATAN PRAKTIKUM 2 SIMBIOSIS
I. SIMBIOSIS PARASITISME A. Tujuan
:
Mengidentifikasi simbiosis parasitisme di lingkungan sekiar. B. Alat dan Bahan 1.
Alat-alat tulis
2.
Tabel pengamatan
3.
Lingkungan sekitar
:
C. Teori Dasar
:
Simbiosis berasal dari bahasa Yunani sym yang berarti dengan dan biosis yang berarti kehidupan.Simbiosis
merupakan
interaksi
antara
dua
organisme
yang
hidup
berdampingan.Simbiosis merupakan pola interaksi yang sangat erat dan khusus antara dua makhluk hidup yang berlainan jenis.Makhluk hidup yang melakukan simbiosis disebut simbion.Parasitisme adalah di mana pihak yang satu mendapat keuntungan dan merugikan pihak lainnya. D. Cara Kerja
:
1.
Siapkan alat-alat tulis dan table pengamatan yang diperlukan
2.
Pergilah ke lingkungan yang ada disekitar tempat tringgal anda, jika ada pergilah ke kebun atau hutan terdekat.
3.
Cobalah identifikasi beberapa simbiosis parasitisme yang terjadi anatara heawan dengan tumbuhan, antara hewan dengan hewan, atau antara tumbuhan dengan tumbuhan.
4.
Temukan sedikitnya 5 hubungan yang terjadi!
5.
Tuliskan hasil identifikasi anda pada Lembar Kerja.
E.
Data Pengamatan :
Gambar 2.1. Contoh Simbiosis Parasitisme Tabel. 1.1. Hasil Pengamatan Simbiosis Parasitisme
No
Jenis hubungan
Pihak yang dirugikan
Pihak yang diuntungkan
parasitisme
1
Parasitisme
2 3 4 5
Jenis makhluk hidup
Jenis kerugian
Diambil makanan Diambil Tanaman Pagar makanannya Tanaman Diambil Jambu air makanannya Dihisap Kucing darahnya Dihisap Manusia darahnya Pohon Mangga
Jenis makhluk hidup
Jenis keuntungan
Benalu Tali Putri Ulat Kutu Kutu
Mendapat makanan Mendapat makanan Mendapat makanan Mendapat makanan Mendapat makanan
F. Pembahasan : Benalu (Loranthus, suku Loranthaceae adalah sekelompok tumbuhan parasit yang hidup dan tumbuh pada batang (dahan) pohon tumbuhan lain. Benalu dapat dijumpai dengan mudah pada pohon-pohon besar di daerah tropis.Biji tumbuhan ini pada buahnya menghasilkan getah seperti lem berbentuk jeli yang lengket. Penyebaran tumbuhan ini terjadi dibantu oleh burung, apabila burung memakan buah dan bijinya lalu mengekskresikan pada dahan pohon, bijinya yang lengket akanmenempel pada dahan pohon selanjutnya akan berkecambah dan benalu muda mulai tumbuh. Pada pohon jambu air dan pohon mangga, benalu dan tali putri sebagai pohon parasit akan memperoleh makanan dari pohon inangnya (pohon tempat benalu/taliputrihidup). Kutu yang ada pada kucing akan menghisap darah kucing dan kutu yang ada pada rambut manusia akan hidup dengan cara menghisap darah manusia.
G. Kesimpulan Dari pengamatan yang telah dilakukan dapat disimpulkan bahwa makhluk hidup hidup yang bersifat parasit akan mendapatkan keuntungan dan akan merugikan merugikan pihak yang lain. Sebagai contoh yang mudah di temukan adalah benalu pada pohon mangga dan pada pohon-pohon lainnya, putri malu pada inangnya, kutu akan mendapatkan makanan dari
kucing/hewan lain yang dihinggapinya, kutu akan menghisap darah pada kepala manusia atau cacing akan memakan makanan yang ada dalam perut manusia. H. Pertanyaan dan Jawaban 1.
Apakah hubungan kutu anjing dengan anjing merupakan hubungan parasitisme? Jawab : Ya, Karena dalam hal ini kutu mendapatkan makanan yang banyak dari anjing sedangkan anjing dirugikan yaitu rusaknya bulu pada anjing
2.
Di antara hubungan parasitisme yang anda temukan ,adakah yang menyebabkan kematian pada inangnya? Jawab : Ya, Terutama pada tumbuhan mangga apabila benalu didiamkan maka dia akan memakan tumbuhan inangnya sehingga tumbuhan tersebut akan layu,kering dan mati. II. SIMBIOSIS KOMENSALISME
A. Tujuan Mengidentifikasi simbiosis komensalisme di lingkungan sekitar B. Alat dan Bahan 1.
Alat tulis
2.
Lembar pengamatan
3.
Lingkunagn sekitar
C. Cara Kerja 1.
Menyiapkan alat dan bahan
2.
Pergi ke lingkungan sekitar
3.
Mengidentifikasi beberapa jenis Simbiosis Komensalisme
4.
Menemukan 3 hubungan yang terjadi
5.
Menulis identifikasi pada lembar kerja
6.
Menganalisis makhluk hidup mana yang diuntungkan dan mana yang tidak diuntungkan dan juga dirugikan
7.
Menuangkan hasil dengan melengkapi tabel
D. DasarTeori Simbiosis berasal dari bahasa Yunani : syn “dengan” dan biosis “hidup”, yang artinya adalah dekat dan sering-interaksi jangka panjang antara biologis yang berbeda species
(Bennett,1877). Makhluk hidup yang melakukan simbiosis disebut simbion. Hubungan simbiotik termasuk asosiasi di mana satu pasangan hidup di dalam yang lain. Atau simbiosis bisa diartikan hubungan timbal balik antara organisme yang berbeda. Simbiosis dibedakan menjadi 3 yaitu : 1.
Simbiosis Parasitisme
2.
Simbiosis Komensalisme adalah suatu hubungan simbiosis, di mana suatu spesies makhluk hidup diuntungkan, sedangkan pihak lainnya tidak diuntungkan ataupun dirugikan.
3.
Simbiosis Mutualisme
E.
Hasil Pengamatan
Gambar 2.2. simbiosis komensalisme
No.
Jenis hubungan Komensalisme
Pihak yang diuntungkan
Jenis Makhluk Hidup yang tidak untung juga tidak rugi
Tabel. 1.2. Hasil Pengamat
1
an Simbiosis
2
Komensa lisme F.
Tanaman anggrek dengan pohon inangnya Tanaman paku tanduk rusa dengan pohon inangnya
Jenis Makhluk Hidup Tanaman Aggrek (Tumbuhan) Paku Tanduk Rusa (Tumbuhan)
Jenis Keuntungan Mendapatkan tempat tinggal
Pohon (inangnya)
Mendapatkan tempat tinggal
Tumbuhan (Pohon)
Pembahasan Simbiosis komensalisme merupakan hubungan antara 2 makhluk hidup dimana pihak yang satu diuntungkan sedangkan pihak yang lain tidak diuntungkan dan tidak dirugikan. Seperti pada contoh diatas berikut alasannya:
1. Tanaman Anggrek dengan pohon inangnya Tanaman anggrek biasanya hidup pada pohon yang tinggi untuk mendapat cahaya, sehingga dapat melakukan fotosintesis sendiri. Akar tanaman adalah akar epifit, yaitu mengembangkan akar sekulen dalam melekat pada batang pohon tempatnya tumbuh tetapi tidak merugikan pohon inangnya. 2. Tanaman paku tanduk rusa dengan pohon inangnya. Tanaman tanduk rusa biasanya digunakan sebagai tanaman hias yang ditempelkan pada batang pohon. Tanaman tanduk rusa memiliki sifat yang sama dengan tanaman anggrek, yaitu tidak menyerap makanan dari tanaman inangnya. G. Kesimpulan Simbiosis komensalisme merupakan pola interaksi antara makhluk hidup dimana salah satu simbion mendapat keuntungan sedangkan simbion yang satunya lagi tidak mendapatkan keuntungan juga tidak mengalami kerugian. H. JawabanPertanyaan Hubungan komensalisme dalam kadar tertentu tidak menimbulkan kerugian, seperti pada tanaman anggrek dengan pohon inangnya. Anggrek menempel pada inangnya hanya untuk tempat hidup, bukan untuk mengambil sari-sari makanan pohon inangnya
III. SIMBIOSIS MUTUALISME A. Tujuan Mengamati Simbiosis Mutualisme pada lingkungan sekitar. B. Alat dan Bahan 1.
Alat tulis
2.
Lembar Pengamatan
3.
Lingkungan Sekitar
C. Cara Kerja 1.
Menyiapkan alat dan bahan
2.
Pergi ke lingkungan sekitar
3.
Mengidentifikasi beberapa Simbiosis Mutualisme
4.
Menemukan 3 hubungan Simbiosis Mutualisme
5.
Menulis identifikasi pada lembar kerja
6.
Jenis keuntungan apa saja yang diperoleh pada setiap spesies
7.
Menuangkan hasil pada lembar kerja
D. Dasar Teori Simbiosis berasal dari bahasa Yunani : syn “dengan” dan biosis “hidup”, yang artinya adalah dekat dan sering-interaksi jangka panjang antara biologis yang berbeda species (Bennett,1877). Makhluk hidup yang melakukan simbiosis disebut simbion. Hubungan simbiotik termasuk asosiasi di mana satu pasangan hidup di dalam yang lain. Atau simbiosis bisa diartikan hubungan timbal balik antara organisme yang berbeda. Simbiosis dibedakan menjadi 3 yaitu : 1. Simbiosis Parasitisme 2. Simbiosis Komensalisme 3. Simbiosis Mutualisme adalah hidup bersama di antara dua spesies makhluk hidup, dimana kedua spesies tersebut mendapatkan keuntungan.
E. Hasil Pengamatan Tabel Hasil Pengamatan Simbiosis Komensalisme No
1
Jenis hubungan Simbiosis
Jamur Ganggang 2
3
Pihak I yang diuntungkan
Jenis Makhluk hidup dan Jamur
Bunga Bunga dengan Lebah
Bungan dan Bunga Kupu-kupu (Tumbuhan)
Pihak II yang diuntungkan Jenis Jenis Jenis Keuntungan Makhluk Keuntungan hidup Mendapatka Ganggang Mendapatkan nmakanan mineral dan air Dibantu Lebah Mendapatkan proses Makanan penyerbukan nya Membantu proses penyerbukan
Kupu-kupu (Hewan)
Mendapatkan makanan
F. Pembahasan Simbiosis mutualisme adalah simbiosis yang menguntungkan kedua simbion, simbion yang menguntungkan kelangsungan kedua simbion tersebut. Berikut uraian pengamatan dari simbiosis mutualisme:
Jamur dengan Ganggang
Gambar Jamur dengan Ganggang Hijau Jamur mendapatkan makanan dari hasil fotosintesis ganggang, sedangkan ganggang mendapatkan air dan mineral tanah dari jamur
Bunga dengan Lebah
Gambar Lebah dengan Bunga Bunga dibantu penyerbukan oleh lebah dan lebah menghisap madu dari bunga.
Bunga dan Kupu-kupu
Gambar. Kupu-kupu pada bunga Kupu-kupu mendapatkan nectar pada bunga sebagai makanannya. Sedangkan bunga dapat melakukan proses penyerbukan dibantu oleh kupu-kupu. G. Kesimpulan Simbiosis mutualisme merupakan simbiosis yang saling menguntungkan. Tidak ada pihak yang dirugikan dari kedua simbion. Karena salah satu simbion memerlukan simbion lain untuk melakukan proses untuk kelangsungan hidupnya. H. Jawaban Pertanyaaan Contoh simbiosis mutualisme yang terjadi pada tubuh manusia adalah bakteri E. Coli dalam usus besar manusia yaitu untuk membantu proses pembusukan sisa pencernaan, sedangkan bakteri E. Coli mendapatkan makanan.
KEGIATAN PRAKTIKUM 3 PERTUMBUHAN, PERKEMBANGAN, DAN PERKEMBANGBIAKAN MAKHLUK HIDUP
1. Pertumbuhan dan Perkembangan Tumbuhan A. Tujuan Mengamati pertumbuhan dan perkecambahan kacang merah. B. Dasar Teori
Pertumbuhan
merupakan
proses
pertambahan
volume
dan
jumlah
sel
yang
mengakibatkan bertambah besarnya organisme. Pertambahan jumlah sel terjadi karena adanya pembelahan mitosis, dan bersifat irreversiabel artinya organisme yang tumbuh tidak akan kembali ke bentuk semula. Pertambahan jumlah sel terjadi karena adanya pembelahan mitosis. Pertumbuhan dan perkembangan merupakan hasil interaksi antara faktor-faktor yang terdapat dalam tubuh organisme, seperti sifat genetika yang ada dalam gen dan hormon yang merangsang pertumbuhan. Perkembangan adalah suatu proses kemajuan yang terjadi secara berangsur-angsur dari kompleksitas rendah ke kompleksitas tinggi dan terjadi diferensiasi. Perkembangan dapat dinyatakan melalui berbagai cara, mulai dari bagian tertentu suatu tanaman sampai jumlah total perkembangan tanaman.Pada tanaman, aktifitas perkembangan yang vital ini banyak tumpang tindih. Pertumbuhan apikal pada ujung akar dan ujung batang mendahului morfogenesis dan diferensiasi. Tetapi pembesaran batang terjadi oleh karena pembesaran sel – sel setelah morfogenesis dan diferensiasi berlangsung. C. Alat dan Bahan 1.
Biji Kacang merah 6 buah
2.
Botol selai 2 buah
3.
Kertas saring secukupnya
4.
Kertas label secukupnya
5.
Gunting 1 buah
D. Cara Kerja 1. 2.
Merendam biji kacang merah dalam air semalaman. Melipat keras saring sehingga lebarnya setinggi dasar sampai leher botol selai. Bila perlu potonglah kelebihannya.
3.
Menggulung kertas saring tersebut dan masukkan ke dalam botol selai sehingga menempel pada dinding botol bagian dalam.
4.
Menyisipkan 6 biji kacang merah pada botol selai. Tambahkan air secukupnya sehingga kertas saring tetap basah (kira-kira 1/10 nya).
5.
Menyimpan sediaan di tempat terang tetapi tidak terkena sinar matahari langsung selama 2 minggu. Jika air tampak berkurang (kertas saring mongering) menambahkan air secukupnya sehingga kertas saring tetap basah tetapi permukaan air tidak merendam biji.
6.
Mengamati perkecambahan dan pertumbuhan biji-biji tumbuhan dari sediaan tersebut. Mencatat kapan biji kacang merah mulai berkecambah, mengamati bagaimana akar, batang dan daun tumbuh. Memasukkan hasilnya ke dalam lembar kerja.
E. Data Hasil Pengamatan Hasil Pengamatan Pertumbuhan dan Perkecambahan Biji Kacang Merah Hari Pertumbuhan Kecambah Ke
Kacang Merah
Panjang Keterangan Akar
Batang
1
Kondisi awal
1 mm
2-3mm
Bakal akar terlihat
2
Tumbuh akar
1-1,5 mm
8-10 mm
3
Terlihat batang
2-3 mm
20 mm
Biji kacang terangkat
4
Terlihat batang
5-10 mm
40 mm
Terangkat ke atas
Jelas terlihat
F. Pembahasan Berdasarkan hasil praktikum dapat diketahui bahwa pada minggu pertama terdapat perubahan. Pada umur 1 hari panjang akar 1mm dan terus bertambah panjangnya hingga minggu ke 2 panjangnya mencapai 14 cm, begitu juga batang dan tumbuhnya daun. Hal itu dikarenakan sel terus membelah dan berdiferensiasi dan merupakan akibat dari aktivitas meristem lateral. Ukuran akar yang semakin panjang dikarenakan pada ujung akar sel – selnya selalu membelah karena adanya aktifitas meristem apikal. Pertumbuhan dan perkembangan juga terjadi pada daun. Daun yang semula hanya 1 helai kecil tumbuh menjadi 2 helai yang kemudian membesar begitu juga dengan bertambah panjangnya batang kecambah. G. Kesimpulan Berdasarkan hasil praktikum pada pertumbuhan dan perkembangan dapat disimpulkan bahwa pertumbuhan dan perkembangan organismemerupakan hasil dari pembelahan sel, pembesaran sel serta diferensiasi sel. Proses pertumbuhan dan perkembangan tanaman jagung dan kacang tanah khususnya dari waktu ke waktu mengalami perubahan tumbuh tanaman apabila dilihat dari bertambahnya tinggi, jumlah daun, diameter akar dan batang pada tanaman. Pertumbuhan dan perkembangan tanaman tersebut dipengaruhi oleh faktor dari luar maupun dari dalam. Faktor dari dalam berupa hormon sedang faktor dari luar yaitu gen, cahaya matahari, suhu udara, kelembaban udara, tanah, nutrisi dan air. 2. Pertumbuhan dan Perkembangan pada Hewan
A. Tujuan 1. Mengamati pertumbuhan dan perkembangan lalat buah (Drosophila sp) dari telur sampai imago (dewasa). 2. Mengetahui lamanya siklus hidup lalat buah. B. Dasar Teori Drospilla sp atau lalat buah adalah lalat yang biasanya menghinggapi buah yang sudah busuk. Lalat buah mempunyai kontruksi modular, yaitu suatu segmen abdomen. Seperti hewan simestris bilateral lainnya, drospilla mempunyai poros anterior dan posterior (kepala-ekor). Pada drospilla, determinan sitoplasmik yang sudah ada didalam telur memberi informasi posisional unutk penempatan kedua poros bahkan sebelum fertilisasi. Metamorfosis pada Drosophila termasuk metamorfosis sempurna yaitu: telur-larva instarI-larva instarII-larva instarIII-pupaimago. Faktor yang mempengaruhi siklus hidup drospilla adalah suhu lingkungan, ketersediaan makanan, tingkat kepadatan botol pemeliharaan, intensitas cahaya.
C. Alat dan Bahan
D.
1.
Plastik transparan pembungkus ukuran besar 1 buah
2.
Botol selai 3 buah
3.
Pisang ambon secukupnya
4.
Tape ketela pohon secukupnya
5.
Sendok makan 1 buah
6.
Kertas saring secukupnya
7.
Lalat buah ± 20 ekor
Cara Kerja 1.
Membuat medium lalat buah
Untuk setiap botol selai diperlukan ± 2 sendok makan penuh medium. Jadi untuk percobaan ini diperlukan ± 6 sendok makan penuh medium. Dengan demikian anda dapat memeperkirakan banyaknya medium yang akan dibuat. Cara membuat medium lalat buah ikutilah prosedur berikut. a.
Sediakan alat penumbuk/blender jika ada, pastikan alat-alat tersebut dalam keadaan bersih
b.
Haluskan pisang ambon yang sudah ranum dan tape ketela pohon dengan perbandingan 6 pisang : 1 tape menggunakan penumbuk/blender
c.
Sesudah medium tercampur rata dan halus, masukkan ke dalam botol selai, masing-masing 2 sendok makan dan ratakanlah
d.
Masukkan kertas saring steril atau kertas tissue yang sudah anda lipat kedalam setiap botol selai 2.
Menangkap lalat buah
a.
Persiapkan botol selai dan tutupnya serta kantong plastik besar
b.
Pergilah ke tempat dimana terdapat tong sampah/tumpukan sampah
c.
Setelah sampai di tempat sampah, kembangkanlah kantong plastik besar dengan mulut plastik terbuka lebar dan anda pegang pada pangkalnya kemudian arahkan mulut tong sampah terbuka dan buatlah kejutan dengan cara memukul atau mengguncang-guncangkan tong sampah.
d.
Biasanya lalat buah akan terbang dan akan terperangkap ke dalam kantong plastik dengna cara sehingga beberapa ekor lalat buah sekarang terperangkap dalam kantong plastik 3.
a.
Mengkultur lalat buah
Masukan lalat buah yang terperangkap dalam plastik tadi dengan hati-hati ke dalam botol kultur, pekerjaan ini agak sulit dan mintalah bantuan teman. Jika anda kesulitan biuslah lalat buah yang ada dalam plastik tersebut dengan ether/chloroform yang dimasukkan ke dalam botol kultur lebih kurang ekor lalat buah. Hati-hati jangan sampai terendam atau terkena medium. Jadi sebaiknya diletakkan di atas kertas saring. Biasanya dalam waktu kurang 5 menit lalat buah akan siuman
b.
Sebelum lalat buah siuman tutuplah botol kultur dengan plastik dan ikatlah dengan karet gelang
c.
Tusuk-tusuklah tutup plastik dengan jarum pentul agar ventilasinya baik
d.
Tempatkanlah botol kultur di tempat yang teduh dan aman
e.
Amatilah biarkan tiap pagi dan sore hari secara teratur. Misalnya setiap jam 08.00 dan jam 18.00. pengamatan meliputi kapan timbul telur, larva, pupa, pupa berubah warna, dan keluarnya lalat dewasa (imago). Tuangkanlah hasil pengamatan anda pada lembar kerja.
E.
Tabel Pengamatan Hari Ke
Waktu Pengamatan
Kejadian / Perubahan
1
Siang
Belum ada perkembangan
2
Siang
Belum ada perkembangan
3
Siang
Belum ada perkembangan
4
Siang
Ada embrio
F.
Pembahasan Dari pengamatan yang telah dilakukan yaitu dimulai dari tanggal 29 april 2015 dengan mengamati pertumbuhan dan perkembangan siklus hidup lalat buah drospila sp dari telur sampai dengan imago. Pengamatan dilakukan selama dua kali sehari selama 11 hari setiap pagi dan sore. Dimana lalat buah disimpan didalam botol selai yang sudah ada makanannya kemudian diletakkan di ruangan yang teduh. Pada hari ke-0 s/d 1 tubuh lalat tetap berwarna kuning kecoklatan. Dan dihari kedua mulai ada bercak-bercak putih yang tidak lain itu adalah telur. Kemudian dihari ke-3 bercak-bercak putih/ telur berubah menjadi larva yang berwarna puih, bersegmen dan mirip dengan belatung tetapi bentuknya sangat kecil. Proses ini terus terjadi sampai hari ke-4 dan dihari ke-5 larva mulai bergerak aktiv ditandai dengan tubuhnya yang menggeliat. Tubuhnya bergerak semakin aktiv dengan merayap ke atas botol da ukurannya bertambah besar. Pada hari ke-6 bentuknya hampir menyerupai pupa dimana tubuhnya mulai memendek, berwarna putih dan sudah tidak bergerak lagi bahkan diam. Di hari 7 s/d 8 sudah mencapai fase pupa warnanya berubah menjadi putih kecoklatan, masih terlihat diam, dan segmen tubuhnya mulai terlihat jelas. Pada hari ke 9s/d10 lalat buah mulai menyerupai bentuk drospila / seperti induknya dahulu. Tetapi ukurannya kecil dan sayapnya belum terbentang.dan dihari ke 11 lah sudah menjadi imago/lalat dewasa yang siap unutk dilepas dari botol dan siap untuk terbang.
G. Kesimpulan Berdasarkan laporan hasil penelitian maka disimpulkan bahwa Lalat buah adalah serangga yang mudah berkembang biak. Dari satu perkawinan saja dapat dihasilkan ratusan keturunan, dan generasi yang baru dapat dikembangbiakkan setiap dua minggu. Tahapan fase daur hidup drosphilla sp adalah telur à larva à pupa à lalat muda à lalat dewasa/ imago.
3.
Perkembangbiakan Tumbuhan A. Tujuan Mengamati struktur bunga. B. Dasar Teori
Pada tumbuhan ada 2 cara perkembangbiakan yaitu generatif dan vegetatif. Genertif ditandai dengan adanya biji, vegetatif secara alami dan buatan. Pada Angiospermae, bunga merupakan salah satu organ yang erat hubungannya dengan reproduksi. Bunga tumbuhan ini sebenarnya adalah merupakan pucuk yang tumbuh menjadi ranting diiringi dengan daun yang mengalami modifikasi yang idak lain adalah kelopak bunga. Ditinjau dari segi susunannya bunga dibagi manjadai bunga lengkap dan bunga tidak lengkap. Pada bungan lengkap memiliki bagian yang terdiri dari alat perhiasan berupa kelopak dan mahkota bunga sedang alat reproduksi berupa putik sebagai bunga betina dan benang sari sebagai bunga jantan. Berdasarkan atas perkembangbiakan yang dihasilkan, bunga dibedakan atas bunga sempurna dan bunga tidak sempurna. Bunga sempurna bersifat hemoprodita, karena dalam satu bunga terdapat putik dan benang sari. Sedangkan pada bunga tak sempurna disebut bunga uniseksual karena dalam satu bunga hanya terdapat putik saja disebut bunga betina dan bunga yang hanya memiliki benang sari saja disebut bunga jantan. C. Alat dan Bahan 1. Struktur bunga 2. Loup ( kaca pembesar ) 1 buah 3. Pinset 1 buah 4. Pisau / silet 1 buah 5. Bunga sepatu 1 buah D. Cara Kerja 1. Amatilah bagian-bagian bunga dengan tanpa merusaknya, perhatikan bagian kelopak, mahkota, benang sari, putik, dan dasar bunganya. 2. Gambarlah hasil pengamatan dan lengkapi keterangan gambar. 3. Amatilah bagian kelopaknya. Catatlah bentuk dan warna kelopak yang diamati. 4. Amati pula mahkota bunganya. Catat bentuk dan warnanya! 5. Untuk mengamati benang sari, Anda harus menyiingkirkan bagian mahkota bunga. Hitunglah jumlah benang sari yang ada. Apakah benang sari melekat pada mahkota bunga ? Catat hasil pengamatan Anda. Dengan menggunakan kaca pembesar amati bagian kepala sari (anthera). Apakah anda melihat adanya serbuk sari yang bentuknya mirip debu pada kepala sari ?
6. Amatilah bagian putik yang biasanya terletak di bagian tengah bunga. Catatlah bagaimana bentuk putik bunga tersebut. Perhatikan bagian ovarium, tangkai putik dan kepala putiknya. 7. Buatlah gambar struktur putik, meliputi ovarium, tangkai putik dan kepala putik.
E.
Data Hasil Pengamatan Struktur pada bunga sepatu marupakan salah satu contoh bunga lengkap dan bunga sempurna karena bunga sepatu memiliki kelopak, mahkota, putik dan benang sari. Dalam pengamatan kita dapat melihat adanya serbuk sari yang mirip debu pada kepala putik. Gambat 1. Morfologi bunga sepatu
Gambar 2. Sayatan vertikal bunga sepatu
F.
Pembahasan 1.
Kelopak bunga
Kelopak bunga merupakan bagian bunga paling besar, sebenarnya adalah pucuk daun yang memiliki modifikasi. Fungsinya melindungi bunga sepatu kuncup. Bentuknya panjang dan ujungnya lancip warnanya hijau. 3.
Mahkota bunga
Mahkota bunga terletak dibagian dalam kelopak tersusun bertumpuk-tumpuk. Mahkota berbentuk bundar dan lebar, pangkalnya kecil, warnanya merah. Karena warnanya yang cantik
dan bunga yang harum sehingga menjadi daya tarik serangga untuk datang menghisap madu dan membantu proses penyerbukan. Jumlah mahkota ada 5 buah. 4. Benang sari Benang sari ada di bagian dalam mahkota bunga. Benang sari bentuknya panjang dan kecil. Pada ujungnya terdapat kepala sari. Warnanya merah kekuning-kuningan. Benang sari fungsinya sebagai alat perkembangbiakan jantan. Jumlah benang sari ada 74 buah. Benang sari tidak melekat pada mahkota, serbuk sarinya mirip debu yang terdapat pada kepala sari. 5. Putik Putik ada di dalam mahkota bunga. Bentuknya bundar, jumlahnya ada 5 warnanya merah. Fungsinya putik sebagai alat perkembangbiakan betina. 6.
Bunga disayat secara vertikal
Ketika bunga disayat akan terlihat ovarium (bakal buah), yaitu suatu rongga pada bagian dasar karpel dengan dinding tebal disekelilingnya dan di dalamnya terdapat satu atau lebih ovulum yang nantinya ovarium ini berkembang menjadi buah. Selain ovarium juga terlihat ovulum (bakal biji) pada tumbuhan berbiji, suatu struktur yang berisi gamet betina yang setelah dibuahi gamet jantan berkembang menjadi embrio. Ovulum ini melekat pada dinding ovarium melalui sebuah tangkai. G. Kesimpulan Bunga sepatu memiliki struktur kelengkapan bunga tapi tidak bisa melakukan perkembangan secara generatif. Hal tersebut terjadi karena letak putik berada diatas benang sari, sehingga sulit terjadi penyerbukan dan pembuahan. Bunga sepatu dikembangbiakan melalui cara vegetatif buatan yaitu dengan stek batang dan mencangkok. H. Pertanyaan dan Jawaban 1.
Berapa buah benang sari bunga sepatu yang anda amati ? Ada 5 buah benang sari
2.
Apa fungsi benang sari dan putik ? jelaskan !
Benang sari sebagai alat perkembangbiakan jantan, putik sebagai alat perkembangbiakan betina. Karena tanpa adanya kedua alat perkembangbiakan tidak akan terjadi proses pembuahan yang diawali proses penyerbukan yaitu peristiwa menempelnya dan jatuhnya benang sari ke kepala putik. 4.
Perkembangan vegetatif buatan
A. Tujuan Mengidentifikasi tumbuhan yang melakukan perkembangbiakan secara vegetatif alami. B.Dasar Teori Perkembangbiakan secara vegetatif adalah perkembangbiakan yang terjadi tanpa melalui proses penyerbukan atau pembuahan. Tumbuhan yang baru terbentuk berasal dari pertumbuhan dan perkembangan bagian tubuh tertentu dari induknya. Perkembangbiakan vegetatif dikelompokkan menjadi dua, yaitu perkembangbiakan vegetatif alami dan perkembangbiakan vegetatif buatan. Perkembangbiakan vegetatif alami adalah perkembangbiakan tumbuhan tanpa bantuan manusia. Perkembangbiakan vegetatif alami dapat terjadi melalui spora, umbi batang, umbi lapis, tunas, akar tinggal, geragih, dan tunas adventif. C. Alat dan Bahan 1.
Alat-alat tulis dan lembar pengamatan
2.
Tumbuhan yang ada disekitar
3.
Cangkul kecil atau sekop
D. Cara Kerja 1.
Mempersiapkan alat dan bahan yang diperlukan.
2.
Pergi ke kebun yang ada disekitar tempat tinggal.
3.
Mencari jenis-jenis tanaman yang melakukan perkembangbiakan vegetatif alami
4.
Menggali tanaman, jika ingin meyakinkan umbi atau akar rimpang.
5.
Menggambar morfologi tumbuhan yang melakukan perkembangbiakan vegetatif alami pada lembar kerja. E.
Data Hasil Pengamatan Perkembangan aseksual alami pada tumbuhan Nama tumbuhan dan jenis perkembangbiakan aseksual
Gambar tumbuhan dengan perkembangbiakan aseksual
Paku (spora)
Bambu (tunas)
Cocor bebek (tunas daun/ tunas adventif)
Bawang merah (umbi lapis)
Tebu (umbi batang)
Wortel (umbi akar)
Jahe (akar tinggal/ rhizoma)
geragih/ stolon
F.
Pembahasan
1. Spora Spora adalah sel yang berubah fungsi menjadi alat perkembangbiakan. Ukuran spora sangat kecil dan bentuknya seperti biji. Tumbuhan yang berkembangbiak dengan spora yaitu jamur, lumut, dan paku-pakuan
2. Umbi batang Umbi batang adalah batang yang tumbuh di dalam tanah dan ujungnya menggelembung menjadi umbi. Umbi batang tersebut sebenarnya merupakan cadangan makanan bagi tumbuhan itu. Pada permukaan umbi batang tumbuh sisik dan kuncup membentuk mata tunas. 3. Umbi lapis Umbi lapis merupakan pelepah daun yang berlapis-lapis. Pada bagian atas umbi lapis tumbuh daun, sedangkan pada bagian bawah umbi lapis terdiri dari cakram dan akar serabut. Contoh tumbuhan yang memiliki umbi lapis, antara lain bawang merah, bawang putih, bunga bakung, dan bunga tulip. Perkembangbiakan umbi lapis dimulai dengan tumbuhnya siung pada tunas ketiak yang paling luar. Pada awal pertumbuhannya, siung mengambil makanan dari induknya. Jika siung itu telah berdaun dan berakar, siung itu dapat membuat makanannya sediri dengan melakukan fotosintesis. 4. Umbi akar Umbi akar adalah akar yang membesar berisi cadangan makanan. Jika umbi ini ditanam bersama dengan pangkal batang maka akan tumbuh tunas. Tunas tersebut merupakan tumbuhan baru. Contoh tumbuhan yang memiliki umbi akar, antara lain dahlia, wortel, lobak, dan singkong. Pada singkong umbi akarnya tidak dapat untuk berkembang biak, karena tidak ada pangkal batangnya. Sedangkan umbi akar pada dahlia dan wortel dapat untuk berkembang biak karena ada tunas pada pangkal batangnya. 5. Akar tinggal Akar tinggal adalah batang yang seluruhnya berada dan tumbuh menjalar di permukaan tanah. Tunas tumbuhan baru tumbuh dari ketiak sisik setiap buku akar tinggal. Contoh tumbuhan yang memiliki akar tinggal, antara lain kunyit, jahe, lengkuas, dan kencur. 6. Geragih Geragih atau stolon adalah batang yang tumbuh mendatar di permukaan tanah. Tumbuhan baru dimulai dengan kuncup ujung yang menyentuh tanah, kemudian membelok ke atas. Pada bagian yang menyentuh tanah akan tumbuh tunas yang berakar dan berdaun. Tunas-tunas itu tumbuh menjalar dan tidak tergantung lagi pada induknya, tetapi masih tetap berhubungan. Contoh tumbuhan yang berkembang biak dengan cara geragih adalah antanan, arbei, rumput teki, dan strowberi.
7.
Tunas Tunas tumbuh dari batang yang terdapat di dalam tanah. Tunas muda menjadi tumbuhan baru dan tumbuh di sekitar induknya sehingga terbentuklah rumpun. Tunas ini tidak tergantung pada induknya. Walaupun induknya ditebang, tunas ini akan tumbuh terus. Tumbuhan yang berkembang biak dengan tunas, antara lain pisang, bambu, dan tebu.
8. Tunas adventif Tunas adventif adalah tunas yang tumbuh tidak di ujung batang dan ketiak daun. Tunas ini tumbuh di bagian tumbuhan yang biasanya tidak bertunas, seperti pada bagian daun dan akar. Contoh tumbuhan yang berkembang biak dengan tunas adventif adalah cocor bebek, sukun, cemara, dan kersen/talok. G. Kesimpulan Perkembangbiakan vegetatif alami dapat terjadi melalui spora, umbi batang, umbi lapis, tunas, akar tinggal, geragih, dan tunas adventif. 5. PERKEMBANGBIAKAN VEGETATIF BUATAN A. Tujuan Terampil melakukan perkembangbiakan vegetatif buatan dengan cara menyambung, okulasi dan cangkok. B. Dasar Teori Perkembangbiakan secara buatan adalah berkembang biaknya tumbuhan tanpa bantuan campur tangan manusia. 1.
Metode Mencangkok / Cangkok Mencangkok adalah suatu cara mengembangbiakkan tumbuhan dengan jalan menguliti batang yang ada lalu bungkus dengan tanah agar akarnya tumbuh. Jika akar sudah muncul akar yang kokoh, maka batang tersebut sudah bisa dipotong dan ditanam di tempat lain.
2.
Merunduk / Menunduk Merunduk adalah teknik berkembang biak tumbuh-tumbuhan dengan cara menundukkan batang tanaman ke tanah dengan harapan akan tumbuh akar. Setelah akar timbul, maka batang sudah bisa dipotong dan dibawa ke tempat lain.
3.
Menyetek / Nyetek Menyetek adalah perkembangbiak tumbuhan dengan jalan menanam batang tanaman agar tumbuh menjadi tanaman baru. Contohnya seperti singkong.
4.
Menyambung / Mengenten Mengenten adalah perkembang biakan buatan yang biasanya dilakukan pada tumbuhan sejenis buah-buahan atau ketela pohon demi mendapatkan kualitas buat yang baik.
C. Alat dan Bahan 1.
Gunting stek
2.
Pisau tajam
3.
Tanah gembur dan humus
4.
Plastik/sabut kelapa
5.
Tanaman untuk keperluan stek, okulasi, nyambung, dan cangkok
6.
Vaselin
D. Cara Kerja Okulasi (menempel) 1.
Tentukan jenis tanaman yang akan ditempel
2.
Tentukan pula jenis tanaman yang masih muda dengan diameter batang ± 1 cm (sebesar jari kelingking) dan berasal dari biji serta mempunyai sifat batang dan perakaran yang kuat, untuk dijadikan batang bawah
3.
Buat torehan persegi panjang dengan ukuran 1,5 x 2 cm pada batang bawah
4.
Ambil kulit yang berisi mata tunas dari ranting tanaman yang akan ditempel dengan ukuran yang sama dengan torehan pada batang bawah
5.
Tempelkan kulit bertunas pada batang bawah dan ikat dengan tali rafia dan tutuplah dengan celah-celah yang ada dengan menggunakan vaselin
6.
Setelah tunas baru tumbuh, bukalah tali pengikatnya dan potonglah bagian atas dari tanaman bawah Menyambung
1.
Carilah tanaman bawah (root stock) kira-kira sebesar jari kelingking
2.
Potonglah batang tersebut secara miring dengan jarak lebih kurang 5 cm dari permukaan tanah dan beri sedikit sayatan pada potongan tersebut
3.
Ambillah ranting tanaman yang sejenis yang mempunyai sifat-sifat yang kita inginkan dan ukurannya kira-kira sama dengan ukuran batang bawah dan dipotong dengan kmeiringan yang sama dengan kemiringan potongan batang bawah dan diberi sedikit sayatan pada potongan batang bawah tersebut
4.
Sambungkan ranting tersebut dengan batang bawah, lalu ikat dengan menggunakan sloptip transparan atau tali rapia
5.
Buang ranting pada tanaman bawah dan jagalah tanaman tersebut agar tidak terkena sinar matahari terlalu banyak Menyangkok
1.
Tentukan jenis tanaman yang anda inginkan untuk dicangkok, syaratnya memiliki cambium dan mudah anda jumpai
2.
Pilihlah cabang yang akan dicangkok dengan diameter ± 2,5 cm dan tidak berpenyakit
3.
Kulit cabang tanaman tersebut sepanjang ± 10 cm dan berjarak 10-15 cm dari pangkal cabang
4.
Buanglah kambiumnya dengan cara mengoreknya sampai bersih
5.
Biarkan mongering selama 6-2 jam
6.
Tutuplah bagian yang terbuka tersebut dengan tanah yang gembur dicampur kompos secukupnya
7.
Bungkuslah dengan sabut kelapa atau plastik dan ikatlah kedua ujungnya
E. Tabel Hasil Pengamatan Menempel (Okulasi) NO
KONDISI TEMPELAN HARI KE-
1
Belum ada perkembangan
2
Belum ada perkembangan
3
Belum ada perkembangan
4
Belum ada perkembangan
Menyambung
NO
KONDISI TEMPELAN HARI KE-
1
Belum ada perkembangan
2
Belum ada perkembangan
3
Belum ada perkembangan
4
Belum ada perkembangan
Menyangkok NO
F.
KONDISI TEMPELAN HARI KE-
1
Belum ada perkembangan
2
Belum ada perkembangan
3
Belum ada perkembangan
4
Belum ada perkembangan
Pembahasan
Mencangkok Teknik mencangkok ini telah umum digunakan oleh masyarakat. Tetapi dalam kegiatan pencangkokkan ini terdapat beberapa kelemahan antara lain ; praktikan atau pencangkok harus memiliki keahlian dalam pencangkokan ini, kegiatan pencangkokkan pada pohon yang telah tinggi sukar dilakukan karena untuk mencangkok harus lebih dahulu memanjat. Selain itu karena kegiatan pencangkokkan ini menggunakan cabag tanaman yang nantinya dipotong, maka terlalu boros dalam pengguanaan bahan tanam (batang yang untuk dicangkok). Untuk cangkokkan umumnya digunakan cabang orthotrof yang tidak telalu tua maupun terlalu muda yang umumnya berwarna hijau kecoklat-coklatan. Bahan untuk pembungkus cangkokkan biasanya digunakan sabut kelapa atau karung goni untuk membungkus tanah sebagai media perakaran. Supaya cangkokkan dapat berhasil dengan baik, dengan waktu yang relatif cepat dan ekonomis maka sabut kelapa atau karung goni diganti dengan plastik. Medium perakaran tanah dapat diganti dengan gambut atau lumut. Lumut yang digunakan sebagai media tanam mempunyai sifat selain anti septik juga dapat menahan kandungan air yang cukup tinggi, sehingga dalam pelaksanaan pencangkokkan tidak perlu terlalu sering disiram air. Mengenai kulit bagian atas yang diiris
sebaiknya dioles dengan Rootone F yang berguna untuk mempercepat dan memperbanyak keluarnya akar. Menyambung Salah satu teknik menyambung yang dapat disampaikan dalam laporan ini adalah sambung celah. Adapun teknik-teknik dalam kegiatan sambung celah itu sebagai berikut: a.
Batang bawah dipotong mendatar dengan gunting atau pisau yang tajam. Daunnya disisakan satuata dua pasang kemudian pada luka potongan batang dibuat celah ditengah-tengah sepanjang 3-4 cm dengan pisau sambung.
b.
Entres dipilih dari ruas ke dua dan dipotong per ruas + 7 cm. Daun dan cabang dikupir labih kurang 1,5 cm dari sumbu entres. Kemudian pangkan entres diruncingkan sebelah kanan dan kirinya sepanjang 3-4 cm.
c.
Entres kemudian dimasukkan sedalam celah pada batang bawah, kemudian diikat dengan tali rafia.
d.
Untuk menjaga kelengesan pada sambungan sambungan sungkup sengan kantong plastik.
e.
Untuk menjaga kelengesan tanah, sebelum dan sesudah penyambungan dilakukan penyiraman.
f.
Setelah selang 30 – 35 hari dapat diketahui berhasil atau tidaknya penyambungan tersebut yaitu melihat ada tidaknya tunas yang tumbuh pada batang atas. Bila tunas sudah kelihatan tumbuh maka sungkup plastik harus dibuka. Okulasi (menempel) Perbanyakan tanaman dengan cara okulasi paling banyak dilakukan dalam perkebunan terutama pada perkebunan karet dan kakao. Beberapa kelebihan dari perbanyakan tanaman dengan cara okulasi yaitu : -
Dengan cara diokulasi dapat diperoleh tanaman yang dengan produktifitas yang tinggi.
-
Pertumbuhan tanaman yang seragam.
-
Penyiapan benih relatif singkat.
-
Pada musim gugur daun pada tanaman karet daun yang gugur dari satu klon agar serentak pada waktu tertentu, dengan demikian akan memudahkan pengendalian penyakit Oidium hevea bila terjadi. Kelemahan dari perbanyakan tanaman secara vegetatif dengan cara okulasi yaitu :
-
suatu tanaman hasil okulasi ada yang kurang normal terjadi karena tidak adanya keserasian antara batang bawah dengan batang atas (entres)
-
perlu menggunakan tenaga ahli untuk pengokulasian ini.
-
Bila salah satu syarat dalam kegiatan pengokulasian tidak terpenuhi kemngkinan gagal atau mata entres tidak tumbuh sangat besar. Syarat tanaman dapat diokulasi yaitu :
-
Tanaman tidak sedang Flush (sedang tumbuh daun baru)
-
Antara batang atas dan batang bawah harus memiliki umur yang sama.
-
Tanaman harus masih dalam satu family atau satu genus.
-
Umur tanaman antara batang atas dan batang bawah sama.
-
Pada klon yang dijadikan batang bawah memiliki perakaran yang kuat/kokoh, tidak mudah terserang penyakit terutama penyakit akar, mimiliki biji/buah yang banyak yang nantinya disemai untuk dijadikan batang bawah, umur tanaman induk pohon batang bawah yang biji/buahnya akan dijadikan benih untuk batang bawah minimal 15 tahun, memiliki pertumbuhan yang cepat. Pada klon yang akan dijadikan batang atas atau entres tanaman harus memiliki produksi yang unggul, dan memiliki pertumbuhan yang cepat, dan tahan terhadap penyakit. Teknik Mengokulasi :
-
Membuat Jendela Okulasi Ukuran jendela disesuaikan dengan perisai dan besarnya batang bawah. Untuk batang bawah yang dibawah umur 5-6 bulan dapat ukuran jendela (¾ – 1) cm x (3 – 4) cm. Torehan membujur dapat dimulai daribawah atau dari atas. Jarak torehan terbawah lebih kurang 5 cm dari tanah. Torehan melintang dapat dari atas atau dari bawah. Jika diatas jendela akan terbuka kebawah atau juga sebaliknya. Sebelum ditoreh, batang dibersihkan dari kotoran atau tanah yang menempel akubat percikan air hujan. Setelah ditoreh akan keluar lateks, lateks ini dibiarkan membeku kemudian dibersihkan dengan kain sebelum jendela dibuka.
-
Mengambil Mata Okulasi Mata okulasi diambil dari kayu okulssiyang sehat, segar dan mudah dikupas. Mata okulasi diambil bersama sedikit bagian kayu, bentuk perisai yang ukuranya sedikit lebih kecil dari ukuran jendela okulasi. Pengambilan mata okulsi yang terlalu kecil akan mengakibatkan pemulihan luka lambat.
Untuk melepas bagian kayu, menariknya pelan-pelan supaya mata tetap menempel pada kulit. Pembuatan perisai harus bersih dan lapisan kambium jangan sampai terkena tangan atau kotoran. Perisai yang telah dibuat harus segera diselipkan ke jendela okulasi. -
Menempel Mata Okulasi Dan Membalut Setelah perisai disiapkan, jendela okulasi dibuka denga cara menarik bibir jendela okulasi. Perisai diselipkan dibawah jendela okulasi dan dijepit dengan ibu jari untuk memudahkan pembalutan. Dalam keadaan perisai terlalu kecil, diusahakan supaya tepi tepi bagian atas dan salah satu sisi perisai berimpit dengan jendela okulasi. Pembalutan dimulai dari torehan melintang digunakan plastik ukuran 2 x 0,02 cm dengan panjang 40 cm. Akhir ikatan sebaiknya dibawah. Pada waktu membalut jangan sampai perisai bergeser. Pemeriksaan Hasil Okulasi Pemeriksaan pertama dilakukan 2-3 minggu setelah okulasi dilaksanakan bersamaan dengan pembukaan pembalut.Okulasi yang gagal diberi tanda dengan mengikat tali pada batang bawah, hal ini dilakukan untuk memudahkan okulasi janda. Pemeriksaan ke dua dilakukan 10 – 15 hari dari pemeriksaan pertama. Cara pemeriksaan sama seperti pemeriksaan pertama. G. Kesimpulan Setiap tumbuhan memiliki ciri-ciri makhluk hidup diantaranya berkembang biak, tetapi diantara kesamaan tersebut banyak sekali perbedaannya, dalam pembahasan kali ini dibahas masalah perkembangbiakan, perkembangbiakan tumbuhan terdiri dari dua yaitu vegetatif dan generative, tapi kali ini kita hanya membahas perkembangbiakan vegetatif, vegetatif terbagi dua seperti yang kita bahas sekarang yaitu vegetatif buatan, dalam perkembangbiakan vegetatif buatan tumbuhan atau tanaman memiliki berbagai cara untuk berkembangbiak diantaranya mencangkok, menempel dan menyambung. Biasanya kegiatan ini banyak digunakan oleh petani untuk memperbanyak hasil panen. sedangkan pada hewan ada yang bertunas, membelah diri, fragmentasi, Parthenogenesis. Tapi dalam penelitian kali ini kami hanya membahas pada tumbuhan
saja.
H. Pertanyaan 1. Mengapa pada celah-celah tempelan pada percobaan okulasi sebaiknya diolesi dengan vaselin? Jelaskan! Jawab: Agar tidak terkena tangan atau kotoran
2. Mengapa setelah mata tunas tumbuh menjadi tunas, tanaman bawah harus dipotong? Jawab: Karena tanaman bawah merupakan kultur jaringan sangat rentan terhadap serangan hama penyakit dan udara luar. 3.
Pada hari keberapa tunas-tunas batang yang disambung pada percobaan menyambung mengalami pertumbuhan? Jawab: 2-3 minggu
4. Pada hari keberapa sambungan tersebut sudah menyatu dengan kuat? Jawab: 30 – 35 hari 5. Pada percobaan mencangkok, setelah cambium dikorek, sebaiknya sayatan dikeringkan selama 6-12 jam. Apa tujuan perlakuan tersebut? Jawab: Agar cambium tetap kering 6. Pada hari keberapa akar cangkokkan yang anda kerjakan mulai tumbuh dan pada hari keberapa perakaran tersebut sudah cukup banyak dan siap disemaikan? Jawab: Pada hari ke 30-35 mulai tumbuh akar cangkokan dan pada hari 60-70 akar sudah siap disemaikan.