Mikrobiologi Avi Viva Nanda.docx

  • Uploaded by: Avi VivaNanda P
  • 0
  • 0
  • December 2019
  • PDF

This document was uploaded by user and they confirmed that they have the permission to share it. If you are author or own the copyright of this book, please report to us by using this DMCA report form. Report DMCA


Overview

Download & View Mikrobiologi Avi Viva Nanda.docx as PDF for free.

More details

  • Words: 3,249
  • Pages: 24
BAB 1 PENDAHULUAN

1.1.

Latar Belakang Mikroba adalah organisme yang sangat kecil, sehingga tidak dapat dilihat dengan mata telanjang. Sesuai namanya, bidang ilmu mikrobiologi ( mikros = kecil/sangat kecil; bios = hidup/kehidupan), mempelajari tentang bentuk, kehidupan, sifat, dan penyebaran organisma yang termasuk golongan mikroba ( jasad renik). Ilmu yang mempelajari tentang mikroba disebut mikrobiologi. Karena peranan mikroba yang sangat penting di dunia kesehatan terutama dibidang farmasi, maka kita memiliki mata kuliah mikrobiologi, dan matakuliah ini memiliki praktikum. Karena peralatan yang digunakan dilaboratorium tergolong baru maka kita peru mengenalnya. Pengenalan alat merupakan langkah pertama sebelum kita melakukan percobaan atau penelitian. Dengan mengenal alat, kita dapat mengetahui fungsi masing-masing bagian dari alat tersebut serta cara pengoperasian atau penggunaan alat-alat yang akan digunakan dalam percobaan atau penelitian yang akan dilakukan. Dan dengan kita mengetahui akan fungsi dan cara penggunaan alat-alat yang akan digunakan dapat memperlancar jalannya suatu percobaaan atau penelitian. Sehingga dengan berbekal pengetahuan pemahaman akan fungsi dan cara kerja dari alat yang digunakan kita dapat memperoleh hasil suatu percobaan atau penelitian yang maksimal. Selain pengetahuan pemahaman akan alat, kita juga dituntut untuk terampil dalam alat-alat yang kita gunakan. Hal tersebut harus dibarengi dengan ketelitian dalam melakukan suatu rcobaan ataupun penelitian sehingga didapatkan hasil yang maksimal. Dengan pengenalan alat-alat laboratorium. Kita dapat mengetahui berbagai macam alat yang terdapat dilaboratorium. Selain itu kita juga dapat meminimalisir resiko kesalahan kerja pada saat melakukan percobaan mikrobiologi. Alat-alat di laboratorium memiliki cara dan prinsip kerja yang berbeda. Setiap pengguna harus mengikuti hal-hal tersebut agar dalam menggunakan alat-alat laboratorium tidak terjadi kerusakan alat ataupun hal-hal yang berbahaya.

1.2.

Maksud Percobaan Adapun maksud dari percobaan ini yaitu: a. Mengenalkan alat-alat laboratorium kegunaan serta cara penggunaan dan prinsip alat laboratorium kepada praktikan. b. Mengenalkan cara-cara sterilisasi menggunakan incubator, oven, dan autoklaf. c. Mengenalkan cara pembuatan medium NA dan medium PDA

1.3.

Tujuan Percobaan Adapun tujuan dari percobaan ini yaitu untuk dapat mengenal alat-alat yang digunakan dalam laboratorium mikrobiologi, serta mengetahui bagaimana cara penyiapan, pembersihan, sterilisasi, prinsip kerja alat, cara penggunaan alat, dan kegunaan alat. Selain itu, juga bertujuan untuk mengenalkan kepada praktikan jenis-jenis dan cara-cara sterilisasi.

1.4.

Manfaat Percobaan Manfaat dari percobaan ini yaitu agar praktikan dapat mengenal alat-alat yang akan digunakan dalam laboratorium mikrobiologi, serta mengetahui bagaimana cara penyiapan,pembersihan,sterilisasi, prinsip kerja alat, cara penggunaan alat, dan kegunaan alat. Dan juga manfaat lain dari percobaan ini yaitu sebagai wadah pembelajaran mengenai jenisjenis sterilisasi beserta cara-caranya.

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

Mikrobiologi adalah ilmu mengenai organisme hidup yang berukuran mikroskopis. Dunia mikroorganisme terdiri dari lima kelompok organisme : bakteri, protozoa, virus, fungi, serta algae. Dalam bidang mikrobiologi kita mempelajari banyak segi mengenai jasad-jasad renik ini (juga dinamakan mikroba atau Protista) dimana adanya ciri-cirinya, kekerabatan antara sesamanya seperti juga dengan sekelompok organisme lainnya, pengendaliannya, dan peranannya dalam kesehatan dan kesejahteraan kita. Mikroorganisme sangat erat kaitannya dengan kehidupan kita, beberapa diantaranya bermanfaat dan yang lainnya merugikan. Banyak diantaranya menjadi penghuni tubuh manusia. Beberapa mikroorganisme menyebabkan penyakit dan yang lain terlibat dalam kegiatan manusia sehari-hari seperti misalnya ; pembuatan anggur, keju,yogurt,produksi penisilin, serta proses-proses perlakuan yang berkaitam dengan pembuangan limbah (Michael,2007). Anthony Van Leeuwenhoek ( 1632-1732 ) ialah orang yang pertama kali mengetahui adanya dunia mikroorganisme itu. Dengan mikroskop ciptaannya ia dapat melihat bentuk makhluk-makhluk kecil yang sebelumnya itu tidak diduga sama sekali keberadaannya (Dwidjoseputro,2005). Bahan atau peralatan yang dipergunakan dalam bidang mikrobiologi harus dalam keadaan steril. Steril artinya bersih tidak didapatkan mikroba yang tidak diharapkan kehadirannya , baik yang mengganggu kehidupan dan yang mengganggu proses kehidupan yang dikerjakan (Waluyo,2008). Sebelum melakukan praktikum mengenai peralatan yang ingin kita gunakan harus disterilkan dahulu. Sterilisasi atau suci hama yaitu proses membunuh segala bentuk kehidupan mikroorganisme yang ada dalam sampel/contoh, alat-alat atau lingkungan tertentu. Dalam bidang bakteriologi kata sterilisasi sering dipakai untuk menggambarkan langkah yang diambil agar mencapai tujuan meniadakan atau membunuh semua bentuk kehidupan mikroorganisme (Gabriel,1996). Sebelum melakukan praktikum diperlukan adanya pengenalan alat yang akan digunakan serta mengetahui cara penggunaan alat-alat yang berhubungan dengan penelitian untuk memudahkan dalam melakukan penelitian. Alat-alat yang digunakan dalam penelitian harus dalam keadaan steril atau bebas dari kuman, bakteri, virus dan jamur. Perlu

adanya pengetahuan tentang cara-cara atau teknik sterilisasi. Hal ini dilakukan Karena alat-alat yang digunakan memiliki teknik sterilisasi yang berbeda (Waluyo,2008). Sebelum melakukan praktikum, terlebih dahulu kita harus mengenal atau mengetahui mengenai alat-alat yang digunakan dalam melakukan praktikum tersebut. Hal ini berguna untuk mempermudah kita dalam melaksanakan percobaan, sehingga resiko kecelakaan di laboratorium dapat ditanggulangi. Dalam mengukut suatu zat atau benda hendaknya menggunakan suatu alat, alat yang digunakan mengukur suatu zat dalam kimia adalah gelas ukur, akan tetapi hasil pengukuran dari gelas ukur sangat kurang tepat, sehingga dalam penggunaannya tidaklah terlalu teliti. Salah satu alat pengukur lain yang mempunyai tingkat ketelitian lebih baik dari pipet tetes, namun pengukuran dengan pipet sendiri tidak terlepas dari kesalahan (Gabriel,1996). Pada dasarnya setiap alat memiliki nama yang menunjukkan kegunaan alat, prinsip kerja atau proses yang berlangsung ketika alat digunakan. Beberapa kegunaan alat dapat dikenali berdasarkan namanya. Penamaan alat-alat yang berfungsi mengukur biasanya diakhiri dengan kata meter atau ukur sepertin thermometer dan gelas ukur,labu ukur. Pada laboratotium mikrobiologi ada beberapa alat yang umum digunakan dan harus dikenal serta diketahui cara penggunaannya antara lain seperti: autoklaf,kaca penutup, oven, incubator, mikroskop, kulkas, pipet tetes, cawan petri, gelas ukur, tabung reaksi, jarum ose, pembakar spiritus, beaker glass, penangas air, hot plate, labu Erlenmeyer, colony counter, kaca objek, preparat, jarum suntik, rak tabung reaksi, sikat tabung,pipet tetes, penutup tabung reaksi, corong, jangka sorong, statis dan pinset serta spatula (Pelczar,2007). Mikrobiologi merupakan cabang ilmu biologi yang mempelajari mikroorganisme. Praktikum mikrobiologi dberikan dengan tujuan untuk mendukung secara langsung materi kajian dalam perkuliahan dan memberi bekal pengalaman serta keterampilan dasar bagi mahasiswa tentang teknik-teknik dasar yang banyak digunakan dibidang mikrobiologi. Kompetensi yang diharapkan setelah mengikuti mata kuliah mikrobiologi adalah mahasiswa mampu memahami teknik dasar dalam mikrobiologi yang meliputi keterempilan menggunakan alat, teknik sterilisasi, teknik pemindahan dan isolasi mikroba secara aseptis, dan teknik pengecetan. Teknik-teknik tersebut merupakan teknik dasar yang banyak digunakan dalam penelitian mikrobiologi sehingga diharapkan praktikan memperoleh bekal pengalaman dan keterampilan yang cukup (Hidayat,2006).

BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1.

Waktu dan tempat Waktu : Senin, 11 Februari 2019, Pukul 13.00-16.30 WITA Tempat : Laboratorium Mikrobiologi Akfar Kaltara

3.2. Alat dan Baha 3.2.1. Alat 1. Cuter 2. Cawan petri 3. Beaker glass 4. Autoclave 5. Oven 6. Rak tabung reaksi 7. Penutup tabung reaksi 8. Lap Halus 9. Gelas arloji 10. Mikroskop 11. Gelas Ukur 12. Gunting 13. Corong 14. Statis 15. Tali pengikat 16. Jangka sorong 17. Gelas ukur 3.2.2. Bahan 1. Spidol 2. Tisu roll 3. Kertas bekas 4. Kasa 5. Kapas 6. Alcohol 70% 7. Spoid 8. Pewarna bakteri 9. Medium PDA

18. Botol semprotan 19. Tabung reaksi 20. Erlenmeyer 21. Incubator 22. Kulkas 23. Jarum Ose 24. Lap Kasar 25. Jarum suntik 26. Preparat 27. Penangas air 28. Pipet tets 39. Pembakar spiritus 30. Sikat tabung reaksi 31. Pinset

10. Gelatin 11. Medium NA 12. Sabun Sunlight

3.3.

Cara Kerja 1. Penyiapan Cawan Petri Cawan petri di cuci lalu di keringkan dengan tisu, setelah itu dibungkus dengan kertas bekas dengan posisi cawan petri yang besar dibawah, ujung kertas disamakan kemudian dikunci membentuk kipas dan ujungnya dilipat segitiga. Setelah itu cawan petri yang terbuat dari bahan plastic dimasukkan kedalam autoklaf. 2. Penyapan Tabung reksi Tabung reaksi dicuci dan dikeringkan denga tisu lalu tabung reaksi ditutup dengan kapas yang dibungkus kain kasa setiap 5 buah tabung dibungkus menjadi satu lalu dibungkus dengan kertas bekas dengan posisi tabung reaksi terbaring ujung kertas disamakan kemudian dikunci membentuk kipas dan ujungnya dilipat segitiga. Setelah dibungkus dimasukkan kedalam oven.. 3. Penyiapan Jarum Suntik Jarum suntik dipisahkan dengan jarumnya lalu dicuci menggunakan air mengalir. Setelah itu di keringkan dibungkus dengan kertas bekas dengan bagian ujungnya disamakan lalu dikunci kedua ujung kertas dilipat bentuk segitiga lalu dimasukkan kedalam autoklaf. 4. Penyiapan Erlenmeyer Erlenmeyer dicuci lalu dikeringkan. Setelah itu dibungkus dengan kertas bekas dengan kedua ujung disamakan, dikunci kedua sisi kertas dilipat berbentuk segitiga lalu dimasukkan kedalam oven. 5. Penyiapan Beaker glass Beaker glass dicuci dengan air mengalir lalu dkeringkan kemudian dibungkus menggunakan kertas bekas/ alumunium foil, setelah itu dimasukkan kedalam oven.

BAB IV PEMBAHASAN 4.1. Data Pengamatan 4.1.2. Alat

NO Nama Alat 1. Autoklaf

3.

Oven

4.

Incubator

Gambar

4.

Penangas Air

5.

Tali Pengikat

6.

Pipet tetes

7.

Jarum Suntik

8.

Cawan Petri

9.

Lap Halus

10.

Lap Kasar

11.

Rak Tabung Reaksi

12.

Sikat Tabung

13.

Statis

14

Corong

15.

Pembakar spiritus

16.

Tisu Steril

17.

Gunting

18.

Beaker Glass

19.

Gelas Ukur

20.

Tabung Reaksi

21.

Botol Penyemprot

22.

Jarum Ose

23.

Gelas Arloji

24.

Erlenmeyer

25.

Mikroskop

26.

Kulkas

27.

Penutup Reaksi

28.

Preparat

29.

Rak alat

30.

Spatula

Tabung

Penyimpanan

31.

Pinset

32.

Jangka Sorong

33.

Colony Counter

34.

Penghapus tulis

papan

4.1.3. Bahan No Nama Bahan 1. Kasa

2.

Kapas

3.

Spidol

4.

Gelatine

5.

Korek Api

Gambar

6.

Alcohol 70%

7.

Pewarna Bakteri

8.

Medium NA

9.

Medium PDA

4.2. Pembahasan Berdasarkan praktikum yang telah di lakukan praktikkan dapat mengetahui mengenai alat-alat yang digunakan dalam laboratorium mikrobiologi beserta kegunaannya, cara penggunaannya dan prinsip kerja dari alat-alat tersebut. Dalam laboratorium tidak hanya alat-alat saja yang perlu diketahui tetapi bahan-bahan yang biasa digunakan juga perlu diketahui. Yang pertama yaitu alat-alat untuk sterilisasi dan tempat untuk pengawetan seperti Autoklaf, Oven, Incubator dan Kulkas. Kegunaan dari alat-alat ini yaitu untuk mensterilisasi alat, medium atau reagen atau larutan kimia yang tahan terhadap suhu dan tekanan yang tinggi. Cara penggunaan autoklaf yaitu, yang pertama Sebelum melakukan sterilisasi cek dahulu banyak nya air dalam autoklaf. Jika air kurang dari batas yang ditentukan maka dapat ditambah air sampai batas tersebut. Gunakan air hasil destilasi, untuk menghindari terbentuknya kerak dan karat. Masukan peralatan dan bahan. Jika mensterilkan botol bertutup ulir maka tutup harus dikendorkan. Tutup autoklaf dengan rapat lalu kencangkan baut pengaman agar tidak ada uap yang keluar dari bibir autoklaf. Klap pengaman jangan dikencangkan terlebih dahulu.Nyalakan autoklaf diatur timer dengan waktu minimal 15 menit pada suhu 21 0c. Tunggu sampai air mendidih sehingga uap nya memenuhi kompartemen autoklaf dan terdesak keluar dari klap pengaman. Kemudian klap pengaman ditutup atau dikencangkan dan tunggu sampai selesai. Perhitungan waktu 15 menit dihitung sejak tekanan mencapai 2atm. Jika alarm tanda selesai berbunyi, maka tunggu tekanan dalam kompartemen turun hingga sama dengan tekanan udara di lingkungan yaitu 370C. kemudian klap – klap pengaman dibuka dan keluarkan isi autoklaf dengan hati – hati. Fungsi dari oven yaitu untuk memanaskan atau mengeringkan sesuatu dan juga sebagai tempat untuk mesterilkan alat-alat laboratorium yang akan digunakan. Cara penggunaan oven yaitu masukkan alat yang akan dipanaskan atau disterilkan kemudian hubungkan oven dengan sumber listrik, tekan tombol ON, atur timer jika memang diperlukan kemudian tunggulah hingga proses pengovenan selesai. Fungsi inkubator yaitu untuk penumbuhan mikroorganisme seperti bakteri dan fungi dan sel mikroba lainnya pada kondisi tertentu. Cara penggunaan incubator: pertama siapkan sampel yang akan di inkubasi kemudian letakkan pada rak dalam ruang incubator kemudian tutup pintu incubator. set timer dengan menekan atau memutar tombol timer sesuai waktu

yang dibutuhkan. Kemudian atur suhu yang diinginkan, sampai lampu hijau berkedip. Kegunaan kulkas yaitu sebagai wadah untuk menyimpan bahan kimia atau zat pada tetap dan rendah serta sebagai wadah untuk mengawetkan bahan-bahan kimia.Cara penggunaan kulkas, sambungkan kulkas dengan aliran listrik atur suhu yang diinginkan lalu masukkan bahan atau zat kimia yang ingin di awetkan Yang kedua yaitu alat-alat gelas seperti Tabung reaksi, Cawan Petri, Beaker Glass, Erlenmeyer,Gelas Arloji, Preparat, Gelas Ukur, Corong, Pipet tetes, yang memiliki cara penggunaan dan kegunaan yang berbeda-beda, namun terbuat dari bahan penyususn yang sama yaitu kaca. kegunaan dari alat-alat ini yaitu: Tabung reaksi digunaka untuk uji – uji biokimiawi dan menumbuhkan mikroba. Ada 2 cara untuk menumbuhkan mikroba yaitu media agar tegak dan media agar miring. Cara penggunaan bersihkan terlebih dahulu tabung reaksi lalu masukan larutan, zat, atau bahan kimia yang ingin dilarutkan atau direaksikan. Kegunaan cawan petri untuk membiakkan (kultivasi) mikroorganisme. Cara penggunaannya tuang medium kebagian bawah dari cawan dan bagian atas cawan sebagai penutup. Kegunaan dari beaker glass yaitu Kegunaannya yaitu untuk memanaskan larutan, sebagai wadah, untuk titrasi, dan sebagai wadah perkembangbiakan bakteri. Erlenmeyer kegunaannya yaitu sebagai wadah untuk menakar, mereaksikan, dan mencampurkan larutan serta bisa juga digunakan sebagai alat untuk memanaskan larutan. Cara penggunaan yaitu bersihkan erlenmeyer letakkan diatas lap kasar agar tidak mudah tergeser lalu masukkan larutan atau zat yang akan di ukur ataupun dipanaskan. Kegunaan dari gelas arloji yaitu untuk penutup saat melakukan pemanasan terhadap suatu bahan kimia, sebagai wadah untuk menimbang bahan-bahan kimia,dan sebagai wadah meletakkan benda saat dikeringkan didalam desikator. Kegunaan dari gelas ukur yaitu sebagai wadah untuk mengukur larutan yang ingin kita gunakan saat proses praktikum. Cara penggunaannya yaitu bersihkan terlebih dahulu gelas ukur lalu masukkan larutan atau zat yang ingin diukur. Kegunaan dari pipet tetes yaitu untuk mengambil cairan dalam skala tetesan kecil. Cara penggunaannya yaitu pencet bola bagian atas pipet tetes dan tahan kemudian dimasukkan kedalam cairan, lepaskan pencetan pada bola di atas pipet lalu angkat pipet dari cairan lalu pindahkan kewadah lain. Corong digunakan sebagai wadah untuk memindahkan suatu larutan ke wadah lain dimana

mulut botol atau wadah lain tersebut kecil atau sempit. Preparat digunakan untuk meletakan objek yang akan dilihat dibawah mikroskop. Yang ketiga yaitu Mikroskop, kegunaan dari mikroskop adalah untuk melihat objek yang terlalu kecil atau mikroorganisme yang tidak bisa dilihat dengan mata telanjang. Adapun cara penggunaannya yaitu: Menyiapkan mikroskop dan mengaturnya supaya nyaman lalu memutar sekrup penepatan kasar sehingga tubuh mikroskop naik kira-kira 2 cm. tetapkan preparat ditengahtengah mikroskop dan cengkram dengan jepitan. Naikkan kondensor setinggi-tingginya dan buka diafragma seluruhnya. Tempatkan sumber cahaya kira-kira 15 cm di muka mikroskop arahkan berkas cahaya tepat pada cermin mikroskop. Melihat preparat dari samping dan tetapkan cermin datar hingga preparat dapat disinari dengan terang Putar objektif 10x kebawah hingga kira-kira 0,5 cm diatas preparat. Lalu melihat melalui okuler dan menetapkan cermin dengan tetap mengarahkan cermin hingga bidang pandangan disinari seterangnya, mengambil okuler dari mikroskop dan dilihat melalui tubulus kosong ke belakang objektif. Terakhir menetapkan diafragma dari kondesor dan diamati. Yang keempat yaitu alat untuk memanaskan larutan, zat kimia, seperti Penangas Air, Pembakar Spiritus. Kegunaan dari penangas air yaitu untuk melakukan pemanasan pada suhu rendah, serta untuk menguapkan zat atau larutan dengan suhu yang tidak terlalu tinggi dan untuk menginkubasi kultur mikrobiologi. Pembakar spiritus digunakan untuk memanaskan larutan atau bahan kimia dan dapat digunakan untuk mensterilkan jarum Ose.Cara penggunaan buka tutup pembakar spiritus lalu nyalakan sumbuh pembakar spiritus, letakan dibawah alat atau bahan yang akan dipanaskan. Yang kelima yaitu alat-alat yang bahan penyusunnya berupa logam atau besi atau baja seperti jarum Ose, sikat tabung, jarum suntik, gunting, cutter, pinset, statis, spatula. Kegunaan dari Jarum suntik yaitu untuk menghisap cairan atau gas pada laboratorium mikrobiologi yaitu untuk memindahkan larutan atau medium PDA dan NA kedalam cawan petri untuk uji bakteri dan jamur yang akan di inkub dalam incubator dengan suhu tertentu. cara penggunaan tarik pompa pada bagian belakang dari jarum suntik untuk menghisap cairan atau gas. Jarum Ose digunakan untuk memeindahkan biakan untuk ditanam atau ditumbuhkan di media baru. Sikat tabung digunakan untuk membersihkan bagian dalam dari tabung reaksi

yang tidak dapat dijangkau. Statif digunakan untuk menegakan buret, corong, corong pisah, dan peralatan gelas lain nya. Cara penggunaan letakan statif pada bidang datar lalu bagian atas nya dipasang klem sebagai penyangga buret. Kemudian ada Pinset kegunannya yaitu untuk mengambil benda dengan menjepit misalnya saat memindahkan cakram antibiotik. Lalu yang terakhir yaitu spatula digunakan untuk mengambil objek. Yang keenam yaitu alat-alat yang bahan penyusunnya berupa plastik dan lainnya seperti : Penutup tabung reaksi, jangka sorong, botol semprotan,tali pengikat, rak tabung reaksi, rak penyimpanan alat-alat laboratorium yang memiliki fungsi sebagai berikut. Botol penyemprot isi alkohol, kegunaan botol penyemprot yaitu sebagai wadah untuk menyimpan alkohol yang telah disediakan.Cara penggunaan yaitu tekan tuas yg ada pada kepala botol penyemprot arahkan kearah objek atau benda yang ingin disemprot. Penutup tabung reaksi digunakan untuk menutup tabung reaksi. Jangka sorong digunakan untuk mengukurdiameter dalam, diameter luar dan , kedalaman suatu benda. Cara penggunaan kendorkan baut pengunci, dan geser bagian rahang lalu sorong bawah nya lalu pastikan bahwa bagian rahang sorong jangka sorong dapat berfungsi dengan benar dan pastikan bahwa hitungan rahang geser saat tertutup berada pada posisi 0. Selanjutnya pastikan anda bersihkan terlebih dahlu permukaan yang akan diukur menggunakan jangka sorong dan pastikan tieak ada kotoran atau debu yang melekat di benda tersebut. Lalu tutup kedua rahang sampai menjepit benda yang akan diukur lalu lihat skala benda tersebut. Selanjutnya Rak penyimpanan alat. Kegunaannya yaitu sebagai wadah untuk menyusun dan mengatur alat-alat dilaboratorium agar tertata dengan rapi. Rak tabung reaksi digunakan untuk menyusun tabung reaksi. Biasanya digunakan pada saat melakukan percobaan yang membutuhkan banyak tabung reaksi. Yang ketujuh adalah bahan-bahan tambahan seperti tissue laboratorium digunakan untuk membersihkan lensa dari mikroskop. Lap kasar digunakan untuk meletakkan bahan/alat laboratorium yang mudah pecah. Lap halus digunakan untuk mengeringkan alat laboratorium yang telah dicuci Selanjutnya yaitu kegunaan dari bahan-bahan yag umum digunakan dalam laboratorium mikrobiologi. Yang pertama yaitu Kasa. Kegunaan kasa pada laboratorium mikrobiologi yaitu sebagai

pembungkus kapas untuk membuat penutup tabung reaksi yang akan di sterilisasikan dalam oven dengan suhu 121 0C selama 60 menit. Cara penggunaan yaitu kasa dipotong sesuai dengan ukuran yang dibutuhkan lalu digunakan untuk membungkus kapas Tissue, kegunaan dari tisue yaitu sebagai alat untuk mengeringkan alat laboratorium yang sudah dicuci dalam hal ini biasa nya menggunakan lap halus. Kapas, kegunaannya sebagai isi dari penutup tabung reaksi yang dibuat. Selanjutnya ada Alkohol. Kegunaan alkohol yaitu sebagai cairan antiseptik (membunuh atau menghambat perumbuhan mikroorganisme) untuk membersihkan luka dan pembersih alat-alat medis dan alat-alat laboratorium. Alkohol juga bisa digunakan untuk mengkompres pada anak-anak yang sedang demam Medium PDA, kegunaan media PDA yaitu untuk mengembangbiakkan suatu mikroorganisme, baik itu berupa cendawan/fungi, bakteri, maupun sel makhluk hidup. Media PDA merupakan jenis media biakan dan memiliki bentuk/konsistensi padat (solid). Media PDA juga berfungsi sebagai media kapang (jamur) dan khamir. Selain itu PDA digunakan untuk enumerasi yeast dan kapang dalam suatu sampel atau produk makanan. Medium NA, kegunaan medium NA yaitu untuk pertumbuhan mayoritas dari mikroorganisme yang tidak selektif, dalam artian mikroorganisme heterotof. Pewarna bakteri, kegunaan dari pewarna bakteri atau pewarna gram yaitu: yang pertama mempermudah melihat bentuk jasad, baik bakteri, ragi, ataupun fungi. Memperjelas ukuran dan bentuk jasad. Melihat struktur luar dan kalau memungkinkan juga struktur dalam jasad. Dan melihat reaksi jasad terhadap pewarna yang diberikan sehingga sifat-sifat fisik dan kimia yang ada akan dapat diketahui. Gelatine fungsi dari gelatine yaitu untuk mempercepat pertumbuhan mikroorganisme

BAB V PENUTUP 1. Kesimpulan Berdasarkan uji laboratorium atau praktikum yang telah praktikan lakukan dapat ditarik kesimpulan sebagai berikut: a. Dalam melakukan praktikum laboratorium sebelum menggunakan alat-alat laboratorium pastikan praktikan mengetahui bagaimana cara penggunaan dan kegunaan dari alat-alat tersebut dan sudah siterilkan terlebih dahulu. b. Adapun alat-alat yang digunakan untuk proses sterilisasi yaitu oven, incubator, dan autoklaf yang mempunyai prinsip dan cara penggunaan yang berbeda-beda. c. Dalam melakukan praktikum praktikan tidak hanya memperoleh bekal engetahuan saja melainkan juga keterampilan menggunakan alat-alat laboratorium. 2. Saran Sebaiknya alat-alat di laboratorium dilengkapi, khususnya laminar air flow agar praktikum berjalan sesuai dengan jadwal dan mengefesiensikan waktu agar tidak terbuang sia-sia. sebaiknya praktikan harus memahami prosedur kerja terlebih dahulu sebelum melakukan praktikum agar tidak menyita banyak waktu yang sia-sia dan mengurangi resiko kecelakaan.

DAFTAR PUSTAKA

Dr.Nasril nasir.2016.Buku penuntun universitas Islam Negri Makassar.

laboratorium

mikrobiologi

Dwidjoseputro,D.1998.Dasar-dasar Mikrobiologi.Jakarta:Djambatan. Gabriel,J.F.1996.Fisika kedokteran.Jakarta:EGC. Hidayat,N,M.C.Padaga dan Yogyakarta: Andi Offset.

Suhartini.2006.

Mikrobiologi

Industri.

Jurnal praktikum mikrobiologi dasar.Peralatan,sterilisasi dan Media pertumbuhan mikroba Jurnal Mikrobiologi Vol.1.No.1.Pengenalan alat-alat laboratorium mikrobiologi untuk mengatasi keselamatan kerja dan keberhasilan praktikum.maret,2016 Jurnal Kharateristik kima dan total jumlah koloni bakteri Gelatin Dari beberapa Jenis kulit Ternak. 2015 Michael.2007. Dasar-dasar Mikrobiologi. Jakarta:UI press Pelczar,M.JdanE.C.S.Chan.2000. Dasar-dasar Mikrobiologi.Jakarta:UIPPress. Hasnita Sri Hartini dan Erna Tri Wulandari. 2016 Penuntun praktikum Mikrobiologi Fakultas Farmasi Universitas Sanata Dharma. Waluyo.L.2008.Teknik Metode Dasar Mikrobiologi.Malang:UMM-Press.

Related Documents

Viva
April 2020 20
Waldennyr Avi
August 2019 16
Bakteri: Mikrobiologi
June 2020 42

More Documents from "Gamaliel Kevin Winarno"

Mikro 2.docx
December 2019 6
December 2019 15
November 2019 26
November 2019 19