KONSEP DASAR PENDEKATAN, METODE, STRATEGI, TEKNIK, DAN MODEL DALAM PEMBELAJARAN BAHASA ARAB Dinni masyitoh, Umi Baroroh Universitas Islam Negeri Sunan Kalijaga Yogyakarta Email:
[email protected],
[email protected] ABSTRAK Setiap pembelajaran bahasa tidak akan lepas oleh pendekatan, metode, strategi, teknik dan model. Beberapa istilah tersebut digunakan agar pembelajaran bahasa tersebut dapat tercapai secara cepat, efisien, dan efektif. Namun, beberapa istilah tersebut memiliki kemiripan makna sehingga seringkali orang merasa bingung untuk membedakannya. Tidak sedikit orang yang menyamakan pengertian dari istilah tersebut, hal itu wajar karena istilah tersebut mempunyai kaitan yang erat dan saling bertautan. Tujuan makalah ini adalah untuk menjawab kesulitan kesulitan dalam membedakan istilah istilah tersebut dengan penyajian sederhana namun jelas. Sehingga dapat diaplikasikan pada proses pembelajaran bahasa Arab dengan baik dan benar. Metode yang digunakan dalam tulisan ini adalah telaah pustaka (library research) sebagai acuan penulisan. Hasil dari penulisan ini adalah implikasi sebuah pendekatan, metode, strategi, teknik, dan model pembelajaran dalam sebuah proses pembelajaran bahasa Arab. Kata Kunci: Pendekatan, Metode, Strategi, Teknik, Model ABSTRACT Every language learning will not be separated by approaches, methods, strategies, techniques and models. Some of these terms are used so that language learning can be achieved quickly, efficiently, and effectively. However, some of these terms have similarities in meaning so often people feel confused to distinguish them. Not a few people who equate the understanding of the term, it is natural because the term has a close and interrelated relationship. The purpose of this paper is to answer the difficulties of distinguishing terms from these terms with a simple but clear presentation. So that it can be applied to the process of learning Arabic well and correctly. The method used in this paper is library research as a reference for writing. The results of this writing are the implications of an approach, method, strategy, technique, and learning model in a process of learning Arabic language. Keywords: Approaches, Methods, Strategies, Techniques, Models
1
التجريد لن يتم فصل كل تعليم اللغة عن طرق و أساليب و استراتيجيات و و يتم استخدام بعض هذه المصطلحات بحيث يمكن.تقنيات و نماذج فإن بعض هذه، و مع ذلك.تحقيق تعليم اللغة بسرعة و كفاءة و فعالية و من األحيان يشعر الناس،المصطلحات لها أوجه التشابه في المعنى و هناك عدد كثير من األشخاص الذين يساوون فهم.باالرتباك لتمييزها . فمن الطبيعي أن يكون للمصطلح عالقة وثيقة و مترابطة،المصطلح الغرض من هذه الورقة هو اإلجابة عن الصعوبات في تمييز المصطلحات من هذه المصطلحات باستخدام عرض بسيط و لكنه و بحيث يمكن تطبيقها على عملية تعليم اللغة العربية جيدا و.واضح و الطريقة المستخدمة في هذه الورقة هي بحث المكتبة كمرجع.صحيحا و نتائج هذه الكتابة هي اآلثار المترتبة على النهج و الطريقة و.للكتابة .االستراتيجية و التقنية و نموذج التعليم في عملية تعليم اللغة العربية
النموذج، التقنيات، اإلستراتيجيات، الطرق،المناهج: الكلمات المفتاحية PENDAHULUAN Stigma yang berkembang di masyarakat menunjukkan bahwa belajar bahasa Arab masih sangat rumit, padahal setiap bahasa mempunyai tingkat kesulitan dan kemudahan yang berbeda beda tergantung pada karakteristik sistem bahasa itu sendiri, baik sistem fonologi, morfologi, maupun sintaksis, dan semantiknya1. Sementara itu tata bahasa indonesia dianggap lebih mudah daripada bahasa Arab karena perbedaan jenis laki laki dan perempuan (mudzakkar-muannats), atau tunggal (mufrod), dual (mustanna) dan plural (jama’) dalam struktur kalimat tidak dikaidahkan dalam bahasa Indonesia. Namun bagi orang arab pula pengucapan bunyi konsonan /ng/, /ny/, /c/, /p/, /g/, serta vokal /o/, /e/ juga dinilai sangat sulit karena mereka tidak memiliki konsonan dan vokal itu. Akan tetapi dalam banyak
1
Abdul Hamid, Pembelajaran Bahasa Arab (Malang: UIN MALIKI PRESS, 2008), 12.
2
kasus struktur dan gaya bahasa Arab cenderung lebih variatif, indah dan sarat makna dibanding dengan bahasa lainnya2. Bahasa merupakan alat komunikasi yang digunakan untuk berinteraksi dengan sesamanya dan digunakan untuk mengeluarkan ide ide yang ada dalam pikiran baik diekspresikan melalui ucapan atau tulisan. Kemhiran seseorang dalam suatu bahasa tidak menjamin kemahirannya mengajarkan bahasa tersebut kepada orang lain. Mahir berbahasa adalah satu hal, dan mengajarkan bahasa adalah hal lain. Seorang guru bahasa arab harus menguasai setidaknya 3 hal yaitu: (1) kemahiran berbahasa Arab (2) pengetahuan tentang bahasa dan budaya Arab (3) ketrampilan mengajarkan bahasa Arab3. Dalam mengajar atau mempelajari bahasa kedua bukanlah serangkaian yang mudah yang bisa diprogramkan dalam sebuah panduan ringkas, begitu banyak permasalahan yang ada. Apapun permasalahan yang muncul dalam pembelajaran bahasa Arab, guru atau siswa sebaiknya berusaha memahami dan mencari solusinya, sehingga proses pmbelajaran akan tetap berjalan efektif dan efisien. Salah satu cara yang mungkin dapat dilakukan adalah dengan memahami konsep dasar pembelajaran bahasa Arab4. Setiap pembelajaran bahasa tidak akan lepas oleh pendekatan, metode, media, maupun strategi yang digunakan agar pembelajaran bahasa tersebut dapat tercapai secara cepat, efisien, dan efektif. Dalam proses pembelajaran dikenal beberapa istilah yang memiliki kemiripan makna, sehingga seringkali orang merasa bingung untuk membedakannya. Istilah-istilah tersebut adalah: (1) pendekatan pembelajaran, (2) strategi pembelajaran, (3) metode pembelajaran; (4) teknik pembelajaran; (5) taktik pembelajaran; dan (6) model pembelajaran5.
2
Abd, Wahab, Muhbib,2009. Pemikiran Linguistik Tammam Hassan dalam Pembelajaran Bahasa Arab. UIN Jakarta Press. Hal 1 3 Wahab Rasyidi, Memahami Konsep Dasar Pembelajaran Bahasa Arab (Malang: UIN MALIKI PRESS, t.t.), 37. 4 Muhajir, Arah Baru Pengajaran Bahasa Arab (Yogyakarta: FITK UIN SUKA, 2017), 218. 5 Iskandar Wassid, Strategi Pembelajaran Bahasa (Bandung: PT Remaja Rosda Karya, 2013), 40.
3
Namun, beberapa istilah tersebut memiliki kemiripan makna sehingga seringkali orang merasa bingung untuk membedakannya. Tidak sedikit orang yang menyamakan pengertian dari istilah tersebut, hal itu wajar karena istilah tersebut mempunyai kaitan yang erat dan saling bertautan. Berdasarkan latar belakang masalah diatas, dapat ditarik akar permasalahan sebagai berikut: 1. Apakah berbedaan definisi dari pendekatan pembelajaran, strategi pembelajaran, metode pembelajaran, teknik pembelajaran, taktik pembelajaran dan model pembelajaran? 2. Bagaimana contoh implikasi istilah tersebut dalam pembelajaran bahasa Arab? METODE PENELITIAN Tulisan ini merupakan penelitian telaah pustaka dan merupaka pengembangan penulisan dari beberapa literatur seperti milik Ahmad Sudrajat, dengan judul Pengertian Pendekatan,Metode,Strategi,Teknik dan Model, Jurnal al Arabiyah Jurrnal Pendidikan Bahasa Arab, Vol 1 No 2 2011, Ahmad Muradi dengan judul Pendekatan Komunikatif dalam Pembelajaran Bahasa Arab, Jurnal al Arabiyah Jurrnal Pendidikan Bahasa Arab, Vol 1 No 1 Juni 2014, dan jurnal milik Sembodo Ardhi Wibowo dengan judul Model Model Pembelajaran Bahasa Arab, Jurnal al Arabiyah Jurrnal Pendidikan Bahasa Arab, Vol 2 No 2 Januari 2006. Dan juga beberapa buku pedoman sebagai rujukan penulisan seperti karya Acep Hermawan dengan judul Metodologi Pembelajaran Bahasa Arab, Bandung: Remaja Rosda Karya, 2011, Wahab Rosyidi, dkk,
dengan judul Memahami
Konsep Dasar Pembelajaran Bahasa Arab, Malang: UIN MALIKI Press:2012, dan buku karya Umi Baroroh, dengan judul Arabic Active Learning Model Model Belajar Bahasa Arab Efektif, Yogyakarta:UIN SUKA Press:2018 PEMBAHASAN A. Pendekatan dalam Pembelajaran Bahasa Arab Pendekatan berasal dari bahasa inggris yaitu approach yang memiliki arti pendekatan dan Al Madkhol dalam bahasa Arab . Dalam dunia pengajaran,
4
approach atau pendekatan dapat diartikan cara memulai pembelajaran. Menurut pendapat wahjoedi, pendekatan pembelajaran adalah cara mengelola kegiatan belajar dan perilaku siswa agar ia dapat aktif melakukan tugas belajar sehingga dapat memperoleh hasil belajar secara optimal. Pendekatan belajar dapat diartikan sebagai titik tolak atau sudut pandang kita terhadap proses pembelajaran, yang merujuk pada pandangan tentang terjadinya suatu proses yang sifatnya masih sangat umum, didalamnya mewadahi, menginspirasi, menguatkan, dan melatari metode pembelajaran dengan cakupan teoritis tertentu.6 Pendekatan adalah proses, perbuatan, atau cara mendekati (KBBI 1995). Dikatakan pula baha pendekatan merupakan sikap atau pandangan tentang sesuatu, yang biasanya berupa asumsi atau seperangkat asumsi yang saling berkaitan7 Anthony berpendapat bahwa pendekatan merupakan satu aksioma, sesuatu yang baku dan tidak dapat lagi dibantah kebenarannya. Lebih lanjut anthony mengatakan “ i view an approach –any approach- as a set of correlative assumptons dealing with the nature of language and the nature of language teaching and learning”8 pendekatan merupakan seperangkat asumsi berkenaan dengan hakikat bahasa dan hakikat belajar mengajar bahasa. Pendekatan bersifat aksiomatris-filosofis, yakni berorientasi pada pendirian, filsafat dan keyakinan yang tidak perlu lagi dibuktikan kebenarannya. Dilihat dari kinerjanya, secara umum terdapat dua jenis pendekatan, yaitu (1) pendekatan yang berorientasi dan berpusat pada siswa (student centered approach) dan (2) pendekatan yang berorientasi atau berpusat pada guru (teacher centered approach). Fungsi pendekatan itu sendiri adalah sebagai pedoman umum dalam menyusun langkah langkah metode pengajaran yang akan digunakan9.
6
Muhajir, Arah Baru Pengajaran Bahasa Arab, (FITK UIN SUKA: 2017) hal 206 Wassid, Strategi Pembelajaran Bahasa, 40. 8 Fahrurrazi, Aziz, Pembelajaran Bahasa Asing, Bina Pubising (Jakarta: 2010) hal 2 9 Muhajir, Arah Baru Pengajaran Bahasa Arab, 207. 7
5
Ada beberapa macam pendekatan yang digunakan dalam pembelajaran bahasa Arab, yaitu pendekatan dan pendekatan fungsional, pendekatan komunikatif, pendekatan skill, dan pendekatan komprehensif 10 a. Pendekatan Fungsional ( ) المدخل الوظيفي Pendekatan fungsional adalah pendekatan yangdilakukan seorang pengajar terhadap peserta didik dengan mendayagunakan nilai guna dari suatu ilmu khususnya bahasa untuk kepentingan hidup peserta didik11 Menurut Semi (1993), pendekatan ini menyarankan apabila mempelajari bahasa sebaiknya melakukan kontak langsung dengan masyarakat atau orang yang menggunakan bahasa itu. Dengan demikian, peserta didik langsung menhadapi bahasa yang hidup dan mencoba memakainya sesuai dengan keperluan komunikasi. Mereka dengan sendirinya merasakan fungsi bahasa tersebut dalam komunikasi langsung12. Lebih jauh lagi ia mengutarakan bahwa pendekatan ini memunculkan berbagai metode mengajar bahasa, antara lain metode langsung, metode pembatasan, metode intensif, metode audio-visual, metode linguistik13 b. Pendekatan Komunkatif ( ) المدخل اإلتصالي. Pendekatan yang cukup populer dalam pengajaran bahasa adalah metode komunikatif. Pendekatan ini lahir akibat adanya ketidakpuasan para praktsi atau pengajar bahasa atas hasil yang dicapai oleh metode tatabahasa-terjemahan, yang hanya
mengutamakan
penguasaan
kaidah
tatabahasa,
mengesampingkan
kemampuan berkomunikasi sebagai bentuk akhir yang diharapkan dari belajar
كلية التربية: مداخل تعليم اللغة العربية دراسة مسحية نقجية (مكة المكرمة, أحمد عبده عوض10 .4 ,)2000 ,جامعة أم القري 11 Eva Hamidah, Teori Teori Pembelajaran Perspektif Pendidikan (Yogyakarta: Pustaka Pajar, 2012), 164. 12 Wassid, Strategi Pembelajaran Bahasa, 43. 13 Wassid, 43.
6
bahasa. Pendekatan ini baru dikenal di Indonesia pada era tahun 80-an, padahal perkembangannya di negara lain relatif lebih lama14 Pada dasarnya, pendekatan komunikatif adalah pendekatan pembelajaran bahasa yang lebih menekankan pembelajaran pada penguasaan kecakapan berbahasa daripada penguasaan struktur bahasa15. Pendekatan inilah kemudian memunculkan sejumlah metode baru dalam pembelajaran bahasa kedua. Bahasa makin ditegaskan fungsinya sebagai alat komunikasi. Oleh karena itu, pengajar harus mampu berinteraksi secara lisan maupun tulisan. Pembelajar harus mnguasai kaidah kaidah atau aturan aturan kebahasaan, serta harus mampu menggunakannya dalam berbagai kegiatan sehari hari16 c. Pendekatan Skill ( ) المدخل المهاري Pendekatan keterampilan adalah suatu pengelolaan kegiatan belajar mengajar yang berfokus pada pelibatan siswa secara aktif dan kreatif dalam proses pemerolehan hasil belajar17. Dalam pembelajaran bahasa Arab, ada 4 keterampilan yang menjadi komponen pembelajaran sesuai dengan pendekatan skill yaitu: 1) Keterampilan mendengar Keterampilan mendengar dalam pembelajaran bahasa adalah mendengar secara aktif terhadap apa yang dipelajari serta berusaha memahami sebutan dan maknanya dengan jelas. Sekurang kurangnya melibatkan tiga perkara, yaitu: mendengar, memahami, dan menilai. Contohnya mata pelajaran bahasa Arab dengan menggunakan media audio visual. Guru memperlihatkan sebuah video kartun bernyanyi berbahasa Arab, kemudian peserta didik menulis lirik lagu yang telah di dengarnya melalui video tersebut.
14
Syukur Ghazali, Pembelajaran Keterampilan Berbahasa Dengan Pendekatan Komunikatif-Interaktif (Bandung: PT Refika Aditama, 2010), 7. 15 Jack C Richards, Curriculum Development in Language Teaching, terjemah Nâ shir bin ’Abdullâ h bin Ghâ lı̂ dan Shâ lih bin Nâ shir al-Syuwairikh: Tathwîr Manâhij Ta’lîm alLughah, PDF, t.t., 64. 16 Wassid, Strategi Pembelajaran Bahasa, 56. 17 Semiawan Conny, Pembelajaran Keterampilan Proses: Bagaimana Mengaktifkan Siswa dalam Belajar (Jakarta: Gramedia, 1992), 35.
7
2) Keterampilan berbicara Keterampilan berbicara adalah retorika seni berbicara seseorang menggunakan bahasa Arab secara lancar. Untuk melatih kemampuan berbicara,contohnya dengan kegiatan pidato, bermain peran, dsb. 3) Keterampilan membaca Keterampilan membaca merupakan lanjutan dari keterampilan asas seperti mendengar dan berbicara. Misalkan siswa menyimak kesalahan bacaan dari teman sekelasnya. 4) Keterampilan menulis Keterampilan menulis adalah komponen terakhir setelah mengenal ketiga keterampilan yang sudah dijelaskan diatas. Untuk melatih kemampuan menulis bisa dengan menggunakan kegiatan penulisan insya berbentuk karangan bebas. d. Pendekatan Komprehensif ( ) المدخل التكاملي Dalam KBBI, komprehensif berarti: bersifat mampu menangkap (menerima) dengan baik, luas dan lengkap (tentang ruang lingkup atau isi), mempunyai dan memperlihatkan wawasan yang luas. Pembelajaran komprehensif dalam pembelajaran bahasa Arab yaitu pendekatan pembelajaran yang dilakukan secara menyeluruh dengan memperhatikan hubungan dari beberapa aspek pembelajaram yang saling menyatu, misalnya dalam pembelajaran didalamnya terdapat proses Kegiatan Belajar Mengajar, Rencana Pelaksanan Pembelajaran, Silabus, program Semester, Program tahunan, dan lain-lain18. Pendekatan ini memunculkan metode metode baru seperti metode eklektik yang menggabungkan antar dua metode sepenghaluan dalam sebuah pembelajaran B. Metode dalam Pembelajaran Bahasa Arab Metode berasal dari bahasa Yunani “Methodos” yang berarti cara atau jalan yang ditempuh. Sehubungan dengan upaya ilmiah, maka metode menyangkut Darmiyati Zuchdi, “Humanisasi Pendidikan: Menemukan Kembali Pendidikan yang Manusiawi” (Jakarta: PT Bumi Aksara, 2009), 102. 18
8
masalah cara kerja untuk memahami objek yang menjadi sasaran ilmu yang bersangkutan. Fungsi metode berarti sebagai alat untuk mencapai tujuan. Pengetahuan tentang metode mengajar sangat diperlukan oleh para pendidik, sebab berhasil atau tidaknya siswa belajar sangat bergantung pada tepat atau tidaknya metode mengajar yang digunakan oleh guru19. Suryasubroto mengemukakan, metode adalah cara yang dalam fungsinya merupakan alat untuk mencapai tujuan20 senada dengan itu Djamaroh dan Zain menyatakan bahwa metode adalah suatu cara yang dipergunakan untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan.21 Sanjaya juga menyatakan, metode adalah cara untuk mengimplementasikan rencana yang sudah disusun dalam kegiatan nyata agar tujuan yang telah disusun tercapai secara optimal.22 Ruseffendi menyatakan bahwa metode adalah cara mengajar atau menyampaikan materi pelajaran kepada siswa untuk setiap pelajaran atau bidang studi.23 Dari beberapa pendapat diatas, dapat ditegaskan bahwa metode mengajar merupakan cara yang dirancang oleh guru untuk melaksanakan proses pembelajaran sehingga hasilnya sesuai dengan yang diharapkan. Metode dalam pembelajaran tidak hanya berfungsi sebagai cara untuk menyampaikan materi saja, sebab sumber belajar dalam kegiatan pembelajaran mempunyai tugas cakupan yang luas yaitu disamping sebagai penyampai informasi juga mempunyai tugas untuk mengelola kegiatan pembelajaran sehingga warga belajar
dapat
belajar untuk mencapai tujuan belajar secara tepat. Jadi, metode pembelajaran dapat diartikan sebagai cara yang digunakan untuk mengimplementasikan rencana yang sudah disusun dalam bentuk kegiatan nyata dan praktis untuk mencapai tujuan pembelajaran.
19
Wa Muna, Metodologi Pembelajaran Bahasa Arab Teori dan Aplikasi (Yogyakarta: Teras, 2011), 14. 20 Suryosubroto, Proses Belajar Mengajar di Sekolah (Jakarta: Rhineka Cipta: 2006) hal 149 21 Djamaroh,dkk Strategi Belajar Mengajar (Jakarta: Rhineka Cipta: 20016) hal 46 22 Sanjaya,Wina, Strategi Pembelajaran berorientasi Standar Proses Pendidikan (Jakarta: Kencana Perdana Media Grup: 2007) hal 145 23 Ruseffendi, Pengantar Kepada Guru Membantu Guru Mengembangkan Potensinya (Bandung: Tarsito,2006) hal 28
9
Berdasarkan hal tersebut maka kedudukan metode dalam pembelajaran mempunyai ruang lingkup sebagai cara dalam24: 1. Pemberian dorongan, yaitu cara yang digunakan sumber belajar dalam rangka memberikan dorongan kepada warga belajar untuk terus mau belajar 2. Pengungkap tumbuhnya minat belajar, yaitu cara dalam menumbuhkan rangsangan untuk tumbuhnya minat belajar warga belajar yang didasarkan pada kebutuhannya 3. Penyampaian bahan belajar, yaitu cara yang digunakan sumber belajar dalam menyampaikan bahan dalam kegiatan pembelajaran 4. Pencipta iklim belajar yang kondusif, yaitu cara untuk menciptakan suasana belajar yang menyenangkan bagi warga abelajar untuk belajar 5. Tenaga untuk melahirkan kreativitas, yaitu cara untuk menumbuhkan kreativitas warga belajar sesuai dengan potensi yang dimilikinya 6. Pendorong untuk penilaian diri dalam proses dan hasil belajar, yaitu cara untuk mengetahui keberhasilan pembelajaran 7. Pendorong dalam melengkapi kelemahan hasil belajar, cara untuk untuk mencari pemecahan masalah yang dihadapi dalam kegiatan pembelajaran Strategi
pembelajaran
sifatnya
masih
konseptual
dan
untuk
mengimplementasikannya digunakan berbagai metode pembelajaran tertentu. Dengan kata lain, strategi merupakan “a plan of operation achieving something” sedangkan metode adalah “a way in achieving something” (Wina Senjaya (2008). Jadi, metode pembelajaran dapat diartikan sebagai cara yang digunakan untuk mengimplementasikan rencana yang sudah disusun dalam bentuk kegiatan nyata dan praktis untuk mencapai tujuan pembelajaran. Terdapat beberapa metode pembelajaran bahasa Arab diantaranya: metode terjemahan tata bahasa, metode
24
Muna, Metodologi Pembelajaran Bahasa Arab Teori dan Aplikasi, 26.
10
membaca, metode audio-lingual, metode langsung, metode komunikatf, metode sugestopedia25 (1) Metode Terjemahan Tata Bahasa Metode ini juga seringkali disebut dengan metode tradisional, meskipun kata tradisional masih seringkali diperdebatkan, metode ini sangat kuat berpegang pada disiplin mental dan pengembangan intelektual.Metode ini dapat membantu pembelajar untuk lebih memahami bahasa yang dipelajarinya dengan cara menganalisis tatabahasa dan terjemahan bahasa yang menjadi sasarannya. Hal ini memungkinkan pembelajar mengeksplorasi kedalaman bahan bacaan26 (2) Metode Membaca Metode ini bertujuan agar peserta didik mempunyai kemampuan memahami tes yang mereka baca dan mampu menjawab pertanyaan pertanyaan yang berhubungan dengan teks tersebut. Dalam kaitannya dengan kemampuan membaca, dikenal enam pertanyaan tradisional pascabacaan, yaitu: Apa? Siapa? Mengapa? Dimana? Kapan? Bagaimana?. Keenam pertanyaan tersebut harus mampu dijawab oleh siswa ketika selesai membaca teks27 (3) Metode Audio-Lingual Metode ini mengutamakan pengalaman. Cara itu dilakukan untuk efisiensi waktu dalam belajar bahasa. Dalam metode ini pembelajaran bahasa difokuskan pada lafal kata, dan pelatihan pola pola kalimat, berulang ulang secara intensif. Metode Audio-Lingual adalah hasil perpaduan antara linguistik struktural dengan psikologi behavioris yang memandang proses pembelajaran dari sudut conditioning28
25
Wassid, Strategi Pembelajaran Bahasa, 56. Wassid, 57. 27 Wassid, 58. 28 Wassid, 58. 26
11
(4) Metode Langsung Metode langsung berasumsi bahwa belajar bahasa yang baik adalah belajar langsung menggunakan bahasa secara intensif dalam berkomunikasi. Orientasi metode ini adalah penggunaan bahasa di masyarakat. Peserta didik diberi latihan latihan untuk mengasosiasikan kalimat dengan artinya melalui demonstrasi, peragaan, gerakan, serta mimik secara langsung29. Pembelajaran bahasa harus bermula dengan pengenalan benda benda dan perilaku yang ada di sekeliling pembelajar, misalnya benda benda yang ada di dalam kelas. Ketika proses belajar berlangsung, pembelajar mengkomunikasikan apa yang dilihatnya dngan menggunakan bahasa kedua. Penjelasan mengenai kosakata baru dilakukan melalui parafrase dalam bahasa kedua, gerak gerik tubuh, atau dengan menunjukan benda yang dimaksud30 (5) metode komunikatif Metode komunikatif menitikberatkan pada pada terjadinya komunikasi selama proses belajar berlangsung dan faktor pengajar memegang posisi penting selama proses pembelajaran. Metode komunikatif tidak terlalu menitikberatkan pada peserta didik, yang diperhatikan adalah proses pembelajarannya. Desain atau rencana pembelajaran hanya bersifat kerangka, yang terpenting adalah komunikasinya31 (6) Metode Sugestopedia Dalam metode ini diasumsikan bahwa relaksasi merupakan teknik yang tepat untuk digunakan. Suasana yang dapat memberi sugesti, seperti alunan musik yang terdengar sayup sayup, dekorasi ruangan yang menark, tempat duduk yang menyenangkan sangat berperan penting. Metode ini menekankan sugesti kepada
29
Wassid, 59. Wassid, 60. 31 Wassid, 60. 30
12
peserta didik agar mereka memiliki kepercayaan diri. Pengajar menekan perasaan negatif, misalnya perasaan rendah diri, malu, kurang spontan, dan lain lain32 Memilih dan menentukan berbagai metode yang tepat untuk menciptakan proses pembelajaran yang menarik dan ketepatan penggunaan metode bergantung pada tujuan, isi, proses pembelajaran, dan kegiatan pembelajaran. Jadi guru dalam memilih metode pembelajaran sebelum melakukan proses pembelajaran di dalam ruangan kelas harus menyesuaikan dengan tujuan pembelajaran dan sesuai dengan situasi dan kondisi dalam suatu kelas. Tidak ada satu metode pun dianggap paling baik diantara metode metode yang lain, karena setiap metode mempunyai karakteristik dengan segala kelebihan dan kelemahannya. Suatu metode mungkin baik untuk suatu tujuan tertentu, pokok bahasan dan situasi dan kondisi tertentu, tapi mungkin tidak tepat untuk situasi dan kondisi yang lain. Demikian pula suatu metode dianggap baik untuk suatu pokok bahasan yang disampaikan oleh guru tertentu, kadang kadang belum tentu berhasil dibawakan oleh guru yang lain. Adakalanya seorang guru perlu menggunakan beberapa metode dalam menyampaikan beberapa bahasan tertentu. Dengan variasi beberapa metode, penyajian pengajaran menjadi lebih hidup. C. Strategi dalam Pembelajaran Bahasa Arab Kata strategi berasal dari bahaasa Yunani “strategia” yang berarti ilmu perang atau panglima perang. Berdasarkan pengertian ini, maka strategi adalah suatu seni merancang suatu operasi di dalam peperangan, seperti cara cara mengatur posisi atau siasat berperang angkatan darat maupun angkatan laut. Strategi dapat diartikan pula sebagai suatu keterampilan mengatur kejadian atau peristiwa. Secara umum strategi dapat diungkapkan sebagai suatu teknik yang digunakan dalam mencapai suatu tujuan.33
32 33
Wassid, 66. Mustofa,Syaiful, Strategi Pembelajaran Inovatif (Malang: UIN MALIKI Press:2011)
hal 7
13
Sedangkan strategi pembelajaran adalah operasionalisasi dari metode, karena itu strategi pembelajaran itu berupa rencana,aturan aturan, langkah langkah serta sarana yang pada praktiknyaakan diperankan dalam proses pembelajaran di dalam kelas guna mencapai tujuan pembelajaran.34 Strategi dalam kegiatan pembelajaran dapat diartikan dalam pengertian secara sempit dan pengertian secara luas.
Dalam pengertian sempit bahwa istilah
strategi itu sama dengan pengertian metode yaitu sama-sama merupakan cara dalam
rangka
pencapaian
tujuan.
Dalam
pengertian
luas
sebagaimana
dikemukakan Newman dan Logan (Abin Syamsuddin Makmun, 2003) mengemukakan empat unsur strategi dari setiap usaha, yaitu: 1. Mengidentifikasi dan menetapkan spesifikasi dan kualifikasi hasil (out put) dan sasaran (target) yang harus dicapai, dengan mempertimbangkan aspirasi dan selera masyarakat yang memerlukannya. 2. Mempertimbangkan dan memilih jalan pendekatan utama (basic way) yang paling efektif untuk mencapai sasaran. 3. Mempertimbangkan dan menetapkan langkah-langkah (steps) yang akan dtempuh sejak titik awal sampai dengan sasaran. 4. Mempertimbangkan dan menetapkan tolok ukur (criteria) dan patokan ukuran (standard) untuk mengukur dan menilai taraf keberhasilan (achievement) usaha. Jika kita terapkan dalam konteks pembelajaran, keempat unsur tersebut adalah: 1. Menetapkan spesifikasi dan kualifikasi tujuan pembelajaran yakni perubahan profil perilaku dan pribadi peserta didik. 2. Mempertimbangkan dan memilih sistem pendekatan pembelajaran yang dipandang paling efektif.
34
Hamid, M, Abdul, dkk, Pembelajaran Bahasa Arab (Malang: UIN MALIKI Press: 2008) hal 4
14
3. Mempertimbangkan dan menetapkan langkah-langkah atau prosedur, metode dan teknik pembelajaran. 4. Menetapkan norma-norma dan batas minimum ukuran keberhasilan atau kriteria dan ukuran baku keberhasilan. Sementara itu, Kemp (Wina Senjaya, 2008) mengemukakan bahwa strategi pembelajaran adalah suatu kegiatan pembelajaran yang harus dikerjakan guru dan siswa agar tujuan pembelajaran dapat dicapai secara efektif dan efisien. Selanjutnya, dengan mengutip pemikiran J. R David, Wina Senjaya (2008) menyebutkan bahwa dalam strategi pembelajaran terkandung makna perencanaan. Artinya, bahwa strategi pada dasarnya masih bersifat konseptual tentang keputusan-keputusan yang akan diambil dalam suatu pelaksanaan pembelajaran. Dari beberapa pengertian diatas, dapat ditarik kesimpulan bahwa strategi pembelajaran bahasa arab adalah suatu cara yang dipilih dan digunakan seorang pengajar dalam menyampaikan materi bahasa Arab untuk memudahkan siswa dalam menerima dan memahami materi bahasa Arab tersebut, karena bahasa Arab bahasa Arab memiliki prinsip prinsip dan karakteristk yang cukup khas.35 Strategi belajar menurut Huda (1999) dapat digolongkan atas beberapa cara. Pertama, strategi belajar digolongkan atas strategi utama dan strategi pendukung, atau strategi langsung dan strategi tidak langsung. Strategi utama digunakan secara langsung dalam mencerna materi pembelajaran, sedangkan strategi pendukung dipakai untuk mengembangkan sikap belajar dan membantu pembelajar dalam mengatasi gangguan, kelelahan, frustasi, dan sebagainya36. Kedua, strategi dibedakan menjadi strategi kognitif dan strategi metakognitif. Strategi kognitif dikelola untuk mengelola materi pembelajaran agar dapat diingat untuk jangka waktu yang lama. Sedangkan strategi metakognitif adalah langkah yang dipakai untuk mempertimbangkan proses kognitif, seperti monitoring diri sendiri, dan penguatan diri sendiri. 35 36
Ibid, hal 12 Wassid, Strategi Pembelajaran Bahasa, 10.
15
Ketiga, strategi belajar dapat juga digolongkan atas strategi sintaksis dan semantik. Strategi sintaksis menggunakan kata fungsi, awalan, akhiran, penggolongan kata. Sedangkan strategi semantik berhubungan dengan objek nyata, situasi, dan kejadian. Sejumlah ahli menggolongkan pula atas strategi belajar sosial dan nonsosial. Strategi belajar sosial berkaitan dengan upaya pembelajar mendapat kesempatan berbahasa sebanyak mungkin, meningkatkan interaksi dengan penutur asli, dan meningkatkan motivasi belajar. Termasuk kedalam kategori ini adalah cara bagaimana mengajukan pertanyaan, memberikan penjelasan, gerakan badan, jarak badan lewat bicara, dan sebagainya. Subiyantoro dkk (2004) mengungkapkan jenis jenis utama strategi belajar dilihat dari karakteristik belajar setiap individu yang terbagi atas strategi mengulang, strategi elaborasi, strategi organisasi dan strategi metakognitif37. D. Teknik dalam Pembelajaran Bahasa Arab Teknik adalah cara sistematis mengerjakan sesuatu (1995). Teknik merupakan suatu kiat, siasat, atau penemuan tang digunakan untuk menyelesaikan serta menyempurnakan suatu tujuan langsung. Teknik harus konsisten dengan metode. Oleh karena itu teknik harus selaras dan serasi dengan pendekatan38 Teknik merupakan usaha penerapan metode pengajaran tertentudi dalam kelas,
dalam
ungkapan
lain
teknik
adalah
kegiatan
spesifik
yang
diimplementasikan didalam kelas sejalan dengan metode dan pendekatan yang dipilih.39 Teknik merupkan suatu kreativitas guru untuk menerapkan suatu metode pengajaran bahasa arab tertentu didalam kelas. Teknik bergantung pada guru, kemampuan pribadi dan komposisi kelas. Teknik sangat tergantung kepada imajinasi dan kreativitas guru bahasa arab dalam meramu materi dan mengatasi
37
Wassid, 11. Wassid, 66. 39 Muhajir, Arah Baru Pengajaran Bahasa Arab, (Yogyakarta:UIN SUKA Press:2017) 38
hal 226
16
berbagai problem yang dihadapi dalam kegiatan pengajaran dan pembelajaran bahasa arab di kelas. Dengan demikian, teknik pembelajaran dapat diartikan sebagai cara yang dilakukan seseorang dalam mengimplementasikan suatu metode secara spesifik. Misalkan, penggunaan metode ceramah pada kelas dengan jumlah siswa yang relatif banyak membutuhkan teknik tersendiri, yang tentunya secara teknis akan berbeda dengan penggunaan metode ceramah pada kelas yang jumlah siswanya terbatas. Demikian pula, dengan penggunaan metode diskusi, perlu digunakan teknik yang berbeda pada kelas yang siswanya tergolong aktif dengan kelas yang siswanya tergolong pasif. Dalam hal ini, guru pun dapat berganti-ganti teknik meskipun dalam koridor metode yang sama. Macam macam teknik penyajian adalah teknik penyajian diskusi, kerja kelompok, penemuan, simulasi, unit teaching, sumbang saran, inquiry, eksperimen, demonstrasi, karya wisata, kerja lapangan, cara kasus, cara sistem regu, latihan tubian, dan ceramah40 E. Model dalam Pembelajaran Bahasa Arab Apabila antara pendekatan, strategi, metode, teknik dan bahkan taktik pembelajaran sudah terangkai menjadi satu kesatuan yang utuh maka terbentuklah apa yang disebut dengan model pembelajaran. Jadi, model pembelajaran pada dasarnya merupakan bentuk pembelajaran yang tergambar dari awal sampai akhir yang disajikan secara khas oleh guru. Dengan kata lain, model pembelajaran merupakan bungkus atau bingkai dari penerapan suatu pendekatan, metode, dan teknik pembelajaran. Secara bahasa model adalah pola (contoh, acuan, ragam, dsb) dari sesuatu yang dibuat atau dihasilkan41. Sebagai pola ia memiliki arti cara kerja dan sistem.
40
Wassid, Strategi Pembelajaran Bahasa, 67. Deddy Sugono, Kamus Besar Bahasa Indonesia Pusat Bahasa, edisi keempat (Jakarta: Gramedia Pustaka Utama, 2008), 923. 41
17
Dan sistem adalah perangkat unsur yang secara teratur saling berkatan sehingga membentuk suatu totalitas42 Berkenaan dengan model pembelajaran, Bruce Joyce dan Marsha Weil (Dedi Supriawan dan A. Benyamin Surasega, 1990) mengetengahkan 4 (empat) kelompok model pembelajaran, yaitu: (1) model interaksi sosial; (2) model pengolahan informasi; (3) model personal-humanistik; dan (4) model modifikasi tingkah
laku.
Kendati
demikian,
seringkali
penggunaan
istilah
model
pembelajaran tersebut diidentikkan dengan strategi pembelajaran43. Untuk lebih jelasnya, posisi hierarkis dari masing-masing istilah tersebut, kiranya dapat divisualisasikan sebagai berikut:
Ahmad Fuad Effendi menguraikan hubungan hierarkis antara Pendekatan, Metode, dan Teknik
42 Umi Baroroh, Arabic Active Learning Model Model Belajar Bahasa Arab Efektif (Yogyakarta: UIN SUKA PRESS, 2018), 22. 43 Muna, Metodologi Pembelajaran Bahasa Arab Teori dan Aplikasi, 51.
18
pendekatan pembelajaran (aksiomtik)
strategi pembelajaran
metode pembelajaran (prosedural)
teknik, taktik pembelajaran (operasional)
F. Implikasi Pendekatan, Metode, Strategi, Teknik dan Model Dalam Proses Pembelajaran Dalam
suatu
proses
pembelajaran
bahasa
tentunya
pengajar
akan
mempersiapkan sebuah model pembelajaran sebelum memasuki ruang kelas, dimulai dari pendekatan yang mana yang akan digunakan, metode, strategi, dan teknik agar sebuah proses pembelajaran menjadi efektif dan efisien sesuai dengan tujuan pembelajaran. Misalkaan saja seorang pengajar bahasa Arab di tingkat dasar akan memulai pembelajaran mufrodat untuk kelas V Sd di SD Muhammadiyah 01 Yogyakarta dengan menggunakan model menirukan bunyi bahasa untuk tingkat pemula44, kemudian pendekatan yang ingin digunakan adalah pendekatan fungsional. Pendekatan fungsional melahirkan metode mengajar bahasa Arab antar lain metode langsung, metode pembatasan, metode intensif, metode audio visual,
44
Baroroh, Arabic Active Learning Model Model Belajar Bahasa Arab Efektif, 159.
19
metode linguistik45. Maka pengajar tersebut memilih menggunakan metode langsung untuk peserta didiknya dengan strategi pembelajaran yang berpusat pada peserta didik yaitu dengan strategi mengulang. Dan dengan teknik penyajian simulasi. Maka akan tersusun rencana pembelajaran sebagai berikut: Model pembelajaran kelas V Sd Muhammadiyah Yogyakarta Mata
Model
Pendekatan Metode
Strategi
Teknik
Bahasa
Model
Pendekatan Metode
Strategi
Teknik
simulasi:
Arab
Menirukan
Fungsional
mengulang:
setelah
guru
Pelajaran
Langsung:
bunyi bahasa:
peserta didik guru
memberi
-
langsung
memberikan
dan ditirukan oleh
memberikan
berinteraksi
satu mufrodat peserta
satu mufrodat
dengan
kemudian
kepada
bahasa
peserta didik
tersebut
guru
mufrodat
didik,
kemudian
guru
peserta
didik memangil
satu
dengan
suara peserta didik untuk
dengan suara
jahr kemudian memperagakan
jahr
menirukan
kemudian
serentak
peserta didik
mengulanginya simulasi.
menirukan
beberapa
serentak.
hingga peserta didik
kata dari mufrodat dan tersebut
ebagai
kali
mampu
melafalkan mufrodat tersebut.
Dengan demikian maka suatu strategi pembelajaran yang diterapkan oleh guru aka tergantung pada pendekatan yang digunakan. Sedang bagaimana 45
Wassid, Strategi Pembelajaran Bahasa, 43.
20
arti
menjalankan strategi tersebut dapat ditetapkan berbagai metode pembelajaran. Dalam menjalankan upaya metode pembelajaran guru dapat menentukan teknik yang dianggapnya relevan dengan metode. Dan penggunaan teknik, setiap guru mempunyai taktik yang berbeda antara guru satu dengan yang lain berdasarkan kondisi dan situasi kelas yang akan diajarkan46 SIMPULAN Pendekatan merupakan seperangkat asumsi berkenaan dengan hakikat bahasa dan hakikat belajar mengajar bahasa. Pendekatan bersifat aksiomatris-filosofis, yakni berorientasi pada pendirian, filsafat dan keyakinan yang tidak perlu lagi dibuktikan kebenarannya. Metode pembelajaran dapat diartikan sebagai cara yang digunakan untuk mengimplementasikan rencana yang sudah disusun dalam bentuk kegiatan nyata dan praktis untuk mencapai tujuan pembelajaran. Strategi pembelajaran bahasa arab adalah suatu cara yang dipilih dan digunakan seorang pengajar dalam menyampaikan materi bahasa Arab untuk memudahkan siswa dalam menerima dan memahami materi bahasa Arab tersebut, karena bahasa Arab bahasa Arab memiliki prinsip prinsip dan karakteristk yang cukup khas Teknik merupakan usaha penerapan metode pengajaran tertentudi dalam kelas, dalam ungkapan lain teknik adalah kegiatan spesiikyang diimplementasikan didalam kelas sejalan dengan metode dan pendekatan yang dipilih Model pembelajaran pada dasarnya merupakan bentuk pembelajaran yang tergambar dari awal sampai akhir yang disajikan secara khas oleh guru. Dengan kata lain, model pembelajaran merupakan bungkus atau bingkai dari penerapan suatu pendekatan, metode, dan teknik pembelajaran.
46
Muna,Wa, Metodologi Pembelajaran Bahasa Arab Teori dan Aplikasi (Yogyakarta:Teras:2011) hal 14-15
21
DAFTAR PUSTAKA
Abd, Wahab, Muhbib, Pemikiran Linguistik Tammam Hassan dalam Pembelajaran Bahasa Arab, Jakarta:UIN Jakarta Press: 2009 Ahmad, Sudrajat, Pengertian Pendekatan,Metode,Strategi,Teknik dan Model, Jurnal al Arabiyah Jurrnal Pendidikan Bahasa Arab, Vol 1 No 2 2011 Ahmad, Muradi, Pendekatan Komunikatif dalam Pembelajaran Bahasa Arab, Jurnal al Arabiyah Jurrnal Pendidikan Bahasa Arab, Vol 1 No 1 Juni 2014
Baroroh, Umi. Arabic Active Learning Model Model Belajar Bahasa Arab Efektif. Yogyakarta: UIN SUKA PRESS, 2018. Conny, Semiawan. Pembelajaran Keterampilan Proses: Bagaimana Mengaktifkan Siswa dalam Belajar. Jakarta: Gramedia, 1992. Djamaroh,dkk, Strategi Belajar Mengajar, Jakarta: Rhineka Cipta: 20016 Fahrurrazi, Aziz, Pembelajaran Bahasa Asing, Jakarta: Bina Pubising: 2010 Ghazali, Syukur. Pembelajaran Keterampilan Berbahasa Dengan Pendekatan Komunikatif-Interaktif. Bandung: PT Refika Aditama, 2010. Hamid, Abdul. Pembelajaran Bahasa Arab. Malang: UIN MALIKI PRESS, 2008. Hamidah, Eva. Teori Teori Pembelajaran Perspektif Pendidikan. Yogyakarta: Pustaka Pajar, 2012. Hermawan, Acep, Metodologi Pembelajaran Bahasa Arab, Bandung: Remaja Rosda Karya.2011 Huda, Miftahul, Model Model Pengajaran dan Pembelajaran Isu Isu Metodis dan Paragdimatis, Yogyakarta: Pustaka Pelajar,2013 Muhajir. Arah Baru Pengajaran Bahasa Arab. Yogyakarta: FITK UIN SUKA, 2017. Muna, Wa. Metodologi Pembelajaran Bahasa Arab Teori dan Aplikasi. Yogyakarta: Teras, 2011. Mustofa, Syaiful, Strategi Pembelajaran Bahasa Arab Inovatif, Malang: UIN MALIKI Press:2011 Rasyidi, Wahab. Memahami Konsep Dasar Pembelajaran Bahasa Arab. Malang: UIN MALIKI PRESS, t.t. Richards, Jack C. Curriculum Development in Language Teaching, terjemah Nâ shir bin ’Abdullâ h bin Ghâ lı̂ dan Shâ lih bin Nâ shir al-Syuwairikh: Tathwîr Manâhij Ta’lîm al-Lughah, PDF, t.t. Ruseffendi, Pengantar Kepada Guru Membantu Guru Mengembangkan Potensinya, Bandung: Tarsito,2006 Sanjaya,Wina, Strategi Pembelajaran berorientasi Standar Proses Pendidikan, Jakarta: Kencana Perdana Media Grup: 2007
22
Sugono, Deddy. Kamus Besar Bahasa Indonesia Pusat Bahasa, edisi keempat. Jakarta: Gramedia Pustaka Utama, 2008. Suryosubroto, Proses Belajar Mengajar di Sekolah, Jakarta: Rhineka Cipta: 2006 Wassid, Iskandar. Strategi Pembelajaran Bahasa. Bandung: PT Remaja Rosda Karya, 2013. Wibowo, Sembodo Ardi, Model Model Pembelajaran Bahasa Arab, Jurnal al Arabiyah Jurrnal Pendidikan Bahasa Arab, Vol 2 No 2 Januari 2006 Zuchdi, Darmiyati. “Humanisasi Pendidikan: Menemukan Kembali Pendidikan yang Manusiawi.” Jakarta: PT Bumi Aksara, 2009.
مكةة، مداخل تعليم اللغة العربية دراسة مسحية نقجية،أحمد عبده عوض 2000 ، كلية التربية جامعة أم القري:المكرمة
23