LABORATORIUM SISTEM PRODUKSI DEPARTEMEN TEKNIK INDUSTRI - ITB
Pengantar
Proyek kelas ini merupakan bagian dari proses pembelajaran dalam mata kuliah Perancangan Tata Letak Pabrik (TI – 4121). Tujuan dari proyek kelas ini adalah untuk meningkatkan kemampuan mahasiswa dalam melakukan perancangan tata letak pabrik, dengan memberikan kesempatan kepada mahasiswa untuk terlibat secara langsung dalam perancangan pabrik “Kereta Kayu Mainan” (yaitu pabrik yang memproduksi kereta api mainan yang terbuat dari kayu). Proyek kelas ini dikerjakan dalam bentuk kelompok kecil dengan anggota dua orang. Proyek ini terdiri dari tujuh tugas. Perincian mengenai masing-masing tugas dapat dilihat pada Tabel 1. Tujuan utama perancangan tata letak pabrik adalah memperoleh rancangan tata letak yang efisien, yaitu tata letak dengan pergerakan material (ongkos pemindahan material) antar departemen di dalam pabrik yang minimum. Tata letak yang efisien selanjutnya dapat mengurangi ongkos produksi. Berdasarkan penelitian, ongkos pemindahan material dapat mencapai 30% - 75% dari total ongkos produksi (Sule, 1991).
Tabel 1. Proyek Kelas
TTU UG GA ASS I
II
III
U URRA AIIA AN N * Part Drawing * Operation Process Chart (OPC) * Assembly Chart (AC) * Routing Sheet * Multi Product Process Chart (MPPC) * Perhitungan kebutuhan mesin * Perhitungan Luas Lantai Pabrik * Struktur Organisasi dan Perencanaan SDM * Perhitungan
IV
V
VI
VII
WAKTU (minggu) 1
1
1
Luas Lantai Kantor
* Perhitungan Ongkos Pemindahan Material * Matriks Ongkos dan Matriks Aliran * Tata Letak Awal * Perbaikan Tata Letak * Area Allocation Diagram (AAD) * Perhitungan Ongkos Pemindahan Material (lanjutan) * Activity Relationship Chart (ARC) * Activity Relationship Diagram (ARD) * Area Allocation Diagram (AAD) * Template * Perhitungan Ongkos Produksi
2
2
1
2
.
Tugas I
1
LABORATORIUM SISTEM PRODUKSI DEPARTEMEN TEKNIK INDUSTRI - ITB
TUGAS I
1. TUJUAN
Membuat Sketsa Produk
Membuat Operation Process Chart
Membuat Assembly Chart
2. LANDASAN TEORI Operation Process Chart (OPC) [1,2,3] adalah diagram yang menggambarkan langkah-langkah proses pengerjaan material, mulai dari bahan baku (material) hingga menjadi komponen atau produk jadi. Informasi yang terdapat pada OPC meliputi waktu, jenis material yang digunakan, dan mesin atau peralatan yang diperlukan untuk memproses material. Assembly Chart [1,3] merupakan diagram yang menggambarkan hubungan antara komponenkomponen yang akan dirakit menjadi sebuah produk. Assembly Chart bermanfaat untuk menunjukkan komponen penyusun dari suatu produk dan menjelaskan urutan perakitan komponen.
3. PROSEDUR 3.1. Operation Process Chart
Terdapat lima bagian OPC, yaitu OPC untuk operasi-operasi pada Bagian Prefabrikasi, komponen Engine, Gondola, Caboose, dan Box Car. Prinsip Pembuatan Peta Proses Operasi :
Pada baris paling atas terdapat nama peta (“Peta Proses Operasi”), dan identifikasi lain seperti : nama objek, nama pembuat peta, tanggal dipetakan, nomor peta, dan nomor gambar.
Material yang akan diproses dan karakteristiknya, diletakkan pada garis horisontal, untuk menunjukkan bahwa material tersebut masuk ke dalam proses (Lihat Gambar 1.1).
Lambang-lambang ditempatkan dalam arah vertikal, yang menunjukkan terjadinya perubahan proses.
Penomoran terhadap suatu kegiatan operasi diberikan secara berurutan, sesuai dengan urutan operasi yang dibutuhkan untuk pembuatan produk tersebut, atau sesuai dengan proses yang terjadi.
Penomoran kegiatan pemeriksaan terpisah dengan penomoran operasi.
Pada bagian bawah OPC dibuat ringkasan yang memuat informasi seperti jumlah operasi, jumlah pemeriksaan, dan jumlah waktu yang dibutuhkan.
Tugas I
2
LABORATORIUM SISTEM PRODUKSI DEPARTEMEN TEKNIK INDUSTRI - ITB
3.2. Assembly Chart Prinsip pembuatannya sebagai berikut :
Tentukan operasi terakhir sesuai aliran proses perakitan, kemudian digambarkan dengan lingkaran pada pojok kanan bawah, dan operasinya dituliskan di sebelah kanan lingkaran.
Dari lingkaran tersebut dibuat garis horisontal ke arah kiri. Kemudian dibuat lingkaran untuk menyatukan tiap komponen yang dirakit pada operasi yang baru ditulis. Komponen sebaiknya disusun menurut urutan pemasangannya, yang terakhir dirakit diletakkan di bawah. Pada akhir garis ditulis nomor komponen, nama, dan jumlah yang dirakit.
4. LAPORAN 4.1. Format Pembuatan Sketsa Produk Ketentuan pembuatan Sketsa Produk:
Sketsa dengan skala proporsional dibuat secara manual dengan pensil.
Sketsa produk, dibuat explode view di atas kertas A4, landscape, dengan garis tepi sesuai dengan batas laporan, dan diberi judul di sisi bawah kanan kertas ( mis: engine – gondola – caboose – box car).
4.2. Format Pembuatan Operation Process Chart Ketentuan pembuatan OPC:
Side cab, side tender, side dan end gondola, side dan end caboose : waktu yang dicantumkan adalah waktu satu kali operasi, namun untuk perhitungan waktu pada ringkasan tetap dikalikan 2 .
Keterangan dari lambang-lambang yang digunakan dalam Operation Process Chart dapat dilihat pada Gambar 1.1.
Data Rough Lumber, Gambar Kereta Kayu Mainan, dan Routing Sheet dapat dilihat pada Lampiran A – Data Teknis.
Tugas I
3
LABORATORIUM SISTEM PRODUKSI DEPARTEMEN TEKNIK INDUSTRI - ITB
no - nama komponen nama bahan
komponen waktu proses pendukung (glue, laquar, dll)
waktu
nama operasi xxx-yyy (nama mesin & alat bantu)
xxx-yyy
inspeksi
Keterangan : diameter lingkaran : 14 mm lebar bujur sangkar : 14 mm xxx : nomor komponen yy : nomor operasi
Gambar 1.1 Keterangan Lambang pada OPC
4.3. Format Pembuatan Assembly Chart Ketentuan pembuatan Assembly Chart:
Diameter lingkaran pada Assembly Chart:
Komponen-komponen yang akan dirakit : 10 mm
Sub-Assembly dan Assembly
: 18 mm
Nomor komponen yang akan dirakit ditulis di dalam lingkaran, sedangkan nama komponen dituliskan sebelum lingkaran tersebut.
Tugas I
4
LABORATORIUM SISTEM PRODUKSI DEPARTEMEN TEKNIK INDUSTRI - ITB
Urutan perakitan dapat dilihat pada Routing Sheet yang terdapat pada Lampiran A – Data Teknis.
Nama 210 komponen
S7A1
231
S6A1 233
S5A1
900
S7A2 930
S4A1
S6A2
905
S3A1
910
915
330
S5A2
S2A
335
S4A2
900
S6A3 930
S5A3
S3A2
SA
905
910
A
940
937
4.4. Pengumpulan Laporan Laporan dikumpulkan dalam sebuah map, disertai surat pengantar. Batas pengumpulan laporan adalah satu minggu setelah tugas diberikan.
DAFTAR PUSTAKA 1. Apple, James M., Tataletak Pabrik dan Pemindahan Bahan, Penerbit ITB, Bandung, 1990. 2. Sule, D.R. (1991), Manufacturing Facilities: Location, Planning and Design, PWS Kent, Boston 3. Sutalaksana, Iftikar Z., Ruhana Anggawisastra, Jann H. Tjakraatmadja, Teknik Tata Cara Kerja, Jurusan Teknik Industri, ITB. 4. Tompkins, James A., et al., Facilities Planning, John Wiley & Sons, Canada, 1996.
Tugas I
5
LABORATORIUM SISTEM PRODUKSI DEPARTEMEN TEKNIK INDUSTRI - ITB
LAMPIRAN 1.A – DATA TEKNIS
1 1/4"
1/4"
Rough Lumber No. 1 1/4" (3 per ketebalan 5/4")
2"
1/2"
1 1/4"
Rough Lumber No. 2 1/2" (4 per ketebalan 5/4")
2 1/2"
2 1/2"
1"
3/4"
Rough Lumber No. 3 3/4" (3 per ketebalan 1")
2"
2 1/2"
2"
Rough Lumber No. 4 2" (1 per ketebalan 10/4")
6"
Tugas I
6
LABORATORIUM SISTEM PRODUKSI DEPARTEMEN TEKNIK INDUSTRI - ITB
FRONT CAB
ROOF CAB BACK TENDER
STACK
BOILER
SIDE TENDER
CHASSIS
SIDE CAB WHEEL
ENGINE
ROOF BOX CAR
BODY BOX CAR
Tugas I
WHEEL
BOX CAR
7
LABORATORIUM SISTEM PRODUKSI DEPARTEMEN TEKNIK INDUSTRI - ITB
SIDE GONDOLA
END GONDOLA
CHASSIS GONDOLA WHEEL
GONDOLA
ROOF CABOOSE
END CABOOSE
CHASSIS CABOOSE
Tugas I
SIDE CABOOSE
WHEEL
CABOOSE
8
LABORATORIUM SISTEM PRODUKSI DEPARTEMEN TEKNIK INDUSTRI - ITB
Keterangan tambahan Tugas 1 Tugas 1 meliputi: 1. Surat pengantar proposal keikutsertaan tender 2. Proposal tender 3. Surat pengantar laporan tahap pertama 4. Laporan tahap pertama Catatan: surat pengantar serta laporan akan selalu ada di modul berikutnya 5. 1 buah sketsa gambar produk E – G – B – C (disatukan dengan laporan) 6. 1 buah OPC Proses Fabrikasi sampai dengan proses Assembly untuk produk dengan demand terbesar 7. 1 buah OPC sub assembly (engine/caboose/gondola/boxcar) yang tidak terdapat di OPC Fabrikasi-Assembly 8. OPC prefabrikasi 9. 2 buah AC untuk 2 produk yang lain. catatan: - Tugas dikumpulkan hari Jumat, 12 September 2008 pukul 07:00 (setelah pukul 07:00 akan ada pengurangan nilai) di LSP - Untuk OPC dan AC gunakan kertas sticker (sakura dove - jangan yang mengkilap). minimal 2 warna bergantian. - Semua OPC dan AC ditulis tangan, kecuali no komponen, dan no operasi boleh di print Format proposal: 1. Cara penulisan sama dengan laporan/progress report. 2. Isi proposal: - latar belakang - tujuan - prosedur perancangan, berisi kelebihan yang ditawarkan perusahaan tender - rencana kerja, berisi langkah – langkah pelaksanaan proyek - jadwal pelaksanaan 3. Nama, logo dan alamat perusahaan tender dibuat sendiri dan berbeda untuk setiap kelompok. 4. Proposal dialamatkan pada PT... (sesuai dengan nama perusahaan dosen kelas masing-masing) Alat bantu yang digunakan: - drive nail - wheel - washerflat - string - wood band - screw hook - screw eye - cartoon - cartoon linear - label - laquar - laquar thinner - gamed tape - glue - sandpaper - sand disc Tugas I
900 905 910 915 920 925 930 935 936 937 951 959 960 961 965 970 9
LABORATORIUM SISTEM PRODUKSI DEPARTEMEN TEKNIK INDUSTRI - ITB
Penggunaan alat bantu: - proses amplas - proses rakit - proses cat - proses rakit roda
: : : :
sand paper, sand disc glue laquar, laquar thinner drive nail, wheel, screw hook / screw eye, washer flat
Lain – lain: 1. Seluruh tugas disatukan dalam amplop (warna amplop : TI 1 – kuning, TI 2 – merah, TI 3 - biru) dan diberi label sebagai berikut:
2. Jika ukuran kertas yang digunakan lebih besar dari ukuran A4, maka tugas harus diberi judul dan identitas kelompok di bagian atas, kemudian kertas dilipat dengan rapi hingga seukuran dengan A4. Setelah itu, di bagian muka diberi label berisi judul dan identitas kelompok sebagai berikut:
Tugas I
10
LABORATORIUM SISTEM PRODUKSI DEPARTEMEN TEKNIK INDUSTRI - ITB
Tugas I
11
LABORATORIUM SISTEM PRODUKSI DEPARTEMEN TEKNIK INDUSTRI - ITB
Tabel Kebutuhan Rough Lumber Jenis Rough Lumber
1/4 "
1/2 "
3/4 "
2" Finished Rod Stick 1.5D Finished Rod Stick 0.75D
Tugas I
Karakteristik Material No Part
Nama Part
Tebal (inch)
Panjang (inchi)
Lebar (inchi)
131
Side Cab
0.25
2.50
2.00
133
Front Cab
0.25
2.00
1.50
141
Side Tender
0.25
2.00
1.50
144
Back Tender
0.25
1.50
1.50
231
Side Gondola
0.25
6.00
1.00
233
End Gondola
0.25
1.50
1.00
431
Side Caboose
0.25
4.00
1.50
433
End Caboose
0.25
1.50
1.50
135
Roof Cab
0.50
3.00
2.50
335
Roof Box Car
0.50
6.00
2.50
435
Roof Caboose
0.50
5.00
2.50
110
Chasis, Engine
0.75
9.50
2.00
210
Chasis, Gondola
0.75
6.00
2.00
410
Chasis, Caboose
0.75
5.00
2.00
330
Body Box Car
2.00
6.00
2.00
120
Boiler
1.50
4.50
-
121
Stack
0.75
1.50
-
Jumlah Kebutuhan Part
Jumlah Part dari 1 Unit
Jumlah Kebutuhan
Total Kebutuhan
12
LABORATORIUM SISTEM PRODUKSI DEPARTEMEN TEKNIK INDUSTRI - ITB
Routing Sheet Assembly
No.
Nama Operasi
Nama Mesin
Kapasitas Mesin Teoritis
Efisiensi Mesin
Availability Mesin
Kapasitas Mesin Aktual
Reject
Jumlah yang Diharapkan
Jumlah yang Harus Disiapkan
Jumlah Mesin Teoritis
Waktu Proses (menit)
100 Assembly engine 10
Rakit stack ke boiler
bench I
65
1‰
20
Rakit boiler ke chassis
bench I
30
0‰
30
Rakit cab & tender
bench I
30
0‰
35
Keringkan lem
rack
280
0‰
40
Ampelas ujung dan inspeksi
50
Cat lapisan pertama
55
Keringkan lapisan pertama
60
Cat lapisan kedua
65
Keringkan lapisan kedua
70 80
disc sand
30
0‰
spray booth
530
0‰
oven
397
0‰
spray booth
670
0‰
oven
397
0‰
Rakit roda, ring penutup, paku, dll.
bench II
35
0‰
Rakit benang dan manik
bench II
310
0‰
bench I
100
1‰
rack
230
0‰
200 Assembly gondola 10
Rakit side dan end ke chassis
15
Keringkan lem
20
Ampelas ujung dan inspeksi
30
Cat lapisan pertama
35
Keringkan lapisan pertama
40
Cat lapisan kedua
45
Keringkan lapisan kedua
50
Rakit roda, ring penutup, paku, dll.
disc sand
100
0‰
spray booth
835
0‰
oven
397
0‰
spray booth
1113
0‰
oven
397
0‰
bench II
50
0‰
bench I
125
2‰
rack
230
0‰
disc sand
100
0‰
300 Assembly box car 10
Rakit roof ke body
15
Keringkan lem
20
Ampelas ujung dan inspeksi
Tugas I
13
LABORATORIUM SISTEM PRODUKSI DEPARTEMEN TEKNIK INDUSTRI - ITB
30
Cat lapisan pertama
35
Keringkan lapisan pertama
40
Cat lapisan kedua
45
Keringkan lapisan kedua
50
Rakit roda, ring penutup, paku, dll.
spray booth
910
0‰
oven
397
0‰
spray booth
1113
0‰
oven
397
0‰
bench II
50
0‰
bench I
75
2‰
rack
290
0‰
disc sand
110
0‰
spray booth
716
0‰
400 Assembly caboose 10
Rakit side, end, dan roof ke chassis
15
Keringkan lem
20
Ampelas ujung dan inspeksi
25
Cat lapisan pertama
30
Keringkan lapisan pertama
40
Cat lapisan kedua
45
Keringkan lapisan kedua
50
Rakit roda, ring penutup, paku, dll.
oven
344
0‰
spray booth
910
0‰
oven
345
0‰
bench II
55
0‰
1000 Pack train 10
Rakit karton dan linear
bench III
240
0‰
20
Masukkan train dan inspeksi
bench III
240
0‰
30
Tutup dan label karton
bench III
240
0‰
Tugas I
14
LABORATORIUM SISTEM PRODUKSI DEPARTEMEN TEKNIK INDUSTRI - ITB
Routing Sheet Fabrikasi
No.
Nama Operasi
Nama Mesin
Kapasitas Mesin Teoritis
Efisiensi Mesin
Availability Mesin
Kapasitas Mesin Aktual
Reject
Jumlah yang Diharapkan
Jumlah yang Harus Disiapkan
Jumlah Mesin Teoritis
Waktu Proses (menit)
110 Chasis engine 10
Potong panjang 9.5"
circ. saw
230
3‰
20
Ampelas ujung belakang
disc sand
110
1‰
30
Ampelas depan rad. 1.5"
disc sand
80
1‰
40
Drill 8 lubang paku
drill press
90
2‰
50
Drill 1 lubang benang
drill press
230
1‰
60
Drill 1 lubang sekrup,lubang mata
drill press
150
1‰
jointer
130
3‰
120 Boiler 10
Rampas bagian bawah
20
Potong panjang 4.5"
circ. saw
190
2‰
30
Ampelas ujung
disc sand
110
1‰
40
Drill lubang 1/2" D 3/4"
drill press
80
1‰
121 Stack 10
Potong panjang 1.5"
circ. saw
150
2‰
20
Ampelas ujung
disc sand
140
1‰
131 Side cab (2) 10
Rampas lebar 2"
jointer
1010
2‰
20
Potong lebar 2.5"
circ. saw
340
4‰
30
Drill lubang 7/8"
drill press
100
3‰
jointer
510
2‰
133 Front cab 10
Tugas I
Rampas lebar 1.5"
15
LABORATORIUM SISTEM PRODUKSI DEPARTEMEN TEKNIK INDUSTRI - ITB
20
Potong panjang 2"
circ. saw
360
3‰
135 Roof cab 10
Potong panjang 3"
circ. saw
310
2‰
20
Ampelas ujung
disc sand
200
2‰
141 Side tender (2) 10
Rampas lebar 1.5"
jointer
600
2‰
20
Potong panjang 2"
circ. saw
350
3‰
jointer
800
2‰
circ. saw
400
3‰
circ. saw
250
3‰
144 Back tender 10
Rampas lebar 1.5"
20
Potong panjang 1.5" 210 Chasis gondola
10
Potong panjang 6"
20
Ampelas ujung
disc sand
100
1‰
30
Drill 6 lubang paku
drill press
125
2‰
40
Drill 2 lubang kait
drill press
75
1‰
231 Side gondola (2) 10
Rampas lebar 1"
20
Potong panjang 6"
jointer
250
2‰
circ. saw
300
3‰
jointer
800
2‰
circ. saw
400
2‰
233 End gondola (2) 10
Rampas lebar 1"
20
Potong panjang 1.5" 330 Body box car
10
Rampas lebar 2"
jointer
70
2‰
20
Potong panjang 6"
circ. saw
150
3‰
30
Ampelas ujung
disc sand
110
1‰
Tugas I
16
LABORATORIUM SISTEM PRODUKSI DEPARTEMEN TEKNIK INDUSTRI - ITB
40
Drill 6 lubang paku
drill press
135
1‰
50
Drill 2 lubang kait
drill press
70
1‰
335 Roof box car 10
Potong panjang 6.5"
circ. saw
250
3‰
20
Ampelas ujung
disc sand
100
2‰
410 Chasis caboose 10
Potong panjang 5"
circ. saw
240
2‰
20
Ampelas ujung
disc sand
100
1‰
30
Drill 4 lubang paku
drill press
130
2‰
40
Drill 2 lubang kait
drill press
160
1‰
jointer
300
2‰
431 Side caboose (2) 10
Rampas lebar 1.5"
20
Potong panjang 4"
circ. saw
300
3‰
30
Drill lubang 2 7/8"
drill press
60
3‰
433 End caboose (2) 10
Rampas lebar 1.5"
20
Potong panjang 1.5"
jointer
800
2‰
circ. saw
400
3‰
435 Roof caboose 10
Potong panjang 5"
circ. saw
250
3‰
20
Ampelas ujung & atap
disc sand
150
2‰
Tugas I
17
LABORATORIUM SISTEM PRODUKSI DEPARTEMEN TEKNIK INDUSTRI - ITB
Routing Sheet Pre-Fabrikasi
No.
Nama Operasi
Rough lumber 1/4"
Nama Mesin
Kapasitas Mesin Teoritis
Efisiensi Mesin
Availability Mesin
Kapasitas Mesin Aktual
Reject
Potong lurus & rampas ujung
c. o. saw
18
2‰
20
Potong sesuai dengan ketebalan
circ. saw
43
2‰
30
Ratakan pada ketebalan 1/4"
planner
22
2‰
40
Potong bentuk sesuai ukuran
circ. saw
42
3‰
Rough lumber 1/2"
Jumlah Mesin Teoritis
Waktu Proses (menit)
(4 per ketebalan 5/4")
10
Potong lurus & rampas ujung
c. o. saw
5
2‰
20
Potong sesuai dengan ketebalan
circ. saw
11
3‰
30
Ratakan pada ketebalan 1/2"
planner
7
2‰
40
Potong lebar 2/5"
circ. saw
9
2‰
50
Potong panjang sesuai kebutuhan
circ. saw
9
2‰
Rough lumber 3/4"
(3 per ketebalan 4/4")
10
Potong lurus & rampas ujung
c. o. saw
12
2‰
20
Ratakan pada ketebalan 3/4"
planner
17
2‰
30
Potong lebar 2"
circ. saw
29
3‰
40
Rampas sesuai ukuran
jointer
4
2‰
50
Potong panjang sesuai kebutuhan
circ. saw
27
2‰
c. o. saw
4
2‰
planner
5
2‰
circ. saw
8
3‰
planner
5
2‰
(3 per ketebalan 10/4")
10
Potong lurus & rampas ujung
20
Ratakan pada ketebalan 2"
30
Potong panjang 2"
40
Ratakan panjang 2"
Tugas I
Jumlah yang Harus Disiapkan
(3 per ketebalan 5/4")
10
Rough lumber 2"
Jumlah yang Diharapkan
18