KATA PENGANTAR
Puji syukur kehadirat Allah SWT, Tuhan yang menciptakan alam semesta ini tanpa adanya kekurangan satu hal apapun. Shalawat serta salam semoga tercurah limpahkan kepada junjungan Nabi besar Nabi Muhammad SAW dan para sahabatnya. Barkat pertolongan Allah, kami mampu menyelasaikan penyusunanan makalah Imu Negara tentang “Metode Penelitian Kualitatif dan Kuantitatif”. Makalah ini disusun dalam rangka memenuhi tugas semester gasal. Makalah ini berbasis kompetensi dan banyak dari beberapa sumber. Diharapkan dengan adanya makalah ini dapat membantu kami beserta teman-teman dalam memahami bab tentang“Metode Penelitian Kualitatif dan Kuantitatif”. Tak lupa pula bahan ajaran tentang bahan ajaran ini insya allah dapat menjadi inspirasi dan pengetahuan baru bagi siapa saja yang membacanya. Kami selaku penulis menyampaikan banyak terima kasih kepada semua pihak yang ikut andil dalam penyusunan makalah ini khusunya dosen pengampu mata kuliah metodologi penelitian, Dr. H. Masruhan, M.Ag. Sehingga makalah ini tersusun sedemikian rupa. Kami menyadari bahwa selama makalah ini terbentuk masih banyak kekurangan. Oleh karena itu, Kritik dan saran dari pembaca sangat kami harapkan demi perbaikan penyusunan dimasa mendatang.
Surabaya, 27 maret 2019
Penyusun
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Pada masa lalu, metode kualitatif dan metode kuantitatif juga sering digunakan sebagai penciri, penanda, dan pembeda antara antropologi dan sosiologi. Kesan tersebut muncul karena masing-masing disiplin ilmu tersebut terus menerus menggunakan metode secara konsisten. Antropologi sering menggunakan metode kualitatif, sedangkan sosiologi hampir selalu menggunakan metode kuantitatif. Asumsi ini didasarkan atas kenyataan bahwa antropologi ingin mendeskripsikan, menginterpretasikan, dan mengklasifikasikan masyarakat yang masih tradisonal. Hal tersebut seolah-olah menempatkan antropologi dalam posisi memiliki satu pendekatan, yaitu interpretasi atau penafsiran.Sementara itu, sosiologi sudah terlanjur dikenal sering menggunakan metode kuantitatif dan melakukan penelitian terhadap masyarakat modern yang kompleks. Ada kesan bahwa penelitian sosiologis selalu menggunakan metode kuantitatif. Penelitian kualitatif dan kuantitatif hendaknya tidak dilawankan, melainkan dikontraskan. Kontras ini diperlukan untuk melihat keunggulan dan kelemahannya masing-masing dalam memecahkan masalah dan atau dalam pengembangan teori. Metode penelitian kualitatif dan kuantitatif masing-masing berkembang berdasarkan paradigma tertentu (yang berbeda) yang menjadi acuannya. Jenis penelitian apa yang harus digunakan, selalu didasarkan pada masalah yang diteliti, bukan ditetapkan jenis penelitiannya dulu baru ditetapkan masalahnya. Hal ini disebabkan karena adanya kenyataan bahwa penelitian itu dilakukan karena ada masalah. Alasan pemilihan suatu metode, tentunya didasarkan pada kesesuaiannya dengan masalah penelitian, tujuan penelitian, sertaprosedur penelitian yang cocok, hasil yang diharapkan, dan kondisi kelompok sasaran atau objek penelitiannya. B. Rumusan Masalah 1. Bagaimana pengertian metode penelitian kualitatif dan kuantitatif? 2. Bagaimana penggunaan metode penelitian kualitatif dan kuantitatif? 3. Bagaimana ciri-ciri metode penelitian kualitatif dan kuantitatif? 4. Bagaimana persamaan dan perbedaan metode kualitatif dan kuantitatif?
C. Tujuan 1. Mengetahui pengertian metode penelitian kualitatif dan kuantitatif 2. Mengetahui penggunaan metode penelitian kualitatif dan kuantitatif 3. Mengetahui ciri-ciri metode penelitian kualitatif dan kuantitatif 4. Mengetahui perbedaan dan persamaan metode kualitatif dan kuantitatif
BAB II PEMBAHASAN A. Pengertian Metode Penelitian Kualitatif dan Kuantitatif 1. Penelitian Kualitatif Kualitatif merupakan sebuah penelitian yang menekankan analisis proses dari proses berfikir secara induktif yang berkaitan dengan dinamika hubungan antar fenomena yang diamati, dan senantiasa menggunakan logika ilmiah. Penelitian kualitatif tidak berarti tanpa menggunakan dukungan dari data kuantitatif, tetapi lebih ditekankan pada kedalaman berfikir formal dari peneliti dalam menjawab permasalahan yang dihadapi. Penelitian kualitatif bertujuan mengembangkan konsep sensitivitas pada masalah yang dihadapi, menerangkan realitas yang berkaitan dengan penelusuran teori dari bawah dan menerangkan pemahaman akan satu atau lebih dari fenomena yang dihadapi. Penelitian kualitatif merupakan sebuah metode penelitian yang digunakan dalam mengungkap permasalahan dalam kehidupan kerja organisasi pemerintah, swasta, kemasyarakatan, kepemudaan, perempuan, olahraga, seni dan budaya, sehingga dapat dijadikan suatu kebijakan untuk dilaksanakan demi kesejahteraan bersama.1 Menurut sugiyono (2005) masalah dalam penelitian kualitatif bersifat sementara, tentative, dan berkembang atau berganti setelah peneliti berada di lapangan. Dalam penelitian kualitatif akan terjadi tiga kemungkinan terhadap masalah yang akan diteliti oleh peneliti, yaitu: a. masalah yang dibawa oleh peneliti tetap, sejak awal sampai akhir penelitian sama, sehingga judul proposal dengan judul laporan peneliti sama. b. masalah yang dibawa peneliti setelah memasuki penelitian berkembang, yaitu diperluas/diperdalam masalah yang telah disiapkan dan tidak terlalu banyak perubahan sehingga judul penelitian cukup disempurnakan. c. masalah yang dibawa peneliti setelah memasuki lapangan berubah total sehingga harus mengganti masalah, sebab judul proposal dengan judul penelitian tidak sama dan sehingga judulnya diganti. Menurut Flick (2002) adalah keterkaitan spesifik pada studi hubungan social yang berhubungan dengan fakta dari pluralisasi dunia kehidupan. Metode ini diterapkan untuk melihat dan memahami subjek dan objek penelitian yang meliputi orang, lembaga berdasarkan fakta yang tampil secara apa adanya. Melalui pendekatan ini akan terungkap gambaran mengenai aktualisasi, realitas social, dan persepsi sasaran penelitian. Penelitian kualitatif dimaksudkan untuk memahami perilaku manusia, dari kerangka acuan pelaku sendiri, yakni bagaimana pelaku memandang dan menafsirkan kegiatan dari segi pendiriannya. Sedangkan menurut Bogdan dan Taylor (1990) adalah prosedur penelitian yang menghasilkan data deskriptif berupa kata. Kata tertulis atau lisan dari orang-orang dan berperilaku yang dapat diamati yang diarahkan pada latar dan individu secara holistic
1
Imam Gunawan, metode Penelitian Kualitatif teori dan praktik, (Jakarta: Bumi Aksara, 2013), hlm 80-81
(utuh). Untuk itu, tidak diperbolehkan mengisolasikan individu atau organisasi ke dalam variable atau hipotesis, tetapi memandang sebagai bagian dari sesuatu keutuhan. Kesimpulannya, bahwa penelitian kualitatif adalah penelitian yang bertujuan untuk mendapatkan pemahaman yang mendalam tentang masalah-masalah manusia dan social, bukan mendeksripsikan bagian permukaan dari suatu realitas sebagaimana dilakukan penelitian kuantitatif dengan positivismenya. Penelitian menginterpretasikan bagaimana subjek memperoleh makna dari lingkungan sekeliling, dan bagaimana makna tersebut mempengaruhi perilaku mereka. Penelitian dilakukan dalam latar yang alami bukan hasil perlakuan atau manipulasi variable yang dilibatkan.2 2. Kuantitatif Metode penelitian kuantitatif merupakan salah satu jenis penelitian yang spesifikasinya adalah sistematis, terencana, dan terstruktur dengan jelas sejak awal hingga pembuatan desain penelitiannya. Definisi lain menyebutkan penelitian kuantitatif adalah penelitian yang banyak menuntut penggunaan angka, mulai dari pengumpulan data, penafsiran terhadap data tersebut, serta penampilan dari hasilnya. Demikian pula pada tahap kesimpulan penelitian akan lebih baik bila disertai dengan gambar, table, grafik, atau tampilan lainnya. Menurut Sugiyono, metode penelitian kuantitatif dapat diartikan sebagai metode penelitian yang berlandaskan pada filsafat positivisme, digunakan untuk meneliti pada populasi atau sampel tertentu. Teknik pengambilan sampel pada umumnya dilakukan secara random, pengumpulan data menggunakan instrumen penelitian, analisis data bersifat kuantitatif/statistik dengan tujuan untuk menguji hipotesis yang telah ditetapkan. Metode kuantitatif sering juga disebut metode tradisional, positivistik, ilmiah/scientific dan metode discovery. Metode kuantitatif dinamakan metode tradisional, karena metode ini sudah cukup lama digunakan sehingga sudah mentradisi sebagai metode untuk penelitian. Metode ini disebut sebagai metode positivistik karena berlandaskan pada filsafat positivisme. Metode ini disebut sebagai metode ilmiah (scientific) karena metode ini telah memenuhi kaidah-kaidah ilmiah yaitu konkrit, empiris, obyektif, terukur, rasional dan sistematis. Metode ini juga disebut metode discovery karena dengan metode ini dapat ditemukan dan dikembangkan berbagai iptek baru. Metode ini disebut metode kuantitatif karena data penelitian berupa angka-angka dan analisis menggunakan statistik. Penelitian kuantitatif merupakan studi yang diposisikan sebagai bebas nilai (value free).Dengan kata lain, penelitian kuantitatif sangat ketat menerapkan prinsip-prinsip objektivitas. Objektivitas itu diperoleh antara lain melalui penggunaan instrumen yang telah diuji validitas dan reliabilitasnya. Peneliti yang melakukan studi kuantitatif mereduksi sedemikian rupa hal-hal yang dapat membuat bias, misalnya akibat masuknya persepsi dan nilai-nilai pribadi. Jika dalam penelaahan muncul adanya bias itu maka penelitian kuantitatif akan jauh dari kaidah-kaidah teknik ilmiah yang sesungguhnya.3
2 3
Ibid, hlm 82 Ibid, hlm 85
B. Penggunaan Metode Penelitian Kualitatif dan Kuantitatif 1. Penggunaan metode kualitatif Berikut adalah kepentingan-kepentingan kapan sesorang itu menggunakan metode penelitian kualitatif : a. Bila masalah penelitian belum jelas, masih remang-remang, atau mungkin malah semakin gelap. Kondisi peneliti kualitatif akan langsung masuk ke obyek, melakukan penjelajahan dengan grant tour question sehingga masalah akan ditemukan secara jelas, melalui model ini peneliti akan melakukan eksplorasi terhadap suatu obyek. Ibarat orang akan mencari sumber minyak, tambang emas, dll. b. Untuk memahami makna dibalik data yang tampak. Gejala sosial sering tidak bisa difahami berdasarkan apa yang diucapkan dan dilakukan orang. Setiap ucapan dan tindakan orang sering mempunyai makna tertentu. Sebagai contoh, orang yang menangis, tertawa, cemberut, mengedipkan mata, memiliki makna tertentu. Sering terjadi menurut penelitian kuaantitatif benar, tetapi justru menjadi tanda tanya menurut penelitian kualitatif sebagai contoh ada 99 orang menyatakan bahwa A adalah pencuri, sedangkan satu orang menyatakan tidak. Mungkin yang satu orang ini yang benar. Menurut penelitian kuantitatif, cinta suami pada istri dapat diukur dari banyaknya sehari dicium, menurut penelitian kualitatif, semakin banyak suami mencium istri maka malah menjadi tanda tanya, jangan-jangan hanya berpura-pura. Data untuk mencari makna dari setiap perbuatan tersebut hanya cocok diteliti dengan metode kualitatif, dengan teknik wawancara mendalam, dan observasi berperan serta, dan dokumentasi. c. Untuk memahami interaksi sosial. Interaksi sosial yang kompleks hanya dapat diurai kalau peneliti melakukan penelitian dengan metode kualitatif dengan cara ikut berperan serta, wawancara mendalam terhadap interaksi sosial tersebut. Dengan demikian akan dapat ditemukan pola-pola hubungan yang jelas. d. Untuk memahami perasaan orang. Perasaan orang yang sulit dimengerti kalau tidak diteliti dengan metode kualitatif, dengan teknik pengumpulan dan wawancara mendalam, dan observasi berperan serta untuk ikut merasakan apa yang dirasakan orang tersebut. e. Untuk mengembangkan teori. Metode kualitatif paling cocok digunakan untuk mengembangkan teori yang dibangun melalui data yang diperoleh dari lapangan. Teori demikian dibangun oleh grounded researc. Dengan metode kualitatif peneliti pada tahap awalnya melakukan penjelajahan, selanjutnya melakukan pengumpulan data yang mendalam sehingga dapat ditemukan hipotesis yang berupa hubungan antar gajala. Hipotesis tersebut diverivikasi dengan pengumpulan data yang lebih mendalam. Bila hipotesis terbukti, maka akan menjadi tesis atau teori. f. Untuk memastikan kebenaran data, data sosial sering sulit dibuktikan kebenarannya. Denagn metode kualitatif, melalui teknik pengumpulan data gabungan maka kepastian data lebih terjamin. Selain itu dengan metode kualitatif, data yang diperoleh diuji kredibilitasnya, dan penelitian berakhir setelah data itu jenuh, maka kepastian data akan diperoleh. Ibarat mencari siapa yang menjadi
provokator maka sebelum ditemukan siapa provokatornya, maka penelitian belum dinyatakan selesai. g. Meneliti sejarah perkembangan. Sejarah perkembangan kehidupan seseorang tokoh atau masyarakat akan dapat dilacak melali metode kualitatif. Dengan menggunakan data dokumentasi, wawancara mendalam kepada pelaku atau yang dipandang tahu, maka sejarah perkembanga kehidupan seseorang akan mudah diketahui. Contohnya saja ketika meneliti kehidupan raja-raja di jawa, maka carilah dan wawancarailah orang yang tahu akan sejarah tersebut.
2. Penggunaan metode kuantitatif Seperti yang sudah dikemukakan bahwa metode kuantitatif menggunakan metode survey dan eksperimen. Metode kuantitatif digunakan apabila; a. Bila permasalahan yang merupakan titik tolak sudah jelas. Masalah adalah merupakan penyimpangan antara yang seharusnya dengan yang terjadi, antara aturan dan pelaksanaan, antara teori dan praktek, antara rencanan dengan pelaksanaan. Dalam menyusun proposal penelitian, masalah ini harus ditunjukan dengan mata, baik data hasil penelitian sendiri maupun dokumentasi. Misalnya akan meneliti untuk menemukan pola pembrantasan kemiskinan, maka data orang miskin sebagai masalah harus ditunjukan. b. Bila peneliti ingin mendapatkan informasi yang luas dari suatu populasi. Metode penelitian Kuantitatif cocok digunakan untuk mendapatkan informasi yang luas tetapi tidak mendalam. Bila populasi terlalu luas, maka penelitian dapat menggunakan sample yang diambil dari populasi tersebut. c. Bila ingin diketahui pengaruh perlakuan/treatment tertentu terhadap yang lain. Untuk kepentingan ini metode eksperimen paling cocok digunakan. Misalnya pengaruh jamu tertentu terhadap derajat kesehatan. d. Bila peneliti bermaksud menguji hipotesis penelitian. Hipotesis dapat berbentuk hipotesis deskriptif, komparatif dan asosiatif. Dan ketika para peneliti ingin menguji hipotesis yang sudah ada, peneliti dapat menggunakan metode Kuantitatif ini. e. Bila peneliti ingin mendapatkan data yang akurat, berdasarkan fenomena yang empiris dan dapat diukur. Misalnya seorang penelitia ingin mengetahui IQ anakanak dari golongan masyarakat tertentu yang, maka dilakukan pengukuran dengan Test IQ. Pengukuran test IQ dapat menggunakan metode Kuantitatif ini. f. Bila ingin menguji terhadap adanya keragu-raguan tentang validitas pengetahuan, teori, dan produk tertentu.Metode Kuantitatif cocok digunakan sebagai parameter pengukuran validitas terkait dengan pengetahuan, teori, dan produk dengan menggunakan perhitungan yang telah disediakan oleh para peneliti terdahulu. Karena metode kualiatif lebih memberikan sajian pendiskripsian yang mendalam.4 Dapatkah Metode Kuantitatif dan Kualitatif Digabung dalam Suatu Penelitian? Setiap metode penelitian memiliki keunggulan dan kekurangan. Oleh karena itu,
4
https://www.galinesia.com diakses pada tgl 26 maret 2019, pukul 23.00 wib.
lan dan kekurangan. Oleh karena itu, metode kuantitatif dan kualitatif keberadaannya tidak perlu dipertentangkan karena keduanya saling melengkapi satu sama lain. Berdasarkan pada paradigma, karakteristik dan proses penelitiannya, kedua metode di atas agaknya memang sulit digabungkan dalam satu proses penelitian yang bersamaan. Bahkan secara tegas Thomas D Cook & Charles Reichardt (1978) menyimpulkan bahwa metode kuantitatif dan kualitatif tidak akan pernah dipakai bersama-sama, karena kedua metode tersebut memiliki paradigma, proses penelitian dan karakteristik yang berbeda dan perbedaannya bersifat mutually exclusive. Namun demikian, menurut Prof. Sugiyono (2006: 38) kedua metode tersebut dapat digunakan bersama-sama atau digabungkan dalam suatu penelitian yang bersamaan, dengan catatan sebagai berikut: a. Dapat digunakan bersama untuk meneliti pada objek yang sama, tetapi tujuannya berbeda. Misalnya metode kualitatif digunakan untuk menemukan hipotesis, sedangkan metode kuantitatif digunakan untuk menguji hipotesis; b. Dapat digunakan secara bergantian secara bertahap. Misalnya dalam proses pengumpulan data, penentuan sumber informan, dan lain sebagainya; c. Dapat digunakan untuk secara bergantian untuk mengecek atau memperkuat validitas data. Misalnya sudah terkumpul data melalui kuesioner (kuantitatif), maka untuk memperkuatnya dilengkapi dengan observasi atau wawancara (kualitatif) kepada responden yang menjawab kuesioner tersebut; d. Dapat digunakan secara bersamaan, asalkan kedua metode tersebut diperjelas langkah-langkah penggunaannya dan dipahami dengan jelas. Termasuk juga, penelitinya sudah berpengalaman luas. Bagi peneliti pemula, sebaiknya dipikirpikir dulu untuk menggabungkan keduanya.5 C. Ciri-ciri metode penelitian kualitatif dan kuantitatif Metode kualitatif dan kuantitatif pada hakikatnya adalah pilihan-pilihan yang disediakan dalam sebuah penelitian sesuai dengan obyek formal dan obyek material yang dihadapi serta hasil yang diharapkan. Sebagai gambaran singkat cirri-ciri diantara keduanya yaitu: 1. Metode penelitian kualitatif a. Dilandasi oleh kekuatan narasi b. Kajian dalam situasi alamiah c. Kontak langsung di lapangan d. Cara berfikir induktif e. Perspektif holistik f. Perspektif perkembangan dinamis g. Orientasi pada kasus unik h. Netral dan empatis dalam memperoleh data i. Design fleksibel/luwes j. Sirkuler k. Instrument kunci pada peneliti 5
https://alfiyah90.wordpress.com diakses pada tanggal 26 maret, pukul 23.00 wib.
2. Metode penelitian kuantitatif a. b. c. d. e. f. g. h. i. j. k.
Dilandasi oleh kekuatan angka Mengambil jarak dari situasi alamiah Menjaga jarak dari yang diteliti Cara berfikir deduktif Perspektif reduktif Perspektif keajegan, statis dan mekanistik Orientasi pada jumlah, generalisasi, dan universalitas Menjaga obyektivitas dalam memperoleh data Design tegas, ketat, ditetapkan sejak awal Linier Peniliti adalah satu aspek diantara yang lain6
D. Perbedaan dan Persamaan Penelitian Kuantitaif dan Kualitatif 1. Perbedaan Penelitian Kuantitaif dan Kualitatif Perbedaan antara metode kualitatif dan kuantitatif meliputi tiga hal, yaitu perbedaan tentang aksioma, karakteristik, dan proses penelitian itu sendiri.7 a. Perbedaan Aksioma Aksioma adalah pandangan dasar. Aksioma penelitian kualitatif dan kuantitatif meliputi seperti: 1) Sifat Realitas Dalam memndang realitas, gejala, atau objek yang ditelliti, terdapat perbedaan antara metode kualitatif dan kuantitatif. Seperti telah dikemukakan dalam metode kuantitatif yang berlandasan pada filsafat positivisme, realitas dipandang sebagai sesuatu yang kongret, dapat diamtai dengan panca indra, dan dikategorikan menurut jenis, bentuk, warna, dan perilaku, tidak beubah, dapat diukur dan diverifikasi. 2) Hubungan Penelitian dengan yang Diteliti Dalam penelitian kuantitatif, kebenaran itu diluar dirinya, sehingga peneliti dengan yang ditelitiharus dijaga jaraknya sehingga bersifat independen. Sedangkan penelitian kualitatif peneliti sebagai human instrument dan dengan teknik pengumpulan data participants observation (observasi berperan serta) dan in depth interview(wawancara mendalam). 3) Hubungan antar variabel Peneliti kuantitatif dalam melihat hubungan variabel terhadap obyek yang diteliti bersifat sebab dan akibat(kausal), sehingga dalam penelitiannya ada variabel 6 7
http://scholar.google.co.id. Diakses pada 27 maret 2019, pukul 18.00 wib. Bungin, M. Burhan, Metode Penelitian Kuantitatif, Kencana Prenada Media Group, 2006.
independen dan dependen. Contohnya pengaruh iklan terhadap nilai penjualan, artinya semakin banyak iklan yang ditayangkan maka akan semakin banyak nilai penjualan. Iklan sebagai variabel independen (sebab) dan nilai penjualan sebagai variabel dependen (akibat). 4) Kemampuan generalisasi Pada umumnya penelitian kualitatif lebih menekankan pada keluasan informasi sehingga metode ini cocok digunakan sebagai populasi tersebut dengan teknik probality sampling (random). 5) Peranan Nilai Peneliti kualitatif dalam melakukan pengumpulan data terjadi iteraksi antara peneliti data dengan sumber data. Dalam penelitian kuantitatif, karena peneliti tidak berinteraksi dengan sumber data, maka akan terbebas dari nilai-nilai yang dibawa Peeneliti dan sumber data. Dalam penelitian kuantitatif, karena peneliti tidak berinterkasi dengan sumber data, maka akan terbebas dari nilai-nilai yang dibawa peneliti dan sumber data sehingga data yang diperoleh obyektif.
b. Karakteristik penelitian 1) Karakteristik penilitian menurut kualitatif menurut Bogdan dan Biklen (1982) yaitu: a) Dilakukan pada kondisi alamiah,langsung kesumber data dan peneliti adalah instrumen kunci. b) Penelitian kualitatif lebih bersifat eskritif. Data yang terkumpul berbentuk kata-kataatau gambar, sehingga tidak menekankan pada angka. c) Penelitian kualitatif melakukan analisi data secara induktif. d) Penelitian kualitatiflebih menekankan makna. e) Teknik pengumpulan data kualitatif adalah participan observation, in depth interview, dan dokumentasi. 1) Karakteristik penelitian kuantitatif yaitu: a) Penelitian kuantitaif ditulis secara rinnci dan jelas sebelum terjun ke lapangan. b) Penelitian kuantitatif melakukan analisis data secara deduktif. c) Data yang diperoleh hasil pengukuran variabel yang dioperasionalkan dengan menggunakan instrumen.
d) Teknik pengumpulan data kuantitatif adalah angket, observasi dan wawancara terstruktur. e) Tujuan penelitian ini untuk menguji teori, menunjukkan hubungan antar variabel, dan mencari generalisasi yang mempunyai nilai produktif. c. Proses Penelitian 1) Proses penelitian kuantitatif Peneliti kuantitatif pada prinsipnyaadalah untuk menjawab masalah. Penelitian kuantitaif bertolak dari studi pendahuluan dari obyek yang diteliti untuk yang mendapatkan betul-betul masalah. Peneliti harus digali melalui studi pendahuluan melalui fakta-fakta empiris dan peniliti juga harus menguasai teori melalui membaca berbagai referensi. Masalah dirumuskan secara spesifik dan dibuat dalam bentuk kalimat tanya. Untuk menjawab rumusan masalah yang sifatnya sementara (berhipotesis) peneliti dapat membaca teoritis yang relevan dengan masalah dan berfikir. Menguji hipotesis tersebut peneliti dapat memilih metode/strategi/pendekatan/desain peneliti yang sesuai. Metode
penelitian
kuantitatif yang dapat digunakan adalah metode survey, ex post facto, eksperimen, evaluasi, action research, policy research. Setelah metode penelitian dipilih,maka peneliti dapat menyusun instrumen atau alat pengumulan data yang berbentuk test, angket, untuk pedoman wawancara atau observasi. Pengumpulan data dilakukan pada obyek tertentu baik yang berbentuk populasi atau sampel. Setelah data terkumpul maka selanjutnya dianalisis untuk menjawab rumusan dan menguji hipotesis yang dilakukan dengan teknik statistik. Kesimpulan adalah tahap terakhir dari suatu periode penelitian yang berupa jawaban terhadap rumusan masalah. Berdasarkan proses diatas maka tampak jelas bahwa penelitian kuantitatif bersifat linier, penggunaan konsep dan teori yang relevan serta pengkjian terhadap hasil-hasil penelitian. 2) Proses Penelitian kualitatif Pada tahap pertama disebut tahap orientasi atau deskripsi, dengan grand tour question. Pada tahap ini peneliti mendeskripsikan apa yang dilihat, didengar, dirasakan dan ditanyakan. Mereka baru mengenal serba sepintas terhadap informasi yang diperoleh pada tahap pertama untuk memfokuskan pada massalah tertentu. Pada tahap kedua disebut reduksi/fokus. Pada tahap ini
peneliti mereduksi segala infoemasi yang telah diperoleh pada tahap pertama untuk memfokuskan pada masalah tertentu. Pada tahap ketiga adalah tahap selection. Pada tahap ini peneliti meguraikan fokus yang telah ditetapkan menjadi lebih rinci. Ibaratnya pohon, kalau fokus itu baru pada aspek cabang, maka kalau pada tahap selection mengurai sampai ranting , daun, dan buahnya. Setelah peneliti melakukan analisis yang mendalam terhadap data dan informasi yang diperoleh, maka peneliti dapat menemukan tema dennga cara mengkontruksikan data yang diperoleh menjadi sesuatu bangunan pengetahuan, hipotesis, atau ilmu yang baru. Pada tahap terakhir, peneliti mencandra kembali terhadap kesimpulan yang telah dibuat. Apakah kesimpulan yang telah dibuat itu kredibel atau tidak. Jika kesimpulan telah diyakini memiliki kredibilitas yang tinggi, maka pengumpulan data dinyatakan selesai. 2. Persamaan Antara Penelitian Kualitatif dan Kuantitatif Ada beberapa sisi sama yang dimiliki oleh kedua desain penelitian ini sebagai cara mendapatkan pngetahuan yang benar, yaitu sebagai berikut: a. Sebagai tahap awal kedua peneliti dengan desain yang berbeda ini meneliti suatu tema yang masih bersifat umum. b. Terkait dengan tema yang akan diteliti, tahap berikutnya adalah membuat pertanyaan-pertanyaan yang dimaksudkan untuk studi pendahuan. c. Masing-masing desain telah memiliki asumsi yang mendasari pelaksanaan penelitian tersebut. d. Dalam proses pelacakan informasi awal, terkadang digunakan metode yang sama, seperti observasi, wawancara dan dokumentasi, meski kadar pada masing-masing penelitian tersebut berbeda. e. Kebenaran telah diperoleh, diperiksa dengan caranya msing-masing. f. Data yang telah diperoleh diolah dan dibuatlah laporan hasil penelitian yang telah dilakukan. 8
8
Zuriah Nurul, Metodelogi Penelitian Sosial dan Pendidikan Aplikasi, 2007, PT Bumi Aksara, hal 89-91.
Untuk memahami interaksi sosial Teori
BAB III PENUTUP A. KESIMPULAN Penelitian kualitatif adalah penelitian yang bertujuan untuk mendapatkan pemahaman yang mendalam tentang masalah-masalah manusia dan social, bukan mendeksripsikan bagian permukaan dari suatu realitas sebagaimana dilakukan penelitian kuantitatif dengan positivismenya, sedangkan penelitian kuantitatif adalah penelitian yang banyak menuntut penggunaan angka, mulai dari pengumpulan data, penafsiran terhadap data tersebut, serta penampilan dari hasil. Ada beberapa sisi sama yang dimiliki oleh kedua desain penelitiannya. Bila Kebenaran telah diperoleh, diperiksa dengan caranya msing-masing. masalah penelitian belum jelas, untuk memahami makna dibalik data yang tampak, untuk memahami
interaksi
sosial,
untuk
memahami
perasaan
orang,
untuk
mengembangkan teori, untuk memastikan kebenaran data, data sosial sering sulit dibuktikan
kebenarannya,
meneliti
sejarah
perkembangan.
Sedangkan
dikemukakan bahwa metode kuantitatif menggunakan metode survey dan eksperimen. Metode kualitatif dan kuantitatif pada hakikatnya adalah pilihanpilihan yang disediakan dalam sebuah penelitian sesuai dengan obyek formal dan obyek material yang dihadapi serta hasil yang diharapkan. Sebagai gambaran singkat cirri-ciri diantara keduanya.
Perbedaan antara metode kualitatif dan
kuantitatif meliputi tiga hal, yaitu perbedaan tentang aksioma, karakteristik, dan proses penelitian itu sendiri.
DAFTAR PUSTAKA Imam Gunawan, 2013, metode Penelitian Kualitatif teori dan praktik, Jakarta: Bumi Aksara. https://www.galinesia.com http://scholar.google.co.id Bungin, M. Burhan, 2006, Metode Penelitian Kuantitatif, Kencana Prenada Media Group. ttps://alfiyah90.wordpress.com Zuriah Nurul, 2007, Metodelogi Penelitian Sosial dan Pendidikan Untuk memahami interaksi sosial Teori Aplikasi, PT Bumi Aksara.