PRAKTIKUM I STERILISASI I.
II.
Tujuan -
Mahasiswa mampu mengetahui sterilisasi dengan autoklaf, filtrasi, tyndalisasi.
-
Mahasiswa dapat melakukan kerja Aseptis.
Dasar Teori Mikrobiologi ialah telaah mengenai organisme hidup yang berukuran mikroskopis. Dunia mikroorganisme terdiri dari lima kelompok organisme: bakteri, protozoa, virus, serta algae dan cendawan mikroskopis. Dalam
bidang
mikrobiologi kita mempelajari banyak segi mengenai jasad-jasad renik ini (juga dinamakan mikroba atau protista dimana adanya, ciri - cirinya, kekerabatan antara sesamanya seperti juga dengan kelompok organisme lainnya, pengendaliannya, dan peranannya dalam kesehatan serta kesejahteraan kita. Mikroorganisme sangat erat kaitannya, dengan kehidupan kita, beberapa di antaranya bermanfaat dan yang lain merugikan. Banyak di antaranya menjadi penghuni tubuh manusia. Beberapa mikrooranisme menyebabkan penyakit dan yang lain terlibat dalam kegiatan manusia sehari-hari seperti misalnya, pembuatan anggur, keju, yogurt, produksi penisilin, serta proses-proses perlakuan yang berkaitan dengan pembuangan limbah (Michael, 2007). Bahan atau peralatan yang dipergunakan dalam bidang mikrobiologi harus dalam keadaan steril. Steril artinya tidak didapatkan mikroba yang tidak diharapkan kehadirannya, baik yang menggangu kehidupan dan proses yang dikerjakan (Waluyo, 2008 Sebelum melakukan praktikum mengenai peralatan yang ingin kita gunakan harus disterilkan dahulu. Sterilisasi adalah proses yang sangat penting dalam dunia mikrobiologi. Sterilisasi adalah proses menghilangkan segala jenis organisme hidup, dalam hal ini adalah segala jenis mikroorganisme baik itu protozoa, fungi, bakteri, mycoplasma, dan virus yang terdapat pada suatu benda. Proses sterilisasi membutuhkan biocidal agent ataupun proses fisik untuk membunuh atau menghilangkan mikroorganisme tersebut. (Yulisman, Hendra 2016).
Sterilisasi alat gelas dan metal dapat dilakukan dengan pemanasan melalui oven. Agar terbebas dari bakteri yang resisten dan partikel spora, pemanasan harus dapat dilakukan terus menerus dalam waktu yang panjang. Perlu diketahui sumber kontaminan juga sangat mempengaruhi hal tersebut, dalam satu genus bakteri ketahanan terhadap panasnya pun berbeda. Seandainya kontaminasi terjadi sangat parah dan sering terjadi maka disarankan semua peralatan dan botol kultur disterilisasi pada suhu (160˚ - 180˚ C selama 3 hari dan ruang transfer, ruang kultur juga dibersihkan dan disterilisasi kembali. Lalu alat di autoklaf dengan suhu 121˚C selama 1 jam. Sinar UV digunakan untuk sterilisasi ruangan (Santoso, 2002).
III.
Alat dan Bahan a. Alat - Tabung reaksi Panjang - Tabung Reaksi Pendek - Cawan Petri - Pipet Volume - Oven - Autoklaf b. Bahan - Aluminium foil - Kertas Merang - Kapas.
IV.
Cara Kerja siap kan alat dan bahan
cuci bersih tabung reaksi dan cawan petri. menggunakan sabun dan air mengalir
keringkan menggunakan kain lab dan tissue
Bungkus tabung reaksi dan cawan petri menggunakan kertas Merang.
Hubungkan oven dengan sumber listrik
Masukkan peralatan laboratorium yang ingin disterilisasi kemudian atur dengan rapi dan tutup pintu oven dengan rapat.
Hidupkan Oven dengan menekan tombol ON, kemudian lampu di oven akan berkedip
Atur suhu dan waktu yang diinginkan pada oven.
Bila waktu yang diatur telah selesai, pengatur waktu secara otomatis kembali ke nol
Setelah selesai biarkan terlebih dahulu peralatan laboratorium mendingin didalam oven, setelah mendingin keluarkan peralatan laboratorium dan tata kembali peralatan laboratorium dengan rapi.
V.
Hasil Pengamatan Gambar
Keterangan
Tabung Reaksi ditutup menggunakan kapas putih.
Tabung Reaksi dan cawan Petri telah dibungkus dengan Kertas Merang dan Siap untuk dioven.
VI.
Pembahasan Pada percobaan kali ini dilakukan sterilisasi alat-alat yang berada di laboratorium mikrobiologi. Sterilisasi adalah suatu proses yang menghancurkan semua bentuk kehidupan mikroba, termasuk spora, pada permukaan benda mati. Prosesnya dapat berupa pemanasan, pemberian zat kimia, radiasi, atau filtrasi (Gruendemann dan Fernsebner, 2006). Sterilisasi adalah sebuah proses untuk menghilangkan bakteri yang ada pada peralatan baik itu yang bersifat patogen maupun apatogen. Dalam melakukan suatu pengamatan terhadap obyek mikrobiologi mengharuskan kita untuk menggunakan peralatan yang steril agar hasil pengamatan yang kita lakukan sesuai dengan apa yang diinginkan. Dalam hal ini kontaminasi bakteri lain pada hasil pengamatan sangat tidak diinginkan. Tujuan dilakukannya sterilisasi alat ialah agar alat-alat yang berada di laboratorium tidak terkontaminasi dengan mikroorganisme yang ada di lingkungan sekitar. Alat- alat yang disterilisasi yaitu tabung reaksi, labu ukur, dan cawan petri. Alat-alat yang disterilisasi menggunakan autoclave merupakan alat-alat gelas yang presisi. Kali ini kami menggunakan metode sterilisasi panas Kering dengan Oven. Sterilisasi dengan panas kering dilakukan dengan menggunakan oven. Sterilisasi dengan panas kering sering kali digunakan untuk mensterilkan perangkat kaca. Dalam keadaan kering, struktur protein bersifat lebih sabil dan tidak mudah rusak sehingga untuk mematikan organism diperlukan suhu panas kering yang jauh lebih tinggi dan lebih lama bila dibandingkan dengan suhu pada pemanasan lembap (Gunawan A. W, 2008). Ada tahapan dimana Tabung reaksi ditutup menggunakan kapas bagian lubangnya. Hal itu bertujuan agar semua alat yang disterilisasi benar-benar steril dari mikroba agar tidak ada lagi spora mikroba yang masuk. Suhu yang di atur dioven pun tidak boleh melebihi kapasitas atau ketahanan alat kaca. Karena alat kaca dapat memuai ketika dipanaskan di oven. Dengan menggunakan cara ini kita juga harus memperhatikan beberapa hal yang memungkinkan kegagalan dalam pengamatan, misalnya saja kontaminasi mikroba yang menempel pada peralatan yang sedang disterilkan akibat dari pengamat yang sering berbicara tanpa menggunakan masker, dan juga pengamat harus memiliki anggota tubuh yang steril terutama tangan yang
digunakan untuk membersihkan mikroba pada peralatan harus dalam steril dengan menggunakan beberapa tetes alkohol.
VII. KESIMPULAN Dalam praktikum ini diperoleh kesimpulan bahwa ada berbagai macam peralatan yang ada di laboratorium yang terdiri dari peralatan gelas seperti tabung reaksi, tabung durham, dan gelas ukur serta peralatan dari kayu atau logam seperti spatula, oven dan inkubator. Macam-macam metode sterilisasi yang dapat dilakukan yaitu metode radiasi, metode pemanasan dengan uap air dan pengaruh tekanan (autoklaf), metode pemanasan secara kering, metode penyaringan (filtration), dan metode secara kimia VIII. DAFTAR PUSTAKA Waluyo, L. 2008. Teknik Metode Dasar Mikrobiologi. Malang: UMM-Press. Yulisman, Hendra. 2016. Pengertian Sterilisasi dalam Mikrobiologi. https://www.jakbelajar.com/2016/10/pengertian-sterilisasi-dalam.html diakses pada tanggal 24/03/2019 pukul 17.00. Santoso, U.2002. kultur jaringan tanaman. Umm-Press, Jakarta. Pelczar, M. J dan E.C.S.Chan.2007.Dasar-Dasar Mikrobiologi. Jakarta: UIP-Press