Metode Tk Tersono.docx

  • Uploaded by: Mufti Maran
  • 0
  • 0
  • May 2020
  • PDF

This document was uploaded by user and they confirmed that they have the permission to share it. If you are author or own the copyright of this book, please report to us by using this DMCA report form. Report DMCA


Overview

Download & View Metode Tk Tersono.docx as PDF for free.

More details

  • Words: 2,100
  • Pages: 9
METODE PELAKSANAAN Kegiatan

: Pembangunan Gedung Sekolah

Pekerjaan

: Penyelesaian Pembangunan UGB TK N Pembina Tersono

Lokasi

: Kecamatan Tersono Kabupaten Batang

Tahun Anggaran

: 2018

A. PENDAHULUAN Untuk mendapatkan hasil tepat waktu, tepat mutu serta tepat sasaran, maka pelaksanaan pekerjaan akan di serahkan kepada tenaga ahli masing–masing bagian pekerjaan, dengan material/bahan sesuai spesifikasi teknis serta pengawasan dan arahan dari pelaksana yang sudah berpengalaman menangani pekerjaan yang sejenis tidak lepas koordinasi dengan pengawas lapangan. Untuk pekerjaan ini membutuhkan ketenagakerjaan yang cepat dan efisien di karenakan waktu yang tersedia selama 90 (Sembilan Puluh) hari kalender guna menyelesaikan item-item pekerjaan yang ada. Karena pekerjaan berlokasi di Kec. Tersono Kab. Batang, maka pengerjaanya dengan menggunakan tenaga setempat maupun tenaga khusus/profesional dari penyedia Jasa/Rekanan serta menggunakan peralatan mesin (peralatan khusus) yang dibutuhkan. Pertama yang harus kami lakukan adalah sosialisasi pekerjaan tersebut dengan pihakpihak pengguna jasa, konsultan pengawas, dan pihak-pihak yang terkait dalam proyek tersebut. Setelah menerima Surat Perintah Mulai kerja penyedia jasa melaksanakan pekerjaan tersebut, dengan tujuan agar nantinya pekerjaan dapa terselesaikan sesuai jadwal dan tidak ada suatu masalah apapun terhadap pelaksanaan pekerjaan. Sebelum memulai pekerjaan, penyedia jasa juga melakukan koordinasi secara intern, antara lain membahas tentang segala kendala pekerjaan, memilih personil yang tepat, spesifikasi teknis, dan yang lainnya, agar nantinya penyedia jasa dapat bekerja secara professional, saling bekerja sama dengan baik dan satu pemahaman tentang pekerjaan tersebut.

B. METODE UMUM 1. Jangka Waktu Pelaksanaan Jangka waktu pelaksanaan pekerjaan adalah 90 hari kalender. Mengingat volume/item pekerjaan yang banyak, maka pelaksanaan harus efisien dan seefektif mungkin, sehingga harus dibuatkan rencana yang matang. Meliputi waktu, metode kerja, mobilitas tenaga dan alat serta pengaturan dilapangan. 2. Pengendalian Proses a. Schedule Acuan Sebelum memulai pelaksanaan pekerjaan maka akan disiapkan Time Scedule sebagai acuan pelaksanaan yaitu :  Curve S  Jadwal Material, Alat dan Tenaga kerja b. Rapat bersama Rapat pertemuan antara pelaksana dan Pengawas Lapangan yang dihadiri Pejabat yang berwenang untuk mengadakan evaluasi pekerjaan dilapangan agar tugas yang dikerjakan dapat terkontrol. Rapat mingguan intern, seluruh struktur organisasi lapangan dilibatkan dalam rapat

mingguan

ini,

pelaksana,

logistik,

administrasi,

dan

bagian

personalia/keuangan serta mengundang sub kontrak terkait bila ada dan mandor bila diperlukan. Hasil evaluasi akan dibahas didalam rapat ini, begitu pula rencana mingguan disiapkan termasuk jadwal dari inspeksi dan pengendalian. Rencana mingguan dibuatkan jadwalnya untuk panduan secara rinci bagi staff logistik, peralatan dan pelaksana serta bagian teknik sehingga semua mempunyai persepsi yang sama dan punya pengertian yang sama baik secara teknis maupun non teknis. c. Rapat Koordinator Untuk memperlancar proses pelaksanaan pekerjaan, diharapkan minimal satu kali dalam 2 (dua) minggu sekali diadakan rapat koordinasi secara rutin yang dipimpin oleh Pemimpin Proyek atau yang mewakilinya. Setiap permasalahan lapangan hendaknya dapat dipecahkan dengan segera yang merupakan keputusan rapat. Keputusan Rapat yang diwujudkan dalam satu notulen yang telah disepakati bersama oleh peserta rapat koordinasi adalah merupakan bagman ketentuan yang mengikat untuk dilaksanakan dan dipakai sebagai acuan/dasar pelaksanaan. Hal ini harus disepakati bersama agar tidak timbul permasalahan yang baru di kemudian hari. 3. Pembuatan Administrasi

Administrasi dilaksanakan dari awal sampai akhir pekerjaan atau FHO, yaitu Soft Drawing, Asbuilt Drawing, dan Laporan Harian serta laporan mingguan dilengkapi dengan keadaan cuaca untuk memperhitungkan keadaan curah hujan dalam pelaksanaan pekerjaan tersebut diatas. C. METODE PELAKSANAAN PEKERJAAN Pekerjaan Penyelesaian Pembangunan UGB TK N Pembina Tersono meliputi : I.

PEKERJAAN PERSIAPAN

II. PEKERJAAN FISIK PEMBANGUNAN PAUD TERPADU a.

Pekerjaan Tanah

b.

Pekerjaan Pondasi

c.

Pekerjaan Beton

d.

Pekerjaan Pasangan dan Plesteran

e.

Pekerjaan Penutup Lantai dan Dinding

f.

Pekerjaan Langit-langit (Plafond)

g.

Pekerjaan Kayu

h.

Pekerjaan Kunci, Besi, dan Assesories

i.

Pekerjaan Pengecatan

j.

Pekerjaan Penataan Halaman (Pavingisasi)

Volume dan bagian-bagian yang dikerjakan sesuai dengan gambar kerja dan BOQ/RAB atau

apabila

ada

perubahan

pekerjaan

harus

sesuai

dengan

petunjuk

Direksi/Pengawas. 1. PEKERJAAN PERSIAPAN a. Pekerjaan Persiapan Pekerjaan persiapan yang dimaksud disini adalah segala pekerjaan awal yang bertujuan untuk mendukung agar pelaksanaan pekerjaan fisik dapat berjalan dengan lancar, diantaranya adalah pembuatan direksi keet/kantor lapangan, pembuatan papan nama pekerjaan, pembuatan rambu lalu lintas, pembersihan lokasi, dan mempersiapkan tenaga kerja, alat, dan material yang sesuai dengan bestek yang telah ditentukan. b. Mobilisasi Pekerjaan ini meliputi pengangkutan bahan material, peralatan maupun tenaga kerja ke lokasi pekerjaan. c. Uitzet dan Bouwplank Melakukan pekerjaan pengukuran ulang, dilanjutkan memasang patok yang dilaksanakan

bersama-sama

dengan

direksi/pengawas

pekerjaan

dari

konsultan, yang tujuannya untuk menentukan titik awal pekerjaan sebagai acuan dari rencana kerja. Hasil dari pengukuran ini dibuat laporan dan dimohonkan persetujuan tanda tangan kepada pihak direksi dan konsultan. Hasil ukur yang sudah disahkan tersebut dituangkan kedalam gambar kerja (shop drawing) yang nantinya akan dipakai sebagai pedoman dalam pelaksanaan pekerjaan. Memasang rambu peringatan dan barikade di sekitar lokasi pekerjaan guna membantu memperlancar proses pekerjaan serta untuk keselamatan pekerja dan para pengguna jalan. 2. PEKERJAAN TANAH Lingkup pekerjaan ini meliputi galian tanah, urugan tanah kembali, urugan pasir bawah pondasi dan lantai, urugan tanah dipadatkan, dan pemadatan tanah. Adapun tahapan pekerjaan tanah adalah sebagai berikut: 1.

Pekerjaan Galian a. Pekerjaan galian untuk semua pondasi dilaksanakan setelah papan patok (bouwplank) dengan penandaan sumbu ke sumbu telah diperiksa dan disetujui oleh Konsultan Pengawas/Direksi. b. Galian tanah dikerjakan dengan menggunakan tenaga manusia, dengan alat bantu berupa cangkul, linggis, ganco, keranjang, dll c. Galian tanah untuk pondasi dan lain-lain dilaksanakan sesuai dengan gambar kerja dan mendapat persetujuan dari Direksi Pekerjaan. d. Hasil pekerjaan galian tanah yang selesai kemudian dilaporkan kepada pengawas untuk mendapatkan persetujujan agar dapat dilanjutkan pekerjaan berikutnya. e. Semua kelebihan tanah galian atau tanah lumpur dikeluarkan dari lapangan ke lokasi yang disetujui oleh Direksi. f. Jika lubang-lubang galian tersebut banyak air tergenang karena air tanah dan air hujan, maka sebelum pemasangan dimulai, terlebih dahulu air dipompa keluar dan dasar lubang harus dikeringkan dengan bantuan pompa air.

2.

Pekerjaan Pengurugan Tanah Pekerjaan untuk urugan mencapai titik peil yang dikehendaki digunakan tanah urug atau sisa tanah keprasan (bukan humus) dari tanah lahan yang ada di dalam lokasi atau mendatangkan dari lokasi lain, disesuaikan dengan penjelasan dari BOQ. Pemadatan tanah secara manual dengan bantuan stamper.

3.

Pekerjaan Urugan Pasir Pekerjaan urugan pasir dilakukan di bawah pondasi dan lantai. Ketinggian urugan sesuai dengan gambar kerja. Urugan pasir dimaksudkan sebagai bantalan untuk memperoleh permukaan yang rata dan berfungsi untuk mencegah air dari bawah naik secara kapiler. Urugan pasir ini kemudian dipadatkan (ditimbris) dengan disiram air sampai jenuh.

4.

Pekerjaan Pemadatan Tanah Pekerjaan pemadatan tanah dilakukan secara manual maupun dengan bantuan alat berupa stamper.

3. PEKERJAAN PONDASI Pekerjaan pondasi meliputi pemasangan pondasi batu belah 1:6. Berikut adalah tahapan pekerjaan pondasi. 1. Galian pondasi yang telah siap kemudian diberi urugan pasir setebal 5 cm. 2. Selanjutnya dilakukan pemasangan pondasi batu belah. Batu yang digunakan harus dibelah dan menggunakan campuran 1 PC : 6 PP. 3. Pondasi dipasang sesuai dengan tarikan bowplank 4. PEKERJAAN PASANGAN DAN PLESTERAN Pekerjaan pasangan dan plesteran meliputi pasangan batu bata, plesteran, dan acian. Bahan yang dipakai adalah: 1. Bata merah yang bermutu baik, pembakarannya sempurna, bebas dari cacat dan retak, produksi lokal dan memenuhi persyaratan. 2. Pasir pasang harus bersih (bebas dari lumpur), gradasi agak kasar dan tidak mengandung kotoran bahan organik. Pasir pasang menggunakan pasir lokal warna hitam dan agak kasar (diambil dari dalamsungai) 3. Semen yang dipakai sejenis NI-8. Adukan/Campuran Plesteran meliputi: 1. Semua pasangan bata yang akan dikerjaan plesteran atau yang akan diplester menurut gambar bestek maupun RAB atau sesuai petunjuk Direksi dan KonsultanPengawas. 2. Ketebalan plesteran tidak kurang dari 1,5 cm dan tidak boleh lebih dari 2 cm, dengan perbandingan campuran 1 PC : 6 PP. Pelaksanaan pekerjaan:

1. Pekerjaan dinding batu bata dikontrol dengan waterpass baik arah vertical maupun horizontal. Pelaksanaan pasangan dinding bata tidak boleh melebihi dari 1m setiap harinya. 2. Bata merah yang akan dipasang direndam air dulu apabila batu bata yang didatangkan dalam keadaan kering, dan batu bata yang patah kurang dari ½ tidak dipasang. 3. Plesteran dinding bata merah dengan campuran 1PC : 6 PP tebal 15 mm + Acian dilaksanakan pada semua dinding bata merah 4. Kelembaban plesteran stabil dan kemudian diperhalus dengan acian. 5. PEKERJAAN PENUTUP LANTAI DAN DINDING Lingkup pekerjaan pemasangan keramik meliputi keramik lantai dan dinding. 1.

Bahan/Material. Bahan lantai menggunakan keramik 40x40 cm warna putih pada ruang ruang guru, gudang, dan dapur. Keramik 40x40 cm warna pada teras sekualitas Mulia/IKAD/ROMAN. Keramik dinding 20 x 25 cm KM/WC dan Granit 60 x 60 cm pada meja dapur. Sedang untuk teras keliling menggunakan rabat beton mutu K-100.

2.

Pelaksanaan a. Adukan untuk pasang keramik menggunakan campuran 1 PC : 6 PP, dengan ketebalan adukan lebih kurang 2cm. b. Semua keramik yang akan dipasang terlebih dahulu direndam dalam air. c. Sebelum pemasangan keramik, terlebih dahulu dihampar pasir tebal 5 cm. Kemudian di atas pasir urug tersebut diberi spesi. d. Pemasangan keramik dibuat rata dan pengisian nat-natnya dikerjakan dengan rapi. e. Celah antara lantai diisi bahan pengisi berwarna yang sesuai dengan warna keramik f. Keramik lantai yang selesai dipasang tidak boleh diinjak atau ditempati benda-benda berat sampai benar-benar kering,atau sekurang-kurangnya 2 x 24jam. g. Keramik

dinding yang selesai dipasang tidak boleh disentuh atau

ditekan sampai benar-benar kering, atau sekurang-kurangnya 2x24 jam. h. Rabat beton untuk teras keliling menggunakan beton K-100 yang dibuat manual dengan bantuan molen/mixer. i.

Adukan beton untuk lantai rabat beton dituangkan dengan teliti agar padat dan tidak terdapat rongga.

6. PEKERJAAN LANGIT-LANGIT PLAFOND Lingkup pekerjaan meliputi memasang Plafond GRC 4 mm pada seluruh ruangan dengan rangka kayu sengon. Berikut adalah uraian pekerjaan tersebut : 1.

Rangka plafond dibuat ukuran 60 x 60 cm.

2.

Plafond GRC tebal 4 mm dipasang rapi, rata dan kokoh pada rangka eksisting serta diberi kompon disetiap pertemuannya, dan tidak ada bagian yang bergelombang.

3.

Pada tepi bangunan tiap ruang dipasang list plafond gypsum 7 cm.

7. PEKERJAAN KAYU Pekerjaan ini berupa pemasangan listplank woodplank lebar 20 cm tebal 8mm. Lisplank dipasang rapi dan tegak lurus dengan usuk baja ringan. Lisplank dipasangkan menggunakan baut pada reng baja ringan. 8. PEKERJAAN KUNCI, BESI & ASSESORIES Lingkup pekerjaan ini meliputi pembuatan pintu, pagar dan teralis besi hollow. Pelaksanaan pekerjaan ini dikerjakan oleh tenaga yang ahli dengan mempelajari bentuk, pola layout/penempatan, cara pemasangan, mekanisme dan detail-detail sesuai gambar. Pelaksanaan 1.

Hollow yang digunakan ukuran 4/4 tebal 1,2 mm dan hollow 2/4 tebal 1,2 mm. Bentuk dan disain pagar hollow menyesuaikan dengan gambar kerja. Pagar hollow dipasangakan diatara kolom-kolom teras. Setelah pagar hollow terpasang dilanjutkan dengan finishing cat.

2.

Pengunci dan penggantung dipasang oleh tenaga ahlinya sedemikian rupa sehingga berfungsi dengan baik.

9. PEKERJAAN PENGECATAN Pekerjaan pengecatan meliputi pengecatan tembok interior, plafond dan kayu. Berikut adalah tahapan pekerjaan pengecatan: 1.

Pengecatan Tembok Interior Tembok terlebih dahulu diplamur dan dilapisi cat dasar 1 (satu) lapis, kemudian dilakukan pengecatan penutup paling sedikit 2 (dua) kali dengan roller sampai terlihat baik. Cat tembok yang digunakan harus mendapatkan persetujuan dari direksi terlebih dahulu baik untuk warna maupun kualitasnya.

2.

Pengecatan Plafond Pengecatan Plafond menggunakan jenis cat yang sama dengan cat tembok interior dengan warna sesuai dengan instruksi konsultan pengawas / direksi.

3.

Pengecatan Kayu Pengecatan kayu kusen menggunakan cat minyak sebanyak 2 lapis dengan warna sesuai dengan instruksi konsultan pengawas / direksi.

10. PEKERJAAN PENATAAN HALAMAN (PAVINGISASI) Lingkup pekerjaan ini meliputi pemasangan paving tebal 6 cm dengan langkahlangkah sebagai berikut. 1.

Area yang akan dipasang paving diurug dengan pasir urug setebal 5 cm.

2.

Paving dipasangkan dengan rapi dan rapat.

3.

Setelah itu celah antar paving diisi dengan pasir dan dipadatkan dengan stamper agar paving kuat dan saling mengunci.

D. PENUTUP 1.

Rekanan akan menyelesaikan secara keseluruhan, tepat mutu dan sesuai dengan ketentuan-ketentuan yang ada pada bestek/syarat-syarat teknis ini serta petunjuk dari Spesifikasi Teknis Kegiatan.

2.

Pekerjaan akan selesai dengan waktu pelaksanaan sejak tanggal penerbitan SPMK dan diserahkan untuk yang pertama kalinya.

3.

Kontraktor membuat gambar yang sesuai dengan apa yang dilaksanakan (As Built Drawing) yang jelas, memperhatikan perbedaan atau perubahan antara gambargambar dalam Dokumen Kontrak dan pekerjaan yang dilaksanakan. Gambargambar tersebut harus diserahkan dalam rangkap 2 (dua) sebelum Serah Terima Tahap I (PHO).

4.

Hal-hal yang belum diatur atau belum tercantum dalam RKS ini ataupun perubahan/tambahan yang mungkin ada supaya berpedoman pada naskah Berita Acara Penjelasan.

5.

Pekerjaan administrasi meliputi : a.

Pembuatan Izin Pelaksanaan Pekerjaan (Request)

b.

Pembuatan Laporan Harian

c.

Pembuatan Laporan Mingguan

d.

Pembuatan Buku Tamu

e.

Pembuatan Buku Jumlah Tenaga Kerja

f.

Proses Penarikan Termin

g. 6.

Pembuatan Gambar Terlaksana (as-built drawing)

Untuk foto dokumentasi, pengambilan gambar harus berada disatu titik tetap dalam arti tidak boleh pindah-pindah. Dalam kondisi 0%, 50%, 100% dan foto lainya dalam pelaksanaan sebagi pendukung dokumen yang dibutuhkan dalam proses pekerjaan. Hal ini bertujuan agar proses pelaksanaan bisa tercover dalam dokumen dan bisa dibaca oleh orang awam.

Demikian metode ini kami buat sebagai acuan dalam melaksanakan pekerjaan tersebut diatas, dan juga sebagai pendukung untuk penawaran yang kami ajukan. Batang, 30 Juli 2018 CV. PELAWANGAN

MUFTI YUDIYA MARANTIKA Direktur

Related Documents

Tk
May 2020 28
Tk
June 2020 28
Tk
November 2019 44
Grundlagen Tk
July 2020 17
Tk Kitosan.docx
October 2019 36

More Documents from "Syahrul Sandrea"

November 2019 16
November 2019 15
November 2019 15
Abrazoterapia
May 2020 8
November 2019 14