Metode Penelitian_pjj2018_mhs.pdf

  • Uploaded by: Nadira Sastri
  • 0
  • 0
  • October 2019
  • PDF

This document was uploaded by user and they confirmed that they have the permission to share it. If you are author or own the copyright of this book, please report to us by using this DMCA report form. Report DMCA


Overview

Download & View Metode Penelitian_pjj2018_mhs.pdf as PDF for free.

More details

  • Words: 4,350
  • Pages: 76
METODE PENELITIAN PJJ IV, SELASA, 07:30 – 11:00 DR. ENG. ETRI SUHELMIDAWATI

SILABUS PERKULIAHAN 1. 2. 3. 4. 5.

6. 7. 8. 9. 10.

Pendahuluan Metode dan Sarana Penelitian Jenis Penelitian Langkah-Langkah Penelitian Teknik Perumusan Masalah dan Tinjauan Pustaka Desain Eksperimen Teknik Penulisan Usulan dan Laporan Penelitian Teknik Penulisan Ilmiah Etika dalam Penelitian Teknik Presentasi

REFERENSI 

  

 

1. Leedy, P.D., 1997, “Practical Research: Planning and Design”, Sixth Edition, Prentice Hall, New Jersey. 2. Sharp, J.A., and Howard, K., 1983, “The Management of A Student Research Project”, Gower, London. 3. Montgomery, D.C., and Runger, G.C., 2003, “Applied statistics and probability for engineers”, Third Edition, John Wiley & Son’s, New York 4. Montgomery, D.C., 2001, “Design and Analysis of Experiments”, Fifth Edition, John Wiley & Sons Referensi

KONTRAK PERKULIAHAN  TUGAS

: 20%  TUGAS LAPORAN : 25%  PRESENTASI : 25%  UTS/UAS : 30%

TUGAS LAPORAN 

   

Membuat Usulan Penelitian dengan topik di Bidang Perencanaan Jalan dan Jembatan (PJJ) 1 Tugas untuk 2 orang Usulan Penelitian dibuat dalam bentuk Buku dijilid warna Biru Muda Usulan Penelitian akan dipresentasikan di depan kelas Bahan presentasi dipersiapkan dalam format Ms.Power Point, 10 menit presentasi dan 5 menit tanya jawab.

DEFINISI METODE 

Metode berasal dari Bahasa Yunani “Methodos’’ yang berarti cara atau jalan yang ditempuh.



Sehubungan dengan upaya ilmiah, maka metode menyangkut masalah cara kerja untuk dapat memahami objek yang menjadi sasaran ilmu yang bersangkutan.



Fungsi metode berarti sebagai alat untuk mencapai tujuan.

DEFINISI METODE  

Adapun pengertian dan definisi metode menurut para ahli antara lain : Rothwell & Kazanas => Metode adalah cara, pendekatan, atau proses untuk menyampaikan informasi.



Macquarie => Metode adalah suatu cara melakukan sesuatu, terutama yang berkenaan dengan rencana tertentu.



Hebert Bisno =>Metode adalah teknik-teknik yg digeneralisasikan dengan baik agar dapat diterima atau digunakan secara sama dalam satu disiplin, praktek, atau bidang disiplin dan praktek.

DEFINISI METODE 

Rosdy Ruslan =>Metode merupakan kegiatan ilmiah yang berkaitan dengan suatu cara kerja (sistematis) untuk memahami suatu subjek atau objek penelitian, sebagai upaya untuk menemukan jawaban yang dapat dipertanggung jawabkan secara ilmiah dan termasuk keabsahannya.

DEFINISI PENELITIAN 

Penelitian atau riset berasal dari bahasa inggris “research” yang artinya adalah proses pengumpulan informasi dengan tujuan meningkatkan, memodifikasi atau mengembangkan sebuah penyelidikan atau kelompok penyelidikan.



Pada dasarnya riset atau penelitian adalah setiap proses yang menghasilkan ilmu pengetahuan.

DEFINISI PENELITIAN Pengertian penelitian menurut para ahli:  Fellin, Tripodi & Meyer => Penelitian adalah suatu cara sistematik untuk maksud meningkatkan, memodifikasi dan mengembangkan pengetahuan yang dapat di sampaikan (dikomunikasikan) dan diuji (diverifikasi) oleh peneliti lain. 

David H. Penny =>Penelitian adalah pemikiran yang sistematis mengenai berbagai jenis masalah yang pemecahannya memerlukan pengumpulan dan penafsiran fakta-fakta.

DEFINISI PENELITIAN 

J. Suprapto =>Penelitian adalah penyelidikan dari suatu bidang ilmu pengetahuan yang dijalankan untuk memperoleh fakta-fakta atau prinsip-prinsip dengan sabar, hati-hati, serta sistematis.



Sutrisno Hadi =>Penelitian merupakan usaha untuk menemukan, mengembangkan dan menguji kebenaran suatu pengetahuan.



Hamidi =>Penelitian merupakan aktivitas keilmuan yang dilakukan karena ada kegunaan yang ingin dicapai, baik untuk meningkatkan kualitas kehidupan manusia maupun untuk mengembangkan ilmu pengetahuan.

METODE PENELITIAN Beberapa pandangan metode penelitian secara umum menurut para ahli :  1. Nasir =>Metode penelitian merupakan cara utama yang digunakan peneliti untuk mencapai tujuan dan menentukan jawaban atas masalah yang diajukan. 



2. Sugiyono =>Metode penelitian merupakan cara ilmiah untuk mendapatkan data dengan tujuan dan kegunaan tertentu.



3. Winarno =>Metode penelitian adalah suatu kegiatan ilmiah yang dilakukan dengan teknik yg teliti dan sistematik.

 A research method is A particular way of studying something in order to discover new information about it or understand it better

JENIS-JENIS METODE PENELITIAN 

Metode Penelitian dikelompokkan dalam dua tipe utama yaitu kuantitatif dan kualitatif yang masing-masing terdiri atas beberapa jenis metode.

A) Metode Penelitian Kualitatif  Bogdan dan Taylor menjelaskan bahwa penelitian kualitatif adalah salah satu prosedur penelitian yang menghasilkan data deskriptif berupa ucapan atau tulisan dan perilaku orang-orang yang diamati. 



Pendekatan kualitatif diharapkan mampu menghasilkan uraian yang mendalam tentang ucapan, tulisan, dan atau perilaku yang dapat diamati dari suatu individu, kelompok, masyarakat, dan atau organisasi tertentu dalam suatu setting konteks tertentu yang dikaji dari sudut pandang yang utuh, komprehensif, dan holistik.

Ada beberapa ciri penelitian kualitatif, yaitu :  1. Menggunakan lingkungan alamiah sebagai sumber data 



Peristiwa-peristiwa yang terjadi dalam suatu situasi sosial merupakan kajian utama penelitian kualitatif. Peneliti pergi ke lokasi tersebut, memahami dan mempelajari situasi. Studi dilakukan pada waktu interaksi berlangsung di tempat kejadian.



Peneliti mengamati, mencatat, bertanya, menggali sumber yang erat hubungannya dengan peristiwa yang terjadi saat itu. Hasil-hasil yang diperoleh pada saat itu segera disusun saat itu pula. Apa yang diamati pada dasarnya tidak lepas dari konteks lingkungan di mana tingkah laku berlangsung.

Memiliki sifat deskriptif analitik



2.



Penelitian kualitatif sifatnya deskriptif analitik. Data yang diperoleh seperti hasil pengamatan, hasil wawancara, hasil pemotretan, analisis dokumen, catatan lapangan, disusun peneliti di lokasi penelitian, tidak dituangkan dalam bentuk dan angka-angka.



Peneliti segera melakukan analisis data dengan memperkaya informasi, mencari hubungan, membandingkan, menemukan pola atas dasar data aslinya dan tidak ditransformasikan ke dalam bentuk angka. Hasil analisis data berupa pemaparan mengenai situasi yang diteliti yang disajikan dalam bentuk uraian naratif, tentang mengapa dan bagaimana suatu fenomena terjadi.



3.

Tekanan pada proses bukan hasil



Tekanan penelitian kualitatif ada pada proses bukan pada hasil. Data dan informasi yang diperlukan berkenaan dengan pertanyaan apa, mengapa, dan bagaimana untuk mengungkap proses bukan hasil suatu kegiatan. Apa yang dilakukan, mengapa dilakukan dan bagaimana cara melakukannya memerlukan pemaparan suatu proses mengenai fenomena tidak dapat dilakukan dengan ukuran frekuensinya saja.



Pertanyaan di atas menuntut gambaran nyata tentang kegiatan, prosedur, alasan-alasan, dan interaksi yang terjadi dalam konteks lingkungan di mana dan pada saat mana proses itu berlangsung. Proses alamiah dibiarkan terjadi tanpa intervensi peneliti, sebab proses yang terkontrol tidak akan menggambarkan keadaan yang sebenarnya.

Bersifat induktif



4.



Penelitian kualitatif sifatnya induktif. Penelitian kualitatif tidak dimulai dari deduksi teori, tetapi dimulai dari lapangan yakni fakta empiris. Peneliti terjun ke lapangan, mempelajari suatu proses atau penemuan yang tenjadi secara alami, mencatat, menganalisis, menafsirkan dan melaporkan serta menarik kesimpulan-kesimpulan dari proses tersebut.



Kesimpulan atau generalisasi kepada lebih luas tidak dilakukan, sebab proses yang sama dalam konteks lingkungan tertentu, tidak mungkin sama dalam konteks lingkungan yang lain baik waktu maupun tempat.



Temuan penelitian dalam bentuk konsep, prinsip, hukum, teori dibangun dan dikembangkan dari lapangan bukan dari teori yang telah ada. Prosesnya induktif yaitu dari data yang terpisah namun saling berkaitan.

Mengutamakan makna



5.



Penelitian kualitatif mengutamakan makna. Makna yang diungkap berkisar pada persepsi orang mengenai suatu peristiwa. Misalnya penelitian tentang peran kepala sekolah dalam pembinaan guru, peneliti memusatkan perhatian pada pendapat kepala sekolah tentang guru yang dibinanya.



Peneliti mencari informasi dari kepala sekolah dan pandangannya tentang keberhasilan dan kegagalan membina guru. Apa yang dialami dalam membina guru, mengapa guru gagal dibina, dan bagaimana hal itu terjadi. Sebagai bahan pembanding peneliti mencari informasi dari guru agar dapat diperoleh titik-titik temu dan pandangan mengenai mutu pembinaan yang dilakukan kepala sekolah. Ketepatan informasi dari partisipan (kepala sekolah dan guru) diungkap oleh peneliti agar dapat menginterpretasikan hasil penelitian secara tepat.

JENIS PENELITIAN KUALITATIF 

1.

Metode Etnografi



Menurut Miles & Hubberman seperti yang dikutip oleh Lodico, Spaulding & Voegtle dalam bukunya Methods in Educational Research From Theory to Practice, disebutkan bahwa etnografi berasal dari bahasa Yunani ethos dan graphos. Yang berarti tulisan mengenai kelompok budaya.



Sedangkan Menurut Le Clompte dan Schensul etnografi adalah metode penelitian yang berguna untuk menemukan pengetahuan yang terdapat atau terkandung dalam suatu budaya atau komunitas tertentu.



2.



Istilah fenomenologis berasal dari bahasa Yunani, yaitu phainomenon (penampakkan diri) dan logos (akal). Ilmu tentang penampakan berarti ilmu tentang apa yang menampakkan diri pada pengalaman subjek.

 

Metode Fenomenologi

Donny Gahrial Adian dalam buku Pengantar Fenomenologi menyebutkan bahwa fenomenologis adalah sebuah studi tentang fenomena-fenomena atau apa saja yang tampak. Dengan kata lain fenomenologi merupakan mendapatkan penjelasan tentang realitas yang tampak.

 



 

3. Metode Studi Kasus Menurut Bogdan dan Bikien (1982) studi kasus merupakan pengujian secara rinci terhadap satu latar atau satu orang subjek atau satu tempat penyimpanan dokumen atau satu peristiwa tertentu. Surachrnad (1982) membatasi pendekatan studi kasus sebagai suatu pendekatan dengan memusatkan perhatian pada suatu kasus secara intensif dan rinci. 4. Metode Teori Dasar Jujun S. Suriasumantri (1985) menyatakan bahwa penelitian dasar atau murni adalah penelitian yang bertujuan menemukan pengetahuan baru yang sebelumnya belum pernah diketahui.

 

5. Metode Studi Kritis Metode Studi kritis adalah metode yang digunakan dalam penelitian yang berkembang dari teori kritis, feminis, ras dan pascamodern yang bertolak dari asumsi bahwa pengetahuan bersifat subjektif.



Peneliti kritis memandang bahwa masyarakat terbentuk oleh orientasi kelas, status, ras, suku bangsa, jenis kelamin dan lain-lain.



Peneliti feminis biasanya memusatkan perhatiannya pada masalah jender, ras, sedangkan peneliti pascamodern memusatkan pada institusi sosial dan kemasyarakatan.



6.

Metode Analisis Konsep



Menurut Peter Salim dalam kamus besar Bahasa Indonesia (1990:61) analisis adalah penyelidikan terhadap suatu peristiwa (perbuatan, karangan dan sebagainya) untuk mendapatkan fakta yang tepat (asal-usul, sebab, penyebab, sebenarnya, dan sebagainya)”.



Sedangkan pengertian konsep menurut Woodruf adalah suatu gagasan/ide yang relatif sempurna dan bermakna, suatu pengertian tentang suatu objek, produk subjektif yang berasal dari cara seseorang membuat pengertian terhadap objek-objek atau benda-benda melalui pengalamannya (setelah melakukan persepsi terhadap objek/benda).



Dari dua definisi tersebut kita dapat simpulkan bahwa definisi metode analisis konsep adalah penelitian yang memfokuskan kepada suatu konsep yang telah ada sebelumnya, agar dapat di fahami, digambarkan, dijelaskan dan implementasinya di lapangan.



7.

Metode Analisis Sejarah



Metode analisis sejarah atau penelitian historis menurut Jack. R. Fraenkel & Norman E. Wallen, 1990 : 411 dalam Yatim Riyanto, 1996: 22 dalam Nurul Zuriah, 2005: 51 adalah penelitian yang secara eksklusif memfokuskan kepada masa lalu.



Penelitian ini mencoba merenkonstruksi apa yang terjadi pada masa yang lalu selengkap dan seakurat mungkin, dan biasanya menjelaskan mengapa hal itu terjadi. Dalam mencari data dilakukan secara sistematis agar mampu menggambarkan, menjelaskan, dan memahami kegiatan atau peristiwa yang terjadi beberapa waktu lalu.



B)

Metode Penelitian Kuantitatif



Menururt Punch (1988: 4) metode penelitian kuantitatif merupakan penelitian empiris di mana data adalah dalam bentuk sesuatu yang dapat dihitung/ angka. Penelitian kuantitatif memerhatikan pada pengumpulan dan analisis data dalam bentuk numerik.



Metode penelitian kuantitatif memiliki ciri khas berhubungan dengan data numerik dan bersifat obyektif. Fakta atau fenomena yang diamati memiliki realitas obyektif yang bisa diukur.



Variabel-variabel penelitian dapat diidentifikasi dan interkorelasi variabel dapat diukur. Peneliti kuantitatif menggunakan sisi pandangannya untuk mempelajari subyek yang ia teliti. Selain itu, penelitian kuantitatif memiliki beberapa ciri, diantaranya sebagai berikut:

1. Tujuan penelitian  Penelitian kuantitatif memiliki tujuan mengeneralisasi temuan penelitian sehingga dapat digunakan untuk memprediksi situasi yang sama pada populasi lain. Penelitian kuantitatif juga digunakan untuk menjelaskan hubungan sebab-akibat antar variabel yang diteliti. 

2. Pendekatan  Penelitian kuantitatif dimulai dengan teori dan hipotesis. Peneliti menggunakan teknik manipulasi dan mengkontrol variabel melalui instrumen formal untuk melihat interaksi kausalitas. Peneliti mencoba mereduksi data menjadi susunan numerik selanjutnya ia melakukan analisis terhadap komponen penelitian (variabel). Penarikan kesimpulan secara deduksi dan menetapkan norma secara konsensus. Bahasa penelitian dikemas dalam bentuk laporan. 

3. Peran peneliti  Dalam penelitian kuantitatif, peneliti secara ideal berlaku sebagai observer subyek penelitian yang tidak terpengaruh dan memihak (obyektif).  4. Pendekatan kuantitatif lebih menitikberatkan pada frekuensi tinggi  5. Kebenaran dari hasil analisis penelitian kuantitatif bersifat nomothetik dan dapat di generealisasi.  6. Penelitian kuantitatif menggunakan paradigma positivistik-ilmiah 



Segala sesuatu dikatakan ilmiah bila dapat diukur dan diamati secara obyektif yang mengarah kepada kepastian dan kecermatan (Sunarto, 1993: 3). Karena itu, paradigma ilmiah-positivisme melahirkan berbagai bentuk percobaan, perlakuan, pengukuran dan uji-uji statistik.



7. Penelitian kuantitatif sering bertolak dari teori. Sehingga bersifat reduksionis dan verifikatif, yakni hanya membuktikan teori (menerima atau menolak teori).



 

8. Penelitian kuantitatif khususnya eksperimen, dapat menggambarkan sebab-akibat. Peneliti seringkali tertarik untuk mengetahui: apakah X mengakibatkan Y? atau, sejauh mana X mengakibatkanY?



Jika peneliti hanya tertarik untuk mengetahui pengaruh X terhadap Y, penelitian eksperimen akan mengendalikan atau mengontrol berbagai variabel (X1, X2, X3 dan seterusnya) yang diduga akan berpengaruh terhadap Y.



Kontrol dilakukan sedemikian rupa bukan hanya melalui teknik-teknik penelitian melainkan juga melalui analisis statistik.

 



9. Waktu pengumpulan dan analisis data sudah dapat dipastikan Peneliti dapat menentukan berbagai aturan yang terkait dengan pengumpulan data, jumlah tenaga yang diperlukan, berapa lama pengumpulan data akan dilakukan, dan jenis data yang akan dikumpulkan sesuai hipotesis yang dirumuskan. Hal ini sejalan dengan instrumen yang sudah baku dan sudah dipersiapkan. Demikian halnya model analisis data, uji-uji statistik, dan penyajian data, termasuk tabel-tabel yang akan dipergunakan sudah dapat ditentukan.

  

Jenis-Jenis Penelitian Kuantitatif 1. Metode Deskriptif Menurut Whitney (1960), metode deskriptif adalah pencarian fakta dengan interpretasi yang tepat.



Penelitian deskriptif mempelajari masalah-masalah dalam masyarakat, serta tata cara yang berlaku salam masyarakat serta situasi-situasi tertentu, termasuk tentang hubungan kegiatan, sikap, pandangan, serta proses-proses yang sedang berlangsung dan pengaruh dari suatu fenomena.



Penelitian deskriptif adalah metode penelitian yang berusaha menggambarkan objek atau subjek yang diteliti sesuai dengan apa adanya (Best, 1982:119).

 

2. Metode Komparatif Metode Komparatif adalah metode yang digunakan dalam penelitian yang diarahkan untuk mengetahui apakah antara dua variable ada perbedaan dalam suatu aspek yang diteliti. Dalam penelitian ini tidak ada manipulasi dari peneliti. Penelitian dilakukan secara alami, dengan mengumpulkan data dengan suatu instrument. Hasilnya dianalisis secara statistik untuk mencari perbedaan variable yang diteliti.

 

3. Metode Korelasi Metode Korelasi adalah suatu penelitian yang dilakukan untuk menggambarkan dua atau lebih faktafakta dan sifat-sifat objek yang di teliti. Penelitian dilakukan untuk membandingkan persamaan dan perbedaan dua atau lebih fakta tersebut berdasarkan kerangka pemikiran tertentu.

4. Metode Survei  Menurut Zikmund (1997) “metode penelitian survei adalah satu bentuk teknik penelitian di mana informasi dikumpulkan dari sejumlah sampel berupa orang, melalui pertanyaanpertanyaan”, menurut Gay & Diehl (1992) “metode penelitian survei merupakan metode yang digunakan sebagai kategori umum penelitian yang menggunakan kuesioner dan wawancara”, sedangkan menurut Bailey (1982) “metode penelitian survei merupakan satu metode penelitian yang teknik pengambilan datanya dilakukan melalui pertanyaan – tertulis atau lisan”. 

5. Metode Ex Post Facto  Metode Ex post Facto adalah metode yang digunakan dalam penelitian yang meneliti hubungan sebab akibat yang tidak dimanipulasi oleh peneliti. Adanya hubungan sebab akibat didasarkan atas kajian teoritis, bahwa suatu variable tertentu mengakibatkan variable tertentu. 

 

6. Metode True Experiment Dikatakan true experiment (eksperimen yang sebenarnya/betul-betul) karena dalam desain ini peneliti dapat mengontrol semua variabel luar yang mempengaruhi jalannya eksperimen. Dengan demikian validitas internal (kualitas pelaksanaan rancangan penelitian) dapat menjadi tinggi.



Ciri utama dari true experimental adalah bahwa, sampel yang digunakan untuk eksperimen maupun sebagai kelompok kontrol diambil secara random (acak) dari populasi tertentu. Jadi cirinya adalah adanya kelompok kontrol dan sampel yang dipilih secara random.

 

7. Metode Quasi Experiment Bentuk desain eksperimen ini merupakan pengembangan dari true experimental design, yang sulit dilaksanakan. Desain ini mempunyai kelompok kontrol, tetapi tidak dapat berfungsi sepenuhnya untuk mengontrol variabel-variabel luar yang mempengaruhi pelaksanaan eksperimen.

 

8. Metode subjek Tunggal Eksperimen subjek tunggal (single subject experimental), merupakan eksperimen yang dilakukan terhadap subjek tunggal.

  

Langkah-Langkah Metode Penelitian 1. Perumusan masalah Perumusan masalah adalah langkah awal dalam melakukan kerja ilmiah. Masalah adalah kesulitan yang dihadapi yang memerlukan penyelesaiannya atau pemecahannya. Masalah penelitian dapat di ambil dari masalah yang ditemukan di lingkungan sekitar kita, baik benda mati maupun makhluk hidup.



Misalnya, saat berada di pantai dan mengamati ombak di lautan. Pada saat itu di pikiranmu mungkin timbul pertanyaan, mengapa terjadi ombak? Atau, bagaimanakah cara terjadinya ombak?



Untuk dapat merumuskan permasalahan dengan tepat, maka perlu melakukan identifikasi masalah.Agar permasalahan dapat diteliti dengan seksama, maka perlu dibatasi. Pembatasan diperlukan agar kita dapat fokus dalam menyelesaikan penelitian kita.

 

Hal-hal yang harus diperhatikan di dalam merumuskan masalah, antara lain sebagai berikut: a. Masalah hendaknya dapat dinyatakan dalam bentuk kalimat Tanya.



b. Rumusan masalah hendaknya singkat, padat, jelas dan mudah dipahami. Rumusan masalah yang terlalu panjang akan sulit dipahami dan akan menyimpang dari pokok permasalahan.



c. Rumusan masalah hendaknya merupakan masalah yang kemungkinan dapat dicari cara pemecahannya. Permasalahan mengapa benda bergerak dapat dicari jawabannya dibandingkan permasalahn apakah dosa dapat diukur.

2. Perumusan hipotesis  Ketika kita mengajukan atau merumuskan pertanyaan penelitian, maka sebenarnya pada saat itu jawabanya sudah ada dalam pikiran. Jawaban tersebut memang masih meragukan dan bersifat sementara, akan tetapi jawaban tersebut dapat digunakan untuk mengarahkan kita untuk mencari jawaban yang sebenarnya. 



Pernyataan yang dirumuskan sebagai jawaban sementara terhadap pertanyaan penelitian disebut sebagai hipotesis penelitian. Hipotesisi penelitian dapat juga dikatakan sebagai dugaan yang merupakan jawaban sementara terhadap masalah sebelum dibuktikan kebenarannya. Oleh karena berupa dugaan maka hipotesis yang kita buat mungkin saja salah. Oleh karena itu, kita harus melakukan sebuah percobaan untuk menguji kebenaran hipotesis yang sudah kita buat.

 

3. Perancangan penelitian Sebelum dilakukan penelitian terlebih dahulu harus dipersiapkan rancangan penelitiannya.



Rancangan penelitian ini berisi tentang rencana atau hal-hal yang harus dilakukan sebelum, selama dan setelah penelitian selesai.



Metode penelitian, alat dan bahan yang diperlukan dalam penelitian juga harus disiapkan dalam rancangan penelitian.



Selain rancangan penelitian, terdapat beberapa faktor lain yang juga harus diperhatikan.



Faktor pertama adalah variabel penelitian, sedangkan yang kedua adalah populasi dan sampel. Variabel merupakan faktor yang mempengaruhi hasil penelitian.



Populasi merupakan kumpulan/himpunan dari semua objek yang akan diamati ketika melakukan penelitian, sedangkan sampel merupakan himpunan bagian dari populasi. Di dalam penelitian, variabel dapat dibedakan menjadi :



a. Variabel bebas yaitu variabel yang sengaja mengalami perlakuan atau sengaja diubah dan dapat menentukan variabel lainnya (variabel terikat).



b. Variabel terikat yaitu variabel yang mengalami perubahan dengan pola teratur (dipengaruhi oleh variabel bebas).



c. Variabel control yaitu variabel yang digunakan sebagai pembanding dan tidak mengalami perlakuan atau tidak diubah-ubah selama penelitian.

4. Pelaksanaan penelitian  Langkah langkah pelaksanaan penelitian adalah sebagai berikut :  a. Persiapan penelitian biasanya diwujudkan dalam pembuatan rancangan penelitian. Alat, bahan, tempat, waktu dan teknik pengumpulan data juga harus dipersiapkan dengan baik. 



b. Pelaksanaan

 

1. Pengumpulan/pengambilan data a) Data kualitatif merupakan data yang diperoleh dari hasil pengamatan dengan menggunakan alat indra, seperti indra penglihatan (mata), indra penciuman (hidung), indra pengecap (lidah), indra pendengaran (telinga), dan indra peraba (kulit). Contohnya adalah ketika kita melakukan pengamatan buah mangga maka data kualitatif yang dapat kita peroleh adalah mengenai rasa buah, warna kulit, dan daging buah, serta wangi atau aroma buah.



b) Data kualitatif merupakan data yang diperoleh dari hasil pengukuran sehingga akan diperoleh data berupa angka-angka. Contohnya adalah data mengnai berat buah mangga,ketebalan daging buah, diameter buah mangga.

 

2. Pengolahan data Setelah data-data yang diperlukan berhasil dikumpulkan maka tahapan selanjutnya adalah melakukan pengolahan atau analisis data. Data yang diperoleh dapat ditulis atau dinyatakan dalam beberapa bentuk, seperti table, grafik dan diagram.

 

3. Menarik kesimpulan Setelah pengolahan data melalui analisis selesai dilakukan maka kita dapat mengetahui apakah hipotesis yang kita buat sesuai dengan hasil penelitian atau mungkin juga tidak sesuai. Selanjutnya kita dapat mengambil kesimpilan dari penelitian yang telah kita lakukan. Kesimpulan yang kita peroleh dari hasil penelitian dapat mendukung hipotesis yang kita buat, tetapi kesimpulan yang kita ambil harus dapat menjawab permasalahan yang melatarbelakangi penelitian.



Proposal Penelitian Kuantitatif



Sugiyono (2011) dan Rianto ( 2011) sependapat bahwa sebelum melakukan penelitian, peneliti sebaiknya membuat usulan rencara penelitian yang biasanya disebut “Proposal penelitian”.

Ada dua manfaat proposal penelitian ini yaitu: (1) Untuk memperoleh persetujuan dari pemberi dana penelitian. (2) Sebagai pedoman bagi peneliti dalam melakukan penelitian. Sistematika penelitian ini sangat bervariasi dari satu lembaga ke lembaga yang lain, tetapi pada prinsipnya substansinya sama. 

CONTOH OUTLINE PROPOSAL PENELITIAN

BAB I PENDAHULUAN  A. Latar Belakang.  B. Identifikasi Masalah  C. Batasan Masalah  D. Rumusan Masalah.  E. Tujuan Penelitian.  F. Kegunaan Hasil Penelitian 

BAB II LANDASAN TEORI, KERANGKA BERPIKIR, DAN HIPOTESIS  A. Deskripsi Teori  B. Kerangka Berpikir  C. Hipotesis 



    

BAB III METODE PENELITIAN/JADWAL PENELITIAN A. Metode B. Populasi dan Sampel C. Instrumen Penelitian D. Teknik Pengumpulan Data E. Teknik Analisis Data

BAB IV ANALISA DAN PEMBAHASAN  A. Hasil perhitungan/penelitian  B. Penjelasan Analisa terhadap hasil perhitungan/penelitian 



BAB V BIAYA YANG DIPERLUKAN/RENCANA ANGGARAN BIAYA



BAB VI KESIMPULAN

ABSTRAK

Metode Ilmiah Cara ilmiah : didasarkan pada ciri-ciri keilmuan  Rasional : masuk akal, ada logika, diterima nalar  Empiris : dapat diamati oleh indera manusia  Sistematis : langkah-langkah tertentu yang logis Mendapatkan data : empiris dan valid (reliabel: konsisten; dan obyektif : disepakati bersama) Tujuan dan kegunaan tertentu :  Penemuan : data betul-betul baru  Pembuktian : data untuk membuktikan keragu-raguan  Pengembangan : memperdalam dan memperluas pengetahuan yang ada

SARANA PENELITIAN Sarana penelitian meliputi:  Perpustakaan dan sumber dayanya,  Komputer dan perangkat lunaknya,  Metode atau teknik pengukuran,  Statistika,  Fasilitas bahasa.

JENIS-JENIS PENELITIAN

Penelitian Menurut Tujuan Penelitian Dasar (Basic Research) :  tujuannya sekadar untuk memahami masalah secara mendalam agar dapat mengembangkan Ilmu 

Penelitian Terapan (Applied Research):  tujuannya untuk mendapatkan informasi guna memecahkan masalah 

Penelitian Menurut Metode 

Penelitian survei : menggunakan sampel guna menarik generalisasi



Penelitian ex-post facto : meneliti peristiwa yang telah terjadi; tidak dapat memberi perlakuan terhadap variabel bebas



Penelitian eksperimen : ada perlakuan dan kontrol yang ketat terhadap variabel bebas



Penelitian naturalistic : kualitatif

Penelitian Menurut Metode 

Penelitian kebijakan : untuk memecahkan masalah sosial yang mendasar



Penelitian tindak (action) : peneliti terlibat untuk mengubah situasi, perilaku dan organisasi



Penelitian evaluasi : menjelaskan fenomena/gejala



Penelitian sejarah : kejadian-kejadian logis yang berlangsung di masa lalu

Penelitian Menurut Tingkat Eksplanasi



Penelitian deskriptif : mengetahui nilai variabel mandiri; satu atau lebih variabel tanpa membuat perbandingan atau berusaha menghubungkan dengan variabel lain



Penelitian komparatif : bersifat membandingkan variabel-variabel penelitian



Penelitian asosiatif : mengetahui hubungan/pengaruh dua variabel atau lebih

Ruang Lingkup Penelitian Teknik Sipil 

Geoteknik : perilaku tanah, perbaikan tanah, fondasi, tanah longsor, likuifaksi, geosintetik, dll yang berkaitan dengan tanah.



Struktur : analisis statik dan dinamik, analisis dan desain struktur beton dan baja, dll.



Bahan Konstruksi : sifat-sifat dan perilaku bahan, bahan konstruksi alternatif, dll

Ruang Lingkup Penelitian Teknik Sipil 

Keairan : sumber daya air, analisis hidrologi, model hidraulika



Manajemen Konstruksi : manajemen proyek, estimasi biaya



Transportasi : survey lalu lintas, bahan perkerasan, desain perkerasan, dll.



Lingkungan : pencemaran lingkungan, perbaikan lingkungan

TAHAPAN PENELITIAN

TAHAPAN PENELITIAN    

   

Langkah-Langkah Penelitian 1. Perumusan Masalah (problem statement) 2. Penetapan Tujuan (set objectives) 3. Penyusunan Tinjauan Pustaka (review the related literatures) 4. Perumusan hipotesa 5. Pengumpulan dan Pengolahan Data (design of experiment) 6. Pembahasan (in-depth analysis and discussion) 7. Penarikan Kesimpulan (conclusion)

TEKNIK PERUMUSAN MASALAH

Perumusan Masalah 

Masalah merupakan inti dari penelitian atau dikenal dengan “the heart of research”.

Perumusan masalah merupakan hal yang sangat penting dan utama dalam penelitian (paramount in importance). 

Perumusan masalah sebagai pembeda antara penelitian yang satu dengan yang lainnya. 



Syarat pertama dalam merumuskan masalah harus dengan jelas (unwavering clarity) dan dinyatakan secara tepat (precise) dan tanpa kesalahan unmistakable).

Mendefinisikan dan merumuskan masalah  Hal-hal yang dapat dipermasalahkan dalam penelitian adalah masalah atau peluang, dimana pendefinisiannya harus jelas baik keluasannya maupun kedalamannya. 

Masalah diartikan sebagai suatu situasi dimana suatu fakta yang terjadi sudah menyimpang dari batas-batas toleransi yang diharapkan.



Sedangkan peluang merupakan suatu kondisi eksternal yang menguntungkan jika dapat diraih dengan usahausaha tertentu, tetapi juga dapat menjadi ancaman bila peluang itu dapat dimanfaatkan oleh pesaing.

Contoh statement masalah  Adanya peningkatan kebutuhan jalan/jembatan, terutama untuk sarana penghubung antar daerah/pulau, supaya perekonomiannya menjadi lebih maju  Sering terjadinya kemacetan lalu lintas  Sering terjadinya banjir pada jalan

Contoh peluang  Adanya daerah/lokasi jalan/jembatan yang potensial tetapi belum dimanfaatkan  Adanya tawaran SDM yang menguasai teknologi tertentu yang ternyata dibutuhkan perusahaan.  Penggunaan sistem yang terkomputerisasi atau adanya kemajuan teknologi di bidang jalan/jembatan yang akan mempermudah pelaksanaan konstruksi



Setelah masalah diketahui, selanjutnya dibuat suatu rumusan masalah yang tujuannya adalah agar peneliti maupun pengguna hasil penelitian mempunyai persepsi yang sama dengan penelitian yang dihasilkan.



Ditinjau dari pertanyaan-pertanyaan yang berpola 5W+1H (what, why, where, who dan how)

Langkah-langkah Perumusan Masalah 1. Tetapkan tujuan penelitian  2. Tulis masalah dengan jelas dan  lengkap,  3. Pikir, Cermati, dan Perkirakan,  4. Nyatakan dengan jelas apa yang  dimaksudkan,  5. Sunting tulisan 

Penetapan Tujuan Masalah dalam penelitian bukan sekedar untuk mencapai pengetahuan pribadi (self-enlightenment). Misal:  Masalah dalam penelitian ini adalah untuk mempelajari lebih dalam tentang cara membuat beton ringan. 



Ingat pemenuhan pengetahuan pribadi bukanlah tujuan dari penelitian.

Penetapan Tujuan: Suatu masalah yang bertujuan untuk membandingkan dua pasangan data bukanlah masalah yang sesuai untuk penelitian.  Misal:  – Penelitian ini akan membandingkan peningkatan nilai proyek konstruksi di Bantul dan Yogyakarta pada periode tahun 1980 – 2009. 

Masalah dalam penelitian tersebut dapat diselesaikan dengan cara yang sangat mudah yaitu hanya dengan menyajikan data di kedua daerah tersebut sejak tahun 1980 hingga 2009 dalam bentuk tabulasi.

TEKNIK PENYUSUNAN TINJAUAN PUSTAKA

Tujuan Membuat Tinjauan Pustaka Untuk mengetahui apakah ada penelitian yang sama dengan penelitian yang akan dilakukan, bagaimana peneliti lain menyusun metodologi dan desain penelitiannya.  Untuk membantu dalam merumuskan metode guna menyelesaikan kesulitan atau masalah dalam penelitian.  Untuk menunjukkan sumber-sumber data atau informasi yang belum diketahui.  Untuk lebih menyakinkan (confidence) dalam pemilihan topik penelitian. 





 

Untuk memperkenalkan personel yang terlibat dalam penelitian, sehingga dapat dijadikan sebagai narasumber dalam diskusi. Untuk membantu dalam pembuatan kerangka penelitian atau peta-alur (road map) penelitian yang akan dilakukan. Untuk memberikan ide-ide baru (inspire) yang belum terpikirkan. Untuk membantu guna mengevaluasi hasil penelitian dengan hasil-hasil penelitian yang sejenis

Jenis-jenis Pustaka 

 

  

Jurnal-jurnal ilmiah/penelitian: Science, Canadian Geotechnical Journal, Geotechnical Testing Journal, Journal of Materials in Civil Engineering, Construction and Building Material, dll Dimensi Teknik Sipil, Dinamika Teknik Sipil, Jurnal Teknik Sipil, dll Naskah ilmiah dalam seminar/konferensi:Seminar Nasional, Konferensi International (International Conference) Majalah ilmiah Buku Teks: sebaiknya hanya sebagai sumber informasi saja Sumber Pustaka

Sumber Pustaka Perpustakaan (library) - fisik  Perpustakaan digital (e-library)  Internet

Related Documents

Metode
August 2019 66
Metode Remunerasi.docx
October 2019 6
Metode Wisn.xlsx
July 2020 3

More Documents from "reza"