Artikel PPP Tunnel Bridging Kategori: Tips & Trik BCP (Bridge Control Protocol), sebuah protocol yang memungkinkan untuk meneruskan paket ethernet melalui link PPP atau metode tunnelling lain seperti PPTP, L2TP dan PPPOE. Contoh implementasi BCP adalah ketika kita ingin menghubungkan 2 site agar bisa menggunakan segment IP yang sama, tetapi pada saat yang sama juga dibutuhkan enkripsi untuk menjaga data yang dipertukarkan. Topologi
Terdapat 2 buah kantor, dimana keduanya sudah terhubung ke internet. Router tiap kantor menggunakan ether2 sebagai WAN dan Ether3 untuk terhubung ke jaringan LAN. Jaringan LAN Kantor Cabang ingin bisa berkomunikasi dan menggunakan segment IP yang sama dengan LAN Kantor Pusat. Data yang dipertukarkan adalah data rahasia sehingga membutuhkan enksripsi. Komunikasi kedua kantor dapat dibangun dengan menggunakan PPTP, dimana enkripsi dapat diaktifkan. Untuk memenuhi kebutuhan agar kedua LAN dapat menggunakan IP Segment yang sama dibutuhkan metode Bridging. Sehingga dalam jaringan ini nantinya menggunakan kombinasi PPTP BCP. Konfigurasi Kantor Pusat (PPTP Server) Yang harus dilakukan pada tahap awal adalah konfigurasi Bridge.
Tambahkan interface Bridge Baru
Aktifkan RSTP protocol untuk mencegah Bridge Loop. Biasakan aktifkan STP/RSTP pada saat pembuatan Bridge. Pada RouterOS terbaru RSTP otomatis aktif.
Tambahkan interface yang terhubung ke jaringan Lokal (LAN) sebagai Bridge Port
Sampai disini Setting Bridge telah selesai. Berikutnya lakukan setting PPTP Server. Aktifkan PPTP server dengan mencentang parameter Enabled.
Selanjutnya, buat PPP Profile baru. Definisikan nama interface Bridge yang dibuat sebelumnya agar ketika PPTP sudah terbentuk, interface PPTP akan secara otomatis menjadi Bridge Port.
Aktifkan Enkripsi pada link PPTP untuk melindungi data yang dipertukarkan. Masih dalam pengaturan PPP Profile.
Create username dan password untuk authentikasi user, arahkan agar menggunakan profile yang sudah dibuat sebelumnya. Pengaturan dapat dilakukan pada PPP Secret.
Karena nanti interface PPTP akan masuk pada Bridge Port, maka Local dan Remote Addres tidak harus didefinisikan. Sampai disini pengaturan Router Kantor Pusat sebagai PPTP server telah selesai. Selanjutnya lakukan pengaturan pada sisi PPTP Client. Konfigurasi Kantor Cabang (PPTP Client) Pada tahap awal lakukan penambahan interface Bridge baru dan tambahkan interface yang menuju ke jaringan lokal sebagai Bridge Port. Langkah nya sama dengan pengaturan Bridge pada Konfigurasi Kantor Pusat. Jika konfigurasi Bridge sudah selesai, selanjutnya konfigurasi pada PPTP Tunnel. Pertama tambahkan PPP Profile. Definisikan interface Bridge yang akan digunakan serta aktifkan
enkripsi. Langkah penambahan PPP Profile sama dengan Konfigurasi pada PPTP Server. Lakukan Dial PPTP dari Kantor Cabang
Isikan username dan password sesuai dengan konfigurasi PPP Secret pada PPTP Server. Jangan lupa arahkan agar menggunakan PPP Profile yang dibuat sebelumnya.
Jika tunnel PPTP sudah terbentuk, interface PPTP akan otomatis menjadi Bridge Port di kedua sisi.
PPTP Server Bridge Port
PPTP Client Bridge Port
Pengetesan Lakukan pengetesan dengan memasangkan IP yang satu segment pada kedua sisi LAN, kemudian lakukan PING.
Semua host pada bridge yang sama bisa berkomunikasi dengan MAC Address. Jika scan menggunakan winbox, perangkat Router akan terdeteksi.
Interface Bridge tidak harus memiliki IP Address, akan tetapi bisa juga dipasangkan IP untuk kebutuhan monitoring. ASDF