METODE SKRINING GIZI PNI (Prognostic Nutritional Index) HERMAWATI NIM. P0.62.24.2.18.379
Pengertian PNI adalah skrining gizi yang didesain untuk mengindikasi resiko dari buruknya outcome setelah pembedahan, yang diketahui berdasarkan nilai albumin, lipatan kulit trisep, serum transferin, dan kelambatan hipersensitif kulit (Dempsey DT, et al, 1983)
Title • Prognostic Nutritional Indexs (PNI) digunakan sebagai alat untuk mengetahui resiko atau prediktor perjalanan klinis berdasarkan penilaian status gizi . • PNI biasa digunakan pada pasien-pasien yang menjalani rawat inap di rumah sakit. • PNI telah dikembangkan sejak tahun 1979 untuk identifikasi indeks gizi yang mempunyai korelasi kuat dengan malnutrisi klinis yang relevan. • Digunakan 4 Indeks Gizi untuk menentukan PNI yaitu: 1. Serum Albumin 2. Serum Transferin 3. TLK (Tebal Lemak Kulit) Trisep dan 4. Hipersensitivitas Tipe Lambat • PNI menunjukkan Resiko yang dinyatakan dalam bentuk % dari Morbiditas maupun Mortalitas individu Pasca Bedah.
Rumus PNI PNI (%) = 158-(16,6 x ALB) – (0,78 x TSF) – (0,20 x TFN) – (5,8 x DCH) Dimana: • PNI = Prognostic Nutritional Indeks (%) atau Risiko persentase komplikasi setelah operasi, • ALB = Serum Albumin Concentration (gr/dL), • TSF = Triseps Skinfold (mm) atau ketebalan lipatan kulit (mm), • TFN = Serum transferin konsentrasi (mg/dL), dan • DCH = Delayed Cutaneus Hypersensitivity atau reaksi hipersensitivitas Tertunda (0=nonreatif; 1=< 5mm reativitas, dan 2=>5 mm reaktivitas).
Dengan Interpretasi Risiko Komplikasi Sebelum Operasi :
PNI
Risiko
< 40 %
Risiko Rendah
40-49,99 %
Risiko Sedang
≥50 %
Risiko Tinggi
Sumber: Joshi, 2010
Kelemahan PNI antara lain: 1. Tidak memberikan informasi mengenai jenis kelainan gizi. 2. Indeks yang digunakan yaitu Albumin dan Transferin satu dengan lainnya berkaitan 3. Nilai Albumin dan transferin juga dipengaruhi faktor non gizi.
CONTOH KASUS Misal : • ALB = 3,5 gr/dl (N : 3,4-5,4 gr/dl • TSF = 29 mm • TFN = 53 mg/dL (N : 40 – 200 µg/dL) • DCH = 1 mm
•
PNI (%) x 1)
= 158-(16,6 x 3) – (0,78 x 29) – (0,20 x 53) – (5,8 = 158 – 58,1 – 22,62 – 11 -5,8 = 60,48 % (Resiko Tinggi)