MODEL PEMBELAJARAN BERBASIS PROYEK
Makalah ini disusun untuk memenuhi tugas Mata Kuliah Pengembangan Pembelajaran IPS dengan Dosen Pengampu Kartika Yuni, M.Pd.
Disusun oleh: Sonia Lestari
(130117A012)
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR FAKULTAS ILMU PENDIDIKAN DAN TEKNOLOGI INFORMASI UNIVERSITAS NGUDI WALUYO TAHUN 2019
KATA PENGANTAR Puji syukur saya panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa karena berkat rahmat-Nya saya dapat menyelesaikan tugas maklah perkuliahan pengembangan pembelajaran IPS yang berjudul” model pembelajaran berbasis proyek”tepat pada waktunya. Harapan pwnulis semoga makalah ini bisa bermanfaat bagi saya sendiri khususnya dan bagi orang lain yang membutuhkan pada umumnya. Disamping iu penulis menyadari bahwa makalah ini dapat terselesaikan dengan baik berkat bantuan dan bimbingan serta arahan dari berbagai pihak. Oleh karena itu tidak lupa kami sampaikan ucapan terima kasih kepada: 1.
Yang terhormat ibu Kartika yuni, M.Pd. selaku dosen
pengajar mata kuliah pengembangan pembelajaran ips yang telah memberikan bimbingan dan pengarahan dalam menyusun makalah ini. 2.
Teman-teman semester 4 jurusan pendidikan guru sekolah
dasar yang telah mendukung dan membantu dalam diskusi di kelas. Saya menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari kata kesempurnaan, untuk itu penulis mengharap saran dan kritik yang sifatnya membangun dari segenap pihak dan atas perhatiannya saya mengucapkan banyak terima kasih dengan segala kerendahan hati.
Ungaran, 29 Maret 2019
Penulis
ii
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL ................................................................................. i KATA PENGANTAR ............................................................................... ii DAFTAR ISI .............................................................................................. iii BAB I PENDAHULUAN .......................................................................... 1 A. Latar Belakang ................................................................................ 1 B. Rumusan Masalah ........................................................................... 1 C. Tujuan ............................................................................................. 2 BAB II PEMBAHASAN ........................................................................... 3 A. Pengertian Pembelajaran Berbasis Proyek ...................................... 3 B. Prinsip-prinsip pembelajaran berbasis proyek. ............................... 4 C. Karakteristik – karakteristik Pembelajaran Berbasis Proyek .......... 7 D. Tahap - Tahap Pembelajaran Berbasis Proyek ................................ 7 E. Kelebihan dan Kelemahan Model Pembelajaran Berbasis Proyek . 9 BAB III PENUTUP ................................................................................... 11 A. Kesimpulan ..................................................................................... 11 B. Saran ................................................................................................ 12 DAFTAR PUSTAKA ................................................................................ 13
iii
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Di zaman sekarang ini yang serba fleksibel atau identic dengan perubahan. Oleh karenanya pendidik harus mampu menyiapkan peserta didiknya untuk mampu menyesuaikan dengan perubahan yang terjadi. Perubahan itu tidak dapat dihentikan, tetapi hanya dapat diikuti dengan meningkatkan kreatifitas dan daya saing peserta didik dalam dunia global. Dalam proses pembelajaran banyak sekali metode pembelajaran yang digunakan oleh para pendidik atau guru. Berdasarkan kenyataan- kenyataan tersebut, maka secara khusus proses pembelajaran dikelas juga harus ikut “ berubah” sesuai dengan tantangan zaman tersebut, sehingga satuan pendidikan mampu menyiapkan anak yang kreatif, kooperatif dan kompetitif. Dalam hal ini model pembelajaran berbasis proyek sangat tepat untuk digunakan sebagai pembelajaran yang baik untuk perkembangan peserta didik dalam meningkatkan kualitas peserta didik. Pembelajaran berbasis proyek sendiri merupakan pembelajaran yang berpusat pada proses, relative berjangka waktu, berfokus pada masalah, unit pembelajaran bermakna dengan memadukan konsep – konsep dari sejumlah komponen baik itu pengetahuan, disiplin ilmu atau lapangan. Secara umum pembelajaran berbasis proyek menempuh tiga tahap yaitu perencanaan proyek, pelaksanaan proyek, dan evaluasi proyek. B. Rumusan Masalah 1. Apa pengertian pembelajaran berbasis proyek? 2. Bagaimanakah prinsip-prinsip pembelajaran berbasis proyek? 3. Apa saja karakteristik – karakteristik pembelajaran berbasis proyek? 4. Bagaimana tahapan-tahapan dalam pembelajaran berbasis proyek? 5. Apa kelebihan dan kekurangan pembelajaran berbasis proyek? C. Tujuan 1. Untuk mengetahui pengertian pembelajaran berbasis proyek. 2. Untuk mengetahui prinsip-prinsip pembelajaran berbasis proyek.
3. Untuk mengetahui karakteristik-karakteristik
pembelajaran berbasis
proyek. 4. Untuk menjelaskan tahapan-tahapan dalam pembelajaran berbasis proyek. 5. Untuk mengetahui kelebihan dan kekurangan model pembelajaran berbasis proyek.
2
BAB II PEMBAHASAN A. Pengertian Pembelajaran Berbasis Proyek Pembelajaran berbasis proyek adalah suatu model pembelajaran yang melibatkan suatu proyek dalam proses pembelajaran. Proses yang dikerjakan oleh siswa dapat berupa proyek perseorangan ataupun kelompok dan dilaksanakan dalam jangka waktu tertentu secara kolaboratif, menghasilkan suatu produk, yang hasilnya kemudian akan ditampilkan atau dipresentasikan. Pelaksanaan proyek dilakukan secara kolaboratif dan inovatif, unik, yang berfokus pada pecahan masalah pada pemecahan maslah yang berhubungan dengan kehidupan siswa. Pembelajaran berbasis proyek merupakan bagian dari metoda instruksional yang berpusat pada pembelajaran. Model ini sebagai ganti penggunaan suatu model pembelajaran yang masih bersifat teacher-centeredyang
cenderung
membuat
pembelajar
lebih
pasif
dibandingkan dengan guru. Hal ini mengakibatkan motivasi belajar siswa menjadi rendah sehingga kinerja ilmiah mereka pun menurun. Definisi tersebut sejalan dengan uraian yang dipaparkan oleh Bell (2005) yaitu sebagai berikut: 1. Project based learning is curriculum fueled and standards based Model pembelajaran berbasis proyek merupakan model pembelajaran yang menghendaki adanya standar isi dalam kurikulumnya. Melalui pembelajaran
berbasis
proyek,
memunculkan pertanyaan penuntun
proses
inquiry
dimulai
dengan
dan membimbing peserta didik
dalam sebuah proyek kolaboratif yang mengintegrasikan berbagai subjek dalam kurikulum. 2. Project based learning asks a question or poses a problem that each student can answer. Pembelajaran berbasis projek adalah model pembelajaran yang menuntut pengajar dana tau peserta didik mengembangkan pertanyaan penuntun. Mengingat bahwa masing-masing peserta didik memiliki gaya belajar
3
yang berbeda, maka pembelajaran berbasis proyek memberikan kesempatan kepada para peserta didik untuk menggali konten dengan menggunakan berbagai cara yang bermakna bagi dirinya, dan melakukan eksperimen secara kolaboratif. Hal ini memungkinkan setiap peserta didik pada akhirnya mampu menjawab pertanyaaan penuntun. 3. Project based learning asks student to investigate issues and topics addressing real-world problems while integrating subjects across the curriculum. Pembelajaran berbasis proyek merupakan model pembelajaran yang menuntut peserta didik membuat “ jembatan” yang menghubungkan antar berbagai subjek materi. Selain itu, pembelajaran berbasis proyek merupakan investigasi mendalam tentang sebuah topik dunia nyata. 4. Project based learning is a models that forsters abstract, intellectual tasks to explore complex issues. Pembelajaran berbasis proyek merupakan model pembelajaran yang memperhatikan pemahaman peserta didik dalam melakukan eksplorasi, penilaian, interpretasi dan mensintesis informasi melalui cara yang bermakna. Pembelajaran berbasis proyek merupakan model pembelajaran yang menyangkut pemusatan pertanyaan dan maslah yang bermakna, pemecahan maslah, pengambilan keputusan, proses pencarian s berbagai sumber, pemberian kesempatan kepadda anggota untuk bekerja secara kolaboratif, dan meutup dengan presentasi produk nyata pembelajaran berbasis proyek ini tidak hanya mengkaji hubungan antara informasi teoritis dan praktek, tetapi juga memotivasi siswa untuk merefleksi apa yang mereka pelajari dalam pembelajaran dalam sebuah proyek nyata serta dapat meningkatkan kinerja ilmiah mereka Grant (2008).
B. Prinsip-Prinsip Pembelajaran Berbasis Proyek. Sebagai sebuah model pembelajaran, menurut Thomas (2000) dalam Wena(2009:145), pembelajaran berbasis proyek memiliki berbagai prinsip, yaitu: 1) Prinsip Sentralistis (centrality)
4
Prinsip ini menegaskan bahwa kerja proyek merupakan esensi dari kurikulum. Model ini merupakan pusat strategi pembelajaran, dimana siswa belajar konsep utamadari suatu pengetahuan melalui kerja proyek. Oleh karena itu, kerja proyek. Olehkarena itu, kerja proyek bukan merupakan praktik tambahan dan aplikasi praktis darikonsep yang sedang dipelajari, melainkan menjadi sentral kegiatan pembelajaran di kelas. Dengan demikian, kegiatan pembelajaran akan dapat dilaksanakan secaraoptimal. Dalam pembelajaran berbasis proyek, proyek adalah strategi pembelajaran;siswa mengalami dan belajar konsep-konsep inti suatu disiplin ilmu melalui proyek. 2) Prinsip Pertanyaan Pendorong/ Penuntun (driving question) Kerja
proyek
berfokus
pada
“pertanyaan
atau
permasalahan” yang dapat mendorong siswa untuk berjuang memperoleh konsep atau prinsip utama suatubidang tertentu. Kaitan antara pengetahuan konseptual dengan aktivitas nyata dapatditemui melalui pengajuan pertanyaan (Blumenfeld, dkk., 1991) ataupun dengan cara memberikan masalah dalam bentuk definisi yang lemah (Stepien & Gallagher, 1993). Jadi dalam hal ini kerja sebagai external motivation yang mampu
menggugah
siswa
(internal
motivation)
untuk
menumbuhkan kemandiriannya dalam mengerjakantugas-tugas pembelajaran (Clegg, 2001). 3) Prinsip Investigasi Konstruktif (contructive investigation) Merupakan proses yang mengarah pada pencapaian tujuan, yang mengandung kegiatan inkuiri, pembangunan konsep, dan resolusi. Dalam investigasi memuatproses perancangan, pembuatan keputusan, penemuan masalah, pemecahan masalah,discovery, dan pembentukan
model.
pembelajaranberbasis
Di
samping
proyek
ini
itu, harus
dalam tercakup
kegiatan proses
transformasi dan konstruksi pengetahuan(Bereiter & Scardamalia, 1999). Jika kegiatan utama dalam kerja proyek tidakmenimbulkan
5
masalah bagi siswa, atau permasalahan itu dapat dipecahkan oleh siswamemalui pengetahuan yang dimiliki sebelumnya, maka kerja proyek itu sekadar“latihan”, bukan proyek dalam konteks pembelajaran berbasis proyek (Suhartadi,2001). Oleh karena itu, penentuan jenis proyek haruslah dapat mendorong siswauntuk mengonstruksi pengetahuan sendiri untuk memecahkan persoalan yangdihadapinya. Dalam hal ini guru harus mampu merancang suatu kerja proyek yangmampu menumbuhkan rasa ingin meneliti, rasa untuk berusaha memecahkanmasalah, dan rasa ingin tahu yang tinggi. 4) Prinsip Otonomi (autonomy) Dalam Pembelajaran Berbasis Proyek dapat diartikan sebagai
kemandiriansiswa
dalam
melaksanakan
proses
pembelajaran, yaitu bebas menentukan pilihannya sendiri, bekerja dengan minimal supervisi, dan bertanggung jawab. Oleh karena itu, lembar kerja siswa, petunjuk kerja praktikum, dan yang sejenisnya bukan merupakan aplikasi dari prinsip pembelajaran berbasis proyek (Suhartadi, 2001). Dalam hal ini guru hanya berperan sebagai fasilitator dan motivator untuk mendorong tumbuhnya kemandirian siswa. 5) Prinsip Realistis (realism) Proyek merupakan sesuatu yang nyata, bukan seperti di sekolah (Suhartadi,2001). Pembelajaran Berbasis Proyek harus dapat memberikan perasaan realistis kepada siswa, termasuk dalam memilih topik, tugas dan peran konteks kerja, kolaborasi kerja, produk, pelanggan, maupun standar produknya Gordon (1998) membedakan antara tantangan akademis, tantangan yang dibuatbuat, dan tantangan nyata. Pembelajaran Berbasis Proyek mengandung tantangan yang berfokus pada permasalahan yang autentik (bukan simulasi), bukan yang dibuat-buat, dan solusinya dapat diimplementasikan di lapangan. Untuk itu, guru harus mampu merancang proses pembelajaran yang nyata, dan hal ini
6
bisa dilakukan dengan mengajak siswa belajar pada dunia kerja yang sesungguhnya (Dryden & Vos, 2001). Jadi, guru harus mampu menggunakan dunia nyata sebagai sumber belajar bagi siswa. Kegiatan ini akan dapat meningkatkan motivasi, krativitas, sekaligus kemandirian siswa dalam pembelajaran. C. Karakteristik – karakteristik Pembelajaran Berbasis Proyek Pembelajaran berbasis proyek memiliki potensi yang besar untuk memberikanpengalaman belajar yang lebih menarik dan bermakna bagi siswa (Gear,1998).Sedangkan menurut Buck Institute For Education (1999) dalam Made (2000,145) belajar berbasis proyek memiliki karakteristik yaitu: 1.
Siswa membuat keputusan dan membuat kerangka kerja
2.
Terdapat masalah yang pemecahannya tidak ditentukan sebelumnya
3.
Siswa merancang proses untuk mencapai hasil
4.
Siswa bertanggunga jawab untuk mendapatkan dan mengelola informasi yangdikumpulkan
5.
Siswa melakukan evaluasi secara kontinu
6.
Siswa secara teratur melihat kembali apa yang meraka kerjakan
7.
Hasil akhir berupa produk dan di evaluasi kualitasnya
8.
Kelas memiliki atmosfir yang memberikan toleransi kesalahan dan perubahan
D. Tahap - Tahap Pembelajaran Berbasis Proyek 1. Tahap Perencanaan Tahap perencanaan ini pada dasarnya sama dengan tahap perencanaanpembelajaran pada umumnya. Akan tetapi, karena dalam pembelajaran ini bertujuan untuk mengerjakan suatu proyek maka keluasan pembelajarannya tentu akan lebih bersifat kompleks. Tahap perencanaan pembelajaran merupakan tahap yang sangat penting dalam setiap
proses
pembelajaran.
Dikatakan
penting
karena
tahapperencanaan ini sangat mempengaruhi kualitas hasil pembelajaran. 7
Apalagi
untukmengerjakan
proyek-proyek
pembelajaran
yang
kompleks, tahap perencanaan harusdirancang secara sistematis sehingga pelaksanaan pembelajaran dapat berjalan secara optimal. Langkah – langkah perencanaan dirancang sebagai berikut: 1) Merumuskan tujuan pembelajaran atau proyek 2) Menganalisis karakteristik siswa 3) Merumuskan strategi pembelajaran 4) Membuat lembar kerja (jobsheet) 5) Merancang kebutuhan sumber belajar 6) Merancang alat evaluasi 2. Tahap Pelaksanaan Dalam strategi pembelajaran berbasis proyek, setelah segala sesuatu yangberkaitan dengan pembelajaran direncanakan, tahap berikutnya adalah tahappelaksanaan. Agar pelaksanaan pembelajaran sesuai dengan yang direncanakan sertadapat mencapai tujuan yang telah ditetapkan, diperlukan bebagai macam persiapanpembelajaran. Tahap
pelaksanaan
pembelajaran
berbasis
proyek
merupakan
tahappembelajaran yang sangat penting. Hal ini karena melalui proses inilah peserta didikmampu merasakan penglaman belajar yang kompleks. Beberapa kegiatan yang harusdilakukan dalam tahap pelaksanaan: 1. Mempersiapkan sumber belajar yang diperlukan 2. Menjelaskan tugas proyek dan gambar kerja 3. Mengelompokkan peserta didik sesuai dengan tugas masingmasing 4. Mengerjakan proyek 3. Tahap Evaluasi atau Penilaian Tahap evaluasi merupakan tahap penting dalam pembelajaran berbasis proyek.Agar pendidik atau guru mengetahui seberapa jauh tujuan pembelajaran tercapai, maka pendidik atau guru harus melakukan evaluasi. Agar hasil evaluasi dapat mengukur pencapaian tujuan pembelajaran maka evaluasi harus dilakukan sesuai prosedur
8
evaluasi yang benar. Jadi, pada dasarnya tiga langkah utama yaitu perencanaan, pelaksanaan, dan evaluasi harus diperhatikan dalam pembelajaran berbasis proyek. Pada dasarnya, evaluasi pembelajaran bertujuan untuk mengetahui efektifitas suatu kegiatan pembelajaran dan juga untuk menilai kemajuan belajar peserta didik. Mengingat yang digunakan adalah pembelajaran berbasis proyek, maka proyek yang dikerjakan peserta didik bersifat kompleks terdiri atas berbagai pekerjaan, sehingga setiap komponen jenis pekerjaan yang akan dilakukan peserta didik harus dibuatkan instrument evaluasinya secara lengkap. E. Kelebihan dan Kelemahan Model Pembelajaran Berbasis Proyek 1. Kelebihan Moursund, Bielefeldt, & Underwood (1997) meneliti sejumlah artikel tentang proyekdi kelas yang dapat dipertimbangkan sebagai bahan
testimonial
menggunakan
proyek
terhadap dan
guru,terutama persepsi
mereka
bagaimana
guru
tentangbagaimana
keberhasilannya. Kelebihan dari Pembelajaran Berbasis Proyek adalahsebagai berikut: 1. Meningkatkan motivasi. Laporan-laporan tertulis tentang proyek itu banyak yangmengatakan bahwa siswa suka tekun sampai kelewat batas waktu, berusaha kerasdalam mencapai proyek. Guru juga melaporkan pengembangan dalam kehadiran danberkurangnya keterlambatan. Siswa melaporkan bahwa belajar dalam proyek lebihfun daripada komponen kurikulum yang lain. 2. Meningkatkan kemampuan pemecahan masalah. Penelitian pada pengembanganketerampilan
kognitif
tingkat
tinggi
siswa
menekankan perlunya bagi siswa untukterlibat di dalam tugastugas pemecahan masalah dan perlunya untuk pembelajarankhusus pada bagaimana menemukan dan memecahkan masalah. Banyak sumber yangmendiskripsikan lingkungan belajar berbasis proyek membuat siswa menjadi lebihaktif dan berhasil memecahkan problem-problem yang kompleks.
9
3. Meningkatkan kolaborasi. Pentingnya kerja kelompok dalam proyek memerlukansiswa mengembangkan dan mempraktikkan keterampilan komunikasi. Kelompokkerja kooperatif, evaluasi siswa, pertukaran informasi online adalah aspek-aspekkolaboratif dari
sebuah
proyek.
Teori-teori
kognitif
yang baru
dan
konstruktivistikmenegaskan bahwa belajar adalah fenomena sosial, dan bahwa siswa akan belajarlebih di dalam lingkungan kolaboratif. 4. Meningkatkan keterampilan mengelola sumber. Bagian
dari
menjadi
bertanggungjawab
untuk
siswa
yangindependen
menyelesaikan
tugas
adalah yang
kompleks.Pembelajaran Berbais Proyek yang diimplementasikan secara baik memberikankepada siswa pembelajaran dan praktik dalam mengorganisasi proyek, dan membuatalokasi waktu dan sumber-sumber
lain
seperti
perlengkapan
untuk
menyelesaikantugas. 2. Kelemahan Adapun kelemahan dari pembelajaran berbasiskan proyek ini antara lain: 1) Kebanyakan permasalahan “dunia nyata” yang tidak terpisahkan dengan masalahkedisiplinan, untuk itu disarankan mengajarkan dengan cara melatih danmemfasilitasi peserta didik dalam menghadapi masalah. 2) Memerlukan banyak waktu yang harus diselesaikan untuk menyelesaikanmasalah. 3) Membutuhkan biaya yang cukup banyak 4) Banyak instruktur yang merasa nyaman dengan kelas tradisional, dimanainstruktur memegang peran utama di kelas. 5) Banyaknya peralatan yang harus disediakan.
10
BAB III PENUTUP A. Kesimpulan Pembelajaran berbasis proyek atau tugas adalah sebuah metode penyajian bahan pembelajaran yang diberikan oleh guru kepada peserta didik berupaseperangkat tugas yang harus dikerjakan peserta didik, baik secara individual maupun secara kelompok. Penggunaan metode yang tepat akan turut menentukan
efektivitas
dan
efisiensi
pembelajaran
dan
memberikan
kesempatan peserta didik melakukan sendiri kegiatan belajar yang ditugaskan. Selain itu kompetensi yang dikembangkan selain kompetensi disiplin ilmu
(discipline-based
competencies)
dan
kompetensi
interpersonal
(interpersonalcompetencies) dan kompetensi intrapersonal ( intrapersonal competencies) dalam dirisiswa. Kompetensi disiplin ilmu berkaitan dengan pemahaman konsep, prinsip danteori dari disiplin ilmu. Kompetensi interpersonal mencakup kemampuanberkomunikasi, berkolaborasi, berperilaku sopan dan baik, menangani konflik,bekerjasama, membantu orang lain, dan menjalin
hubungan
dengan
orang
lain
danmasyarakat.
Kompetensi
intrapersonal mencakup apresiasi terhadap keragaman,melakukan refleksi diri, disiplin, beretos kerja tinggi, membiasakan diri hidup sehat,mengendalikan emosi, tekun, mandiri, dan mempunyai motivasi. Model pembelajaran berbasis proyek mempunyai beberapa prinsip yaitu :Prinsip sentralistis (centrality), pertanyaan dan permasalahan, Prinsip investigasi konstruktif (constructive investigation), Prinsip otonomi (autonomi), Prinsip realistis (realism). Tahap pembelajaran berbasis masalah terdiri dari 3 fase yaitu: 1. Tahap Perencanaan 2. Tahap Pelaksanaan 3. Tahap Evaluasi/Penilaian B. Saran Dalam dunia pendidikan saat ini banyak model pembelajaran yang digunakanuntuk meningkatkan kualitas seorang peserta didik.Dalam hal ini 11
model pembelajaranberbasis proyek sangat tepat untuk digunakan sebagai pembelajaran
yang
baik
untukperkembangan
peserta
didik
dalam
meningkatkan kualiatas peserta didik.Pembelajaran berbasis proyek sendiri merupakan pembelajaran yang berpusat padaproses, relatif berjangka waktu, berfokus pada masalah, unit pembelajaran bermaknadengan memadukan konsep-konsep dari sejumlah komponen baik itu pengetahuan,disiplin ilmu atau lapangan.Secara umum pembelajaran berbasis proyek menempuhtiga tahap yaitu perencanaan proyek, pelaksanaan proyek, dan evaluasi proyek. Dalam penyusunan makalah ini pastinya banyak kekurangan dalam hal isi ataupenyajian oleh karena saran serta kritik yang bersifat membangun sangat diharapkan oleh penulis.
12
DAFTAR PUSTAKA
Ariyo.
2013.
Makalah
Pembelajaran
Berbasis
Proyek.
Diunduh
dari
https://www.pdfcoke.com/doc/137513610/Makalah-Pembelajaran-Berbasis-Proyek. Diakses pada Tanggal 29 Maret 2019 Pukul 22.17 WIB
Nurhibatullah.
2015.
Pembelajaran
Berbasis
Projek.
Diunduh
dari
https://nurhibatullah.blogspot.com/2015/12/pembelajaran-berbasis-proyekproject.html. Diakses pada Tanggal 29 Maret 2019 Pukul 22.21 WIB
Syarifuddin, Amer. 2014. Model pembelajaran berbasis proyek. Diunduh dari https://www.academia.edu/checkout?feature=ADVANCED_SEARCH&trigger=d ownload-new-design-related. Diakses pada Tanggal 29 Maret 2019 Pukul 22.14 WIB
13