LAPORAN BIOLOGI UMUM PENGGUNAAN MIKROSKOP SERTA PENGAMATAN BENTUK DAN STRUKTUR SEL
Disusun oleh: Nama
: Ludfiatul Hasanah
NIM
: 160210102005
Kelompok
:2
No HP
: 0895800122003
PROGRAM STUDI FISIKA JURUSAN PENDIDIKAN MIPA FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS JEMBER 2017
I.
Judul Penggunaan Mikroskop Serta Pengamatan Bentuk Dan Struktur Sel
II.
Tujuan 2.1 Memperkenalkan komponen – komponen mikroskop dan cara penggunaannya. 2.2 Mempelajari cara menyiapkan bahan – bahan yang akan diamati di bawah mikroskop. 2.3 Mengamati bentuk dan struktur sel hewan dan sel tumbuhan.
III.
Dasar Teori Mikroskop adalah salah satu alat bantu yang sering digunakan dalam
pengamatan preparat mikroskopis. Mikroskopis berasal dari bahasa latin yaitu micro : kecil,scopium : penglihatan. Mikroskop ini berfungsi untuk untuk melihat dan mengamati objek dengan ukuran sangat kecil yang tidak bisa dilihat dengan mata telanjang. Mikroskop biologi digunakan untuk pengamatan benda – benda tipisdan transparan. Jika yang diamati tebal misalnya jaringan harus dibuat sayatan yang tipis. Benda yang diamati biasanya diletakan di atas kaca obyek, dalam medium air, dan ditutup dengan kaca penutup yang tipis. Penyinaran diberikan dari bawah oleh sinar alam atau lampu. Sedangkan mikroskop stereo digunakan untuk pengamatan denda yang tidak terlalu halus, dapat tebal maupun tipis, terasparan maupun tidak(Maftuchah,2014:3). Mikroskop pertama kali digunakan oleh ilmuan (sainstis) zaman renainsans. Dalam mikroskop cahaya(Light Microscop LM),cahaya tampak diteruskan melalui specimen melalui lensa kaca. Lensa ini merefleksikan cahaya sedemikian rupa sehingga citra specimen diperbesar ketika diproyeksikan ke mata, ke film fotografi atau sensor digital atau kelayar video. Ada beberapa jenis mikroskop, diantaranya mikroskop monokuler, bayangan yang tampak memiliki panjang dan lebar, hanya sedikit member gambaran tentang tingginya. Obyek yang akan diselidiki harus memiliki ukuran yang kecil dan tipis sehingga bias ditembus cahaya.
A. Komponen mikroskop 1.
Lensa okuler adalah lensa yang letaknya dekat dengan mata observer. Lensa ini berfungsi untuk membentuk bayangan maya, tegak, diperbesar dari lensa objektif.
2.
Lensa objektif adalah lensa yang berada dekat dengan objek yang diamati. Lensa ini berfungsi untuk membentuk bayangan nyata, terbalik, diperbesar. Pembesaran dari lensa objektif dapat diatur oleh bagian revolver yang ada pada mikroskop.
3.
Tabung mikroskop atau tubus adalah bagian mikroskop berbentuk tabung yang berfungsi mengatur fokus serta menghubungkan lensa okuler dengan lensa objektif.
4.
Makrometer atau pemutar kasaradalah bagian mikroskop yang berfungsi menaik-turunkan tabung mikroskop dengan cepat.
5.
Mikrometer atau pemutar halus adalah bagian mikroskop yang berfungsi menaik-turunkan tabung mikroskop dengan lambat. Ukurannya umumnya lebih kecil dibanding makrometer.
6.
Revolver adalah bagian mikroskop yang berfungsi mengatur perbesaran lensa objektif.
7.
Reflektor adalah bagian mikroskop yang berfungsi memantulkan cahaya dari cermin ke objek yang diamati melewati lubang yang ada di meja objek. Reflektor terdiri dari dua jenis cermin, yaitu cermin datar dan cermin cekung. Cermin datar digunakan saat cahaya yang dibutuhkan terpenuhi, sedangkan cermin cekung digunakan saat kondisi kurang cahaya. Cermin cekung berfungsi mengumpulkan cahaya.
8.
Diafragma adalah bagian mikroskop yang berfungsi mengatur sedikit banyaknya cahaya yang masuk.
9.
Kondensor adalah bagian mikroskop yang berfungsi mengumpulkan cahaya. Alat ini bisa putar dan dinaik-turunkan.
10. Meja kerja atau meja mikroskop adalah bagian mikroskop yang berfungsi untuk meletakkan objek yang diamati. 11. Penjepit kaca berfungsi sebagai pelapis objek agar tidak bergeser-geser ketika diamati.
12. Lengan mikroskop berfungsi sebagai pegangan pada mikroskop. 13. Kaki mikroskop berfungsi penyangga atau penopang mikroskop. 14. Sendi inklinasi atau pengatur sudut adalah alat atau bagian dari mikroskop yang berfungsi untuk mengatur sudut tegaknya mikroskop (Campbell,Neil,A,2002:103-105). B. Cara Menggunakan Mokroskop Agar diperoleh daya pisah yang maksimal, dilakukan langkah-langkah sebagai berikut: 1.
Letakan mikroskop di tempat terang, buka diafragma sampai maksimal;
2.
Atur posisi cermin datar atau cekung sedemikian rupa sehingga kaca kondensor menjadi terang;
3.
Naikan kondensor sampai maksimal dengan memutar tombol kondensor;
4.
Tempatkan preparat di meja mikroskop;
5.
Turunkan tabung mikroskop sampai lensa obyektif hamper menyentuh gelas penutup;
6.
Melalui lensa okuler, amati preparat sampai terfokus dengan cara memutar pengatur kasar dan pengatur halus.
Catatan: pada saat menggunakan mikroskop, gunakan lensa okuler dan lensa obyektif pembesaran lemah terlebih dahulu. Atur celah diafragma sehingga di peroleh pencahayaan yang cukup C. Beberapa Hal yang Perlu Diperhatikan dalam Menggunakan Mikroskop 1.
Peganglah erat-erat mikroskop dengan satu tangan, sedangkan tangan yang lain untuk memegang kaki mikroskop;
2.
Meja preparat harus tetap horisontal untuk menjaga agar preparat tidak jatuh;
3.
Bersihkan lensa hanya dengan kertas atau kain khusus untuk lensa (soft tissue);
4.
Biaskan kedua mata tetap terbuka ketika mengamati preparat;
5.
Setelah menggunakan mikroskop, putar pengatur kasar agar terdapat jarak antar lensa obyektif dengan meja mikroskop, aturlah posisi crmin dalam posisi tegak. Bersihkan lensa obyektif terkena minyak emersi dan bersihkan pula meja mikroskop dari kotoran atau tumpukan medium tangan menggunakan tissue (Tim Dosen Pembina,2017:5-6) Mikroalga/protista
menyerupai
tumbuhan
yang
lazim
juga
disebut
dengan fitoplankton merupakan salah satu sub pokok bahasan yang dipelajari pada mata pelajaran biologi SMA dikelas X. Mikroalga merupakan tumbuhan yang paling efisien dalam menangkap,
memanfaatkan
fotosintesis. Mikroalga
energi matahari, dan CO2
untuk
keperluan
dominan
memberikan
konstribusi
untuk
memproduksi biomassa dalam sistim perairan. Di perairan, dalam proses
metabolisme perairan mikroalga juga mempunyai peran sebagai pendaur ulang nutrien. Dilihat dari sudut nutrisi mikroalga merupakan suatu sumber mikro nutrien,
vitamin,
minyak,
dan
elemen
mikro
untuk komunitas perairan.
Mikroalga sebagian ada yang mencemari air dan dapat menurunkan kualitas air. Hal ini disebabkan karena mikroalga dapat menimbulkan rasa, bau yang tidak enak, menurunkan pH, menyebabkan warna, dan kekeruhan,aka di lakukan pengamatan dengan menggunakan mikroskop cahaya (Kasrina ,2012).
Telah dilakukan penelitian untuk identifikasi fokus pada sebuah mikroskop digital menggunakan nilai threshold citra dari obyek mikroskop yang diperoleh melalui metode otsu. Pada penelitian dilakukan pengujian dengan dua buah sampel sebagai obyek mikroskop yaitu sampel rambut tunggal dan sampel kumpulan dari beberapa rambut yang masing-masing diletakkan pada sebuah kaca preparat. Hasil pengambilan data dan pengamatan menunjukkan bahwa untuk obyek sampel rambut tunggal diperoleh nilai fokus dengan threshold T=97 dan sampel kumpulan beberapa rambut diperoleh nilai threshold T=127. Akan tetapi pengujian dua buah sampel menunjukkan perbedaan yang dipengaruhi oleh perbandingan antara banyaknya jumlah piksel pada obyek citra dan latar citra yang terjadi akibat pengaruh intensitas sumber cahaya mikroskop (Barwono,2014).
Sel Sebagai Dasar Kehidupan Semua makhluk hidup tersusun dari sel,baik bersel satu maupun bersel banyak. Sel dapat dikatakan sebagai unit atau kesatuan dalam kehidupan. Secara hierarki apabila kita menelusuri sekelompok sel yang sama bentuk dan fungsinya akan berbentuk jaringan, sekelompok jaringan membentuk organ, sekelompok organ membentuk sistem organ,, dan pada akhirnya kelompok sistem organ membentuk individu. Tahapan tersebut dapat diskemakan sebagai berikut: Sel
Jaringan
Organ
Sistem
Individu
Struktur Sel Sejak jutaan tahun yang lalu sudah ada kehidupan berbagai macam organisme. Untuk kelangsungan hidup
dan mempertahankan jenisnya. Setiap
organisme mengalami perubahan struktural dan fungsional dalam waktu ratusan tahun. Sehingga organisme membentuk dua kelompok besar , yaitu sel prokariotik dan sel eukariotik. Sel prokariotik yaitu suatu sel yang tidak mempunyai membran inti. Sel ini intinya tidak begitu jelas, biasanya berupa nukleid. Organelnya tidak lengkap pada umumnya hanya terdapat nuklei, mesosoma dan lamela. Sel prokariotik umumnya terdapat pada organisme berbentuk unisel. Contoh organisme prokariotik antara lain : bakteri,ganggang biru (cyanobakteria). Sel eukariotik mempunyai inti yang jelas. Inti dibatasi oleh membran inti,yang bahan intinya terdapat di dalam inti sel. Sel eukariotik memiliki dua macam membran rangkap yaitu membran sitoplasma dan membran inti. Di dalam inti terkandung sebagian besar DNA. Biasanya multisel (Waluyo,2006). Sel hewan dan sel tumbuhan termasuk dalam sel eukariotik yang mempunyai membran inti, tidak semua organel yang terdapat pada sel hewan ditemukan pada sel tumbuhan. Sebaliknya juga begitu. Namun kedua sel ini memiliki persamaan dasar tertentu mengenai sifat, bentuk, fungsi dari bagian-bagian selnya. Sel tumbuhan berbeda dengan sel hewan terutama karena sel tumbuhan memiliki dinding sel, vakuola dan kloroplas yang tidak dimiliki oleh sel hewan.
Sedangkan pada sel hewan terdapat lisosom, sentrosom yang didalamnya terdapat dua sentriol, dan kemungkinan adanya flagella pada sel-sel tertentu.Struktur sel hewan relative memiliki bentuk yang tidak stabil karena tidak adanya dinding sel tetapi lebih ditentukan oleh kedudukannya terhadap selsel lain didalam jaringan serta fungsinya.Yang berpengaruh dalam bentuk sel hewan
adalah
mikrofilamen
dan
mikrotubula
yang
berperan
endoskeleton sel (Feliatra,2013).
IV.
Metode Praktikum 4.1
Alat dan Bahan 1. Alat a. Mikroskop b. Gelas obyek dan gelas penutup c. Pipet tetes d. Skalpel e. Silet tajam 2. Bahan a. Potongan kertas bertuliskan huruf “d” atau “b” b. Air c. Epitel rongga mulut d. Bawang merah e. Methilen Blue f. Alkohol 70%
4.2
Cara Kerja
4.2.1 Pengamatan potongan huruf “d” atau “b” Meletakkaan potongan huruf “d” atau “b” pada gelas obyek dan menutup perlahan - lahan dengan gelas penutup,lalu mengamati preparat dengan menggunakan perbesaran lensa obyektif lemah
sebagai
Membandingkan letak bayangan dengan letak obyek yang diamati, (Letak bayangan sama atau terbalik? Apakah bayangan tersebut merupakan bayangan cermin?) Menggambar bayangan tersebut
Sambil memandang ke dalam okuler, menggeser preparat dari kiri ke kanan (Ke arah mana bayangan bergeser? Dan kemanakah bayangannya jika preparat digeser ke belakang?
Menggambar dan menuliskan hasil pengamatan yang diamati
4.2.2 Pengamatan Bentuk dan Struktur Sel 4.2.2.1 Pengamatan Epitel rongga mulut (sel hewan) Membersihkan scalpel dengan alcohol
Mengkorek bagian rongga mulut dengan scalpel
Meletakkan hasil korekan pada kaca benda
Mentetesi dengan methilen blue ssedikit
Menutup dengan kaca penutup
Mengamati di bawah mikroskop dari perbesaran lemah ke kuat
Menggambar dan memberi keterangan bagian yang teramati
4.2.2.2 Pengamatan sel bawang merah (Sel tumbuhan) Mengambil selaput bagian dalam umbi lapis bawang merah dengan silet tajam
Meletakkan hasil irisan pada kaca benda
Mentetesi dengan sedikit air
Menutup dengan kaca penutup
Mengamati dibawah mikroskop
Menggambar dan memberi keterangan bagian yang teramati
V.
Hasil Pengamatan 5.1 Potongan huruf “d” atau “b” Sebelum di amati
Sesudah diamati (400x)
5.2 Bentuk dan Struktur Sel bawang merah Perbesaran 400x
5.3 Epitel rongga mulut Perbesaran 400x
1.Inti sel 2.Sitoplasma 3 Membran inti
1 2
3
VI.
Pembahasan Mikroskop merupakan alat bantu yang dapat kita gunakan dalam mengamati
sesuatu materi yang berukuran kecil, misalnya saja sel. Selain itu mikroskop juga berfungsi untuk meningkatkan daya pisah seseorang, sehingga memungkinkan untuk dapat mengamati dapat mengamati obyek yang sangat halus. Dalam mengamati, kita harus mengetahui bagian-bagian penyusun mikroskop beserta fungsinya. Sehingga kita dapat mengoperasikan mikroskop secara maksimal dan mendapat hasil pengamatan yang lebih jelas. Berikut merupakan bagian bagian mikroskop beserta fungsinya : Lengan Mikroskop merupakan bagian dari mikroskop yang berfungsi sebagai penyangga bagian bagian atau komponen komponen mikroskop lainnya. Kaki Mikroskop merupakan bagian mikroskop yang berfungsi sebagai penumpu berdirinya mikroskop. Lensa Okuler merupakan bagian dari mikroskop yang berfungsi untuk melihat benda dan yang terletak dekat dengan mata saat melakukan pengamatan. Lensa Objektif merupakan bagian dari mikroskop yang terletak dekat dengan benda dan berfungsi untuk memperbesar bayangan dari lensa okuler dengan perbesaran 4x, 10x dan 40x Meja Mikroskop atau Kondensor Merupakan bagian dari mikroskop yang berfungsi sebagai tempat dimana preparat ditempatkan saat akan diamati. Makrometer Skrup Merupakan bagian dari mikroskop yang berfungsi untuk mengatur naik atau turunnya meja mikroskop. Mikrometer Skrup merupakan bagian dari mikroskop yang berfungsi untuk mengatur pergeseran meja mikroskop ke kanan, kiri, depan maupun belakang. Penjepit merupakan bagian dari mikroskop yang berfungsi sebagai alat untuk menjepit preparat yang akan diamati supaya tidak bergeser. Pada praktikum kali ini langkah awal yang dilakukan praktikan adalah melakukan pengamatan pada potongan kertas huruf “d” atau “b”. Bayangan mikroskop ditentukan oleh dua lensa, yaitu lensa okuler dan lensa objektif. Lensalensa tersebut mempunyai sifat masing-masing. Yaitu lensa objektif mempunyai sifat bayangan maya, terbalik, diperbesar. Dalam pengamatan kali ini menggunakan objek potongan kertas kecil dengan bertuliskan huruf “d” dimana
kertas tersebut
harus sedekat mungkin dengan titik fokus lensa objektif.
Sedangkan mata haruslah tepat pada lensa okuler. Setelah kami amati dibawah mikroskop maka hasilnya adalah dari yang semula huruf “d” kemudian menjadi huruf “p”. Letak bayangan Sesuai dengan sifat bayangan yang dihasilkan oleh lensa objektif yaitu maya, terbalik, dan diperbesar maka bayangan yag diperoleh tidak akan sama dengan aslinya. Bayangan benda yang sebenarnya yaitu maya, terbalik, diperbesar. Gambar bayangan : d
p
Praktikan menggunakan perbesaran 400x dimana lensa objektif : 40 x 10 = 400 dan lensa okuler : 10 sehingga perbesarannya adalah 40 x 10 = 400 Sel adalah bagian terkecil dari tubuh makhluk hidup baik secara struktural maupun fungsional. Dalam tubuh makhluk hidup sel tidak berkerja sendiri tapi secara berkelompok. Sekelompok sel yang mempunyai fungsi yang sama membentuk jaringan, sekumpulan jaringan akan membentuk organ, sekelompok organ akan membentuk sistem organ dan sekumpulan sistem organ akan membentuk organisme. Dari situlah definisi sel sebagai unit terkecil dari makhluk hidup diperoleh. Sel tumbuhan berbeda dengan sel hewan terutama karena sel tumbuhan mempunyai dinding sel, vakuola dan kloroplas. Sedangkan sel hewan mempunyai perbedaan dari sel tumbuhan selain tidak mempunyai dinding sel kloroplas, tidak lazim punya vakuola, juga sel hewan mempunyai lisosom, sentrosom yang di dalamnya terdapat dua sentriol, serta kemungkinan adanya flagella pada sel-sel tertentu. Dalam hal adanya membrane plasma, mitokondria, reticulum endoplasma, aparatul golgi, nucleus atau inti sel pada sel hewan dan sel tumbuhan mempunyai persamaan. 1.
Sel Hewan. Sel hewan tidak memiliki dinding sel. Protoplasmanya hanya dilindungi oleh
membrane tipis yang tidak kuat. Ada beberapa sel hewan yang khususnya hewan bersel satu, selnya terlindungi oleh cangkok yang kuat dan keras. Cangkok tersebut umumnya tersusun atas zat kersik dan felikel, dijumpai misalnya pada Euglena dan Radiolaria.Secara umum sel hewan tidak memiliki vakuola. Jika ada vakuola, ukuran selnya sangat kecil. Pada beberapa jenis hewan bersel satu ditemukan adanya vakuola, misalnya pada Amoeba dan Paramecium. Terdapat
dua macam yaitu vakuola kontraktil (alat osmoregulasi) dan vakuola non kontraktil (penyimpanan makanan). Bagian paling besar pada sel hewan adalah nucleus. Dalam sel hewan terdapat dua sentiol. Kedua sentriol ini terdapat dalam satu tempatyang disebut sentrosom. Saat pembelahan sel, tiap sentrosol memisahkan diri menjadi kutup yang berlawanan dan memancarkan benangbenang gelendong pembelahan yang akan menjerat kromosom. 2.
Sel Tumbuhan. Sel Tumbuhan, bagian terluar dari sel tumbuhan adalah dinding sel. Dinding
sel berfungsi sebagai pelindung dan penunjang. Sel tumbuhan memiliki vakuola yang lebih besar (disbanding sel hewan). Vakuola sel tumbuhan bersifat menetap. Selain itu sel tumbuhan memiliki organel yang tidak terdapat dalam sel hewan, fungsi maupun prokariotika seperti bakteri dan ganggang hijau-biru, yaitu plastida.Bentuk plastid bisa bulat, oval maupun cakram. Plastida dibedakan menjadi leukoplas, klomoplasa dan kloroplas, dimana ketiganya merupakan perkembangan dari proplastida (plastida muda) Tabel 1.1 Perbedaan Sel Hewan dan Sel Tumbuhan Pembeda Ukuran sel Bentuk Dinding sel Plastida Vakuola
Sel tumbuhan Besar Tetap Ada, Tersusun atas selulosa Ada Besar
Sel hewan Lebih kecil Tidak tetap Tidak ada Tidak ada Tidak ada. Namun jika ada kecil Cadangan Dalam bentuk butiran (granula) pati Dalam bentuk butiran Makanan glikogen Sentrosom Tidk ada Ada Lisosom Tidak ada Ada Glioksisom Ada Tidak ada Badan Golgi Diktiosom Ada Sentriol Tidak ada Ada Sumber: Joko waluyo (2010) Selanjutnya adalah pengamatan sel bawang merah (sel tumbuhan). Langkah pertama yang dilakukan adalah praktikan mengambil selaput bagian dalam bawang merah dengan silet tajam,kemudian meletakkannya pada kaca benda.
Setelah itu praktikan menetesi sedit air pada irisan bawang merah tersebut dan menutupnya dengan kaca penutup kemudian diamati dengan menggunakan mikroskop. Dari hasil pengamatan yang sudah dilakukan ,ada beberapa organel sel bawang merah yang terlihat di bawah mikroskop yaitu : Dinding sel,Sitoplasma,dan Inti sel. Dinding sel berfungsi sebagai pelindung sel. Batang tumbuhan pada umumnya lebih keras dibandingkan dengan tubuh manusia maupun hewan. hal ini disebabkan karena bagian luar sel tumbuhan tersusun dari dinding sel yang amat keras. Bahan utama penyusun dinding sel berupa zat kayu yaitu selulosa yang tersusun dari glukosa. Selain selulosa, dinding sel juga mengandung zat lain, misalnya pektin, hemiselulosa, dan glikoprotein. Sitoplasma merupakan cairan zat semi yang ada didalam membran sel yang mengelilingi membran nuklir. Sitoplasma merupakan bagian terpenting dari sel yang akan melayani produktifitas. Fungsi
sitoplasma yaitu Sitoplasma
menyokong struktur internal sel. Sitoplasma memiliki jaringan filamen protein yang disebut sitoskeleton. Sitoskeleton ini dapat membantu menjaga bentuk dan konsistensi dari sel. Filamen-filamen ini mempertahankan organel-organel pada tempatnya masing-masing. Tanpa sitoskeleton ini organel-organel tersebut akan berkumpul pada bagian dasar dari sel. Nukleus, adalah inti sel yang berada di tengah- tengah sel. Berfungsi untuk Mengendalikan proses berlangsungnya metabolisme dalam sel, Menyimpan informasi genetik ( gen ) dalam bentuk DNA, Mengatur kapan dan di mana ekspresi gen- gen harus dimulai, dijalankan, dan diakhiri. Percobaan selanjutnya adalah pengamatan epitel rongga mulut. Dalam percobaan ini langkah pertama yang dilakukan adalah membersihkan tusuk gigi dengan alkohol 70%,kemudian mengkorek secara perlahan lapisan permukaan dinding bagian dalam mulut sampai epitelium terbawa pada ujung tusuk gigi. Setelah itu praktikan meletakkan hasil korekan di atas kaca benda dan menetesi methilen blue kemudian menutupnya dengan kaca penutup dan mengamatinya. Pada percobaan ini kami mengamati sel epitel rongga mulut sebagai perwakilan
dari sel hewan. Pada sel epitel rongga mulut, kami dapat melihat adanya membran sel, inti sel dan sitoplasma. Fungsi inti sel dan sitoplasma pada sel hewan sama seperti pada sel tumbuhan, bedanya sel hewan tidak memiliki dinding sel. Sel mukosa pipi tidak mempunyai dinding sehingga mempunyai bentuk yang tidak tetap dan mudah berubah – ubah bentuknya. Sel mukosa pipi hanya mempunyai membran sel saja sehingga sel mukosa pipi termasuk sel hewan. a.
Nukleus
- Sebagai pusat yang bertugas mengendalikan seluruh kegiatan sel - Megatur pembelahan sel - Membawa informasi genetic b. Membran sel - Melindungi isi sel - Megatur keluar masuknya molekul – molekul - Sebagai reseptor, menerima rangsang dari luar. c.
Sitoplasma
- Sebagai tempat penyimpanan bahan – bahan yang penting bagi metabolisme. - Sebagai tempat pertukaran zat. Dari percobaan – percobaan yang telah kami lakukan, dapat dikatakan bahwa pecobaan kami berhasil karena sesuai dengan yang ada pada literatur.
VII.
Penutup
7.1
Kesimpulan
mikroskop terdiri dari dua bagian yaitu mekanik dan optik. Bagian mekanik terdiri dari : kaki dan lengan mikroskop, diafragma, meja objek, pemutar halus dan kasar, penjepit kaca objek, dan sumbet cahaya. Bagian optik terdiri dari lensa okuler, lensa objektif, kondensor dan cermin.
Cara menyiapkan bahan – bahan yang akan diamati di bawah mikroskop
dalah
menyiapkan
objek
yang
akan
diamati,
mensterilkan alat alat praktikum yang sekiranya akan kontak
dengan tubuh kita. Misalnya skalpel atau jarum, jika objek tersebut berupa tumbuhan atau organisme lainnya yang memiliki ketebalan tertentu, maka irislah setipis mungkin menggunakan silet tajam, kemudian tetesi air sedikit untuk sel tumbuhan. Sedang untuk sel tertentu biasanya menggunakan cairan tertentu, misalnya saja pada pengamatan sel epitel pipi, ada pengamatan tersebut digunakan methilen blue sebagai zat cairnya. Saat menutup preparat menggunakan kaca penutup, usahakan pada preparat tidak terdapat gelembung udara.
Perbedaan sel tumbuhan dan sel hewan yaitu a) Sel tumbuhan lebih besar dari sel hewan b) Sel tumbuhan memiliki lisosom, sel hewan memiliki lisosom c)
Sel tumbuhan tidak memiliki sentrosom, sel hewan memiliki
sentrosom d) Sel tumbuhan memiliki dinding sel, sel hewan tidak memiliki dinding sel e) Sel tumbuhan mempunyai bentuk tetap, sel hewan bentuknya tidak tetap.
7.2
Saran Sebaiknya dalam melakukan pengamatan harus lebih memahami pendalaman materi,agar ketika melakukan pengamatan pada sel dengan menggunakan mikroskop dapat berjalan sesuai yang diinginkan.
VIII. Daftar Pustaka Cambell,Neil A.2002.Biologi Jilid 1 Edisi 8.Jakarta:Erlangga. Maftuchah,M.P.2014.Analisis Biologi Molekuler.Yogyakarta: CV Budi Utama. Waluyo,Joko.2006.Biologi Umum.Jember:Universitas Jember. Waluyo,Joko,dkk.2017.Petunjuk Praktikum Biologi Umum.Jember: Universitas Jember. Barwono,Ari,dkk.2014.Identifikasi Fokus Mikroskop Digital Menggunakan Metode Otsu.Berkala Fisika.ISSN:14109662 Vol. 17 No. 4. Feliatra,dkk.2013.Isolasi dan Identifikasi Probiotik Dari Ikan Kerapu Macan (Ephinephelus fuscogatus) dalam Upaya Efisiensi Pakan Ikan.Jurnal Natur Indonesia.ISSN:1410-9379. Kasrina,dkk.2012.Ragam Jenis Mikroalga Di Air Rawa Kelurahan Benting Permai Kota Bengkulu Sebagai Alternatif Sumber Belajar Biologi SMA.Jurnal Exacta.ISSN:1412-3617 Vol. X No.1