Mod 1.docx

  • Uploaded by: jeremia frandy
  • 0
  • 0
  • June 2020
  • PDF

This document was uploaded by user and they confirmed that they have the permission to share it. If you are author or own the copyright of this book, please report to us by using this DMCA report form. Report DMCA


Overview

Download & View Mod 1.docx as PDF for free.

More details

  • Words: 1,781
  • Pages: 19
LAPORAN RESMI PRAKTIKUM BIOLOGI REPRODUKSI “ ANATOMI ORGAN REPRODUKSI HEWAN ”

OLEH : NAMA : JEREMIA F. APITALAU NIM

: 31180208

GRUP : A

PROGRAM STUDI BIOLOGI FAKULTAS BIOTEKNOLOGI UNIVERSITAS KRISTEN DUTA WACANA YOGYAKARTA 2018

BAB I PENDAHULUAN 1.1

LATAR BELAKANG Reproduksi adalah kemampuan individu untuk menghasilkan keturunanya sebagai

upaya

untuk

melestarikan

jenisnya

individu mampu menghasilkan keturunan, tetapi berlangsung

pada

sebagian

atau kelompoknya. Tidak setiap setidaknya

reproduksi

akan

besar individu yang hidup dipermukaan bumi ini.

Kegiatan reproduksi pada setiap jenis hewan air berbeda-beda, tergantung kondisi lingkungan. Ada yang

berlangsung

setiap

musim

atau

kondisi

tertentu

setiap

tahun. Untuk itu pada praktikum ini dilakukan pengamatan terhadap anatomi organ reproduksi pada hewan untuk mempelajari fungsi serta proses reproduksinya. Mulai dari proses tempat pembentukan gonad pada jantan maupun betina, fertelisasi hingga perilaku –perilaku yang menujukan tanda –tanda birahi pada hewan .

1.2

TUJUAN PRAKTIKUM Pada praktikum kali ini bertujuan untuk : 1. Mengenal anatomi organ reproduksi beberapa jenis hewan vertebrata serta mengetahui perbedaan anatomi organ reproduksi hewan jantan dan betina.

BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1

FUNGSI PADA ALAT KELAMIN JANTAN i.

Testes, fungsi testes ada dua yaitu : menghasilkan sel benih jantan atau spermatozoa dan hormon-hormon jantan atau androgen.

ii.

Epididymis, memiliki 4 macam fungsi yaitu : transportasi, konsentrasi, pendewasaan dan timbunan spermatozoa

iii.

Vas deferens, terlentang dari ekor duktus epididymis sampai ke uretra, sebagai transportasi gamet jantan.

iv.

Penis, mempunyai dua dungsi utama yaitu menyemprotkan semen ke dalam alat reproduksi betina, kedua untuk lewatny urin (Partodihardjo,1992).

2.2

FUNGSI PADA ALAT KELAMIN BETINA i.

Ovarium, menghasilkan sel benih betina dan hormon-hormon betina

ii.

Oviduck, menerima telur yang diovulasikan oleh ovarium, menerima spermatozoa dari uterus.

iii.

Uterus, berfungsi penting pada hewan betina sejak berahi sampai bunting dan melahirkan, uterus mengalami berbagai perubahan (Partodihardjo,1992).

2.3

ANATOMI SISTEM REPRODUKSI VERTEBRATA 2.3.1

Pisces Pada ikan jantan terdapat sepasang testes yang panjang mereka terletak ventral dari

ren. Pada ujung caudal mulai dari vas deferens yang bermuara kedaam sinus uregenitalis. Pada ikan betina terdapat sepasang ovaria yang panjang. Ovaria ini mempunyai rongga yang ke caudal melanjutkan diri ke dalam oviduck. Yang bermuara ke sinus urogenitalis. Fertelisasi dilakukan didalam air, telur-telur dilekatkan pada tumbuhan yang ada didalam air (Radiopoetro,1986).

- Organa genitalia pada pisces. (Radiopoetro,1986)

2.3.2

Reptil Organa genitalis pada hewan betina terdiri dari ovarium dan oviduct. Ovarium

berjumlah sepasang terletak retroperitoneal tepat di ventral dari collumna vertebralis sedikit ke caudal dari pertengahan badan. Orgaha genitalia pada hewan jantan terdiri atas testes, epididymis, vas deferens, hemipenis. Testes berjumlah sepasang, berbentuk oval, kecil, agak keputih-putihan. Dari testis keluar saluran halus yang berkelok-kelok disebut epididymis (Radiopoetro,1986).

Organa genitalia pada reptilia (Radiopoetro,1986).

2.3.3

Amfibi Pada katak jantan terdapat sepasang testes, yang terdapat pada permukaan ventral

ujung anterios ren yang berbentuk oval. Dari setiap testis keluar sejumlah pembuluh halus ialah vasa efferentia. Pada katak betina terdapat sepasang ovaria yang besar, berupa kantong yang melipat – lipat, terdiri ata sbanyak lobi. Ovaria yang sudah masak menempati hampir seluruh celom (Radiopoetro,1986).

Organa genitalia pada amphibia (Radiopoetro,1986).

2.3.4

Aves Organa genitalia jantan terdiri dari : sepasang testis, berbentuk oval. Sepasang

epididymis. Sepasang ductus deferens. Pada hewan muda terlihat kurus yang kemudia bermuara ke cloaca. Mesorchium ialah alat penggantung testis berjumlah sepasang . pada betina terdiri atas ovary, oviduct : infundibium, isthmus dan uterus. (Radiopoetro,1986)

Organa genitalia pada reptilia (Radiopoetro,1986).

2.3.5

Mamalia Pada betina sepasang ovaria terdapat didalam cavum pelvis. Tractus genitalis pada

betina terdiri atas sepasang tubae uterinae satu uterus dan satu vagina. Pada organa jantanterdapat sepasang testes. Tractus genitalis terdiri ats ductus epididymis, ductus deferens dan ductus ejaculatorius. (Radiopoetro,1986).

BAB III HASIL DAN PEMBAHASAN 3.1

SISTEMA GENITALIA PADA VERTEBRATA

3.1.1 Pisces Uterus

Vesica urinaria Lubang urogenital

Kingdom : Phylum : Subphylum : Class : Ordo : Family : Genus : Species :

Animalia Chordata Vertebrata Actinopterygii Cichliformes Cichlidae Oreochromis O. niloticus

Pada ikan jantan terdapat sepasang testes yang panjang mereka terletak ventral dari ren. Pada ujung caudal mulai dari vas deferens yang bermuara kedaam sinus uregenitalis. Pada ikan betina terdapat sepasang ovaria yang panjang. Ovaria ini mempunyai rongga yang ke caudal melanjutkan diri ke dalam oviduck. Fertelisasi dilakukan didalam air, telur-telur dilekatkan pada tumbuhan yang ada didalam air. Ovum dibungkus dengan suatu membrane yang tebal, ialah zona radiate.

Telur

bersifat

telolecithal

dan

pembelahan

dilakukan

secara

meroblastis

(Radiopoetro,1986). Sebelum memijah, ikan Nila jantan selalu membuat sarang berupa lekukan berbentuk bulat di dasar perairan. Nila jantan. Ketika masa birahi, ikan Nila jantan kelihatan tegar dengan warna cerah dan secara agresif Sarang tersebut berfungsi sebagai tempat pemijahan dan pembuahan telur.Proses pemijahan ikan Nila berlangsung sangat cepat. berwarna abu-abu, kadang-kadang berwarna kuning, tidak lengket, dan tenggelam di dasar perairan. Telur-telur yang telah dibuahi dierami di dalam mulut induk betina kemudian menetas setelah 4-5 hari. Telur yang sudah menetas disebut larva. Panjang larva 4-5 mm. Larva yang sudah menetas diasuh oleh induk betina hingga mencapai umur 11 hari dan berukuran 8 mm. Larva yang sudah tidak diasuh

oleh

induknya akan berenang secara bergerombol di bagian perairan yang dangkal atau di pinggir kolam (Widjia,2002)

3.1.2

Amfibi Pada katak jantan terdapat sepasang testes, yang terdapat pada permukaan ventral ujung

anterios ren yang berbentuk oval. Dari setiap testis keluar sejumlah pembuluh halus ialah vasa efferentia. Pada katak betina terdapat sepasang ovaria yang besar, berupa kantong yang melipat – lipat, terdiri atas sebanyak lobi. Ovaria yang sudah masak menempati hamper seluruh bagian celom. Saluran telur atau oviduct berupa salura yang melipat-lipat, dengan ujung anterior yang menyempit dan terbuka ujungnya bermuara ke celom. Lubang pada ujung anterior berupa celah dan disebut ostium abdominale, terletak dekat basis pulmo. Pada ujung posterior masing-masing oviduct melebar kemudian menyempit dan akhirnya bermuara ke cloaca . Telur-telur katak ialah kecil, membulat, berpigmen dan diameternya ± 1,6 mm. Telur bersifat teloletichal. Telur-telurnya di keluarkan kedalam air dalam kelompok-kelompok, dan dilindungi oleh material seperti gelatin yang menyerap air. Dengan demikian terlindungi terhadap predator aquatic dan benturan. Katak jantan melepaskan sel sperma melalui cloaca diatas sel-sel telur itu kemudia spermatozoa menembus lapisan berupa agar-agar. Sehingga pembuahan terjadi diluar tubuh. Selanjutnya telurtelur yang telah dibuahi mengalami segmentasi melalui pembelahan vertical. Dengan demikian terbentuk embrio yang terdiri dariempat buah sel hitam kecil dan empat buah sel putih yang besar (Radiopoetro,1986).

--Testis Vas deferens---Cloaca

Rana sp.(jantan)

--Ovarium --Uterus --Cloaca

Kingdom : Animalia Phylum : Chordata Subphylum : Vertebrata Class : Amphibia Order : Anura Family : Ranidae Genus : Rana Species : Rana sp.

Rana sp.(betina)

Pada katak melakukan reproduksi sesuai dengan musim atau waktu tertentu, dengan tujuan menghindari kematian anaknya, oleh cuaca yang tidak mendukung. Selain itu juga untuk menghindari dari predator.

3.1.3 Reptile Organa genitalia pada hewan jantan terdiri atas testes, epididymis, vas deferens, hemipenis. Testes berjumlah sepasang, berbentuk oval, kecil, agak keputih-putihan. Dari testis keluar saluran halus yang berkelok-kelok disebut epididymis yang melanjutkan diri ke caudal menjadi vas deferens dimana sebelum masik ke cloaca bersatu dulu dengan ureter, selanjutnya terdapat sepasang hemipenis yaitu suatu alat yang merupakan tonjolan dari dinding cloaca dan berfungsi untuk kopulasi. Organa genitalis pada hewan betina terdiri dari ovarium dan oviduct. Ovarium berjumlah sepasang terletak retroperitoneal tepat di ventral dari collumna vertebralis sedikit ke caudal dari pertengahan badan, oviduct terletak lateral dari ovarium, mulai dengan pelebaran sebagai corong yang disebut infundibium dengan lubang masuknya disebut : ostium abdominale. Oviduct dilanjutkan ke uterus dengan bermuara dalam cloaca di dinding dorsal agak ke cranial dari muara ureter. Perkembangan embrio terjadi dalam uterus (Radiopoetro,1986).

Oviduct-- --Ovarium --Uterus

Cloaca--

E. multifasciata (betina)

Kingdom Subphylum Phylum Class Order Family Genus Species Epidydimis--

--Testis --Vas defferens

defferens --Cloaca

E. multifasciata (jantan)

: Animalia : Vertebrata : Chordata : Reptilia : Squamata : Scincidae : Eutropis : E. multifasciata

3.1.4 Aves Genitalia jantan terdiri dari : sepasang testis, berbentuk oval. Sepasang epididymis. Sepasang ductus deferens. Pada hewan muda terlihat kurus yang kemudia bermuara ke cloaca. Mesorchium ialah alat penggantung testis berjumlah sepasang . pada betina terdiri atas ovary, oviduct : infundibium, isthmus dan uterus. (Radiopoetro,1986) Testis sendiri difungsikan sebagai alat untuk memproduksi gamet jantan, dilanjutkan pada pematangan dalam epididymis dan dikeluarkan melalui vas deferens menuju kloaka. Pada aves sendiri tidak adanya alat kopulasi.

--Ovary --Oviduct --Infundibium --Magnum region

--Testis --Epididymis --Vas defferens

--Ithmus region --Uterus

Kingdom :Animalia Phylum :Chordata Class :Aves Order : Galliformes Family : Phasianidae Genus : Gallus Species : G. gallus Subspecies: G. g. domesticus

--Cloaca

( Gallus Galus domestica ) betina

( Gallus gallus domestica ) jantan

Pada magnum region terjadi pembentukan putih telur untuk melapisi embrio, setelah itu pada ithmus region terjadi pembentukan selaput membrane selanjutnya pengerasan cangkang telur berlangsung di uterus, dan dikeluarkan melalui cloaca.

3.1.5 Mamalia Sistem reproduksi pria terdiri dari sepasang testis yang menghasilkan sperma (atau spermatozoa ), dan saluran yang mengangkut sperma ke penis (vas deferens).Sperma membutuhkan suhu tertentu yang dapat mengoptimalkan perkembangan. Ini adalah alasan mengapa testis terletak di dalam kantong kulit yang disebut kantung skrotum (atau skrotum ) yang menggantung di bawah tubuh dan di mana mengatur suhu testis. Sistem reproduksi wanita terdiri dari sepasang ovarium yang menghasilkan sel telur atau sel telur dan tuba di mana pembuahan terjadi dan yang membawa sel telur yang dibuahi ke rahim Pertumbuhan janin terjadi di sini. Leher rahim memisahkan rahim dari vagina atau jalan lahir, tempat sperma disimpan. Ketika sel telur dikeluarkan, nukleus berada pada tahap akhir meiosis (pembelahan sel) Siklus

birahi

adalah

selang waktu atau jarak antara birahi yang satu dan birahi

berikutnya.

Siklus

reproduksi

umumnya dibagi menjadi 4 fase atau periode, yaitu: Oviduct-Uterus-Vagina--

Uterus masculinus-Vas defferens--Epididymis Testis-- -Penis

proestrus, estrus, metestrus dan diestrus. Pada stadium Estrus

kopulasi

dimungkinkan Cavia cobaya betina

Cavia cobaya jantan

Fase

terjadi.

estrus berlangsung

12 jam. Estrus merupakan periode sekresi estrogen yang tinggi. Estrogen darifolikel yang

de

Graaf

matang menyebabkan berbagai perubahan padasaluran reproduksi, uterus tegang

mukosa vagina tumbuh cepat sertaadanya sekresi lendir. khas adalah dengan adanya aktivitas berlari-lari yang sangat tinggi di bawah pengaruh estrogen (Wahyuni,2009).

BAB IV KESIMPULAN Pada organ reproduksi pisces mencakup jantan dan betina memiliki perbedaan pada bentuk maupun fungsinya, yang dikhususkan pada uterus betina yang penuh akan tampak lebih besar dari pada jantan. Pada organ reproduksi amphibia seperti pada umumnya jantan dan betina memiliki testis dan ovarium, pada ovarium katak membentuk gelonding kecil merah yang dapat membedakannya dengan testis yang berwarna putih. Pada Reptilia dengan organ yang dimiliki juga sama seperti pada umumnya. Namun yang membedakan pada kadal jantan terdapat Hemipenis sebagai alat kopulasi. Pada aves memiliki perbedaan yang menyeluruh pada betina yaitu adanya infundibium, Magnum region, ithmus region yang memiliki fungsi khusus didalamnya. Pada organ reproduksi mamalia dengan adanya testis pada jantan dan ovarium pada betina, serta saluran-saluran pendukungnya.

DAFTAR PUSTAKA Radiopoetro,Prof,Drs (1986). Zoologi. Jakarta : Penerbit Erlangga Partodihardjo,Dr,S (1992). Ilmu Reproduksi Hewan.Jakarta Pusat : Mutiara Sumber Widya Wahyuni,Indyah (2009). Tingkah Laku Melahirkan dan Estrus Tikus Lesoqlati Sulawesi Maxomys hellwandii. Fakultas Peternakan Universitas Sam Ratulangi, Kleak Bahu Manado, Widjia (2002). Reproduksi Ikan Nila (Oreochromis niloticus, L.). eprints uny.ac.id

LAMPIRAN

Related Documents

Mod
May 2020 29
Mod
June 2020 20
Mod
May 2020 16
Steyr Mod. Steyr Mod.
June 2020 10
Scroll Mod
November 2019 18
Mod 7
November 2019 17

More Documents from ""