Metpen - Pemasaran.docx

  • Uploaded by: ashyura
  • 0
  • 0
  • November 2019
  • PDF

This document was uploaded by user and they confirmed that they have the permission to share it. If you are author or own the copyright of this book, please report to us by using this DMCA report form. Report DMCA


Overview

Download & View Metpen - Pemasaran.docx as PDF for free.

More details

  • Words: 5,909
  • Pages: 28
BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Pesatnya pertumbuhan dunia bisnis menuntut perusahaan untuk lebih aktif dalam mempromosikan produknya kepada konsumen. Pada dasarnya semua perusahaan bertujuan akhir yang sama yaitu untuk memperoleh keuntungan dengan cara menawarkan produk yang dapat memuaskan keadaan pasar dalam jangka waktu tertentu. Seperti diketahui keadaan dunia usaha bersifat dinamis yang diwarnai dengan adanya perubahan dari waktu ke waktu dan adanya keterkaitan antara satu dengan yang lainnya. Dalam pemasaran modern, perusahaan tidak hanya mengembangkan produk yang bermutu, penetapan harga yang tepat, dan penempatan produk yang terjangkau oleh konsumen. Perusahaan dituntut aktif melakukan komunikasi dengan konsumen untuk mengetahui apa yang menjadi kebutuhan dan keinginan konsumen. Persaingan dunia bisnis dari waktu ke waktu semakin tajam keberadaanya. Hal ini membuat suatu perusahaan berlomba-lomba untuk memasarkan produknya dengan menggunakan berbagai macam strategi yang tujuannya memaksimalkan angka penjualan. Banyak hambatan yang harus dilewati dan dihadapi oleh suatu perusahaan untuk mendapatkan konsumennya. Hambatan yang terjadi dalam dunia bisnis salah satunya adalah persaingan antara perusahaan yang sejenis. Perusahaan tersebut harus menggunakan strategi tertentu dan yang cocok untuk mengatasi pasar persaingan. Syarat yang wajib dipenuhi oleh suatu perusahaan untuk memenangkan pasar persaingan adalah perusahaan tersebut harus sukses mendapatkan konsumen dan mempertahankan konsumen. Setiap perusahaan harus mampu memahami perilaku konsumennya apabila ingin mendapatkan dan mempertahankan konsumen. Perusahaan yang mampu memasarkan produknya dengan baik dan mengerti akan permintaan konsumennya, maka perusahaan tersebut tidak menutup kemungkinan akan memenangkan pasar persaingan dunia usaha. Pemasaran suatu produk ke konsumen bisa dikatakan tepat sasaran apabila

1 | Pemasaran Yakult di wilayah Cikarang

strategi yang diterapkan sesuai dengan kondisi yang tepat. Perusahaan dapat melakukan berbagai strategi salah satunya adalah sales promotion. Promosi penjualan (sales promotion) adalah bahan inti dalam kampanye pemasaran, terdiri dari koleksi alat insentif, sebagian besar jangka pendek, yang dirancang untuk menstimulasi pembelian yang lebih cepat atau lebih besar atas produk atau jasa tertentu oleh konsumen atau perdagangan (Kotler dan Keller, 2009:219). Perusahaan dituntut aktif untuk berkomunikasi dengan para konsumennya, agar perusahaan tersebut mengerti permintaan yang dibutuhkan oleh konsumennya. Komunikasi dengan konsumen dalam dunia pemasaran biasa disebut promosi. Promosi sebagai salah satu komponen dari bauran pemasaran (marketing mix) yang memiliki peranan penting dalam menyampaikan informasi tentang kualitas produk dan dapat menciptakan preferensi konsumen atau calon konsumen mengenai produk yang diproduksi oleh perusahaan. Komunikasi dengan konsumen dapat menimbulkan terjadinya keputusan pembelian, yang mana keputusan pembelian ini merupakan suatu tujuan utama perusahaan dalam mengambil keuntungan. Pengambilan keputusan pembelian konsumen merupakan suatu komponen yang penting untuk memilih produk sesuai kebutuhan saat ini dan kebutuhan dimasa mendatang. Keputusan pembelian merupakan tahap proses keputusan dimana konsumen secara aktual melakukan pembelian produk (Kotler dan Armstrong, 2012:149). Pengambilan keputusan merupakan suatu kegiatan individu yang secara langsung terlibat dalam mendapatkan dan menggunakan barang-barang yang ditawarkan. Pengambilan keputusan pembelian oleh konsumen bisa terjadi apabila perusahaan tersebut melakukan suatu strategi yang tepat untuk menarik minat konsumen. Sales promotion atau promosi penjualan merupakan salah satu bentuk strategi yang bisa digunakan oleh suatu perusahaan. Banyak kemanfaatan yang terdapat dalam strategi sales promotion ini untuk mendapatkan keputusan pembelian konsumen. Manfaat dari strategi sales promotion ini sangat beragam untuk kesejahteraan perusahaan seperti memberikan dampak secara langsung karena dapat bekerja dengan cepat, dapat membuat para konsumen lebih mudah dalam menentukan keputusan, dan dapat membantu pengusaha pabrik untuk memenangkan shelf space. Strategi sales promotion

2 | Pemasaran Yakult di wilayah Cikarang

banyak digunakan dalam perusahaan karena manfaat yang ada dalam strategi ini bisa menguntungkan dan membantu perusahaan untuk mempengaruhi konsumen agar menggunakan produk dari perusahaan tersebut. Perusahaan menggunakan strategi sales promotion dengan tujuan meningkatkan tingkat penjualan jangka pendek, meningkatkan loyalitas pelanggan atau konsumen, dan mendorong konsumen baik itu pembeli baru ataupun pembeli yang sudah loyal untuk menggunakan produk dari perusahaan. Sales promotion bukanlah satu-satunya komponen penting dalam mempengaruhi keputusan pembelian konsumen. Faktor lain yang berpengaruh terhadap keputusan pembelian oleh konsumen adalah kualitas produk. Kualitas produk merupakan suatu unsur penting yang harus dimiliki dalam suatu produk yang dihasilkan. Produk yang baik merupakan produk yang ditawarkan kepada konsumen dengan diperkuat adanya kualitas produk seperti manfaat produk, daya tahan produk dan tampilan kemasan yang menarik dari produk tersebut. Kualitas produk merupakan suatu komponen penting untuk menciptakan preferensi mengenai keputusan pembelian konsumen. Untuk mencapai kualitas produk yang diinginkan maka diperlukan suatu standarisasi kualitas. Cara ini dimaksudkan untuk menjaga agar produk yang dihasilkan memenuhi standar yang telah ditetapkan sehingga konsumen tidak akan kehilangan kepercayaan terhadap produk yang bersangkutan. Kualitas produk adalah kemampuan sebuah produk dalam memperagakan fungsinya, hal ini

termasuk keseluruhan durabilitas,

reliabilitas, ketepatan, kemudahan

pengoperasian, dan reparasi produk juga atribut produk lainnya (Kotler dan Armstrong, 2012:283). Perusahaan yang memasarkan produknya menggunakan strategi sales promotion dan menjaga kualitas produknya salah satunya adalah PT. Yakult Indonesia Persada. Produk yang dihasilkan oleh perusahaan PT. Yakult Indonesia Persada adalah minuman probiotik mirip yoghurt yang dibuat dari fermentasi skimmed milk dan gula dengan bakteri Lactobacillus casei. Kualitas produk dalam minuman Yakult sudah terbukti dengan adanya banyak manfaat dalam minuman susu berfermentasi ini. Beberapa manfaat Yakult bagi kesehatan tubuh manusia adalah meningkatkan jumlah bakteri didalam usus, memperlancar pencernaan, meningkatkan imunitas dan kekebalan tubuh, mengurangi racun dalam usus,

3 | Pemasaran Yakult di wilayah Cikarang

mencegah perut kembung, mengikat lemak, mengobati maag, tidak mengandung pengawet, baik dikonsumsi ibu hamil, mencegah munculnya penyakit-penyakit kronis, dan mencegah eksim. Data Top Brand Award tahun 2015, 2016, dan 2017 menunjukkan bahwa Yakult merupakan satu-satunya minuman susu fermentasi yang selalu meraih predikat Top Brand dan selalu meraih angka mencapai 56% mengalahkan para pesaingnya seperti Cimory, Vitacharm, dan Calpico. Berikut tabel 1.1 yang menunjukkan data peringkat susu fermentasi bermerek dalam kemasan yang ada di Indonesia. Tabel 1.1 Data Top Brand Susu Fermentasi Bermerek Dalam Kemasan 2015-2017 SUSU FERMENTASI BERMEREK DALAM KEMASAN TAHUN 2015 2016 2017 TOP MEREK Yakult 69.8% 51.5% 46.6% TOP Cimory 17.2% 40.5% 43.7% Vitacharm 7.8% 4.6% 5.4% Calpico 5.2% 3.4% 4.3% Sumber: www.topbrandaward.com

Berdasarkan data tabel 1.1 di atas menunjukkan bahwa Yakult pada tahun 2015 sampai dengan tahun 2017 mendapatkan predikat Top Brand secara tiga tahun berturut-turut, dengan angka mencapai di atas 56% dan selalu mengalahkan para pesaingnya dengan selisih jarak yang cukup jauh. Meskipun pada tahun 2017 Yakult menurun yang jika dibandingkan dengan tahun sebelumnya 2015 dan 2016, hal ini tetap mengukuhkan Yakult sebagai produk susu fermentasi bermerek dalam kemasan dengan predikat Top Brand. Akan tetapi, penurunan yang dialami PT. Yakult Indonesia Persada pada tahun 2017 tersebut menunjukkan bahwa strategi sales promotion yang digunakan perusahaan masih kurang efektif dan kualitas produk dari produk susu fermentasi Yakult kembali dipertanyakan. Padahal pada studinya disebutkan bahwa sales promotion dan kualitas produk merupakan variabel yang sangat mempengaruhi keputusan

4 | Pemasaran Yakult di wilayah Cikarang

pada pembelian konsumen. Sebagai salah satu perusahaan besar dan sudah dikenal oleh banyak masyarakat. PT. Yakult Indonesia Persada harus lebih memperhatikan strategi sales promotion yang digunakan dan memperhatikan kualitas produknya dengan tujuan untuk meningkatkan angka penjualan perusahaan. Fenomena yang terjadi dalam penelitian ini mengenai sales promotion dan kualitas produk adalah dimana faktor sales promotion dan kualitas produk merupakan satu dari beberapa element penting yang mempengaruhi keputusan pembelian konsumen, dan pada praktreknya sales promotion yang dilakukan oleh PT. Yakult dapat dikatakan kurang efektif karena hal iti terbukti dari data Top Brand

menunjukkan

bahwa

Yakult

mengalami

penurunan,

yang

diiidentifikasikann bahwa hal yang mempengaruhi penurunan tersebut adalah kurang efektifnya sales promotion yang dijalankan oleh PT. Yakult Indonesia Persada tersebut. PT. Yakult Indonesia Persada adalah perusahaan yang produknya bergerak di bidang susu berfermentasi. Dalam produknya tersebut PT. Yakult Indonesia Persada menggunakan lebih dari 6,5 milyar bakteri Lactobacillus casei Shirota strain hidup, susu bubuk skim, glukosa dan sunkrosa, perisa yakult, dan air yang sudah sesuai dengan harapan konsumennya.Yakult merupakan produk yang berkualitas dan sudah diakui oleh para konsumennya. Hal ini dibuktikan dengan diraihnya melalui penghargaan Top Brand Award. Dalam penghargaan Top Brand Award tahun 2015, 2016, dan 2017 Yakult selalu menempatkan namanya dengan predikat TOP. Berdasarkan uraian diatas untuk membuktikan secara valid pengaruh sales promotion dan kualitas produk terhadap keputusan pembelian konsumen, maka dalam penelitian ini diberi judul “Pengaruh Sales Promotion dan Kualitas Produk Terhadap Keputusan Pembelian (Studi pada Konsumen Produk Minuman Susu Fermentasi Yakult di wilayah Cikarang)”.

B. Rumusan Masalah

5 | Pemasaran Yakult di wilayah Cikarang

1. Apakah sales promotion dan kualitas produk secara parsial dapat mempengaruhi keputusan pembelian konsumen produk minuman susu fermentasi Yakult di wilayah Cikarang. 2. Apakah sales promotion dan kualitas produk secara simultan dapat mempengaruhi keputusan pembelian konsumen produk minuman susu fermentasi Yakult di wilayah Cikarang. 3. Diantara sales promotion dan kualitas produk variabel manakah yang mempunyai kontribusi terbesar dalam mempengaruhi keputusan pembelian konsumen produk minuman susu fermentasi Yakult di wilayah Cikarang.

C. Tujuan Penelitian

1. Untuk mengetahui pengaruh sales promotion dan kualitas produk secara parsial dalam mempengaruhi keputusan pembelian konsumen produk minuman susu fermentasi Yakult di wilayah Cikarang. 2. Untuk mengetahui pengaruh sales promotion dan kualitas produk secara simultan dalam mempengaruhi keputusan pembelian konsumen produk minuman susu fermentasi Yakult di wilayah Cikarang. 3. Untuk mengetahui variabel yang memiliki kontribusi terbesar diantara sales promotion dan kualitas produk dalam mempengaruhi keputusan pembelian konsumen produk minuman susu fermentasi Yakult di wilayah Cikarang. D. Manfaat Penelitian 1. Bagi Penulis Hasil penelitian ini diharapkan mampu memberikan pengetahuan mengenai pemasarasan produk Yakult dalam tiga tahun terakhir.

2. Bagi peneliti selanjutnya Hasil penelitian ini diharapkan menjadi suatu referensi dan pengetahuan tambahan bagi penelitian yang meniliti permasalahan yang sama.

6 | Pemasaran Yakult di wilayah Cikarang

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

A. Landasan Teori

1. Pengertian Pemasaran Pemasaran merupakan faktor penting dalam strategi perusahaan dalam menjalankan usahanya terutama yang berhubungan dengan konsumen. Kata pemasaran berasal dari kata pasar, atau bisa juga diartikan sebagai mekanisme yang memprtemukan antara permintaan dan penawaran. Zein Achmad (2012 : 1) “Pemasaran adalah suatu proses sosial dan manajerial yang didalamnya individu dan kelompok mendapatkan apa yang mereka inginkan dengan menciptakan, menawarkan dan mempertukarkan produk yang bernilai dengan pihak lain”. Definisi pemasaran tersebut didasarkan pada konsep inti berikut : kebutuhan (need), keinginan (wants), dan permintaan (demands); produk (barang, jaasa dan gagasan); nilai, biaya, dan kepuasan; pertukaran dan transaksi; hubungan dan jaringan pasar serta pemasar dan prospek. Menurut Kotler dan Amstrong (2008, h.5) pemasaran lebih dari fungsi bisnis lainnya yang berhubungan dengan pelanggan. Dua sasaran pemasaran adalah menarik pelanggan baru dengan menjanjikan keunggulan nilai serta menjaga dan menumbuhkan pelanggan yang ada dengan memberikan kepuasan. Pemasaran yang kokoh menjadi penting bagi kesuksesan dalam semua organisasi. (S.Djatikusuma, Edin dan Wanda Getrycia : 2012) Dari ke dua definisi diatas dapat ditarik kesimpulan bahwa pada dasarnya pemasaran bukan hanya kegiatan menjual barang maupun jasa tetapi juga meliputi kegiatan

untuk

memenuhi

keinginan

dan

kebutuhan

dengan

berusaha

mempengaruhi konsumen untuk bersedia membeli barang dan jasa perusahaan melalui penciptaan, penawaran, dan pertukaraan produk yang bernilai. Hal ini sangat penting bagi manajer pemasaran untuk memahami tingkah laku konsumen tersebut. Sehingga perusahaan dapat mengembangkan, menentukan harga, mempromosikan dan mendistribusikan produk secara lebih baik demi

7 | Pemasaran Yakult di wilayah Cikarang

meningkatkan usaha dan menjaga kelangsungan hidup perusahaan. Dengan mempelajari perilaku konsumen, manajer, akan mengetahui kesempatan, mengidentifikasi, serta menentukan stategi dan segmentasi pasar.

2. Perilaku Konsumen Pilihan produk konsumen dan pilihan-pilihan jasa berubah secara terus menerus. Seorang manajer pemasaran harus mempunyai pengetahuan seksama tentang perilaku konsumen agar dapat memberikan apa yang dibutuhkan dan diinginkan oleh konsumen. Dan bukan hanya konsumen saja tetapi kebutuhan akan laba oleh perusahaan juga dapat tercapai. Menurut Kotler (2002) perilaku pembelian konsumen dipengaruhi oleh faktorfaktor budaya, sosial, pribadi dan psikologis. Zein Achmad (2012 : 96) “Perilaku konsumen menggambarkan bagaimana konsumen membuat keputusan-keputusan pembelian dan bagaimana mereka menggunakan dan mengatur pembelian barang atau jasa. Dari definisi diatas, dapat ditarik kesimpulan bahwa keputusan pembelian konsumen dipengaruhi oleh faktor seperti budaya, sosial, individu dan faktor psikologi dari konsumen itu sendiri. Dengan kata lain perilaku konsumen adalah ilmu yang dilakukan untuk membeli suatu barang atau jasa tertentu .Hal ini dapat dijadikan suatu petunjuk untuk mempelajari bagaimana konsumen membuat keputusan..

3. Faktor-faktor yang mempengaruhi perilaku pembelian konsumen 1) Faktor budaya Faktor budaya mempunyai pengaruh yang luas dan mendalam pada perilaku konsumen. Pemasar harus mengerti bagaimana kultur individu dan nilai-nilai yang terkandung didalamnya, seperti peran yang dimainkan oleh budaya, subbudaya dan kelas sosial pembeli dimana kelas sosial tersebut merupakan kelompok orang yang sama-sama mempertimbangkan secara dekat persamaan diantara mereka sendiri.

8 | Pemasaran Yakult di wilayah Cikarang

2) Faktor sosial Perilaku konsumen juga dipengaruhi oleh faktor-faktor sosial, seperti kelompok, keluarga, serta peran dan status siosial konsumen. Pada hal ini karena kebanyakan konsumen lebih suka mencari pendapat orang lain sebagai panduan penentuan persetujuan keputusan pembelian suatu produk atau jasa. Konsumen berinteraksi sosial secara langsung dengan kelompok, keluarga, serta dengan pimpinan opini untuk memperoleh informasi yang dapat mengurangi usaha pencarian dan evaluasi atau ketidakpastian serta untuk mengurangi resiko tinggi akibat keputusan pembelian. Dan dapat ditarik kesimpulan bahwa suatu produk atau merk yang dipakai dapat menggambarkan peran dan status pemakainya.

3) Faktor pribadi Keputusan pembeli juga dipengaruhi oleh karakteristik pribadi seperti jenis kelamin, usia dan tahap siklus hidup pembeli, pekerjaan, situasi ekonomi, gaya hidup, serta kepribadian dan konsep diri.

Menurut Zein Achmad (2012 : 112) o Kepribadian adalah menggabungkan antara tatanan psikologis dan pengaruh lingkungan. Termasuk watak dasar seseorang, terutama karteristik dominan mereka. o Konsep diri adalah bagaimana konsume mempersepsikan diri mereka sendiri. Konsep diri meliputi sikap, persepsi, keyakinan dan evaluasi. o Gaya hidup (lifestyle) adalah cara hidup, yang diidentifikasi melalui aktivitas seseorang, minat dan pendapat seseorang.

Karakteristik yang berbeda-beda pada diri individu mennghasilkan kebutuhan dan keinginan yang berbeda-beda pula pada setiap individu itu sendiri sebagai wujud dari pemenuhan kepuasan.

9 | Pemasaran Yakult di wilayah Cikarang

4) Faktor psikologis Selanjutnya pilihan pembelian seseorang dipengaruhi oleh empat faktor psikologis utama yaitu motivasi, persepsi, pembelajaran, serta keyakinan dan sikap. Ke empat faktor tersebut merupakan alat bagi konsumen untuk mengenali perasaan mereka, mengumpulkan dan menganalisis informasi, merumuskan pikiran dan pendapat (opini) dan mengambil tindakan.

4. Bauran Pemasaran Bauran Pemasaran Menurut Kotler & Keller (2007 jilid 1 : 23) Bauran pemasaran Tempat Produk Keragaman produk Kualitas Design Ciri Nama Merek Kemasan Ukuran Pelayanan Garansi Imbalan

Saluran pemasaran Cakupan pasar Pengelompokkan Lokasi Persediaan Transportasi Harga

Promosi

Daftar harga Rabat/discount Potongan harga khusus Periode pembayaran Syarat kredit

Promosi penjualan Periklanan Tenaga penjualan Kehumasan/ Public relation Pemasar langsung

Sumber Kotler dan Keller (2007) Gambar 1. Bauran Pemasaran

10 | Pemasaran Yakult di wilayah Cikarang

Produk Produk atau jasa yang sedang ditawarkan, maksudnya adalah total produk yang terdiri atas : 

Produk inti (core product), merupakan fungsi inti dari produk tersebut yaitu manfaat yang sebenarnya dibutuhkan dan akan dikonsumsi oleh konsumen.



Produk genetik (generic product), yaitu produk dasar yang mampu memenuhi fungsi produk yang paling dasar.



Produk yang diharapkan (expected product), yaitu produk formal yang ditawarkan dengan berbagai atribut dan kondisinya secara normal diharapkan dan disepakati untuk membeli.



Produk tambahan (argumented product), yaitu berbagai atribut produk yang dilengkapi atau ditambah berbagai manfaat dan layanan, sehingga dapat memberikan tambahan kepuasan dan bisa dibedakan dengna produk pesaing.



Produk protensial (potential product), yaitu segala jenis tambahan dan perubahan yang mungkin dikembangkan untuk suatu produk pada masa yang akan datang.

Berdasarkan berwujud tidaknya, produk dapat diklafisikasikan kedalam dua kelompok utama : a) Barang Barang merupakan produk yang berwujud fisik sehingga dapat dilihat, disentuh, dirasa, dipegang, disimpan, dipindahkan dan perlakuan fisik lainnya. Ditinjau dari aspek daya tahannya, terdapat dua macam baang yaitu barang tidak tahan lama dan barang tahan lama. b) Jasa Jasa merupakan aktivitas, manfaat atau kepuasanyang ditawarkan untuk dijual. Contohnya salon kecantikan, loundry pakaian, pencucian mobil dan motor, hotel, restourant, lembaga pendidikan dan lain-lain.

11 | Pemasaran Yakult di wilayah Cikarang

Harga Jumlah uang yang dikelurkan oleh konsumen untuk membeli sebuah produk. Untuk memasarkan suatu barang atau jasa, setiap perusahaan harus menetapkan harga secara tepat. Harga merupakan satu-satunya unsur bauran pemasaran yang memberikan pemasukan atau pendapatan bagi perusahaan, sedangkan ketiga unsur lainnya menyebabkan timbulnya biaya (pengeluaran). Harga dapat diungkapkan dengan berbagai istilah seperti iuran, tarif, sewa, bunga, premium, komisi, gaji, upah, honorarium dan sebagainya. Menurut Kotler dan Amstrong (2008) dikutip dari Indah sari, Ade (2013) mengatakan bahwa : “Harga adalah jumlah uang yang dibebankan untuk sebuah produk barang atau jasa. Lebih luas lagi, harga adalah jumlah nilai yang konsumen pertukarkan untuk mendapatkan manfaat dari memiliki atau menggunakan produk atau jasa”.

Distribusi Fungsi distribusi dan logistik yang dilibatkan dalam ragnka menyediakan produk dan jasa sebuahperusahaan. Keputusan saluran distribusi merupakan salah satu keputusan penting yang harus dilakukan olehsetiap manajemen. Saluransaluran yang dipilih perusahaan mempengaruhi langsung setiap keputusan pemasaran lainnya. Suatu kesalahan memilih dapat memperlambat bahkan menghambat usaha penyaluran barang dan jasa dari produsen ke konsumen. Menurut Lamb, Hair, Mc.Daniel (2001) dikutip dari Indah sari, Ade (2013) mengatakan bahwa : “Saluran pemasaran (channel of distribution) merupakan serangkaian dari organisasi yang bergantung yang memudahkan pemindahan kepemilikan sebagaimana produk-produk bergerak dari produsen ke pengguna bisnis atau konsumen”. Saluran distribusi berfungsi untuk memindahkan barang dari produsen ke konsumen. Saluran mengatasi kesenjangan penting dalam hal waktu, tempat dan kepemilikan, yang memisahkan barang dan jasa dari konsumen yang akan menggunakannya.

12 | Pemasaran Yakult di wilayah Cikarang

Promosi Promosi merupakan salah satu faktor penentu keberhasilan suatu program pemasaran. Betapapun berkualitasnya produk, bila konsumen belum pernah mendengarkannya dan tidak yakin bahwa produk itu akan berguna bagi mereka, maka tidak akan pernah membelinya. Pada dasarnya promosi bertujuan agar volume penjualan dapat dinaikan dengan berusaha mempengaruhi keputusan konsumen untuk memilih dan membeli produk yang ditawarkan. Secara luas dikatakan bahwa promosi merupakan bagian dari proses komunikasi pemasaran, sebagai arus informasi atau persuasive satu arah yang dilakukan satu organisasi atau individu tertentu. Ada beberapa cara dalam menyebarkan informasi yaitu melalui iklan, publisitas, promosi penjualan, public relations, personal selling dan direct marketing.

5. Keputusan Pembelian Konsumen. Setelah mencari informasi dan mengevaluasi berbagai alternative untuk memenuhi kebutuhan, konsumen harus memutuskan antara membeli atau tidak membeli suatu barang atau jasa. Keputusan membeli ini merupakan rangkaian pada hasil evaluasi merk, harga, tempat penjualan, warna dan lain-lain dari suatu produk maupun jasa yang dibeli tersebut.

Menurut Zein Achmad (2012 : 97). Tahap-tahap keputusan pembelian adalah sebagai berikut : 

Pengenalan kebutuhan.



Pencarian informasi.



Evaluasi alternatif



Pembelian.



Perilaku pasca pembelian.

1) Pengenalan Kebutuhan. Pengenalan

kebutuhan

terjadi

ketika

konsumen

menghadapi

ketidakseimbangan antara keadaan sebenarnya dan keinginan. Pengenalan kebutuhan terpicu ketika konsumen diekspos pada stimulasi internal atau eksternal.

13 | Pemasaran Yakult di wilayah Cikarang

Sebagai contoh, rasa haus setelah melakukan olahraga berat, dan keinginan untuk membeli setelah melihat iklan mobil sport keluaran terbaru. Rasa haus maupun lapar merupakan stimulasi internal ; sedangkan iklan di televisi dianggap sebagai stimulasi eksternal.

2) Pencarian informasi -

Pencarian informasi internal adalah proses mengingat kembali informasi yang tersimpan di dalam ingatan.

-

Pencarian informasi eksternal adalah mencari informasi di lingkungan luar kita

-

Sumber informasi marketing controlled adalah sumber informasi produk yang berasal dari kegiatan para pemasar yang mempromosikan produk tersebut.

3) Evaluasi Alternatif Pemasar harus tahu tentang evaluasi alternatif, yaitu bagaimana konsumen memproses informasi untuk sampai pada pilihan merek. Bagaimana cara konsumen mengevaluasi alternatif, tergantung pada konsumen pribadi dan situasi pembelian tertentu. Konsumen akan menggunakan informasi yang tersimpan di dalam ingatan, ditambah dengan informasi yang diperoleh dari luar untuk membangun suatu kriteria tertentu. Standar inilah yang membantu konsumen untuk mengevaluasi dan membandingkan alternatif tersebut.

4) Pembelian Setelah mendapatkan informasi dan merancang sejumlah pertimbangan dari produk alternatif yang tersedia, konsumen siap untuk membuat suatu keputusan. Konsumen menentukan peringkat merek dan membentuk niat pembelian. Pada umumnya konsumen dalam membuat keputusan pembelian adalah membeli merek yang paling disukai, tetapi kita dapat memperkecil pilihan dalam sejumlah pertimbangan konumen yaitu dengan cara memilihkan atribut produk dan kemudian mengeluarkan semua produk yang tidak mempunyai atribut tersebut.

5) Perilaku setelah pembelian.

14 | Pemasaran Yakult di wilayah Cikarang

Ketika membeli produk, konsumen mengharapakan dampak tertentu dari pembelian tersebut. Bagaimana harapan-harapan itu terpenuhi, menentukan apakah konsumen puas atau tidak puas dengan pembelian tersebut. Jika pembelian tersebut sesuai dengan harapan konsumen, maka kepuasan konsumen akan tinggi dan begitu pula sebaliknya apabila pembelian tersebut tidak sesuai harapan makan konsumen akan merasa tidak puas. Hal ini menunjukan bahwa penjual hanya boleh menjanjikan apa yang dapat diberikan merekknya sehingga pembeli merasa terpuaskan.

Jenis-Jenis Keputusan Pebelian Konsumen dan Keterlibatannya :

-

Mengidentifikasi jenis-jenis kepuasan pembelian konsumen dan mendiskusikan pentingnya keterlibatan konsumen.

-

Keterlibatan (involvement) adalah jumlah waktu dan upaya yang diperlukan oleh seorang pembeli dalam mencari, evaluasi dan proses keputusan perilaku konsumen.

-

Perilaku respon rutin (routine repone behavior) adalah jenis pengambilan keputusan yang diperlihatkan oleh konsumen yang sering mengadakan pembelian, barnag dan jasa biaya murah dan membutuhkan sedikit pencarian dan waktu putusan.

-

Pengambilan keputusan terbatas (limited decision making) dalah sejenis pengambilan keputusan yang membutuhkan sejumah waktu untuk mengumpulkan dan merundingkan mengenai suatu merek yang tidak dikenal dalam suatu kategori produk yang sudah dikenal.

15 | Pemasaran Yakult di wilayah Cikarang

B. Kerangka Analisa

Faktor-faktor yang mempengaruhi perilaku konsumen dalam pembelian Yakult di wilayah Cikarang.

Tanggapan terhadap pelanggan.

Perilaku dominan konsumen dalam pembelian Yakult di wilayah Cikarang.

C. Hipotesis Penelitian a. Hipotesis I Ho : Diduga faktor-faktor seperti harga, selera, kualitas, harga jual kembali, dan promosi, secara simultan tidak berpengaruh terhadap perilaku konsumen dalam pembelian Yakult. Ha : Diduga faktor-faktor seperti harga, selera, kualitas, harga jual kembali, dan promosi, secara simultan berpengaruh terhadap perilaku konsumen dalam pembelian Yakult.

b. Hipotesis II Ho : Diduga faktor harga tidak mempunyai pengaruh dominan terhadap perilaku konsumen dalam pembelian Yakult di wilayah Cikarang. Ha : Diduga faktor harga mempunyai pengaruh dominan terhadap perilaku konsumen dalam pembelian Yakult di wilayah Cikarang. Ho : Diduga faktor selera tidak mempunyai pengaruh dominan terhadap perilaku konsumen dalam pembelian Yakult di wilayah Cikarang. Ha : Diduga faktor selera mempunyai pengaruh dominan terhadap perilaku konsumen dalam pembelian Yakult di wilayah Cikarang.

Ho : Diduga faktor kualitas tidak mempunyai pengaruh dominan terhadap perilaku konsumen dalam pembelian Yakult di wilayah Cikarang.

16 | Pemasaran Yakult di wilayah Cikarang

Ha : Diduga faktor kualitas mempunyai pengaruh dominan terhadap perilaku konsumen dalam pembelian Yakult di wilayah Cikarang.

Ho : Diduga faktor harga jual kembali tidak mempunyai pengaruh dominan terhadap perilaku konsumen dalam pembelian Yakult di wilayah Cikarang. Ha : Diduga faktor harga jual kembali mempunyai pengaruh dominan terhadap perilaku konsumen dalam pembelian Yakult di wilayah Cikarang.

Ho : Diduga faktor promosi tidak mempunyai pengaruh dominan terhadap perilaku konsumen dalam pembelian Yakult di wilayah Cikarang. Ha : Diduga faktor promosi mempunyai pengaruh dominan terhadap perilaku konsumen dalam pembelian Yakult di wilayah Cikarang.

17 | Pemasaran Yakult di wilayah Cikarang

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

A. Tempat dan Waktu Penelitian

Penelitian ini dilaksanakan di beberapa Supermarket (Giant Express, Alfamart, Hypermart dan Indomaret) di wilayah Cikarang. Lokasi keempat tempat penelitian dipilih secara purposive dengan pertimbangan bahwa tempat yang dipilih merupakan tempat perbelanjaan yang ramai dikunjungi oleh masyarakat dan menyediakan produk susu fermentasi bermerek dalam kemasan di wilayah Cikarang.

B. Populasi Populasi dalam penelitian ini adalah konsumen yang berkunjung Giant Express, Alfamart, Hypermart dan Indomaret di wilayah Cikarang.

C. Sampel Karena ukuran populasinya tidak diketahui dengan jelas, maka metode penarikan sampelnya dengan menggunakan purposive sampling dengan ukuran sampel sebanyak 100 responden. Responden yang dipilih mempunyai ciri-ciri yang telah ditentukan oleh peneliti yaitu konsumen bersedia di wawancarai, konsumen berusia dewasa (21- 56 tahun), dan konsumen pernah membeli dan mengkonsumsi produk susu fermentasi dalam enam bulan terakhir dan berdomisili di wilayah wilayah Cikarang.

D. Jenis Data dan Sumber Data Jenis data yang digunakan yaitu data kualitatif dan data kuantitatif. Adapun sumber data yang digunakan pada penelitian ini adalah data primer yaitu data yang bersumber dari hasil wawancara langsung dengan konsumen dan data sekunder berupa data dari studi literatur, laporan- laporan, publikasi artikel dan pustaka lainnya yang berhubungan dengan penelitian ini serta lembaga atau instansi terkait.

18 | Pemasaran Yakult di wilayah Cikarang

E. Analisis Data Analisa data yang digunakan pada penelitian ini yaitu menggunakan statistik deskriptif dengan menggunakan data kuantitatif. Untuk mengetahui pergeseran pangsa pasar produk susu fermentasi ber- merek dalam kemasan di Kota Cikarang digunakan pendekatan matematika meng- gunakan Markov Chain seperti yang dike- mukakan oleh Siswanto (2006) disitasi dalam (Sumarni, 2010). sebagai berikut: Kt (j) = P x Kt (j−1) Dimana Kt (j) dimana persentase pangsa pasar yang dikuasai oleh masingmasing merek susu fermentasi, t (j) dimana periode ke (kurun waktu penguasaan pangsa pasar masing-masing merek susu fermentasi, P

dimana Probabilitas

transisional, sebagai probabilitas suatu merek susu fermentasi akan tetap menguasai para pelanggannya. Ada beberapa tahapan dalam analisis

rantai

Markov

(Djan

dan

Ruvendi,2006) disitasi dalam (Hatidja, dkk., 2013) sebagai berikut : a

Membuat tabel jumlah konsumen dari masing-masing merek baik saat sekarang maupun sebelum- nya.

b Membuat tabel perpindahan merek yaitu data perubahan atau perge- seran dari suatu merek ke merek lainnya. c

Membuat matriks peluang transisi (P).

19 | Pemasaran Yakult di wilayah Cikarang

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

A. Profil Responden Berdasarkan

Adapun klasifikasi responden berdasarkan Retail di wilayah Cikarang dapat dilihat pada Tabel 3. Pada Tabel 3 terlihat bahwa ber- dasarkan wilayah Cikarang, maka jumlah responden terbanyak be- rada di daerah G seban- yak 24 orang (24%) dan terkecil berada di daerah D sebanyak 4 orang (4%). Hal ini menunjukkan bahwa wilayah Cikarang sebagai wilayah yang potensial bagi sasaran pemasa- ran produk-produk makanan khususnya produk-produk olahan susu (dairy product) karena semua daerahnya mengkon- sumsi susu olahan khususnya susu fer- mentasi. Industri susu fermentasi saat ini didominasi antara lain oleh merek-merek susu fermentasi yaitu Yakult, Cimory dan Vitacharm.

Pangsa Awal Produk Susu Fermentasi Pangsa Pasar Merupakan faktor yang da- pat menentukan harga suatu produk khu- susnya pada dasar persaingan sempurna, dimana jika pangsa pasar sudah dipegang oleh suatu perusahaan maka akan ber- pengaruh

terhadap

tingkat

keberhasilan dalam usahanya, serta

permintaan akan barang akan berpengaruh pula terhadap harga suatu produk, apakah harga terse- but mahal atau murah. Pangsa pasar awal dari masing-masing merek produk susu fermentasi bermerek dalam kemasan di Wilayah Cikarang dapat dilihat pada Tabel 4.

20 | Pemasaran Yakult di wilayah Cikarang

Tabel 3 Klasifikasi Responden Berdasarkan Kecamatan di daerah cikarang

No 1 2 3 4 5 6 7 8

Daerah A B C D E F G H Jumlah Sumber: Data primer Diolah, 2017

Jumlah (orang) 6 16 16 4 14 8 24 12 100

Persentase (%) 6 8 16 4 14 8 24 12 100

Tabel 4 Pangsa Pasar Awal Merek Produk Susu Fermentasi yang dikonsumsi di daerah Cikarang

No Merek Produk Susu Fermentasi 1 Yakult 2 Cimory 3 Vitacharm Sumber: Data Primer Diolah, 2017

Jumlah Responden (org) 52 35 13

P 5e 2r 13 s 35 e

Berdasarkan Tabel 4, Dapat diketahui bahwa pangsa pasar awal susu fermentasi

n

bermerek dalam kemasan di Wilayah Cikarang dikuasai oleh Yakult sebesar 52%,

t

Cimory sebesar 35 % dan Vitacharm sebesar 13%. Banyaknya pangsa pasar awal

a

yang dikuasai oleh merek Yakult membuktikan besarnya kekuatan merek tersebut

s

dalam menarik pelanggan dan bersaing dengan merek susu fermentasi lainnya. Hal

e

ini sesuai dengan hasil peneli- tian Azis (2011), menunjukkan bahwa PT. Yakult

(

Indonesia Persada telah berhasil memberikan kepuasan bagi konsumennya yang

%

sesuai dengan tingkat kepentingan harapan yang diinginkan oleh konsumen.

)

Meskipun demikian PT. Yakult Indonesia Persada dapat terus berkomitmen untuk meningkatkan kepuasan konsumennya pada tahun-tahun berikutnya, agar mencapai

21 | Pemasaran Yakult di wilayah Cikarang

kategori sangat puas dan tercapainya loyalitas konsumen. Nilai CSI tersebut da- pat digunakan sebagai acuan bagi pihak PT. Yakult Indonesia Persada dalam menentukan sasaran peningkatan kepuasan konsumen di masa yang akan datang. Hal ini didukung oleh Rina, dkk., (2014) disitasi dalam (Santoso dan Najib, 2015), dengan merek yang inovatif, kreatif dan unik akan menjadikan merek tersebut unggul dian- tara berbagai merek lainnya dibenak konsumen.

Perpindahan merek (Brand Switching) Produk Susu Fermentasi Abisatya (2009), bahwa perpindahan merek merupakan suatu proses peralihan dimana konsumen yang setia telah berpindah dari satu merek ke merek lainnya. Perpindahan merek merupakan suatu proses dimana terjadi perpindahan dari satu merek produk ke merek produk lainnya. Dimana hal ini pemilihan merek yang dilakukan oleh konsumen di Wilayah Cikarang pada umumnya di pengaruhi oleh harga yang terjangkau, produk yang berkualitas, merek terkenal dan produk tersebut mu- dah diperoleh. Perpindahan merek produk susu fermentasi kemasan di Kota wilayah Cikarang dapat dilihat pada Tabel 5. Tabel 5 Perpindahan merek (Brand Switching) Produk Susu Fermentasi di Wialayah Cikarang Merek Susu Fermentasi

Dari Merek

Yakult Cimory Vitacharm Resonden Saat ini (org)

Ke Merek Resonden Sebelumnya (org) Yakult (org) Cimory (org) Vitacharm (org) 52 12 31 2 35 20 18 5 13 16 20 19 53

37

10

100

Sumber: Data Primer Diolah, 2017 Tabel 5, menunjukkan bahwa adanya perbedaan perolehan jumlah pelanggan yang berpindah merek produk susu fermentasi dari satu merek lainnya. Dimana hasil perpindahan merek lebih banyak ke merek Yakult dibanding merek lainnya. Konsumen merek Yakult dari 52 orang meningkat menjadi 53 orang. Konsumen Cimory dari 35 orang meningkat menjadi 37. Konsumen Vitacharm dari 13 orang menurun menjadi 10 orang. Hal ini dikarenakan yakult sudah dikenal dikalangan masyarakat dan promosinya lebih luas dibandingkan susu fermentasi lain serta

22 | Pemasaran Yakult di wilayah Cikarang

harganya relatif murah dibanding susu fermentasi lain. Faktor yang mendukung konsumen membeli produk yakult adalah penampilannya menarik, promosinya lebih luas dan strategi pemasaran seperti menjaga agar jangan kehabisan stok atau promosi-promosi yang dapat mengingatkan konsumen akan produk tersebut. Sementara itu, jumlah konsumen merek Cimory juga meningkat dikarenakan merek Cimory memasuki persaingan yang ketat dalam merek produk minuman sebagai salah satu industri minuman yogurt yang baru di pasar. Sedangkan merek Vitacharm memiliki jumlah konsumen terendah dikarenakan vitacharm belum cukup dikenal. Hal ini sesuai pendapat Peter dan Olson (2003) disitasi dalam (Andriani dan Untarini, 2015), menjelaskan bahwa perpindahan merek terjadi pada saat adanya perpindahan loyalitas dari satu merek ke merek lain pada produk yang sejenis.

Wardani (2010), menyatakan bahwa konsumen beralih ke merek lainnya akibat adanya rangsangan pemasaran. Perpindahan merek terjadi karena adanya keterlibatan pembelian yang rendah akibat tidak mempertimbangankan faktor informasi (Arianto, 2011). Suharseno dkk., (2013), menjelaskan bahwa Konsumen mencari variasi sehingga terjadi perpindahan merek Selain itu, Widyasari (2008) mengemukakan bahwa konsumen melakukan perpindahan merek akibat ketidakpuasan yang dialami setelah mengonsumsi dan mencari variasi produk. Penelitian Thawil (2014), juga menyebutkan bahwa konsumen berpindah merek dikarenakan adanya ketidakpuasan konsumen. Hal ini didukung pendapat Keaveney (1995) disitasi dalam Najib (2009), bahwa ada delapan penyebab perpindahan konsumen antara lain : (a) Harga, (b) Ketidaknyamanan, (c) Kegagalan Jasa Inti, (d) Kegagalan interaksi Jasa, (e) Kegagalan Respon terhadap Jasa, (f) Kompensasi (Persaingan), (g) Masalah etika, dan (h) Peralihan Terpaksa (Involuntary Switching). Khasanah dan Kuswati (2013), perpindahan merek dipengaruhi oleh kualitas produk, iklan dan variety seeking. Hasil penelitian Apsari (2014) mengatakan bahwa kualitas pesan iklan mempunyai pengaruh terhadap sikap kognitif tentang merek.

Tabel 6

23 | Pemasaran Yakult di wilayah Cikarang

Probabilitas Transisi (P) Ke Merek Yakult

Cimory

Yakult

0.63

0.35

0.02

Cimory

0.65

0.28

0.08

Vitacharm

0.17

0.43

0.40

Market Share

0.53

0.35

0.13

Sumber: Data Primer Diolah, 2016

24 | Pemasaran Yakult di wilayah Cikarang

Vitacharm

Peluang Transisi Merek Susu Fermentasi di Wialayah Cikarang Adapun peluang transisi merek susu fermentasi di Wilayah Cikarang dapat dilihat pada Tabel 6.

Tabel 6, menunjukkan bahwa market share merek Yakult sebesar 0,53, Cimory 0,35 dan Vitacharm sebesar 0,13. Oleh karena itu, nilai probabilitas transisi ini dapat dihitung peramalan pangsa pasar produk susu fermentasi di Wilayah Cikarang.

Peramalan Pangsa Pasar Produk Susu Fermentasi di Wialayah Cikarang Peramalan pangsa pasar menunjukkan besarnya penguasaan pasar didasarkan pada kondisi pangsa pasar saat ini dan perpindahan konsumen dari satu merek produk ke merek produk yang lain. Peramalan pangsa pasar merupakan informasi penting bagi produsen susu kental manis dalam menyusun strategi pemasaran yang tepat dalam menghadapi persaingan pasar.

Peramalan Pangsa

Pasar Produk Susu Fermentasi di Kota Makassar dapat dilihat pada Tabel 7. Tabel 7 Peramalan Pangsa Pasar Produk Susu Fermentasi di Wialayah Cikarang Merek

Pangsa Pasar Awal

Pangsa Pasar Akhir

Perkiraan Pangsa Pasar

(%)

(%)

(%)

Yakult 44 52.50 Cimory 32.5 34.50 Vitacharm 23.5 13.00 Sumber: Data Primer Diolah, 2016

Naik 8.50 Naik 2.00 Turun 10.50

Berdasarkan Tabel 7, Dapat dilihat bahawa pangsa pasar untuk merek Yakult naik sebesar 8,50%, merek Cimory naik sebesar 2% dan merek Vitacharm turun sebesar 10,50%.

Hal ini menunjukkan bahwa Produk Yakult di pasarkan

diberbagai lokasi, diantaranya di Supermarket, mini market dan warung-warung. Pemasaran dengan menggunakan Direct Selling dilakukan sampai dengan rumahrumah penduduk yang dipasarkan oleh para Yakult lady secara door to door. Produk Yakult memiliki ciri khas yaitu hanya terdiri dari satu rasa, satu warna dan tanpa adan- ya bahan pengawet ataupun zat pewarna buatan. Rasa dan warna Yakult

25 | Pemasaran Yakult di wilayah Cikarang

dihasilkan dari hasil proses fermentasi, rasanya sedikit asam seperti yoghurt, dan warna yang dihasilkan adalah putih kekuningan. Selain itu, kemasan plastik yang ditutup dengan aluminium foil sebagai penutup botolnya merupakan khas lain dari atribut Yakult yang belum pernah berubah dari dulu. Jumlah konsumen Yakult diperkirakan telah mencapai 25 juta orang setiap harinya dan sudah disebut minuman Internasional di 27 negara (Yakult Indonesia Company Profile, 2009). Untuk merek Cimory juga mengalami peningkatan pangsa pasar.

Hasil tersebut

menunjukkan Cimory Yoghurt Drink memiliki merek yang cukup dikenal. Merek Vitacharm mengalami penurunan pangsa pasar dikarenakan konsumen tidak cukup mengenal merek tersebut.

Hal ini sesuai dengan pendapat Boone dan Kurtz

(2002) disitasi dalam Afandi (2013), menyatakan bahwa penjualan naik dengan cepat selama produk berada dalam tahap pertumbuhan, bersamaan dengan adanya pelanggan baru yang bergabung dengan para pengguna awal yang membeli lagi barang-barang tersebut. Nasution (2009) disitasi dalam Mulyadi dan Fauziyah (2014), menyatakan bahwa tampilan kemasan secara keseluruhan dapat menjadi pertimbangan bagi responden untuk memutuskan pembelian.

KESIMPULAN Pergeseran pangsa pasar susu fermentasi bermerek dalam kemasan di Wilayah Cikarang yaitu Yakult dan Cimory mengalami peningkatan jumlah pangsa pasar, sedangkan untuk merek Vitacharm mengalami penurunan. Pangsa pasar untuk merek Yakult naik sebesar 8,50%, merek Cimory naik sebesar 2% dan merek Vitacharm turun sebesar 10,50%.

Dari hasil temuan tersebut dapat

diramalkan kecenderungan permintaan susu fermentasi bermerek dalam kemasan di Wilayah Cikarang dan merancang strategi bersaing dalam menguasai pasar.

26 | Pemasaran Yakult di wilayah Cikarang

DAFTAR PUSTAKA Abisatya, Diaz. 2009. Competitive Adver- tising Serta Dampaknya Pada Perilaku Brand Switching Konsumen. Jurnal Bisnis Dan Manajemen 10(1): 1-16.

Andriani. 2011. Analisis Segmentasi Pasar Produk Yoghurt Berdasarkan Perilaku Konsumen Pada Hypermart Cabang Panakukang, Makassar. Skripsi. Program Sarjana Universitas Hasanuddin. Makassar.

Aziz, Fathul. 2011. Analisis Kepuasan Konsumen Terhadap Bauran Produk Yakult (Studi Kasus: Kelurahan Gunung Parang Kecamatan Cikole Kota Sukabumi). Skripsi. Program Sarjana Institut Pertanian Bogor. Bogor.

Harnasari, Artayati. 2009. Analisis Proses Keputusan

Pembelian Dan Kep- uasan

Konsumen Cimory Yoghurt Drink di Cimory Shop Bogor. Skripsi. Program Sarjana Institut Pertanian Bogor. Bogor

Hatidja, Djoni. Abdullah, Sri. Salaki, dan Deiby. 2013. Pergeseran Pangsa Pasar Kartu Seluler Pra Bayar GSM Menggunakan Analisis Rantai Mark- ov (Studi Kasus: Mahasiswa Fmipa Unsrat Manado). Prosiding. Seminar Nasional Matematika dan Pendidikan Matematika Yogyakarta: 55-62.

Kasmadi, Mirdhayati, I. Rahmadani, E. 2011. Preferensi Konsumen Terha- dap Minuman Susu Fermentasi Di Tiga Mall Kota Pekanbaru. Jurnal Peternakan 8(1): 27 – 37.

Khasanah, Aulia Uswatun

dan Kuswati, Rini. 2013. Analisis Faktor-Faktor Yang

Mempengaruhi Perpindahan Merek Pada Produk Smartphone. BENEFIT Jurnal Manajemen dan Bisnis 17(2):123-131 .

Najib, Mukhamad. 2009. Analisis Konsumen Berpindah Merek (Brand Switcher) Pada

27 | Pemasaran Yakult di wilayah Cikarang

Bank Syariah Dan Bank Konvensional (Studi Kasus Pada Nasabah Di Wilayah Darmaga Bogor). TAZKIA Islamic Finance & Business Review 4(1): 1-25.

Prastiwi, Wahyu Dyah dan Setiyawan, Hery. 2016. Perilaku Konsumsi Susu Cair Masyarakat di Daerah Perkotaan dan Pedesaan. Agriekonomika 5(1): 41-53.

Pujadi, Bambang. 2010. Studi Tentang Pengaruh

Citra

Merek

Terhadap Merek. Tesis. Universitas Diponegoro.

Semarang.

Rina AW, Ronald, Amelia. 2014. Analisis Faktor-Faktor Yang Memengaruhi Purchase Intention Melalui Social Media Marketing Terhadap Produk Frozen Yoghurt Sour Sally di Sura- baya. Jurnal Gema Aktualita 3(2): 37–44.

Santoso, Dharmawan dan Najib, Mukhammad. 2015. Brand Equity Susu Cair UHT dan Pengaruhnya Pada Pur- chase Intention. Jurnal Manajemen & Agribisnis 12(1): 46-56.

Suharseno, Teguh, Riskin H. dan Dyah Ayu L.D. 2013. Pengaruh Ketidakp- uasan Konsumen dan Karakteristik Kategori Produk Terhadap Keputusan Perpindahan Merek dengan Kebutuhan Mencari Variasi Sebagai Variabel Moderasi. Jurnal Buletin Studi Ekonomi 18(2): 176-182.

Yulianto, Tovan. 2010. Analisis Sikap dan Preferensi

Konsumen

Terhadap

Minuman Probiotik Jenis Yoghurt (Kasus Konsumen Yakult dan Vitacharm di Kota Bogor). Skripsi. Institut Pertanian Bogor. Bogor.

28 | Pemasaran Yakult di wilayah Cikarang

Related Documents

Metpen Benar
June 2020 25
Metpen Baru.docx
December 2019 25
Metpen - Pemasaran.docx
November 2019 34
Metpen Positif.docx
October 2019 24
Metpen Andy.docx
April 2020 22
Metpen - Pemasaran.docx
November 2019 29

More Documents from "ashyura"

Metpen - Pemasaran.docx
November 2019 34
Metpen - Pemasaran.docx
November 2019 29