METODE-METODE UNTUK PENGAJARAN SYARI’AH (PROSES PENGHARAMAN KHAMR) Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Tugas Mata Kuliah Metodik Khusus Pendidikan Agama Islam (MKPAI) Dosen : Amang Subarna, M.Pd.I
Disusun Oleh : 1. Azri Fauziah LFF 2. Tesa Meisa Putri (Semester 4)
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN AGAMA ISLAM FAKULTAS TARBIYAH SEKOLAH TINGGI ILMU TARBIYAH (STIT) AT-TAQWA CIPARAY-BANDUNG 2019
KATA PENGANTAR Segala puji hanya milik Allah SWT. Shalawat serta salam semoga senantiasa terlimpah curah kepada Rasulullah SAW. Kami bersyukur kepada Illahi Rabbi yang telah memberikan hidayah serta taufik-Nya sehingga kami dapat menyelesaikan penyusunan makalah ini untuk memenuhi tugas mata kuliah Metodik Khusus Pendidikan Agama Islam yang berjudul “Metode-metode untuk Pengajaran Syari’ah (Proses Pengharaman Khamr)”. Tidak lupa kami mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah membantu penyusunan makalah ini. Atas dukungan moral dan materil yang diberikan dalam penyusunan makalah ini, maka kami mengucapkan banyak terima kasih kepada Bapak Amang Subarna, M.Pd.I selaku Dosen Mata Kuliah Metodik Khusus Pendidikan Agama Islam . Kami menyadari sepenuhnya di dalam penulisan makalah ini banyak terdapat kekurangan, oleh karena itu kami mengharapkan adanya kritik dan saran demi kesempurnaan makalah ini. Semoga makalah ini dapat menambah pengetahuan dan pengalaman bagi para pembaca serta dapat memahami secara mendalam hal-hal yang berkaitan dengan “Metode-metode untuk Pengajaran Syari’ah (Proses Pengharaman Khamr)”.
Bandung, Februari 2019
Penyusun
i
DAFTAR ISI KATA PENGANTAR
i
DAFTAR ISI
ii
BAB I PENDAHULUAN
1
A. Latar Belakang
1
B. Rumusan Masalah
2
C. Tujuan Penulisan
2
D. Metode Penelitian
2
BAB II PEMBAHASAN
3
A. Pengertian Khamr
3
B. Proses Diharamkannya Khamr
6
C. Hakikat Di haramkannya Khamr
10
D. Hukuman Bagi Peminum Khamr
12
E. Metode Ceramah untuk Pengajaran Syari’ah (Proses Pengharaman Khamr) BAB III PENUTUP
15 18
A. Kesimpulan
18
B. Saran
18
DAFTAR PUSTAKA
ii
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Menurut pendapat para ulama berdasarkan kajian hukum Islam (Syari’at Islam), suatu benda atau perbuatan dikategorikan menjadi lima, yaitu halal, haram, syubhat, makruh, dan mubah. Benda berupa makanan yang halal, umat muslim dianjurkan untuk memakannya, namun tidak hanya halal saja, melainkan terdapat kategori lain yaitu baik. Sebagaimana pada firman Allah dalam surat Al-Baqarah: 168. (Ghazali, 2002) ُ طيِباا َو ًَل تَت َّ ِبعُوا ُخ َ ش أي َ ض َح ََل اًل َّ ت ال ان ۚ إِنَّهُ لَ ُك أم َعد ٌُّو ُمبِين ِ ط َوا ِ اس ُكلُوا ِم َّما فِي أاْل َ أر ُ َّيَا أَيُّ َها الن ِ ط Artinya, “Hai sekalian manusia, makanlah yang halal lagi baik dari apa yang terdapat di bumi, dan janganlah kamu mengikuti langkah-langkah syaitan; karena sesungguhnya syaitan itu adalah musuh yang nyata bagimu.” (Q.S Al-Baqarah (2): 168) Pada ayat yang lain dalam surat Al-Baqarah: 29 Allah berfirman ( (Al-Qur'an dan Terjemahnya, 2005) ٍ س َم َاوا ت ۚ َوه َُو بِ ُك ِل َّ ض َج ِميعاا ث ُ َّم ا أست ََو ٰى إِلَى ال ِ س َم ِ ه َُو الَّذِي َخلَقَ لَ ُك أم َما فِي أاْل َ أر َ س أب َع َ س َّواه َُّن َ َاء ف ش أيءٍ َع ِليم َ Artinya, “Dia-lah Allah, yang menjadikan segala yang ada di bumi untuk kamu dan Dia berkehendak (menciptakan) langit, lalu dijadikanNya tujuh langit, dan Dia Maha mengetahui segala sesuatu.” (Q.S Al-Baqarah (2): 29) Berdasarkan ayat diatas ulama-ulama Islam menetapkan kaidah bahwa pada dasarnya segala sesuatu yang diciptakan oleh Allah dimuka bumi ini adalah halal dan mubah. Tidak ada satupun yang haram, kecuali karena ada nash yang sah dan tegas dari syari’ (yang membuat hukum itu sendiri), yaitu Allah dan Rasul-Nya yang mengharamkannya. (Ghazali, 2002) Pada Q.S Al-Baqarah: 168, selain dianjurkan memakan makanan yang halal dan baik juga umat muslim dianjurkan meninggalkan yang haram, diantaranya yang diharamkan adalah khamr. Allah SWT benar-benar memerintahkan umat muslim
1
2
untuk menjauhi khamr karena rijsun (kotor) dan mengandung bahaya (kerugian), yaitu kerugian dunia dan akhirat. (Abdul Hadi, 1997) Kerugian dunia adalah dirampasnya akal yang menjadi tempat bergantungnya taklif (pembenaran), dan kerugian akhirat yang timbul karena minum khamr adalah berpaling dari mengingat Allah.
B. Rumusan Masalah 1. Apa pengertian dari khamr? 2. Bagaimana proses diharamkannya khamr? 3. Bagaimana hakikat diharamkannya Khamr? 4. Bagaimana hukuman bagi peminum Khamr? 5. Apa metode yang digunakan untuk pengajaran syari’ah?
C. Tujuan Penulisan 1. Untuk mengetahui pengertian dari khamr. 2. Untuk mengetahui bagaimana proses diharamkannya khamr. 3. Untuk mengetahui bagaimana hakikat diharamkannya khamr. 4. Untuk mengetahui bagaimana hukuman bagi peminum khamr. 5. Untuk mengetahui metode yang digunakan untuk pengajaran syari’ah. D. Metode Penelitian Dalam penyusunan makalah ini, kami menggunakan metode perangkuman yaitu dengan mengkaji buku maupun artikel-artikel mengenai Metode-metode untuk Pengajaran Syari’ah (Proses Pengharamann Khamr) sebagai acuan yang sesuai dengan pembahasan dan browsing data di internet atau searching di google.
BAB II PEMBAHASAN A. Pengertian Khamr Khamr menurut bahasa berarti “penutup”, asal dari kata Khamara yang artinya “menutupi” yang bermaksud bahwa khamr bisa menutupi akal pikiran dari mengetahui keadaan yang benar. (Al-farisi, 2009) Khamr adalah cairan yang dihasilkan dari peragian (fermentasi) biji-bijian atau buah-buahan dan mengubah saripatinya menjadi alkohol dengan menggunakan katalisator (enzim) yang mempunyai kemampuan untuk memisahkan unsur-unsur tertentu yang berubah melalui proses peragian. (Wahyuningsih, 2012) Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam telah bersabda: ُك ُّل ُم أس ِك ٍر خ أَمر َو ُك ُّل خ أَم ٍر َح َرام Artinya, “Setiap yang memabukan adalah khamr dan setiap khamr adalah haram.” (HR. Muslim no. 2003 dari hadits Ibnu Umar, Bab Bayanu anna kulla muskirin khomr wa anna kulla khmr harom, Abu Daud, no. 3679) Ini adalah lafal Muslim, dalam riwayat yang lain ُك ُّل ُم أس ِك ٍر َح َرام Artinya, “Setiap yang memabukkan adalah haram.” (HR. Al-Bukhari no. 4087, 4088 bab ba’ts Mu’adz ilal yaman qobla hajjatil wada’, no. 5773, Muslim no. 1733) Dan juga dalam Hadits shahih Bukhari meriwayatkan: Dari Ibnu Umar, ia berkata : Umar pernah berkhotbah di atas mimbar Rasulullah Shallallahu 'alaihi wa sallam lalu ia berkata, "Sesungguhnya telah turun (ayat-ayat) tentang pengharaman khamr, sedang dia itu (dibuat) dari lima jenis, yaitu : anggur, kurma, gandum, sya'ir dan madu. Padahal (yang disebut) khamr itu ialah apa-apa yang dapat menutup (menghilangkan/merusak) akal". [Juz 6 halaman 242] Sungguh tepat sekali apa yang telah diterangkan oleh Rasulullah Shallalahu ‘alaihi Wasallam dan Khalifah Umar bin Khathab tentang yang dimaksud dengan khamr ini. Yaitu : Apa-apa yang dapat menutup / menghilangkan akal atau merusak akal.
3
4
Dengan demikian bahan-bahan yang bisa merusak akal baik padat maupun cair, seperti zaman sekarang ini ada yang namanya : alcohol, ganja, morfin, heroin dan pil-pil semacam pil rohypnol, magadon, dumoli, sedatin juga termasuk bahanbahan yang bisa menutup atau merusak akal. Bahkan baru-baru ini ada cara lain seperti mengkonsumsi lem dan lain-lain. Kesemuanya itu dapat "menutup akal" yang akan menghilangkan kesadaran sebagai manusia yang normal. Dengan demikian, maka semuanya itu termasuk jenis khamr. Dan Khamr itu adalah haram. Minuman memabukkan tidak hanya terbatas pada zat cair saja, tetapi termasuk pula benda padat, yang pada intinya apa saja yang memabukkan itulah minuman khamr. Selain itu, ada juga pendapat yang mengatakan bahwa minuman memabukkan identik dengan alkohol, karena tanpa alkohol pada suatu minuman tidak akan terwujud zat yang menjadi minuman keras. Menurut Yusuf Qardhawi, (Yusuf Qardhawi, 2008) khamr adalah segala sesuatu yang mengandung alkohol dan memabukkan, sedangkan menurut Abdul Hadi, Abu Sari, khamr adalah sesuatu yang menutupi akal manusia sebab dengan meminum khamr manusia menjadi seperti binatang atau lebih rendah karena alat berfikirnya hilang. Jadi dapat disimpulkan bahwa khamr merupakan minuman beralkohol yang memabukkan sehingga menghilangkan akal. Namun khamr menurut para ulama masih bersifat umum karena tidak memberikan contoh spesifik mengenai khamr itu apa, namun hanya merujuk pada sesuatu yang memabukkan dan dapat menghilangkan akal saja. Salah satu kelompok senyawa dalam khamr yang dapat menghilangkan akal adalah alkohol. Alkohol dalam kajian ilmu kimia adalah kelompok senyawa yang memiliki gugus hidroksil. Alkohol yang paling sering digunakan dalam kehidupan sehari-hari adalah etanol. Etanol adalah cairan yang mudah menguap (volatile), mudah terbakar (flammable), tak berwarna (colorless), dan memiliki aroma yang khas. Senyawa ini merupakan obat psikoaktif dan dapat ditemukan pada minuman beralkohol. Etanol adalah obat reaksi yang paling sering digunakan. Berdasarkan medis, alkohol merupakan depressant syaraf pusat yang dapat menekan jalur fasilitatorik dan inhibitorik. Alkohol dapat menghambat dan menekan kerja kontrol rasa malu dan penghindaran diri. Alkohol mempengaruhi
5
penilaian mental dan keterampilan motorik. Tingkat kesadaran juga dipengaruhi. Alkohol ditemukan merupakan akar penyebab kekerasan dalam rumah tangga, kekerasan seksual, perkosaan, pembunuhan, dan kekerasan pada anak. Terdapat gangguan perilaku serius yang memengaruhi hubungan otak sampai 50-70%, kehilangan ingatan, depresi akut atau kronis, tingkat bunuh diri yang tinggi, fluktuasi emosi, delirium tremens pada keadaan putus zat, dan kehilangan kesadaran selama mabuk. Tidak hanya itu, alkohol juga merusak semua organ tubuh secara berangsur-angsur akibat penggunaannya, dapat menyebabkan peradangan hati (liver chirrhosis), menyebabkan pendarahan dalam perut (mag), penyakit jantung (cardiomyopathy), hormon seks dan sistem kekebalan tubuh. Pengaruhnya terhadap otak dapat secara akut (intoksisasi, delirium) atau kronis (ataxia, pelupa, koordinasi motorik). Alkohol juga menyebabkan sejumlah penyakit seperti kanker. Penelitian ilmiah terkini menyimpulkan bahwa kanker kepala dan leher adalah jenis kanker yang paling banyak menyerang pecandu minuman keras. Selanjutnya adalah kanker esophagus, lambung, hati, pancreas dan kanker payudara. Tubuh peminum alkohol akan kesulitan menyerap vitamin A,B1, B2, B3 dan asam folat. Para pecandu minuman keras juga akan mengalami kekurangan potassium, magnesium, kalsium, zink dan fosfor. Selain itu, alkohol juga dapat menyebabkan atrophy (terhentinya perkembangan) testis, kehilangan sperma dan kemandulan. Bagi perempuan, alkohol dapat menyebabkan terhentinya haid dan berkurangnya ovarium yang berakibat pada kemandulan dan aborsi spontan. Meskipun demikian, alkohol dijual bebas dan dapat ditemukan pada makanan, minuman, kosmetika bahkan obat-obatan, baik dengan kadar sedikit atau tidak memabukkan. Namun, Islam telah meletakkan kaidah dasar dan standar untuk mengetahui jenis makanan yang baik, buruk dan diharamkan. Sesuai dengan sabda Rasulullah saw yang disampaikan oleh Jabir r.a. yang diriwayatkan oleh Ahmad, menyatakan bahwa jenis apa saja yang memabukkan bila dikonsumsi dalam kadar banyak, haram juga mengkonsumsinya dalam kadar yang sedikit. Terkait dengan penentuan konsumsi kadar alkohol, Majelis Ulama Indonesia (MUI) yang merupakan satu wadah organisasi yang dibentuk pemerintah
6
Indonesia guna menjadi acuan serta tolak ukur terhadap hal-hal yang berhubungan dengan agama Islam, telah menetapkan kriteria makanan, minuman dan obat beralkohol yang halal. Dalam rapat komisi fatwa Agustus 2000, MUI menetapkan bahwa yang disebut minuman keras adalah minuman yang mengandung alkohol minimal satu persen. Inilah yang tergolong khamr, baik dalam bentuk minuman maupun obat. (Muliana, 2014)
B. Proses Diharamkannya Khamr Karena Narkotika disamakan dengan khamr maka dalam hukum Islam narkotika menggunakan hukum khamr. Dalil hukum yang mengatur tentang sanksi hukum peminum khamar diungkapkan oleh Allah dalam al-Quran secara bertahap tentang status hukum. Ayat-ayat yang turun berkenaan dengan proses pengharaman khamr yaitu : 1. Surat An-Nahl : 67 َسناا ۗ ِإ َّن فِي ٰذَلِكَ ََل َيةا ِلقَ أو ٍم َي أع ِقلُون ِ َومِ أن ث َ َم َرا ِ ت النَّخِ ي ِل َو أاْل َ أعنَا َ سك اَرا َو ِر أزقاا َح َ ُب تَتَّخِ ذُونَ مِ أنه
Artinya, “Dan dari buah korma dan anggur, kamu buat minuman yang memabukkan dan rezki yang baik. Sesunggguhnya pada yang demikian itu benar-benar terdapat tanda (kebesaran Allah) bagi orang yang memikirkan.” Dalam ayat ini Allah SWT hanya baru memberi signal bahwa Allah telah memberi karunia kepada manusia berupa dua jenis pohon, yaitu kurma dan anggur. Dari kedua pohon tersebut akan bisa menghasilkan: a. Minuman keras yang memabukkan dan dapat menghilangkan akal. b. Rizki yang baik yang bermanfaat bagi kehidupan manusia. Dari sini belum ada hukum mengharamkan khamr, hanya signal bahwa dari tumbuhan anggur, bisa dijadikan bahan untuk mabuk, tapi bisa juga dijadikan bahan yang bermanfaat. 2. Surat al-Baqarah : 219 َاس َوإِثأ ُم ُه َما أ َ أكبَ ُر ِم أن نَ أف ِع ِه َما ۗ َويَ أسأَلُونَك ِ َّيَ أسأَلُونَكَ َع ِن أال َخ أم ِر َو أال َم أيس ِِر ۖ قُ أل فِي ِه َما إِثأم َكبِير َو َمنَافِ ُع ِللن َّ َُماذَا يُ أن ِفقُونَ قُ ِل أالعَ أف َو ۗ َك ٰذَلِكَ يُبَيِن َت لَعَلَّ ُك أم تَت َ َف َّك ُرون ِ َّللاُ لَ ُك ُم أاَليَا Artinya, “Mereka bertanya kepadamu tentang khamar dan judi. Katakanlah: "Pada keduanya terdapat dosa yang besar dan beberapa
7
manfa'at bagi manusia, tetapi dosa keduanya lebih besar dari manfa'atnya. Dan mereka bertanya kepadamu apa yang mereka nafkahkan. Katakanlah: “Yang lebih dari keperluan”. Demikianlah Allah menerangkan ayat-ayat-Nya kepadamu supaya kamu berfikir". Dalam kitab Asbaabun Nuzuul menyatakan suatu riwayat bahwa: “Ketika Rasulullah SAW datang ke Madinah, beliau mendapati kaumnya suka minum arak dan makan hasil judi. Mereka bertanya kepada Rasulullah SAW tentang hal itu, maka turunlah ayat Q.S Al-Baqarah : 219, Mereka berkata: “Tidak diharamkan kepada kita, minum arak hanyalah dosa besar”, mereka pun terus minum arak. Disini mulai mengarah kepada Khamr, bahwa khamr itu ada manfaatnya ( kalau diminum ) tetapi kerugiannya lebih besar. Dari ayat ini Allah baru menunjukkan Kerugiannya. (Al-farisi, 2009) 3. Surat an-Nisaa' : 43 سبِي ٍل ُ ص ََلة َ َوأ َ أنت ُ أم َّ يَا أَيُّ َها الَّذِينَ آَ َمنُوا ًَل تَ أق َربُوا ال َ َارى َحتَّى ت َ أعلَ ُموا َما تَقُولُونَ َو ًَل ُجنُباا إِ ًَّل َعابِ ِري َ سك سا َء فَ َل أم َ َحتَّى ت َ أغتَ ِسلُوا َو ِإ أن ُك أنت ُ أم َم أر َ ِسفَ ٍر أ َ أو َجا َء أ َ َحد ِم أن ُك أم ِمنَ أالغَائِ ِط أ َ أو ًَل َم أست ُ ُم الن َ ضى أ َ أو َعلَى َ ص ِعيداا َّ س ُحوا ِب ُو ُجو ِه ُك أم َوأ َ أيدِي ُك أم ِإ َّن ورا َّللاَ َكانَ َعفُ ًّوا َغفُ ا َ ط ِيباا فَا أم َ ت َِجد ُوا َما اء فَت َ َي َّم ُموا Artinya, “Hai orang-orang yang beriman, janganlah kamu shalat, sedang kamu dalam keadaan mabuk, sehingga kamu mengerti apa yang kamu ucapkan, (jangan pula hampiri mesjid) sedang kamu dalam keadaan junub , terkecuali sekedar berlalu saja, hingga kamu mandi. Dan jika kamu sakit atau sedang dalam musafir atau datang dari tempat buang air atau kamu telah menyentuh perempuan, kemudian kamu tidak mendapat air, maka bertayamumlah kamu dengan tanah yang baik (suci). sapulah mukamu dan tanganmu. Sesungguhnya Allah Maha Pema'af lagi Maha Pengampun.” Ibnu Abi Hatim mengatakan dari `Ali bin Abi Thalib, ia berkata: `Abdurrahman bin `Auf membuat makanan untuk kami, lalu mengundang kami dan menuangkan minuman khamr untuk kami, kemudian sebagian dari kami mulai mabuk dan waktu shalat pun tiba. Maka mereka mempersilahkan seseorang menjadi imam, sehingga terdengar bacaannya: qul yaa ayyuHal kaafiruun. Maa a’budu maa ta’buduun. Wa nahnu na’budu maa ta’buduun
8
(“Katakanlah: `Wahai orang-orang kafir, aku tidak menyembah apa yang kamu sembah. Dan kami menyembah apa yang kamu sembah.'”) Maka Allah menurunkan: Yaa ayyuHal ladziina aamanuu laa taqrabush shalaata wa antum sukaaraa hattaa ta’lamuu maa taquuluun (“Hai orang-orang yang beriman, janganlah kamu shalat, sedang kamu dalam keadaan mabuk, sehingga kamu mengerti apa yang kamu ucapkan.”) Demikianlah yang diriwayatkan oleh at-Tirmidzi dan ia berkata: Hasan shahih. (Wordpress, 2016) Disini sudah menyebut bahwa minum khamr dilarang, tetapi hanya pada saat mau melakukan Sholat. Jadi sudah mulai ada pelarangan, tetapi masih dalam uji coba atau temporary. Nabi Muhammad juga menganjurkan agar seseorang jangan melakukan shalat dalam kondisi mabuk. Mengapa? Karena shalat adalah momen spiritual yang penting dimana manusia mendekatkan diri dengan sang khaliq. Sangat disayangkan jika momen yang seharusnya sakral itu dikotori dengan minuman keras, mabuk-mabukan, dan lupa diri. Shalat dapat menyelamatkan orang dari pikiran dan tindakan yang jahat sebagaimana disebutkan dalam Al-Qur’an (Q.s 13). Dengan mengerjakan kejahatan ini, maka si pelakunya tidak hanya akan kehilangan petunjuk dari Allah tetapi juga akan kehilangan rahmat-Nya. Sedangkan shalatnya tak akan diterima Allah selama empat puluh hari serta akan semakin dekat pada pengaruh syaitan dan lebih terjerumus ke dalam perangkapnya berulang-ulang. Mabuk dan Iman tak akan dapat berkumpul pada diri seseorang, dan dia tidak beriman (mukmin) ketika meminum-minuman anggur atau minuman keras lainnya membuat Islam memiliki satu larangan yang tak dikenal oleh ajaran lain. Larangan Al-Qur’an tersebut membuat kaum Muslimin memiliki kesan kesederhanaan umum yang tak dikenal di antara para pengikut agama lain. 4. Surat Al –Maidah : 90 َ ش أي َّ صابُ َو أاْل َ أز ًَل ُم ِرجأ س ِم أن َع َم ِل ال ُان فَاجأ تَنِبُوه َ َيا أَيُّ َها الَّذِينَ آ َ َمنُوا ِإنَّ َما أال َخ أم ُر َو أال َم أيس ُِر َو أاْل َ أن ِ ط َلَعَلَّ ُك أم ت ُ أف ِلحُون Artinya, “Hai orang-orang yang beriman, sesungguhnya (meminum) khamar, berjudi, (berkorban untuk) berhala, mengundi nasib dengan
9
panah, adalah termasuk perbuatan syaitan. Maka jauhilah perbuatanperbuatan itu agar kamu mendapat keberuntungan.” Disini sudah menyebut bahwa minum khamr dilarang dan menyatakan meminum khamr termasuk perbuatan syetan. Dan juga menyatakan dengan menjauhi khamr akan mendapatkan keberuntungan baik di dunia maupun di akhirat. 5. Surat Al –Maidah : 91 َّ اِنَّ َما ي ُِر ۡيدُ ال َّللاِ َو ٰ صدَّ ُک ۡم َع ۡن ذ ِۡک ِر ُ َضا ٓ َء فِی ۡالخ َۡم ِر َو ۡال َم ۡيس ِِر َو ي َ ش ۡي ٰطنُ ا َ ۡن ي ُّۡوقِ َع بَ ۡينَ ُک ُم ۡالعَدَ َاوة َ َو ۡالبَ ۡغ َص ٰلوةِ ۚ فَ َہ ۡل اَ ۡنت ُ ۡم ُّم ۡنت َ ُہ ۡون َّ َع ِن ال Artinya, “Sesungguhnya syaitan itu bermaksud hendak menimbulkan permusuhan dan kebencian di antara kamu lantaran (meminum) khamar dan berjudi itu, dan menghalangi kamu dari mengingat Allah dan sembahyang; maka berhentilah kamu (dari mengerjakan pekerjaan itu).” Dalam kitab Asbaabun Nuzuul menyatakan suatu riwayat bahwa : turunnya ayat Al-Maidah : 90-91, berkenaan dengan peristiwa yang terjadi pada dua suku golongan Anshor yang hidup rukun, tidak ada dendam. Tetapi apabila mereka minum sampai mabuk, maka mereka saling mengganggu hingga menimbulkan bekas (luka) pada muka atau kepala mereka. Dengan demikian pudarlah rasa kekeluargaan mereka, lalu timbul rasa permusuhan dan langsung menuduh bahwa suku yang lainnyalah yang mengganggu itu. Hal itulah yang biasanya menimbulkan dendam kesumat dalam hati mereka. Padahal mereka tidak akan berbuat seperti ini apabila mereka saling berkasih sayang. Ayat ini melukiskan keberhasilan syetan mengadu domba orang-orang yang beriman sebab minum arak dan main judi. Disini sudah secara tegas dijelaskan bahwa minum khamr dilarang. Inilah ayat yang terakhir turun yang memberi kata putus tentang pengharaman khamr. Jadi ayat-ayat proses pengharaman khamr tetap saja tercantum utuh, tidak ada yang dihilangkan baik di Al-Qur’an maupun di Lauh Mahfuz sampai sekarang.
10
Kenapa ayat-ayat proses pengharaman khamr masih saja dicantumkan? kenapa 4 ayat sebelumnya dihapus saja dan hanya menyisakan 1 ayat yaitu di Surat al-Maidah:91? Hal ini disamping menjaga keutuhan Al-Qur’an, juga dalam memberikan tuntunan kepada Da’i atau juru dakwah, apabila berdakwah dalam masyarakat yang menyukai khamr, jangan langsung diberi ayat alMaidah: 91, tetapi gunakan tahapan sesuai dengan pentahapan Al-Qur’an. Jadi bagi masyarakat pemabuk, seakan-akan ayat yang diterima itu bertahap, padahal Al-Qur’an sudah ada secara utuh ayat yang mengharamkan khamr. Jadi Al-Qur’an di Lauh Mahfuz sudah ada ayat Al-Maidah: 91, tetapi turunnya saja yang paling belakang, agar adanya pembelajaran. Begitulah Islam melarang orang dari meminum khamr karena bertujuan untuk memberikan pendirian yang kuat baik dari segi fisik maupun dari segi mental, sebab khamr bisa merusak akal fikiran dan apabila akal sudah rusak maka ia akan menjadi puncak terjadinya kejahatan baik pada dirinya sendiri maupun kepada orang lain. Selanjutnya Sayyid Sabiq menyebut diharamkannya khamr sesuai ajaran-ajaran Islam yang menginginkan terbentuknya pribadi-pribadi yang kuat fisik, jiwa dan akal pikirannya. (Al-farisi, 2009) Tidak diragukan khamr melemahkan kepribadian dan menghilangkan potensi-potensinya terutama akal. Abdullah bin Amar meriwayatkan hadits Rasulullah SAW: “Khamr adalah induk keburukan dan salah satu dosa besar”. Barangsiapa yang minum khamr biasanya dia meninggalkan sholat dan bisa jadi menyetubuhi ibu dan bibinya sendiri. Dari Anas, Rasulullah SAW bersabda: “Sepuluh orang yang dikutuk karena khamr: pembuatnya, pengedarnya, peminumnya, pembawanya, pengirimnya, penuangnya, pemakan uang hasilnya, pembayar dan pemesannya. (HR. Ibnu Majah dan Tirmidzi).
C. Hakikat Diharamkannya Khamr Selain khamr bisa menutup dan menghilang akal, khamr juga berpengaruh terhadap banyak hal, seperti : 1. Khamr merusak kesehatan.
11
Hal ini telah dijelaskan oleh Rasulullah dalam Haditsnya yang bermaksud : Bahwasanya khamr itu bukan obat tetapi adalah sebagai pembawa penyakit. Mengikut kajian ilmiah bahwa khamr menjadi sebab datangnya bermacam-macam penyakit seperti sakit perut, hilang selera makan, perjalanan darah tidak teratur, sakit paru-paru, lemah syahwat, sesak nafas, kecacatan pada kandungan, mandul dan sebagainya. 2. Khamr adalah puncak kejahatan Dalam Hadits yang diriwayatkan dari Utsman bin Affan ra. beliau berkata; Rasulullah bersabda yang artinya: “Hindarilah oleh kamu sekalian khamar itu, karena sesungguhnya khamar itu induk (pangkal) semua perbuatan yang keji. Sesungguhnya pernah terjadi seorang lelaki yang hidup sebelum kamu sekalian. Dia tekun beribadah dan suka mengisolir diri dari keramaian manusia. Lalu dia digoda oleh wanita cantik yang jahat. Wanita itu mengirim pembantunya kepadanya, seraya dia berkata kepada lelaki itu, “Sesungguhnya kami memanggil kamu untuk suatu kesaksian.” Lelaki itu memenuhi panggilan wanita itu, Setelah dia masuk ke tempat wanita itu dan wanita itu sudah siap. Setelah lelaki itu masuk pada suatu pintu rumah wanita itu, lalu wanita tersebut menutup pintu, hingga setelah lelaki itu sampai ketempat wanita yang sedang duduk di tempatnya. Di sisinya ada seorang anak kecil dan botol yang berisikan khamar. lalu wanita itu berkata, “Sesungguhnya kami tidak memanggil kamu untuk suatu kesaksian, tetapi kami memanggilmu untuk membunuh anak ini atau untuk berzina dengan saya atau untuk minum khamar itu. Jika kamu tidak mau melaksanakan salah satu dari tiga perbuatan itu, kata Utsman. Setelah lelaki itu berpikir bahwa dia harus melaksanakansatu diantara tiga hal tersebut, dia berkata: beri saya minuman segelas dari khamar itu.lalu wanita itu meminumnya segelas khamar. Akhirnya hilang akalnya (mabuk), sehingga dalam keadaan mabuk itu dia menyetubuhi wanita tersebut. Setelah itu dia membunuh anak kecil disampingnya . oleh karena itu, hindarilah khamar, karena sesungguhnya tidak berkumpul keimanan dan ketagihan khamar dalam dada seseorang selama-lamanya. Keduanya (iman
12
dan ketagihan khamar) akan berusaha mengeluarkan yang lain.” (Diriwayatkan oleh Ibnu Hibban dalam kitab Shahihnya). Mengacu pada Hadits Nabi di atas, setiap benda atau apa saja yang memabukkan sama status hukumnya yaitu haram, apakah ia diberi nama selain nama haram, atau nama modern tetap saja status hukumnya haram. 3. Khamr menyebabkan permusuhan Ini dijelaskan oleh Allah dalam firmanNya Surat Al –Maidah : 91 Yang artinya: “Sesungguhnya syaitan itu bermaksud hendak menimbulkan permusuhan dan kebencian di antara kamu lantaran (meminum) khamar dan berjudi itu...” Apabila seorang itu mabuk maka akalnya tidak dapat menghalang dirinya dari mengeluarkan kata-kata atau perbuatan yang menyakiti orang lain. Sehingga bisa terjadi pergaduhan, permusuhan, dan pembunuhan. 4. Menghabiskan harta. Jika seorang itu asyik minum khamr yang menjadi puncak kejahatan maka sudah tentu dia melakukan kejahatan-kejahatan yang lain seperti berjudi, berpoya-poya, pergi ke tempat-tempat maksiat dengan menghabiskan uang dan harta. Jadi oleh karena begitu hebatnya bahaya dari pada minuman khamr itu maka memang tepat sekali Islam mengharamkan arak/khamr serta menetapkan hukuman yang berat kepada peminum-peminum khamr itu. (Al-farisi, 2009)
D. Hukuman Bagi Peminum Khamr Semua ulama fiqih sependapat bahwa hukuman bagi orang yang peminum khamr ialah dicambuk/disebat. Cuma mereka berbeda pendapat tentang kadarnya. Ada yang mengatakan bahwa hukumannya ialah sebanyak delapan puluh kali cambuk menurut pendapat Imam Malik, Abu Hanifah dan satu riwayat daripada Imam Ahmad. Tetapi Imam Syafie dan satu pendapat daripada Imam Ahmad mengatakan hukuman bagi kesalahan tersebut ialah sebanyak empat puluh kali cambuk. Walaupun demikian, bisa juga perkara itu dikenakan cambuk sebanyak delapan puluh kali jika pada pendapat pemerintah perkara itu patut dicambuk sebanyak itu.
13
Jadi hukuman hadnya ialah empat puluh kali, manakala yang selebihnya adalah sebagai hukuman ta’zir. Diriwayatkan dari Husain bin al-Munzir bahwa ketika Sayyidina Ali ditugaskan oleh Sayyidina Utsman untuk menghukum cambuk al-Walid bin Uqbah, beliau berkata : Rasulullah SAW telah menghukum sebanyak 40 kali cambuk, begitu juga Sayyidina Abu Bakar tetapi Sayyidina Umar menghukum sebanyak delapan puluh kali semuanya adalah sunnah, yang ini aku lebih sukai. (H.R Muslim). Ibnu Abbas r.a berkata : Saya telah mendengar Rasulullah SAW bersabda : “Siapa yang minum Khamr seteguk, maka Allah SWT tidak menerima amal fardhu dan sunnatnya selama tiga hari. Dan siapa yang minum Khamr segelas maka Allah SWT tidak menerima sholatnya selama empat puluh hari. Dan orang yang tetap minum Khamr maka selayaknya Allah SWT memberinya minum dari Nahrul Khabaal. Ketika ditanya : Ya Rasulullah apakah Nahrul Khabaal itu?, jawabnya : Darah bercampur nanah orang ahli neraka. ( H.R Atthabarani ). Dari Jabir r.a katanya : “Seorang laki-laki dari Jaisyah, sebuah negeri di wilayah Yaman, datang kepada Nabi SAW. lalu dia bertanya tentang jenis minuman yang dibuat orang dinegerinya yang disebut “mizr” terbuat dari jagung. Tanya Nabi SAW “apakah minuman itu memabukkan?” jawabnya, “ ya, memabukkan” sabda Nabi SAW., “setiap minum yang memabukkan haram”. Sesungguhnya Allah ‘Azza wa jalla telah menjanjikan bagi orang yang meminum minuman memabukkan akan diberi-Nya (kelak di akhirat) sejenis minuman terbuat dari “thinatil khabal”. Lalu para sahabat bertanya.”Ya Rasululah! Apa itu thinatil khabal?” jawab beliau, “keringat penduduk neraka”.( Shahih Muslim ). (Al-farisi, 2009) 1. Cara Mengambil Dasar Hukum Hukuman ditetapkan atas dasar salah satu di antara dua adalah: a. Pengakuan Si pelaku, bahwa dirinya benar telah minum khamr. b. Kesaksian dua orang saksi yang adil. 2. Syarat melakukan hukuman Untuk melaksanakan hukuman atas delik aduan terhadap peminum khamr, disyaratkan terpenuhi hal-hal sebagai berikut:
14
a. Peminum itu adalah orang yang berakal (tidak gila, sadar dan baligh/dewasa) b. Peminum itu melakukan perbuatannya dengan kehendak sendiri c. Peminum itu tahu bahwa apa yang diminumnya memang memabukkan. Dalam Undang-Undang No. 22 Tahun 1997 tentang Narkotika. Di dalam undang-undang
dimaksud,
menjatuhkan
sanksi
lebih
berat
yang
memproduksi dan pengedar narkotika yang disalahgunakan, ketimbang pengguna (pemakai). Terhadap pengolah narkotik, hukumannya antara tujuh tahun hingga paling lama dua puluh tahun, sesuai dengan sifat kegiatannya dan jenis narkoba yang diproduksinya (Pasal 80, 81, dan 82). Bahkan untuk kasus tertentu dapat dijatuhi hukuman penjara seumur hidup (Pasal 87). Adapun bagi pemakai (penikmat) narkotika untuk dirinya akan dijatuhkan sanksi hukum antara satu sampai paling lama empat tahun, sesuai dengan jenis narkotika yang dikonsumsinya (Pasal 85). ketentuan ini ditegakkan oleh penegak hukum, maka termuat tujuan syari’ah Islam, yakni jaminan perlindungan akal sehat (intektualitas) bagi manusia. Terdapat beberapa Hadits shahih yang secara jelas mengharamkan jual beli khamr, antara lain yang diriwayatkan oleh Bukhari dan Muslim dan Jabir yang artinya : “Sesungguhnya Allah telah mengharamkan jual-belikan khamar, bangkai, babi dan patung/berhala (HR. Bukhari)”. Dalam riwayat jabir yang lain disebutkan: “Barang yang terlarang untuk dimanfaatkan, haram dijual belikan dan haram dinikmati hasil penjualannya: Begitu pula tentang larangan menjual-belikan segala yang diharamkan Allah juga menunjukkan haramnya menjual belikan benda-benda yang memabukkan ini. Dengan demikian nyata benarlah haramnya memperdagangkan benda/bahan tersebut dan haram pula menjadikannya sebagai sumber penghasilan, terlebih lagi jika penghasilan itu digunakan untuk usaha di bidang kemaksiatan. Ini ditegaskan Allah di dalam Al-Qur’an dalam Surah Al-Maidah ayat 2:
15
َّ َّللاَ ۖ إِ َّن َّ ان ۚ َوات َّقُوا ب َ ََّللا ِ شدِيد ُ أال ِعقَا ِ اْلثأ ِم َو أالعُد َأو ِ ۘ َوتَعَ َاونُوا َعلَى أالبِ ِر َوالت َّ أق َو ٰى ۖ َو ًَل تَعَ َاونُوا َعلَى أ Artinya : “Dan tolong-menolonglah kamu dalam (mengerjakan) kebajikan dan taqwa, dan janganlah kamu tolong menolong dalam berbuat dosa dan pelanggaran”. Sehubungan dengan masalah ini para ulama menghukumi haram orang yang menjual anggur dan biji-bijian lain kepada pabrik / pembuat khamr. Berdasarkan sunnah Nabi, orang Islam diharuskan meninggalkan tempat persidangan arak, termasuk juga berduduk-duduk dengan orang yang sedang minum arak. Diriwayatkan dari Umar r.a. bahwa dia pernah mendengar Rasulullah s.a.w. bersabda yang artinya: “Barangsiapa beriman kepada Allah dan hari akhir, maka janganlah duduk pada suatu hidangan yang padanya diedarkan arak.”(Riwayat Ahmad). Setiap muslim diperintah untuk menghentikan kemungkaran kalau menyaksikannya. Tetapi kalau tidak mampu dia harus menyingkir dan menjaga masyarakat dan keluarganya. Bahwa kata khamr mencakup Narkotika dan semua benda yang memabukkan. Oleh sebab itu, larangan memperjualbelikan khamr mencakup larangan untuk memperjualbelikan segala jenis narkotika. Selain itu, Haditshadits yang melarang memperjualbelikan segala sesuatu yang diharamkan Allah swt juga menjadi dalil diharamkan jual beli Narkotika dan benda-benda yang memabukkan. (Wahyuningsih, 2012)
E. Metode
Ceramah
untuk
Pengajaran
Syari’ah
(Proses
Pengharaman Khamr) Guru memberikan uraian atau penjelasan kepada sejumlah murid pada waktu tertentu (waktunya terbatas) dan tempat tertentu pula. Dilaksanakan dengan bahasa lisan untuk memberikan pengertian terhadap sesuatu masalah, karena itu cara tersebut sering juga disebut dengan metode kuliah, sebab ada persamaan guru mengajar dengan seorang dosen/mahaguru memberikan kuliah kepada mahasiswamahasiswanya.
16
Dalam metode ceramah ini murid duduk, melihat dan mendengarkan serta pecaya bahwa apa yang di ceramahkan guru itu adalah benar, murid mengutip ikhtisar ceramah semampu murid itu sendiri dan menghafalnya tanpa ada penyelidikan lebih lanjut oleh guru yang bersangkutan Teknik mengajar melalui metode ceramah dari dahulu sampai sekarang masih berjalan dan paling banyak dilakukan, namun usaha-usaha peningkatan teknik mengajar tersebut tetap berjalan terus dan para ahli menemukan beberapa kelemahannya yaitu: 1. Dalam pengajaran yang dilakukan dengan metode ceramah, perhatian hanya terpusat pada guru dan guru dianggap murid selalu benar. Di sini tampak bahwa guru lebih aktif sedangkan murid pasif saja. 2. Pada metode ceramah ada unsur paksaan, karena guru berbicara (aktif) sedang murid hanya mendengar, melihat dan mengutip apa yang dibicarakan guru. Murid diharuskan mengikuti apa kemauan guru, meskipun ada murid yang kritis, namun semua jalan pikiran guru dianggap benar oleh murid 3. Untuk Sekolah Dasar metode ceramah ini, jika dilaksanakan 100% tidak baik, karena segala sesuatu akan ditelannya tanpa kritik bahkan mungkin muridnya sama sekali tidak mengerti apa yang diceramahkan gurunya. Keengganan murid terhadap guru jelas ada sehingga istilah-istilah atau ungkapan-ungkapan yang diutarakan oleh guru tdak di pahami oleh muridnya. Dan mungkin terjadi keraguan-keraguan yang berakibat murid tidak bersemangat lagi mengikuti pelajaran. Bagi murid yang tidak paham dan takut mengemukakan ketidakpahamannya maka akan berakibat murid yang bersangkutan tetap pada keadaan tidak mengerti, lebih-lebih kalo guru yang memberikan pelajaran melalui metode ceramah kurang persiapan atau tidak mampu ikut menyelami jiwa anak-anak didiknya. Kekurangan-kekurangan dari metode ceramah, menurut teori dapat diatasi/dikurangi dengan menggunakan metode lain yaitu tanya jawab, atau memakai alat-alat peraga dan lain-lain.
17
Untuk bidang studi agama, metode ceramah masih tepat untuk dilaksanakan, misalnya: untuk memberikan pengertian tentang Syari’ah, maka satusatunya metode yang dapat digunakan adalah metode ceramah. Karena Syari’ah tidak dapat diperagakan, sukar didiskusikan, maka seorang guru akan memberikan uraian menurut caranya masing-masing dengan tujuan murid dapat mengikuti jalan pikiran guru. Misalnya, guru menjelaskan dimulai dari pengertian Syari’ah, contoh dari Syariah seperi pengharaman khamr, serta proses pengharaman khamr. (Daradjat, 1981)
BAB III PENUTUP A. Kesimpulan Khamr yaitu apa-apa yang dapat menutup, menghilangkan akal atau merusak akal. Setiap sesuatu yang memabukkan adalah termasuk khamr, dan tidak menjadi soal tentang apa asalnya. Oleh karena itu jenis minuman apapun sejauh memabukkan adalah khamr menurut pengertian syari’at, dan hukum-hukum yang berlaku terhadap khamr adalah juga berlaku atas minuman-minuman tersebut, baik ia terbuat dari anggur, kurma, madu, gandum dan biji-bijian lain maupun dari jenisjenis lain. Semuanya termasuk khamar dan haram hukumnya. Sebab haramnya ialah karena keburukan-keburukannya, baik yang bersifat khusus maupun yang umum dan juga karena membuat lalai dari mengingat Allah dan dari mengerjakan shalat serta menimbulkan permusuhan dan kebencian antara sesama manusia. Penjelasan
mengenai
proses
pengharaman
khamr
yaitu
dengan
menggunakan metode ceramah yang dirasa tepat untuk dilaksanakan. Karena Syari’ah tidak dapat diperagakan, sukar didiskusikan, maka seorang guru akan memberikan uraian menurut caranya masing-masing dengan tujuan murid dapat mengikuti jalan pikiran guru.
B. Saran Setelah penyusun menguraikan kesimpulan diatas maka penyusun sangat membutuhkan saran-saran dari pembaca, yang mana dari saran tersebut dapat membantu adanya perbaikan makalah ini. Dan disarankan kepada semua pembaca untuk mencari dan menggali lagi informasi-informasi mengenai Metode-metode untuk Pengajaran Syari’ah.
18
DAFTAR PUSTAKA Al-Qur'an dan Terjemahnya. (2005). Bandung: CV Penerbit Diponegoro. Abdul Hadi, A. S. (1997). Hukum Makanan dan Sembelihan Dalam Pandangan Islam. Bandung: Trigenda Karya. Al-farisi, R. A. (2009, Maret 2). Proses Pengharaman Khamr. Retrieved from Ulumul
Qur'an:
http://ulumulstai.blogspot.com/2009/03/proses-
pengharaman-khamr.html Daradjat, Z. (1981). Metodik Khusus Pengajaran Agama Islam. Jakarta: Bumi Aksara. Ghazali, I. A. (2002). Benang Tipis Antara Halal Dan Haram. Surabaya: Putra Pelajar. Haqqi, A. M. (2003). Al-Arba’una Haditsan fi Al-Akhlaq ma’a Syarhiha (Syarah 40 Hadits Tentang Akhklak). Jakarta: Pustaka Azzam. Muliana,
D.
(2014).
Retrieved
from
http://eprints.walisongo.ac.id/4178/2/103711008_bab1.pdf Wahyuningsih,
W.
(2012).
Retrieved
from
https://www.google.com/url?sa=t&rct=j&q=&esrc=s&source=web&cd=1 &cad=rja&uact=8&ved=2ahUKEwjlxePbnMzgAhXFLo8KHZsoCfkQFjA AegQIChAC&url=http%3A%2F%2Feprints.walisongo.ac.id%2F608%2F 3%2F082211029_Bab2.pdf&usg=AOvVaw0jp01Yr_yTBHa1HBkTt46q Wordpress. (2016, Februari 8). Tafsir Ibnu Katsir Surah An-Nisaa’ ayat 43. Retrieved
from
alqur'anmulia:
https://alquranmulia.wordpress.com/2016/02/08/tafsir-ibnu-katsir-surahan-nisaa-ayat-43/ Yusuf Qardhawi, A.-H. W.-H.-F. (2008). Halal dan Haram. Jakarta: Robbani Press.