LBM 2 (MENGAPA SAYA BELUM HAMIL) SGD 13 KB STEP 1 Ig G : muncul setelah IG M dan biasanya akan menetap seumur hidup pd orang yg pernah terkena infeksi. Ig M : antibodi yg pertama kali mneingkta didlm darah bila terjadi infeksi.
STEP 2 1. 2. 3. 4.
Apa saja faktor-faktor yg menyebabkan infertil baik pd laki-laki dan perempuan? Apa hubungan riwayat suami menderita urethritis Gonorrhoea 3 thn yg lalu? Apa hubungan suami perokok berat dengan keluhan pasien? Apa hubungan istri mengidap toxoplasma dg keluhan? Intepretasi px.penunjang IG G Ddan IGM ?
5. 6. 7. 8. 9. 10. 11.
jelaskan mengenai infertilitas? Apa hubungan pasien belum mempunyai anak dengan menggunakan kb metode pil? Apa hubungan kebiasaan suami yg berendam di air panas? Apa hubungan BMI pada suami dan istri dengan keluhan yg dialami pasien? Apa hubungan suami mengkonsumsi alkohol dg keluhan pasien? Cara mendiagnosis kasus infertilitas? Penatalaksanaan terkait infertilitas?
STEP 3 1. jelaskan mengenai infertilitas? Mekanisme infertilitas baik pada laki-laki maupun wanita?
Infertilitas : ketidakmampuan istri untuk menjadi hamil dan melahirkan anak hidup atau ketidakmampuan suami menghamili istrinya. Jika pasangan suami istri sudah menikah lebih 1 thn dan frekuensi senggama 2-3 kali dlm seminggu dan tdk menggunakan alat kontrasepsi tp belum hamil. Klasifikasi: -primer : istri belum pernah hamil sama sekali walaupun bersenggama selama 1 thn. -sekunder : istri pernah hamil, tetapi setelah itu tdk bisa hamil lagi walaupun sudah bersenggama selama 1 thn. Mekanisme : Faktor-faktor penyebab resikonya: Hormonal Non hormonal Ketidakseimbangan hormon estrogen dan progesteron terganggunya fertilitas berpengaruh pd pelepasan ovum. Saluran : dari penangkapan telur yg udh dilepasin disalurin ke tuba fallopi menyempit sperma susah masuk untuk menembus sel telur. Faktor : -uterus (abnormal anatomis) infertilitas biasanya mempengaruhi kehamilan dicek pria atau wanita 40 & pria, 60% wanita. - Malformasi kongenital (wanita) perkembangan uterus ada kelainan. - Uterus peradangan endometritis kronis kegagalan nidasi cpt trjdnya luruh endometrium. - Tuba karena peradangan di panggul inflamasi perdarahan cpt luruh ga bs nidasi. Bs nyebabkan abortus septik peradangan. (karena ada infeksi ascenden) inflamasi inflamasi yg berkaitan dg endometritis. Sperma dan ovum tdk bs bertemu. Infertilitas yg disengaja dan tidak disengaja
2. Apa saja faktor-faktor yg menyebabkan infertil baik pd laki-laki dan perempuan? Faktor infertil : a. Laki-laki: kurangnya kesuburan pada pria. -kelainan urogenital bawaan. -infeksi saluran sperma -peningkatan suhu pada skrotum gangguan pd pembentukan sperma. -gangguan endokrin -kelainan genetik dan faktor imunologi. Ditemukan penuruna jumlah sperma, penurunan motilitas (astenozoospermia), bntuk morfologi abnormal.--> syndrom OAT. -impotensi penis pria tdk dapat ereksi tdk dapat coitus.penyebabnya karena DM, hiperprolaktemia, riwayat pembedahan sebelumnya.
-varicocel : keadaan adanya dilatasi pada vena aliran darahnya akan meningkat suhu testis meningkat produksi sperma terganggu. Wanita -kegagalan ovulasi penyebab tersering karena : gangguan hormonal,ada kerusakan fisik pd ovarium, -fungsi tuba fallopi menurun karena infeksi pd tuba yg ditularan bakteri atau virus inflamasi scar kerusakan tuba. -endometriosis penyakit kronik kaena adanya pertumbuhan jaringan endometrium selain cavum uteri. Di cavum pelvis, ovarium. -kelaina mukus serviks mukus : sarana transportasi sperma yg masuk ke vagina mukusnya menghambat pergerakan sperma konsepsi tdk berjalan dg lancar. -kelainan uterus adanya adesi dan polip, variasi posisi uterus. Pasca pemakaian kb hormonal. -gangguan nutrisi -stres yg berat -penyalahgunaan zat -pemaparan timbal -infeksi 3. Apa hubungan suami perokok berat dengan keluhan pasien? Asap rokok mengandung gas dan partikel partikel : tar, nikotin, cadmium; gas : karbon monoksida, CO2, nitrogen, karbon gas menimbulkan radikal bebas peningkatan ROS merusak sperma dan ROS diduga salah satu penyebab infertilitas ROS secara fisiologi terdapat di sperma tp diimbangi mekanisme pertahanan endogen (antioksidan ) tp saat ROS meningkat melebihi antioksidan stres oksidatif gangguan spermatozoa( hilangnya motilitas, kualitas sperma menurun, rusak membran, kemampuan sperma ) infertilitas Merokok : gas CO menigkatkan HB dlm darah. CO lbh kuat sel darah kl kekurang O2 trjadi kompensasi mengecil atherosklerosis penis ereksi pasukan darah harus cukup merusak sistem saraf terganggu. 4. Apa hubungan suami mengkonsumsi alkohol dg keluhan pasien? Alkohol : Dapat menurunkan hormon testosteron.--> enzim yg diperlukan dr testosteronkl hormon testosteron rendah sperma nya sedikit. Karena alkohol merusak sel leydig rusak menstimulasi Fsh dan LH menurun infertil. Mempengaruhi di hipotalamus,hipofisis,gonad mempengaruhi horman disitu penurunan LH gas NO (untuk vasodilatasi pembuluh darah) disintesis dlm testis. Alkohol penurunan vesikula seminalis menembus sperma masuk ke organ repro wanita turun yg melindungi sperma turun sblm ketemu ovum sudah mati duluan.
5. Apa hubungan kebiasaan suami yg berendam di air panas? Pematangan sperma butuh suhu dibawah suhu tubuh kita. Panas suhu lbh tinggi dari suhu tubuh normal--? Bs mengganggu spermatogonesis faktor testikuler(varicocel) dari internal peningktan suhu.--> menggangu proses sperma (bs dari motilitas, viabilitas,dll..) Suhu optimal spermatogenesis : 2-4 derajat celcius lbh rendah dari suhu tubuh. 6. Apa hubungan riwayat suami menderita urethritis Gonorrhoea 3 thn yg lalu? GO: infeksi inflamasi kl sdh sembuh scar menymbat saluranvas deferens mengahambat jalurnya sperma yg dikeluarkan infertilitas. Dicek istrinya bs lewat seks oral, anal dll khawatir menular. Bs menyumbat vas deferens komplikasi genital ( infeksi jamur, ) rusaknya sperma, pancaran sperma tdk kuat, tdk dapat memancar/ ke organ wanita dg baik. GO(reaksi peradangan) berhub leukosit didaerah genital trjd peradangan sel yg bergranula (sitokin) sitokin meninggi peningkatan ROS Bs membentuk antibodi pd sperma merusak membran pelapis sperma kualitas sperma menurun (motilitas, jumlah, kuantitas, viabilitas, dll) 7. Apa hubungan istri mengidap toxoplasma dg keluhan? Intepretasi px.penunjang IG G Ddan IGM ? IGM : timbul ketika tubuh infeksi TORCH. IGG : kekebalan tubuh kita. Hubungan dg keluhan : mengganggu sistem saluran ovum. ketika ditangkap fimbriae tuba ke uterus penyempitan obstruksi ( menghalangi ovum ke uterus). 8. Apa hubungan pasien belum mempunyai anak dengan menggunakan kb metode pil? Diekskresikan 24 jam. 1 thn awal menikah, kb, kemudian sudah ga pake lagi. KB tdk mempengaruhi dari infertilitas. Kalau normal bisa hamil lagi. Injeksi : kembali normal lbh lama lg(1 thn). Oral : interval lamanya untuk bs hamil lagi lama (30-40 bulan) 9. Apa hubungan BMI pada suami dan istri dengan keluhan yg dialami pasien? perempuan: Obesitas berpengaruh ovulasi trjd peningkatan lemak akumulasi (umpan balik) dihipotalamus berpengaruh pd ovulasinya. Laki-laki : Faktor luar genital. Lemaknya banyak penyumbatan arteri/ plak terlepas vasokonstriksi gangguan ereksi. Hubungannya dg disregulasi hormonal mengganggu spermatogensis dari cow jumlah sperma yg dihasilkan sedikit supresi testosteron. 10. Cara mendiagnosis kasus infertilitas laki-laki, perempuan ? Px. Penunjang? 1. Anamnesis
-riwayat reproduksi -riwayat perkawinan -riwayat hub. Sexual. 2. px. Fisik Suami, Px. Sperma (jumlah, motilitas, volumnya 2-5 cc, jumlah, pergerakan) istri. -Px. Ovulasi (pencatatan suhu basal), periksa lendir serviks kentalnya lendir serviksnya, -Px.tuba (histerosalphingografi) untuk melihat liang tuba atau cavum uteri. Kuldoskopi untuk melihat tba dan ovarium. -px. Endometrium (dilihat stadium premenstrual) metode kuretase. Px. Laboratorium -pake analisis sperma Cew : pemantauan ovulasi (dilihat riwayat siklus haid, suhu basal badan, uji pakis/ pengambilan getah serviks, biopsi endometrium,dll) Px. Lanjutan -endoskopi (diteropong dimasukkan ke rongga tubuh kelihatan rongga uterus, kanalis servikalis, dll) 11. Penatalaksanaan terkait infertilitas? Laki-laki -etilogi (dicek penyumbatan saluran sperma) Varicocel, pengikatan pembuluh darah melebar dilakukan operasi. Rokok peningktan ROS Dikasih antioksidan dari luar (vitamin, ) Perempuan -dicek dilihat anamnesis. Gangguan siklus menstruasi (karena kelainan penggunaan kontrasepsi dikasih terapi hormonal agar normal kembali). -gangguan stimulasi hipotalamus, peningktan hormonal diksh stimulan ovulasi. Pas px fisik biar terlihat terpai. 12. Prognosis Infertilitas 13. STERILITAS
STEP 7 1. jelaskan mengenai infertilitas? Mekanisme infertilitas baik pada lakilaki maupun wanita? INFERTILITAS adalah masalah yang dihadapi pasutri yang telah menikah selama minimal 1 tahun, melakukan hubungan senggama teratur, tanpa menggunakan alat kontrasepsi, tetapi belum berhasil memperoleh kehamilan. SUMBER : BUKU AJAR ILMU KANDUNGAN
PRIMER Belum pernah mengalami kehamilan dalam waktu 1 tahun
INFERTILITAS SEKUNDER Gagal memperoleh kehamilan setelah 1 tahun pasca persalinan/pasca abortus, tanpa menggunankan kontrasepsi apapun
Beda infertilitas dengan sterilitas Sterilitas ketidakmampuan yg lengkap dan permanen untuk menjadi hamil dan menghamili, meskipun telah diberikan terapi Keluarga Berencana dan kontrasepsi, dr. Hanafi Hartanto, Pustaka Sina Harapan, 2002 Mekanisme infertilitas baik pada laki-laki maupun wanita: PATOFISIOLOGI INFERTILITAS a. Wanita Beberapa penyebab dari gangguan infertilitas dari wanita diantaranya gangguan stimulasi hipofisis hipotalamus yang mengakibatkan pembentukan FSH dan LH tidak adekuat sehingga terjadi gangguan dalam pembentukan folikel di ovarium. Penyebab lain yaitu radiasi dan toksik yng mengakibatkan gangguan pada ovulasi.
Gangguan bentuk anatomi sistem reproduksi juga penyebab mayor dari infertilitas, diantaranya cidera tuba dan perlekatan tuba sehingga ovum tidak dapat lewat dan tidak terjadi fertilisasi dari ovum dan sperma. Kelainan bentuk uterus menyebabkan hasil konsepsi tidak berkembang normal walapun sebelumnya terjadi fertilisasi. Abnormalitas ovarium, mempengaruhi pembentukan folikel. Abnormalitas servik mempegaruhi proses pemasukan sperma. Faktor lain yang mempengaruhi infertilitas adalah aberasi genetik yang menyebabkan kromosom seks tidak lengkap sehingga organ genitalia tidak berkembang dengan baik. Beberapa infeksi menyebabkan infertilitas dengan melibatkan reaksi imun sehingga terjadi gangguan interaksi sperma sehingga sperma tidak bisa bertahan, infeksi juga menyebebkan inflamasi berlanjut perlekatan yang pada akhirnya menimbulkan gangguan implantasi zigot yang berujung pada abortus.
b. Pria Abnormalitas androgen dan testosteron diawali dengan disfungsi hipotalamus dan hipofisis yang mengakibatkan kelainan status fungsional testis. Gaya hidup memberikan peran yang besar dalam mempengaruhi infertilitas dinataranya merokok, penggunaan obat-obatan dan zat adiktif yang berdampak pada abnormalitas sperma dan penurunan libido. Konsumsi alkohol mempengaruhi masalah ereksi yang mengakibatkan berkurangnya pancaran sperma. Suhu disekitar areal testis juga mempengaruhi abnormalitas spermatogenesis. Terjadinya ejakulasi retrograt misalnya akibat pembedahan sehingga menyebebkan sperma masuk ke vesika urinaria yang mengakibatkan komposisi sperma terganggu.
2. Apa saja faktor-faktor yg menyebabkan infertil baik pd laki-laki dan perempuan? FAKTOR – FAKTOR YANG MEMPENGARUHI INFERTIL Berbagai gangguan yang memicu terjadinya infertilitas antara lain : 1. Pada Perempuan a. Hormonal Gangguan glandula pituitaria, thyroidea, adrenalis atau ovarium yang menyebabkan : 1. Kegagalan ovulasi. 2. Kegagalan endometrium uterus untuk berproliferasi dan sekresi.
3. Sekresi vagina dan cervix yang tidak menguntungkan bagi sperma. 4. Kegagalan gerakan ( motilitas ) tuba falopii yang menghalangi spermatozoa mencapai uterus. b. Sumbatan Tuba falopii yang tersumbat bertanggung jawab untuk kira– kira sepertiga dari penyebab infertilitas. Sumbatan tersebut dapat disebabkan 1. Kelainan kongenital. 2. Penyakit radang pelvis umum, misalnya apendisitis dan peritonitis. 3. Infeksi tractus genitalis yang naik, misalnya gonore. c. Faktor Lokal Keadaan – keadaan seperti : 1. Fibroid uterus, yang menghambat implantasi ovum. 2. Erosi cervix yang mempengaruhi pH sekresi sehingga merusak sperma. 3. Kelainan kongenital vagina, cervix atau uterus yang menhalangi pertemuan sperma ayau ovum.
2. Pada Laki – Laki a. Gangguan Spermatogenesis Analisis cairan seminal dapat mengungkapkan : 1. Jumlah spermatozoa kurang dari 20 juta per mililiter cairan seminel. 2. Jumlah spermatozoa yang abnormal lebih dari 40% yang berupa defek kepala ( caput ) atau ekor ( cauda ) yang spesifik. Keadaan ini mungkin karena adanya aplasia sel germinal, pengelupasan, atau suatu defek kongenital, atau beberapa penyebab yang tidak dapat ditetapkan. 3. Cairan seminal yang diejakulasikan kurang dr 2 ml. 4. Kandungan kimia cairan seminal tidak memuaskan, misalnya kadar glukosa, kolesterol, atau enzim hialuronidase abnormal dan pH – nya terlalu tinggi atau terlalu rendah. b. Obstruksi 1.
Sumbatan ( oklusi ) kongenital duktus atau tubulus.
2.
Sumbatan duktus atau tubulus yang disebabkan oleh penyakit peradangan (inflamasi ) akut atau kronis yang mengenai membran basalais atau dinding otot
tubulus seminiferus, misalnya orkitis, infeksi prostat, infeksi
gognokokus. Penyakit ini merupakan penyebab yang paling umum pada infertilitas pria. c. Ketidakmampuan Koitus atau Ejakulasi 1. Faktor – faktor fisik, misalnya hipospadia, epispadia, deviasi penis sperti pada priapismus atau penyakit Peyronie. 2. Faktor – faktor psikologis yang menyebabkan ketidakmampuan untuk mencapai atau mempertahankan ereksi. 3. Alkoholisme kronik. d. Faktor Sederhana Kadang – kadang faktor – faktor sederhana seperti memakai celana jeans ketat, mandi dengan air terlalu panas, atau berganti lingkungan ke iklim tropis dapat menyebabkan keadaan luar ( panas ) yang tidak menguntungkan untuk produksi sperma yang sehat.
Faktor apa saja pada wanita pengaruh pada fertilitas dna juga pada pria Pada Wanita a. Gangguan organ reproduksi: Infeksi vagina sehingga meningkatkan keasaman vagina yang akan membunuh sperma dan pengkerutan vagina yang akan menghambat transportasi sperma ke vagina Kelainan pada serviks akibat defesiensi hormon esterogen yang mengganggu pengeluaran mukus serviks. Apabila mukus sedikit di serviks, perjalanan sperma ke dalam rahim terganggu. Selain itu, bekas operasi pada serviks yang menyisakan jaringan parut juga dapat menutup serviks sehingga sperma tidak dapat masuk ke rahim Kelainan pada uterus, misalnya diakibatkan oleh malformasi uterus yang mengganggu pertumbuhan fetus, mioma uteri dan adhesi uterus yang menyebabkan terjadinya gangguan suplai darah untuk perkembangan fetus dan akhirnya terjadi abortus berulang Kelainan tuba falopii akibat infeksi yang mengakibatkan adhesi tuba falopii dan terjadi obstruksi sehingga ovum dan sperma tidak dapat bertemu b. Gangguan ovulasi Gangguan ovulasi ini dapat terjadi karena ketidakseimbangan hormonal seperti adanya hambatan pada sekresi hormon FSH dan LH yang memiliki pengaruh besar terhadap ovulasi. Hambatan ini dapat terjadi karena adanya tumor kranial, stress, dan penggunaan obat-obatan yang menyebabkan terjadinya disfungsi hipothalamus dan hipofise. Bila terjadi gangguan sekresi kedua hormon ini, maka folicle mengalami hambatan untuk matang dan berakhir pada gengguan ovulasi.
c. Kegagalan implantasi Wanita dengan kadar progesteron yang rendah mengalami kegagalan dalam mempersiapkan endometrium untuk nidasi. Setelah terjadi pembuahan, proses nidasi pada endometrium tidak berlangsung baik. Akiatnya fetus tidak dapat berkembang dan terjadilah abortus. d. Endometriosis Kondisi menebalnya lapisan endometrium di tuba falopii atau ovarium. Kondisi ini sering menimbulkan kista. Kista dapat mengganggupematangan folikel dan pelepasan sel telur. e. Abrasi genetis Translokasi Robertsonian menyebabkan aborsi spontan atau infertilitas primer f. Faktor immunologis Apabila embrio memiliki antigen yang berbeda dari ibu, maka tubuh ibu memberikan reaksi sebagai respon terhadap benda asing. Reaksi ini dapat menyebabkan abortus spontan pada wanita hamil. g. Lingkungan Paparan radiasi dalam dosis tinggi, asap rokok, gas ananstesi, zat kimia, dan pestisida dapat menyebabkan toxic pada seluruh bagian tubuh termasuk organ reproduksi yang akan mempengaruhi kesuburan. h. Usia Usia 35 tahun peluang seorang wanita akan hamil adalah 95% setelah rutin melakukan hubungan seks selama 3 tahun, pada wanita 38 tahun peluangnya akan turun menjadi 75%.
Pada Pria Ada beberapa kelainan umum yang dapat menyebabkan infertilitas pada pria yaitu : Abnormalitas sperma; morfologi, motilitas Abnormalitas ejakulasi; ejakulasi rerograde, hipospadia Abnormalitas ereksi Abnormalitas cairan semen; perubahan pH dan perubahan komposisi kimiawi Infeksi pada saluran genital yang meninggalkan jaringan parut sehingga terjadi penyempitan pada obstruksi pada saluran genital Lingkungan; Radiasi, obat-obatan anti cancer Abrasi genetik
3. Apa hubungan suami perokok berat dengan keluhan pasien? Rokok Asap rokok dapat menimbulkan gangguan hormonal, spermatogenesis, merusak viabilitas spermatozoa dan menyababkan adanya bahan toksik pada spermatozoa. Gangguan terhadap sel spermatozoa menyebabkan penurunan kualitas semen dan terjadinya kemandulan.(anonimous,2007) Dalam satu penelitian, perokok yang menghabiskan lebih dari 10 batang rokok perhari dilporkan mengalami pengurangan jumlah sekitar 13-17% jika dibandingkan dengan orang bukan perokok. Asap rokok yang dihirup seorang perokok mengandung komponen gas dan partikel. Komponen gas sangat berpotensi untuk menimbulkan radikal bebas, yang diantaranya terdiri karbon monoksida, karbon dioksida, oksida dari nitrogen dan senyawa hidrokarbon. Sedangkan komponen partikel beberapa diantaranya terdiri dari tar, nikotin, benzopiren, fenol dan cadmium (Zavos et al.,1998). Radikal bebas adalah molekul yang mempunyai atom dengan elektron yang tidak berpasangan. Radikal bebas tidak stabil dan mempunyai reaktivitas yang tinggi dan dapat merusak seluruh tipe makromolekuler seluler termasuk karbohidrat,protein,lipid dan asam nukleat. (Langseth,1995) Kelebihan produksi radikal bebas atau ROS ( reactive oxygen species ) dapat merusak sperma dan ROS telah diketahui penyebab infertilitas. Diketahui juga bahwa anion superoksida, radikal
hidroksil dan hidrogen peroksida merupakan beberapa ROS utama yang terdapaAt pada plasma semen. (Agarwa et al.,2003) Radikal bebas secara fisiologis terdapat pada sperma manusia (Zavos et al.,1998) dan timbulnya radikal bebas dalam tubuh diimbangi dengan mekanisme pertahanan endogen, dengan memproduksi zat yang mempunyai pengaruh sebagai anti radikal bebas yang disebut antioksidan. Akan tetapi, pada saat level ROS meningkat melebihi dari sistem pertahanan antioksidan tubuh, terjadilah stres oksidatif (sharma dan Agarwal, 1996; saleh et al.,2003)
4. Apa hubungan suami mengkonsumsi alkohol dg keluhan pasien? Alkohol Sejumlah penelitian lain juga telah menunjukkan bahwa penyalahgunaan alkohol pada pria dapat menyebabkan gangguan produksi testosteron dan penyusutan testis (atrofi testis) (Adler 1992). Atrofi testis terutama disebabkan hilangnya sel-sel sperma dan penurunan diameter tubulus seminiferus (Van Thiel et al., 1974). Mekanisme yang terlibat dalam hal ini kompleks dan kemungkinan melibatkan perubahan fungsi hipotalamus dan efek toksik alkohol langsung pada sel Leydig (Fleming et al., 2007). Produk metabolisme alkohol yaitu asetaldehida memiliki sifat toksik ke sel Leydig daripada alkohol itu sendiri (Van Thiel et al., 1983; Santucci et al., 1983). alkohol menurunkan kadar LH bahkan dengan hipofisis yang sudah terisolasi tersebut, setidaknya sebagian bertindak langsung ke hipofisis (Van Thiel et al., 1983; Santucci et al., 1983). Hal ini selaras dengan penelitian Emanuelle (1998) yang menyebutkan bahwa atrofi testis mungkin disebabkan oleh beberapa faktor, yaitu salah satunya adalah efek alkohol pada LH dan FSH yang merangsang pertumbuhan testis. alkohol menyebabkan kegagalan sintesis retinal di dalam testis. Kegagalan sintesis retinal ini akan menyebabkan gangguan spermatogenesis, karena retinal merupakan senyawa yang esensial untuk berlangsungnya spermatogenesis. Pada akhirnya hal tersebut akan menyebabkan penurunan jumlah lapisan sel spermatogenik (Nugroho,2007). Alkohol menyebabkan kegagalan hipotalamus dan hipofisis untuk mensekresikan Gonadotrophine Releasing Hormon (GnRH), FSH, dan LH (Wright, 1991; Rees, 1993), selanjutnya akan diikuti oleh kegagalan sel Leydig untuk mensintesis testosteron dan sel Sertoli tidak mampu melakukan fungsinya sebagai nurse cell (Nugroho, 2007)
5. Apa hubungan kebiasaan suami yg berendam di air panas?
Berendam air panas Dalam proses produksi, testis sebagai “pabrik” sperma membutuhkan suhu yang lebih dingin daripada suhu tubuh, yaitu 34–35 °C, sedangkan suhu tubuh normal 36,5–37,5 °C. Bila suhu tubuh terus-menerus naik 2–3 °C saja, proses pembentukan sperma dapat terganggu. Testis akan memproduksi sperma-sperma yang baik bila temperaturnya lebih rendah daripada suhu tubuh, kira-kira 36,7 derajat Celcsius. Makanya, testis diberi kantung yang menggelantung. Kalau kedinginan, kantung akan tertarik ke atas, kalau kepanasan tertarik ke bawah. Suhu adalah satu faktor yang mempengaruhi spermatogenesis atau proses pembentukan sperma. Suhu terbaik untuk produksi sperma adalah 34 derajat Celcius di bawah suhu tubuh normal. Skrotum bertugas menjaga suhu testis, karena itu ia berada di luar tubuh. Saat cuaca dingin, skrotum berkontraksi dengan menarik testis mendekat ke tubuh untuk mendapatkan kehangatan. Ketika hari panas, testis justru akan tergantung agak jauh dari tubuh. Suhu di ruangan sauna sekitar 40 bahkan 50 derajat Celcius. Kenaikan suhu yang tinggi bisa membuat kinerja testis tidak optimal. Salah satu fungsi yang terganggu adalah pembentukan sperma, sehingga sperma akan menurun secara kualitatif maupun kuanlitatif. Keadaan ini bisa menyebabkan kemandulan, karena jumlah sperma tidak memadai atau mutunya tidak bagus untuk bisa membuahi. Dr. H. Bambang Sukamto; Human health November 2002
6. Apa hubungan riwayat suami menderita urethritis Gonorrhoea 3 thn yg lalu?
Cervicitis GO - infertilitas Erosi serviks uteri (cervicitis) adalah perubahan yang terjadi di mulut rahim dan biasanya di diagnosis pada saat pemeriksaan dalam vagina (pemeriksaan ginekologi). Beberapa keluhan yang dialami adalah keputihan berbau atau gatal, nyeri pinggang, nyeri perut bagian bawah, infeksi saluran kencing berulang, nyeri saat hubungan seksual, sampai infertilitas. Keluhan keputihan bisa sangat mengganggu dan bisa sampai bertahun-tahun.
Pasien dengan erosi serviks hampir selalu disertai dengan keputihan yang kental, dan berbau. Cairan ini berisi sel-sel darah putih, sel mati, sekresi peradangan, bakteri, jamur, parasit atupun virus. Cairan ini sangat tidak sehat bagi kehidupan sperma, dan akan sangat menyulitkan sperma untuk bergerak. SUMBER : http://bloginfertilitas.wordpress.com/2012/01/20/erosi-serviks-uteri-daninfertilitas/
7. Apa hubungan istri mengidap toxoplasma dg keluhan? Intepretasi px.penunjang IG G Ddan IGM ?
interpretasi pemeriksaan dari skenario TORCH (toxoplasmosis, other infections, rubella, cytomegalovirus (CMV) ToRCH merupakan kelompok penyakit infeksi yang disebabkan oleh virus dan parasit Toxoplasma gondii, Rubella, Cyto Megalo Virus (CMV), Virus Herpes Simplek (HSV1 - HSV2). ToRCH menyebabkan kelainan dan berbagai keluhan yang bisa menyerang anak-anak, orang tua, dan ibu hamil. ToRCH menyerang semua jaringan organ tubuh yang termasuk system saraf pusat dan perifer yang mengendalikan fungsi gerak, penglihatan, pendengaran, system kardiovaskuler serta metabolisme tubuh. Pada waktu pertama kali terinfeksi (infeksi primer), tubuh manusia akan membentuk senyawa protein IgM (Immunoglobulin M) sebagai reaksi terhadap masuknya mahluk asing ke dalam tubuh. Senyawa protein ini dalam waktu relatif singkat langsung terbentuk begitu tubuh terkena infeksi. Antibodi IgM akan muncul di minggu pertama terjadinya infeksi, mencapai puncak pada satu bulan, kemudian mengalami penurunan. Pada beberapa individu, IgM dapat tetap terdeteksi beberapa tahun setelah infeksi primer. Namun, secara perlahan-lahan, IgM ini akan menghilang dalam waktu 1-24 bulan kemudian dan bisa timbul lagi bila yang bersangkutan terinfeksi kembali. Kira-kira 4 minggu setelah terjadinya infeksi primer akan terbentuk pula IgG (Immunoglobulin G) yang merupakan suatu zat penangkis atau kekebalan tubuh. IgG ini juga merupakan protein dengan berat molekul besar. Adanya IgG menunjukkan bahwa dalam tubuh telah terbentuk kekebalan. Jadi, bila titer/angkanya positif berarti tubuh telah membentuk kekebalan terhadap mahluk penyebab infeksi. Secara teoretis IgG ini akan
menetap di dalam tubuh. Hanya, kadarnya dapat naik atau turun sesuai kondisi kesehatan seseorang. Namun, pada kebanyakan kasus, IgG terus naik dan IgM menetap. IgG dan IgM yang positif menunjukkan adanya infeksi primer. Hal ini perlu pengobatan dan evaluasi, baik pada ibu maupun bayinya. Bila IgM positif sedangkan IgG negatif berarti menunjukkan adanya infeksi baru. Jika pada pemeriksaan ulang hasil IgM kemudian menjadi negatif, berarti IgM yang terdeteksi semula tidak spesifik. Antibodi IgG yang muncul beberapa minggu setelah respons IgM akan mencapai maksimum 6 bulan kemudian. Angka yang tinggi dapat bertahan selama beberapa tahun, tetapi akhirnya terjadi penurunan sedikit demi sedikit, menghasilkan kadar yang rendah dan stabil yang mungkin bertahan seumur hidup. Jadi, ibu yang pernah terinfeksi toksoplasmosis di masa lalu, titer IgG-nya tidak pernah nol ataupun negatif. Dugaan terhadap infeksi TORCH biasanya memang dibuktikan melalui pemeriksaan darah dengan pengukuran titer IgG, IgM, atau sekaligus keduanya. Kalau IgM dapat terdeteksi sekitar seminggu setelah infeksi akut dan menetap selama beberapa minggu atau bulan, IgG bisa saja tidak muncul sampai beberapa minggu kemudian setelah angka IgM meningkat. Bila diduga terinfeksi tetapi nyatanya IgM negatif, maka pemeriksaan laboratorium harus diulang 4 minggu dari tanggal pertama kali dilakukan pemeriksaan laboratorium. Ini penting dilakukan untuk memastikan adanya infeksi ataupun tidak. Bila pada pemeriksaan ulang IgM tetap negatif, namun titer IgG memperlihatkan kenaikan sebanyak 4 kali, kemungkinan yang bersangkutan memang sedang terinfeksi. Adapun bila terjadi perubahan titer dari IgM negatif menjadi positif, kemungkinan yang bersangkutan tengah terinfeksi kembali. Pemeriksaan Ulang Bila pada pemeriksaan ulang 4-6 minggu kemudian IgG tidak naik secara bermakna atau tidak terdapat IgM dengan nilai positif, Anda bisa menarik napas lega karena itu artinya Anda tidak perlu mendapat pengobatan. Akan lebih baik lagi bila pemeriksaan ulang tersebut dilanjutkan dengan pemeriksaan aviditas IgG untuk memastikan apakah janin juga terinfeksi atau tidak. Aviditas IgG yang rendah menunjukkan adanya infeksi baru, sementara aviditas IgG yang tinggi merupakan pertanda adanya kekebalan lampau. Kendati tidak perlu menjalani terapi pengobatan, bukan berarti Anda boleh lalai memeriksakan kandungan. Bahkan, monitoring terhadap janin biasanya dilakukan lebih ketat. Antara lain dengan pemeriksaan USG serial untuk mencari adakah kelainan bawaan pada janin sambil terus memantau pertumbuhannya. Narasumber: Dr. Stephen V. Mandang, SpOG, MbiomedSc, dari Siloam Hospital Karawaci Sumber : http://female.kompas.com/read/2009/05/13/16414334/membaca.hasil.tes.torch
8. Apa hubungan pasien belum mempunyai anak dengan menggunakan kb metode pil? Hubugnungan keluhan saat ini denga riwayat pemakaian pil kb Wanita yang berhenti dari kontrasepsi oral memiliki interval untuk kelahiran yang lebih panjang dibandingkan wanita yang menggunakan metoda lain. Perbedaan ini menghilang 30 sampai 42 bulan setelah menghentikan pil. Buku Seri Skema Diagnosis dan Penatalaksanaan Infertilitas. PIL KB
Adalah suatu cara Kontrasepsi untuk perempuan bebentuk pil/tablet di dalam strip yang berisi gabungan hormon estregon dan progrestin atau hanya hormon progesteron saja. Setiap sterip Pil KB berjumlah 21 dan 28 buah. Cara Kerja Pil KB Menekan ovulasi yang akan mencegah lepasnya sel telur perempuan dari indung telur. Mengendalikan lendir mulut rahim sehingga sperma tidak dapat masuk ke dalam rahim. Menipiskan lapisan endometrium. Keuntungan Menggunakan Pil KB
Penggunaan pil KB mudah yaitu hanya dengan meminumnya
Mengurangi rasa sakit ketika haid
Dapat mencegah kehamilan di luar rahim, kanker rahim dan payudara
Cocok untuk menunda kehamilan pertama bagi PUS Muda
Tidak mempengaruhi produksi ASI pada pil yang mengandung Progesteron antara lain exluton atau mini pil. Kelemahan Atau Efek Samping Pil KB
Menggunakan disiplin yang tinggi karena pil KB harus di mimun setiap hari tanpa putus
Dapat mengurangi ASI (pil KB yang mengandung estrogen)
Dapat meningkatkan resiko infeksi klamedia, eksternal genital, kembalinya kesuburan agak lambat
tidak dianjurkan bagi perempuan berumur di atas 30 tahun, karena akan mempengaruhi keseimbangan metabolisme tubuh
Dapat meningkatkan infeksi jamur di sekitar kemaluan, pendarahan/spotting antara masa haid
Kembalinya Kesuburan Kembalinya kesuburan setelah satu tahun menghentikan meminum pil KB Jangan Menggunakan Pil KB, jika Menyusui kecuali pil mini, Pernah sakit jantung, tumor ganas, lever, stroke, kelainan jantung, varises dan darah tinggi, perdarahan melalui lubang senggama, migren, pusing kepala yang hebat. Tempat Memperoleh Pil KB pil kb dapat diperoleh di Rumah Sakit, Klinik KB, Puskesmas, Tim KB keliling (TKBK), Momentum (KB-kes Manunggal TNI, KB-kes Bhayangkara, KB-kes PKK), Pos Alat KB Desa (PAKBD) Dokter dan Bidan peraktek Swasta. jika persedian habis, Pemakai dapat Kembali ke tempat pelayanan tersebut. Tingkat keberhasilan 92 sampai 99 persen jika di minum dengan tingkat disiplin yang tinggi
9. Apa hubungan BMI pada suami dan istri dengan keluhan yg dialami pasien? Hubungan BMIsuami 30kg/m2 Obesitas atau kegemukan adalah masalah yang besar di bidang kesehatan umum. Obesitas meningkatkan risiko dislipidemia, penyakit jantung dan pembuluh darah, diabetes melitus, infeksi dan banyak sekali penyakit lainnya. dalam bidang kesehatan reproduksi wanita, obesitas akan menyebabkan berbagai risiko berbagai penyakit seperti: • Gangguan menstruasi • Polikistik ovarium sindrom, hiperplasia endometrium, kanker rahim. • Infertilitas • Kehamilan risiko tinggi (keguguran dan prematuritas , preeklamsia, diabetes mellitus, polihidramnion) Khusus di bidang infertilitas, sebuah penelitian menunjukkan bahwa sekitar 34% dari wanita muda (usia rata-rata 23 tahun) yang sulit hamil (infertilitas) disebabkan obesitas. Dalam hubungannya dengan amenorrhea (tidak mendapatkan menstruasi), 45% nya adalah wanita yang obes. obesitas menyebabkan anovulasi dan menstruasi tidak teratur, mengurangi tingkat kesuburan, meningkatkan risiko keguguran dan berkontribusi terhadap komplikasi maternal dan perinatal. Dengan kata lain, obesitas tidak hanya membuat menjadi sulit hamil, namun juga menimbulkan berbagai macam komplikasi pada saat kehamilan. tidak hanya obesitas membuatnya jauh lebih sulit untuk hamil, tetapi juga menyebabkan ibu dan bayi untuk segala macam risiko sebelum dan sesudah kelahiran. Hasil survey dari Catsicas (2013) menunjukkan bahwa selain di atas, wanita obesitas yang menjalani perawatan bayi tabung, akan lebih banyak gagal daripada pasien yang tidak obes. Penyebab
Lemak yang disimpan dalam tubuh wanita dikenal untuk menghasilkan hormon pria yang disebut androgen. Androgen ini dapat menyebabkan hambatan pematangan folikel dan sehingga menyebabkan anovulasi. Hal yang sama juga ditemukan pada hormon leptin, yang memainkan peran penting dalam mengatur asupan energi (nafsu makan) dan metabolisme, yang juga dikaitkan dengan timbulnya obesitas, hormon leptin akan menghambat pengeluaran dari GnRH
Menurut Times of India, akumulasi kelebihan lemak dalam tubuh disebut sebagai obesitas. Obesitas bisa mengganggu keseimbangan hormon di dalam tubuh, salah satunya adalah masalah ketidak suburan. Apakah benar bahwa obesitas dikaitkan dengan kemandulan pada pria maupun wanita? Berikut penjelasannya yang kami lansir dari Times of India. Disfungsi ovulasi Karena Obesitas Gangguan dalam keseimbangan hormon tubuh ini membuat obesitas merupakan faktor resiko serius bagi pria maupun wanita. Menurut Dr. Abhy Agrawal, Laparoscopic and Bariatric Surgeon Centre for Obesity Control, Agrawal Clini and Asian Heart Institute, mengatakan,”Disfungsi ovulasi merupakan faktor utama yang menyebabkan infertilitas pada wanita yang obesitas. Ketidakteraturan kadar hormon androgen, estrogen dan progesteron benar-benar dapat mengubah siklus menstruasi wanita. Tingkat optimal hormon ini sangat penting untuk kehamilan dan konsepsi. Endapan lemak pada ovarium juga bisa menganggu perkembangan embrio dan mengakibatkan keguguran.” jelasnya. Polycystic Ovary syndrome dan obesitas Dr Manish Motwani,Laparoscopic Weight Loss and General Surgeon, Aastha HealthCare,mengatakan bahwa, “Penyebab utama infertilitas pada wanita dan kondisi sub kesuburan yang dikenal sebagai Polycystic Ovary Syndrome (PCOS), dimana sejumlah besar kista kecil muncul di ovarium sebagai akibat dari ketidakseimbangan hormon,”ungkapnya.Gangguan dalam ovulasi wanita dan siklus menstruasi sebagai akibat dari kenaikan berat badan tidak sehat dapat berdampak negatif terhadap sistem reproduksi, menyebabkan kesulitan dalam hamil. Nah, jadi mungkin sudah saatnya bagi Anda untuk memperbaiki pola gaya hidup dengan kebiasaan makan disiplin, tingkat peningkatan fisik sehari-hari dan tak kalah penting, olahraga yang teratur.
Produksi Sperma Rendah, Disfungsi Ereksi dan Obesitas Tak hanya terjadi masalah pada kaum wanita saja, meski kasus-kasus infertilitas pada wanita obesitas terkait telah didokumentasikan dengan baik. Namun, itu mungkin datang sebagai kejutan
bahwa ada hubungan kuat antara berat badan meningkat dan produksi sperma yang rendah dan disfungsi ereksi. Menurut Dr Motwani, “Tergantung Kemampuan untuk mempertahankan ereksi pada interaksi kompleks dari saraf sensorik dan pembuluh darah dan kerusakan sering terjadi pada urutan kejadian yang menyebabkan ereksi dikenal sebagai gangguan disfungsi ereksi”. Dr Agrawalmenambahkan bahwa, “Obesitas sangat terkait dengan infertilitas pada pria. Sel-sel lemak memproduksi estrogen dan laki-laki dengan sel lemak lebih banyak memiliki waktu tertentu lebih banyak estrogen beredar melalui tubuh mereka dibandingkan dengan laki laki yangmemiliki berat badan normal. Penyebab paling umum untuk infertilitas pria adalah produksi sperma yang abnormal “. Obesitas merupakan penyebab akar beberapa komplikasi medis. Oleh karena itu, pengobatan untuk infertilitas terkait obesitas pada pria dan wanita harus mencakup pendekatan yang difokuskan pada mengobati obesitas itu sendiri. Sedangkan faktor genetik yang menyebabkan obesitas mungkin sebagian besar di luar kendali seseorang, modifikasi gaya hidup dapat memainkan peran penting dalam mempertahankan berat badan yang sehat dan meningkatkan kualitas hidup seseorang.
http://felis.com/keterkaitan-obesitas-dengan-ketidaksuburan/ http://www.cultbeauty.co.uk
perempuan: Laki-laki : .
10.Cara mendiagnosis kasus infertilitas laki-laki, perempuan ? Px. Penunjang? anamnesa 1. umur wanita 2. siklus haidirreguler ovulasi tdk teratur 3. riwayat medis pasutri parotitis suami, abortus berilang, PID, pembedahan pelvis, kehamilan ektopik, problrm medis serius lainnya pada istri 4. dismenore/ dispreunia berat dan progresif endometriosis, dll 5. riwayat penggunaan IUD, infeksi pelvis, pembedahan ovarium, tuba, uterus penilaian dini keadaan; termasuk tindakan laparoskopi 6. penggunaan DES Pemeriksaan
DARAH dilakukan tepat 8 hari setelah ovulasiuntuk mendapatkan hasil kadar progesteron yg optimal 1. Pemeriksaan Pria Secara umum : Pemeriksaan laboratorium bagi pria yang umumnya dilakukan:
Analisa sperma yang harus dilakukan pertama kali Folicle-stimulating hormone (FSH) Luteinizing hormone (LH) Testosteron Prolaktin
Sementara pemeriksaan ultrasound bagi pria yaitu transrectal and scrotal ultrasound. Pemeriksaan ini dapat membantu dokter untuk melihat adanya retograde ejaculation dan kerusakan pembuluh ejakulator.
Masalah air mani -
analisa semen Warna Putih keruh Bau Bunga akasia PH 7,2 – 8,0 . jika < 7 menandakan adanya peradangan kronik, tetapi jika > 8 menandakan peradangan akut Volume 2 - 5 ml Viskositas , waktu untuk menjatuhkan air mani dari pipet nrmal 1-2 detik Jumlah sperma 20 juta / ml Sperma motil kategori A dan B > 50% Bentuk normal > 30% Kecepatan gerak sperma 0,18-1,2 detik Aglutinasi Tidak ada Sel – sel radang Sedikit,tidak ada Uji fruktosa (dihasilkan oleh vesica seminalis) 150-650 mg/dl
-
pemeriksaan endokrin Pemeriksaan ini berguna untuk menilai kembali fungsi hipothalamus, hipofisis jika kelainan ini diduga sebagai penyebab infertilitas. Uji yang dilakukan bertujuna untuk menilai kadar hormon tesrosteron, FSH, dan LH.
-
USG Pemeriksaan ini dilakukan untuk melihat struktur kelenjar prostat, vesikula seminalis, atau seluran ejakulatori.
-
Biopsi testis
Pemeriksaan ini dilakukan dengan mengambil sampel jaringan testis memakai metoda invasif untuk mengidentifikasi adanya kelainan patologi. 2. Pemeriksaan Wanita Pemeriksaan laboratorium bagi wanita yang umumnya dilakukan:
Thyroid-stimulating hormone (TSH) Prolaktin Luteinizing hormone (LH) Folicle-stimulating hormone (FSH) Progesteron
Sementara pemeriksaan ultrasound bagi wanita yaitu:
Hysterosalpingography (HSG) untuk melihat kondisi uterus dan tuba falopi. Laparoscopy untuk memeriksa indung telur, tuba falopi dan uterus terkait masalah penyakit seperti jaringan parut dan endometriosis.
Penjelasan dan yang lain : -
deteksi ovulasi 1. Meliputi pengkajian BBT (basal body temperature ), suhu badan sangat dipengaruhi oleh progesterone. Suhu paling rendah saat terjadi lonjakan LH, kemudia meningkat setelah ovulasi 2. Uji lendir serviks metoda berdasarkan hubungan antara pertumbuhan anatomi dan fisiologi serviks dengan siklus ovarium untuk mengetahui saat terjadinya keadaan optimal getah serviks dalam menerima sperma Pada fase proliferasi sampai ovulasi, di bawah pengaruh hormone estrogen, konsentrasi protein berkurang, tetapi konsentrasi air dan musin bertambah viskositas berkurang sperma mudah menembus getah serviks. Sesudah ovulasi, getah serviks menjadi lebih kental dan keruh. Tes yang dipakai ada 2 : Spinbarkeit dan Fern Test
-
analisa hormon Mengkaji fungsi endokrin pada aksis ovarium – hipofisis – hipotalamus. Dengan pengambilan specimen urine dan darah pada berbagai waktu selama siklus menstruasi. FSH : bila rendah kelainan di aksis hipofisis-hipotalamus ; bila tinggi kelainan di ovarium
LH : LH paling efektif jika diperiksa setiap hari untuk mengetahui masa ovulasi. Masa ovulasi akan terjadi peninggian kadar LH yang tajam Estrogen : dapat digunakan untuk penentuan saat ovulasi dan aktivitas ovarium Kadar estrogen urin <10 mikrogram tidak ada aktivitas ovarium >15 mikro aktivitas folikuler Progesteron : menunjukkan adanya ovulasi. -
sitologi vagina Pemeriksaan usap forniks vagina untuk mengetahui perubahan epitel vagina
-
uji pasca senggama (sims-huhner) 2-4 jam pasca senggama Mengetahui ada tidaknya spermatozoa yang melewati serviks Abstinen 2 hari sanggama 2 jam sebelum ke dokter ambil lender serviks px mikroskop tepat 1 hr sebelum ovulasi beberapa klinikus melakukan test ini 10-12 jam pasca senggama yang dinilai: 1. lendir serviks a. jumlah b. viskositas c. ferning d. spinnbarkeit e. selularitas f. ph 2. spermatozoa a. jumlah per LPB b. kuantitas spermatozoa motil c. kualitas pergerakan spermatozoa d. arah gerakan spermatozoa
-
biopsi endometrium terjadwal dilakukan dg paracervical block, dilakukan pada hari ke-26 siklus haid-28-hari atau hari ke-12 post ovulasi mengetahui perubahan endometrium seraggam dg efek sekretoris yg diharapkan Mengetahui pengaruh progesterone terhadap endometrium dan sebaiknya dilakukan pada 2-3 hr sebelum haid.
-
Histerosalfingografi Radiografi kavum uteri dan tuba dengan pemberian materi kontras. Disini dapat dilihat kelainan uterus, distrosi rongga uterus dan tuba uteri, jaringan parut dan adesi akibat proses radang. Dilakukan secara terjadwal.
dilakukan pada fase dini dari siklus haid- setelah perdarahan per vaginam berhenti-tetapi sebelum terjadi ovulasi -
Laparoskopi Standar emas untuk mengetahui kelainan tuba dan peritoneum. dapat dilakukan pada hari ke-26 dari siklus haid-28-hari
-
pemeriksaan pelvis ultrasound Untuk memvisualisasi jaringan pelvis, misalnya untuk identifikasi kelainan, perkembangan dan maturitas folikuler, serta informasi kehamilan intra uterin.
Dr. Budi Wiweko SpOG ( Divisi Imunoendokrinologi Reprodiksi Departemen obstetric dan Ginekologi FKUI/RSCM )
Tahap pemeriksaan laboratorium Pria Analisis sperma untuk mengetahui mutu air mani dan spermatozoanya, meliputi jumlah sperma/ml, bentuk, gerakan, jumlah dan persentase yang hidup serta pencairan air mani. Wanita Pemantauan ovulasi, untuk menentukan apakah ovarium menghasilkan sel telur yang matang. Pemantauan ovulasi ini dapat dilakukan dengan beberapa cara : Riwayat siklus haid: siklus haid yang teratur dan normal, nyeri per-tengahan siklus, perdarahan atau peningkatan luah atau cairan va-gina (vaginal discharge), mastalgia prahaid menandakan ovulasi telah terjadi. Uji pakis: pemeriksaan pada hari ke-23-28 siklus haid, istri diminta datang untuk pengambilan getah serviks dari kanal endoserviks ke-mudian dikeringkan pada gelas objek dan diperiksa pengaruh estro-gen. Jika tidak terdapat pola daun pakis dan kristal getah serviks berarti ovulasi telah terjadi. Suhu Basal Badan (SBB): SBB diperiksa setiap bangun pagi hari se-belum melakukan aktivitas apapun. Nilainya ditandai pada kertas grafik. Jika wanita berovulasi, grafik akan memperlihatkan pola bifasik dengan tukik pada pertengahan siklus. Sitologi vagina atau sitologi endoserviks: memantau perubahan pada sel-sel yang tereksfoliasi selama fase luteal (pengaruh progesteron). Biopsi endometrium (mikrokuretase): dapat dilakukan secara poliklinis dengan pembiusan ringan atau tanpa pembiusan. Dengan memakai kuret kecil. Dilakukan pada 5-7 hari sebelum hari haid berikutnya.
Laparoskopi diagnostik : melihat secara langsung adanya bintik ovu-lasi atau korpus luteum sebagai hasil ovulasi. Peneraan hormon: menentukan kadar hormon dalam darah, urin mau-pun liur (saliva). Kadar normal dalam satu siklus : Jenis hormon
Satuan
FSH LH PRL E2 P
mUI/ml mUI/ml ng/ml pg/ml ng/ml
Praovulasi
Fase siklus haid Ovulasi
Pasca ovulasi
5-20 5-15 25-75 <5
15-45 30-40 5-25 200-600 5-8
5-12 5-15 100-300 10-30
Histeroskopi: dapat memperlihatkan lukisan endometrium yang bening kekuningan, yang sesuai dengan fase luteal. Ultrasonografi: dapat memantau perkembangan folikel dan menentukan saat ovulasi. Pemeriksaan dilakukan secara serial. Penilaian rahim dan saluran telur dapat dilakukan dengan beberapa cara : Biopsi endometrium: selain untuk penilaian ovulasi, juga dapat untuk pemeriksaan histologik lain, misalnya biakan terhadap tuberkulosis, menilai adanya hiperplasia endometrium. Terkadang dijumpai adanya hiperplasia fokal meskipun siklus berovulasi berdasarkan peneraan homon P plasma pada pertengahan fase luteal. Oleh karena itu perlu dilakukan pemeriksan rasio P/E2 dan PRL/E2 bersamaan dengan biopsi endometrium. Uji insuflasi/pertubasi: CO2 ditiupkan melalui kanal serviks dan dibuat rekaman kymograf terhadap tekanan uterus, perubahan tekanan ber-arti tuba Falloppii paten. Gas ini juga dapat didengar dengan stesto-skop atau dilihat dengan sinar X. Hidrotubasi: prinsipnya sama dengan pertubasi hanya yang diguna-kan adalah cairan yang mengandung antibiotika Kanamycin 1 gram, deksametason 5 mg dan antipasmodik cair. Histerosalpingogram: dilakukan pada paro-pertama siklus haid, larutan radioopak disuntikkan melalui kanal serviks ke dalam rahim dan saluran telur. Perjalanan larutan tersebut dipantau di layar dengan penguat bayangan. Histeroskopi : melihat secara langsung keadaan permukaan endome-trium. Laparoskopi : melihat secara langsung dan menguji patensinya de-ngan menyuntikkan larutan biru metilen atau indigokarmin, dan de-ngan melihat pelimpahannya ke dalam rongga peritoneal. Laparoskopi juga dapat memperlihatkan perlekatan pelvis, endometriosis, dan patologi ovarium tetapi tidak dapat menggambarkan keadaan rongga uterus. Ultrasonografi atau endosonografi: menilai bentuk, ukuran, serta patologi uterus maupun tebal endometrium.
Analisis infeksi TORSH-KM (toksoplasma, rubella, sitomegalus, herpes sim-pleks, klamidia, mikoplasma). Uji pasca-sanggama (UPS) untuk melihat apakah air mani sudah memancar dengan baik ke puncak vagina selama sanggama. UPS dilakukan 2-3 hari sebelum perkiraan ovulasi. Pasien diminta datang 2-8 jam setelah sangga-ma normal. Getah serviks diisap dari kanal endoserviks dan diperiksa de-ngan mikroskop, jika terdapat 20 spermatozoa per lapang pandang besar (LPB= x400) maka kemungkinan hamil cukup besar, antara 1-20 spermatozoa per LPB sudah memuaskan.
Pemeriksaan Lanjutan Pemeriksaan endoskopi adalah pemeriksaan dengan menggunakan alat teleskop (teropong) yang dimasukkan ke dalam rongga tubuh melalui saluran alami (kanal serviks: pada histeroskopi; kanal servik-rongga rahim, mulut saluran telur: pada tuboskopi/Falloposkopi), suatu pembedahan kecil (di daerah pusar atau umbilikus: pada laparoskopi; di puncak cekungan vagina belakang atau forniks posterior: pada hidrolaparoskopi). Ada 4 (empat) macam endoskopi dalam bidang ginekologi: Histeroskopi atau teropong rongga rahim Laparoskopi atau teropong rongga perut Tuboskopi/Falloposkopi atau teropong rongga salutan telur Hidrolaparoskopi atau teropong rongga panggul disertai penggenangan cairan
Histeroskopi digunakan untuk: melihat keadaan saluran mulut rahim, rongga rahim, mulut dalam saluran telur, besarnya rongga rahim, warna atau kejernihan selaput rahim, untuk membedakan polip endometrium dan leiomiom submukosum; untuk memastikan perlekatan dalam rahim dan kelainan bawaan dalam rahim; untuk me-ngenali kelainan-kelainan pada histerogram; untuk penatalaksanaan operasi pada sekat rahim yang menyebabkan keguguran berulang. Laparoskopi digunakan untuk melihat berbagai kelainan di dalam rongga panggul (pelvis) atau rongga perut (abdomen) misalnya kista (tumor) indung telur (ova-rium), tumor rahim (miom uterus), perlekatan di rongga panggul akibat infeksi atau endometriosis, bintil-bintil (lesi) endometriosis yang tidak terlihat dengan alat ultrasonografi, pembengkakan saluran telur (hidrosalpinks), dan juga bebe-rapa kelainan bawaan rahim seperti rahim dua-tanduk (uterus bikornis) atau tiadanya indung telur (agenesis ovarii).
Tuboskopi atau Falloposkopi digunakan untuk melihat bagian dalam saluran telur, baik permukaannya maupun rongganya, misalnya adakah perlekatan akibat infeksi,
penyempitan bawaan, dan hilangnya bulu getar (silia) selaput lendir (mu-kosa) saluran telur. Hidrolaparoskopi merupakan suatu teknik mutakhir untuk melihat suatu gangguan fungsi dan anatomik ujung saluran telur atau cekungan di belakang rahim (kavum Douglas), misalnya perlekatan ujung saluran telur (fimbria), endometriosis, miom uterus subserum di bagian belakang rahim atau kista ovarium. Pemeriksaan endoskopi tidak dilakukan begitu saja pada semua wanita, melainkan harus dengan dasar yang jelas, misalnya pada wanita infertil yang telah melaku-kan pemeriksaan infertilitas dasar sebelumnya tetapi belum diketahui penyebab infertilnya, dan pada wanita yang diduga adanya endometriosis, miom, tumor atau kanker rahim. Sumber : http://kuliahbidan.wordpress.com/2008/07/19/kesuburan-fertilitas/
morfologi spermatozoa
11.Penatalaksanaan terkait infertilitas? Penatalaksanaan Wanita Pengetahuan tentang siklus menstruasi, gejala lendIr serviks puncak dan waktu yang tepat untuk coital Pemberian terapi obat, seperti; a. Stimulant ovulasi, baik untuk gangguan yang disebabkan oleh supresi hipotalamus, peningkatan kadar prolaktin, pemberian tsh. b. Terapi penggantian hormon c. Glukokortikoid jika terdapat hiperplasi adrenal d. Penggunaan antibiotika yang sesuai untuk pencegahan dan penatalaksanaan infeksi dini yang adekuat GIFT ( gemete intrafallopian transfer ) Laparatomi dan bedah mikro untuk memperbaiki tuba yang rusak secara luas Bedah plastic misalnya penyatuan uterus bikonuate, Pengangkatan tumor atau fibroid Eliminasi vaginitis atau servisitis dengan antibiotika atau kemoterapi Pria Penekanan produksi sperma untuk mengurangi jumlah antibodi autoimun, diharapkan kualitas sperma meningkat Agen antimikroba Testosterone Enantat dan Testosteron Spionat untuk stimulasi kejantanan HCG secara i.m memperbaiki hipoganadisme FSH dan HCG untuk menyelesaikan spermatogenesis Bromokriptin, digunakan untuk mengobati tumor hipofisis atau hipotalamus Klomifen dapat diberikan untuk mengatasi subfertilitas idiopatik Perbaikan varikokel menghasilkan perbaikan kualitas sperma Perubahan gaya hidup yang sederhana dan yang terkoreksi. Seperti, perbaikan nutrisi, tidak membiasakan penggunaan celana yang panas dan ketat Perhatikan penggunaan lubrikans saat coital, jangan yang mengandung spermatisida
12.Prognosis Infertilitas 13.STERILITAS Beda infertilitas dengan sterilitas Sterilitas ketidakmampuan yg lengkap dan permanen untuk menjadi hamil dan menghamili, meskipun telah diberikan terapi Keluarga Berencana dan kontrasepsi, dr. Hanafi Hartanto, Pustaka Sina Harapan, 2002