PEMAHAMAN SISWA KELAS XI MIA- 2 MADRASAH ALIYAH NEGERI BINJAI TERHADAP MATERI GELOMBANG Oleh :
MINI RISET Diajukan Untuk Memenuhi Tugas Perkuliahan Mata Kuliah Dasar-Dasar Gelombang, Listrik dan Magnet.
FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM UNIVERSITAS NEGERI MEDAN MEDAN 2017 Kata Pengantar Puji dan syukur penulis ucapkan kepada Tuhan Yang Maha Esa, karena atas berkat dan Rahmat-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan tugas makalah mata kuliah Statistika Dasar yang berjudul βPemahaman Siswa Madrasah Aliyah Negeri Binjai Terhadap Materi i
Gelombang Stasionerβ. Penulis berterima kasih kepada Bapak dosen yang bersangkutan yang sudah memberikan bimbingannya. Penulis juga menyadari bahwa tugas ini masih banyak kekurangan oleh karena itu penulis minta maaf jika ada kesalahan dalam penulisan dan penulis juga mengharapkan kritik dan saran yang membangun guna kesempurnaan tugas ini. Akhir kata penulis ucapkan terima kasih semoga hasil dari mini riset dapat bermanfaat dan bisa menambah pengetahuan bagi pembaca.
Medan, Mei 2017
Penulis
ii
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR ....................................................................................................... ii
DAFTAR ISI...................................................................................................................... iii
BAB I PENDAHULUAN .................................................................................................. 1 1.1 Latar Belakang Masalah ................................................................................... 1 1.2 Rumusan Masalah ............................................................................................. 1 1.3 Tujuan Penulisan ............................................................................................... 2
BAB II KAJIAN PUSTAKA ............................................................................................ 3
BAB III METODE PENELITIAN ................................................................................. 6 3.1 Jenis Penelitian .................................................................................................. 6 3.2 Lokasi Penelitian ............................................................................................... 6 3.3 Subjek Penelitian ............................................................................................... 6 3.4 Teknik Pengumpulan Data ................................................................................ 6 BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN .......................................................................... 7 4.1 Tabel Hasil Penelitian ...................................................................................... 7 4.2 Pembahasan ..................................................................................................... 8 BAB V KESIMPULAN .................................................................................................... 9 5.1 Kesimpulan ...................................................................................................... 9 DAFTAR PUSTAKA ........................................................................................................ 10 LAMPIRAN
iii
BAB I PENDAHULUAN 1.1.Latar Belakang Masalah Salah satu tujuan penting pembelajaran fisika adalah mengantarkan siswa memahami secara mendalam konsep-konsep dasar dalam fisika sehingga mampu menerapkannya untuk memecahkan masalah. Oleh karena itu, selama beberapa dekade terakhir banyak peneliti pendidikan fisika yang mecurahkan perhatiannya pada upaya tersebut. Besarnya perhatian para peneliti pada bidang mekanika Newtonan didasari oleh pemikiran bahwa mekanika Newton merupakan cabang fisika yang sangat esensial sekaligus sebagai dasar mempelajari cabang-cabang fisika lainnya. Dalam konteks ini, Hestenes & Well (1992) mengklaim bahwa jika siswa telah menguasai mekanika Newtonan dengan baik maka mereka akan dengan mudah dapat mempelajari cabang fisika lainnya; sebaliknya siswa yang banyak mengalami miskonsepsi tentang mekanika Newtonan hampir dipastikan akan mengalami kesulitan dalam mempelajari topik-topik fisika lanjut. Kontras dengan penelitian pada topik mekanika Newtonan, penelitian pada topik gelombang masih kurang menjadi perhatian peneliti. Barangkali belum banyak yang menyadari bahwa kokohnya pemahaman siswa tentang konsep-konsep gelombang sama pentingnya dengan pemahaman siswa dalam bidang mekanika. Penguasaan yang baik atas konsep-konsep gelombang sangat diperlukan untuk mempelajari topik-tipik fisika lainnya seperti bunyi, cahaya, listrik-magnet, dan mekanika kuantum. Bahkan konsep-konsep gelombang juga diperlukan untuk mempelajari spektroskopi dan seismologi. Oleh karena itu, penguasaan siswa terhadap konsep-konsep gelombang perlu mendapatkan perhatian para pendidik dan peneliti sebagaimana terhadap konsep-konsep dalam mekanika. Dalam konteks Indonesia umumnya, siswa maupun guru dapat menyebutkan rumusan tersebut dengan cepat dan benar. Namun, setelah diajukan pertanyaan lanjutan, pada umumnya siswa/guru kurang memahami rumusan tersebut dengan baik. Mereka belum memiliki pemahaman yang benar bahwa ditentukan oleh keduanya sehingga memenuhi hubungan. 1.2 Rumusan Masalah Rumusan masalah yang terdapat dalam penulisan ini adalah : 1. Bagaimana pemahaman siswa kelas XI-MIA 2 Madrasah Aliyah Negeri Binjai terhadap fisika terutama berkaitan dengan materi gelombang? 2. Faktor- faktor apa saja yang mempengaruhi pemahaman siswa kelas XI-MIA 2 Madrasah Aliyah Negeri Binjai terhadap fisika terutama berkaitan dengan materi gelombang? 1.3 Tujuan Penulisan Adapun tujuan penulisan yang terdapad dalam makalah ini adalah : 1
1. Untuk mengetahui pemahaman siswa kelas XI- MIA 2 terhadap fisika terutama berkaitan dengan materi gelombang berjalan. 2. Untuk mengetahui faktor-faktor yang mempengaruhi XI- MIA 2 terhadap fisika terutama berkaitan dengan materi gelombang berjalan. 3. Untuk melengkapi tugas matakuliah Dasar-Dasar Gelombang, Listrik dan Magnet.
2
BAB II KAJIAN PUSTAKA Fisika merupakan salah satu bagian dalam Ilmu Pengetahuan Alam yang berasal dari fenomena alam. Dalam belajar fisika, keaaktifan siswa sangat diperlukan. Keaktifan dalam belajar fisika terletak pada dua segi, yaitu aktif dalam bertindak (hands activity) dan aktif berpikir (minds activity) (NRC, 1996). Mims (2003) menyebutkan bahwa siswa akan aktif jika siswa dapat menghubungkan pengetahuan baru dengan pemahaman awal mereka. Namun menghubungkan antara keduanya dalam pembelajaran fisika tidaklah mudah. Pembelajaran fisika memiliki tujuan diantaranya mengembangkan pengetahuan, pemahaman, dan kemampuan analisis siswa terhadap lingkungan dan sekitarnya. Sebuah pembelajaran yang berfokus untuk memenuhi tujuan tersebut berarti haruslah pembelajaran yang membawa pelajaran sesuai dengan keadaan seharihari (Fox, 2006; Schwartz & Crawford,2006). Sebagian besar siswa yang memiliki pengalaman baik dalam dunia nyata akan dapat mengikuti pembelajaran dengan baik pada topik yang sesuai dengan dunia nyata tersebut (Nicaise, 2000). Belajar fisika bukan hanya sekedar menguasai hitungan matematika tetapi lebih jauh siswa diharapkan mampu memahami konsep yang terkandung di dalamnya (Rofiuddin, 2012). Kemampuan masing-masing siswa dalam menyerap materi pada pelajaran fisika berbeda antara satu siswa dengan siswa lain. Faktor yang menyebabkan individu tersebut mengalami kesulitan bisa berasal dari dalam siswa sendiri maupun dari lingkungan sekolah. Kenyataan yang sering dijumpai pada siswa dalam pembelajaran fisika di sekolah diantaranya sebagian siswa lancar dan cepat dalam memahami materi dan sebagian siswa sulit dan membutuhkan waktu yang relatif lama untuk memahami materi. Siswa yang tidak dapat belajar sebagaimana mestinya disebut dengan siswa yang mengalami kesulitan. Kesulitan belajar mengindikasikan terdapat suatu kesenjangan antara prestasi yang diharapkan dengan prestasi yang diperoleh. Kesulitan Belajar Kesulitan belajar merupakan suatu konsep multidisipliner yang digunakan di lapangan ilmu pendidikan, psikologi, maupun ilmu kedokteran. Kesulitan belajar merupakan hambatan yang dialami oleh siswa dalam proses belajar yang menyebabkan siswa mendapatkan hasil yang kurang optimal dalam proses belajarnya. Klasifikasi Kesulitan Belajar Secara garis besar kesulitan belajar dapat diklasifikasikan ke dalam dua kelompok, yaitu : 1. Kesulitan belajar yang berhubungan dengan perkembangan (developmental learning disabilities), yaitu kesulitan belajar yang berhubungan dengan perkembangan mencakup gangguan motorik dan persepsi, kesulitan belajar bahasa dan komunikasi, dan kesulitan belajar dalam penyesuaian perilaku sosial. 2. Kesulitan belajar akademik (academic learning disabilities), yaitu kesulitan belajar yang mencakup adanya kegagalan-kegagalan pencapaian prestasi akademik yang sesuai dengan kapasitas yang diharapkan. Kegagalan-kegagalan tersebut mencakup 3
penguasaan keterampilan dalam membaca, menulis, atau matematika. Kesulitan yang dikaji dalam penelitian ini adalah kesulitan belajar akademik saja yaitu tentang prestasi atau kemampuan akademik dimana dalam hal ini siswa memiliki intelegensi tidak dibawah rata-rata namun mendapatkan prestasi belajar rendah. Faktor-faktor penyebab kesulitan belajar dapat digolongkan ke dalam dua golongan, yaitu berikut ini: 1. Faktor intern (faktor dari dalam diri manusia itu sendiri) yang meliputi: a. Faktor fisiologi Faktor fisiologi yang dapat menyebabkan munculnya kesulitan belajar pada siswa seperti kondisi siswa yang sedang sakit, kurang sehat, adanya kelemahan atau cacat tubuh dan sebagainya. b. Faktor psikologi Faktor psikologi siswa yang dapat menyebabkan kesulitan belajar meliputi tingkat intelegensi pada umumnya rendah, bakat terhadap mata pelajaran rendah, minat belajar yang kurang, motivasi yang rendah, dan kondisi kesehatan mental yang kurang baik. 2. Faktor ekstern (faktor dari luar manusia) meliputi: a. Faktor-faktor non sosial Faktor non sosial yang dapat menyebabkan kesulitan belajar pada siswa dapat berupa peralatan belajar atau media belajar yang kurang baik atau bahkan kurang lengkap, kondisi ruang belajar atau gedung yang kurang layak, kurikulum yang sangat sulit dijabarkan oleh guru dan dikuasai oleh siswa, waktu pelaksanaan proses pembelajaran yang kurang disiplin, dan sebagainya. b. Faktor-faktor sosial Faktor-faktor sosial yang juga dapat menyebabkan munculnya permasalahan pada siswa seperti faktor keluarga, faktor sekolah, teman bermain, dan lingkungan masyarakat yang lebih luas. Berdasarkan pendapat para ahli dapat disimpulkan bahwa faktor penyebab kesulitan belajar dibedakan menjadi 2 yaitu internal dan eksternal. Faktor kesulitan belajar internal disebabkan dari dalam siswa sendiri sedangkan faktor eksternal berasal dari luar dirinya seperti keluarga, lingkungan masyarakat, teman, dan sekolah. Faktor tersebut adalah penghambat siswa untuk mendapatkan hasil belajar yang baik yang mengakibatkan siswa memperoleh prestasi belajar yang rendah Beberapa gejala sebagai pertanda adanya kesulitan belajar: 1. Menunjukkan prestasi belajar yang rendah, di bawah rata-rata nilai yang dicapai oleh kelompok kelas. 2. Hasil belajar yang dicapai tidak seimbang dengan usaha yang dilakukan. Ia berusaha keras tetapi nilainya selalu rendah. 3. Lambat dalam melakukan tugas-tugas belajar. Ia selalu tertinggal dengan kawankawannya dalam semua hal, misalnya dalam mengerjakan soal-soal, dalam menyelesaikan tugas-tugas. 4. Menunjukkan sikap yang kurang wajar. 4
5. Anak didik menunjukkan tingkah laku yang berlainan. Gejala-gejala tersebut harus diketahui oleh guru supaya guru dapat membantu siswa yang mengalami kesulitan belajar. Dari gejala tersebut maka guru dapat bekerja sama dengan guru bimbingan konseling untuk mengetahui faktor apa saja yang menyebabkan siswa mengalami gejala kesulitan belajar.
5
BAB III METODOLOGI PENELITIAN
3.1 Jenis Penelitian Jenis penelitian yang penulis gunakan dalam penelitian ini, yakni : a. Ditinjau dari segi tempat, penelitian ini termasuk jenis penelitian lapangan (field research) yang mana penelitian ini dilakukan di Madrasah Aliyah Negeri Binjai. b. Ditinjau dari sifat data, penelitian ini termasuk penelitian kualitatif karena menggunakan data-data yang disajikan dalam bentuk kalimat atau kumpulan soal. 3.2 Lokasi Penelitian Lokasi penelitian dilaksanakan pada Madrasah Aliyah Negeri Kota Binjai. 3.3 Subjek Penelitian Subjek dalam penelitian ini adalah siswa kelas XI MIA 2 pada Madrasah Aliyah Negeri Binjai. 3.4 Teknik Pengumpulan Data Teknik Pengumpulan data dalam penelitian ini adalah memberikan 5 soal kepada 10 siswa kelas XI MIA-2 dengan sub materi gelombang stasioner. Siswa diberikan waktu selama 20 menit untuk menjawab pertanyaan yang diberikan. Penilaian akan lembar jawaban siwa adalah benar 1 soal akan diberikan skor 20.
6
BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1 Hasil Pengamatan No Nama 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28
Dinda Annisa Nurul Hudani Cut Indah Zahara Siti Aisyah Ritonga Savira Ramadania M Taufik Hafizh Azizi Rakha Izaz A Dinda Permata Sari Ahmad Reza S.A Ahmad Diha Reka Nurmania Nikmah Nasyiroh Lubis Nadina Chairani Rozy Taufiqurrahman Thabita Abdus Salam Al-Ghifari Daffa Ainul Qisti Ilham A Saragih Dinda Rezky Alya Nafizah Azzahra Khusna Yuliantika Fahriza Rianda Yuliawati Muhammad Fiqri Iqbal Raihan Sulistiani
Jumlah Benar 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 4 3 2 5 5 3 4 3 4 4 3
Jumlah Salah 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 1 2 3 2 1 2 1 1 2
Nomor Benar 2,4,5 2,4,5 2,4,5 2,4,5 2,4,5 2,4,5 2,4,5 2,4,5 2,4,5 2,4,5 2,4,5 2,4,5 2,4,5 2,4,5 2,4,5 2,4,5 2,4,5 2,3,4,5 2,4,5 2,5 1,2,3,4,5 1,2,3,4,5 2,4,5 2,3,4,5 2,4,5 2,3,4,5 2,3,4,5 2,4,5
Nomor Salah 1,3 1,3 1,3 1,3 1,3 1,3 1,3 1,3 1,3 1,3 1,3 1,3 1,3 1,3 1,3 1,3 1,3 1 1,3 1,3,4 1,3 1 1,3 1 1 1,3
4.2 Pembahasan Soal nomor 1 Soal nomor satu adalah soal yang berhubungan dengan materi gelombang berjalan. Disajikan gambar gelombang yang merambat dari arah kiri kekanan dengan keterangan Amplitudo dan panjang gelombang dari gambar tersebut. Pertanyaan soal adalah persamaan gelombang berjalan dari gambar yang telah disajikan. Dari 28 responden 92, 86 % salah dalam menjawab dan hanya 7,14% yang menjawab benar. Jawaban yang benar adalah C. Untuk yang menjawab A sebanyak 85,72%. Hal ini dikarenakan terjadinya miskonsepsi siswa. Dalam anggapan siswa, bahwa nilai kx adalah hasil kali antara waktu dengan panjang gelombang. Dalam gambar soal yang telah
7
disajikan, terdapat dua gelombang. Selain iru, siswa juga kurang berhati-hati dalam menjawab soal. Untuk siswa yang menjawab C sebanyak 7,14%. Hal ini menandakan bahwa siswa sudah memahami tentang konsep gelombang berjalan. Untuk jawaban E sebanyak 7,14%. Hal ini dikarenakan siswa miskonsepsi mengenai persamaan gelombang berjalan. Nilai Ο seharusnya 10π. Soal nomor 2 Soal nomor dua adalah soal yang berhubungan dengan materi gelombang berjalan. Disajikan bentuk persamaan gelombang. Pertanyaan soal adalah cepat rambat gelombang dari persamaan tersebut. Dari 28 responden 100% menjawab benar. Jawaban yang benar adalah C. Dalam soal ini, siswa dapat memahami maksud soal yang diberikan dan dapat mengaplikasikan rumus dan mencari nilai cepat rambat menggunakan persamaan. Soal nomor 3 Soal nomor tiga adalah soal yang berhubungan dengan materi gelombang berjalan. Disajikan bentuk persamaan gelombang. Pertanyaan soal adalah cepat rambat gelombang dari persamaan tersebut. Dari 28 responden 96,43% menjawab benar dan 3,57% menjawab salah. Jawaban yang benar adalah A. Untuk yang menjawab A sebanyak 96,43%. Hal ini menandakan bahwa siswa sudah memahami tentang konsep gelombang berjalan. Siswa mampu menganalisis gambar yang telah disajikan pada lembaran soal. Untuk siswa yang menjawab D sebanyak 3,57%. Hal ini dikarenakan siswa mengalami miskonsepsi mengenai persamaan gelombang berjalan. Selain itu, kesalahan dalam menjawab soal ini karena siswa kurang teliti dalam menghitung dan mencari jawaban pertanyaan. Soal nomor 4 Soal nomor empat adalah soal yang berhubungan dengan materi gelombang berjalan. Disajikan bentuk persamaan gelombang. Pertanyaan soal adalah memilih pernyataan yang benar. Pernyataan berisi tentang panjang gelombang, frekuensi, cepat rambat dan amplitudo gelombang dari persamaan tersebut. Dari 28 responden menjawab 21,43% benar dan 78,57% menjawab salah. Jawaban yang benar adalah B. Untuk yang menjawab B sebanyak 21,43% . Hal ini menandakan bahwa siswa sudah memahami tentang konsep gelombang berjalan. Siswa mampu menganalisis soal dan memahami soal dengan baik. Kemampuan dalam penggambaran soal dalam bentuk nyata sangat penting untuk menjawab soal ini. Untuk siswa yang menjawab C sebanyak 3,57%. Hal ini dikarenakan siswa mengalami miskonsepsi mengenai persamaan gelombang berjalan. Kesalahan dalam menjawab soal ini karena siswa kurang teliti dalam menghitung dan memilih jawaban pertanyaan. Soal nomor 5 Soal nomor lima adalah soal yang berhubungan dengan materi gelombang berjalan. Disajikan bentuk persamaan gelombang. Pertanyaan soal adalah mencari panjang gelombang. Dari 28 responden 100% menjawab benar. Dalam soal nomor lima terjadi kesalahan penulisan naskah, sehingga terdapat dua jawaban benar yaitu B dan E. Hal ini membuktikan bahwa siswa sudah memahami tentang konsep gelombang berjalan. Siswa mampu menganalisis persamaan yang telah disajikan pada lembaran soal. 8
Berdasarkan analisis tersebut dapat disimpulkan bahwa sebagian besar siswa kurang memahami hubungan bahkan banyak yang terindikasi mengalami miskonsepsi, sehingga kesulitan dalam menerapkan konsep-konsep fisika khususnya dalam materi gelombang untuk memecahkan persoalan. Kesulitan mahasiswa juga bergantung pada konteks persoalan dan format representasi yang digunakan. Soal dengan konteks mencari persamaan gelombang dengan menganalisis gambar tampaknya lebih sulit bagi siswa daripada soal dengan konteks soal yang disajikan dalam representasi verbal. Pada tipe soal yang disebut pertama, hanya 2 dari 28 siswa yang menjawab benar. Di pihak lain, pada tipe soal kedua ada 28 siswa yang menjawab benar. Faktor-faktor selain miskonsepsi adalah beberap siswa kurang teliti dalam mencari penyelesaian dalam soal. Karena jika kurang teliti akan berakibat fatal pada hasil jawaban. Selain kurang teliti, beberapa siswa kurang hati-hati dalam menjawab soal, biasanya dikarenakan terburu-buru karena waktu menjawab sudah habis.
9
BAB V KESIMPULAN Berdasarkan paparan hasil dan pembahasan sebagaimana diuraikan di depan, dapat disimpulkan bahwa konsep-konsep fundamental terkait fenomena perambatan gelombang, meliputi representasi matematis tentang karakteristik umum gelombang berjalan merupakan konsep-konsep yang sulit dipahami oleh mahasiswa. Meskipun telah mempelajari konsepkonsep tersebut sejak SMP, terutama tentang gerakan partikel medium dan hubungan juga telah membahasnya kembali melalui pembelajaran fisika di SMA, sebagian besar siswa masih mengalami kesulitan dalam memecahkan persoalan yang dilandasi konsep-konsep tersebut. Ada beberapa kemungkinan penyebab kegagalan siswa dalam memecahkan persoalan konseptual seperti yang digunakan pada penelitian ini. Pertama, mereka mengalami miskonsepsi dalam arti memahami suatu konsep secara salah namun yakin bahwa konsepsinya (yang salah) tersebut benar. Kedua, Faktor-faktor selain miskonsepsi adalah beberap siswa kurang teliti dalam mencari penyelesaian dalam soal. Karena jika kurang teliti akan berakibat fatal pada hasil jawaban. Selain kurang teliti, beberapa siswa kurang hati-hati dalam menjawab soal, biasanya dikarenakan terburu-buru karena waktu menjawab sudah habis. Pada penelitian ini, analisis terhadap kesulitan mahasiswa dalam memecahkan masalah dilakukan berdasarkan skor tingkat keyakinan mahasiswa terhadap kebenaran jawabannya kemudian dikombinasikan dengan pemikiran hipotetik peneliti saat menyusun pilihan pengecoh. Oleh karena itu, perlu eksplorasi lebih mendalam dan lebih pasti penyebab kesulitan tersebut.
10
DAFTAR PUSTAKA
Nicaise, M., Terresa G., Michael C. 2000. Toward an Understanding of Authentic Learning: Student Perceptions of an Authentic Classroom. Journal of Science Education and Technology, vol 9, No. 1, 2000. Rofiuddin, A.A., Winarti, Iwan K. 2012. Pengembangan Modul Astronomi Berbasis Integrasi Interkonesi dengan Tema Pengukuran Arah Kiblat Menggunakan Azimuth Matahari, Prosiding Seminar Nasional MIPA dan Pembelajaran, ISBN 987-602-97895-6-0, 121. Sugiyono, 2009, Statistika Untuk Penelitian, Alfabeta, Bandung. Zuriah, N., 2009, Metodologi Penelitian Sosial dan Pendidikan, PT Bumi Aksara, Jakarta.
11
Nama
:
Kelas
:
1. Rambatan gelombang berjalan pada tali seperti pada diagram
Jika AB ditempuh dalam waktu 0,4 sekon, maka persamaan gelombang berjalan tersebut adalah... a. yp = 4 sin π (10t - 0,8x) cm b. yp = 4 sin π (10t + 0,8x) cm c. yp = 4 sin π (10t - 2x) cm d. yp = 4 sin π (5t - 0,8x) cm e. yp = 4 sin π (5t + 2x) cm 2. Sebuah gelombang berjalan dipermukaan air memenuhi persamaan y = 0,03 sin 2π (60t-2x), y dan x dalam meter dan t dalam sekon. Cepat rambat gelombang tersebut adalah... a. 15 m/s c. 30 m/s e. 60 m/s b. 20 m/s d. 45 m/s 3. Dua buah gabus berjarak 3 m berada mengapung di bukit dan lembah gelombang laut yang berdekatan. Butuh waktu 1 sekon untuk kedua gabus berubah posisi dari bukit ke lembah gelombang. Panjang gelombang dan kecepatan rambat gelombang laut tersut adalah... a. 2 m dan 2 m/s c. 2 m dan 4 m/s e. 8 m dan 4 m/s b. 4 m dan 2 m/s d. 4 m dan 4 m/s 4. Sebuah gelombang yang merambat pada tali memenuhi persamaan y = 0,03 sin π (2t 0,1 x) dimana y dan x dalam meter dan t dalam sekon, maka : (1) Panjang gelombangnya 20 m (2) Frekuensi gelombangnya 1 Hz (3) Cepat rambat gelombangnya 20 m/s (4) 4. Amplitudo gelombangnya 3 m Pernyataan yang benar adalah... a. (1),(2), dan (3) c. (1), dan (4) saja. e. (1),(2),(3),(4) b. (1), dan (3) saja d. (4) saja 5. Persamaan gelombang transversal yang merambat pada suatu dawai adalah dy = 2 sin π (200t β 0,5x). Jika x dan y dalam cm dan t dalam detik, maka besar panjang gelombangnya adalah... a. 0,2 cm c. 2,0 cm e. 4,0 cm b. 4,0 cm d. 3,0 cm Selamat Bekerja ο 12