ur atau parasit yang menyebar dalam darah dan cairan otak. Daerah “Sabuk Meningitis” di Afrika terbentang dari Senegal
di barat Ethiopia di timur. Daerah ini ditinggali kurang lebih 300 juta jiwa manusia. Pada 1996 terjadi wabah meningitis dimana 250.000
orang menderita penyakit ini dengan 25.000 korban jiwa. Meningitis bacterial terjadi pada kira-kira 3 per 100.000 orang setiap
tahunnya di Negara-negara barat. Studi populasi secara luas memperlihatkan bahwa meningitis virus lebih sering terjadi sekitar
10,9 per 100.000 orang, dan lebih sering terjadi pada musim panas. Di Brasil, angka meningitis bacter ial lebih tinggi, yaitu 45,8 per
100.000 orang setiap tahun. Oleh karena itu mengingat jumlah penyebaran penyakit infeksi meningitis semakin hari
semakin meningkat, kami bermaksud untuk mengulas lebih lanjut mengenai penyakit Meningitis melalui makalah yang berisi
laporan pendahuluan serta asuhan keperawatan teori. B. Rumusan Masalah 1.
Bagaimana laporan pendahuluan pada penyakit meningitis? 2. Bagaimana konsep Asuhan Keperawatan
pada pasien dengan meningitis? 3. Apa saja intervensi yang diberikan pada pasien dengan meningitis? C.
Tujuan 1. Mengetahui bagian-bagian pada laporan pendahuluan pada penyakit meningitis. 2.
Mengetahui konsep asuhan keperawatan pada pasien dengan meningitis. 3. Mengetahui intervensi yang
diberikan pada pasien dengan meningitis. 2 BAB II PEMBAHASAN LAPORAN PENDAHULUA N ASUHAN KEPERAWATA
N PADA KLIEN DENGAN MENINGITIS A.
PENGERTIAN Meningitis adalah radang pada meningen
(membran yang mengelilingi otak dan medula spinalis) dan disebabkan oleh virus, bakteri atau organorgan jamur(Sme ltzer, 2001).
Meningitis adalah radang dari selaput otak (arachnoid dan piamater). Bakteri dan virus merupakan penyebab utama dari meningitis.
Meningitis merupakan infeksi akut dari meninges, biasanya ditimbulkan oleh salah satu dari mikroorganisme pneumokok,
Meningokok, Stafilokok, Streptokok, Hemophilus influenza dan bahan aseptis (virus) (Long, 1996). Meningitis adalah
peradangan pada selaput meningen, cairan serebrospinal dan spinal column yang menyebabkan proses infeksi pada sistem saraf
pusat (Suriadi & Rita, 2001). B.
ETIOLOGI 1. Bakteri; Mycobacterium tuberculosa,
Diplococcus pneumoniae (pneumokok), Neisseria meningitis (meningokok), Streptococus haemolyticuss, Staphylococcus
aureus, Haemophilus influenzae, Escherichia coli, Klebsiella pneumoniae, Peudomonas aeruginosa