LO 1 Desman dachi Menas Aspirasi Loi Sri rada Sri ratna DEFENISI, ETIOLOGI, EPIDEMIOLOGI DAN KLASIFIKASI MIKRONUTRIEN.
Definisi Mikronutrien Mikronutrien adalah zat gizi (nutrien) yang diperlukan oleh tubuh manusia selama hidupnya dalam jumlah kecil untuk melaksanakan fungsi-fungsi fisiologis, tetapi tidak dapat dihasilkan sendiri oleh tubuh. Mikronutrien terdiri dari vitamin dan mineral yang tidak dapat dibuat oleh tubuh tetapi dapat diperoleh dari makanan. Mikronutrien diperlukan tubuh terus-menerus dalam jumlah kecil biasanya kurang dari 100 mikrogram per hari. Meskipun diperlukan dalam jumlah kecil, namun keberadaanya dalam tubuh sangat esensial. Kekurangan mikronutien tertentu dalam tubuh dapat berakibat ancaman serius bagi kesehatan. Etiologi 1. Vitamin A Hati pada saat lahir mempunyai kandungan vitamin A yang rendah yang dengan cepat bertambah karena kolestrum dan ASI menyediakan sejumlah besar vitamin tersebut. ASI dan Susu Sapi murni merupakan sumber vitamin A yang memuaskan. Defisiensi vitamin A juga akibat dari penyerapan usus yang tidak memadai, seperti misalnya pada gangguan usus kronik, penyakit celiac dan penyakit hati dan pancreas. 2. Vitamin E Etiologi defisiensi vitamin E dapat terjadi pada keadaan melabsorbsi seperi pada fibrosa kistik dan akantositosis. Pada bayi premature, yang mempunyai kemampuan absorbs vitamin E kurang baik, bila terdapat diet dengan kadar asam lemak tidak jenuh, memerlukan tambahan vitamin E. 3. Mineral Fe Anemia defisiensi besi dapat disebabkan oleh rendahnya masukan besi, gangguan absorpsi, serta kehilangan besi akibat perdarahan menahun. Epidemiologi
1. Vitamin A Di Indonesia sekitar 10 juta balita, dari jumlah populasi target sebesar 20 juta balita beresiko kekurangan vitamin A. prevalensi KVA, menurut survey vitamin A tahun 1992, antara lain pada xerophtalmia sebesar 0,33 persen. Namun, secara subklinis, prevalensi KVA terutama pada kadar serum retinol pada darah (kurang dari 20 mikrogram/DL) pada balita sebesar 20%.. 2. Zat Besi (Fe) Prevalensi tertinggi ditemukan pada akhir masa bayi dan awal masa kanak-kanak diantaranya karena terdapat defisiensi besi saat kehamilan dan percepatan tumbuh masa kanak-kanak yang disertai rendahnya asupan besi dari makanan, atau karena penggunaan susu formula dengan kadar besi kurang. Data SKRT tahun 2007 menunjukkan prevalens ADB . Angka kejadian anemia defisiensi besi (ADB) pada anak balita di Indonesia sekitar 40-45%. Survey Kesehatan Rumah Tangga (SKRT) tahun 2001 menunjukkan prevalens ADB pada bayi 0-6 bulan, bayi 6-12 bulan, dan anak balita berturut-turut sebesar 61,3%, 64,8% dan 48,1%.
JENIS-JENIS MIKRONUTRIEN A. Vitamin Vitamin adalah zat-zat organic yang dibutuhkan dalam jumlah yang sangat kecil dan padaumumnya tidak dapat di bentuk oleh tubuh. Oleh karena itu harus di datangkan dari makanan. Vitamin termasuk kelompok zat pengatur pertumbuhan dan pemeliharaan kehidupan. Tiap vitamin mempunyai tugas spesifika dalam tubuh. Vitamin berperan dalam beberapa tahap reaksi metabolism energy, pertumbuhan, dan pemeliharaan tubuh, pada umumnya sebagai koenzim atau sebagai bagian dari enzim, sebagian besar koenzim terdapat dalam bentuk apoenzim, yaitu vitamin yang terikat dengan protein. Ada dua jenis vitamin yaitu : a. Vitamin yang larut dalam lemak 1) Vitamin A Vitamin A merupakan nama generic yang menyatakan semua retinoid dan precursor/provitamin A/karotenoid yang mempunyai aktivitas biologic sebagai retinol. Sumber. Vitamin A terdapat pada hewani sedangkan karoten terutama di dalam pangan nabati. Sumber vitamin A adalah hati, kuning telur susu (di dalam lemaknya) dan mentega. Margarine biasanya di perkaya dengan vitamin A. karena vitamin A tidak berwarna, warna kuning dalam kuning telur adalah karoten yang tidak di ubah menjadi vitamin A. minyak hati ikan di gunakan sebagai sumber vitamin A yang di berikan untuk keperluan penyembuhan. Sumber karoten adalah sayuran berwarna hijau tua serta sayuran dan buah-buahan yang berwarna kuningjingga, seperti daun singkong, daun kacang, kangkung, bayam, kacang panjang, buncis, wortel, tomat, jagung kuning, papaya, mangga, nangka masak, dan jeruk. Minyak kelapa sawit yang berwarna merah kaya akan karoten. nilai vitamin A berbagai bahan makanan (retinol ekivalen (RE) µg/100g) Bahan makanan
RE
Bahan makanan
RE
Hati sapi
13170
Daun katuk
3111
Kuning telurbebek
861
Sawi
1940
Kuning telur ayam
600
Kangkung
1890
Ayam
243
Bayam
1827
Ubi jalar merah
2310
Mentega
1287
Minyak ikan
12400
Margarin
600
Minyak
kelapa 18000
Susu bubuk “full 471
sawit
cream”
Minyak hati ikan 2100
Keju
225
Hiu Wortel
3600
Pisang raja
285
Daun singkong
3300
Tomat masak
450
Daun pepaya
5475
Semangka
177
Akibat dari defisiensi vitamin A. kelainan-kelainan yang timbul pada manusia ialah : 1. Buta senja sebagai akibat dari pada gangguan regenerasi rhodopsin. Kelainan ini merupakan gejala pertama penyakit tersebut dan timbil sebelum gejala lain timbul. 2. Xerophthalmia : di mulain dengan timbulnya perubahan pada jaringan epitel yang menjadi kering dan keras. Kadang-kadang terlihat bercak bitot, bercak putih berbuih berbentuk segitiga. Photophobia dan conjucktivitis timbul lebih dulu di susul oleh pigmentasi coklat muda dari pada conjunctiva. Perubahan jaringan epitel conjunctiva dapat menjalar ke kornea dan disusul oleh ulserasi, perforasi dan destruksi total mata (keratomalacia). 3. Kelainan kulit berupa hyperkeratosis folliculariadan biasanya terdapat pada bagian lateral dari pada lengan., tungkai bawah dan bokong. 2) Vitamin D Vitamin D dapat di bentuk tubuh dengan bantuan sinar matahari. Karena dapat disintesa di dalam tubuh, vitamin D dapat dikatakan bukan vitamin, tapi suatu prohormon. Bila tubuh tidak mendapat cukup sinar matahari, vitamin D perlu di penuhi melalui makanan. Sumber. Vitamin D di peroleh tubuh melalui sinar matahari. Penduduk daerah tropic tidak perlu menghiraukan kemungkinan kekurangan vitamin D. BAyi dan anak-anak dianjurkan berada di bawah sinar matahari beberapa waktu tiap hari. Kekurangan vitamin D lebih mungkin terjadi di Negara-negara yang tidak selalu mendapat sinar matahari.
sumber utama vitamin D di daerah nontropik adalah makanan. Makanan hewani merupakan sumber utama vitamin D dalam bentuk kolekalsiferol, yaitu kuning telur, hati, krim, mentega dan minyak ikan. Nilai vitamin D berbagai bahan makanan (µg/100 gram)
Bahan makanan
µg
Bahan makanan
µg
Susu sapi
0,01
Minyak hati ikan
210
ASI
0,04
Margarin dan
5,8
sejenis Tepung susu
0,21
Daging sapi, babi, ss biri-biri
Krim
0,1-0,28
Unggas
ss
Keju
0,03-0,5
Hati
0,2-1,1
Yogurt
ss-0,04
Ikan air tawar
ss
Telur utuh
1,75
Ikan berlemak
ss-25
Kuning telur
4,94
Udang dan kerang
ss
Mentega
0,76
Kekurangan vitamin D menyebabkan kelainan pada tulang yang dinamakan viketsia pada anak-anak dan osteomalasisa pada orang dewasa. Kekurangan pada orang dewasa juga dapat menyebabkan osteoporosis. Riketsia terjadi bila pengerasan tulang pada anak=anak terhambat sehingga menjadi lembek. Kaki membengkok, ujung-ujung tulang panjang membesar (lutut dan pergelangan), tulang rusuk membengkok, pembesaran kepala karena penutupan fontanel terlambat, gigi terlambat keluar, bentuk gigi tidak teratur dan mudah rusak. Anak umur 4 hingga 8 tahun membutuhkan 800 miligram (mg) kalsium per hari.
3) Vitamin E Vitamin E adalahvitamin yang larut dalam lemak, merupakan zat antioksidan dan berperan dalam metabolism asam nukleat. sumber. vitamin E banyak terdapat dalam bahan makanan. Sumber utama vitamin E adalah minyak tumbuh-tumbuhan, terutama minyak kecambah gandum dan biji-bijian. Minyak kelapa dan zaitun hanya sedikit mengandung vitamin E. sayuran dan buah-buahan juga merupakan sumber vitamin E yang baik. Nilai vitamin E total dalam minyak tumbuh-tumbuhan (mg/100 gram) Minyak
Mg
Biji kapas
30-80
Jagung
53-162
Kacang kedelai
56-160
Kelapa
1-4
Kelapa sawit
33-73
Safflower
25-49
Zaitun
5-15
Kacang tanah
20-32
Kekurangan vitamin E pada manusia menyebabkan hemolisis eritrosit, yang dapat di perbaiki dengan pemberian tambahan vitamin E. akibat lain adalah sindroma neurologic sehingga terjadi fungsi tidak normal pada sumsum tulang belakang dan retina. 4) Vitamin K Vitamin k adalah naftoqunion yang berperan serta pada fosforilasi oksidatif. Sumber vitamin K adalah hati, sayuran, daun berwarna hijau, kacang buncis, kacang polong, kol dan brokoli. Semakin hijau daun-daunan semakin tinggi kandungan vitamin K nya. Kekurangan vitamin K menyebabkan darah tidak dapat menggumpal, sehingga bila ada luka atau pada operasi terjadi perdarahan. b. Vitamin yang larut dalam air 1) Vitamin C Vitamin C adalah Kristal putih yang mudah larut dalam air. Sumber vitamin C pada umumnya hanya terdapat di dalam pangan nabati, yaitu sayur dan buah terutama yang asam, seperti jeruk, nenas, rambutan, papaya, gandaria, dan tomat. Vitamin C juga banyak terdapat di dalam sayuran, daun-daunan dan jenis kol. Kebutuhan Vitamin C sehari-hari adalah 60 mg - 100 mg per hari pada kondisi normal 2) Vitamin B-kompleks Sumber vitamin B-kompleks adalah kacang-kacangan, termasuk sayur, daging tanpa lemak, kuning telur…dll
B. Mineral Besi (Fe)
Besi merupakan mineral mikro yang paling banyak terdapat di dalam tubuh manusia dan hewan yaitu 3-5 gram di dalam tubuh orang dewasa.Sumber baik besi adalah makanan hewani, seperti daging, ayam, ikan. Sumber baik lainnya telur, serealia tumbuk, kacangkacangan, sayuran hijau dan beberapa jenis buah. Kekurangan besi pada umumnya menyebabkan pucat, rasa lemah, letih, pusing, kurang nafsu makan, menurunnya kebugaran tubuh, menurunnya kemampuan kerja, menurunnya kekebalan tubuh dan gangguan penyembuhan luka. Angka kecukupan gizi yang dianjurkan. Widya karya pangan dan gizi tahun 1998 menetapkan angka kecukupan gizi untuk Indonesia sebagai berikut:
Bayi
: 3-5 mg
Balita
: 8-9 mg
Anak sekolah
: 10 mg
Remaja laki-laki
: 14-17 orang
Remaja perempuan : 14-25 mg
Dewasa laki-laki
Dewasa perempuan: 14-26 mg
: 13 mg
Sumber : Almatsier, sunita, 2004, prinsip dasar ilmu gizi, gramedia pustaka utama, Jakarta.